• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2. Statistik Deskriptif Variabel

Sedangkan untuk hasil statistik deskriptif variabel Brand Image yaitu untuk pertanyaan 1 (iPhone merupakan smartphone yang mudah diiingat), 25 orang responden (48,1%) menjawab Setuju Artinya mahasiswa Kedokteran Methodist Medan Setuju bahwa iPhone merupakan smartphone yang mudah diingat. iPhone merupakan salah satu merek smartphone yang terkenal.

Untuk item pertanyaan 2 (iPhone merupakan produk yang mudah dikenali), 25 orang responden (48,1%) menjawab Sangat Setuju. maka disimpulkan bahwa mahasiswa Kedokteran Methodist Medan Sangat Setuju bahwa iPhone merupakan

smartphone yang mudah dikenali. Dikenali melalui bentuk fisiknya maupun kualitas dan harganya. Untuk item pertanyaan 3 (iPhone adalah produk yang berkualitas). Ini artinya mahasiswa Kedokteran Methodist Medan Sangat Setuju bahwa iPhone merupakan produk smartphone yang berkualitas.

Untuk item pertanyaan 4 (iPhone mengikuti teknologi terkini) 27 orang responden (51,9%) menjawab Sangat Setuju. Ini artinya mahasiswa Kedokteran Methodist Medan Sangat Setuju bahwa produk iPhone mengikuti teknologi terkini. Hal ini dikarenakan bahwa iPhone terus upadate dengan mengeluarkan

smartphone terbaru agar bisa bersaing dengan para pesaingnya.

Mengenai variabel Price yaitu untuk pertanyaan 1 (harga iPhone sesuai dengan kualitas yang diberikan). 23 orang responden (44,2%) menjawab Setuju Artinya mahasiswa Kedokteran Methodist Medan Setuju bahwa harga iPhone sesuai dengan kualitas yang diberikannya. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi harga iPhone maka semakin bagus kualitas yang diberikannya.

Untuk item pertanyaan 2 (menurut saya harga iPhone terjangkau), 17 orang responden (32,7%) menjawab Tidak Setuju. Artinya bahwa mahasiswa Kedokteran Methodist Medan Tidak Setuju bahwa harga iPhone terjangkau menurutnya. Hal ini menunjukkan bahwa harga iPhone tidak murah karena pasar sasaran iPhone adalah untuk konsumen menengah keatas sehingga rata-rata harga iPhone mahal (Premium).

Untuk item pertanyaan 3 (harga iPhone lebih mahal dari merek smartphone

lainnya), 27 orang responden (51,9%) menjawab Sangat Setuju. Ini artinya mahasiswa Kedokteran Methodist Medan Sangat Setuju bahwa harga iPhone lebih mahal dari smartphone merek lainnya. Inilah yang membedakan bahwa iPhone merupakan smartphone kelas premium (mahal) dibandingkan dengan pesaingnya, namun harga mahal didukung dengan kualitas yang diberikannya.

Untuk item pertanyaan 4 (harga iPhone sesuai dengan manfaat yang saya dapatkan), (46,2%) menjawab Setuju Ini artinya mahasiswa Kedokteran Methodist Medan Setuju bahwa harga iPhone sesuai dengan manfaat yang mereka dapatkan. Harga iPhone yang mahal (premium) didukung dengan kualitas aplikasi-aplikasinya yang dapat dimanfaatkan konsumen untuk aktivitas sehari-hari konsumen. Mengenai variabel Lifestyle untuk pertanyaan 1 (saya menjalankan aktivitas sosial dengan menggunakan konten dan aplikasi iPhone). 21 orang responden (40,4%) menjawab Setuju. Ini artinya mahasiswa Kedokteran Methodist Medan Setuju bahwa mereka menjalankan aktivitas sosial dengan menggunakan konten dan aplikasi iPhone. Hal ini karenakan iPhone didukung

dengan berbagai aplikasi yang ditawarkan sehingga konsumen dapat dengan mudah melakukan aktivitas sosial.

Untuk item pertanyaan 2 (menurut saya smartphone iPhone merupakan media untuk memperoleh pengetahuan), 22 orang responden (42,3%) menjawab Setuju. Artinya bahwa mahasiswa Kedokteran Methodist Medan Setuju bahwa iPhone merupakan media untuk memperoleh pengetahuan. Hal ini dikarenakan iPhone merupakan smartphone yang didukung dengan teknologi dan aplikasi-aplikasi yang bisa dimanfaatkan oleh konsumennya untuk memperoleh ilmu pengetahuan.

