• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DATA

B. Statistik Deskriptif

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, penelitian ini terlebih dahulu melakukan pengujian terhadap kualitas data yang digunakan. Pengujian ini digunakan untuk menjamin terpenuhinya asumsi yang diperlukan untuk melakukan pengujian terhadap regresi berganda.

Statistik deskriptif memberikan gambaran umum tentang objek penelitian yang dijadikan sampel penelitian. Dengan memberikan penjelasan tentang statistik deskriptif diharapkan dapat memberikan gambaran awal tentang masalah yang diteliti.

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif

Statistics

NPF_Mudharabah NPF_Musyarakah NPF_Murabahah ROA

Valid 40 40 40 40 Missing 0 0 0 0 Mean 8.2300 4.5185 2.1428 1.1225 Std. Deviation 24.49649 4.35504 1.42578 1.01724 Minimum .00 .00 .00 -2.53 Maximum 100.00 18.99 5.11 3.81

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 4.1 yang merupakan hasil tes statistik deskriptif, dapat dilihat bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini cukup bervariasi.

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa tingkat profitabilitas (ROA) terendah adalah -2.53% menunjukkan bahwa bank umum syariah yang terdaftar dalam Statistik Perbankan Syariah April 2015 tahun 2010-2014 yang memiliki profitabilitas terendah adalah Bank Panin Syariah. Terlalu rendahnya ROA, kemungkinan dapat dikarenakan pada periode tahun tersebut bank kurang baik dalam melakukan kinerja perbankannya. Sedangkan tingkat profitabilitas (ROA) tertinggi sebesar 3.81% yaitu Bank Syariah Mega Indonesia yang memiliki tingkat ROA tertinggi, ini menunjukkan bahwa perusahaan telah melakukan kinerja perbankan dengan baik sehingga dapat memaksimalkan profitabilitas yang

dapat dihasilkan. Rata-rata dari ROA adalah sebesar 1.1225% dengan standar deviasi sebesar 1.01724%.

Dari tabel 4.1 nilai terendah dari NPF mudharabah adalah 0.00% artinya bahwa terdapat perusahaan yang mampu melakukan penyaluran pembiayaan mudharabah dengan baik, terbukti bahwa tidak terdapat pembiayaan bermasalah dari pembiayaan yang telah disalurkan. Dan perusahaan dengan nilai NPF mudharabah terendah adalah PT. BCA Syariah. Untuk nilai tertinggi dari NPF mudharabah adalah sebesar 100% yang menunjukkan bahwa perusahaan gagal dalam mengelola penyaluran pembiayaan mudharabah, hal ini terbukti dengan besarnya NPF yang terjadi. Dapat terlihat bahwa seluruh pembiayaan yang disalurkan tidak dapat dikembalikan kepada perusahaan. Perusahaan yang memiliki NPF

mudharabah tertinggi adalah Bank Syariah Mega Indonesia. Rata-rata NPF

mudharabah adalah 8.2300% yang menunjukkan kinerja perusahaan adalah

buruk karena NPF yang terjadi lebih besar dari batas NPF yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 5%. Standar deviasi NPF

mudharabah sebesar 24.49649%.

Dari tabel 4.1 nilai terendah dari NPF musyarakah adalah 0.00% artinya bahwa terdapat perusahaan yang mampu melakukan penyaluran pembiayaan musyarakah dengan baik, terbukti bahwa tidak terdapat pembiayaan bermasalah dari pembiayaan yang telah disalurkan. Dan perusahaan dengan nilai NPF musyarakah terendah adalah PT. BCA Syariah. Untuk nilai tertinggi dari NPF musyarakah adalah sebesar 18.99%

yang menunjukkan bahwa perusahaan gagal dalam mengelola penyaluran pembiayaan musyarakah, hal ini terbukti dengan besarnya NPF yang terjadi. Perusahaan yang memiliki NPF musyarakah tertinggi adalah Bank Syariah Mega Indonesia. Rata-rata NPF musyarakah adalah 4.5185% yang menunjukkan kinerja perusahaan adalah mendekati buruk karena NPF yang terjadi hampir mendekati dari batas NPF yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 5%. Standar deviasi NPF musyarakah sebesar 4.33504%.

