• Tidak ada hasil yang ditemukan

CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan sarana yang

menjebatani BMT Mandiri Sejahtera untuk lebih dekat dengan pihak pemangku kepentingan (stakeholder). Karena reputasi perusahaan tergantung seberapa baik etika dalam berbisnisnya, dan tanggung jawab sosial merupakan salah satu etika berbisnis yang baik dan banyak di gunakan pada setiap perusahaan. Tanggung jawab sosial perusahaan ini merupakan investasi bagi perusahaan demi pertumbuhan dan keberlanjutan perusahaan dan bukan lagi dilihat dari segi sarana biaya melainkan sebagai sarana meraih keuntungan.

Strategi implementasi di sini merupakan sarana untuk menjabarkan visi, misi, dan kebijakan tanggungjawab sosial yang akan dipraktikkan (Hadi, 2011:130). Hasil wawancara penulis dengan Bapak Andi Setyawan dan Bapak Joko sekaligus menyatakan bahwa dalam penerapan tanggung jawab sosialnya BMT Mandiri Sejahtera memiliki beberapa strategi dalam penerapan tanggung jawab sosial kedepannya:

1. Karena BMT bergabung dalam BAZNASDA maka BMT harus

mengikuti aturan yang ada. Untuk itu mulai tahun 2018 ini rencana kedepannya BMT ditargetkan untuk mencari minimal 2 orang untuk diberikan bantuan secara suka rela dalam jangka waktu 1 tahun, dan hal ini akan diberlakukan setiap tahunnya.

2. Selain mengikuti program dari BAZNASDA, BMT juga akan mulai

untuk memberdayakan QH (Qardhul Hasan), dengan harapan melatih tanggungjawab si calon penerima bantuan dengan apa yang sudah di amanahkan oleh BMT kepadanya.

3. Untuk mensosialisasikan program CSR (Corporate Social Responsibility) atau tanggungjawab sosial perusahaan ini, BMT berencana akan membuat brosur khusus Maal.

Dari strategi dalam penerapan CSR (Corporate Social Responsibility) di KSPPS BMT Mandiri Sejahtera di atas, dalam manajemen implementasi

kegiatan tanggungjawab sosial yang dilakukan bersifat karitif. Di sini masyarakat dijadikan objek yang memperoleh bantuan.

Jika di analisis secara keseluruhan data di atas menunjukkan bahwa

implementasi CSR (Corporate Social Responsibility) atau yang biasa kita

sebut dengan Tanggungjawab Sosial Perusahaan pada KSPPS BMT Mandiri Sejahtera ini, ahwasannya BMT Mandiri Sejahtera mencoba untuk memastikan bahwa kegiatan (Tanggungjawab Sosial Perusahaan) yang mereka jalankan selama ini tidak melanggar dan bertanggungjawab kepada Pemerintah yang dicerminkan dalam peraturan dan perundang-perundangan yang berlaku. Disamping berupaya menjaga eksistensi dan survival dengan jalan pencapaian dan peningkatan kinerja secara ekonomi (profit), BMT Mandiri Sejahtera juga tetap memperhatikan kaidah tata aturan yang berlaku. Mereka telah mendaftarkan BMT dan mengikuti komunitas perkumpulan BMT setiap beberapa bulan sekali untuk membahas hal-hal yang bersangkutan dengan BMT. BMT juga selalu mengadakan rapat bulanan runit setiap satu bulan sekali di minggu pertama dengan mengundang DPS (Dewan Pengawas Syariah) untuk membahas mengenai kinerja BMT apakah sudah sesuai syariah dan aturan yang telah berlaku atau belum.

Tidak hanya sekedar bertanggungjawab terhadap Pemerintah, Lembaga hahkan Perusahaan pesaing saja, tetapi karena mereka sadara bahwa sebagai BMT yang memang bergerak dibidang maal sekaligus bisnis maka tanggungjawab perusahaan tidak hanya hanya diukur sebatas pada indicator ekonomi dalam laporan keuangan, tatapi juga dengan memperhitungkan

faktor-faktor sosial terhadap stakeholder karena memang sudah seharusnya sesame muslim untuk saling membantu satu sama lain dan berusaha sebisa mungkin untuk memberikan dampak positif untuk masyarakat.

BMT Mandiri Sejahtera menggunakan kebijakan-kebijakan untuk merumuskan strategi pelaksanaan tanggungjawab sosial perusahaan dan

sekaligus sebagai guidance aktivitas yang akan dimunculkan. Seperti

pernyataan Wibisono (2007), Hadi (2009) dalam Hadi (2011:126) bahwa berbagai bentuk kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitas tanggungjawab sosial, seperti:

1. Tanggungjawab sosial perushaan didudukkan sebagai investasi sosial

perusahaan.

Perusahaan yang kebijakan tanggungjawab sosial didudukkan sebagai investasi sosial, maka pelaksanaan tanggungjawab sosial akan dilakukan secara terencana dengan baik, dan penuh keseriusan. Sebagai satu investasi, perusahaan memiliki ekspektasi masa depan, yaitu di samping untuk ikut serta pembangunan masyarakat dan lingkungan serta ketercapaian perbaikan kehidupan masyarakat dan lingkungan, juga diharapkan mendukung nilai tambah secara ekonomi bagi perusahaan di masa depan.

