• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

H. Teknik Analisis Data

Setelah data-data seluruhnya terkumpul, penulis kemudian mengolah data-data tersebut dengan menggunakan teknik sebagai berikut:

1. Kualitatif yakni, bentuk analisis yang menginterpretasi data-data yang diperoleh. Dalam kaitan ini peneliti akan menganalisis tentang

efektifitas metode pemberian tugas oleh guru dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam terhadap peningkatan motivasi belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar.

2. Deduktif yaitu metode pengolahan data yang berangkat dari hal-hal yang bersifat umum kepada hal-hal yang bersifat khusus atau kesimpulan.

3. Induktif metode pengolahan data yang berangkat dari hal-hal yang bersifat khusus kepada hal-hal yang bersifat umum.

4. Selain itu data juga dianalisis dengan rumus tabel sederhana yakni:

% 100 N x

pF

Keterangan:

P = Persentase (%)

F = Frekuensi atau jumlah responden N = Number (Jumlah Frekuensi/Individu)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Selayang Pandang Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar

1. Profil Sekolah

Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar, berdiri pada tahun 2002 dengan akreditasi B dibawa pimpinan atau pembinaan MAJELIS Pendidikan Dasar dan Menengah Muhammadiyah Kabupaten Kepulauan Selayar. Adapun nama-nama Kepala Sekolah yang pernah menjabat di MTS Muhammadiyah Benteng, Yaitu :

1. Muh.Ramli Guslan.BA Tahun 2002 -2004 2. Sitti Aminah ,A,Md. Tahun 2004-2008 3. H.Sumak,s,Ag Tahun 2008

4. Muhammad Husni ,S,Ag Tahun 2008-2010

5. H,Muh.idris, S. Pd.I Tahun 2010 Sampai sekarang.

Adapun visi dan misi MTS Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar yaitu:

Visi:

Terwujudnya siswa yang bertaqwa, berakhalak mulia, berilmu, berperilaku Mandiri, unggul dalam prestasi dan terampil serta kompetitif dalam

penguasaan IPTEK dan mampu mengaktualisasikannya dalam kehidupan bermasyarakat

Misi:

1. Meningkatkan pemahaman ,penghayatan ajaran agama Islam

2. Meningkatkan prestasi siswa dalam IPTEK yang berlandaskan infak.

3. Mengembangkan bakat dan minat siswa serta penguasaan siswa.

4. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam perencanaan /strategi dan program organisasi yang sesuai dengan karakteristik, visi, misi dan tujuan organisasi.

5. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai.

6. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam membangun perilaku disiplin dan mempunyai rasa memiliki serta tanggung jawab terhadap lingkungan.

2. Keadaan Guru

Motivasi proses belajar mengajar pada suatu sekolah didukung oleh lima Yaitu siswa sebagai peserta didik, guru sebagai pendidik, tujuan, alat, dan lingkungan, ketiadaan salah satu faktor saja dari faktor tersebut maka tidak mungkin terjadi Proses belajar mengajar; dengan lima faktor tersebut, proses belajar mengajar dapat dilaksanakan walaupun kadang-kadang dengan hasil minimal pula. Hasil tersebut dapat ditingkatkan apabila ada sarana penunjang yaitu faktor fasilitas/sarana dan Prasarana pendidikan.

Suatu lembaga tentu menginginkan agar menghasilkan alumni yang bermutu,

baik dari Segi kualitas lebih-lebih dari segi kualitas, salah satu kunci untuk mencapai tujuan itu adalah harus memiliki tenaga mengajar yang berkualitas termaksud kepribadian guru.

Kemampuan guru dalam menguasai materi serta metode mengajar sangatlah Penting untuk mewujudkan tercapainya tujuan dan untuk mengetahui keadaan guru Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar, dapat dilihat pada tabel Berikut:

Tabel 3

Keadaan guru/Pegawai Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2013/2014

No Nama Status 4 Sitti Nuryani, S,Ag PNS FIQH,KETERAMPILAN 5 Rajawang, A. Ma NON PNS QUR,AN HADITS 12 Sukma Irmawati, S.Pd NON PNS MATEMATIKA

13 Nuraeni, S.Pd NON PNS PPKN

14 Yuliana Selvie Ali, S.Pd NON PNS BHS.INGGRIS

15 Herawati, SE NON PNS TIK

16 Pancawati NON PNS MULOK

17 Muliyadi, A.ma, Pd.Or NON PNS PENJAS

18 Darmin, S. Pd.I NON PNS KEMUHAMMADIYAHAN Sumber data : Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten

Kepulauan Selayar 2013/2014.