Dari tabel 4.1 nilai terendah dari NPF murabahah adalah 0.00% artinya bahwa terdapat perusahaan yang mampu melakukan penyaluran pembiayaan murabahah dengan baik, terbukti bahwa tidak terdapat pembiayaan bermasalah dari pembiayaan yang telah disalurkan. Dan perusahaan dengan nilai NPF murabahah terendah adalah PT. BCA Syariah. Untuk nilai tertinggi dari NPF murabahah adalah sebesar 5.11% yang menunjukkan bahwa perusahaan gagal dalam mengelola penyaluran pembiayaan murabahah, hal ini terbukti dengan besarnya NPF yang terjadi. Perusahaan yang memiliki NPF murabahah tertinggi adalah Bank Syariah Bukopin. Rata-rata NPF murabahah adalah 2.1428% yang menunjukkan kinerja perusahaan adalah cukup baik karena NPF yang terjadi kurang dari batas NPF yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 5%. Standar deviasi NPF murabahah sebesar 1.42578%.

C. Analisis Data 1. Uji Stasioneritas

a. Variabel Tingkat Risiko Pembiayaan Mudharabah

Tabel 4.2

Uji Stasioneritas Tingkat Risiko Pembiayaan Mudharabah

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016

Berdasarkan hasil pengujian diatas, diperoleh nilai Levin, Lin & Chu yang menunjukkan nilai 0.0000 dimana nilai ini < 0.05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil tersebut menolak hipotesis nol dan menerima hipotesis alternatif yaitu tidak ada unit root.

Panel unit root test: Summary Series: NPFMUDHARABAH Date: 05/18/16 Time: 09:36 Sample: 2010 2014

Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags

Automatic lag length selection based on SIC: 0

Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Balanced observations for each test

Cross-Method Statistic Prob.** sections Obs Null: Unit root (assumes common unit root process)

Levin, Lin & Chu t* -21.4706 0.0000 7 28 Null: Unit root (assumes individual unit root process)

Im, Pesaran and Shin W-stat -5.40726 0.0000 7 28 ADF - Fisher Chi-square 32.7459 0.0031 7 28 PP - Fisher Chi-square 33.4416 0.0025 7 28 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality.

b. Variabel Tingkat Risiko Pembiayaan Musyarakah

Tabel 4.3

Uji Stasioneritas Tingkat Risiko Pembiayaan Musyarakah

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016

Berdasarkan hasil pengujian diatas, diperoleh nilai Levin, Lin & Chu yang menunjukkan nilai 0.0006 dimana nilai ini < 0.05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil tersebut menolak hipotesis nol dan menerima hipotesis alternatif yaitu tidak ada unit root.

Panel unit root test: Summary Series: NPFMUSYARAKAH Date: 05/18/16 Time: 09:42 Sample: 2010 2014

Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags

Automatic lag length selection based on SIC: 0

Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Balanced observations for each test

Cross-Method Statistic Prob.** sections Obs Null: Unit root (assumes common unit root process)

Levin, Lin & Chu t* -3.22904 0.0006 8 32 Null: Unit root (assumes individual unit root process)

Im, Pesaran and Shin W-stat -0.05256 0.4790 8 32 ADF - Fisher Chi-square 14.8270 0.5373 8 32 PP - Fisher Chi-square 14.7834 0.5406 8 32 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality.

c. Variabel Tingkat Risiko Pembiayaan Murabahah

Tabel 4.4

Uji Stasioneritas Tingkat Risiko Pembiayaan Murabahah

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016

Berdasarkan hasil pengujian diatas, diperoleh nilai Levin, Lin & Chu yang menunjukkan nilai 0.0020 dimana nilai ini < 0.05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil tersebut menolak hipotesis nol dan menerima hipotesis alternatif yaitu tidak ada unit root.

Panel unit root test: Summary Series: NPFMURABAHAH Date: 05/18/16 Time: 09:38 Sample: 2010 2014

Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags

Automatic lag length selection based on SIC: 0

Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Balanced observations for each test

Cross-Method Statistic Prob.** sections Obs

Null: Unit root (assumes common unit root process)

Levin, Lin & Chu t* -2.88270 0.0020 7 28

Null: Unit root (assumes individual unit root process)

Im, Pesaran and Shin W-stat -0.07886 0.4686 7 28

ADF - Fisher Chi-square 13.2116 0.5099 7 28

PP - Fisher Chi-square 15.2697 0.3600 7 28

** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality.

d. Varibel Tingkat Profitabilitas ROA Tabel 4.5

Uji Stasioneritas Tingkat Profitabilitas ROA

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016

Berdasarkan hasil pengujian diatas, diperoleh nilai Levin, Lin & Chu yang menunjukkan nilai 0.0000 dimana nilai ini < 0.05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil tersebut menolak hipotesis nol dan menerima hipotesis alternatif yaitu tidak ada unit root.

Panel unit root test: Summary Series: ROA

Date: 05/18/16 Time: 09:43 Sample: 2010 2014

Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags

Automatic lag length selection based on SIC: 0

Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Balanced observations for each test

Cross-Method Statistic Prob.** sections Obs Null: Unit root (assumes common unit root process)

Levin, Lin & Chu t* -7.22262 0.0000 8 32 Null: Unit root (assumes individual unit root process)

Im, Pesaran and Shin W-stat -1.55870 0.0595 8 32 ADF - Fisher Chi-square 24.0835 0.0877 8 32 PP - Fisher Chi-square 32.1321 0.0096 8 32 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality.

2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multicollinearity

Uji multikolinearitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi panel ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model yang baik adalah model yang tidak terjadi korelasi antar variabel independennya. Multikolinearitas muncul jika diantara variabel independen memiliki korelasi yang tinggi dan membuat kita sulit untuk memisahkan efek suatu variabel independen terhadap variabel independen dari efek variabel lainnya. Hal ini disebabkan perubahan suatu variabel akan menyebabkan perubahan variabel pasangannya karena korelasi yang tinggi. Untuk menguji masalah multikolinearitas dapat melihat matriks korelasi dari variabel bebas, jika terjadi koefisien korelasi lebih dari 0.80 maka terdapat multikolinearitas (Gujarati, 2006).

Tabel 4.6

Hasil Uji Multicollinearity

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016

Dari tabel diatas dapat dilihat nilai koefisien korelasinya antar variabel dibawah 0.80 sehingga variabel independen memiliki korelasi yang rendah dan membuat kita mudah untuk memisahkan efek suatu

NPFMUDH... NPFMUSYA... NPFMURAB...

NPFMUDH... 1.000000 0.209503 0.651321

NPFMUSYA... 0.209503 1.000000 0.528782

variabel independen terhadap variabel dependen dari efek variabel lainnya dengan demikian data dalam penelitian ini tidak terjadi masalah multikolinearitas.

b. Uji Heteroscedasticity

Untuk menguji heteroskedastisitas, peneliti menggunakan Uji Glejser, yakni meregresikan nilai mutlaknya. Ketentuan yang dipakai, jika nilai probabilitasnya tidak signifikan secara statistik pada derajat 5% maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada heteroskedastisitas dalam model. Sebaliknya jika nilai probabilitasnya signifikan secara statistik pada derajat 5% maka hipotesis nol ditolak, yang berarti ada masalah heteroskedastisitas dalam model (Gujarati: 2006).

Tabel 4.7

Hasil Uji Heteroscedasticity

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016

Dari tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa nilai probabilitasnya tidak signifikan secara statistik pada derajat 5% untuk semua variabelnya maka gejala heteroskedastisitas dalam persamaan tidak ada karena varian dari variabel pengganggu sama untuk semua observasi.

c. Uji Autocorrelation

Uji autokorelasi ini menggunakan metode Durbin-Watson

(DW). Pengujian autokorelasi dilakukan dengan cara menggunakan Dependent Variable: LOG(RES2)

Method: Panel Least Squares Date: 05/18/16 Time: 11:21 Sample (adjusted): 2011 2014 Periods included: 4

Cross-sections included: 8

Total panel (balanced) observations: 32

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -10.44647 0.479530 -21.78482 0.0000 NPFMUDHARABAH 1.317366 1.550317 0.849739 0.4027 NPFMUSYARAKAH -29.27232 21.83290 -1.340744 0.1908 NPFMURABAHAH 3.625800 9.358398 0.387438 0.7014 R-squared 0.109933 Mean dependent var -10.83651 Adjusted R-squared 0.014569 S.D. dependent var 1.564079 S.E. of regression 1.552643 Akaike info criterion 3.834263 Sum squared resid 67.49964 Schwarz criterion 4.017480 Log likelihood -57.34821 Hannan-Quinn criter. 3.894995 F-statistic 1.152769 Durbin-Watson stat 1.120860 Prob(F-statistic) 0.345193

tabel Durbin-Watson pada tingkat signifikani 5% untuk mengetahui nilai dl dan du dari model regresi (Bawono, 2006: 160).

