STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKANSTRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN
2.5. SP 5 KONTROL DENGAN OBAT SP 5 KONTROL DENGAN OBAT
2.5. SP 5 KONTROL DENGAN OBATSP 5 KONTROL DENGAN OBAT
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PERILAKU KEKERASAN PERILAKU KEKERASAN
Nama Mahasiswa
Nama Mahasiswa ::
Nama Klien / Ruangan
Nama Klien / Ruangan :: No. CM
No. CM ::
Hari/tanggal :
Hari/tanggal :
Pertemuan
Pertemuan Ke/Hari Ke/Hari ke ke :: Fase
Fase : : SP SP VV
I.
I. Proses Proses KeperawatanKeperawatan A.
A. Kondisi Kondisi KlienKlien Data Subjektif: Data Subjektif:
Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang.Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang.
Klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jikaKlien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jika sedang kesal atau marah.
sedang kesal atau marah.
Klien mengatakan tidak punya temanKlien mengatakan tidak punya teman Data Objektif
Data Objektif
Mata merah, wajah agak merah.Mata merah, wajah agak merah.
Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai. Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai.
Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam.Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam.
Merusak dan melempar barang-barang.Merusak dan melempar barang-barang. B.
B. Diagnosa Diagnosa KeperawatanKeperawatan Perilaku Kekerasan Perilaku Kekerasan C.
C. Tujuan Tujuan keperawatankeperawatan
Mengevaluasi kegiatan harian pasien(SP I, SP II, SP III, SP IV).Mengevaluasi kegiatan harian pasien(SP I, SP II, SP III, SP IV).
Pasien mampu mengontrol perilaku kekerasan dengan cara kelima yaituPasien mampu mengontrol perilaku kekerasan dengan cara kelima yaitu dengan obat.
Pasien mampu memasukkan cara mengontrol perilaku kekerasan yangPasien mampu memasukkan cara mengontrol perilaku kekerasan yang kelima yaitu obat ke dalam jadwal harian pasien.
kelima yaitu obat ke dalam jadwal harian pasien. D.
D. Tindakan Tindakan keperawatankeperawatan 1)
1) Evaluasi Evaluasi kegiatan kegiatan yang yang lalu lalu (SPI, (SPI, SP SP II, II, SP SP III, III, SP SP IV)IV) 2)
2) Latih Latih cara cara kelima kelima yaitu yaitu mengonsumsi mengonsumsi obat.obat. 3)
3) Masukkan Masukkan dalam dalam jadwal jadwal harian harian pasienpasien
II.
II. Strategi Strategi komunikasi komunikasi terapeutikterapeutik A. Orientasi
A. Orientasi
Salam terapeutik dan perkenalan diriSalam terapeutik dan perkenalan diri
“Selamat pagi pak, masih ingat dengan saya? Iya benar sekali, nama saya “Selamat pagi pak, masih ingat dengan saya? Iya benar sekali, nama saya Fajar.”
Fajar.”
Membuka pembicaraanMembuka pembicaraan
““Bagaimana Bagaimana perasaan bapperasaan bapak ak sekarang? Apsekarang? Apakah akah tidur tidur semalam semalam nyenyaknyenyak pak? Bagaimana pak
pak? Bagaimana pak sudah dilakukan latisudah dilakukan latihan tarik han tarik nafas dalnafas dalam, pukul kasuram, pukul kasur bantal, bicara yang baik serta
bantal, bicara yang baik serta sholat? Apa yang dirasakan setelah sholat? Apa yang dirasakan setelah melakukanmelakukan latihan secara rutin? Coaba kita lihat jadwal kegiatannya.”
latihan secara rutin? Coaba kita lihat jadwal kegiatannya.”
