• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL POSITIF (POSITIVE SUM) banyak pemenang, banyak

3. Strategi Bersaing Sekolah

Persaingan antar lembaga pendidikan merupakan sebuah kenyataan yang tak terbantahkan dan berlangsung semakin ketat. Kondisi demikian semestinya disikapi lembaga pendidikan dengan berbagai langkah antisipatif jika mereka menginginkan eksistensi dan pengembangan secara berkelanjutan. Beberapa strategi sebenarnya dapat dilakukan oleh sebuah lembaga pendidikan jika ingin memenangkan persaingan antar lembaga.

Beberapa faktor secara dominan mempengaruhi daya saing sebuah lembaga pendidikan antara lain:

1) Lokasi, secara umum lembaga pendidikan akan berupaya mencari lokasi yang mudah dijangkau dan memiliki akses terhadap sektor lainnya sehingga faktor ini merupakan salah satu keunggulan komparatif untuk bersaing dengan lembaga pendidikan lainnya.

2) Keunggulan nilai, misalnya kelebihan kurikulum yang diterapkan, sumber daya manusia, sarana prasarana, hingga keunggulan kerjasama.

3) Kebutuhan masyarakat, pada beberapa kasus umum terdapat beragam alasan orangtua menyekolahkan anaknya ke lembaga pendidikan tertentu, salah satu alasan yang paling mengemuka adalah faktor kualitas menyangkut proses pembelajaran dan hasilnya, termasuk kepastian setelah anak mereka

menamatkan pendidikan dari sebuah lembaga pendidikan. Masyarakat menilai keterserapan mereka di sekolah berkualitas pada tingkat di atasnya merupakan salah satu alasan mereka rela menyekolahkan anaknya berbondong-bondong ke kota.24

Ketiga faktor di atas menjadi alasan utama masyarakat dalam memilih sebuah lembaga pendidikan bagi anak mereka. Lokasi menjadi pilihan utama karena memang pada kenyataannya saat ini lokasi yang strategis dan dekat dengan rumah menjadi pilihan pertama dibenak para orang tua dengan alasan keselamatan bagi anaknya. Keunggulan nilai selaras dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Orang tua mencari keunggulan yang ada di setiap sekolah dengan harapan anak mereka mendapatkan pendidikan yang berkualitas.

Oleh karena itu, sekolah membutuhkan strategi bersaing untuk memenangkan persaingan antar lembaga pendidikan. Persaingan antar lembaga pendidikan yang sedemikian ketat secara nyata memunculkan minat pemilik modal untuk berinvestasi pada sektor ini. Komersialisasi pendidikan memang tidak tepat, namun pengelolaan secara professional semakin mendesak untuk dilakukan, kecuali lembaga tersebut hanya ingin bertahan hidup saja tanpa motivasi untuk berkembang, sehingga mereka cenderung pasrah. Kondisi demikian banyak ditemui terutama di pedesaan yang relatif jauh dari informasi dan terbatas aksesnya.

Untuk itu para penyelenggara pendidikan harus memiliki spirit selalu berada di depan dan memiliki sikap kompetitif dalam menjalankan tugas kelembagaannya. Sikap-sikap tersebut antara lain sebagai berikut.

a. Memiliki komitmen untuk tetap melakukan yang terbaik dan tetap memperjuangkan keunggulan dan titik “kesempurnaan” b. Berpegang teguh pada prinsip kejujuran, profesionalisme, dan

keterpercayaan

c. Memiliki prinsip selalu berada di depan karena persaingan adalah adu cepat mencapai garis finis

d. Visioner dan mampu memetakan gambaran masa depan ke meja kerja hari ini

24

e. Cermat, penuh perhitunngan, dan selalu menghindari terjadinya kesalahan

f. Berorientasi pada prinsip-prinsip kebaikan, keadilan, kejujuran, dan kebermanfaatan

g. Peka terhadap tuntutan aspirasi dan selalu meyakini bahwa semua pihak telah terlayani dengan baik

h. Cermat, tepat, dan cepat dalam mengambil keputusan serta bertanggung jawab dalam menghadapi risiko

i. Bersikap demokratis, kritis, dan terbuka serta tidak bersikap mutlak terhadap suatu hal

j. Tidak sekedar menjual jasa, barang, ilmu, dan keterampilan, tapi selalu menjual kepercayaan dan kepuasan pada semua pihak

k. Mencintai pekerjaan, yang ditunjukkan dengan semangat bekerja keras, ulet, dan tanpa mengenal menyerah dalam menghadapi berbagai pekerjaan

l. Mengelola diri dan mengelola waktu

m. Bersikap objektif dan tidak memberikan nilai lebih terhadap diri sendiri

n. Selalu hangat dan bersahabat dengan siapapun dan menghargai sekecil apapun prestasi dan kebaikan orang.25

