BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.3 Analisa Univariat
5.3.5 Status Gizi ( IMT/U )
Berdasarkan hasil pengukuran BB dan TB sampel kemudian ditentukan status gizi menggunakan indeks IMT/U .Distribusi sampel berdasarkan status gizi ( IMT/U ) dapat dilihat pada tabel berikut :
TABEL 5.8
DISTRIBUSI FREKUENSI SAMPEL BERDASARKAN KATEGORI STATUS GIZI ( IMT/U ) DI SD NEGERI CIGARONGGONG
Status Gizi (IMT/U) n %
Kurang 9 30,0
Baik 21 70,0
Jumlah 30 100
Berdasarkan tabel 5.8 dapat diketahui bahwa sebagian besar sampel yang memiliki status gizi ( IMT/U ) baik yaitu sebanyak 16 orang (70,0 %) dan sampel yang memiliki status gizi (IMT/U) kurang yaitu 9 orang ( 30,0 % ).
5.4 Analisis Bivariat
Digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen yaitu menggunakan uji Chi Square dengan derajat kepercayaan 95 %. Uji Chi square ini digunakan untuk menganalisa hubungan kebiasaan sarapan pagi dan prestasi belajar, asupan protein dan prestasi belajar, status gizi dan prestasi belajar.
5.4.1 Hubungan Kebiasaan Sarapan Pagi dan Prestasi Belajar Akademik
Hubungan antara kebiasaan sarapan pagi dan prestasi belajar akademik pada siswa SD Negeri Cigaronggong dapat dilihat pada tabel berikut :
TABEL 5. 9
HUBUNGAN KEBIASAAN SARAPAN PAGI DAN PRESTASI BELAJAR AKADEMIK SISWA SD NEGERI CIGARONGGONG
Kebiasaan
Berdasarkan tabel di atas terlihat Adanya kecenderungan hubungan positif anatra kebiasaan sarapan pagi dan prestasi belajar akademik yaitu bahwa dari 14 sampel yang jarang melakukan sarapan pagi terdapat 10 sampel ( 71,4 % ) dengan prestasi belajar akademik kurang dan 4 sampel ( 28,6 % ) dengan prestasi belajar akademik baik, sedangkan dari 16 sampel yang memiliki kebiasaan sering sarapan pagi terdapat 3 sampel ( 43,3 % ) dengan prestasi belajar akademik kurang dan 17 sampel (56,7 % ) dengan prestasi belajar baik. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan sarapan pagi dan prestasi belajar akademik pada siswa SD Negeri Cigaronggong ( p= 0,004 ).
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Faizah (2012) pada siswa SD Negeri Banyuanyar III Surakarta yang menunjukkan adanya hubungan kebiasaan sarapan pagi dan prestasi belajar siswa (p = 0,03).
Sarapan memenuhi kebutuhan zat-zat gizi pada pagi hari saja dengan pemenuhan asupan zat gizi 25 % dari kebutuhan sehari-hari (Nurkamilal, 2011). Peroide masa pertumbuhan anak usia sekolah mengalami peningkatan kebutuhan zat gizi. Disamping untuk pertumbuhan, zat gizi juga diperlukan untuk menjalankan aktivitas yang meningkat seperti belajar, sarapan pagi diperlukan untuk menghindari terjadinya lapar jangka pendek sehingga kemampuan mengingat dan kecepatan otak bisa memperoleh informasi menjadi lebih baik. Sarapan pagi dapat menyediakan karbohidrat yang siap digunakan untuk memberikan suplai glukosa ke otak sehingga mampu meningkatkan daya konsenrasi. Dengan kadar gula darah yang terjamin normal, maka gairah dan konsentrasi kerja bisa lebih baik sehingga berdampak positif untuk meningkatkan produktivitas. Sarapan pagi akan memberikan kontribusi penting beberapa zat gizi yang diperlukan tubuh, seperti protein, lemak, vitamin, dan mineral. Ketersediaan zat gizi ini bermanfaat juga untuk berfungsinya proses fisiologis dalam tubuh (Khomsan, 2005 dalam Wijayanto 2014).