2. Keadaan siswa

Keadaan siswa yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah mengenai banyaknya sebagai informan. Untuk lebih jelasnya keadaan siswa keadaan siswa Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4

Keadaan Siswa Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Anggaran 2013/2014

NO Kelas Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan

1 VII 11 9 20

2 VIII 9 11 20

3 IX 14 19 33

Jumlah 35 37 73

Sumber data : Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Ajaran 2013/2014

Tabel diatas menunjukkan bahwa siswa sekolah Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Ajaran 2013/2014Sebanyak 72 siswa.

3. Keadaan sarana dan prasarana

Dalam kelangsungan proses belajar mengajar hanya tenaga pengajar dan siswa tetapi harus didukung pula oleh sarana dan prasarana misalnya fasilitas gedung sekolah dan alat-alat pengajaran yang digunakan dalam kegiatan proses belajar mengajar serta lingkungan yang dapat memberi sarana dan fasilitas ini, tetap menjadi bagian dari obyek penelitian dalam setiap kegiatan meneliti.

Tabel 5

Keadaan sarana pendidikan dan fasilitas Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

NO Sarana/ fasilitas

18 Ppn Nama madrasah 2 - - -

19 Alat Peraga - - -

a. IPA 6 - - -

b. Matematika 1 - - -

c. IPS 2 - - -

Sumber Data : Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana Pendidikan yang ada di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar sudah dapat menunjang proses belajar mengajar namun masih sangat diresahkan berbagai kekurangan seperti alat dan media pembelajaran maka guru diharapkan dapat lebih kreatif serta terus berusaha meningkatkan kwalitas kinerja sehingga mutu pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar tetap meningkatkan pada setiap tahunnya.

B. Efektifitas Metode Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kelurahan Benteng Kecamatan Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar adalah dengan mengaplikasikan metode pembelajaran sebagaimana terlihat dalam tabel

Tabel 6

Pendapat responden tentang aplikasi metode pembelajaran pada bidang studi Pendidikan Agama Islam terhadap peningkatan motivasi belajar siswa

di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar

Pilihan jawaban Frekuensi Persentase

a. Sangat diaplikasikan 18 orang 23%

B. Diaplikasikan 40 orang 54%

c. Kurang diaplikasikan 13 orang 20%

d. Tidak diaplikasikan 2 orang 3%

Jumlah 73 orang 100%

Sumber data: Hasil olah angket item 1

Hasil olah angket di atas memperlihatkan bahwa 18 responden atau 23% memilih sangat diaplikasikan, 40 responden atau 54% memilih diaplikasikan, 13 responden atau 20% memilih kurang diaplikasikan dan 2 responden atau 3% memilih tidak diaplikasikan.

Uraian di atas menunjukkan bahwa metode pembelajaran pada bidang studi Pendidikan Agama Islam diaplikasikan guna meningkatkan motivasi belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar.

Peningkatan metode pembelajaran terhadap peningkatan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam ini dikuatkan oleh Hj. Andi Mardiana, S. Ag guru Aqidah akhlak sebagai berikut:

Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar guru mengaplikasikan metode pembelajaran yang berbeda-beda sehingga dapat memotivasi siswa belajar sehingga dengan itu motivasi mereka juga mengalami peningkatan. (wawancara, 25 September 2014)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran bidang studi Pendidikan Agama Islam, guru menerapkan beberapa metode untuk memotivasi siswa dalam belajar serta meningkatkan motivasi mereka menjadi lebih baik di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar.

Diantara metode pembelajaran yang diaplikasikan pada bidang studi Pendidikan Agama Islam terhadap peningkatan motivasi belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar adalah metode pemberian tugas, sebagaimana dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 7

Pendapat responden tentang aplikasi metode pemberian tugas pada bidang studi Pendidikan Agama Islam terhadap peningkatan motivasi belajar siswa

di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar

Pilihan jawaban Frekuensi Persentase

a. Sangat diaplikasikan 20 orang 30%

B. Diaplikasikan 42 orang 53%

c. Kurang diaplikasikan 11 orang 17%

d. Tidak diaplikasikan -

Jumlah 73 orang 100%

Sumber data: Hasil olah angket item 2

Uraian di atas memperlihatkan bahwa 42 responden atau 53% memilih diaplikasikan, 20 responden atau 30% memilih sangat diaplikasikan, 11

responden atau 17% memilih kurang diaplikasikan dan tidak satupund ari responden atau 0% yang memilih tidak diaplikasikan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa peningkatan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam diaplikasikan juga oleh guru Pendidikan Agama Islam melalui metode pemberian tugas, yakni sebuah metode yang digunakan oleh guru untuk memberikan tugas terutama yang berkaitan dengan penjelasan ayat-ayat Al quran maupun hadits Rasululllah saw pada bidang studi Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar.

Metode pembelajaran dengan cara pemberian tugas ini dikuatkan pula oleh Rajawang, A. Ma guru Quran Hadits sebagai berikut:

Metode pembelajaran yang biasa diaplikasikan juga oleh guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar adalah metode pemberian tugas, yaitu guru memberikan tugas pelajaran yang telah dijelaskan kepada siswa untuk dikerjakan dan dipertanggung jawabkan. (wawancara, 25 September 2014)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode pemberian tugas diaplikasikan pula oleh guru pada bidang studi Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar.

Kemudian dari pada itu, peningkatan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar dilakukan juga

dengan mengaplikasikan kerja kelompok khususnya pada materi-materi pelajaran yang dianggap sulit, sehingga siswa dapat saling bertukar pikiran dalam menyelesaikan pekerjaan mereka, sebagaimana terlihat dalam tabel berikut

Tabel 8

Pendapat responden tentang pembelajaran kerja kelompok untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi

Pendidikan Agama Islam

Pilihan jawaban Frekuensi Persentase

a. Sangat diaplikasikan 20 orang 29%

B. Diaplikasikan 42 orang 54%

c. Kurang diaplikasikan 11 orang 17%

d. Tidak diaplikasikan - 0%

Jumlah 73 orang 100%

Sumber data: Hasil olah angket item 4

Hasil olah angket di atas memperlihatkan bahwa 42 responden atau 54% memilih diaplikasikan, 20 responden atau 29% memilih sangat diaplikasikan , 11 responden atau 17% memilih kurang diaplikasian dan tidak satupun dari responden atau 0% memilih tidak diaplikasikan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran kerja kelompok diaplikasian juga oleh guru Pendidikan Agama Islam terhadap peningkatan motivasi belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar.

Metode kerja kelompok diberikan oleh guru Pendidikan Agama Islam apabila guru menganggap ada sejumlah masalah yang rumit dan

memerlukan pemecahan secara bersama-sama dari siswa. Hal ini dikuatkan pula oleh Rajawan, A. Ma guru quran hadits sebagai berikut:

Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam, guru Pendidikan Agama Islam juga mengaplikasikan metode pembelajaran kerja kelompok. Metode ini diterapkan apabila ada masalah yang rumit dan memerlukan pemecahan secara bersama-sama diantara para siswa. (wawancara, 25 September 2014)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa selain dapat disimpulkan bahwa selain metode-metode seperti metode pemberian tugas, metode pemberian tugas, guru Pendidikan Agama Islam mengaplikasikan juga metode pembelajaran kerja kelompok khusunya terkait dengan pemecahan masalah-masalah rumit dalam proses belajar mengajar.

Lebih jauh tentang metode yang diaplikasikan oleh guru dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 9

Pendapat responden tentang aplikasi metode tanya jawab dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng untuk meningkatkan motivasi belajar siswa

Pilihan jawaban Frekuensi Persentase

a. Sangat diaplikasikan 20 orang 23%

B. Diaplikasikan 40 orang 56%

c. Kurang diaplikasikan 12 orang 21%

d. Tidak diaplikasikan - 0%

Jumlah 73 orang 100%

Sumber data: Hasil olah angket item 5

Hasil olah angket di atas memperlihatkan bahwa 40 responden atau 56% memilih diaplikasian, 20 responden atau 23% memilih sangat diaplikasian, 12 responden atau 21% memilih kurang diaplikasian da tidak satupun dari responden atau 0% yang memilih tidak diaplikasikan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa peningkatan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar diaplikasikan juga dengan metode tanya jawab yakni suatu metode pengajaran yang dilakukan oleh guru dengan cara bertanya untuk memperoleh gambaran tentang sejauh mana siswa dapat mengerti dan mengungkapkan apa yang telah diberikan oleh guru melalui metode pemberian tugas.

Penggunaan metode tanya jawab untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar dikuatkan pula oleh Sitti Nuryani, S. Ag guru Fiqh sebagai berikut:

Peningkatan motivasi belajar siswa dilakukan juga oleh guru Pendidikan Agama Islam dengan mengaplikasikan metode tanya jawab, metode ini diaplikasikan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang materi yang diberikan oleh guru Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar. (wawancara, 25 September 2014)

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa metode tanya jawab diaplikasikan pula oleh guru Pendidikan Agama Islam terhadap

peningkatan motivasi belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar.

Pengaplikasian metode ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi pelajaran sekligus untuk menutupi kekurangan metode-metode lain seperti metode pemberian tugas dan metode-metode lainnya.

Dari uraian di atas dapat dsimpulkan bahwa metode pembelajaran pada bidang studi Pendidikan Agama Islam diaplikasikan oleh guru guna meningkatkan motivasi belajar siswa. Adapun metode yang biasa diterapkan oleh guru selain metode kerja kelompok adalah metode pemberian tugas, metode pemberian tugas, metode pembelajaran kerja kelompok serta metode tanya jawab.

C. Faktor-Faktor Yang Menjadi Penghambat Peningkatan Motivasi Belajar Siswa di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kelurahan Benteng Kecamatan Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar

Peningkatan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar dilingkupi pula oleh dua faktor yang saling bertentangan satu sama lain yaitu faktor pendukung dan faktor penghambat.

Adapun faktor-faktor penghambat peningkatan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah

Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya kepedulian dari orangtua

Dalam pendidikan Islam orangtua adalah pendidik pertama dan utama.

Ketidak pedulian orangtua terhadap peningkatan motivasi belajar siswa menjadi salah satu faktor penghambat yang selama ini dirasakan oleh siswa di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar sebagaimana terungkap dalam wawancaa dengan Sitti Nuryani, . Ag guru Fiqh sebagai berikut:

Sebagian orangtua siswa tidak memiliki kepedulian terhadap anak mereka, sehingga hal ini menjadi kendala tersendiri bagi peningkatan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar. (wawancara, 25 September 2014)

Dari hasil wawancara di atas dapt disimpulkan bahwa kepedulian orangtua yang kurang terhadap anak mereka menjadi salah satu faktor penghambat bagi peningkatan prestai belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar.

a. Kurangnya sarana dan prasarana belajar

Selain kepedulian orangtua terhadap anak mereka, faktor penghambat lain bagi peningkatan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar adalah kurangnya sarana dan prasarana belajar

sebagaimana terungkap dalam wawancara dengan Sarawiyah,S.Ag guru SKI berikut:

Sarana dan prasarana belajar di sekolah ini belum cukup memadai untuk peningkatan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar. (wawancara, 25 September 2014)

Dari hasil wawancara di atas dapt disimpulkan bahwa kurangnya sarana dan prasarana belajar siswa menjadi salah satu penghambat bagi peningkatan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar.

b. Kurangnya buku-buku referensi pokok dan penunjang belajar

Peningkatan motivasi belajar siswa sangat identik dengan keberadaan buku-buku yang dimiliki oleh sekolah. artinya dengan buku maka siswa dan guru akan termotivasi untuk membaca sebagai upaya pengembangan wawasan dan motivasi sehingga kurangnya buku bacaan baik itu buku-buku paket maupun buku-buku-buku-buku penunjang lainnya, sebagaimana terungkap dalam wawancara dengan Rajawang, A. Ma guru Quran Hadits sebagai berikut:

Buku-buku yang dimiliki sekolah masih sangat kurang, terutama buku-buku paket untuk siswa maupun buku-buku-buku-buku penunjang lainnya untuk siswa dan juga untuk guru sehingga hal ini menjadi penghambat tersendiri bagi peningkatan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar. (wawancara, 25 september 2014)

