• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DATA

A. Strategi Pemasaran Asuransi Takaful Keluarga

b. Apa faktor pendukung dan penghambat Asuransi Takaful Keluarga ?

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini pertama untuk mengetahui apa strategi pemasaran Asuransi Takaful Indonesia, kedua untuk mengetahui apa kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan asuransi takaful Indonesia.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi peneliti menambah wawasan dan pengetahuan dalam masalah ini. b. Bagi tempat penelitian, hasil penelitian diharapkan dapat memberi

masukan yang bermanfaat dalam menentukan langkah selanjutnya.

c. Bagi jurusan Manajemen Dakwah, hasil penelitian merupakan informasi perihal strategi pemasaran

d. Bagi dunia pustaka, hasil penelitian diharapkan sebagai sumbangan yang berguna dalam memperkaya koleksi dalam ruang lingkungan.

D. Metodologi Penelitian

1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan kantor pusat Asuransi Takaful Indonesia Jln. Mampang Prapatan Raya No. 100. Adapun waktunya adalah mulai terhitung September 2007. Alasan dipilihnya kantor pusat Asuransi Takaful Indonesia ini adalah mengingat tempat tersebut merupakan sumber data utama dan lokasinya mudah dijangkau. Penulis ingin mengumpulkan data-data yang diperlukan yaitu mengenai “Strategi Pemasaran Asuransi Takaful keluarga pada Asuransi Takaful Indonesia Kantor Pusat Mampang Prapatan Raya.” 2. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi adalah metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif dan tertulis melalui informasi dari orang yang terlibat didalam objek tersebut. Penelitian kualitatif dipilih

karena dilakukan dalam situasi yang wajar dan metode ini dipilih karena peneliti berusaha untuk memahami dan menafsirkan makna suatu peristiwa dalam situasi tertentu.

Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskkriptif berupa kata tertulis atau lisan dari orang atau perilaku yang diamati sedangkan Krilk dan Miller

mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang tergantung pada pengamatan sesuai dengan kemampuannya yang berhubungan langsung dengan orang-orang sekitar objek penelitian.11

3. Subjek dan Objek Penelitian

Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah Asuransi Takaful Keluarga yang di dalamnya terdapat pimpinan manajemen terutama divisi marketing serta staf administrasi yang beralamat di Jalan Mampang Prapatan Raya No.100.

Kemudian yang menjadi objeknya adalah strategi pemasaran Asuransi Takaful tersebut.

4. Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang menjadi bahan acuan (sumber) dalam penelitian ini, peneliti membaginya dalam 2 kategori yaitu:

11

Lexi J Moleong, Metodelogi Pnelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), Cet Ke-13. h. 3

a.Data Primer, ialah data yang langsung berkaitan dengan objek penelitian yang menjadi data primer adalah orang-orang yang terlibat dalam asuransi takaful.

b.Data Sekunder, digunakan untuk mendukung data primer dalam hal ini peneeliti menggunakan daata sekunder berupa dokumentasi yaitu hal-hal yang berkaitan dengan konsep strategi pemasaran seperti : buku-buku, hasil penelitian dan lain-lain.

Teknik pengumpulan data penulis menggunakan beberapa tempat penelitian diantaranya:

a.Library Reseach (Penelitiaan Kepustakaan)

Yaitu dengan mengambil bahan-bahan pustaka yang bersifat teoritis, data-data yang diperoleh dikumpulkan, dibaca dan dipelajari dari sumber kepustakaan (buku, jurnal, artikel dan lain-lain) yang ada kaitannya dengan masalah yang dibahas penulis dalam skripsi sebagai bahan rujukan dalam membantu teknik penulisan

b.Field Reseach (Penelitian Lapangan)

Dalam teknik pengambilan data penulis melakukan penelitian lapangan. Sumber data yang diperoleh melalui:

1). Observasi, yaitu pengumpulan data dimana penyelidik mengadakan pengamatan langsung dan terlibat mengenai ssituasi dan kondisi objek penelitian.

2). Wawancara, yaitu dilakukan dengan menggunakan tanya jawab terhadap responden ditujukan kepada orang yang bekerja pada asuransi dan konsumen. Wawancara dilakukan dengan tidak berstruktur dan tidak terlalu formal karena untuk menghindari kekakuan antara peneliti dengan responden dengan wawancara bersifat pribadi.

