• Tidak ada hasil yang ditemukan

Standar proses pembelajaran di STIKes Arjuna

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

6.3 Standar proses pembelajaran di STIKes Arjuna

6.3.1 Standar perencanaan proses pembelajaran oleh prodi di STIKes Arjuna

Standar mutu tentang perencanaan proses pembelajaran yang sekurang-kurangnya mengatur berbagai hal berikut ini:

1. Penetapan mata kuliah yang dilaksanakan pada semester tersebut 2. Penunjukan PJMK

3. Jadwal perwakilan akademik 4. Jadwal perwalian akademik

5. Jadwal pendaftaran mata kuliah (KRS) oleh mahasiswa 6. Penetapan kalender perkuliahan

7. Jadwal dan tempat perkuliahan

8. RPS dan RPP yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajran, materi ajar, metode pembelajran, sumber belajar dan penilaian hasil belajar. Dan ditambahkan kode mata kuliah, jumlah

SKS dalam distribusi (ceramah, diskusi, praktikum, lab atau klinik) PJMK, Deskripsi mata kuliah, waktu dan tatap muka perkuliahan. Demikian pula halnya dengan dosen, harus merencanakan proses pembelajaran sesuai dengan perencanaan proses pembelajarn yang telah ditetapkan oleh STIKes Arjuna (Cq. Program Studi). Untuk menetapkan standar mutu perncanaan proses pembelajaran STIKes Arjuna beberapa hal berikut ini perku diperhatikan:

Standar silabus, standar perwalian akademik, standar KRS, standar pembelajran, standar penilaian harus mengacu pada visi dan misi STIKes Arjuna 2. Menetapkan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan

stakeholder

3. Substansi mata kuliah yang sesuai dengan visi misi, kebtuhan stakeholder dan keunggulan lokal

4. Strategi pembelajran yang sesuai, agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dengan demikian penyusunan langkah-langkah pembelajran, pemanfaatan berbagai fasilitas das umber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujaun. Oleh karena itu, sebelum mennetukan strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas dan dapat diukur keberhasilanya. 5. Metode pengajaran, yaitu untuk merealisasikan strategi

pembelajaran yang telah ditetapkan. Dalam satu strategi pembelajaran dapat digunakan beberapa metode, karena itu dosen harus dapat menerapkan metode pengajaran yang efektif dan efisien

6. Standar pelaksanaan proses pembelajaran STIKes Arjuna

Pelaksanaan proses pembelajaran yang sekurang-kuranya mengatur perihal: 1. Jumlah ± 40 mahasiswa

2. Beban mengajar seorang dosen 8 SKS/equivalen 112 jam/semester, yang lain menyesuaikan kebijakan institusi

3. Rasio jumlah mahasiswa untuk setiap dosen tetap 1: 20

4. Prasarana dan sarana perkuliahan: kursi mahasiswa, meja kursi dosen, white board dan spidolnya, LCD

1. Penguasaan materi kuliah oleh dosen 2. Kemampuan menjelaskan materi kuliah 3. Sistematika menjelaskan kuliah

4. Kemmapuan membangkitkan minat belajar bagi mahasiswa 5. Kemampuan member jawaban atas pernyataan yang diajukan 6. Kedisiplinan kehadiran dan ketetapan waktu

7. Kesediaan membantu mamhasiswa diluar jam kuliah 8. Kepatuhan terhadap silabus

9. Kejelasan kompetensi yang akan diperoleh setelah mengikuti kuliah

10. Kejelasan rangkaian mata kuliah ini dengan mata kuliah lainya 11. Tugas yang diberikan sesuai dengan bebean kuliah

12. Manfaat kuliah bagi mahasiswa

13. Pemanfaatan sarana/prasarana pendukung perkuliahan

6.3.2 Standar pengawasan proses pembslajaranSTIKes Arjuna

Agar proses pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik, terutama oleh dosen, maka perlu ada mekanisme untuk mengawasinya dan mekanisme pengawasan ini perlu dibuatkan standar mutunya. Standar mutu pengawasan proses pembelajaran, meliputi:

1. Pemantauan

Adanya suatu kegiatan pengawasan secara terus menerus oleh penjamin mutu, wakil Ketua STIKes dan Ketua STIKes dalam pelaksanaan proses pembelajaran

2. Supervise

Adanya suatu kegiatan pengawasan secara berkala oleh wadir dan Ketua STIKes dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

3. Evaluasi

Kegiatan untuk mengetahui pencapaian tujuan pembelajaran dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Evaluasi meliputi kegiatan mengukur dan menilai.

a. Standar kegiatan mengukur:

Ujian (UTS dan UAS, Ujian perbaikan) Tugas Presensi b. Standar pelaksanaan dan soal ujian:

 Ujian boleh dilaksanakan bila jumlah tatap muka perkuliahan mencapai 60% dari rencana

 Menetapkan jadual ujian satu minggu sebelum ujian dilaksanakan

 Menetapkan penjaga dan tempat ujian satu minggu sebelum ujian dilaksanakan

 Adanya tempat pengamanan soal ujian

 Melengkapi berita acara dan daftar hadir mahasiswa dalam ujian

 Penjamin mutu diperkenankan memberikan kisi-kisi soal penjamin mutu diharuskan menyerahkan soal maksimal satu minggu sebelum ujian dilaksanakan

 Pembuatan soal disesuaikan dengan tujuan pembelajaran c. Menilai (menentukan kategori kemampuan mahasiswa) Penilaian PAP dan PAN

Nilai diserahkan maksimal dua minggu setelah ujian dilaksanakan 4. Pelaporan

Adanya suatu system informasi dan solusi terkait dengan pelanggaran standar dari proses pembelajaran oleh PJMK, sekprodi, kaprodi ketua 1 dan Ketua STIKes

5. Pengambilan tindak lanjut yang diperlukan dalam konteks pengawasan.

6.3.3 Mekanisme pemenuhan standar proses pembelajaran STIKes Arjuna

Pemenuhan standar pada prinsipnya menuntut setiap program studi dan atau dosen sesuai dengan tugas dan kewenangan masing-masing berdaarkan struktur organisasi STIKes Arjuna yang bersangkutan secara konsissten memenuhi atau melaksanakan standar proses pembelajaran yang telah ditetapkan. Dengan demikian pejabat atau pimpinan unit atau dosen harus menjadikan standar ini sebagai tolok ukur dalam menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing. Dalam tahap ini, pimpinan unit perlu melakukan sosialisasi isi standar proses pembelajaran kepada para pemangku kepentingan internal, khususnya dosen dan tenaga kependidikan. Setelah upaya ini dilakukan, pimpinan unit mulaibekerja untuk memenuhi atau melaksanakan isi standar

Pada tahap ini, pimpinan juga harus memperhatikan semua ketentuan normative yang relevan (bila ada), agar upaya pemenuhan isi standar tidak melanggar peraturan perundangan. Sebagai bagian dari mekanisme pemenuhan standar proses pembelajran, pengelola standar harus pula menyiapkan perangkat dokumen tertulis seperti formulir borang, bagan checklist, tabel atau instrument lain yang relevan dengan isi standar ini untuk memudahkan administrasi pelaksanaanya, maka semua instrument tertulis tersebut harus diberi nama dank ode numerasi tertentu.

Beberapa contoh dikemukakan dibawah ini.

Pemenuhan standar perencanaan proses pembelajaran, termasuk juga administrasi kegiatan pendukung proses pembelajran dilakukan secara transparan dan akuntabel. Program studi sesuai dengan kewenangan masing0masing mempersiapkan administrasi kegiatan pendukung proses pembelajaran, yang dapat dilakukan melalui: Penyelengaraan rapat dosen lengkap dengan cara:

1. Memahami kembali Visi dan Misi program studi

2. Penetapan standar administrasi kegiatan pendukung proses pemeblajaran, antara lain:

a. Jumlah tatp muka rata-rata persemester, jika semester sebelumnya mencapai 80%, maka pada semester berjalan ditargetkan meningkat menjadi 85%

b. Jumlah penugasan kepada mahasiswa rata-rata persemester, jika semester sebelumnya mencapai 50% dari tugas yang seharusnya diberikan, maka pada semester berjalan ditargetkan 60%

c. Jumlah kelulusan dalam suatu mata kuliah, jika semester sebelumnya mencapai rata-rata 90%, maka pada semester berjalan ditargetkan 95% dengan parameter yang sama dengan semsetr sebelumnya d. Kualitas kelulusan mahasiswa dari suatu mata kuliah, jika pada semsetr sebelumnya rata-rata dominan pada nilai akhir C, maka pada semester berjalan ditargetkan dominasi nilai akhir B dengan parameter yang sama dengan semester sebelumnya e. Koordinasi materi perkuliahan, termasuk evaluasi SAP

g. Manajemen kelas

h. Koordinasi metode evaluasi proses pembelajaran, dll

6.4 Pemenuhan standar pelaksanaan proses pemeblajaran STIKes Arjuna