STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKANSTRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN
2.3. SP 3 KONTROL SECARA VERBAL SP 3 KONTROL SECARA VERBAL
2.3. SP 3 KONTROL SECARA VERBALSP 3 KONTROL SECARA VERBAL
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PERILAKU KEKERASAN PERILAKU KEKERASAN
Nama Mahasiswa
Nama Mahasiswa ::
Nama Klien / Ruangan
Nama Klien / Ruangan :: No. CM
No. CM ::
Hari/tanggal :
Hari/tanggal :
Pertemuan
Pertemuan Ke/Hari Ke/Hari ke ke :: Fase
Fase : : SP SP IIIIII
I.
I. Proses Proses KeperawatanKeperawatan A.
A. Kondisi Kondisi KlienKlien Data Subjektif: Data Subjektif:
Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang.Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang.
Klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jikaKlien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jika sedang kesal atau marah.
sedang kesal atau marah.
Klien mengatakan tidak punya temanKlien mengatakan tidak punya teman Data Objektif
Data Objektif
Mata merah, wajah agak merah.Mata merah, wajah agak merah.
Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai. Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai.
Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam.Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam.
Merusak dan melempar barang-barang.Merusak dan melempar barang-barang. B.
B. Diagnosa Diagnosa KeperawatanKeperawatan Perilaku Kekerasan Perilaku Kekerasan
C.
C. Tujuan Tujuan keperawatankeperawatan
Mengevaluasi kegiatan harian pasien, SP I, SP II.Mengevaluasi kegiatan harian pasien, SP I, SP II.
Pasien mampu mengontrol perilaku kekerasan dengan cara verbal.Pasien mampu mengontrol perilaku kekerasan dengan cara verbal.
Pasien mampu memasukkan cara mengontrol perilaku kekerasan denganPasien mampu memasukkan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara verbal.
cara verbal. D.
D. Tindakan Tindakan keperawatankeperawatan 1)
1) Evaluasi Evaluasi kegiatan kegiatan yang yang lalu lalu (SP (SP I, I, SP SP II)II) 2)
2) Latih Latih cara cara mengontrol mengontrol marah marah dengan dengan cara cara verbalverbal 3)
3) Masukkan Masukkan dalam dalam jadwal jadwal harian harian pasien.pasien.
II.
II. Strategi Strategi komunikasi komunikasi terapeutikterapeutik A. Orientasi
A. Orientasi
Salam terapeutik dan perkenalan diriSalam terapeutik dan perkenalan diri
““Selamat pagi pak, masih ingat dengan saya? Iya benar sekali, nama sayaSelamat pagi pak, masih ingat dengan saya? Iya benar sekali, nama saya Fajar.”
Fajar.”
Membuka pembicaraanMembuka pembicaraan
““Bagaimana Bagaimana perasaan bapperasaan bapak ak sekarang? Apsekarang? Apakah akah tidur tidur semalam semalam nyenyaknyenyak pak?Bagaimana
pak?Bagaimana pak pak sudah sudah dilakukan dilakukan latihan latihan tarik tarik nafas nafas dalam dalam dan dan pukulpukul kasur bantal? Kegiatan apa yang sudah bapak lakukan pagi ini? Coba saya kasur bantal? Kegiatan apa yang sudah bapak lakukan pagi ini? Coba saya liat jadwal hariannya.”
liat jadwal hariannya.”
Kontrak (Waktu, tempat, topik)Kontrak (Waktu, tempat, topik)
Baiklah sesuai dengan kontrak kita kemarin pada hari ini kita akan Baiklah sesuai dengan kontrak kita kemarin pada hari ini kita akan berbincang-bincang mengenai
berbincang-bincang mengenai cara cara mengontrol perasaan mengontrol perasaan marah marah dengan caradengan cara verbal yaitu menolakk, meminta, dan mengungkapkan perasaan marah verbal yaitu menolakk, meminta, dan mengungkapkan perasaan marah dengan baik. Bagaimana apakah bapak bersedia? Mau berapa lama kita dengan baik. Bagaimana apakah bapak bersedia? Mau berapa lama kita bincang-bincangnya? Bagaimana kala
bincang-bincangnya? Bagaimana kalau 10 u 10 menit menit pak? bagaimana pak? bagaimana kalau kitakalau kita berbincang di depan ruangan
berbincang di depan ruangan saya ya pak, bagaimana apakah setuju pak?saya ya pak, bagaimana apakah setuju pak?
TujuanTujuan
Tujuan kita berbincang-bincang ini adalah berlatih cara
Tujuan kita berbincang-bincang ini adalah berlatih cara mengontrol perasaanmengontrol perasaan marah bapak dengan cara verbal, yaitu menolak, meminta, dan marah bapak dengan cara verbal, yaitu menolak, meminta, dan mengungkapkan persasaan marah dengan baik.
B.
