• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aspek Sosial Ekonomi Penghuni Kawasan Pegambiran Residence Penghuni adalah setiap keluarga atau badan hukum selaku pemilik yang

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

1.4 Kerangka Pikir Magang

4.1.2 Aspek Sosial Ekonomi Penghuni Kawasan Pegambiran Residence Penghuni adalah setiap keluarga atau badan hukum selaku pemilik yang

menghuni hunian atau orang yang menerima hak dan kuasa dari pemilik untuk tinggal dan menetap serta melakukan aktivitas di dalam kawasan Pegambiran Residence. Jumlah penghuni sampai periode April 2011 mencapai 123 kepala

keluarga yang terdiri atas karyawan berbagai instansi baik pemerintah maupun swasta. Masyarakat sekitar kawasan perumahan Pegambiran Residence pada umumnya berasal dari masyarakat golongan menengah ke bawah dengan tingkat pendidikan relatif rendah. Sebagian besar masyarakat sekitar bekerja dalam bidang pertanian, peternakan, perikanan, industri kecil, jasa, dan perdagangan. Penghuni Pegambiran Residence rata-rata berada di tingkat ekonomi menengah ke atas. Warga yang tinggal di Pegambiran Residence dan sekitarnya kebanyakan menganut agama Islam, sebagian kecil beragama Katolik, Protestan, dan Budha.

Kepuasan penghuni dalam lingkungan perumahan menjadi faktor yang penting dalam keberlanjutan Pegambiran Residence. Pada masa magang, mahasiswa menyimpulkan bahwa warga Pegambiran Residence merasa betah. Menurut Gifford (1987), tingkat kepuasan pada lingkungan perumahan dapat dipengaruhi, antara lain, oleh faktor pengaruh pribadi (demografi, norma dan kepribadian, harapan, perbandingan dengan perumahan lain), pengaruh sosial (privasi, keamanan, dan fungsi sosialisasi), pengaruh fisik (bentuk bangunan rumah, gaya arsitektur, dan interior), dan pengaruh budaya. Faktor penting yang dikembangkan oleh pengembang untuk menciptakan kepuasan warga adalah faktor fisik. Program-program sosial yang diselenggarakan untuk penghuni, antara lain,driving golfdan social gatheringdi Sentra Komunitas Oasis (SKO). Secara umum warga Pegambiran Residence menunjukkan kepuasan terhadap tempat tinggalnya.

Penghuni yang ingin melakukan komplain mengenai masalah yang terjadi pada tempat tinggalnya dapat langsung datang ke kantor pemasaran. Kemudian, dari pihak divisi Estate Management akan segera langsung turun ke lapang untuk mengecek permasalahannya dan melaporkan kepada pihak kontraktor yang terkait untuk segera memperbaiki dan merapihkannya.

4.1.3 Konsep dan Rencana Pengembangan Konsep Kawasan Pegambiran Residence

Kawasan Pegambiran Residence memiliki konsep sebagai kota mandiri yang berpandangan bahwa kehidupan yang baik adalah kehidupan yang seimbang, adanya perjuangan, adanya ketenangan, dan juga penuh kesenangan yang

ditunjang dengan konsep lanskap greenery yang mencakup teduh, rimbun, dan sejuk.

Pegambiran Residence merupakan sebuah hunian kontemporer yang terletak di lingkungan alam yang asri sekaligus dekat dengan rangkaian pusat hiburan modern untuk keluarga. Pegambiran Residence adalah hunian ideal yang diharapkan menjadi impian setiap keluarga. Di kawasan ini, para penghuni dapat memanfaatkan waktu semaksimal mungkin untuk kebahagiaan keluarga. Sebagai sebuah terobosan dalam konsep real estate di Cirebon, Pegambiran Residence hadir dengan rumah tinggal bergaya klasik dan modern yang terbagi dalam beberapa thematic cluster, dibangun di atas lanskap hijau tropis asri dengan danau buatan yang dirancang artistik. Hunian terpadu ini dilengkapi dengan fasilitas ruko, fun world, masjid, golf driving range, auto mall, apartemen, hotel, sekolah, club house, dan rumah sakit.

Cluster Oasis merupakan cluster pertama yang dikembangkan oleh Pegambiran Residence yang dirancang untuk keluarga yang sudah sangat maju di bidang ekonomi sehingga harga yang ditetapkan cukup mahal. Tabel 5 menyajikan jumlah unit rumah berdasarkan tipe rumah di Cluster Oasis.

Tabel 5 Jumlah Unit Rumah Berdasarkan Tipe Rumah di Cluster Oasis

No. Tipe rumah Jumlah

1. Home and bussinesdua lantai 16 2. Home and bussinestiga lantai 5

3. Tipe 175/150 14 4. Tipe 180/170 20 5. Tipe 240/210 14 6. Tipe 300/235 15 7. Tipe 400/315 9 8. Tipe 540/415 11

Cluster Oasis ini ditunjang dengan fasilitas Sentra Komunitas Oasis. Di dalam Sentra Komunitas Oasis terdapat kolam renang, meja biliyard, dan ruang perpustakaan. Biasanya penghuni Cluster Oasis menggunakan Sentra Komunitas Oasis untuk kegiatan social gathering. Site plan Cluster Oasis terdapat pada Lampiran 3. Berikut adalah contoh rumah di Cluster Oasis (Gambar 8) dan Sentra Komunitas Oasis (Gambar 9) sebagai fasilitas penunjang bagi Cluster Oasis.

Gambar 8 Rumah di ClusterOasis Gambar 9 Sentra Komunitas Oasis

Cluster Gardenia merupakan cluster kedua yang dikembangkan di Pegambiran Residence yang dirancang untuk keluarga muda yang sedang bergerak maju di bidang ekonomi. Tabel 6 menyajikan jumlah unit rumah berdasarkan tipe rumah di Cluster Gardenia.