Kontrak (Waktu, tempat, topik)Kontrak (Waktu, tempat, topik)
Baiklah sesuai dengan kontrak kita kemarin pada hari ini kita akan Baiklah sesuai dengan kontrak kita kemarin pada hari ini kita akan berbincang-bincang
berbincang-bincang mengenai mengenai cara cara kelima kelima yaitu yaitu cara cara meminum meminum obat obat yangyang benar untuk mengatasi
benar untuk mengatasi rasa marah. rasa marah. Bagaimana apakah bapak Bagaimana apakah bapak bersedia? Maubersedia? Mau berapa
berapa lama lama kita kita bincang-bincangnya? bincang-bincangnya? Bagaimana Bagaimana kalau kalau 10 10 menit menit pak?pak? bagaimana kalau
bagaimana kalau kita kita berbincang di berbincang di depan ruangan depan ruangan saya saya ya pak, ya pak, bagaimanabagaimana apakah setuju pak?
apakah setuju pak?
TujuanTujuan
Tujuan kita berbincang-bincang ini adalah berlatih cara mengontrol perasaan Tujuan kita berbincang-bincang ini adalah berlatih cara mengontrol perasaan marah bapak dengan cara kelima yaitu meminum obat dengan benar.
marah bapak dengan cara kelima yaitu meminum obat dengan benar. B.
B. Fase Fase kerjakerja
““Bapak sudah dapat obat dari dokter? Berapa macam obat yang bapakBapak sudah dapat obat dari dokter? Berapa macam obat yang bapak minum? Warnanya apa saja? Bagus! Jam berapa bapak minum obat? minum? Warnanya apa saja? Bagus! Jam berapa bapak minum obat? Bagus!”
“Obatnya ada 3 macam pak, yang warna oranye adalah CPZ gunanya agar “Obatnya ada 3 macam pak, yang warna oranye adalah CPZ gunanya agar pikiran
pikiran tenang. tenang. Yang Yang putih putih ini ini namanya namanya THP THP agar agar rileks rileks dan dan tenang, tenang, dandan yang merah jambu ini namanya HLP agar pikiran teratur dan rasa marah yang merah jambu ini namanya HLP agar pikiran teratur dan rasa marah berkurang.
berkurang. Semuanya Semuanya ini ini harus harus bapak bapak minum minum 3 3 kali kali sehari, sehari, jam jam 7, 7, jam jam 11 siang, dan jam 7 malam.”
siang, dan jam 7 malam.”
“Bila nanti setelah minum obat mulut bapak terasa kering, untuk membantu “Bila nanti setelah minum obat mulut bapak terasa kering, untuk membantu mengatasinya bapak bisa mengisap ngisap es batu. Bila mata terasa mengatasinya bapak bisa mengisap ngisap es batu. Bila mata terasa berkunang-kunang,
berkunang-kunang, bapak bapak sebaiknya sebaiknya istirahat istirahat dan dan jangan jangan beraktivitas beraktivitas dulu.dulu. Nanti di
Nanti di rumah sebelum minum rumah sebelum minum obat ini obat ini bapak lihat dulu bapak lihat dulu label dikotak obat,label dikotak obat, apakah benar nama bapak tertulis di situ, berapa dosis yang harus diminum, apakah benar nama bapak tertulis di situ, berapa dosis yang harus diminum, dan jam berapa saja harus diminum. Baca juga nama obatnya apakah sudah dan jam berapa saja harus diminum. Baca juga nama obatnya apakah sudah benar?
benar? Disini Disini minta obatnya minta obatnya sama sama perawat perawat kemudian cek kemudian cek lagi lagi apakah benarapakah benar obatnya.”
obatnya.”
“Jangan pernah menghentikan minum obat sebelum berkonsultasi dengan “Jangan pernah menghentikan minum obat sebelum berkonsultasi dengan dokter ya pak, karena dapat terjadi kekambuhan.”
dokter ya pak, karena dapat terjadi kekambuhan.” “Nah,
“Nah, sekarang kita masukan waktu minum obatnya ke dalam jadwal yasekarang kita masukan waktu minum obatnya ke dalam jadwal ya pak, Jangan lupa minum ob
pak, Jangan lupa minum obat sesuai jadwal pak at sesuai jadwal pak !”!” C.
