• Tidak ada hasil yang ditemukan

SPESIFIKASI TEKNIS D AN GAM BAR

Dalam dokumen Tanggal 5 Juni 2013 untuk Pokja ULP Unit (Halaman 121-150)

A. PERSYARATAN UM UM

1. KETENTUAN UM UM

1.1.

Peker jaan yang akan dilaksanakan adalah Rehab Lapangan Giri

Krida Bhakti yang berlokasi di Kecamatan W onogir i, dengan

jenis/ bentuk dan ukur an/ dimensi bangunan sebagaimana yang ter dapat gambar - gambar r encana pada lampir an Bab XII ini, ser ta volume peker jaan sebagaimana Daftar Kuantitas atau Bill of Quantity (BQ) pada Bab XIII Dokumen Pengadaan ini.

1.2.

Peker jaan yang har us dilaksanakan oleh Penyedia adalah sebagai

ber ikut :

a. Peker jaan Tanah : Peker jaan galian tanah, dan

ur ugan/ timbunan tanah, ladu, pasir urug, sirtu, dan gr osok yang dipadatkan ;

b. Peker jaan Pasangan : batu belah, batu bata, batu alam/ candi,

batu kor al sikat, paving block polos/ w ar na, paving gr ass block, ker amik lantai, dan buis beton ser ta plester an ;

c. Peker jaan Beton : Beton ber tulang pr aktis dan beton r abat;

d. Peker jaan Cat tembok dan coating;

e. Peker jaan Gr ill Besi penutup salur an ;

f. Peker jaan Per pipaan ;

g. Peker jaan pelapisan ijuk ;

h. Peker jaan pengadaan dan penanaman r umput gajah mini ;

i. Peker jaan instalasi listrik; dan

j. peker jaan- peker jaan lain yang nyata- nyata ada, dan

ter masuk dalam pelaksanaan peker jaan maupun untuk kesempur naan peker jaan.

1.3.

Sar ana dan Pr asar ana Ker ja yang dibutuhkan :

a. Tenaga ker ja ter ampil (pelaksana) dan peker ja yang cukup

memadai dengan jenis dan volume peker jaan yang akan dilaksanakan.

b. Alat- alat bantu seperti : beton molen, alat pengangkut

mater ial/ bahan/ bar ang, alat pemadat tanah, alat- alat gali, serta alat penyipat datar (w ater pas), ser ta per alatan lain yang benar - benar diperlukan dalam pelaksanaan peker jaan.

c. Bahan- bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap

macam/ jenis peker jaan yang akan dilaksanakan, dan paling lambat sudah ter sedia dalam w aktu 1 (satu) har i sebelum pelaksanaan peker jaan yang dimaksud dimulai.

1.4.

Car a Pelaksanaan Peker jaan :

Semua jenis peker jaan har us dilaksanakan dengan penuh keahlian dan keter ampilan, sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam

spesikasi teknis yang disyar atkan, gambar ker ja, ser ta petunjuk dar i Pengaw as Peker jaan, maupun Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

2. KONDISI DAN UKURAN

1.1. Kondisi

a. Kondisi tanah di mana bangunan akan dibuat mer upakan lahan

yang masih ada bangunan lama yang har us diper baiki melalui pembongkar an, serta penggalian tanah sesuai perencanaan.

b. Penyedia Jasa w ajib meneliti situasi medan, sifat dan struktur

tanah, pada ar ea/ lokasi peker jaan yang akan dibuat bangunan sebelum pelaksanaan peker jaan.

1.2. Ukur an

a.

Ukur an- ukur an dalam gambar ker ja, dimaksudkan sebagai

gar is besar dalam pelaksanaan peker jaan, dan bila diper lukan untuk kesempur naan bangunan dapat dilakukan per ubahan sesuai dengan kondisi dan situasi lokasi peker jaan. Apabila ada per ubahan ukur an bangunan dalam pelaksanaan peker jaan yang ber akibat ber ubahnya volume peker jaan, akan dilakukan pengukur an dengan seksama ter hadap volume yang ter pasang, yang akan dipakai sebagai dasar pembayar an hasil peker jaan.

b.

