• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.2 Stabilitas Statis Kapal Kelompok Alat Tangkap Statis

4.2.2 Stabilitas statis berdasarkan selang nilai B/D

Nilai B/D merupakan nilai perbandingan antara lebar badan kapal (breadth) dengan tinggi/dalam kapal (depth). Nilai rasio B/D berpengaruh terhadap stabilitas suatu kapal. Berikut ini disajikan grafik rentang stabilitas vanishing angle pada

0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 LL 4 LL 5 LL 1 LL 3 PL GNT 1 TRN GNT 2 CR PU BL LL 2

U - bottom Round bottom Round flat bottomAkatsuki

bottom

Bentuk kasko kapal GM (m)

GM

kondisi intact stability (IS) dan flooding angle pada kondisi un-intact stability (UIS) berdasarkan selang nilai B/D.

Gambar 21. Nilai vanishing angle kondisi ISdan flooding angle

kondisi UIS berdasarkan selang nilai B/D

Pada selang nilai B/D 1,90 – 2,54 kapal-kapal kelompok alat tangkap statis memiliki kisaran vanishing angle antara 94o – 143o dengan rata-rata sudut sebesar 118,33o pada kondisi intact stability. Sedangkan pada kondisi un-intact stability

memiliki nilai kisaran flooding angle antara 12o – 36o dengan rata-rata sudut sebesar 24,50o. Persentase perbedaan antara kedua kondisi tersebut mencapai 79 %. Hal ini berarti ada penurunan nilai dari kondisi intact stability ke kondisi un-intact stability

(kondisi sebenarnya) sebesar 93,83o. Untuk selang nilai B/D 2,55 – 3,19 nilai

vanishing angle-nya berkisar antara 31o – 128o pada kondisi intact stability dengan rata-rata sudut sebesar 90,25o dan nilai flooding angle-nya pada kondisi un-intact stability (kondisi sebenarnya) berkisar antara 9o – 28o dengan rata-rata sudut sebesar 20,25o. Dalam hal ini ada perubahan 78 % dari kondisi intact stability ke un-intact stability (kondisi sebenarnya) atau sebesar 70o. Adapun selang nilai B/D 3,20 – 3,84 memiliki nilai vanishing angle pada kondisi intact stability sebesar 84o dan pada kondisi un-intact stability (kondisi sebenarnya) nilai flooding angle-nya sebesar 23o serta persentase perubahannya 73 % atau sebesar 65o dari kondisi intact stability ke

Sudut oleng (derajat)

0 20 40 60 80 100 120 140 160 LL 4 LL 5 LL 1 TRN LL 3 PL GNT 2 GNT 1 LL 2 CR PU BL 1.90 - 2.54 2.55 - 3.19 3.20 - 3.84 3.85 - 4.49 Selang nilai B/D Kondisi IS Kondisi UIS

kondisi sebenarnya (un-intact stability). Begitu juga untuk selang nilai B/D 3,85 m – 4,49 m memiliki nilai vanishing angle pada kondisi intact stability sebesar 89 o dan nilai flooding angle-nya pada kondisi un-intact stability bernilai 24o dengan persentase perubahannya dari kondisi intact stability ke un-intact stability (kondisi sebenarnya) 73 % atau sebesar 65o.

Berdasarkan pemaparan tersebut di atas dapat diketahui bahwa semakin besar selang nilai B/D, maka nilai vanishing angle pada kondisi intact stability dan flooding angle pada kondisi un-intact stability yang dihasilkan semakin menurun.

Sudut GZ maksimum merupakan sudut kemiringan kapal saat memiliki nilai lengan pengembali GZ terbesar. Sudut GZ maksimum pada kondisi intact stability

dan un-intact stability (kondisi sebenarnya) berdasarkan selang nilai B/D dapat disajikan pada Gambar 22 di bawah ini.

Gambar 22. Sudut GZ maksimumkondisi ISdan UIS berdasarkan selang nilai B/D

Sudut GZ maksimum untuk selang nilai B/D 1,90 – 2,54 pada kondisi intact stability berkisar antara 39o – 72o dengan rata-rata sudut sebesar 54,67o dan pada kondisi un-intact stability (kondisi sebenarnya)berkisar antara 12o – 36o dengan rata- rata sudut sebesar 24,50o. Persentase perubahannya antara kondisi intact stability

dengan un-intact stability mencapai 55 % atau terjadi perubahan sudut sebesar 30,17o

Sudut pada GZ maks (derajat)

0 10 20 30 40 50 60 70 80 LL 4 LL 5 LL 1 TRN LL 3 PL GNT 2 GNT 1 LL 2 CR PU BL 1.90 - 2.54 2.55 - 3.19 3.20 - 3.84 3.85 - 4.49 Selang nilai B/D

dari kondisi intact stability ke kondisi un-intact stability (kondisi sebenarnya). Pada selang nilai B/D 2,55 – 3,19 sudut pada GZ maksimumnya berkisar antara 14o – 64o pada kondisi intact stability dengan rata-rata sudut sebesar 45o, sedangkan pada kondisi un-intact stability memiliki kisaran antara 9o – 28o dengan rata-rata sudut GZ maksimum sebesar 20,25o. Persentase perubahannya mencapai 55 % atau mengalami perubahan sudut dari kondisi intact stability ke kondisi un-intact stability (kondisi sebenarnya) sebesar 24,75o. Untuk selang B/D 3,20 – 3,84 memiliki sudut pada GZ maksimum sebesar 48o pada kondisi intact stability dan 23o pada kondisi un-intact stability. Hal ini menunjukkan adanya penurunan sudut pada GZ maksimum dari kondisi intact stability ke un-intact stability (kondisi sebenarnya) sebesar 25o atau 52 %. Sama halnya untuk selang B/D 3,85 m – 4,49 m memiliki sudut pada GZ maksimum pada kondisi intact stability sebesar 39o dan pada kondisi un-intact stability sebesar 24o sehingga terjadi perubahan sudut pada GZ maksimum dari kondisi intact stability ke kondisi sebenarnya (un-intact stability) 38 % atau sebesar 15o.