5.4.2 Hubungan Asupan Protein Sarapan Pagi dan Prestasi Belajar Akademik
Hubungan antara asupan protein sarapan pagi dan prestasi belajar akademik pada siswa SD Negeri Cigaronggong dapat dilihat pada tabel berikut :
TABEL 5. 10
HUBUNGAN ASUPAN PROTEIN SARAPAN PAGI DAN PRESTASI BELAJAR AKADEMIK SISWA SD NEGERI CIGARONGGONG
Asupan Protein
Berdasarkan tabel di atas terlihat adanya kecenderungan hubungan yang positif antara asupan protein sarapan pagi dan prestasi belajar akademik yaitu bahwa dari 21 sampel yang asupan protein sarapan pagi nya kurang sebanyak 10 sampel ( 47,7 % ) dengan prestasi belajar akademik kurang dan 11 sampel ( 52,3 % ) dengan prestasi belajar akademik baik, sedangkan 9 sampel dengan prestasi belajar akademik kurang (100 % ) dengan prestasi belajar akademik baik. Hasil uji statistik menunjukkan nilai p= 0,013 artinya ada hubungan yang bermakna antara asupan protein sarapan pagi dan prestasi belajar akademik pada siswa SD Negeri Cigaronggong.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Pustika (2015 ) yang berarti ada hubungan antara asupan protein dari sarapan pagi dengan prestasi belajar siswa sekolah dasar di SD Negeri Sumber III Surakarta ( p = 0,035 ). Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh ( Wardoyo dan Mahmudiono, 2013 dalam Pustika, 2015 ), yang melakukan penelitian di SDN Wonocatur dan SDN Sumberejo I Kabupaten Kediri yang hasilnya bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sarapan pagi dengan daya konsentrasi serta antara
tingkat konsumsi zat gizi (kalori, karbohidrat, protein dan zat besi) dengan daya konsentrasi pada siswa sekolah dasar ( p = 0,046 ).
Asupan protein sarapan pagi adalah suatu zat makanan yang sangat penting bagi tubuh, protein berpengaruh terhadap prestasi belajar terutama dalam asupan pada saat sarapan pagi . Sarapan pagi yang terdapat asupan protein sangat baik untuk pengaruh fungsi dan kerja otak (Permaisi, 2007).
Protein adalah komponen dalam setiap sel hidup adalah molekul kompelks, besar, dan tersusun atas unit-unit pembangun yang disebut asam amino. Protein berfungsi untuk pertumbuhan sel dan fungsi otak serta perlindungan terhadap infeksi. Asam amino membentuk struktur otak dan zat pengantar,rangsang (neurotransmitter) pada sambungan sel saraf dan merupakan komponen protein yang berperan sebagai neurotransmitter atau bahan zat penghantar rangsang saraf dan mempengaruhi konsentrasi. Asam amino berperan untuk mengatur pembentukan senyawa serotonin yang terlibat didalam system saraf atau acetylcholine yang penting untuk daya ingat. Leusin dan isoleusin merupakan asam amino esensial yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan anak-anak dan menjaga keseimbangan nitrogen pada orang dewasa. Asam aspartate sangat diperlukan untuk membantu kerja neurotransmitter (zat kimia bekerja sebagai penghubung keseluruh jaringan saraf dan pengendalian fungsi tubuh) ke otak (Gurnida, 2011 dalam Pustika, 2015).
Protein berperan penting dalam transportasi zat besi dalam tubuh. Kurangnya asupan protein akan mengakibatkan transportasi zat besi terhambat sehingga akan terjadi defisiensi besi (Almatsier, 2009 dalam Djihu, 2014). Kekurangan zat besi menyebabkan kadar
hemoglobin di dalam darah lebih rendah dari normalnya, keadaan ini disebut anemia (Waryana, 2010 dalam Djihu, 2014).
Pengaruh defisiensi Fe terutama melalui kondisi gangguan fungsi hemoglobin yang merupakan alat transport O2 yang diperlukan banyak reaksi metabolik tubuh. Dikatakan bahwa pada kondisi anemia daya konsentrasi dalam belajar tampak menurun. Bukti yang tersedia menunjukkan gangguan pada perkembangan psikomotor dan kemampuan intelektual serta perubahan perilaku setelah terjadi anemia defisiensi zat besi (Gibney, 2009 dala Widyastuti, 2014 ).