Hal tersebut sudah dilakukan juga oleh BMT Mandiri Sejahtera, mereka mempersiapkan rencana dengan baik dan penuh dengan keseriusan. Mereka menjadikan tanggungjawab sosial perusahaan ini

sebagai investasi jangka panjang. Hal ini bukan hanya berpengaruh positif bagi perusahaan tetapi juga bagi stakeholder.

2. Tanggungjawab sosial perushaan didudukkan sebagai strategi bisnis

perusahaan.

Tanggungjawab sosial perusahaan didudukkan sebagai strategi bisnis berarti perusahaan menggunakan tanggungjawab sosial sebagai media untuk mengonstruksi strategi bisnis. Dengan demikian, perusahaan memanfaatkan kedekatan dan keberpihakan terhadap stakeholder dalam kerangka kemenangan persaingan.

Hal tersebut juga dilakukan oleh BMT Mandiri Sejahtera dalam rangka persaingan. BMT mengembangkan strategi perusahaan lewat

perhitungan kesepahaman, kemanfaatan, keberpihakan dan emphaty

terhadap stakeholder. BMT membuktikannya dengan membangun

strategi dan promosi yang menyatu dengan kegiatan kemitraan dan bina lingkungan yang dilakukan untuk mendapatkan simpatik dari banyak pihak.

3. Tanggungjawab sosial perushaan didudukkan sebagai upaya untuk

memperoleh licence to operate perusahaan dari masyarakat.

Kebijakan tanggungjawab sosial perusahaan sebagai upaya untuk

memperoleh licence to operate perusahaan dari masyarakat, berarti

perusahaan melakukan tanggungjawab sosial untuk memperoleh

legitimasi, pengakuan dan image bagus dimata stakeholder. Intinya

perusahaan peduli terhadap masalah sosial dan lingkungan yang timbul akibat operasional perusahaan.

Hal tersebut juga dilakukan oleh BMT Mandiri Sejahtera, mereka berusaha agar perusahaan terbebas dan jauh dari complain dan memperoleh simpati dari masyarakat dengan memberikan fasilitas dan pelayanan yang baik serta memuaskan. Juga dengan mematuhi tata aturan dan perundang-undangan yang berlaku.

4. Tanggungjawab sosial perushaan didudukkan sebagai bagian dari risk

management.

Tanggungjawab sosial perusahaan didudukkan sebagai risk

management, berarti perusahaan melakukan tanggungjawab sosial untuk mengurangi resiko munculnya bisnis. Hal itu, didasarkan argumentasi bahwa keberadaan perusahaan di tengah lingkungan masyarakat memiliki dampak baik positif maupun negatif. Untuk dampak negatif, eksistensi perusahaan memunculkan biaya sosial yang harus ditanggung masyarakat. Hal itu dpat memicu complain masyarakat terhadap perusahaan. Dengan demikian, resiko bisnis akan menghadang perusahaan setiap saat, mengingat complain masyarakat dapat mengganggu stabilitas dan kondusivitas bisnis.

Hal tersebut telah dilakukan oleh BMT Mandiri Sejahtera. BMT mencoba untuk meminimalisir complain yang akan muncul dari stakeholder seperti; konsumen, supplier, pemerintah, LSM dan

sejenisnya, yang setiap saat dapat mengancam eksistensi perusahaan dan dapat mengganggu profitabilitas serta going concern perusahaan (BMT).

BABV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam penelitian analisis implementasi CSR (Corporate Siosial

Responsibility) di KSPPS BMT Mandiri Sejahtera ini memiliki cara, kendala, dan strategi dalam menjalankan tanggung jawab sosialnya. Beberapa cara, kendala dan strateginya adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengimplementasikan tanggungjawab sosialnya, BMT Mandiri

Sejahtera bergabung dengan sebuah organisasi penyaluran Zakat yaitu BAZNASDA (Badan Amil Zakat Nasional Daerah) Kabupaten Semarang yang juga termasuk dalam FOZ (Forum Organisasi Zakat) Indonesia. Di dalam organisasi ini sudah terdapat program amal yang terencana, seperti; Program Kab. Semarang Sehat, Program Kab. Semarang Peduli, Program Kab. Semarang Cerdas, Program Kab. Semarang Makmur. Dengan ini penulis menyimpulkan bahwasannya untuk posisi keterlibatan manajemen perusahaan dalam mengimplementasikan program CSR di lapangan, KSPPS BMT Mandiri Sejahtera menggunakan pola strategi self managing strategy dimana cara pengimplementasiannya dilaksanakan sendiri di lapangan, tanpa menggunakan pihak ke dua atau ke tiga. BMT sendiri yang merencanakan, merumuskan tujuan, target, evaluasi, monitoring serta melaksanakannya.