Berdasarkan pemaparan tersebut di atas dapat diketahui bahwa semakin besar selang nilai B/D, maka nilai sudut pada GZ maksimum saat kapal dalam kondisi

intact stability dan un-intact stability yang dihasilkan semakin menurun.

Nilai GZ maksimum dari kondisi intact stability ke kondisi un-intact stability

(sebenarnya) memiliki perbedaan nilai yang tidak berbeda jauh. Nilai GZ maksimum berdasarkan selang nilai B/D saat kapal dalam kondisi intact stability dan un-intact stability dapat disajikan pada Gambar 23.

Gambar 23. Nilai GZ maksimumkondisi ISdan UIS berdasarkan selang nilai B/D

Pada grafik di atas selang nilai B/D 1,90 – 2,54 memiliki kisaran nilai GZ maksimum pada kondisi intact stability 0,05 m – 0,87 m dengan rata-rata nilai GZ maksimum sebesar 0,49 m. Sedangkan pada kondisi un-intact stability nilai GZ maksimum berkisar antara 0,02 m – 0,46 m dengan rata-rata nilai GZ maksimum sebesar 0,28 m. Persentase perbedaannya 44 % atau terjadi perubahan nilai GZ maksimum dari kondisi intact stability ke kondisi sebenarnya (un-intact stability) sebesar 0,22 m. Pada selang nilai B/D 2,55 – 3,19 nilai GZ maksimum berkisar antara 0,04 m – 0,72 m pada kondisi intact stability dengan rata-rata nilai sebesar 0,36 m. Pada kondisi un-intact stability memiliki kisaran antara 0,04 m – 0,41 m dengan rata- rata nilai GZ maksimum sebesar 0,20 m. Persentase perubahannya dari kondisi intact stability ke un-intact stability 45 % atau sebesar 16 m. Untuk selang nilai B/D 3,20 – 3,84 memiliki nilai GZ maksimum pada kondisi intact stability sebesar 0,21 m dan pada kondisi un-intact stability sebesar 0,13 dengan. Persentase perubahannya 37 % atau sebesar 0,08 m dari kondisi intact stability ke un-intact stability (kondisi sebenarnya). Demikian juga untuk selang nilai B/D 3,85 – 4,49 memiliki nilai GZ maksimum pada kondisi intact stability sebesar 0,37 m dan pada kondisi un-intact stability sebesar 0,28 m dengan persentase perubahannya 24 % atau terjadi perubahan

0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 0.70 0.80 0.90 1.00 LL 4 LL 5 LL 1 TRN LL 3 PL GNT 2 GNT 1 LL 2 CR PU BL 1.90 - 2.54 2.55 - 3.19 3.20 - 3.84 3.85 - 4.49 Selang nilai B/D

Kondisi IS Kondisi UIS

nilai GZ maksimum dari kondisi intact stability ke kondisi un-intat stability sebesar 0,09 m.

Berdasarkan pemaparan tersebut di atas dapat diketahui bahwa semakin besar selang nilai B/D, maka nilai GZ maksimumsaat kapal dalam kondisi intact stability

dan un-intact stability yang dihasilkan semakin menurun.

Kapal-kapal kelompok alat tangkap statis yang diteliti memiliki dimensi utama kapal yang berbeda-beda. Perbedaan dimensi utama ini menyebabkan nilai GM pada setiap kapal juga berbeda. Nilai GM berdasarkan perbedaan selang nilai B/D dapat disajikan pada Gambar 24.

.

Gambar 24. Nilai GM berdasarkan selang nilai B/D

Dari grafik dapat dilihat nilai GM pada selang nilai B/D 1,90 – 2,54 berkisar antara 0,35 m – 1,01 m dengan rata-rata nilai GM sebesar 0,73 m. Nilai GM pada selang nilai B/D 2,55 – 3,19 berkisar antara 0,27 m – 0,96 m dengan rata-rata nilai GM sebesar 0,54 m. Untuk selang nilai B/D 3,20 – 3,84 dan selang nilai B/D 3,85 – 4,49 masing- masing memiliki nilai GM sebesar 0,38 m dan 0,39 m.

Berdasarkan pemaparan tersebut di atas dapat diketahui bahwa semakin besar selang nilai B/D, maka nilai GM yang dihasilkan semakin menurun.

Dari hasil kajian terhadap nilai- nilai parameter stabilitas statis berdasarkan perbedaan nilai B/D kapal diketahui bahwa nilai stabilitas statis cenderung menurun

GM (m) 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 LL 4 LL 5 LL 1 TRN LL 3 PL GNT 2 GNT 1 LL 2 CR PU BL 1.90 - 2.54 2.55 - 3.19 3.20 - 3.84 3.85 - 4.49 Selang nilai B/D GM (m)

seiring dengan meningkatnya selang nilai B/D. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan nilai ton displacement pada masing- masing kapal. Pada umumnya, kapal dengan nilai B/D yang menghasilkan nilai parameter stabilitas statis yang kecil adalah kapal dengan bentuk round bottom dan round flat bottom.

Dokumen terkait