Titik duga lantai (per mukaan lantai dasar bangunan)

ditentukan + 0.00 yang mer upakan per bedaan ketinggian dar i per mukaan tanah hasil pelaksanaan cut & fill (galian dan ur ugan). Titik duga dasar bangunan akan ditentukan pada saat uizet ber sama- sama dengan Pengaw as Peker jaan.

c.

Di baw ah pengamatan Pengaw as Peker jaan, Penyedia Pasa

diw ajibkan membuat titik duga di atas tanah bangunan dengan tiang- tiang dar i kayu mutu klas II yang panjangnya 200 cm, ber penampang 4 x 6 cm. Titik duga ini har us dijaga kedudukannya agar tidak ter ganggu selama pelaksanaan peker jaan dan tidak boleh dibongkar sebelum peker jaan selesai/ mendapat ijin dar i Pengaw as Peker jaan.

d.

Ketepatan letak bangunan diukur di baw ah pengamatan

Pengaw as Peker jaan dengan piket/ patok yang dipancang kuat - kuat, dihubungkan dengan papan kayu yang kuat dengan ketebalan minimum 2 cm. Pengukuran dilakukan dengan koor dinat seper ti ditentukan dalam gambar r encana.

e.

Penyedia Jasa har us menyediakan tenaga yang ter ampil dalam

car a - car a pengukur an dengan alat - alat penyipat datar (w aterpas), pr isma silang dan lain- lain per alatan yang diperlukan dalam pengukur an menur ut situasi dan kondisi tanah di lokasi peker jaan.

3. PEKERJAAN PERSIAPAN

2.1.

Sebelum memulai peker jaan Penyedia Jasa har us minta

ijin/ member itahu kepada Kepala Instansi/ Lembaga setempat secar a ter tulis, dengan tembusan disampaikan kepada PPK, dan Pengaw as Peker jaan, ser ta juga member itahu kepada masyar akat

dan/ atau pemilik/ pemakai bangunan disekitar nya ter hadap gangguan yang mungkin akan mer eka r asakan.

2.2.

Penyedia jasa har us membuat kantor sementar a/ dir eksi keet

dilokasi peker jaan dengan ukur an yang cukup sesuai kondisi lokasi peker jaan, yang dilengkapi per alatan dan sar ana ker ja sesuai ketentuan yang ber laku (seper ti : meja kur si tamu, meja kur si r apat, papan tulis (w hite boar d), alat tulis, helm pengaman, Kotak P3K, alat pemadam api ringan, dan lain- lain).

2.3.

Penyedia Jasa har us seger a mendatangkan per alatan, mater ial

bangunan dan tenaga ker ja yang diper lukan sesuai dengan batas w aktu yang telah ditetapkan.

2.4.

Penyedia Jasa har us member sihkan/ member eskan

halaman/ per mukaan tanah pada setiap lokasi peker jaan dar i segala sesuatu (ter masuk bekas bongkar an lama, dan penebangan pohon- pohon dan akar - akar nya, pada ar ea yang akan didirikan bangunan) yang dapat mengganggu kelancar an peker jaan sesuai petunjuk atau per setujuan Pengaw as Peker jaan.

2.5.

Penyedia Jasa tidak diper kenankan menempatkan papan

reklame/ iklan dalam bentuk apapun di dalam lingkungan

peker jaannya, kecuali Papan Nama Proyek yang justr u har us dipasang sebelum pelaksanaan peker jaan dimulai, atas biaya Penyedia Jasa dengan ketentuan yang disyar atkan baik mengenai ukur an papan maupun besar nya huruf.

2.6.

Ijin M endir ikan Bangunan (IM B) har us seger a diur us oleh

Penyedia Jasa sebelum pelaksanaan peker jaan, ser ta pengur usan ijin- ijin lainnya yang ber sangkutan dengan pembangunan ini menjadi tanggung jaw ab Penyedia.

