• Tidak ada hasil yang ditemukan

Stabilitas statis berdasarkan perbedaan bentuk kasko

4.2 Stabilitas Statis Kapal Kelompok Alat Tangkap Statis

4.2.1 Stabilitas statis berdasarkan perbedaan bentuk kasko

Kapal-kapal kelompok alat tangkap statis yang diteliti memiliki empat jenis bentuk kasko yang berbeda. Perbedaan ini terutama terlihat pada bagian midship-nya.

Keempat jenis bentuk kasko tersebut adalah U - bottom, round bottom, round flat bottom dan akatsuki bottom. Pada Gambar 17 disajikan grafik hubungan antara bentuk kasko kapal kelompok static gear dengan vanishing angle saat kapal dalam kondisi intact stability dan flooding angle saat kapal dalam kondisi un-intact stability. Adapun nilai- nilai stabilitas statis berdasarkan bentuk kasko dapat dilihat pada lampiran 2.

Gambar 17. Nilai vanishing angle kondisi IS dan flooding angle

kondisi UIS berdasarkan perbedaan bentuk kasko

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa bentuk kasko U-bottom memiliki kisaran vanishing angle pada kondisi intact stability antara 104o – 143o dengan rata- rata sudut sebesar 121,83o dan memiliki kisaran flooding angle pada kondisi un-intact stability antara 12o – 36o dengan rata-rata sud ut sebesar 23,83o. Persentase perbedaan

vanishing angle pada saat intact stability dengan flooding angle pada saat un-intact stability sebesar 80 %. Hal ini berarti terjadi perubahan sudut dari kondisi intact stability ke kondisi un-intact stability (kondisi sebenarnya) sebesar 98o. Bentuk kasko

round bottom memiliki kisaran vanishing angle pada kondisi intact stability antara 31o – 94o dengan rata-rata sudut sebesar 70,67o dan flooding angle pada kondisi un- intact stability berkisar antara 9o – 28o dengan rata-rata sudut sebesar 20o. Persentase perbedaan vanishing angle pada saat intact stability dengan flooding angle pada saat

0 20 40 60 80 100 120 140 160 LL 4 LL 5 LL 1 LL 3 PL GNT 1 TRN GNT 2 CR PU BL LL 2

U - bottom Round bottom Round flat bottom Akatsuki

bottom Bentuk kasko kapal

Kondisi (IS) Kondisi (UIS)

un-intact stability sebesar 72 %. Hal ini menunjukkan adanya perubahan sudut dari kondisi intact stability ke kondisi un-intact stability (kondisi sebenarnya) sebesar 50,67o.

Bentuk kasko berikutnya adalah bentuk round flat bottom. Bentuk round flat bottom dimiliki oleh kapal Pancing ulur (PU) dan kapal Bubu lipat Jakarta Utara (BL) dari kapal-kapal kelompok static gear yang diteliti. Bentuk kasko round flat bottom

memiliki kisaran vanishing angle pada kondisi intact stability sebesar 84o - 89o dan pada kondisi un-intact stability memiliki kisaran flooding angle antara 23o - 24o. Persentase perbedaannya mencapai 73 % atau terjadi perub ahan sudut sebesar 63o. Untuk bentuk kasko akatsuki bottom hanya dimiliki oleh kapal Long line 40 GT Bali (LL) dengan vanishing angle pada kondisi intact stability sebesar 128o dan pada kondisi un-intact stability memiliki flooding angle sebesar 25o dengan persentase perbedaan mencapai 80 % dan terjadi perubahan sudut sebesar 103o.

Berdasarkan pemaparan di atas dapat diketahui bahwa bentuk U-bottom dan

akatsuki bottom memiliki nilai vanishing angle pada kondisi intact stability dan

flooding angle pada kondisi un-intact stability yang lebih besar dibandingkan dengan dua bentuk kasko lainnya.