Tabel 4.8

Hasil Uji Autocorrelation

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016

Pada tabel 4.8 nilai d tidak berada diantara 1.66 dan 2.34 yaitu 1.594779, maka mengandung autokorelasi positif. Apabila data mengandung autokorelasi, data harus segera diperbaiki agar model tetap dapat digunakan. Untuk menghilangkan masalah autokorelasi, maka akan dilakukan diferensiasi seperti pada tabel berikut:

Dependent Variable: ROA Method: Panel Least Squares Date: 05/18/16 Time: 09:54 Sample: 2010 2014

Periods included: 5

Cross-sections included: 8

Total panel (balanced) observations: 40

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

NPFMUDHARABAH 0.012692 0.008292 1.530533 0.1346

NPFMURABAHAH 0.047794 0.054758 0.872811 0.3886

NPFMUSYARAKAH -0.203786 0.124304 -1.639410 0.1098

C 0.012492 0.002575 4.850997 0.0000

R-squared 0.201718 Mean dependent var 0.011225

Adjusted R-squared 0.135195 S.D. dependent var 0.010172

S.E. of regression 0.009460 Akaike info criterion -6.388883

Sum squared resid 0.003222 Schwarz criterion -6.219995

Log likelihood 131.7777 Hannan-Quinn criter. -6.327818

F-statistic 3.032287 Durbin-Watson stat 1.594779

Tabel 4.9

Hasil Uji Autocorrelation dengan Diferensiasi

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016

Pada tabel 4.9, nilai d berada diantara 1.66 dan 2.34, yaitu 1.820381. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi dalam model.

d. Uji Normalitas

Uji normalitas untuk menguji apakah dalam model regresi kita, data variabel dependen dan independen yang kita pakai, apakah

Dependent Variable: ROA Method: Panel Least Squares Date: 05/18/16 Time: 10:32 Sample (adjusted): 2011 2014 Periods included: 4

Cross-sections included: 8

Total panel (balanced) observations: 32 Convergence achieved after 7 iterations

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

NPFMUDHARABAH 0.014558 0.007759 1.876393 0.0714

NPFMURABAHAH 0.037692 0.046064 0.818261 0.4204

NPFMUSYARAKAH -0.301106 0.104454 -2.882657 0.0076

C 0.016243 0.002358 6.887722 0.0000

AR(1) 0.038445 0.136659 0.281317 0.7806

R-squared 0.396258 Mean dependent var 0.012269

Adjusted R-squared 0.306814 S.D. dependent var 0.008763

S.E. of regression 0.007296 Akaike info criterion -6.860500

Sum squared resid 0.001437 Schwarz criterion -6.631479

Log likelihood 114.7680 Hannan-Quinn criter. -6.784586

F-statistic 4.430266 Durbin-Watson stat 1.820381

Prob(F-statistic) 0.006986

berdistribusi normal atau tidak (Bawono, 2006: 174). Adapun hasil uji normalitas dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

Tabel 4.10

Hasil Uji Normalitas

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016

Dari histogram diatas nilai Jarque-Bera sebesar 1.566200 sementara nilai

Chi Square 54.57 yang berarti nilai Jarque-Bera lebih kecil dari nilai Chi Square sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini berdistribusi normal.

3. Uji Statistik

a. Uji Signifikasi Parameter Individual (ttest)

Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara individu atau sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan secara parsial atau individu,

0 1 2 3 4 5 6 7 -0.010 -0.005 0.000 0.005 0.010 0.015 0.020

Series: Standardized Residuals Sample 2011 2014 Observations 32 Mean 8.09e-14 Median -0.001196 Maximum 0.017554 Minimum -0.009187 Std. Dev. 0.006809 Skewness 0.493372 Kurtosis 2.551684 Jarque-Bera 1.566200 Probability 0.456987

dengan menggunakan uji t statistik untuk masing-masing variabel bebas, dengan tingkat kepercayaan tertentu (Bawono, 2006: 89).

