• Tidak ada hasil yang ditemukan

STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SMA/SMK

1. Alqur’an:

Membaca, menerjemahkan, dan menulis Alqur’an surat-surat pilihan dengan tepat dan baik.

2. Hadis:

Mampu membaca dan menerjemahkan Hadis-hadis pilihan. 3. Keimanan:

Meningkatkan keimanan kepada Allah SWT sampai qadha dan qadar melalui pemahaman terhadap sifat-sifat-Nya dan asmaul husna, serta menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan tersebut.

4. Akhlak:

Membiasakan perilaku terpuji: prasangka baik (husnuzhan), kontrol diri (mujahadah an-nafs), persaudaraan antar sesama manusia, berpikir kritis, demokratis, malu, konsentrasi, taat aturan, berkompetisi dalam kebaikan, saling menasehati, ihsan, ridha, amal soleh, santun, tolong-menolong, rela berkorban, persatuan, kerukunan, dan kesetaraan, menghindari perilaku kemaksiatan, ekslusifisme, radikalisme, dan terorisme, serta membiasakan etika berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu, dan menerima tamu.

5. Fiqih:

Memahami ketentuan, manfaat, dan hikmah terkait dengan sumber hukum Islam, hukum taklifi, ibadah, zakat, haji dan wakaf, mu’amalah, khutbah, tabligh , dakwah, perkawinan, dan waris dalam Islam.

6. Tarikh dan Kebudayaan Islam:

Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW periode Makkah dan periode Madinah, dan sejarah perkembangan peradaban Islam pada abad moderen (1250 - sekarang), di Indonesia dan dunia, dan mengambil pelajaran dari sejarah tersebut dalam konteks kekinian.

AA. STANDAR KOMPETENSI KENAIKAN KELAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SMA/SMK

1. Kelas X: a. Alqur’an:

Mampu membaca, menerjemahkan, dan menulis Alqur’an surat-surat pilihan dengan tepat dan baik.

b. Hadis:

Mampu membaca dan menerjemahkan Hadis-hadis pilihan. c. Keimanan:

Mampu meningkatkan keimanan kepada Allah melalui pemahaman sifat-sifat-Nya dalam asma’ul husna dan keimanan kepada malaikat, serta menampilkan prilaku yang mencerminkan keimanan tersebut.

d. Akhlak:

Membiasakan perilaku terpuji: prasangka baik (husnuzhan) dan kontrol diri (mujahadah an-nafs), memahami konsep persaudaraan antar sesama manusia, membiasakan etika berpakaian dan berhias, membiasakan perilaku berpikir kritis dan demokratis. e. Fiqih:

Memahami implikasi hukum taklifi dan ketentuan pengelolaan zakat, haji dan wakaf dalam kehidupan sehari-hari.

f. Tarikh dan Kebudayaan Islam:

Memahami sejarah Rasulullah dalam membina umat periode Makkah dan Madinah, dan meneladaninya dalam konteks kekinian.

2. Kelas XI: a. Alqur’an:

Mampu membaca, menerjemahkan, dan menulis Alqur’an surat-surat pilihan dengan tepat dan baik.

b. Hadis:

Mampu membaca dan menerjemahkan Hadis-hadis pilihan. c. Keimanan:

Meningkatkan keimanan kepada para rasul Allah SWT dan kitab-kitab Allah SWT, dan menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan tersebut.

d. Akhlak:

Membiasakan berperilaku terpuji: malu melakukan kemaksiatan, konsentrasi, taat aturan, berkompetisi dalam kebaikan, saling menasehati, dan ihsan serta menghindari perilaku tercela: kemaksiatan.

e. Fiqih:

Memahami ketentuan, manfaat, dan hikmah terkait dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam, hukum Islam tentang khutbah, tabligh dan dakwah dalam kehidupan sehari-hari.

f. Tarikh dan Kebudayaan Islam:

Memahami perkembangan Islam pada abad pertengahan (1250 – 1800) sampai pada masa modern (1800 - sekarang), dan mengambil pelajaran dari sejarah tersebut dalam konteks kekinian.