Kekurangan protein yang terus menerus akan menimbulkan gejala yaitu pertumbuhan kurang baik, daya tahan tubuh menurun, rentan terhadap penyakit, daya kreatifitas dan daya kerja merosot, mental lemah dan lain-lain (Kartasapoetra & Marsetyo,2003 dalam Isdaryanti, 2007). Kurangnya daya tahan tubuh dapat menyebabkan berdampak pada penurunan kemampuan dan konsentrasi belajar, (Reniati, 2008 dalam Cahyani, 2009).
5.4.3 Hubungan Status Gizi ( IMT/U ) dan Prestasi Belajar Akademik.
Hubungan antara status gizi ( IMT/U ) dan prestasi belajar akademik pada siswa SD Negeri Cigaronggong dapat dilihat pada tabel berikut :
TABEL 5. 11
HUBUNGAN STATUS GIZI ( IMT/U ) DAN PRESTASI BELAJAR AKADEMIK SISWA SD NEGERI CIGARONGGONG
Status
Berdasarkan tabel di atas terlihat adanya kecenderungan hubungan positif antara status gizi dan prestasi belajar akademi yaitu bahwa dari 9 sampel yang memiliki status gizi ( IMT/U ) dengan kategori kurang sebanyak 7 sampel (77,8 %) dengan prestasi belajar akademik kurang dan 2 sampel (22,2 %) dengan prestasi belajar akademik baik, sedangkan dari 21 sampel yang memiliki status gizi ( IMT/U ) dengan kategori baik terdapat 3 sampel (14,2 %) dengan prestasi belajar akademik kurang dan 18 sampel ( 85,8 % ) dengan prestasi belajar akademik baik. Hasil uji statistik menunjukkan nilai p= 0,002 artinya ada hubungan yang bermakna antara status gizi (IMT/U) dan prestasi belajar akademik pada siswa SD Negeri Cigaronggong.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Sa’adah (2014) nilai p sebesar 0,02 maka P < 0,05 yang berarti ada hubungan antara status gizi ( IMT/U ) dengan prestasi belajar siswa sekolah dasar di SD Negeri 01 Guguk malintang Kota Padang .
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang ada, yaitu seseorang yang memiliki status gizi kurang akan mempengaruhi kesehatan jasmaninya yang bermanifestasi pada kelesuan, mengantuk, dan ceoat lelah. Kondisi organ tubuh yang lemah, apalahi jika disertai pusing-pusing kepala, dapat menurunkan kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang (Baliwati, 2004).
Status gizi baik terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja, dan kesehatan secara optimal. Sedangkan status gizi kurang terjadi apabila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat-zat gizi esensial yang dapat mempengaruhi aktivitas dan kesehatan (Istiany,2013).
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan
a. Sebanyak 20 sampel (66,7 %) memiliki prestasi belajar yang dan sampel yang memiliki prestasi belajar yang kurang yaitu sebanyak 10 orang ( 33,3 % ).
b. Sebanyak 16 sampel ( 53,3 % ) sering melakukan sarapan pagi, dan sampel yang jarang melakukan sarapan pagi sebanyak 14 orang ( 46,7 % ).
c. Sebanyak 29 sampel ( 96,7 % ) asupan energi sarapan pagi nya kurang dan asupan energi sarapan pagi nya baik sebanyak 1 orang ( 3,3 % ).
d. Sebanyak 21 sampel ( 70,0 % ) asupan protein sarapan pagi nya kurang dan asupan protein sarapan pagi nya baik sebanyak 9 orang ( 30,0 % ).
e. Sebanyak 16 sampel (70,0 %) yang memiliki status gizi ( IMT/U ) baik dan sampel yang memiliki status gizi ( IMT/U ) kurang yaitu 9 orang ( 30,0 % ).
f. Ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan sarapan pagi dan prestasi belajar akademik siswa ( p =0,004 ).
g. Ada hubungan yang bermakna antara asupan protein sarapan pagi dan prestasi belajar akademik siswa ( p = 0,013 ).
h. Ada hubungan yang bermakna antara status gizi (IMT/U) dan prestasi belajar akademik pada siswa ( p= 0,002 )
6.2 Saran
6.2.1 Bagi Siswa
Membiasakan kegiatan sarapan pagi setiap hari sebelum melakukan aktivitas dengan memperhatikan komposisi dari hidangan.
