• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Strategi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Unsur penelitian yang paling besar peranannya adalah teori. Dengan teori, peneliti mencoba menerangkan fenomena sosial yang menjadi pusat perhatiannya. Kerlinger (dalam James A. Black dan Dean J. champion, 1992:48) menjelaskan teori adalah sekumpulan konsep, definisi, dan dalil yang saling terkait yang menghadirkan suatu pandangan yang sistematis tentang fenomena dengan menetapkan hubungan diantara beberapa variabel, dengan maksud menjelaskan dan meramalkan fenomena. Dalam penelitian ini ada beberapa teori dipakai, diantaranya :

1. Strategi

Kata "strategi" merupakan turunan dari kata dalam bahasa Yunani, stratēgos, yang terbentuk dari kata stratos, yang berarti militer dan –ag, yang berarti memimpin. Adapun stratēgos dapat diterjemahkan sebagai 'komandan militer' pada zaman demokrasi Athena. Konotasi ini berlaku selama perang yang kemudian berkembang menjadi manajemen ketentaraan dalam rangka mengelola para tentara, bagaimana melakukan mobilisasi pasukan dalam jumlah yang besar, bagaimana mengkoorsinasikan komando yang jelas, dan lain sebagainya.

Perbedaan yang paling mendasar antara strategi dan taktik dalam militer (Grant, 1999:11) adalah strategi merupakan suatu rencana

commit to user

keseluruhan dalam memanfaatkan sumber daya untuk memperoleh kedudukan yang menguntungkan, sedangkan taktik merupakan skema dari tindakan secara spesifik. Taktik lebih berkaitan dengan tindakan yang harus dilakukan untuk memenangkan peperangan, sedangkan strategi lebih menekankan pada memenangkan perang. Keputusan strategis baik dalam bidang militer maupun dunia usaha, berkaitan dengan tiga karakteristik umum, yaitu :

1. Strategi merupakan hal yang penting

2. Strategi meliputi komitmen yang penting dari sumber daya 3. Strategi tidak mudah diubah

Dalam buku “Analisis Strategi Kontemporer : konsep, teknik,

aplikasi” yang ditulis oleh Robert M. Grant (1999:10), ada beberapa

definisi strategi yang Beliau kutip dari beberapa pendapat para ahli, diantaranya :

“Strategi merupakan bentuk dari tujuan-tujuan, kebijakan

utama, dan rencana untuk mencapai tujuan tersebut, yang dipaparkan sedemikian rupa sehingga dapat menerangkan dalam usaha apa organisasi tersebut bergerak atau seharusnya bergerak, dan apa jenis perusahaan tersebut atau apa

macamnya.” (Kanneth Andrews, The Concept of Corporate

Strategy)

“Strategi adalah suatu bentuk atau rencana yang mengintegrasikan tujuan-tujuan utama, kebijakan-kebijakan, dan rangkaian tindakan dalam suatu organisasi menjadi satu kesatuan yang utuh. Strategi yang diformulasikan dengan baik akan membantu penyusunan dan pengalokasian sumber daya yang dimiliki perusahaan menjadi suatu bentuk yang unik dan dapat bertahan. Strategi yang baik disusun berdasarkan kemampuan internal dan kelemahan perusahaan, antisipasi perubahan dalam lingkungan, serta kesatuan pergerakan yang

commit to user

dilakukan oleh mata-mata musuh.” (James B. Quinn, Strategies for Change: Logical Incrementalism)

“Penentuan tujuan jangka panjang suatu perusahaan dan penerapan serangkaian tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.” (Alfred D. Chandler Jr., Strategy and Structure: Chapter in the history of the Industrial Enterprise)

Masih menurut Robert M. Grant (1999:21), strategi dalam konteks yang lebih luas dapat mengisi berbagai peran. Peran strategi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Strategi sebagai pendukung untuk pengambilan keputusan.

Strategi merupakan suatu bentuk atau tema yang memberikan kesatuan hubungan antara menentukan pedoman, peraturan dan kriteria yang digunakan untuk mengambil keputusan, membatasi alternatif keputusan yang akan diambil, serta keputusan-keputusan yang diambil oleh individu atau organisasi.

b. Strategi sebagai sarana koordinasi dan koomunikasi.