3). Angket, yaitu daftar pertanyaan yang dikirim kepada responden baik secara langsung maupun tidak langsung. Keuntungan teknik pengambilan data dengan mnggunakan aangket adalah data mudah diolah, penyisiannya relatif singkat, juga dapat menjaring responden yang relatif banyak.

4). Teknik penulisan

setelah data yang diperoleh diperlukan terkumpul kemudian analisis sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian setelah itu disajuikan dalam laporan ilmiah, adapun teknik dalam penulisan skripsi ini berpedoman kepada buku :

“Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta” pada pedoman yang baru yang diterbitkan CeQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Cetakan ke II, 2007. Dengan pengecualian ayat-ayat Al-Qur’an dan terjemahannya ditulis satu spasi mengacu pada Al-Qur’an dan terjemah yang dikeluarkan oleh Departemen Agama. Al-qur’an tidak memakai

catatan kaki, akan tetapi cukup dibuatkan diakhir kutipan (dalam kurung) nama atau nomor surat dan ayat serta dibuatkan terjemahannya.

5. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data yang menggunakan metode deskriptif analisis yaitu penulis mnguraikan dan memberikan gambaran mengenai semua data yang diperoleh kemudian membuat analisis komperatif sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.

E.Tinjauan Pustaka

1.Strategi pemasaran produk mudharabah BPRS Amanah Ummah (Skripsi Dede Mahfudzh, MD, 2007), dalam skripsi ini menjabarkan bagaimana pola pemasaran yang menitik beratkan penjualan produk yang ditawarkan seperti mudharabah, syirkah, murabaha, wadi oleh karenanya penulis hanya membatsi bagaimana pengembangan produk tersebut agar dapat sampai kepada para konsumen.

2. Pengelolaan dana haji PT. Asuransi Takaful Keluarga (Afif Amrullah, MD, 2007) dalam skripsi ini penulis lebih menekankan pada bagaiman mekanismecara pengelolahan haji.

3. Pelaksanaan manajemen pemasaran biro haji PT. Fazari, (Asmawi, MD, 2005), dalam skripsi ini penulis menjelaskan bagaimana cara atau penerapan manajemen pada biro haji.

4. Manajemen Pemasaran ( buku Assauri Sofyan, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2004 cet ke-7, edisi ke I), buku ini membahas pengertian manajemen secara umum.

5. Manajemen pemasaran modern (Basu Swasta, Yogyakarta: Liberti, 1996), buku ini membahas manajemen pemasaran secara umum mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.

Dalam beberapa referensi yang penulis temui memang semuanya membahas mengenai pokok dari pemasaran, namun berbeda dengan skripsi yang saya tulis ada beberapa perbedaan salah satu diantaranya bahwa penulis hanya memfokuskan pada strategi pemasarannya saja dan memfokuskan pada marketing mix selain itu analisa mengenai apa saja faktor pendukung dan hambatan dalam strategi pemasaran yang telah dibuat oleh perusahaan tersebut barulah penulis menganalisa sehingga menemukan jawaban dari pokok permasalahan tersebut.

F. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dalam karya ilmiyah skripsi, penulis bagi menjadi lima bab, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini merupakan bab pendahuluan yang meliputi : latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Merupakan landasan teori yang meliputi : Strategi pemasaran yaitu mengenai pengertian strategi, pengertian pemasaran, pengertian strategi pemasaran, tujuan strategi pemasaran, jenis-jenis strategi pemasaran, elemen-elemen strategi pemasaran, perumusan strategi pemasaran.

Bauran pemasaran, selain itu juga membahas pengertian asuransi takaful syariah, dasar hukum asuransi takaful, prinsip-prinsip dasar asuransi takaful syariah.

BAB III GAMBARAN UMUM ASURANSI TAKAFUL

Asuransi Takaful Keluarga Indonesia yang meliputi sejarah berdiri dan perkembangannya, visi dan misi, struktur organisasi, program kerja, produk-produk asuransi takaful, keunggulan ATK.

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN ASURANSI TAKAFUL Mengemukakan hasil penelitian mengenai strategi pemasaran

asuransi takaful yang meliputi segmentasi pasar, sasaran pasar, bauran pemasaran yang meliputi produk, harga, distribusi dan promosi, yang terakhir faktor pendukung dan penghambat ATK. BAB V PENUTUP

Penutup merupakan bagian akhir yang terdiri dari kesimpulan bahasan pada bab-bab sebelumnya diserta saran. Bab ini dilengkapi daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang diperlukan.

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG

STRATEGI PEMASARAN DAN ASURANSI ISLAM

A. Pengertian Strategi

1. Pengertian Strategi

Istilah strategi berasal dari kata Yunani Strategeta (Stratos = militer; dan ag = memimpin), artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang Jenderal. Konsep ini relevan dengan situasi pada zaman dahulu yang sering diwarnai perang, dimana jenderal dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang agar selalu dapat memenangkan perang.

Strategi juga bisa diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagi dan pengguna kekuatan militer dan material pada daerah-daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.12 Strategi militer didasarkan pada pemahaman akan kekuatan dan penempatan posisi lawan, karakteristik medan perang, kekuatan dan karakter sumber daya yang tersedia, sikap orang-orang yang menempati teritorial tertentu, serta antisipasi terhadap setiap perubahan yang mungkin terjadi.

Konsep strategi militer seringkali diadaptasi dan diterapkan dalam dunia bisnis, mislanya konsep Sun Tzu, Hannibal, dan Carl Van Clausewitz. Dalam konteks bisnis, strategi merupakan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya usaha suatu organisasi.

12

Setiap organisasi membutuhkan strategi manakala menghadapi situasi berikut (Jain, Iggo):

a. Sumber daya yang dimiliki terbatas.

b. Ada ketidakpastian mengenai kekuatan bersaing organisasi. c. Komitmen terhadap sumber daya tidak dapat diubah lagi.

d.Keputusan-keputusan harus dikoordinasikan antar bagian sepanjang waktu. e. Ada ketidakpastian mengenai pengendalian inisiatif.

Menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert, Jr (1995), konsep strategi dapat didefinisikan berdasarkan 2 perspektif yang berbeda, yaitu:

a. Dari perspektif apa yang suatu organisasi ingin lakukan (intends to do). Strategi dapat didefinisikan sebagai program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan mengimplementasikan misinya. Di sini para manajer memainkan peranan yang aktif, sadar dan rasional dalam merumuskan strategi organisasi.

b.. Dari perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan (eventually does). Strategi didefinisikan sebagai pola tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu. Di sini para manajer bersifat reaktif, yaitu hanya menanggapi dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan secara pasif manakala dibutuhkan.

Pernyataan strategi secara eksplisit merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis. Strategi memberikan kesatuan arah bagi semua anggota organisasi. Bila konsep strategi tidak jelas, maka keputusan yang diambil akan bersifat subyektif atau berdasarkan intuisi belaka dan mengabaikan keputusan yang lain.

2.. Pengertian Pemasaran

Menurut Kotler dan amstrong, pemasaran adalah sebuah proses sosial dan manajerialnya yang dengannya individu-individu dan kelompok-kelompok memproleh apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan dengan menciptakan dan saling mempertukarkan produk-produk dan nilai satu sama lain. 13

Ada tiga konsep alternatif yang dilakukan organisasi dalam menjalankan kegiatan-kegiatan pemasaran,14 yaitu:

a. Konsep Produksi

Konsep produksi menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang tersedia dan selaras dengan kemampuan (highly Affordable) dan bahwa manajemen sebaiknya memusatkan perhatian pada peningkatan efisiensi produk dan distribusi. Konsep ini merupakan salah satu dari falsafah tertua yang menentukan pra penjual.

Kitab suci Al-Qur’an menggunakan konsep produksi barang dalam artian luas. Al-Qur’an menekankan manfaat dari barang yang diproduksi.

13

Kotler dan Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 1997), Edisi ke-3, Jilid I,h.3

14

Memproduksi suatu barang harus mempunyai hubungan dengan kebutuhan hidup manusia, berdasarkan firman Allah SWT:

ءْ آ ْ ﺎﻬ ﺎ ْ ْأو اور ﺎﻬ ﺎ ْ ْأو ﺎهﺎ ْدﺪ ضْرﺄْاو

زاﺮ ْ ْ ْ و ﺎ ﺎﻬ ْ ﻜ ﺎ ْ و نوزْﻮ

)

ﺮ ا

(

Arti: “Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezki kepadanya.”