6.2.2 Bagi Orang Tua
Menyediakan dan mengajak anak untuk sarapan pagi setiap hari sebelum melakukan aktivitas dengan memperhatikan komposisi dari hidangan.
6.2.3 Bagi Sekolah
Perlu diadakan peningkatan pengetahuan gizi, khususnya mengenai pentingnya sarapan pagi dan asupan protein pada saat sarapan. Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui penyuluhan dalam program UKS di sekolah sehinga dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran setiap siswa untuk melakukan sarapan pagi selain itu juga berpengaruh terhadap status kesehatan siswa meliputi status gizi yang perlu diperhatikan dalam menunjang prestasi belajar seseorang.
DAFTAR PUSTAKA
Afrida, Muh Syahnur.2013. “ Hubungan Kebiasaan Sarapan Pagi dan Status Gizi dengan Prestasi Belajar Anak di SD Negeri 20
Pangkajene Sidrap ” dalam
http://library.stikesnh.ac.id/files/disk1/4/e- library%20stikes%20nani%20hasanuddin--muhsyahnur-174-1-artikel7.pdf Volume 2 Nomor 1 Tahun 2013.
Agustini, Creisye Cythia.2013. Hubungan Antara Status Gizi Dengan Prestasi Belajar Anak Kelas 4 dan 5 SD di Kelurahan Maasing Kecamatan Minting Kota Manado. dikutip dari http:// ejournal . poltekkesmanado pada tanggal 24 Desember 2015.
Almatsier, Sunita dkk.2004.Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Baliwati, Yayuk Farida.2004.Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta : Penebar Swadaya.
Brown,Larry Et Al.2008.Impact Of School Breakfast On Children’s Health And Learning. Amerika : Sodexo Foundation.
Cahyani.2009. Hubungan Antara Kadar Hemoglobin dengan Prestasi Belajar Pada Sisa SDN Kaertasura 1, 4, dan 6 di Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo. dikutip dari http://eprints.ums.ac.id/6187/1/J300050014.pdf pada tanggal 09 Juli 2016.
Damanik, H M.2011. Aktifitas Anak Sekolah. dikutip dari
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/49716/5/Chapter%2 0I.pdf lib.ui.ac.id/file?file=digital/123382-S-5353...pdf pada tanggal 15 November 2015.
Depkes.2012. Perhitungan Besar Sampel.
dikutip dari www.risbinkes.litbang.depkes.go.id/.../SAMPLING-DAN-BESAR-SAMPLING pada tanggal 26 September 2015.
Djihu.2014.Hubungan Antara Asupan Protein dengan Kadar Hemoglobin di Wilayah Kerja Puskesmas Ranomuut Kota Manado. dikutip dari http://eprints.ums.ac.id/28790/18/naskah_publikasi.pdf pada tanggal 09 Juli 2016.
Faizah, S N.2012. Sarapan Pagi Untuk Prestasi Belajar. dikutip dari
http://eprints.ums.ac.id/22216/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf pada tanggal 26 Desember 2015.
Fatimah,2012. Kebiasaan Sarapan Pagi dan Prestasi Belajar. dikutip dari http:// journal.respati.ac.id/index.php/medika/article/.../91 pada tanggal 16 September 2015
Giovani.2008. Protein Sarapan Pagi. dikutip dari
http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-mgi70a2ec0dfdfull.pdf 25-30 pada tanggal 26 Desember.
Handayani.2004. Manfaat Sarapan Pagi Untuk Anak Sekolah Dasar.
dikutip dari
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29407/4/Chapter%2 0II.pdf pada tanggal 26 Desember 2015.
Hidayanti,Listiyani dkk.2010 Prestasi Belajar Anak Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian. Yogyakarta : Fakultas Ilmu Kesehatan UMS.
Hunawa, RDH.2014. Metodologi Penelitian .
dikutip dari http://eprints.ung.ac.id/.../2012-2-14201-841408033-bab3-22012013124929 pada tanggal 26 September 2015.
Isdaryanti.2007. Hubungan Asupan Zat Gizi Makro Dengan Status Gizi Pada Anak Sekolah Dasar di Wilayah Pesisir Kota Makassar.
dikutip dari http:// repository.unhas.ac.id pada tanggal 24 September 2015.