Selanjutnya, strategi bersaing di dalam kompetisi pendidikan harus dilakukan secara sistematis dan terencana. Strategi yang dapat digunakan diantaranya sebagai berikut:

1) Lembaga pendidikan harus mengetahui pangsa pasarnya 2) Strategi diferensiasi (pembeda)

3) Diversifikasi 4) Mengelola inovasi

5) Mengelola kultur organisasi 6) Mengelola perubahan26

a. Lembaga Pendidikan harus Mengetahui Pangsa Pasar

Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah menentukan pangsa pasar. Sekolah dapat melihat kolompok masyarakat sekitar sekolah baik yang tidak mampu, menengah dan mampu.

25

Dedy Mulyasana, Pendidik an Bermutu dan Berdaya Saing, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), h. 185

26

Kelompok masyarakat tidak mampu, sangat peka terhadap biaya pendidikan, sehingga golongan ini memilih lembaga pendidikan berdasarkan pada kemampuan ekonomi keluarga. Mereka cenderung berpikir rasional mendasarkan pada kemampuan ekonomi, sehingga faktor kualitas adalah alasan berikutnya.

Kelompok masyarakat menengah, cenderung bersifat situasional dan mereka berasumsi jika pendidikan berkualitas sangat penting, namun mereka relative masih rasional di dalam melihat besaran biaya pendidikan yang harus dibayar sehingga cenderung berhati-hati di dalam memilih lembaga pendidikan yang menurut mereka cukup baik.

Kelompok terakhir adalah kelompok masyarakat mampu, mereka cenderung menutup mata terhadap biaya pendidikan yang harus ditanggung dengan alasan kualitas. Kelompok ini tidak peka terhadap masalah biaya pendidikan dan cenderung memilih lembaga yang telah teruji, terkenal, dan faktor unggul lainnya. Lembaga pendidikan perlu melihat pagsa pasarnya sehingga mereka perlu tahu komsumsi lembaganya termasuk sumber dana pendidikan yang diperlukan. Lembaga yang memiliki pangsa pasar golongan tidak mampu, tentu perlu mencari sumber dana alternatif guna mencukupi operasional lembaganya.

Dengan melihat ketiga kelompok masyarakat di atas sekolah dapat mengambil keputusan dan membuat rencana strategis agar dapat menyaring dari berbagai kalangan.

b. Strategi Diferensiasi

Langkah ini dapat dilakukan dengan cara memaksimalkan potensi lembaga pendidikan yang ada. Strategi diferensiasi dapat dijadikan salah satu strategi yang bagus untuk diterapkan di sekolah. Sekolah yang memiliki sesuatu yang berbeda dan menarik dari sekolah lain akan menjadi prioritas konsumen. Masyarakat akan menyukai sekolah yang memiliki keunggulan yang berbeda dari sekolah lainnya.

Keunggulan yang dapat dimunculkan bisa dari program pendidikan dan kurikulum, fasilitas sekolah, layanan, kemudahan akses, guru-guru yang berkompeten dan masih banyak lainnya. c. Diversifikasi

Strategi diversifikasi merupakan tindakan untuk mengembangkan lembaga pendidikan dengan cara perluasan layanan dan upaya peningkatan secara berkelanjutan. Diversifikasi yang dapat dilakukan oleh lembaga pendidikan, meliputi:

1) Menambah jenis layanan yang diberikan kepada masyarakat

2) Perluasan pangsa pasar, misalnya dengan membuka lembaga pendidikan ditempat lainnya tetapi melalui upaya peningkatan jenis layanan dan penyesuaian dengan kultur setempat.27

Upaya diversifikasi yang paling jelas terletak pada perluasan pangsa pasar dengan mengedepankan pada jenis layanan yang memuaskan masyarakat dan berkesinambungan.

