• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA 2.1 Paradigma Kajian

2.2 Strategi Komunikasi

16

Universitas Sumatera Utara orang tersebut sehingga melakukan hal yang sesuai dengan kehendak oleh komunikator.

(2) Komunikasi Dua Arah

Komunikasi dua arah atau model komunikasi interaksional merupakan proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan di mana komunikator akan menerima feedback (umpan-balik) dari proses komunikasi yang berlangsung. Dalam komunikasi dua arah ini, tidak hanya komunikan yang mendapatkan efek komunikasi, tetapi juga komunikator.

h. Bidang komunikasi (1) Komunikasi Sosial (2) Komunikasi Organisasi (3) Komunikasi Bisnis (4) Komunikasi Politik (5) Komunikasi Internasional (6) Komunikasi Antarbudaya (7) Komunikasi Tradisional (8) Komunikasi Pembangunan 2.2 Strategi Komunikasi

Kata “strategi” berasal dari akar kata bahasa Yunani strategos yang secara harfiah berarti “seni umum,” kelak term ini berubah menjadi kata sifat yang berarti “keahlian militer” yang belakangan diadaptasi lagi kedalam lingkungan bisnis modern. Kata Strategos bermakna sebagai:

1. Keputusan untuk melakukan suatu tindakan dalam jangka panjang dengan segala akibatnya.

2. Penentuan tingkat kerentanan posisi kita dengan posisi para pesaing (ilmu perang dan bisnis).

3. Pemanfaatan sumber daya dan penyebaran informasi yang menguntungkan berdasarkan analisis geografis dan topografis.

4. Penggunaan fasilitas komunikasi untuk penyebaran informasi yang relatif terbatas terhadap kemungkinan panyadapan informasi oleh para pesaing.

5. Penemuan titik-titik kesamaan dan perbedaan penggunaan sumber daya dalam pasar informasi. (Liliweri, 2011 : 240).

Dari beberapa penjelasan diatas, defenisi strategi komunikasi adalah: 1. Strategi yang mengartikulasikan, menjelaskan, dan mempromosikan

suatu visi komunikasi dalam suatu rumusan yang baik.

2. Strategi untuk menciptakan komunikasi yang konsisten, komunikasi yang dilakukan berdasarkan suatu pilihan (keputusan) dari beberapa opsi komunikasi.

3. Strategi berbeda dengan taktik, strategi komunikasi menjelaskan tahapan konkret dalam rangkaian aktivitas komunikasi yang berbasis pada satuan teknik bagi pengimplementasian tujuan komunikasi. Adapun taktik adalah satu pilihan tindakan komunikasi tertentu berdasarkan strategi yang telah ditetapkan sebelumnya.

4. Adalah tujuan akhir komunikasi, strategi berperan memfasilitasi perubahan perilaku untuk mencapai tujuan komunikasi menajemen. (Bank Dunia, 2011).

Strategi pada hakekatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen

(management) untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi untuk mencapai tujuan

tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah saja, melainkan harus menunjukan bagaimana taktik operasionalnya (Effendy, 2003 : 300-301).

Demikianlah pula strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan menjemen komunikasi

(communication menajement) untuk mencapai tujuan. Untuk mantapnya strategi

komunikasi, maka segala sesuatunya harus dipertaruutkan dengan komponen-komponen yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan dalam rumus Lasweel tersebut :

- Who? (Siapakah komunikarnya?)

- Says What (Pesan apa yang dinyatakannya?)

- In Which Channel? (Media yang digunakannya?)

18

Universitas Sumatera Utara - With What effect? (Efek apa yang diharapkan?)

Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang harus direncanakan dengan memperhatikan situasi, waktu, tempat, dan pendengarnya. Untuk membantu supaya komunikasi bisa efektif, ada beberapa ketentuan untuk memudahkannya. Hal tersebut merupakan persyaratan dasar dalam berkomunikasi (Rumanti, 2002:107), yaitu:

1. Kemampuan mengamati dan menganalisis persoalan 2. Kemampuan menarik perhatian

3. Kemampuan mempengaruhi pendapat

4. Kemampuan menjalin hubungan dan suasana saling mempercayai Keberhasilan kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh penentuan strategi komunikasi. Di lain pihak jika tidak ada strategi komunikasi yang baik, efek dari proses komunikasi bukan tidak mungkin akan menimbulkan pengaruh negatif. Untuk mencapai komunikasi yang efektif, faktor utama yang harus diperhatikan adalah dari segi komunikatornya. Apabila komunikator tidak memiliki keahlian atau kemampuan untuk berkomunikasi serta membawa suasana kearah yang nyaman dan menyenangkan, maka komunikasi tentu saja tidak dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan.