Istiany,Ari.2013. Gizi Terapan. Bandung : PT Remaja Posdakarta.
Khusna,rikada nila. 2013. Aspek Psikologis yang Mempengaruhi Hasil
Belajar. dikutip dari
http://eprints.ums.ac.id/.../02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf kajian teori naskah publikasi pada tanggal 24 Desember 2015.
Kusumo.2010. Pengertian Protein. dikutip dari
http://www.artikelsiana.com/2014/12/pengertian-protein-jenis-fungsi-protein.html pada tanggal 26 Desember 2015.
Lestari.2009. Pengaruh Waktu Belajar dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika. dikutip dari http://fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/Artikel-Ilmiah-Moh.-Iqbal-Djihu-1.pdf pada tanggal 08 Juli 2016.
Lubis,Z.2011. Pertumbuhan Pada Anak Sekolah Dasar . dikutip dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22197/4/Chapter%2 0II.pdf 2005 repository.usu.ac.id/bitstream/.../4/Chapter%20II.pdf pada tanggal 26 Desember 2015.
Mardiah.2005. Sarapan Mempengaruhi Prestasi Belajar. dikutip dari http://
digilib.esaunggul.ac.id pada tanggal 24 Desember 2015.
Mariana.2011. Zat Gizi makro Untuk Prestasi Belajar. dikutip dari
http://eprints.ums.ac.id/32157/2/BAB%20I.pdf pada tanggal 26 Desember 2015.
Mariza, Yuni Yanti.2012. Hubungan Antara Kebiasaan Sarapan dan Kebiasaan jajan dengan Status Gizi Pada Anak S ekolah Dasar Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. dikutip dari www.undip.ac.id pada tanggal 26 Desember 2015.
Nurkamilal.2011. Pentingnya Sarapan Pagi. dikutip dari
http://adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/363/gdlhub-gdl-s1-2011-nurkamilal-18118-kkckkf-k.pdf Pada tanggal 28 Juni 2016.
Permaisi.2007 . Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. dikutip dari http : //jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/download/176/171 pada tanggal 28 Juni 2016.
Prativi, Afina.2014. Hubungan Antara Kebiasaan sarapan Pagi, Status Gizi, dan Anemia dengan Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 2 Ngamprah Kabupaten Bandung Barat. Karya Tulis Ilmiah Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bandung.
Purwanto.2003. Fungsi Prestasi Belajar. dikutip dari
http://eprints.ums.ac.id/30010/3/BAB_II.pdf pada tanggal 26 Desember 2015
Pustika,M.2015.Hubungan Asupan Energi dan Protein Terhadap Prestasi
Belajar. dikutip dari http:// Eprints.ums.ac.id pada tanggal 24 Desember 2015.
Putri,LD.2012. Anak Usia Sekolah Dasar. dikutip dari
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31241/4/Chapter%2 0II.pdf pada tangggal 26 Desember 2015.
Riset Kesehatan Dasar.2010.Jakarta : Badan Penelitian Dan
Pengembangan Kesehatan , Departemen Kesehatan, Republik Indonesia.
Riset Kesehatan Dasar.2013.Jakarta : Badan Penelitian Dan
Pengembangan Kesehatan , Departemen Kesehatan, Republik Indonesia.
Sari, RJ .2015. Sarapan pagi Untuk Kesehatan.
dikutip dari http:// Repository. Usu. ac.id pada tanggal 24 Desember 2015.
Sartika,Dewi.2012.Keberhasilan Pembangunan Suatu Bangsa. dikutip dari http://www.scribd.com/doc/33585113/Keberhasilan-Pembangunan- Nasional-Suatu-Bangsa-Ditentukan-Oleh-Ketersediaan-Sumber-Daya-Manusia# pada tanggal 16 September 2015.
Septiani. 2010. Metode Recall. dikutip dari
http://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-1543-BABI.pdf pada tanggal 26 Desember 2015.
Slameto.2003. Pengertian Prestasi Belajar. dikutip dari
http://eprints.ums.ac.id/30010/3/BAB_II.pdf pada tanggal 26 September 2015.
Soetjiningsih.2005. Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak.
dikutip dari http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-sukesihg2a-5144-3-bab2.pdf pada tanggal 26 Desember 2015.
