• Tidak ada hasil yang ditemukan

STATISTICAL CAPACITY BUILDING CHANGE AND REFORM FOR THE DEVELOPMENT STATISTIC (STATCAP-CERDAS)

Peningkatan efektivitas dan efisiensi dari Badan Pusat Statistik Indonesia untuk menghasilkan dan menyebarluaskan data statistik yang handal dan tepat waktu sesuai dengan standar internasional dan praktik terbaik, serta responsif terhadap kebutuhan pengguna

Lender Kode Loan Masa Laku Uang Mata Pinjaman Nilai (Juta)

Penarikan

Kumulatif Pinjaman Belum Ditarik (Juta)

PV

TA 2016 (Juta)

(Juta) % Target Realisasi %

Bank Dunia 8038-ID

18/07/2011 s/d

30/11/2018 USD 47,0 2,9 6,1 44,1 -57,7 12,1 0,6 4,8

Kick off Meeting Statcap-Cerdas

Sumber: www.statcapcerdas.bps.go.id

Instansi Pelaksana

Biro Bina Program, Badan Pusat Statistik

Lokasi Proyek Nasional

Ruang Lingkup (Pekerjaan dan Sasaran) a. Komponen A: Perbaikan kualitas statistik b. Komponen B: Perbaikan serambi ICT dan

sistem pengelolaan informasi statistik c. Komponen C: Perbaikan pengelolaan

dan pengembangan sumber daya manusia

d. Komponen D: Perbaikan keselarasan kelembagaan

BADAN PUSAT STATISTIK

Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan dan Pencapaian Indikator Kinerja

Anggaran. Terjadi keterlambatan dalam penarikan anggaran untuk Paket 1 di Triwulan I – 2016 yang disebabkan bank penerima tidak dapat menerima transfer dalam bentuk mata uang rupiah. Oleh karena itu, tagihan konsultan dalam mata uang lokal sejak bulan Agustus 2015 belum dapat diajukan ke KPPN. Sementara itu, klaim invoice dalam mata uang USD baru dilakukan sampai dengan bulan Desember 2015. Konsultan Paket 1 belum dapat memproses invoice lanjutan sebelum pembayaran terhadap invoice sebelumnya dilakukan.

Pengembalian uang muka konsultan Paket 2A dilakukan selama 4 bulan sejak awal TA 2016. Periode pengembalian yang direncanakan sebelumnya adalah 6 bulan, sehingga penarikan dana pinjaman Triwulan I untuk membayar pekerjaan konsultan menjadi lebih rendah dari target.

Pada tanggal 4 Maret 2016, Kementerian Keuangan dan BPS melakukan pertemuan untuk membahas usulan APBN-P, yakni untuk menurunkan alokasi pinjaman proyek menjadi Rp 119,53 Miliar.

Kemajuan proses pengadaan paket konsultan. Sepanjang tahun 2015, BPS telah menandatangani 2 kontrak paket pekerjaan utama, sehingga saat ini sudah terdapat 3 dari 5 paket pekerjaan proyek yang telah efektif. Dua paket pekerjaan dimaksud adalah Paket 1 (Statistical Transformation & Quality Improvement) dan Paket 2A (ICT Strategy & Design). Pengadaan dari sisa dua paket lainnya, yakni Paket 2B (Integrated Statistical Information System Design & Implementation) dan Paket 3 (HR Management & Organization Design Consultant) dijadwalkan untuk selesai pada TA 2016. Berdasarkan status pengadaan tersebut, maka total pinjaman terkontrak saat ini telah mencapai ekuivalen USD 11,10 Juta.

Proses pengadaan pekerjaan Paket 2B mengalami keterlambatan karena PMO harus menerbitkan ulang Request for Expression of Interest (REOI). Jumlah penawar yang lolos ke dalam long list setelah REOI pertama diterbitkan tidak mencukupi (2-3 perusahaan yang lolos kualifikasi). Oleh karenanya, PMO kemudian memperbaiki REOI dan telah merilis ulang REOI revisi pada tanggal 4 April 2016. Tim BPS dan Panitia Pengadaan, serta dibantu oleh konsultan Owner’s Agent, juga secara aktif mencoba melakukan kontak dengan perusahaan potensial. Per tenggat waktu penerimaan EOI, yakni tanggal 4 Mei 2016, BPS telah menerima 24 tanggapan. PMO dan Panitia Pengadaan saat ini sedang melakukan penyempurnaan dokumen KAK. Kontrak Paket 2B selambatnya dapat ditandatangani pada bulan Oktober 2016, sehingga masa pekerjaan konsultan (2 tahun) tidak akan melewati masa laku pinjaman.