Tabel 6 Jumlah Unit Rumah Berdasarkan Tipe Rumah di Cluster Gardenia

No. Tipe rumah Jumlah

1. Tipe 100/180 9

2. Tipe 100/162 20

3. Tipe 90/135 14

4. Tipe 80/120 69

5. Tipe 70/105 19

Lokasi Cluster Gardenia sangatlah strategis karena terletak berhadapan dengan golf driving range. Mengingat kenyataannya bahwa Cluster Gardenia dihuni oleh keluarga muda dengan anak-anak yang masih balita, fasilitas yang dibangun adalah fasilitas untuk tumbuh kembang anak-anak, seperti ruang perpustakaan dan taman bermain. Selain itu, terdapat juga fasilitas club house. Site plan Cluster Gardenia terdapat pada Lampiran 4. Berikut adalah contoh rumah di Cluster Gardenia (Gambar 10).

Gambar 10 Rumah di Cluster Gardenia

Kawasan perumahan Pegambiran Residence ini direncanakan memiliki luas 55 ha dengan 60% berupa bangunan, 20% jalan, dan 20% area hijau. Segmen pasar yang dibidik adalah kalangan menengah ke atas. Beberapa tahun kemudian akan dibangun dua cluster baru dengan luas 3,5 ha dan 12 ha. Masih banyak fasilitas yang belum dibangun. Hal tersebut berarti masih banyak areal yang akan dibangun oleh pengembang dan akan terus berjalan hingga target pembangunan tercapai seluruhnya. Master plan kawasan perumahan Pegambiran Residence terdapat pada Lampiran 5.

4.1.4 Konsep Tata Hijau

Konsep umum penghijauan Pegambiran Residence, yaitu menciptakan area hijau sebesar 20%. Hal ini tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan (RTHKP) yang menetapkan luas ideal RTHKP minimal, yaitu 30% dari luas kawasan. Selama kegiatan magang berlangsung, mahasiswa menilai konsep mengenai tata hijau belum tercapai. Dilihat dari banyaknya infrastruktur bangunan yang lebih mendominasi.

Menurut Nasrullah (2007), berdasarkan ciri-ciri fisik tanaman secara individu atau berkelompok dalam ruang terbuka hijau memiliki fungsi sebagai ameliorasi iklim/menciptakan kenyamanan, merekayasa lingkungan, keperluan arsitektural, dan untuk keindahan.

1. Ameliorasi iklim/menciptakan kenyamanan

Pada kawasan Pegambiran Residence, penanaman yang memberi naungan dari sinar matahari, memodifikasi udara, menambah kelembaban udara, memberi naungan dari hujan, dan menahan angin. Vegetasinya, antara lain, ki hujan, jatimas, bunga kupu-kupu, dan angsana. Pohon angsana belum tumbuh besar sehingga pada gerbang belakang Pegambiran Residence masih terasa silau.

2. Merekayasan lingkungan

Fungsi rekayasa lingkungan di kawasan Pegambiran Residence yang dapat diamati, yaitu tanaman yang dapat mengurangi polusi udara, mereduksi bising, dan memperbaiki aroma udara. Fungsi merekayasa lingkungan didominasi pohon-pohon merambat yang berfungsi sebagai mereduksi bising dari suara kereta api dan memperbaiki aroma udara dari bau bantaran sungai.

3. Keperluan arsitektural

Penanaman yang membentuk ruang, membagi ruang, mempersempit, pembatas, penutup, dan pengarah. Fungsi tanaman yang dominan digunakan di Pegambiran Residence, yaitu pengarah seperti pohon kurma dan palem ekor tupai. Sedangkan untuk penutup dominan menggunakan tanaman merambat.

4. Keindahan/estetika

Tanaman yang menampilkan ciri fisik yang berkesan indah baik dari warna, tekstur, aroma, dan bunyi. Biasanya karakter tersebut didapat dari tanaman yang berbunga baik dari jenis pohon, semak, dan perdu. Tanaman yang membingkai view, memberi latar belakang, menonjolkan objek tertentu, melembutkan garis dan massa bangunan, menyatukan elemen arsitektur bangunan, dan menciptakan pola bayangan. Jenis vegetasi yang digunakan, antara lain, bunga kupu-kupu (Bauhinia purpurea), jatimas (Cordia sebestana), alamanda (Allamandasp.).

Menurut Carpenter et al., (1975), kriteria dalam pemilihan tanaman untuk sebuah kota harus sama dengan situasi lanskap lainnya, yaitu menyesuaikan lanskap sesuai kebutuhan dan fungsinya, dapat beradaptasi dengan lingkungan,

mempertimbangkan semua karakter tanaman baik ukuran dan bentuknya, dan memerlukan pemeliharaan yang rendah. Penanaman pohon-pohon selalu diletakkan di sepanjang jalan untuk menyediakan naungan atau jalan raya yang lurus memandu dari satu bangunan ke bangunan lain. Penanaman juga memberikan nilai visual dan menciptakan perasaan unity.

Saat ini, konsep vegetasi di kawasan Pegambiran Residence belum memiliki karakter yang membedakannya dengan perumahan lain. Desain taman dan penghijauan mengalami keseragaman sehingga keadaan lanskap dan vegetasi pada hampir seluruh kawasan belum mempunyai karakter yang khas. Penataan vegetasi dalam pemilihan jenis tanaman untuk penghijauan, preferensi terhadap tumbuhan lokal sebagai identitas daerah, pelestarian tanaman langka, pertimbangan estetika dan nilai ekonomi belum menjadi pertimbangan dalam memunculkan konsep yang tematik.

4.1.5 Kelembagaan Kawasan Pegambiran Residence