Supariasa, I Dewi Nyoman dkk.2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Syatyawati,Riska.2013. Hubungan Antara Status Gizi dengan Prestasi Belajar Anak Sekolah Dasar di Desa Grenggeng Kecamatan
Karanganyar Kebumen. dikutip dari
http://eprints.ums.ac.id/32157/2/BAB%20I.pdf dikutip tanggal 26 Desember 2015.
Triyanti.2014. Sarapan Pagi Untuk Prestasi Belajar. dikutip dari
http://lib.unnes.ac.id/728/1/1282.pdf pada tanggal 26 Desember 2015.
Wardoyo.2013. “ Hubungan Makan Pagi dan Tingkat Konsumsi Zat Gizi dengan Daya Konsentrasi Siswa Sekolah Dasar ” dalam Media Gizi Indonesia Volume 9 Nomor 1 tahun 2013.
Waryono.2010. Pentingnya Sarapan Pagi Untuk Anak Sekolah Dasar.
dikutip dari http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/538/jbptunikompp-gdl-arifrianaw-26869-4-unikom_a-i.pdf pada tanggal 26 Desember 2015.
Widyastuti, Agnes Putri.2014. Hubungan Kadar Hemoglobin Siswa dengan Prestasi Belajar di Sekolah Dasar Negeri 1 Bentangan Wonosari Kabupaten Klaten. dikutip dari http://eprints.ums.ac.id/28790/18/naskah_publikasi.pdf pada tanggal 09 Juli 2016.
Wiharyanti.2006. Hubungan Kebiasaan Makan Pagi Terhadap Status Gizi Dengan Prestasi Belajar di SD Negeri 95 Desa Lero Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang . dikutip dari http://shudystikbar.blogspot.co.id/2011/01/hubungan-kebiasaan-makan-pagi-terhadap.html pada tanggal 24 Desember 2015.
Wijayanto,Srik.2014. Sarapan Untuk Prestasi Belajar . dikutip dari
http://eprints.ums.ac.id/30065/2/2._BAB_1.pdf pada tanggal 26 Desember 2015.
Winarno, F.G.1984.Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Winichagoon.2004.Metode Pengukuran Konsumsi Makanan. dikutip dari http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-mailatryha-7449-3 -a.pdf pada tanggal 26 Desember 2015.
www.depkes.go.id
Zaeni dan Hadi Setyo Subiono, 2011. “ Kondisi Fisik dan Prestasi Belajar Siswa Studi kasus di Mts Al Asror Gunungpati ” dalam Media Ilmu Keolahragaan Indonesia.Vol1.Edisi1.
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
NASKAH PENJELASAN PENELITIAN
Saya Octa Carolina, mahasiswa Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes bandung, Program Diploma III, akan mengadakan penelitian mengenai “ Hubungan Kebiasaan sarapan Pagi, Asupan Protein, Status Gizi, dan Prestasi Belajar Akademik Siswa SD Negeri Cigaronggong Kabupaten Sukabumi ”.
Penelitian ini akan dilakukan pada 30 orang siswa . Adapun sasaran penelitian ini adalah siswa kelas 3, 4, 5, dan 6 yang terpilih sesuai kriteria. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan sarapan pagi, asupan protein, status gizi, dan prestasi belajar siswa SD Negeri Cigaronggong Kabupaten Sukabumi. Penelitian dilaksanakan dengan cara pengisisan kuesioner kebiasaan sarapan pagi dalam satu minggu terakhir, wawancara recall 2 x 24 jam, Penimbangan berat badan dan tinggi badan, dan pencatatan prestasi belajar dari nilai ulangan terakhir mata pelajaran Matematika dan IPA. Manfaat dari penelitian ini dapat meberikan informasi mengenai pentingnya melakukan kegiatan sarpan pagi, konsumsi asupan protein, pentingna menjaga status gizi terhadap prestasi belajar. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2016. Sebagai kompensasi akan diberikan bahan kontak yang menunjang untuk pembelajaran.
Partisipasi adik-adik bersifat sukarela tanpa paksaan dan bila tidak berkenan dapat menola atau sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri tanpa sangsi apapun. Semua informasi dan hasil
pengukuran akan dijaga kerahasiannya. Semua data tidak akan dihubungkan dengan identitas adik-adik.