B. PERSYARATAN TEKNIS 4. UM UM

a. Per syar atan teknis ini ber sifat umum. Apabila suatu jenis peker jaan

yang ter dapat pada spesikasi teknis ini tetapi jenis peker jaan yang dimaksud tidak ter dapat pada Gambar Per encanaan maupun dalam Daftar Kuantitas dan Har ga (BQ) dapat dibaikan.

b. Per syar atan teknis untuk setiap jenis peker jaan yang ter cantum

dalam spesikasi teknis ini bersifat mengikat apabila jenis peker jaan

ter sebut ter dapat dalam Bill Of Quantity (BQ) dan/ atau Gambar Per encanaan.

c. Pemakaian jenis bahan/ mater ial apabila tidak ter cantum dalam

spesikasi teknis ini, maka penggunaan jenis bahan/ mater ial disesuaikan dengan jenis bahan/ mater ial yang ter dapat dalam Bill Of Quantity (BQ) yang ter dapat pada BAB XIII Dokumen Pengadaan ini dan/ atau dalam Gambar Per encanaan.

d. Penyedia w ajib membuat soft draw ing untuk ditaati khusus

yang belum ter cakup lengkap dalam Gambar Per encanaan. Dalam soft dr aw ing ini har us jelas dicantumkan dan digambar kan semua data yang diperlukan ter masuk pengajuan contoh bahan, keter angan pr oduk, car a pemasangan dan/ atau spesifikasi pabrik.

5. STANDAR SPESIFIKASI TEKNIS UM UM BANGUNAN

2.1. Tenaga Kerja dan Peralatan

a. Tenaga ker ja yang dilibatkan dalam pelaksanaan harus memakai

tenaga yang sesuai dengan tingkat keahlian, pengalaman, serta tidak melanggar ketentuan- ketentuan perburuhan yang berlaku di Indonesia.

b. Penyedia Jasa harus menggunakan tenaga yang ahli dalam

bidang pelaksanaan (Skilled Labour ), baik tenaga pelaksana, mandor maupun tukang.

c. Semua tenaga ker ja dipimpin oleh seor ang Pelaksana Lapangan

sehagai w akil Penyedia Jasa di lapangan.

d. Klasifikasi Pelaksana Lapangan minimal Lulusan STM / SM K

Bangunan yang mempunyai Ser tifikat Keterampilan Ker ja (SKK), dengan pengalaman ker ja pada bidang yang sesuai minimal 2 (dua) tahun.

e. Alat- alat untuk melaksanakan peker jaan har us disediakan oleh

Penyedia Jasa dalam keadaan baik dan siap pakai dalam jumlah mencukupi.

f. Har us disiapkan tenaga oper ator yang mampu untuk

mengoper asikan dan memper baiki per alatan mekanis/ mesin sehingga peker jaan dapat ber jalan dengan lancar .

g. Pemakaian M er k Dagang maupun jenis bahan diutamakan

pr oduksi Dalam Neger i seperti diatur dalam Per pr es RI No. 54 Tahun 2010 dan perubahanhya

h. Apabila dalam r encana ker ja dan syar at- syar at hanya

disebutkan satu mer k bahan, bukan ber ar ti hanya dapat dipakai mer k ter sebut, melainkan dapat dipakai merk lain dengan standar d mutu dan cir i- cir i fisik yang sama dan mendapat

per setujuan Pengaw as Peker jaan.dan/ atau PPK

i. Penyedia Jasa har us dapat membuktikan kesetar aan kualitas

dan cir i- cir i fisik yang dituntut pada r encana ker ja dan syar at- syar at, dan untuk memper gunakannya har us ada per setujuan ter tulis dar i Pengaw as Peker jaan.

2.2. Prosedur Pengadaan Bahan Bangunan

a. Secepatnya Penyedia Jasa melalui Pelaksana Lapangan

mengajukan contoh bahan yang akan didatangkan sesuai dengan spesifikasi dalam r encana ker ja dan syar at- syar at, pada saat r apat lapangan pertama kali.

b. Contoh bahan yang telah disetujui har us dipasang di dalam

dir eksikeet sebagai pedoman mutu bahan.

c. Apabila tanpa ada pengajuan contoh bahan atau pengajuan

contohnya ber samaan dengan datangnya bahan ter sebut, maka Pengaw as Peker jaan berhak menolak dan member i perintah untuk mengeluar kan bahan ter sebut dar i lokasi peker jaan.