B. Fase Fase kerjakerja
“Kalau ada yang menyebabkan bapak marah dan muncul perasaan kesal, “Kalau ada yang menyebabkan bapak marah dan muncul perasaan kesal, berdebar-debar,
berdebar-debar, mata mata melotot, melotot, apa apa yang yang bapak bapak lakukan? lakukan? Iya Iya benar benar sekalisekali pak, nah
pak, nah selain selain bapak dapat bapak dapat melakukan nafas melakukan nafas dalam dalam dan pukul dan pukul kasur kasur bantalbantal bapak
bapak juga juga dapat dapat melakukan melakukan dengan dengan cara cara yang yang ketiga ketiga secara secara verbal verbal yaituyaitu menolak, meminta, dan mengungkapkan perasaan marah bapak dengan menolak, meminta, dan mengungkapkan perasaan marah bapak dengan baik.
baik.””
“Sekarang mari kita latihan
“Sekarang mari kita latihan cara bicara yang baik untuk mencegah marah.cara bicara yang baik untuk mencegah marah. Kalau marah sudah disalurkan melalui tarik nafas dalm, dan pukul kasur Kalau marah sudah disalurkan melalui tarik nafas dalm, dan pukul kasur bantal
bantal dan dan sudah sudah lega, lega, maka maka kita kita perlu perlu bicara bicara dengan dengan orang orang yang membuatyang membuat kita marah. Ada tiga caranya pak:
kita marah. Ada tiga caranya pak:
“1. Meminta dengan baik tanpa marah dengan nada suara yang rendah serta “1. Meminta dengan baik tanpa marah dengan nada suara yang rendah serta tidak menggunakan kata-kata kasar. Kemarin kan bapak bilang penyebab tidak menggunakan kata-kata kasar. Kemarin kan bapak bilang penyebab marah bapak karena minta uang sama istri tidak dikasih. Coba bapak minta marah bapak karena minta uang sama istri tidak dikasih. Coba bapak minta uang dengan baik: “Bu, saya perlu uang buat beli rokok.” Nanti bisa bapak uang dengan baik: “Bu, saya perlu uang buat beli rokok.” Nanti bisa bapak coba untuk meminta baju, obat dan lain lain, coba bapak praktekan!”
coba untuk meminta baju, obat dan lain lain, coba bapak praktekan!” “2. Menolak dengan ba
“2. Menolak dengan baik, jika ada yang menyuruh dan bapak tidak inginik, jika ada yang menyuruh dan bapak tidak ingin melakukannya katakana: “maaf saya tidak bisa melakukannya.”
melakukannya katakana: “maaf saya tidak bisa melakukannya.”
“3. Mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang lain yang “3. Mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang lain yang membuat kesal bapak
membuat kesal bapak dapat mengatakan: “Saya jadi ingin marah karenadapat mengatakan: “Saya jadi ingin marah karena perkataanm
perkataanmu tadi itu.” Coba bapak praktekan!”u tadi itu.” Coba bapak praktekan!”
“Nah, sebaiknya latihan ini bapak lakukan secara rutin, sehingga bila “Nah, sebaiknya latihan ini bapak lakukan secara rutin, sehingga bila
sewaktu-sewaktu-waktu rasa marah itu muncul bapak sudah terbiasa melakukannya”.waktu rasa marah itu muncul bapak sudah terbiasa melakukannya”. “Bagaimana kalau sekarang kita masu
“Bagaimana kalau sekarang kita masukan latihan dengan cara verbal ini kekan latihan dengan cara verbal ini ke dalam jadwal harian bapak yaa? Mau berapa kali sehari? Iya baik kita catat dalam jadwal harian bapak yaa? Mau berapa kali sehari? Iya baik kita catat ya, nanti jangan lupa di praktikan ya!”
C.
C. Fase Fase terminasiterminasi
EvaluasiEvaluasi
Evaluasi subjektif Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita ber
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita ber bincang-bincang bincang-bincang tentang tentang caracara verbal ta
verbal tadi?”di?” Evaluasi objektif Evaluasi objektif “Nah
“Nah sekarang coba ulangi latihan yang tadi sudah dilakukan! Iya bagus sekarang coba ulangi latihan yang tadi sudah dilakukan! Iya bagus pak.”
pak.”
Rencana tindak lanjutRencana tindak lanjut
“Nanti jika saya tidak ada, bapak latihan sendiri yaa sesuai yang “Nanti jika saya tidak ada, bapak latihan sendiri yaa sesuai yang dijadwalkan tadi.”
dijadwalkan tadi.”
Kontrak yang akan datangKontrak yang akan datang Topik
Topik
“Bagaimana kalau besok kita kete
“Bagaimana kalau besok kita ketemu kembali?Nanti kita akan latihan caramu kembali?Nanti kita akan latihan cara yang keempat yaitu mengontrol kekeasan secara spiritual
yang keempat yaitu mengontrol kekeasan secara spiritual”” Waktu
Waktu
“Waktunya mau jam berapa pak? Bagaimana kalau jam 10.00? Kita “Waktunya mau jam berapa pak? Bagaimana kalau jam 10.00? Kita
berbincang- berbincang- bincang lagi ya selama 15 menit.” bincang lagi ya selama 15 menit.” Tempat
Tempat
“Tempatnya mau dimana pak? Bagaimana k
“Tempatnya mau dimana pak? Bagaimana k alau di taman? Sampai jumpa,alau di taman? Sampai jumpa, sampai bertemu lagi ya besok.”