LAMPIRAN 2
PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN
INFORMED CONSENT
Saya telah mendapat penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai hal yang berkaitan dengan penilitian yang dilaksanakan oleh mahasiswa Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bandung. Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi dalam penelitian ini secara sukarela tanpa paksaan. Bila saya ingin, saya dapat mengundurkan diri sewaktu-waktu tanpa sanksi apapun.
Nama Responden Kelas Tgl/bln/thn Tanda tangan
Nama Saksi I Tgl/bln/thn Tanda tangan
Nama Saksi II Tgl/bln/thn Tanda tangan
LAMPIRAN 3
KUESIONER KARAKTERISTIK RESPONDEN
SISWA SD NEGERI CIGARONGGONG
A. Identitas Sampel
Kode Sampel :
Nama Sampel :
Tempat Tanggal Lahir :
Umur :
Jenis Kelamin : L/P
Anak Ke :
B. Identitas Orang Tua
Nama ayah :
Usia ayah :
Pekerjaan ayah :
Nama Ibu :
Usia Ibu :
Pekerjaan Ibu :
LAMPIRAN 4
KUESIONER KEBIASAAN SARAPAN PAGI
Identitas Sampel Kode sampel :
Nama :
Kelas :
Pertanyaan
1. Apakah Adik melakukan sarapan sebelum pergi ke sekolah ?
a.Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak
2. Dalam seminggu terakhir berapa kali Adik melakukan sarapan pagi ?
a. 7-6 x b. 5-4 x c. 1-3 x
3. Jikasarapan,bagaimana adik melakukan sarapan pagi?
a. makan di rumah
b. Bekal dari rumah tetapi di makan di sekolah c. Membeli jajanan di sekolah
4. Jika jajan di sekolah, makanan apa yang adik beli?
a. Jajan gorengan sebelum masuk kelas b. Jajan nasi kuning/nasi uduk
c. Jajan minuman, sebutkan
5. Jika sarapan di rumah, sarapan apa yang biasa Adik makan ketika sarapan di rumah ?
a. Nasi dan Lauk b. Nasi, lauk, sayur
c. Nasi, lauk, sayur, susu
6. Jika jawaban tidak sarapan pagi, apakah penyebab adik tidak sarapan sebelum pergi ke sekolah ?
a. Tidak Sempat
b.Diberi uang jajan untuk beli makan di sekolah c. Tidak ada yang menyediakan
LAMPIRAN 5
FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM
Kode Sampel :
Nama Sampel :
Kelas :
Umur Sampel :
Hari/Tanggal : _______________________
WAKTU NAMA
HIDANGAN
BAHAN MAKANAN
CARA
PENGOLAHAN URT
BERAT (gram) (diisi mahasiswa)
LAMPIRAN 6
FORM PENGUKURAN ANTROPOMETRI
Kode Sampel :
Nama Sampel :
Kelas :
Tanggal lahir :
Umur Sampel :
Data Antropometri
Berat Badan Aktual : Tinggi Badan Aktua :
IMT :
INDEKS Z-SCORE KLASIFIKASI
IMT/U
Enumerator : Tanggal :
LAMPIRAN 7
JADWAL KEGIATAN Rencana
Kegiatan
Bulan
Sep t
Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
Penyusunan proposal dan
Revisi Pengurusan
Surat Sidang Proposal KTI Pengumpulan
Data Revisi KTI dan
Pengolahan Data Sidang KTI
LAMPIRAN 8
SURAT PERMOHONAN PENGUMPULAN DATA AWAL
LAMPIRAN 9
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
LAMPIRAN 10
HASIL UJI STATISTIK ANALISA BIVARIAT
1. Hubungan Kebiasaan Sarapan Pagi dan Prestasi Belajar Akademik Siswa
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
ktgr_sarapan *
ktgori_prestasi 30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
ktgr_sarapan * ktgori_prestasi Crosstabulation
ktgori_prestasi Total 1.00 2.00 1.00 ktgr_sarap
an
1.00 10 4 14
2.00 3 13 16
Total 13 17 30
Chi-Square Tests
b 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.07.
2. Hubungan Asupan Protein Sarapan Pagi dan Prestasi Belajar
2. Hubungan Asupan Protein Sarapan Pagi dan Prestasi Belajar