C. Fase Fase terminasiterminasi
EvaluasiEvaluasi
Evaluasi subjektif Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita ber
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita ber bincang-bincang bincang-bincang tentang tentang caracara meminum obat yang benar ta
meminum obat yang benar tadi?”di?” Evaluasi objektif
Evaluasi objektif “Nah
“Nah sekarang coba ulangi jenis obat yang bapak minum! Bagaimana cara sekarang coba ulangi jenis obat yang bapak minum! Bagaimana cara meminum obat yang benar?
meminum obat yang benar? Iya bagus pak.”Iya bagus pak.”
Rencana tindak lanjutRencana tindak lanjut “Nanti ji
“Nanti jika saya tidak ada, bapak minum obat sendiri yaa sesuai yangka saya tidak ada, bapak minum obat sendiri yaa sesuai yang dijadwalkan tadi.”
Kontrak yang akan datangKontrak yang akan datang Topik
Topik
“Bagaimana kalau be
“Bagaimana kalau besok kita ketemu kembali untuk melihat sejauh manasok kita ketemu kembali untuk melihat sejauh mana bapak melaksanakan kegiatan dan sejauh mana dapat mencegah rasa marah bapak melaksanakan kegiatan dan sejauh mana dapat mencegah rasa marah””
Waktu Waktu
“Waktunya mau jam berapa pak? Bagaimana kalau jam 10.00? Kita “Waktunya mau jam berapa pak? Bagaimana kalau jam 10.00? Kita berbincang-bincang lagi ya
berbincang-bincang lagi ya selama 15 menit.”selama 15 menit.” Tempat
Tempat
“Tempatnya mau dimana pak? Bagaimana kalau di taman? Sampai jumpa, sampai “Tempatnya mau dimana pak? Bagaimana kalau di taman? Sampai jumpa, sampai bertemu lagi ya besok.”
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
Budi Ana Keliat. (1992).
Budi Ana Keliat. (1992). Peran Peran serta serta Keluarga Keluarga dalam dalam Perawatan Perawatan KlienKlien Gangguan Jiwa.
Gangguan Jiwa. Jakarta: EGCJakarta: EGC Budi Ana Keliat, dkk (1998).
Budi Ana Keliat, dkk (1998). Proses Keperawatan Jiwa. Proses Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGCJakarta: EGC Dermawan, Deden . (2013).
Dermawan, Deden . (2013). Keperawatan Keperawatan jiwa, jiwa, konsep konsep dan dan kerangka kerangka kerjakerja asuhan keperawatan.
asuhan keperawatan. Yogyakarta Goyen Publishing.Yogyakarta Goyen Publishing. Yosep, Iyus. (2007).
LAMPIRAN
LAMPIRAN
SOAL Pilihan Ganda. SOAL Pilihan Ganda.
1. Dalam rentang respon perilaku kekerasan dimana ada perasaan marah disertai 1. Dalam rentang respon perilaku kekerasan dimana ada perasaan marah disertai rasa permusuhan yang kuat dan hilang kontrol dapat merusak diri sendiri dan rasa permusuhan yang kuat dan hilang kontrol dapat merusak diri sendiri dan orang lain disebut…
orang lain disebut…
a. Rentang respon adaptif asertif a. Rentang respon adaptif asertif b. Rentang respon adaptif frustasi b. Rentang respon adaptif frustasi
c. Rentang respon maladaptive pasif c. Rentang respon maladaptive pasif d. Rentang respon maladaptive agresif d. Rentang respon maladaptive agresif e. Rentang respon maladaptive amuk e. Rentang respon maladaptive amuk 2.