3. Kelas XII: a. Alqur’an:

Mampu membaca, menerjemahkan, dan menulis Alqur’an surat-surat pilihan dengan tepat dan baik.

b. Hadis:

Mampu membaca dan menerjemahkan Hadis-hadis pilihan. c. Keimanan:

Meningkatkan keimanan kepada hari akhir, qadha, dan qadar, dan menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan tersebut d. Akhlak:

Membiasakan perilaku terpuji: adil, ridha, amal saleh, persatuan, kerukunan, dan kesetaraan, memahami konsep pergaulan dalam Islam: santun, tolong-menolong, rela berkorban, dan menghindari perilaku tercela: ekslusif, radikal, dan teroris.

e. Fiqih:

Memahami ketentuan, manfaat, dan hikmah terkait dengan hukum perkawinan dan waris dalam kehidupan sehari-hari.

f. Tarikh dan Kebudayaan Islam:

Memahami perkembangan peradaban Islam di Indonesia dan dunia, dan mengambil pelajaran dari sejarah tersebut dalam konteks kekinian.

BAB III

PEDOMAN PENGEMBANGAN STANDAR PROSES PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

G. LATAR BELAKANG

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional di atas diperlukan pendidikan agama. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 dinyatakan bahwa tujuan pendidikan agama; yaitu berkembangnya kemampuan peserta didik dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai agama yang menyerasikan penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang berfungsi dalam membentuk manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berakhlak mulia dan mampu menjaga kedamaian dan kerukunan hubungan inter dan antar umat beragama.

Salah satu indikator untuk mengetahui keberhasilan Pendidikan Agama dapat dilihat dari aspek proses pembelajaran. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar di lingkungan tempat belajar, sehingga proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien. Proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus aktif, interaktif, kreatif, inovatif, efektif, dan

menyenangkan.

Untuk mewujudkan pelaksanaan proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) tersebut, maka perlu disusun Pengembangan Standar Proses yang berisi kriteria minimal proses pembelajaran PAI pada satuan pendidikan dasar dan menengah.

Lebih dari itu, mengingat agama berperan penting dalam kehidupan manusia untuk mewujudkan kehidupan yang bermakna dan bermartabat dan mengingat proses internalisasi nilai-nilai agama hanya akan efektif melalui Pendidikan Agama yang dilakukan secara intensif dan ekstensif, maka Kementerian Agama RI perlu menyusun standar yang memberikan batasan minimal tentang kriteria minimal kompetensi pengamalan, dan proses pembelajaran melalui program ekstrakurikuler.

Program ekstrakurikuler PAI dititik beratkan kepada pencapaian kompetensi: (1) aspek keterampilan baca, tulis, hafalan, arti, dan pemahaman Al-Qur’an, dan Hadis (2) aspek akhlak dan perilaku, dan (3) aspek pengamalan ibadah.

H. FUNGSI

Fungsi pengembangan standar proses Pendidikan Agama Islam pada Sekolah adalah sebagai berikut:

1. sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan belajar mengajar PAI di sekolah;

2. memberikan gambaran standar minimal pelaksanaan proses pembelajaranPAI di sekolah; dan

3. sebagai pedoman dalam mengembangkan perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan pengawasan proses pembelajaran PAI di sekolah.

I. PENGERTIAN

1. Proses pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliputi: perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian, untuk tercapainya tujuan pembelajaran.

2. Pengembangan standar proses pembelajaran PAI adalah norma yang digunakan sebagai acuan secara nasional, memuat aturan minimal pelaksanaan proses pembelajaran PAI di sekolah secara efektif dan efisien.

3. Program ekstrakurikuler PAI adalah proses pembelajaran yang mendukung pembelajaran intrakurikuler dalam upaya pemantapan dan pengayaan dalam penguasaan Al-Qur’an, pengamalan ibadah dan keimanan, ketakwaan, akhlak mulia, nilai-nilai sejarah, seni, dan kebudayaan, yang dilakukan di luar jam tatap muka terstruktur, melalui bimbingan Guru PAI, guru mata pelajaran lain, dan tenaga kependidikan lainnya.