(Q.S. Al-Hijr: 19-20).

Tujuan utama Allah menciptakan bumi ialah untuk diberikan kepada manusia agar dapat menggunakan sumber-sumber yang ada di bumi untuk memperoleh rezeki, dan manusia haruslah berjuang untuk memperolehnya.15

b. Konsep Produk

Gagasan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang menawarkan mutu, kinerja, dan penampilan terbaik dan bahwa suatu organisasi sebaiknya mencurahkan tenaganya untuk melakukan perbaikan produk secara berkesinambungan. Produk yang ditawarkan adalah produk

15

Fajrul Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, (Jakarta:Dana Bhakti Wakaf,1995) Jilid I, h.208-209

yang halal dan tidak boleh menghasilkan serta memperjualbelikan produk yang secara tegas dilarang oleh hukum syara. Seperti yang dijelaskan oleh Allah SWT dalam firman-Nya:

ْ ْ ر مﺎ ْزﺄْاو بﺎ ْﺄْاو ﺮ ْ ْاو ﺮْ ْا ﺎ إ اﻮ اء ﺬ ا ﺎﻬ أﺎ

نﻮ ْ ْ ﻜ ﻮ ْ ﺎ نﺎ ْ ا

)

ةﺪﺋﺎ ا

:

90

(

.

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah Termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (Q.S. Al-Maidah:90).

c. Konsep Penjualan

Gagasan konsumen bahwa tidak akan membeli cukup produk perusahaan kecuali jika perusahaan tersebut melakukan upaya-upaya dan promosi yang gencar.

3. Pengertian Strategi Pemasaran

Menurut Kotler dan Amstrong strategi pemasaran adalah logika pemasaran yang dengannya unit usaha berharap dapat mencapai tujuan pemasarannya.

Bygrave (1996) mendefinisikan strategi pemasaran sebagai kumpulan petunjuk dan kebijakan yang digunakan secara efektif untuk mencocokkan program pemasaran (produk, harga, promosi, dan distribusi) dengan peluang

pasar guna mencapai sasaran usaha. Dalam bahasa yang lebih sederhana, suatu strategi pemasaran pada dasarnya menunjukkan bagaimana sasaran pemasaran dapat dicapai.16

Sedangkan menurut Bennet (1998), strategi pemasaran merupakan pernyataan (baik secaara implisit maupun eksplisit) mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya.17 Sementara itu Tull dan Kahle (1990) mendefinisikan strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk mencapai pasar sasaran tersebut.

4. Tujuan Strategi Pemasaran

a.Menetapkan arah kegiatan perusahaan

b.Memberikan informasi kepada manajemen puncak dalam meneruskan tujuan

c.Sasaran untuk mengantisipasi berbagai permasalahan dan keadaan yang berubah dimasa mendatang.

5. Jenis- jenis Strategi Pemasaran

a. Strategi Pemimpin Pasar (Market Leader)

16

Ismail Yusanto, M. Karebet Widjayakusuma, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta: GIP, 2002), h. 169

17

Pemimpin pasar adalah perusahaan yang diakui oleh industri yang bersangkutan sebagai pemimpin. Perusahaan yang dominan selalu ingin tetap nomor satu. Sikap ini mendorongnya untuk mengambil tindakan ke-3 arah, yaitu: mengembangkan pasar keseluruhan, melindungi pangsa pasar, dan memperluas pangsa pasar.

b. Strategi Penantang Pasar (Market Challenger)

Penantang pasar adalah perusahaan “runner up” yang secara konstan mencoba memperbesar pangsa pasar mereka. Yang dalam usaha tersebut mereka berhadapan secara terbuka dan langsung dengan pemimpin pasar. Strategi yang dilakukannya adalah dengan menentukan lawan dan sasaran strategi serta memilih strategi penyerangnya.

c. Strategi pengikut Pasar (Market Follower)

pengikut pasar adalah perusahaan yang mengambil sikap tidak mengusik pemimpin pasar dan hanya puas dengan cara menyesuaikan diri terhadap kondisi-kondisi pasar. Strategi umum yang boasa dimanfaatkan yaitu: Cloner, imitator, dan adapter18.

d. Strategi Penggarap Ceruk Pasar (market Nicher)

Penggarap ceruk pasar adalah perusahaan yang mengkhususkan diri melayani sebagian pasar yang diabaikan perusahaan besar, dan menghindari bentrok dengan perusahaan besar. Strategi yang dilakukan adalah spesialisasi

18

dalam hal pasar, konsumen, produk, dan sebagainya juga menerapkan

multiple niching (melayani lebih dari satu ceruk pasar). 6. Elemen-elemen Strategi Pemasaran

Dalam merencanakan pemasaran yang akan datang manajer pemasaran sering dihadapkan pada strategi pemasaran apa yang akan ditempuh oleh perusahaan. Hal ini mengingat strategi pemasaran setiap perusahaan merupakan suatu rencana keseluruhan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Namun demikian penentuan strategi ini dapat dilakukan untuk manajemen pemasaran dengan membuat tiga keputusan, yaitu:

a. Konsumen yang akan dituju

b. Kepuasan yang dinginkan oleh setiap konsumen.

c. Marketing mix (bauran pemasaran) seperti apakah yang dipakai untuk diberikan kepada konsumen.

Ketiga elemen tersebut sangat menentukan arah strategi pemasaran perusahaan, sehingga strategi tersebut menjadi rencana jangka panjang yang digunakan sebagai pedoman bagi aktifitas pemasaran. Oleh karena itu, dengan suatu riset pemasaran, manajemen berusaha untuk menentukan konsumen mana yang akan dituju. Hal ini berarti perusahaan mempunyai atau memiliki konsumen tertentu sebagai sasarannya sebagai tindak lanjut dari rencana tersebut manajemen pemasaran mengidentifikasi keinginan konsumen agar dapat menetukan kombinasi marketing mix yang paling efektif dan paling efisien. Dalam hal ini perusahaan perlu juga memperhatikan berbagai macam

faktor lingkungan intern maupun ekstern serta kekuatan dan kelemahan organisasi perusahaan.

Adapun elemen-elemen strategi pemasaran beserta hubungan dengan masing-masing elemen, strategi pemasaran sangatlah berguna untuk mengidentifikasi sejauh mana kinerja perrusahaan tersebut, adapun elemen tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut ini:

Gambar 2.1 Elemen-Elemen Strategi Pemasaran.19

7. Perumusan Strategi Pemasaran a. Strategi pasar yang dituju

1) Segmen pasar adalah kelompok individu atau perusahaan yang memiliki satu atau lebih karakteristik yang sama.

19

Basu Swasta, Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta:Liberty,1990), h.70 Memilih Konsumen Mengidentifikasi kebutuhan Menentukan marketing Produk Harga Distribusi Promosi Faktor-faktor lingkungan Riset pemasaran Pasar Organisasi

Setiap pasar mempunyai segmen, tetapi tidak semua cara dalam segmentasi pasar memiliki manfaat yang sama. Strategi pasar yang dituju mengidentifikasikan segmen-segmen pasar yang akan dilayani. Proses ini dimulai dengan analisis peluang pasar.

2) Penentuan pasar sasaran adalah proses untuk mengevaluasi setiap daya tarik segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen yang akan dimasuki.

3) Penentuan posisi pasar (positioning) adalah mengatur sebuah produk untuk menempati tempat yang jelas, berbeda dan diinginkan relatif terhadap produk-produk saingan didalam pikiran konsumen sasaran. Inti dari pemasaran terdiri dari tiga langkah pokok, yaitu: segmentasi pasar, penentuan pasar sasaran, dan positioning aatau sering disebut STP (Segmenting, Targeting, Positioning).

Secara umum ada tiga segmentasi yang dapat digunakan dalam memilih pasar yang dituju dapat diseleksi dengan membandingkan pasar tersebut dengan seluruh pasar berdasarkan salah satu bauran pemasaran, dengan memusatkan perhatian pada satu segmen, atau membandingkannya dengan beberapa segmen pasar dengan menggunakan beberapa elemen bauran pemasaran.

Setiap segmen pasar yang dituju harus digambarkan secara lengkap. Faktor demografi, psikologi, dan perilaku pembeli harus dipertimbangkan. Jika segmen pasar dibedakan menurut faktor etnis, maka aspeek multicultural dari bauran peemasaran harus dikaji.

Dokumen terkait