Untuk variabel Keputusan Pembelian, untuk pertanyaan 1 (saya membeli iPhone sesuai dengan kebutuhan). 23 orang responden (44,2%), artinya mahasiswa Kedokteran Methodist Medan Setuju bahwa mereka membeli iPhone sesuai dengan kebutuhan. Ini menunjukkan bahwa konsumen melakukan pembelian bukan hanya berdasarkan keinginan saja tetapi juga berdasarkan kebutuhan.

Untuk item pertanyaan 2 (saya mengevaluasi dari beberapa smartphone bahwa smartphone iPhone adalah yang terbaik), 27 orang responden (51,9%) menjawab Setuju, Artinya bahwa mahasiswa Kedokteran Methodist Medan Setuju bahwa mereka mengevaluasi dari beberapa smartphone bahwa iPhone adalah

smartphone yang terbaik. Ini dilakukan responden agar mereka mendapatkan smartphone terbaik yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka.

Untuk item pertanyaan 3 (iPhone merupakan prioritas utama dalam pembelian dibandingkan dengan smartphone merek lain), 25 orang responden (48,1%) menjawab Setuju. Ini artinya mahasiswa Kedokteran Methodist Medan

Setuju bahwa iPhone merupakan prioritas utama mereka dalam pembelian dibandingkan dengan smartphone merek lain. Ini menunjukkan bahwa iPhone merupakan smartphone yang berkualitas dibandingkan dengan para pesaingnya.

Untuk item pertanyaan 4 (saya merasa yakin iPhone sesuai dengan apa yang saya inginkan), 27 orang responden (51,9%) menjawab Setuju, Ini artinya mahasiswa Kedokteran Methodist Medan Setuju bahwa mereka merasa yakin iPhone sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Hal ini menunjukkan bahwa iPhone dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Untuk item pertanyaan 5 (saya merasa puas setelah membeli smartphone iPhone), 26 orang responden (50,0%) menjawab Setuju. Ini artinya mahasiswa Kedokteran Methodist Medan Setuju bahwa mereka merasa puas setelah membeli iPhone.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun harga iPhone mahal tetapi konsumen meresa puas dengan kualitas yang diberikannya, artinya harga yang mahal didukung dengan kualitasnya yang baik.

4.3.2 Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian

Hasil deskriptif variabel Brand Image Untuk item pertanyaan 3 (iPhone adalah produk yang berkualitas), artinya 32 orang responden (61,5%) mahasiswa Kedokteran Methodist Medan menjawab Sangat Setuju bahwa iPhone merupakan produk smartphone yang berkualitas.

Berdasarkan uji t variabel Brand Image (X1) mempunyai nilai ttabel (1,303) < thitung (2,682) yang berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Sedangkan pada nilai signifikan lebih besar dari nilai probabilitas 0,01 atau nilai signifikan 0,199 > 0,01. Dengan demikian dapat disimpulkan variabel Brand Image (X1) tidak

berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Keputusan Pembelian iPhone pada α = 1%. Hal ini tidak sejalan menurut Keller (dalam Ferrinadewi, 2008: 165) bahwa

brand image merupakan konsep yang diciptakan oleh konsumen karena alasan subjektif dan emosi pribadinya.

Konsumen smartphone khususnya mahasiswa cenderung melakukan keputusan pembelian berdasarkan fakta atau objektif, melihat objek yang akan dibeli secara realitas, mengamati, melihat segala sesuatu dengan akal dan persepsi yang nyata dan cenderung lebih suka meniru atau menggabungkan ide dari berbagai pengalaman yang pernah dialaminya.

Variabel brand image tidak mempengaruhi keputusan pembelian hal ini terjadi karena konsumen (mahasiswa kedokteran Methodist Medan) membeli iPhone tidak membeli berdasarkan kebutuhan mereka melainkan hanya mengikuti keinginan mereka untuk menggunakan smartphone terkini.

4.3.3 Pengaruh Price Terhadap Keputusan Pembelian

Hasil deskriptif variabel Price untuk item pertanyaan 3 (harga iPhone lebih mahal dari merek smartphone lainnya), 27 orang responden (51,9%) menjawab Sangat Setuju. Ini artinya mahasiswa Kedokteran Methodist Medan Sangat Setuju bahwa harga iPhone lebih mahal dari smartphone merek lainnya.

Berdasarkan uji t variabel Price (X2) thitung (2,830) > ttabel (2,682) yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan nilai signifikan lebih kecil dari nilai probabilitas 0,01 atau nilai signifikan 0,007 < 0,01. Dengan demikian dapat disimpulkan variabel Price (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian iPhone pada α = 1%.