Sudut GZ maksimum kapal-kapal kelompok alat tangkap statis juga mengalami perbedaan sesuai dengan perbedaan bentuk kasko. Sudut GZ maksimum adalah sudut yang menimbulkan lengan pengembali (GZ) yang maksimum/terbesar. Berikut ini disajikan grafik hubungan antara bentuk kasko kapal kelompok alat tangkap statis dengan sudut GZ maksimum pada saat kapal dalam kondisi intact stability dan un- intact stability.

Gambar 18. Sudut GZ maksimum kondisi IS dan UIS berdasarkan perbedaan bentuk kasko

Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa bentuk kasko U-bottom pada kondisi

intact stability memiliki kisaran sudut pada GZ maksimum antara 39o – 72o dengan rata-rata sudut pada GZ maksimum sebesar 55o. Adapun kisaran sudut pada GZ maksimum pada kondisi un-intact stability antara 12o – 36o dengan rata-rata sudut pada GZ maksimum sebesar 23,83o. Persentase perubahannya mencapai 57 % atau terjadi perubahan sudut pada GZ maksimum dari kondisi intact stability ke un-intact stability (kondisi sebenarnya) sebesar 31,17o.

Sudut pada GZ maksimum untuk bentuk kasko round bottom berkisar antara 14o – 51o dengan rata-rata sudut pada GZ maksimum sebesar 38o pada kondisi intact stability dan kisaran sudut pada GZ maksimum antara 9o – 28o dengan rata-ratanya sebesar 20o pada kondisi un-intact stability. Hal ini menunjukkan adanya perubahan sudut pada GZ maksimum dari kondisi intact stability ke kondisi un-intact stability

(kondisi sebensrnya) sebesar 47 % atau 18o. Adapun bentuk kasko round flat bottom

memiliki sudut pada GZ maksimum berkisar antara 39o - 48o pada kondisi intact stability dan berkisar antara 23o - 24o pada kondisi un-intact stability (kondisi sebensrnya). Persentase perbedaan sudut pada GZ maksimumnya mencapai 46 % atau sebesar 20o dari kondisi intact stability ke un-intact stability (kondisi sebenarnya). Bentuk akatsuki bottom memiliki sudut pada GZ maksimum sebesar 64o pada kondisi

0 10 20 30 40 50 60 70 80 LL 4 LL 5 LL 1 LL 3 PL GNT 1 TRN GNT 2 CR PU BL LL 2

U - bottom Round bottom Round flat bottom Akatsuki

bottom Bentuk kasko kapal

Kondisi IS Kondisi UIS

intact stability dan 25o pada kondisi un-intact stability, dengan persentase perubahannya 61 % atau sebesar 39o dari kondisi intact stability ke un-intact stability

(kondisi sebenarnya).

Berdasarkan pemaparan di atas dapat diketahui bahwa bentuk U-bottom dan

akatsuki bottom pada kondisi intact stability dan un-intact stability memiliki sudut pada GZ maksimum yang lebih besar dibandingkan dengan dua bentuk kasko lainnya. Kapal-kapal kelompok alat tangkap statis dalam melakukan operasinya mengalami berbagai kemiringan kapal, sehingga setiap kapal harus memiliki kemampuan untuk dapat kembali ke posisi semula. Kemampuan kapal yang optimal untuk dapat kembali ke posisi semula inilah yang disebut dengan lengan pengembali GZ maksimum. Lengan pengembali GZ maksimum dalam berbagai bentuk kasko pada saat kondisi kapal dalam intact stability dan un-intact stability dapat disajikan pada grafik di bawah ini.