Untuk itu, perlu dirancang atau direncanakan strategi komunikasi agar segala bentuk komunikasi serta harapan yang ingin dicapai memiliki arah dan memudahkan komunikator untuk menciptakan hasil yang diinginkan. Strategi komunikasi yang dilakukan dapat meliputi penyebaran informasi, melakukan persuasi, dan melaksanakan instruksi.

2.2.1 Tujuan Strategi Komunikasi

Ketika membayangkan strategi komunikasi, maka ada tujuan yang ingin dicapai dan jenis materil apa yang dipandang dapat memberikan kontribusi bagi tercapainya tujuan ini. Khusus untuk setiap tujuan tertentu yang berkaitan dengan aktivitas, maka tujuan komunikasi menjadi sangat penting karena meliputi,

announcing, motivating, educating, informating, dan supporting decision making.

Tujuan pertama dari strategi komunikasi adalah announcing, yaitu pemberitahuan tentang kapasitas dan kualitas informasi (one of the first

goals of your communications strategy is to anounce the availability of information on quality). Oleh karena itu, informasi yang dipromosikan

sedapat mungkin berkaitan dengan informasi utama dari seluruh informasi yang demikian penting.

2. Memotivasi (Motivating)

Memotivasi artinya informasi yang diberikan untuk sasaran memberikan akses cepat kepada hal-hal yang berhubungan dengan apa yang akan disampaikan. Informasi yang diberikan harus dipersiapakan matang-matang dan menggunakan beberapa media agar sasaran mendapatkan informasi yang jelas.

3. Mendidik (Educating)

Tujuan strategi komunikasi yang berikut adalah educating. Tiap informasi yang diberikan kepada sasaran harus bersifat mendidik. Misalnya informasi tentang tips-tips penting sebelumnya diketahui oleh komunikan. 4. Menyebarkan Informasi (Informating)

Diusahakan agar infomasi yang disebarkan ini merupakan informasi yang spesifik dan aktual, sehingga dapat digunakan konsumen. Apalagi jika informasi ini tidak saja sekedar pemberitahuan, atau motivasi semata-mata tetapi mengandung unsur pendidikan. Ini yang disebut dengan strataegy of

informing.

5. Mendukung Pembuatan Keputusan (Supporting Decision Making)

Dalam rangka pembuatan keputusan, maka informasi yang dikumpulkan, dikategorisasi, dianalis sedemikian rpa, sehingga dapat dijadikan informasi utama bagi pembuatan keputusan.

2.2.2 Peranan Komunikator dalam strategi komunikasi

Dalam strategi komunikasi peranan komunikator sangatlah penting. Strategi komunikasi harus luwes sedemikian rupa sehingga komunikator sebagai pelaksana dapat segera mengadakan perubahan apabila ada suatu faktor yang mempengaruhi.

20

Universitas Sumatera Utara Para ahli komunikasi cenderung untuk sama-sama berpendapat bahwa dalam melancarkan komuniksai lebih baik mempergunakan pendekatan apa yang disebut A-A Procedure atau from Attention to Action Procedure. Menurut Effendy (2003:304).

A-A Procedure ini sebernarnya penyederhanaan dari suatu proses yang disingkat AIDDA. Lengkapnya adalah sebagai berikut:

A Attention (Perhatian) I Interest (Minat) D Desire (Hasrat) D Decision (Keputusan) A Action (Kegiatan)

Seorang komunikator akan mempunyai kemampuan untuk melakukan perubahan sikap, pendapat dan tingkah laku komunikasi melalui mekanisme daya tarik jika pihak komunikan merasa bahwa komunikator ikut serta dengannya, dengan kata lain perkataan pihak komunikan merasa adanya kesamaan antara komunikator dengannya, sehingga dengan demikian komunikan bersedia untuk taat pada pesan yang dikomunikasikan oleh komunikator. Sikap komunikator yang berusaha menyamakan diri dengan komunikan ini akan menimbulakan simpati komunikan pada komunikator.

Satu hal yang perlu diperhatikan dalam membangkitkan perhatian ini ialah dihindarkannya kemunculan himbauan (appeal) yang negatif. Himbauan yang negatif bukan attention arousing, melainkan anxiety arounsing, menumbuhkan kegelisaan. William J. McGuire, seorang ahli komunikasi kenamaan menegaskan dalam karyanya “Persuasion” bahwa “anxiety arousing communication” menimbulkan efek ganda. Disatu pihak ia mebangkitkan rasa takut akan bahaya sehingga mempertinggi motivasi untuk melakukan tindakan preventif. Dilain pihak rasa takut tersebut flight to fight yang dalam kasus komunikasi dapat berbentuk permusuhan pada komunikator atau tidak menaruh perhatian sama sekali.

Dokumen terkait