Sudah banyak lembaga pendidikan yang melakukan strategi ini. Mayoritas sudah memiliki nama besar dan alumni yang berloyalitas tinggi terhadap almamaternya.

d. Mengelola Inovasi

Agar dapat menjaga persaingan secara maksimal perlu adanya pengelolaan inovasi. Dan agar terus berkembang harus dilakukan secara berkesinambungan. Jika terdapat lembaga yang tidak mampu memunculkan dan mengelola inovasi maka akan semakin tertinggal. Masalahnya adalah tidak semua sekolah dapat membuat inovasi, itu semua tergantung dari sumber daya manusia yang dimiliki setiap sekolah. SDM yang berkompeten dan kreatif akan banyak memunculkan inovasi-inovasi baru yang dapat meningkatkan keunggulan bersaing sekolah. Dan bersaing melalui inovasi akan

27

diterapkan oleh lembaga yang percaya pada percobaan dan pengambilan risiko.

Untuk itu sekolah harus mampu mengelola inovasi dengan baik agar dapat terus berkembang dan dapat terus bersaing. Inovasi-inovasi dapat dimunculkan dari berbagai aspek, diantaranya: dari program pendidikan yang ada, media pembelajaran, metode pembelajaran, bahan ajar dan lainnya.

e. Mengelola Kultur Organisasi

Organisasi lembaga pendidikan sangat menentukan kemajuan sebuah lembaga, termasuk dalam hal ini adalah lembaga pendidikan. Organisasi lembaga pendidikan yang sehat terlihat dari dinamis dan utuhnya sebuah lembaga sehingga mereka memiliki kesatuan langkah untuk menuju kemajuan dan mampu bersaing dengan kompetitor lainnya.

Organisasi yang sehat pada sebuah lembaga antara lain ditentukan oleh kepemimpinan yang baik. Salah satu bentuk kepemimpinan yang tepat untuk sebuah organisasi pendidikan untuk menghadapi persaingan adalah kepemimpinan yang transformasional.

Menurut Burns (1978) mendefinisikan kepemimpinan transformasional sebagai “a process in which leaders and followers raise to higher levels of morality and motivation”. Gaya kepemimpinan ini akan mampu membawa kesadaran bagi para pengikutnya dengan memunculkan ide-ide produktif, edukasional serta cita-cita bersama, memiliki visi ke depan, mampu mentranformasikan setiap perubahan, dan dapat memberikan motivasi dan inspirasi kepada para karyawan agar lebih kreatif dan inovatif.28

Tipe kepemimpinan yang transformasional akan dapat mengelola kultur organisasi sesuai dengan arah visi serta misi sekolah. Pemimpin menjadi contoh untuk semua karyawannya untuk dapat terus

28

Tatty Rosmiati & Achmad Kurniadi, Manajemen Pendidik an: Kepemimpinan pendidik an (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 151

menciptakan inovasi terbaru dalam meningkatkan keunggulan bersaing sekolah.

f. Mengelola Perubahan

Berbagai perubahan harus disikapi secara professional sehingga sebuah lembaga dapat eksis, terlebih persaingan semakin ketat dan membutuhkan inovasi dalam berbagai hal. Lembaga pendidikan memiliki kekhususan dalam hal input dan prosesnya karena produknya pun berbeda dengan produksi pabrik sehingga sangat spesifik dan unik. Mengelola perubahan harus dimulai dari dalam organisasi lembaga pendidikan sehingga mampu bersaing ke luar dengan baik. Ketika di dalam organisasi tidak sehat, maka organisasi lembaga pendidikan hampir dapat dipastikan akan semakin tertinggal dan tidak mampu bersaing.

Kebanyakan organisasi yang berhasil adalah mereka yang memfokus pada mengerjakan apa saja yang menerima perubahan kondisi. Organiasi yang sukses dalam mendapatkan, menanamkan, dan menerapkan pengetahuan yang dapat dipergunakan untuk membantu menerima perubahan dinamakan learning organizations.29 Dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi bersaing sekolah amat penting dan wajib dimiliki sekolah yang ingin melakukan perubahan dan pengembangan sekolah untuk dapat memenangi persaingan yang semakin ketat. Perlu adanya satu komando yaitu pemimpin yang strategis yang dapat mengelola dan memimpin semua sektor kearah tujuan yang telah ditetapkan yaitu menjadi sekolah unggulan. Jika pemimpin dapat membuat pergerakan internal lembaga yang bagus menuju perubahan maka rencana strategi bersaing yang dibentuk menjadi sebuah masterkey sekolah sebagai alat kemenangan menjadi sekolah unggulan.

29