Tabel 4.11 Hasil Uji ttest

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016

Dari tabel di atas maka dapat menjawab hipotesis-hipotesis melalui uji t. Berikut ini penjelasan dari pengujian masing-masing variabel secara parsial:

Dependent Variable: ROA Method: Panel Least Squares Date: 05/18/16 Time: 11:24 Sample (adjusted): 2011 2014 Periods included: 4

Cross-sections included: 8

Total panel (balanced) observations: 32 Convergence achieved after 7 iterations

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.016243 0.002358 6.887722 0.0000 NPFMUDHARABAH 0.014558 0.007759 1.876393 0.0714 NPFMUSYARAKAH -0.301106 0.104454 -2.882657 0.0076 NPFMURABAHAH 0.037692 0.046064 0.818261 0.4204 AR(1) 0.038445 0.136659 0.281317 0.7806 R-squared 0.396258 Mean dependent var 0.012269 Adjusted R-squared 0.306814 S.D. dependent var 0.008763 S.E. of regression 0.007296 Akaike info criterion -6.860500 Sum squared resid 0.001437 Schwarz criterion -6.631479 Log likelihood 114.7680 Hannan-Quinn criter. -6.784586 F-statistic 4.430266 Durbin-Watson stat 1.820381 Prob(F-statistic) 0.006986

1) Variabel Tingkat Risiko Pembiayaan Mudharabah

Hasil pengujian diperoleh nilai t untuk variabel tingkat risiko pembiayaan mudharabah menunjukkan nilai t = 1.876393 dengan nilai signifikasi sebesar 0.0714 dimana nilai ini lebih dari nilai

alpha sebesar 0.05 sehingga menunjukkan bahwa variabel tingkat risiko pembiayaan mudharabah memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini berarti hipotesis ke 1 ditolak.

2) Variabel Tingkat Risiko Pembiayaan Musyarakah

Hasil pengujian diperoleh nilai t untuk variabel tingkat risiko pembiayaan musyarakah menunjukkan nilai t = -2.882657 dengan nilai signifikasi sebesar 0.0076 dimana nilai ini kurang dari nilai

alpha sebesar 0,05 sehingga menunjukkan bahwa variabel tingkat risiko pembiayaan musyarakah memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini berarti hipotesis ke 2 diterima.

3) Variabel Tingkat Risiko Pembiayaan Murabahah

Hasil pengujian diperoleh nilai t untuk variabel tingkat risiko pembiayaan murabahah menunjukkan nilai t = 0.818261 dengan nilai signifikasi sebesar 0.4204 dimana nilai ini lebih dari nilai alpha

sebesar 0,05 sehingga menunjukkan bahwa variabel NPF murabahah

memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini berarti hipotesis ke 3 ditolak.

b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik Ftest)

Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh semua variabel independen secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel dependen (Bawono, 2006: 91).

Tabel 4.12 Hasil Uji Ftest

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016

Pada tabel di atas ditunjukkan F hitung sebesar 4.430266 dengan nilai signifikansinya 0.006986, dimana nilai signikansi ini kurang dari nilai alpha sebesar 0,05 sehingga memberikan kesimpulan bahwa

Dependent Variable: ROA Method: Panel Least Squares Date: 05/18/16 Time: 11:24 Sample (adjusted): 2011 2014 Periods included: 4

Cross-sections included: 8

Total panel (balanced) observations: 32 Convergence achieved after 7 iterations

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.016243 0.002358 6.887722 0.0000

NPFMUDHARABAH 0.014558 0.007759 1.876393 0.0714

NPFMUSYARAKAH -0.301106 0.104454 -2.882657 0.0076

NPFMURABAHAH 0.037692 0.046064 0.818261 0.4204

AR(1) 0.038445 0.136659 0.281317 0.7806

R-squared 0.396258 Mean dependent var 0.012269

Adjusted R-squared 0.306814 S.D. dependent var 0.008763

S.E. of regression 0.007296 Akaike info criterion -6.860500

Sum squared resid 0.001437 Schwarz criterion -6.631479

Log likelihood 114.7680 Hannan-Quinn criter. -6.784586

F-statistic 4.430266 Durbin-Watson stat 1.820381

Prob(F-statistic) 0.006986

semua variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Gujarati dalam Bawono (2006: 92) analisis koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase (%) pengaruh keseluruhan variabel independen terhadap variabel dependen.