2.3. Pemeriksaan Bahan Bangunan

a. Secar a umum Pengaw as Peker jan ber hak memer iksa semua

menolaknya apabila nyata- nyata tidak memenuhi per syar atan untuk itu.

b. Bahan bangunan yang telah didatangkan oleh Penyedia di

lapangan tetapi oleh Pengaw as Peker jaan ditolak untuk diper gunakan, har us seger a dikeluar kan dar i lapangan selambat- lambatnya dalam w aktu 2 X 24 jam ter hitung sejak jam penolakan ter sebut.

c. Apabil a Pengaw as Peker jan mer asa per lu memer iksakan bahan

bangunan. yang dir agukan spesifikasinya, maka Pengaw as Peker jaan ber hak mengir imkannya kepada Bal ai Penelitian Bahan- bahan Bangunan atau Lembaga l ain yang ditetapkan ber sama Pengelol a Kegi atan untuk diteliti.

d. Semua bi aya untuk hal ter sebut di atas menjadi tanggungan

Penyedi a Jasa, apapun hasil dar i penelitian ter sebut.

e. Semua bahan bangunan yang digunakan selain har us

memenuhi syar at- syar at yang ditentukan dal am Spesifikasi Tekni s dan/ atau BQ, juga har us memenuhi per syar atan yang ditentukan dal am A.V. dan Per atur an Umum Bahan Bangunan (PUBB).

f. Pengaw as Peker jaan ber w enang meminta keter angan

mengenai asal bahan dan Penyedia Jasa har us

member itahukannya.

2.4. M utu Bahan Bangunan

a. Disar ankan kepada Penyedi a Jasa sebelum mel aksanakan peker jaan secar a massal har us meminta per setujuan hasil peker jaan kepada Pengaw as Peker jaan.

b. Agar ti dak ter jadi bongkar / pasang peker jaan, apabil a ter dapat gambar yang ti dak jel as, maka Penyedi a Jasa diw ajibkan menanyakan kepada Pengaw as Peker jaan untuk menyamakan per sepsi, atau apabil a per lu dapat meminta Per encana Tekni s untuk menjel askan agar di dapat jaw aban yang pasti tentang per encanaannya.

c. Bagi an peker jaan yang tel ah di mul ai tetapi masih digunakan bahan- bahan yang ditol ak oleh Pengaw as Peker jaan atau tanpa ijin, har us seger a dihentikan dan sel anjutnya peker jaan ter sebut har us dibongkar .

2.5. Pedoman Pelaksanaan

Pedoman pelaksanaan yang di atur oleh Per atur an Pembangunan yang sah dan ber l aku di Indonesi a sepanjang tidak ditetapkan lain dal am r encana ker ja dan syar at- syar at yang har us ditaati sel ama pelaksanaan, yaitu :

a. Algemene Voor w ar den (A.V) yang disahkan uangan

Keputusan Pemer intah Nomor 9 tanggal 28 M ei 1941 dan tambahan Lembar an Negar a No. 1457, apabila ti dak ada ketentuan l ain dal am Spesiksi Tekni s ini.

b. Tata car a Pengadukan dan Pengecor an Beton SNI 03- 3976-

1995.

d. Per atur an Umum Pemer i ksaan Bahan Bangunan (PUBB) N1.3 Tahun 1983.

e. Per atur an Baja Bangunan Indonesi a (PBBI) 1983.

f. Per atur an Konstr uksi Kayu Indonesi a (PKKI) N1.5 Tahun

1961.

g. M utu Kayu Bangunan SNI 03- 3527- 1994.

h. Per atur an Semen Por tl and Indonesi a N1.8 Tahun 1973.

i. Per atur an Pembebanan Indonesi a.untuk Gedung (PPI) N.118

Tahun 1983.

j. Per atur an Umum Instal asi Li str ik (PUIL) SNI 04- 0225- 2000.

k. Per atur an Bata M er ah Sebagai Bahan Bangunan N1 10.

l. Tata Car a Pengecatan Kayu Untuk Rumah dan Gedung SNI

032407- 1991.

m. Tata Car a Pengecatan Dinding Tembok Dengan Cat Emul si SNI

032410- 1991.

n. Per atur an- per atur an l ain yang di keluar kan ol eh Pemer intah

Daer ah Setempat.