2. Seclution adalah….Seclution adalah….
a. Tindakan keperawatan berupa pengekangan fisik secara mekanik/isolasi a. Tindakan keperawatan berupa pengekangan fisik secara mekanik/isolasi b. Pemberian obat-obatan untuk meng
b. Pemberian obat-obatan untuk mengendalikan agitasi yang akutendalikan agitasi yang akut c. Terapi aktivitas
c. Terapi aktivitas kelompok untuk meningkatkan hubungkelompok untuk meningkatkan hubungan intra personalan intra personal d. Strategi antisipatif berupa bersikap tenang dan bicara lembut.
d. Strategi antisipatif berupa bersikap tenang dan bicara lembut.
e.Pendidikan yang diberikan mengenai cara berkomunikasi dan e.Pendidikan yang diberikan mengenai cara berkomunikasi dan
mengekspresikan perasaan. mengekspresikan perasaan.
3. Data mayor dari perilaku kekerasan adalah… 3. Data mayor dari perilaku kekerasan adalah…
a. Mengancam, bicara keras dan kasar a. Mengancam, bicara keras dan kasar b. Agitasi
b. Agitasi
c. Mengatakan ada yang mengejek dan mengancam. c. Mengatakan ada yang mengejek dan mengancam. d. Merasa orang lain mengancam dirinya.
d. Merasa orang lain mengancam dirinya. e. Mendengar suara-suara yang menjelekan e. Mendengar suara-suara yang menjelekan
4. Suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang membahayakan 4. Suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan adalah… secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan adalah…
a. Perilaku kekerasan. a. Perilaku kekerasan. b. Halusinasi b. Halusinasi c. Rendah diri c. Rendah diri d. Waham. d. Waham. e.Kecemasan. e.Kecemasan.
5. Tanda dan gejala pada pasien perilaku kekerasan kecuali… 5. Tanda dan gejala pada pasien perilaku kekerasan kecuali…
a. Muka merah, dan pandangan tajam. a. Muka merah, dan pandangan tajam. b. Curiga dan merasa ketakutan.
b. Curiga dan merasa ketakutan. c. Memukul, mengamuk.
c. Memukul, mengamuk. d. Nada suara tinggi, berdebat. d. Nada suara tinggi, berdebat.
e. Otot tegang, memaksakan kehendak e. Otot tegang, memaksakan kehendak
6. Yang bukan termasuk rentang respon marah adalah… 6. Yang bukan termasuk rentang respon marah adalah…
a. Asertif. a. Asertif. b. Frustasi b. Frustasi
c. Waham dan rendah diri c. Waham dan rendah diri d. Perilaku pasif
d. Perilaku pasif e. Agresif Amuk. e. Agresif Amuk.
7. Perilaku kekerasan mengancan, mengumpat dengan kata-kata kotor, bicara 7. Perilaku kekerasan mengancan, mengumpat dengan kata-kata kotor, bicara dengan nada keras, termasuk tanda dan gejala secara…
dengan nada keras, termasuk tanda dan gejala secara… a. Fisik a. Fisik b. Perilaku. b. Perilaku. c. Emosi c. Emosi d. Verbal d. Verbal e. Intelektual e. Intelektual
8. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien dengan perilaku 8. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien dengan perilaku kekerasan, kecuali… kekerasan, kecuali… a. Resiko cedera a. Resiko cedera b. Perubahan sensori b. Perubahan sensori
c. Perubahan persepsi halusinasi c. Perubahan persepsi halusinasi d. Perilaku kekerasan
d. Perilaku kekerasan e. Gangguan rasa cemas. e. Gangguan rasa cemas. Essay
Essay
1. Sebutkan intervensi SP I dan SP II pada perilaku kekerasan! 1. Sebutkan intervensi SP I dan SP II pada perilaku kekerasan! 2. Sebutkan tujuan khusus pada SP II perilaku kekerasan! 2. Sebutkan tujuan khusus pada SP II perilaku kekerasan!