Tabel 4.13 Hasil Uji R2

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016 Dependent Variable: ROA

Method: Panel Least Squares Date: 05/18/16 Time: 11:24 Sample (adjusted): 2011 2014 Periods included: 4

Cross-sections included: 8

Total panel (balanced) observations: 32 Convergence achieved after 7 iterations

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.016243 0.002358 6.887722 0.0000

NPFMUDHARABAH 0.014558 0.007759 1.876393 0.0714

NPFMUSYARAKAH -0.301106 0.104454 -2.882657 0.0076

NPFMURABAHAH 0.037692 0.046064 0.818261 0.4204

AR(1) 0.038445 0.136659 0.281317 0.7806

R-squared 0.396258 Mean dependent var 0.012269

Adjusted R-squared 0.306814 S.D. dependent var 0.008763

S.E. of regression 0.007296 Akaike info criterion -6.860500

Sum squared resid 0.001437 Schwarz criterion -6.631479

Log likelihood 114.7680 Hannan-Quinn criter. -6.784586

F-statistic 4.430266 Durbin-Watson stat 1.820381

Prob(F-statistic) 0.006986

Dari tabel di atas terlihat koefisien determinasi (R2) sebesar 0.396258 ini berarti kontribusi variabel independen (tingkat risiko pembiayaan mudharabah, tingkat risiko pembiayaan musyarakah dan tingkat risiko pembiayaan murabahah) mempengaruhi variabel dependen (profitabilitas) sebesar 39.6258% sedangkan sisanya 60.3742% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.

4. Analisis Regresi Berganda

Tabel 4.14

Hasil Uji Analisis Regresi Berganda

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016 Dependent Variable: ROA

Method: Panel Least Squares Date: 05/18/16 Time: 11:24 Sample (adjusted): 2011 2014 Periods included: 4

Cross-sections included: 8

Total panel (balanced) observations: 32 Convergence achieved after 7 iterations

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.016243 0.002358 6.887722 0.0000

NPFMUDHARABAH 0.014558 0.007759 1.876393 0.0714

NPFMUSYARAKAH -0.301106 0.104454 -2.882657 0.0076

NPFMURABAHAH 0.037692 0.046064 0.818261 0.4204

AR(1) 0.038445 0.136659 0.281317 0.7806

R-squared 0.396258 Mean dependent var 0.012269

Adjusted R-squared 0.306814 S.D. dependent var 0.008763

S.E. of regression 0.007296 Akaike info criterion -6.860500

Sum squared resid 0.001437 Schwarz criterion -6.631479

Log likelihood 114.7680 Hannan-Quinn criter. -6.784586

F-statistic 4.430266 Durbin-Watson stat 1.820381

Prob(F-statistic) 0.006986

Pada tabel 4.14 di atas ditunjukkan pula bahwa nilai constant

sebesar 0.016243 sedangkan secara berurutan untuk variabel tingkat risiko pembiayaan mudharabah 0.014558, kemudian untuk variabel tingkat risiko pembiayaan musyarakah -0.301106 dan untuk variabel tingkat risiko pembiayaan murabahah 0.037692 sehingga didapat persamaan regresi:

Y = 0.016243 + 0.014558TRPMD - 0.301106TRPMY + 0.037692TRPMR Berdasarkan persamaan di atas, maka pengaruh variabel independen terhadap profitabilitas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

a. a = 0.016243

Nilai konstanta (a) sebesar 0.016243 menunjukkan bahwa ketika nilai variabel independen tingkat risiko pembiayaan mudharabah,

tingkat risiko pembiayaan musyarakah dan tingkat risiko pembiayaan

murabahah diasumsikan sebesar nol, maka variabel dependen dalam

penelitian ini yaitu profitabilitas bernilai 0.016243. b. b1 = 0.014558

Koefisien regresi b1 sebesar 0.014558, berarti jika tingkat risiko pembiayaan mudharabah mengalami peningkatan sebesar satu maka akan diikuti kenaikan profitabilitas sebesar 0.014558 dengan asumsi nilai koefisien variabel independen lainnya tetap atau sama dengan nol.

c. b2 = -0.301106

Koefisien regresi b2 sebesar -0.301106, berarti jika tingkat risiko pembiayaan musyarakah mengalami peningkatan sebesar satu maka akan diikuti penurunan profitabilitas sebesar 0.301106 dengan asumsi nilai koefisien variabel independen lainnya tetap atau sama dengan nol.

d. b3 = 0.037692

Koefisien regresi b3 sebesar 0.037692, berarti jika tingkat risiko pembiayaan murabahah mengalami peningkatan sebesar satu maka akan diikuti kenaikan profitabilitas sebesar 0.037692 dengan asumsi nilai koefisien variabel independen lainnya tetap atau sama dengan nol.

Dokumen terkait