2. Kendala yang dialami BMT Mandiri Sejahtera pada saat mengimplementasikan kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) atau yang biasa kita sebut dengan tanggung jawab sosial perusahaan yaitu kendala pada anggaran dan kendala di lapangan. Untuk mengatasi kendala tersebut BMT berusaha mengembangkan dana maal dan mewajibkan para pengelola nya untuk ikut serta dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial ini.

3. Dalam penerapan tanggung jawab sosialnya BMT Mandiri Sejahtera

memiliki beberapa strategi dalam penerapan tanggung jawab sosial kedepannya dengancara mentargetkan berapa banyak yang harus dibantu setiap tahunnya, memberdayakan QH dan mensosialisasikan CSR ke khalayak umum. Dengan ini penulis menyimpulkan bahwasannya dalam manajemen implementasi tangungjawab sosial perusahaan, BMT Mandiri

Sejahtera menggunakan pola charity dimana kegiatan tanggungjawab

sosial yang dilakukan bersifat karitif. Di sini masyarakat dijadikan objek yang memperoleh bantuan.

B. Saran

Ada beberapa saran dari penulis untuk KSPPS BMT Mandiri Sejahtera, diantaranya yaitu:

1. Meminimalisir kendala yang ada, seperti:

b. Jika kendala ada di anggaran, maka strategi yang di lakukan oleh BMT harus lebih ditingkatkan lagi,

c. BMT harus lebih memperhatikan pengumpulan dana maal yang

terkumpul disetiap bulannya, bahkan BMT harus menargetkan jumlah dana yang akan di alokasikan sebelum di implementasikan.

2. Meningkatkan pelayanan untuk program CSR ini, seperti:

a. Meningkatkan kesadaran bagi setiap karyawan untuk bekerjasama

dalam mensosialisasikan program CSR kepada anggota.

b. Menambah acara-acara khusus untuk bersosialisasi dengan para

anggota.

c. Meningkatkan kesadaran bagi setiap karyawan untuk peka terhadap

DAFTAR PUSTAKA

Amir, M. T. (2012). MANAJEMEN STRATEGIK Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali Pers.

Aziz, A. (2013). Etika Bisnis Perspektif Islam (Implementasi Etika Islami untuk Dunia Usaha. Bandung: Alfabeta.

Badroen, D. F., Suhendra, Mufraen, M. A., & Bashori, A. D. (2006). Etika Bisnis dalam Islam. Jakarta: Kencana.

Endraswati, Hikmah. (2015). “Konsep Awal Islamic Corporate Governance:

Peluang Penelitian yang Akan Datang”. Muqtasid, Vol.6.No.2 : 89-108. Fahmi, I. (2014). Manajemen Strategis Teori dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta. Fauroni, R. (2006). Etika Bisnis dalam Al-Qur'an. Yogyakarta: Pustaka Pesantren. George, R. (2013). "Imlementasi Corporate Social Resonsibility di PT.

Pembangkit Jawa Bali Unit Pembangkit Gresik". Journal of Economics, Vol.1.No.1 : 157-165.

Hadi, N. (2011). Corporate Social Responsibility. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Mapisangka, A. (2009). "Imlementasi CSR terhadap Kesejahteraan Hidup Masyarakat". Journal of Economics, Vol.1.No.1 : 40-47.

Mardikanto, T. (2014). CSR Corporate Social Responsibility (Tanggungjawab

Sosial Korporasi). Bandung: Alfabeta.

Rahmayanti, D. R. (2014). "Imlementasi Cororate Social Resonsibility dalam Membangun Reputasi Perusahaan". Journal of Economics, Vol.11.No.1 : 93- 104.

Samsiyah, Sabharakhresna, & Kopyurini. (2013). “Kajian Implementasi Corporate Social Responsibility Perbankan Syariah ditinjau dari Syariah Enterprise Theory pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Bhakti Sumekar Cabang Pamekasan”. Journal of Economics, Vol.9.No.1 : 47-60. Suharto, E. (2007). Pekerjaan Sosial di Dunia Industri: Memperkuat CSR

(Corporate Social Responsibility). Bandung: Alfabeta.

Suyanto, M. (2007). STRATEGIK MANAGEMENT Global Most Admired

Companies (pp. 102-103). Yogyakarta: ANDI.

Usman, N. (2002). Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Bandung: CV Sinar Baru.

Usria, F. (2014). "Implementasi dan Peran CSR Terhadap Kepercayaan Anggota

LAMPIRAN

Lampiran 5. Slip Setoran

Lampiran 6. Slip Penarikan

Daftar Riwayat Hidup

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Tyas Fajar Utami

Tempat/Tanggal Lahir : Semarang, 27 Agustus 1997

Jenis Kelamin : Perempuan

Warga Negara : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Jl. Gedawang Raya No. 3B RT:001 RW:001 Kel.

Gedawang Kec.Banyumanik, Semarang

Jenjang Pendidikan : 1. TK Nurul Ikhsan 2. SDN PB 07 Semarang 3. SMP N 26 Semarang 4. SMK N 11 Semarang 5. IAIN Salatiga

Demikian riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga, Mei 2018 Penulis

Tyas Fajar Utami NIM. 64010 15 0041

Dokumen terkait