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa kurangnya buku-buku referensi pokok seperti buku-buku paket dan referensi penunjang menjadi salah satu faktor penghambat bagi peningkatan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar.

c. Kurangnya lingkungan yang kondusif untuk belajar

Salah satu diantara tiga faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa adalah lingkungan belajar. Kurangnya lingkungan belajar yang kondusif dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa khususnya pada bidang studi Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar sebagaimana terungkap dalam wawancara dengan Sitti Nuryani, S. Ag guru Fiqh sebagai berikut:

Lingkungan belajar siswa disini masih belum cukup kondusif bagi peningkatan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar. Sebahagian siswa tidak menjalankan disiplin sekolah dengan baik, sehingga temannya banyak yang terpengaruhi untuk tidak berdisiplin. (wawancara, 25 September 2014) Dari hasil wawancara tersebut dapat dipahami bahwa kurangnya lingkungan yang kondusif untuk belajar menjadi salah satu faktor penghambat peningkatan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor penghambat peningkatan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam adalah kurangnya kepedulian dari orangtua, kurangnya sarana dan prasarana belajar, kurangnya buku-buku referensi pokok dan penunjang belajar serta kurangnya lingkungan yang kondusif untuk belajar.

D. Upaya-Upaya Yang Dilakukan Dalam Mengefektifkan Metode Pemberian Tugas Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kelurahan Benteng Kecamatan Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar

Untuk mengefektifkan metode pemberian tugas dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar diperlukan adanya upaya-upaya. Adapun upaya yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam tersebut adalah sebagai berikut:

1. Membangun komunikasi dengan orangtua siswa

Komunikasi sekolah atau guru Pendidikan Agama Islam dengan orangtua siswa dalam proses pembelajaran memiliki makna penting bagi peningkatan motivasi belajarnya khususnya pada bidang studi Pendidikan Agama Islam. Dengan adanya komunikasi antara guru Pendidikan Agama Islam atau sekolah dengan orangtua siswa, maka persoalan-persoalan yang muncul dalam proses belajar mengajar akan dapat diselesaikan dengan baik

seperti terungkap dalam wawancara dengan Sitti Nuryani, S. Ag guru Fiqh sebagai berikut:

Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam guru PAI membangun komunikasi dengan orangtua siswa, sebab dengan adanya komunikasi tersebut persoalan-persoalan yang muncul dalam proses belajar mengajar dapat diselesaikan secara konfrehensif. (wawancara, 25 September 2014) Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa salahs atu upaya yang dilakukan sekolah atau guru Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar adalah dengan membangun komunikasi dengan orangtua siswa. Dengan terbangunnya komunikasi itu, masalah-masalah dalam proses belajar yang mengaitkan siswa dapat teratasi dengan baik.

2. Menambah sarana dan prasarana belajar

Demikain pula dengan sarana dan prasarana belajar, walaupun bukan satu-satunya yang menentukan peningkatan motivasi siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam, namun keberadaannya sangat mempengaruhi peningkatan motivasi siswa. Itulah sebabnya upaya penambahan sarana dan prasarana belajar tersebut senantiasa diupayakan oleh guru Pendidikan Agama Islam sebagaimana dalam wawancara dengan Sarawiyah, S. Ag guru SKI berikut

Penambahan sarana seperti media pembelajaran, renovasi bangunana dan lain-lain selalu dilakukan, namun tetap berdasarkan kebutuhan. Hal ini dilakukan sesuai dengan ketersediaan dana yang

ada, serta untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng. (wawancara, 25 September 2014)

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa penambahasan sarana dan prasarana belajar sentiasa dilakukan oleh sekolah atau guru Pendidikan Agama Islam sesuai dengan ketersediaan dana dan kebutuhan sarana yang dimaksud. Dengan penambahan sarana seperti media pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar.

3. Menambah buku-buku referensi sperti buku-buku paket dan bacaan Motivasi belajar siswa tidak dapat dipisahkan dengan keberadaan buku, baik buku-buku paket maupun buku-buku penunjang lainnya. Hal itu

3. Menambah buku-buku referensi sperti buku-buku paket dan bacaan Motivasi belajar siswa tidak dapat dipisahkan dengan keberadaan buku, baik buku-buku paket maupun buku-buku penunjang lainnya. Hal itu

Dokumen terkait