6. PEKERJAAN TANAH (GALIAN DAN URUGAN TANAH)

6.1.

Lingkup Pekerjaan

a. Penyiapan dan per ataan tanah pada lokasi di mana di atasnya

akan didir ikan bangunan.

b. M enger jakan penyalur an/ pengalir an (dr ainase) sementar a

untuk menjaga er osi (bila per lu), membentuk per mukaan tanah (gr ading) menur ut garis - gar is kedalaman, ketinggian dan kemiringan sesuai dengan gambar r encana.

c. M engadakan penebangan pohon- pohon sampai ke akar nya

pada lokasi yang akan didir ikan bangunan dengan per setujuan Pengaw as Peker jaan.

6.2.

Persyaratan

a. Penyedia Jasa har us benar - benar mempelajar i gambar , di mana

letak titik- titik galian, jar ak dan dimensinya, dar i mana pengukur an dimulai dan hal - hal lain yang menyangkut ketepatan letak galian.

b. Setelah titik- titik ditentukan dan diber i tanda, sekali lagi

dilakukan pengecekan ber sama Pengaw as Peker jaan, apakah r encana galian sudah benar . Kesalahan menentukan titik- titik sehingga galian harus diulang menjadi tanggung jaw ab Penyedia Jasa.

c. Dasar dan kemir ingan dar i semua galian har us w ater pas,

bilamana pada dasar setiap galian masih ter dapat akar- akar tanaman atau bagian- bagian yang gembur , maka ini har us digali keluar sedang lubang - lubang tadi diisi kembali dengan tanah ur ug, disir am dan dipadatkan sehingga mendapatkan kembali dasar yang w ater pas dan atau kemir ingan yang ditentukan, kecuali ditentukan lain dalam gambar ker ja.

d. Ter hadap kemungkinan adanya air didasar galian, baik pada

w aktu penggalian maupun pada w aktu peker jaan pasangan, har us disediakan pompa air / lumpur yang jika diper lukan

dapat beker ja ter us mener us, untuk menghindar i ter genangnya air pada dasar galian.

e. Penyedia Jasa har us memper hatikan pengamanan ter hadap

dinding tepi galian agar tidak longsor , dengan member ikan

suatu dinding penahan/ penunjang sementar a dengan

kemir ingan yang cukup.

f. Penyedia Jasa diw ajibkan mengambil langkah- langkah

pengamanan ter hadap bangunan lain (bila ada) yang ber ada dekat sekali dengan lubang galian, yaitu dengan member ikan penunjang sementar a pada bangunan ter sebut sehingga dapat dijamin bangunan ter sebut tidak akan mengalami ker usakan.

g. Semua tanah kelebihan yang ber asal dar i peker jaan galian,

setelah mencapai jumlah tertentu har us seger a disingkir kan dar i lokasi peker jaan setiap saat yang dianggap per lu atas petunjuk Pengaw as Peker jaan.

h. Bagian - bagian yang akan diur ug kembali har us diur ug

dengan tanah yang ber sih bebas dar i segala kotor an dan memenuhi syar at- syar at sebagai tanah urug. Pelaksanaannya secar a ber lapis- lapis dengan penimbr isan lubang- lubang galian yang ter letak didalam gar is bangunan har us diisi lagi dengan tanah urug yang dir atakan dan diair i ser ta dipadatkan.

i. Per lindungan ter hadap benda- benda ber faedah, kecuali

ditunjukkan untuk dipindahkan, selur uh bar ang- bar ang ber har ga yang mungkin ditemui di lapangan har us dilindungi dar i ker usakan, dan bila sampai mender ita ker usakan har us dir epar asi/ diganti oleh Penyedia Jasa atas tanggungannya sendir i. Bila suatu alat atau pelayanan dinas yang sedang beker ja ditemui di lapangan dan hal ter sebut tidak ter ter a pada gambar atau dengan car a lain yang dapat diketahui oleh Penyedia Jasa dan ternyata diperlukan per lindungan atau pemindahan. Penyedia Jasa har us bertanggung jaw ab untuk mengambil setiap langkah apapun untuk menjamin bahw a peker jaan yang sedang ber langsung ter sebut tidak ter ganggu. Bila peker jaan pelayanan umum ter ganggu sebagai akibat peker jaan Penyedia Jasa, Penyedia Jasa har us seger a mengganti ker ugian yang ter jadi yang dapat berupa per baikan dar i bar ang yang r usak akibat peker jaan Penyedia Jasa. Sar ana yang sudah tidak beker ja lagi yang mungkin ditemukan dibaw ah tanah dan terletak didalam lapangan peker jaan har us dipindahkan keluar lokasi ke tempat yang disetujui oleh Pengaw as Peker jaan atas tanggungjaw ab Penyedia Jasa.