Strategi tidak hanya dapat digunakan sebagai alat untuk memperoleh konsistensi dalam keputusan yang diambil oleh departemen dan individu yang ada dalam organisasi, tetapi juga dapat digunakan untuk memberikan kesamaan arah bagi perusahaan. Proses strategi harus bertindak sebagai mekanisme komunikasi dalam perusahaan, agar dapat digunakan sebagai alat koordinasi.

commit to user

c. Strategi sebagai target.

Konsep strategi akan digabungkan dengan visi dan misi untuk menentukan di mana perusahaan akan berada dalam masa yang akan datang. Penetapan tujuan tidak hanya dilakukan untuk memberikan arah bagi penyusunan strategi, tapi juga untuk membentuk aspirasi bagi perusahaan.

Menurut Koteen (1991) dalam J. Salusu (2003:104), ada berbagai macam tipe strategi. Tipe-tipe tersebut diantaranya :

1. Corporate Strategy (startegi organisasi)

Strategi ini berkaitan dengan perumusan misi, tujuan, nilai-nilai, dan inisiatif-inisiatif tujuan strategik yang baru.

2. Program Strategy (strategi program)

Strategi ini lebih memberi perhatian pada implikasi-implikasi strategik dari suatu program tertentu.

3. Resource Suport Strategy (strategi pendukung sumber daya)

Memusatkan perhatian pada memaksimalkan pemanfaatan sumber-sumber daya esensial yang tersedia guna meningkatkan kualitas kinerja organisasi. Sumber daya berupa tenaga, keuangan, teknologi.

4. Institutional Strategy (strategi kelembagaan)

Fokus dari strategi ini adalah mengembangkan kemampuan organisasi untuk melaksanakan inisiatif-inisiatif stratejik.

Dilihat dari tipe strategi di atas, tipe strategi yang relevan dalam penelitian ini adalah strategi program, karena strategi ini digunakan untuk

commit to user

melihat implikasi staregik dari suatu program. Program-program UNS dalam optimalisasi pemanfaatan blog diantaranya adalah program pemberdayaan; program peningkatan peran dan partisipasi civitas akademika; program reward; dan program pengadaan infrastruktur. Jadi apakah nantinya penerapan blog di UNS sebagai media peningkatan kualitas proses belajar-mengajar bisa optimal atau belum, tergantung dari seberapa baik program-program tersebut dilaksanakan.

Menurut Dirgantoro (2001:6) definisi strategi mengandung dua komponen, yaitu Future Intentions atau tujuan jangka panjang, dan

Competitive Advantage atau keunggulan bersaing. Future Intentions atau tujuan jangka panjang diartikan sebagai pengembangan wawasan jangka panjang dan menetapkan komitmen untuk mencapainya. Sumber keunggulan adalah pengembangan pemahaman yang dalam tentang pemilihan pasar dan pelanggan atau customer oleh perusahaan yang juga menunjukan kepada cara terbaik untuk berkompetisi dengan pesaing di dalam pasar.

Secara sederhana, kedua hal tersebut dinyatakan dalam sebuah definisi singkat oleh Michael Porter dari Harvard sebagai sebuah kombinasi akhir yang ingin dicapai perusahaan dan bagaimana untuk mencapai tujuan akhir. Future Intent dan Advantage harus berjalan bersama-sama. Future Intent bisa ditetapkan bila Advantage atau keunggulan bisa dicapai. Advantage begitu ditentukan harus dalam

commit to user

kerangka Future Intent dan ambisi. Keduanya harus feasible dan dipercaya serta bisa dicapai.

Dari beberapa pengertian strategi diatas dapat disimpulkan bahwa strategi merupakan siasat atau cara yang digunakan untuk menghadapi permasalahan yang dihadapi guna tercapainya tujuan suatu organisasi dengan memperhatikan lingkungan internal maupun eksternal organisasi.

Menurut Stephen P. Robbins (2007, 206), sebagian besar kerangka strategi dewasa ini berfokus pada tiga pilihan strategi, yaitu :

1. Strategi inovasi

Strategi inovasi bukan berarti strategi perubahan ala kadarnya atau strategi basa-basi atas tawaran produk atau jasa sebelumnya, melainkan inovasi yang bermakna dan unik.

2. Strategi minimisasi biaya

Strategi minimasi biaya secara ketat mengendalikan biaya, mengendalikan diri untuk tidak menimbulkan pengeluaran inovasi atau pemasaran yang tidak perlu, dan menekan harga produk dasar.

3. Strategi imitasi

Strategi imitasi berusaha memanfaatkan yang terbaik atas kedua strategi sebelumnya. Mereka berusaha meminimalkan resiko dan memaksimalkan kesempatan laba. Strateginya adalah beralih ke produk baru atau pasar baru hanyan setelah kemampuan berhasilnya dibuktikan oleh para inovator.

commit to user

Fokus strategi pada penelitian ini adalah strategi inovasi, karena UNS telah melakukan inovasi dalam bidang TIK yang sangat bermakna bagi dunia pendidikan khususnya dalam lingkup UNS sendiri, yaitu dengan menciptakan dan memfasilitasi blog sebagai fasilitas online yang dapat membantu peningkatan kualitas proses belajar-mengajar.

Ingrid Bonn dan Josie Fisher dalam Journal of Bussiness Strategy

(2011:5) mengemukakan :

Organizations to achieve sustainability, managers must address the different aspects of sustainability during the strategic decision-making process and incorporate them into their corporate, business and functional level strategies. Our discussion focuses on the broader holistic understanding of strategy (as opposed to an instrumental, operational-level approach aimed at enhancing the reputation of the organization).

Dalam jurnal diatas, dijelaskan bahwa sebuah organisasi dapat terus bertahan dengan memperhatikan aspek-aspek keberlanjutan selama proses pengambilan keputusan strategis dan memasukannya ke dalam strategi organisasi pada tataran yang lebih fungsional.

Ada beberapa macam strategi yang dapat dipilih dan digunakan oleh organisasi (Hadari Nawawi, 2005: 176), diantaranya :

1. Strategi Agresif

Strategi agresif dilakukan dengan membuat program dan tindakan untuk mendobrak penghalang, rintangan, atau ancaman untuk mencapai keunggulan/ prestasi yang ditargetkan.

commit to user

2. Strategi Konservatif

Strategi konservatif dilakukan dengan membuat program dan mengatur tindakan dengan cara yang sangat berhati-hati disesuaikan dengan kebiasaan yang berlaku.

3. Strategi Difensif (Strategi Bertahan)

Strategi difensif dilakukan dengan membuat program-program tindakan untuk mempertahankan kondisi keunggulan atau prestasi yang sudah dicapai.

4. Strategi Kompetitif

Strategi kompetitif dilakukan dengan membuat program dan tindakan untuk mewujudkan keunggulan yang melebihi organisasi lainnya yang sama posisi dan jenjangnya.

5. Strategi Inovatif

Strategi inovatif dilakukan dengan membuat program, proyek dan tindakan agar organisasi selalu menjadi pelopor pembaharuan khususnya di bidang tugas pokok masing-masing, sebagai keunggulan atau prestasi.

6. Strategi Diversifikasi

Strategi diversifikasi dilakukan dengan membuat program, proyek dan tindakan berbeda dari strategi yang biasa dilakukan sebelumnya, atau berbeda dari strategi yang dipergunakan organisasi lain.

commit to user

7. Strategi Preventif

Strategi praventif dilakukan dengan membuat program, proyek dan tindakan untuk mengoreksi dan memperbaiki kekeliruan, baik yang dilakukan oleh organisasi sendiri maupun yang diperintahkan organisasi atasan.

8. Strategi Reaktif

Program-program atau tindakan strategi reaktif menunggu dan hanya memberikan tanggapan jika telah diberi petunjuk, pengarahan, pedoman pelaksanaan. Manajemen tidak berusaha membuat dan menetapkan program dan proyek secara proaktif.

9. Strategi Oposisi

Program dan proyek strategi oposisi bersikap menolak, menantang ataupun menunda pelaksanaaan perintah, petunjuk, pengarahan, peraturan dari atasan yang dinilai mempersulit atau tidak menguntungkan.

10. Strategi Adaptasi

Strategi adaptif hampir sama dengan strategi difensif yaitu dengan melakukan program, proyek dan tindakan mengadaptasi dari organisasi lain.

11. Strategi Ofensif

Dalam strategi ofensif, membuat program, proyek dan tindakan selalu berusaha memanfaatkan setiap peluang, baik sesuai maupun tidak

commit to user

sesuai dengan pengarahan, petunjuk, pedoman, dan peraturan dari atasan.

12. Strategi Menarik Diri

Strategi menarik diri dilakukan dengan kecenderungan menghindari untuk membuat program, proyek, dan tindakan sesuai petunjuk, pengarahan, pedoman karena berbagai sebab.

13. Strategi Kontijensi

Strategi kontijensi dilakukan dengan membuat program, proyek, dan tindakan sebagai cara pemecahan masalah, dengan memilih alternatif yang paling menguntungkan/ terbaik dari berbagai aternatif yang sesuai dengan petunjuk, pengarahan dan pedoman dari atasan dan peraturan yang berlaku.

14. Strategi Pasif

Strategi pasif dilakukan dengan membuat program, proyek, dan tindakan mengikuti perintah, petunjuk, pengarahan, pedoman dan perundang-undangan yang berlaku, serta lebih dominan pada pelaksanaan tugas rutin.

Dari berbagai macam strategi diatas, maka dalam optimalisasi pemanfaatan fasilitas online blog, UNS menggunakan strategi inovatif. Hal ini karena UNS membuat program, proyek dan tindakan agar UNS selalu menjadi pelopor pembaharuan khususnya di bidang TIK sebagai sebuah keunggulan atau prestasi. Dalam hal ini UNS membuat program berupa fasilitas online blog. Adanya fasilitas online blog ini dinilai sebagai

commit to user

keunggulan UNS di bidang TIK karena mampu menjadi pelopor pembaharuan pendidikan yaitu menjadikan blog sebagai fasilitas online yang dapat membantu peningkatan kualitas proses belajar-mengajar.

Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep-konsep lain yang berkaitan sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun. Konsep-konsep strategi menurut Chandler (dalam Freddy Rangkuti, 2006:3) adalah sebagai berikut :

a) Distinctive competence

Distinctive competence merupakan tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat melakukan kegiatan lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya.

b) Competitive advantage

Competitive advantage adalah kegiatan spesifik yang dikembangkan oleh perusahaan agar lebih unggul dibanding dengan pesaingnya.

Dengan adanya pemahaman terhadap konsep strategi ini, maka akan memudahkan pengambil keputusan memahami untuk apa strategi tersebut dibuat. Dalam penelitian ini, strategi direncanakan untuk membuat UNS lebih unggul dari universitas lain karena mampu melakukan inovasi di bidang pendidikan dalam memanfaatkan teknologi informasi.

Menurut Fred R. David (2004:15), strategi adalah bakal tindakan yang menuntut keputusan manajemen puncak dan sumber daya perusahaan yang banyak untuk merealisasikannya. Disamping itu, strategi juga mempengaruhi kehidupan organisasi dalam jangka panjang. Oleh karena

commit to user

itu, sifat strategi adalah berorientasi ke masa depan. Strategi mempunyai konsekuensi multifungsional atau multidivisional dan dalam perumusannya perlu mempertimbangkan faktor-faktor internal maupun eksternal yang dihadapi perusahaan. Untuk itu, ada beberapa cara perumusan strategi yang paling efektif menurut Mintzberg (dalam James A. F. Stoner & Charles Wankel, 2003:164), yaitu :

1. Cara Wiraswasta

Seorang pemimpin yang kuat, umumnya pendiri kegiatan usaha yang besangkutan, mengambil keputusan yang berani dan penuh resiko yang intuitif, yaitu dengan cara mengandalkan pertimbangan pribadi yang dibentuk oleh pengalamannya

2. Cara adatif dikenal sebagai “ilmu melakukan terobosan”

Manajer yang adatif hanya menaggapi setiap situasi yang muncul dan cenderung mengambil sikap bertahan menghadapi para pesaingnya. 3. Cara perencanaan

Cara ini memberikan kerangka pedoman dan petunjuk arah yang tegas yang tidak dimiliki oleh kedua cara yang lain. Para perencana tingkat puncak mengikuti suatu prosedur yang sistematis yang mengharuskan mereka menganalisa lingkungan organisasi sehingga dapat mengembangkan suatu rencana untuk menyongsong masa depan.

Cara pembuatan strategi yang sesuai dengan penulisan ini adalah cara perencanaan karena untuk membuat strategi, UNS perlu menganalisa

commit to user

lingkungan organisasi sehingga dapat mengembangkan atau menciptakan suatu cara atau upaya dalam mengoptimalisasikan fasilitas online blog.

Menurut Hartono (2005:31) suatu strategi perusahaan (company’s

strategy) didefinisikan sebagai “rencana permainan” (game plan) yang dilakukan oleh manajemen untuk memposisikan perusahaan di dalam arena pasar yang dipilih supaya dapat memenangkan kompetisi, memuaskan pelanggannya, dan mencapai kinerja bisnis yang baik. Dari definisi tersebut terlihat bahwa suatu strategi perusahaan terdiri dari

“rencana permainan” yang terdiri dari serangkaian kegiatan-kegiatan

kompetitif dan pendekatan-pendekatan bisnis yang diterapkan oleh manajemen didalam menjalankan perusahaannya.

Masih menurut Hartono (2005:32), perusahaan perlu mempunyai strategi yang tepat dikarenakan :

1. Perusahaan perlu secara aktif membentuk kegiatan-kegiatan.

Suatu strategi perusahaan menyediakan suatu cara atau pendekatan (approach) bagi perusahaan untuk dapat melakukan kegiatan-kegiatannya secara proaktif, yaitu dengan menyediakan peta jalan (roadmap) untuk beroperasi, petunjuk-petunjuk untuk melakukan bisnis, perencanaan untuk membangun loyalitas pelanggan dan membangun keunggulan kompetitif berkelanjutan.

2. Menyatukan keputusan-keputusan, inisiasi-inisiasi kegiatan yang dilakukan oleh departemen-departemen, manajer-manajer dan

commit to user

karyawan-karyawan di dalam organisasi kedalam suatu perencanaan yang terkoordinasi dan terintegrasi di level korporasi.

Agar strategi yang ditetapkan tepat, maka perlu memperhatikan pendapat Hatten & Hatten (dalam J. Salusu, 2003:108). Beliau memberikan beberapa petunjuk bagaimana suatu strategi yang dibuat bisa sukses, yaitu:

1. Strategi haruslah konsisten dengan lingkungannya 2. Setiap organisasi tidak hanya membuat satu strategi

3. Strategi yang efektif hendaknya memfokuskan dan menyatukan semua sumberdaya dan tidak menceraiberaikan satu dengan yang lain

4. Strategi hendaknya memusatkan perhatian pada apa yang merupakan kekuatannya dan tidak pada titik-titik yang justru adalah kelemahannya 5. Sumberdaya adalah sesuatu yang kritis

6. Strategi hendaknya memperhitungkan resiko yang tidak terlalu besar 7. Strategi hendaknya disusun diatas landasan keberhasilan yang telah

dicapai

8. Tanda-tanda dari suksesnya strategi ditampakkan dengan adanya dukungan dari pihak-pihak yang terkait, dan terutama dari para eksekutif, dari semua pimpinan unit kerja dalam organisasi.

Higgins (1985) dalam J. Salusu (2003: 101) menjelaskan empat tingkat strategi, yaitu:

commit to user

a. Enterprise Strategy

Enterprise Strategy berkaitan dengan respon masyarakat. Jadi dalam strategi enterprise terlihat relasi antara organisasi dan masyarakat luar, sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan organisasi.

b. Corporate Strategy

Corporate Strategy berkaitan dengan misi organisasi, sehingga disebut

Grand Strategy yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasi.

c. Bussines Strategy

Bussines Strategy menjabarkan bagaimana merebut pasaran ditengah masyarakat. Strategi ini dimaksudkan untuk dapat memperoleh keuntungan-keuntungan strategis yang sekaligus mampu menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik.

d. Functional Strategy

Functional Strategy merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya strategi lainnya. Ada tiga jenis strategi fungsional yaitu:

1) Strategi fungsional ekonomi, yaitu mencakup fungsi-fungsi yang memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang sehat antara lain yang berkaitan dengan keuangan, pemasaran, sumberdaya, penulisan, dan pengembangan.

commit to user

2) Strategi fungsional manajemen, yaitu mencakup planning, organizing, implementing, controlling, staffing, leading, motivating, communicating, decision making, representing, dan intregating. 3) Strategi Isu Stratejik, fungsi utamanya ialah mengontrol lingkungan

baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum diketahui atau yang sudah berubah.

Keempat tingkat strategi tersebut merupakan satu kesatuan yang bulat. Tingkatan strategi dalam penelitian ini adalah Enterprise strategy, karena berkaitan dengan respon masyarakat, atau dalam hal ini ialah civitas akademika (mahasiswa, dosen, staff) mengenai fasilitas online blog

yang difasilitasi oleh universitas. Apabila strategi yang dilakukan oleh UNS mendapat respon yang baik dari civitas akademika, maka akan dengan mudah strategi tersebut dilaksanakan.

Kuncoro (2006:1) mengutip beberapa definisi strategi yang dikemukakan oleh para pelopor konsep strategi dalam bukunya yang

berjudul “Strategi : Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif”. Definisi

-definisi tersebut adalah sebagai berikut :

“Strategi adalah penentuan tujuan dan sasaran jangka panjang perusahaan, diterapkan aksi dan alokasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.” (Chandler, 1962: 13)

“Strategi adalah pola sasaran, tujuan dan kebijakan/rencana

umum untuk meraih tujuan yang telah ditetapkan, yang dinyatakan dengan mendefinisikan apa bisnis yang dijalankan oleh perusahaan, atau yang seharusnya dijalankan oleh perusahaan.” (Andrews, 1971)

commit to user

“Strategi adalah menentukan kerangka kerja dari aktivitas

bisnis perusahaan dan memberikan pedoman untuk mengkoordinasikan aktivitas, sehingga perusahaan dapat menyesuaikan dan mempengaruhi lingkungan yang selalu berubah. Strategi mengatakan dengan jelas lingkungan yang diinginkan oleh perusahaan dan jenis organisasi seperti apa yang hendak dijalankan.” (Itami, 1987)

Ketiga definisi diatas mempunyai banyak kesamaan. Frase tujuan jangka panjang dan kebijakan umum menyiratkan strategi seharusnya berkaitan dengan keputusan besar yang dihadapi organisasi dalam melakukan bisnis, yaitu suatu keputusan yang menentukan kegagalan dan kesuksesan organisasi. Penekanan pada pola tujuan dan kerangka kerja menyatakan bahwa strategi berkaitan dengan perilaku yang konsisten, maksudnya ketika suatu strategi telah ditetapkan, maka perusahaan tidak dapat menariknya kembali. Ide bahwa strategi “menetapkan perusahaan macam apa dan bagaimana seharusnya” menyatakan bahwa keputusan stratejik yang dibuat perusahaan seharusnya mampu menciptakan keunggulan kompetitif perusahaan, yang nantinya akan menentukan sukses tidaknya perusahaan dalam lingkungan yang kompetitif.

Jadi dapat disimpulkan bahwa strategi sangat penting untuk menentukan kesuksesan organisasi, sehingga hal inilah yang menjadi alasan mengapa mempelajari strategi menjadi amat bermanfaat dan menjanjikan.

Dokumen terkait