BPS telah menyelesaikan negosiasi teknis tahap ke-3 dengan calon konsultan Paket 3. Konsultan Paket 3 direncanakan untuk telah aktif bekerja pada bulan April 2016. Konsep dokumen kontrak saat ini sedang diperiksa oleh PPK dan bagian Hukum BPS sebelum dimintakan NoL (No Objection Letter) ke Bank Dunia. Sementara itu, BPS juga melakukan penyempurnaan dokumen pendukung sebagai persiapan sebelum pekerjaan Konsultan dimulai, yakni dokumen Analisis Jabatan, Analisis Beban Kerja, hasil penilaian kompetensi manajerial, standar kompetensi manajerial, dan data SIMPEG.

Kemajuan pelaksanaan kegiatan. Komponen A: Perbaikan Kualitas Statistik. Konsultan Paket 1 telah menghasilkan Statistical Business Framework and Architecture (SBFA) versi 3, namun BPS menilai bahwa kualitas pekerjaan konsultan belum sesuai yang diharapkan. SBFA digunakan oleh Konsultan Paket 2A, dan nantinya oleh konsultan Paket 3, sebagai bahan masukan bagi kedua Konsultan dalam melakukan pekerjaan. Berdasarkan penilaian tersebut, BPS kemudian telah membentuk Tim Task Force SBFA sejak bulan Maret 2016 untuk melakukan finalisasi dari SBFA. Konsultan Paket 1 juga telah mulai melakukan diskusi untuk penyusunan roadmap Corporate Statistical Infrastructure (CSI) pada bulan Februari – Maret 2016. Konsultan Paket 1 bersama dengan tim Task Force CSI akan menyelesaikan dokumen CSI hingga 3 bulan ke depan. Pemantauan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh konsultan Paket 1 dibantu oleh konsultan Owner’s Agent (OA).

Dalam rangka mempelajari implementasi dari Generic Statistical Business Process Model, jajaran Eselon I BPS dan anggota Kelompok Kerja STATCAP melaksanakan pertukaran pengetahuan di Kantor Statistik Pusat Turki pada tanggal 26 Februari 2016.

BADAN PUSAT STATISTIK

Komponen B: Perbaikan platform TIK dan Sistem Pengelolaan Informasi Statistik. Konsultan Paket 2A telah mulai bekerja sejak awal Desember 2015 untuk pertama-tama menilai kondisi IT di BPS. Meskipun konsultan telah menghasilkan beberapa deliverables namun belum menghasilkan keluaran pekerjaan yang terkait komponen proyek, yakni data warehouse dan BPS enterprise architecture. Kelompok Kerja Paket 2A, dibantu dengan konsultan OA, melakukan pemantauan dan reviu terhadap hasil pekerjaan konsultan. Komponen C: Perbaikan manajemen dan pengembangan SDM. Kegiatan di komponen ini masih menunggu penyelesaian proses pengadaan konsultan Paket 3.

Komponen D: Perbaikan keselarasan kelembagaan. Konsultan OA dan Kelompok Kerja Change Management telah menyusun Laporan Change Management 2015 dan Change Management Roadmap 2016.

Komponen E: Pengelolaan proyek. Pada tanggal 22 April 2016, Tim Pengarah menyepakati tindak lanjut yang perlu diambil untuk mempercepat pelaksanaan proyek. Kepala BPS dan pejabat Eselon I BPS memutuskan untuk menambah staf yang akan khusus menangani STATCAP. Selain Tim Task Force yang telah dibentuk, BPS juga akan membentuk sejumlah Tim Task Force lain yang terdiri dari staf BPS yang kompeten dan didukung oleh tenaga ahli. Tim Task Force akan bekerja untuk mengembangkan berbagai CSI dan rincian kebutuhan untuk menyiapkan pelaksanaan dari pekerjaan TIK. Mobilisasi Tim Task Force dijadwalkan untuk resmi pada bulan Mei 2016. Project Advisory Board akan diaktifkan dan melibatkan sejumlah pemangku kepentingan eksternal. Deputi bidang Ekonomi Bappenas akan mengetuai Badan tersebut.

Permasalahan/Kendala Yang Dihadapi Tindak Lanjut

Administrasi

a. Bank penerima dari Konsultan Paket 1 tidak dapat menerima transfer dalam mata uang rupiah.

b. Konsultan Paket 1 belum memproses tagihan untuk TA 2016.

c. Jumlah penawar yang lolos kualifikasi untuk pekerjaan Paket 2B tidak mencukupi.

a. PMO meminta Konsultan Paket 1 untuk menggunakan rekening bank di Indonesia sebagai bank penerima. b. PMO meminta Konsultan Paket 1 untuk

menyampaikan tagihan bulan Januari – Februari 2016 paling lambat tanggal 8 April 2016.

c. PMO membentuk tim evaluator yang lebih kuat untuk dapat mempercepat proses evaluasi dan penyusunan shortlist. Finalisasi RFP dilakukan selambatnya pada akhir bulan Mei 2016.