Hal ini sejalan dengan pendapat Tjiptono (2008:151) bahwa Pengaruh harga terhadap keputusan pembelian sangatlah penting, kerena dengan tingkat harga yang ditetapkan oleh perusahaan dapat menjadi tolak ukur akan permintaan suatu produk. Penetapan harga yang salah atas suatu produk dapat mengakibatkan jumlah penjualan pada suatu produk tidak dapat maksimal yang mengakibatkan penjualan menurun dan pangsa pasarnya berkurang.

Pada dasarnya konsumen sangatlah sensitif terhadap harga, konsumen mengiginkan harga yang murah dari suatu produk tetapi jika suatu produk memiliki kualitas dan citra merek yang baik maka konsumen tidak memandang harga dari suatu produk tersebut, hal ini dikarenakan faktor harga menjadi kurang menentukan ketika seseorang sangat loyal dengan sebuah merek dan harga akan menjadi di nomor duakan ketika sebuah produk memberikan citra yang kuat. Oleh sebab itu, dalam penetapan harga perusahaan harus dapat menentukan harga penjualan sesuai dengan pangsa pasar yang dituju agar penjualan produk dan pangsa pasar semakin meningkat.

Hal ini juga sejalan dengan penelitian sebelumnya Rosyid (2013:6) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek, Harga dan Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Revo Pada Konsumen Sepeda Motor Honda Revo Astra Motor Kebumen”. Berdasarkan hasil penelitian uji t harga mempunyai pengaruh terhadap variabel keputusan pembelian, dengan signifikansi 5% diperoleh nilai t tabel sebesar 1,9886, dimana nilai thitung (3,515) > ttabel (1,9886) sehingga hipotesis diterima. Nilai koefisien determinasinya sebesar

0,128 (12,8%), yang menunjukkan kekuatan hubungan antara harga dan keputusan pembelian.

4.3.4 Pengaruh Lifestyle Terhadap Keputusan Pembelian

Hasil deskriptif variabel Lifestyle Untuk pertanyaan 1 (saya menjalankan aktivitas sosial dengan menggunakan konten dan aplikasi iPhone). 21 orang responden (40,4%) menjawab Setuju. Ini artinya mahasiswa Kedokteran Methodist Medan Setuju bahwa mereka menjalan aktivitas sosial dengan menggunakan konten dan aplikasi iPhone.

Berdasarkan hasil uji t variabel Lifestyle (X3) thitung (0,843) < ttabel (2,682) yang berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Sedangkan nilai signifikan lebih besar dari nilai probabilitas 0,01 atau nilai signifikan 0,403 > 0,01. Dengan demikian dapat disimpulkan variabel Lifestyle (X3) tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Keputusan Pembelian iPhone pada α = 1%.

Hal ini tidak sejalan dengan pendapat Mowen dan Minor (dalam Suryani 2008: 73) bahwa Gaya hidup menunjukkan “bagaimana individu menjalankan kehidupan, bagaimana membelanjakan uang dan bagaimana memanfaatkan waktunya”. Gaya hidup juga menunjukkan bagaimana seseorang mengalokasikan pendapatannya, dan memilih produk maupun jasa dan berbagai pilihan lainnya ketika memilih alternatif dalam satu kategori jenis produk yang ada Suryani (2008: 73).

Hal ini juga tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya Salim (2011:113) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Berbasis Android”. Berdasarkan hasil penelitian uji t

bahwa bersar koefisien regresi gaya hidup 0,539 dengan nilai t hitung 8,368 (sig. 0,000 < 0,05) menunjukkan bahwa variabel gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Dengan demikian variabel Price (X2) merupakan variabel yang dominan mempengaruhi Keputusan Pembelian iPhone pada Mahasiswa Kedokteran Methodist Medan. Variabel Price dalam penelitian ini memiliki nilai yang jauh lebih besar dibandingkan dengan variabel-variabel lain (Brand Image dan

Lifestyle), sehingga dapat dikatakan bahwa Price merupakan faktor penentu yang dominan dalam mengambil Keputusan Pembelian iPhone.

4.3.5 Pengaruh Brand Image, Price dan Lifestyle terhadap Keputusan Pembelian

Berdasarkan hasil uji F bahwa Nilai Fhitung sebesar 13,790 sedangkan nilai Ftabel pada tingkat kepercayaam 99% (α =0,01) adalah 4,22. Ini berarti Fhitung 13,790 > Ftabel 4,22 yaitu Ha diterima dan Ho ditolak. Untuk tingkat signifikansinya 0,000 < 0,01, menunjukkan bahwa variabel Brand Image, Price, dan Lifestyle secara bersama-sama (secara serempak) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian iPhone.

Hal ini sejalan dengan Kotler (2009: 259) bahwa Brand memainkan sejumlah peran penting yang meningkatkan status kehidupan konsumen dan meningkatkan nilai keuangan perusahaan.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait