• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

C. Strategi Menumbuhkan Motivasi

Menurut Sardiman (2010 : 86) ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, yaitu:

1. Memberi angka

Banyak siswa yang belajar karena ingin memperoleh nilai bagus. Untuk itu mereka belajar dengan giat. Bagi sebagian siswa nilai dapat menjadi motivasi yang kuat untuk belajar. karena itu, penilaian harus dilakukan dengan segera agar siswa cepat mengetahui hasil kerjanya.

2. Hadiah

Dengan memberikan hadiah kepada siswa maka akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi

3. Saingan dan Kompetisi

Persaingan atau kompetensi yang sehat dapat memberikan pengaruh yang baik untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa. Melalui persaingan siswa dimungkinkan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh hasil yang terbaik. Namun demikian, diakui persaingan tidak selamanya menguntungkan, khusunya untuk siswa yang memang dirasakan tidak mampu untuk bersaing, oleh karena itu persaingan antar kelompok dimana setiap kelompok terdiri atas individu-individu yang memiliki perbedaan kemampuan, misalnya dengan strategi cooperative learning dapat dipertimbangkan untuk menciptakan persaingan yang sehat.

4. Ego-involement

Setiap individu akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya. Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan, sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri adalah salah satu bentuk motivasi yang cukup penting.

Dengan demikian, para siswa akan belajar dengan sungguh-sungguh bisa jadi karena harga dirinya.

5. Memberi Ulangan

Memberi ulangan kepada siswa merupakan cara untuk menumbuhkan motivasi belajar mereka. Tetapi, seorang guru jangan terlalu sering memberikan ulangan karena akan membuat siswa merasa jenuh dan membosankan.

6. Mengetahui Hasil

Setelah siswa selesai mengerjakan suatu tugas, sebaiknya memberikan hasil secepatnya misalnya dengan memberikan tulisan “bagus”, atau “teruskan pekerjaanmu” dan lain sebagainya. Komentar yang positif dapat meningkatkan motivasi siswa.

7. Pujian

Motivasi akan tumbuh manakala siswa merasa dihargai. Memberikan pujian yang wajar merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memberikan penghargaan.

Pujian tidak selamanya harus dengan kata-kata, tetapi bisa dilakukan dengan isyarat misalnya, senyuman dan anggukan yang wajar atau mungkin dengan tatapan mata yang meyakinkan.

8. Hukuman

Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.

9. Minat

Siswa akan terdorong untuk belajar, jika mereka memiliki minat untuk belajar. Oleh sebab itu mengembangkan minat belajar siswa merupakan salah satu teknik dalam mengembangkan motivasi belajar.

10. Hasrat untuk Belajar

Hasrat untuk belajar berarti pada diri siswa tersebut sudah ada motivasi untuk belajar, sehingga hasilnya di dalam belajar akan lebih baik.

11. Tujuan yang Diakui.

Tujuan yang diakui dapat membuat siswa paham ke arah mana ia ingin di bawa. Pemahaman siswa tentang tujuan pembelajaran dapat menumbuhkan minat siswa untuk belajar pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Oleh sebab itu sebelum proses

pembelajaran dimulai hendaknya guru menjelaskan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa strategi yang digunakan untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa diantaranya adalah memberi angka, hadiah, saingan dan kompetisi, ego-involement, memberi ulangan, mengetahui hasil, pujian, hukuman, minat, hasrat untuk belajar, tujuan yang diakui. Namun teknik-teknik semacam ini ada yang bersifat negatif dan positif,. Untuk itulah seandainya masih bisa dengan cara-cara yang positif, sebaiknya membangkitkan motivasi dengan cara-cara negatif dihindari.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah penelitian lapangan (survey) yang mengharuskan peneliti langsung ke lokasi penelitian untuk mendapatkan data yang konkrit yang ada hubungannya dengan efektifitas metode pemberian tugas oleh guru dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam terhadap peningkatan motivasi belajar siswa. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yaitu sumber dari observasi, wawancara, angket dan dokumentasi guna memperoleh hasil penelitian yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan dan dianalisis dengan deskriptif kualitatif

B. Lokasi dan Obyek Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar dengan pertimbangan bahwa guru Pendidikan Agama Islam belum terlalu kreatif dan efektif dalam menggunakan strategi belajar mengajar Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar adapun obyek penelitian ini adalah seluruh guru dan siswa yang ada di sekolah tersebut.

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah yang menjadi sasaran penyelidikan dan dapat juga disebut gejala. Gejala-gejala yang menunjukkan variasi, baik dalam jenisnya maupun dalam tingkatannya disebut variabel.. Menurut Cholid Narbuko dan Abu Achmadi (2004 : 118) bahwa yang dimaksud dengan variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan penelitian. Sedangkan Sutrisno Hadi mendefinisikan (2003: 22) variabel sebagai gejala-gejala yang menunjukkan variasi baik dalam jenis maupun tingkatannya.

Sementara itu Agung (2010 : 46) mengemukakan bahwa:

Variabel adalah Karakteristik yang akan diobservasi dari satuan pengamatan dengan kata lain variabel adalah faktor yang apabila diukur akan memberikan nilai yang bervariasi dan menjadi sesuatu yang menjadi penentu.

Definisi lain dikemukakan oleh Setyosari (2010 : 109-110) yang menyebutkan macam-macam variabel ada delapan, dua diantaranya variabel bebas dan variabel terikat. Menurutnya:

Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau mempengaruhi yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan antara fenomena yang diobservasi atau diamati. Sedangkan variabel terikat atau tergantung adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul atau berubah sesuai dengan yang diperkenalkan oleh peneliti ini.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa variabel bebas dalam penelitian ini adalah Metode pemberian tugas sedangkan variabel terikat

dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar

D. Definisi Operasional Variabel

1. Metode pemberian tugas adalah metode pembelajaran yang digunakan untuk mengaktifkan siswa mempelajari sendiri suatu masalah dengan membaca dan mengerjakan soal-soal sendiri serta mencobanya sendiri.

2. Motivasi belajar siswa adalah usaha atau kegiatan dari guru sekolah untuk menimbulkan dan meningkatkan semangat dan kegairahan belajar dari para siswanya

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa efektifitas metode pemberian tugas dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam terhadap peningkatan motivasi belajar siswa adalah usaha guru dalam melaksanakan tugasnya dalam hal membangkitkan motivasi belajar siswa melalui metode pembelajaran diaman siswa mempelajarai sendiri suatu masalah dengan membaca dan mengerjakan soal sendiri.

E. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan yang menjadi sumber data dan informasi agar penelitian lebih terarah. mengenai sesuatu yang ada

hubungannya dengan penelitian yang dibutuhkan.Ronny Kountur (2004 : 137) mengemukakan populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu obyek yang merupakan perhatian peneliti. Obyek penelitian dapat berupa makhluk hidup, benda-benda, sistem dan prosedur, fenomena dan lain-lain.

Sedangkan Suharsimi Arikunto (2004: 102) mengemukakn:

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah peneliti maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi kasus.

Menurut Sugiyono (2009 : 80):

Populasi adalah generalisasi yang terdiri atas, objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpuannya.

Dari beberapa uraian di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan obyek yang akan diteliti yang dapat memberikan informasi baik itu mencakup benda, makhluk hidup manusia, kejadian, atau hal-hal yang ada kaitannya dengan efektifitas metode pemberian tugas oleh guru dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam terhadap peningkatan motivasi belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar.

Dalam kaitannya dengan penelitian ini yang menjadi populasi adalah guru dan siswa di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar dengan jumlah guru 18 dan siswa 73 orang.

Untuk lebih jelasnya keadaan populasi guru dan siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 1

Keadaan populasi guru dan siswa Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar

No Guru dan Siswa Laki - Laki Perempuan Jumlah

1 Guru 2 16 18

2 Kelas VII 11 9 20

3 Kelas VIII 9 11 20

4 Kelas IX 14 19 33

J U M L A H 36 55 91

Sumber data: Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar 2014

Tabel di atas menunjukkan bahwa populasi dari siswa Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar berjumlah 91 orang.

2. Sampel

Untuk menyederhanakan proses pengumpulan data dan pengolahan data, maka peneliti mengambil teknik sampel.

Suharsimi Arikunto (2006 : 134), yaitu:

Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitian menjadi penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil diantara 10-15 % atau 20-25 % atau lebih.

Menurut Dani. K (tth : 479) dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia

Sampel adalah sesuatu yang dipergunakan untuk menunjukkan sifat suatu kelompok yang lebih besar atau bagian dari populasi statistik yang cirinya dipelajari untuk memperoleh informasi tentang seluruhnya atau percontohan.

Karena jumlah populasi kurang dari 100 maka teknik sampel yang digunakan berdasarkan atas Pendapat Suharsimi Arikunto. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2

Keadaan sampel siswa Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar

No Guru dan Siswa Laki - Laki Perempuan Jumlah

1 Kelas VII 11 9 20

2 Kelas VIII 9 11 20

3 Kelas IX 14 19 33

J U M L A H 34 39 73

Tabel di atas menunjukkan bahwa sampel guru dan siswa di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar berjumlah 73 orang.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam penelitian karena berfungsi sebagai alat atau sarana pengumpulan data. Karena itu dalam menentukan instrumen atau alat penelitiannya, harus relevan dengan masalah dan aspek yang diteliti agar dapat memperoleh data yang akurat. Adapun instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pedoman Observasi

Observasi adalah catatan tertulis untuk dipergunakan oleh peneliti untuk mengetahui apa-apa yang diobersvervasi diantaranya mengamati lokasi, responden (obyek penelitian)

Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan pengamatan secara langsung tentang kondisi objektif siswa sebagai obyek, guru sebagai pendidik, serta sarana dan prasarana yang meliputi jumlah dan kondisi.

Teknik tersebut dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang akurat terhadap obyek penelitian khususnya yang berkaitan dengan efektifitas metode pemberian tugas oleh guru dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam terhadap peningkatan motivasi belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar.

2. Pedoman Wawancara

Wawancara adalah percakapan langsung dengan dengan para guru mata pelajaran untuk mengetahui efektifitas metode pemberian tugas oleh guru dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam terhadap peningkatan motivasi belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar untuk kemudian direkonstruksi menjadi data-data penelitian yang empiris dan akurat.

3. Pedoman Angket

Angket adalah teknik pengumpulan data oleh peneliti dengan mengajukan sejumlah pertanyaan tertulis kepada responden baik secara

langsung maupun tidak langsung. Instrument ini berguna untuk mengukur perhatian orangtua dengan motivasi belajar siswa.

Dari angket ini peneliti berharap dapat mengumpulkan data-data yang dibutuhkan berhubungan dengan efektifitas metode pemberian tugas oleh guru dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam terhadap peningkatan motivasi belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar dan pertanyaannya merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna dan menguji hipotesa.

4. Catatan dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data melalui bahan-bahan tertulis baik berupa buku, majalah, jurnal yang dianggap penting. Dari dokumen ini peneliti berharap dapat mengumpulkan data-data yang dibutuhkan.

G. Teknik Pengumpulan Data

Adapun prosedur pengumpulan data yang dilaksanakan peneliti melalui beberapa tahapan yaitu sebagai berikut:

1. Library Research (kepustakaan) yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan, membaca dan menganalisa buku yang ada relevansinya dengan masalah yang dibahas dalam skripsi.

Adapun teknik yang digunakan dalam library research ini adalah sebagai berikut:

a. Kutipan langsung, yaitu kutipan suatu materi dari pendapat tokoh dengan tidak merubah redaksinya.

b. Kutipan tidak langsung, yaitu mengutip materi atau pendapat tokoh dengan mengubah redaksinya dan menggunakan ikhtiar serta ulasan sejauh tidak mengurangi maksud pendapat tersebut, tetapi hanya mengutip sebahagian garis besarnya saja sehingga berbeda dengan aslinya.

2. Penelitian lapangan (field research), yaitu peneliti terjun langsung ke lokasi penelitian untuk memperoleh data yang akurat. Dalam hal ini di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng. Teknik yang digunakan dalam field research ini adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi adalah peneliti mengamati langsung dan mencatat gejala-gejala yang diselidiki terhadap obyek penelitian utamanya mengamati efektifitas metode pemberian tugas oleh guru dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam terhadap peningkatan motivasi belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar.

Kemudian peneliti melakukan pencatatan terhadap hasil pengamatan untuk dijadikan data-data penelitian yang akurat.

b. Wawancara

Wawancara adalah peneliti melakukan wawancara secara langsung dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan kepada informan

yang ditetapkan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan responden yang dipilih yaitu guru dan siswa

c. Angket

Angket adalah peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan tertulis kepada responden terpilih untuk dijawab tentang efektifitas metode pemberian tugas oleh guru dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam terhadap peningkatan motivasi belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar.

d. Dokumentasi

Dokumentasi data melalui bahan tertulis berupa buku-buku, majalah-majalah, jurnal-jurnal penting yang terdapat di kantor atau di instansi pemerintah tentang efektifitas metode pemberian tugas oleh guru dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam terhadap peningkatan motivasi belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar.

H. Teknik Analisis Data

Setelah data-data seluruhnya terkumpul, penulis kemudian mengolah data-data tersebut dengan menggunakan teknik sebagai berikut:

1. Kualitatif yakni, bentuk analisis yang menginterpretasi data-data yang diperoleh. Dalam kaitan ini peneliti akan menganalisis tentang

efektifitas metode pemberian tugas oleh guru dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam terhadap peningkatan motivasi belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar.

2. Deduktif yaitu metode pengolahan data yang berangkat dari hal-hal yang bersifat umum kepada hal-hal yang bersifat khusus atau kesimpulan.

3. Induktif metode pengolahan data yang berangkat dari hal-hal yang bersifat khusus kepada hal-hal yang bersifat umum.

4. Selain itu data juga dianalisis dengan rumus tabel sederhana yakni:

% 100 N x

pF

Keterangan:

P = Persentase (%)

F = Frekuensi atau jumlah responden N = Number (Jumlah Frekuensi/Individu)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Selayang Pandang Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar

1. Profil Sekolah

Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar, berdiri pada tahun 2002 dengan akreditasi B dibawa pimpinan atau pembinaan MAJELIS Pendidikan Dasar dan Menengah Muhammadiyah Kabupaten Kepulauan Selayar. Adapun nama-nama Kepala Sekolah yang pernah menjabat di MTS Muhammadiyah Benteng, Yaitu :

1. Muh.Ramli Guslan.BA Tahun 2002 -2004 2. Sitti Aminah ,A,Md. Tahun 2004-2008 3. H.Sumak,s,Ag Tahun 2008

4. Muhammad Husni ,S,Ag Tahun 2008-2010

5. H,Muh.idris, S. Pd.I Tahun 2010 Sampai sekarang.

Adapun visi dan misi MTS Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar yaitu:

Visi:

Terwujudnya siswa yang bertaqwa, berakhalak mulia, berilmu, berperilaku Mandiri, unggul dalam prestasi dan terampil serta kompetitif dalam

penguasaan IPTEK dan mampu mengaktualisasikannya dalam kehidupan bermasyarakat

Misi:

1. Meningkatkan pemahaman ,penghayatan ajaran agama Islam

2. Meningkatkan prestasi siswa dalam IPTEK yang berlandaskan infak.

3. Mengembangkan bakat dan minat siswa serta penguasaan siswa.

4. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam perencanaan /strategi dan program organisasi yang sesuai dengan karakteristik, visi, misi dan tujuan organisasi.

5. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai.

6. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam membangun perilaku disiplin dan mempunyai rasa memiliki serta tanggung jawab terhadap lingkungan.

2. Keadaan Guru

Motivasi proses belajar mengajar pada suatu sekolah didukung oleh lima Yaitu siswa sebagai peserta didik, guru sebagai pendidik, tujuan, alat, dan lingkungan, ketiadaan salah satu faktor saja dari faktor tersebut maka tidak mungkin terjadi Proses belajar mengajar; dengan lima faktor tersebut, proses belajar mengajar dapat dilaksanakan walaupun kadang-kadang dengan hasil minimal pula. Hasil tersebut dapat ditingkatkan apabila ada sarana penunjang yaitu faktor fasilitas/sarana dan Prasarana pendidikan.

Suatu lembaga tentu menginginkan agar menghasilkan alumni yang bermutu,

baik dari Segi kualitas lebih-lebih dari segi kualitas, salah satu kunci untuk mencapai tujuan itu adalah harus memiliki tenaga mengajar yang berkualitas termaksud kepribadian guru.

Kemampuan guru dalam menguasai materi serta metode mengajar sangatlah Penting untuk mewujudkan tercapainya tujuan dan untuk mengetahui keadaan guru Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar, dapat dilihat pada tabel Berikut:

Tabel 3

Keadaan guru/Pegawai Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2013/2014

No Nama Status 4 Sitti Nuryani, S,Ag PNS FIQH,KETERAMPILAN 5 Rajawang, A. Ma NON PNS QUR,AN HADITS 12 Sukma Irmawati, S.Pd NON PNS MATEMATIKA

13 Nuraeni, S.Pd NON PNS PPKN

14 Yuliana Selvie Ali, S.Pd NON PNS BHS.INGGRIS

15 Herawati, SE NON PNS TIK

16 Pancawati NON PNS MULOK

17 Muliyadi, A.ma, Pd.Or NON PNS PENJAS

18 Darmin, S. Pd.I NON PNS KEMUHAMMADIYAHAN Sumber data : Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten

Kepulauan Selayar 2013/2014.

2. Keadaan siswa

Keadaan siswa yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah mengenai banyaknya sebagai informan. Untuk lebih jelasnya keadaan siswa keadaan siswa Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4

Keadaan Siswa Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2013/2014

NO Kelas Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan

1 VII 11 9 20

2 VIII 9 11 20

3 IX 14 19 33

Jumlah 35 37 73

Sumber data : Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Ajaran 2013/2014

Tabel diatas menunjukkan bahwa siswa sekolah Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Ajaran 2013/2014Sebanyak 72 siswa.

3. Keadaan sarana dan prasarana

Dalam kelangsungan proses belajar mengajar hanya tenaga pengajar dan siswa tetapi harus didukung pula oleh sarana dan prasarana misalnya fasilitas gedung sekolah dan alat-alat pengajaran yang digunakan dalam kegiatan proses belajar mengajar serta lingkungan yang dapat memberi sarana dan fasilitas ini, tetap menjadi bagian dari obyek penelitian dalam setiap kegiatan meneliti.

Tabel 5

Keadaan sarana pendidikan dan fasilitas Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

NO Sarana/ fasilitas

18 Ppn Nama madrasah 2 - - -

19 Alat Peraga - - -

a. IPA 6 - - -

b. Matematika 1 - - -

c. IPS 2 - - -

Sumber Data : Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana Pendidikan yang ada di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar sudah dapat menunjang proses belajar mengajar namun masih sangat diresahkan berbagai kekurangan seperti alat dan media pembelajaran maka guru diharapkan dapat lebih kreatif serta terus berusaha meningkatkan kwalitas kinerja sehingga mutu pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar tetap meningkatkan pada setiap tahunnya.

B. Efektifitas Metode Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kelurahan Benteng Kecamatan Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar adalah dengan mengaplikasikan metode pembelajaran sebagaimana terlihat dalam tabel

Tabel 6

Pendapat responden tentang aplikasi metode pembelajaran pada bidang studi Pendidikan Agama Islam terhadap peningkatan motivasi belajar siswa

di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar

Pilihan jawaban Frekuensi Persentase

a. Sangat diaplikasikan 18 orang 23%

B. Diaplikasikan 40 orang 54%

c. Kurang diaplikasikan 13 orang 20%

d. Tidak diaplikasikan 2 orang 3%

Jumlah 73 orang 100%

Sumber data: Hasil olah angket item 1

Hasil olah angket di atas memperlihatkan bahwa 18 responden atau 23% memilih sangat diaplikasikan, 40 responden atau 54% memilih diaplikasikan, 13 responden atau 20% memilih kurang diaplikasikan dan 2 responden atau 3% memilih tidak diaplikasikan.

Uraian di atas menunjukkan bahwa metode pembelajaran pada bidang studi Pendidikan Agama Islam diaplikasikan guna meningkatkan motivasi belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar.

Peningkatan metode pembelajaran terhadap peningkatan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam ini dikuatkan oleh Hj. Andi Mardiana, S. Ag guru Aqidah akhlak sebagai berikut:

Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar guru mengaplikasikan metode pembelajaran yang berbeda-beda sehingga dapat memotivasi siswa belajar sehingga dengan itu motivasi mereka juga mengalami peningkatan. (wawancara, 25 September 2014)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran bidang studi Pendidikan Agama Islam, guru menerapkan beberapa metode untuk memotivasi siswa dalam belajar serta meningkatkan motivasi mereka menjadi lebih baik di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar.

Diantara metode pembelajaran yang diaplikasikan pada bidang studi Pendidikan Agama Islam terhadap peningkatan motivasi belajar siswa di

Diantara metode pembelajaran yang diaplikasikan pada bidang studi Pendidikan Agama Islam terhadap peningkatan motivasi belajar siswa di

Dokumen terkait