Gambar 19. Nilai GZ maksimum kondisi ISdan UIS berdasarkan perbedaan bentuk kasko

Gambar 19 memperlihatkan bahwa nilai kisaran GZ maksimum untuk bentuk kasko U-bottom pada kondisi intact stability adalah 0,34 m – 78 m dengan nilai GZ maksimum rata-rata sebesar 0,57 m dan pada kondisi un-intact stability (kondisi sebenarnya)adalah berkisar antara 0,21 m – 0,46 m dengan nilai GZ maksimum rata- rata sebesar 0,31 m. Persentase perbedaan nilai GZ maksimum antara kondisi intact

GZ maksimum (m) 0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 LL 4 LL 5 LL 1 LL 3 PL GNT 1 TRN GNT 2 CR PU BL LL 2

U - bottom Round bottom Round flat bottom Akatsuki

bottom Bentuk kasko kapal

stability dengan un-intact stability (kondisi sebensrnya) adalah 45 %. Hal ini berarti terjadi perubahan nilai GZ maksimum dari kondisi intact stability ke kondisi un- intact stability (kondisi sebensrnya)sebesar 0,26 m.

Bentuk kasko round bottom memiliki kisaran nilai GZ maksimum pada kondisi

intact stabiliy 0,04 m – 0,19 m dengan nilai rata-rata GZ maksimum sebesar 0,09 m dan nilai GZ maksimum pada kondisi un-intact stability (kondisi sebenarnya) berkisar antara 0,02 – 0,14 m dengan nilai rata-rata GZ maksimum sebesar 0,07 m. Persentase perbedaan nilai GZ maksimum pada kedua kondisi tersebut 28 % atau terjadi perubahan nilai sebesar 0,03 m. Untuk bentuk kasko round flat bottom

memiliki nilai GZ maksimum berkisar antara 0,21 m - 0,37 m pada kondisi intact stability dan 0,13 m – 0,28 m pada kondisi un-intact stability (kondisi sebenarnya) dengan persentase perbedaan 28 % atau terjadi perubahan nilai GZ maksimum dari kondisi intact stability ke kondisi sebenarnya (un-intact stability) sebesar 0,08 m. Nilai GZ maksimum yang dimiliki oleh bentuk kasko akatsuki bottom sebesar 0,72 m pada kondisi intact stability dan 0,41 m pada kondisi un-intact stability (kondisi sebenarnya) dengan persentase perbedaan 43 % atau terjadi perubahan nilai GZ maksimum dari kondisi intact stability ke kondisi sebenarnya (un-intact stability) sebesar 0,31 m.

Berdasarkan pemaparan di atas dapat diketahui bahwa bentuk U-bottom pada kondisi intact stability dan un-intact stability memiliki nilai GZ maksimum yang lebih besar dibandingkan dengan tiga bentuk kasko lainnya.

Nilai GM merupakan nilai yang diukur dari titik G (gravity) ke titik M (metacentre). Nilai GM untuk setiap bentuk kasko dapat dilihat pada Gambar 20 di bawah ini.

Gambar 20. Nilai GM berdasarkan perbedaan bentuk kasko

Nilai GM yang dimiliki oleh bentuk kasko U-bottom berkisar antara 0,58 m – 1,01 m dengan rata-rata sebesar 0,78 m. Bentuk kasko round bottom memiliki kisaran nilai GM antara 0,27 m – 0,35 m dengan rata-rata sebesar 0,30 m. Nilai GM untuk bentuk kasko round flat bottom berkisar antara 0,38 m – 0,39 m. Adapun untuk bentuk kasko akatsuki bottom memiliki nilai GM sebesar 0,96 m.

Berdasarkan pemaparan di atas dapat diketahui bahwa bentuk U-bottom memiliki nilai GM yang lebih besar dibandingkan dengan tiga bentuk kasko lainnya.

Berdasarkan perbedaan jenis bentuk kasko, kapal-kapal kelompok alat tangkap statis memiliki nilai stabilitas statis yang berbeda-beda. Dari nilai- nilai parameter stabilitas statis yang disajikan dalam beberapa grafik di atas, terlihat bahwa bentuk kasko U-bottom dan akatsuki bottom memiliki stabilitas statis yang lebih baik dari bentuk kasko round flat bottom dan round bottom.

Dokumen terkait