6.3.

Bahan

a. Tanah yang digunakan untuk urugan har us ber sih dar i

humus, sampah atau kotor an lain, akar - akar an dan bahan or ganik lainnya. Batu- batuan yang lebih besar dar i 10 cm har us dibuang.

b. Tanah ur ug dapat diambil dar i tanah asal lokasi maupun

tidak expansive (low clay content), dan dianjur kan memakai jenis tanah yang ber butir .

6.4.

Bongkaran dan Galian

a. Bekas bongkar an tidak dibenar kan untuk mengur ug daer ah

bangunan, kecuali dihancur kan dahulu menjadi bagian- bagian yang tidak lebih besar dar i 5cm, sedangkan bongkar an- bongkar an besar yang tidak dapat dihancur kan har us disingkir kan dar i tempat peker jaan.

b. Sisa- sisa bongkar an yang ber upa benda- benda yang dapat

lapuk atau yang mengundang ser angga tidak diperbolehkan untuk mengur ug. Selain akan ter jadi penyusutan kepadatan tanah, juga akan menjadi sar ang r ayap dan semut.

c. Tanah bekas galian yang tidak memenuhi syar at untuk

bahan ur ugan (tanah liat atau lumpur ) har us dikeluar kan dar i tempat peker jaan.

d. Sisa bongkar an atau galian yang tidak ter pakai har us

seger a disingkir kan sebelum peker jaan pelaksanaan

sebenar nya dimulai. Biaya apapun untuk pembuangan dan pengangkutan dianggap sudah ter masuk dalam kontr ak.

e. Semua galian har us diker jakan sesuai dengan panjang,

kedalaman, kemir ingan dan sudut- sudut yang diperlukan untuk pelaksanaan peker jaan seper ti dinyatakan dalam gambar . Dan bila dipandang perlu guna mendukung kesempur naan bangunan yang akan diker jakan, dapat dibuat lebih atau ber kur ang sesuai petunjuk Pengaw as Peker jaan. Dan untuk itu akan diadakan pengukur an dan per hitungan volume sebagai dasar untuk pembayar an atas hasil peker jaan yang dilakukan Penyedia Jasa.

6.5.

Urugan dan Pemadatan.

a. Ur ugan har us dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan

tidak melebihi 20 cm dan setiap lapis har us dipadatkan dengan per alatan yang sesuai.

b. Tanah dasar yang akan didir ikan bangunan harus dipadatkan

dengan baik sesuai petunjuk Pengaw as Peker jaan.

c. Pengaw as Peker jaan har us diberitahu bila hasil pengur ugan

dan atau pemadatan di lapangan sudah dapat mencapai kepadatan r elatif yang sebenar nya dilapangan.

6.6.

Pembentukan M uka Tanah (Finish Grading)

a. M uka tanah dimana bangunan akan ber dir i diatasnya har us

dibentuk dengan r ata dan baik, sesuai dengan gar is ketinggian, kemir ingan atau kedalaman menurut gambar r encana.

b. Pada pembentukan tanah yang ber tangga atau bila akibat

dar i per ataan tanah ter jadi suatu talud (tebing), maka har us diusahakan pengamanan pada tebing yang r aw an, untuk mencegah ter jadinya longsor an dan har us diusahakan agar air tidak menimpa daer ah bangunan yang lebih rendah.

c. Untuk mencegah longsor dan er osi har us dibuat par it-

Dalam dokumen Tanggal 5 Juni 2013 untuk Pokja ULP Unit (Halaman 121-150)

Dokumen terkait