SRATEGI PEMASARAN ASURANSI TAKAFUL
KELUARGA INDONESIA
GRAHA TAKAFUL INDONESIA PUSAT
DALAM MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH
Disusun Oleh:
Mulky Sulaeman
102053025742
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
SRATEGI PEMASARAN ASURANSI TAKAFUL INDONESIA
DALAM MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Manajemen Dakwah Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Ilmu Sosial Islam(S.sos.I)
Oleh
Mulky Sulaeman
NIM: 102053025742
Pembimbing
Drs. Sugiarto, MA NIP. 150277690
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul Strategi Pemasaran Asuransi Takaful Keluarga Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah telah diujikan dalam siding munaqasyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakrta Pada tanggal 10 Juli 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) pada program studi Manajemen Dakwah
Jakarta, 10 Juli 2008
Sidang Munaqasyah
Ketua Sekretaris
Dr. Arief Subhan, MA Drs. Cecep Castrawijaya, MA
NIP. 150262442 NIP. 150287029
Anggota,
Penguji I Penguji II
Drs. Asep , MA Drs. Hasanudin Ibn Hibban
NIP. 150246393 NIP. 150270815
Pembimbing Drs. Sugiharto, MA
PERNYATAAN
Yang bertandatangan dibawah ini : Nama : Mulky Sulaeman
NIM : 102053025742
Jurusan : Manajemen Dakwah Fakultas : Dakwah dan Komunikasi
1. Skripsi yang berjudul Strategi Pemasaran Asuransi Takaful Keluarga dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa hasil karya ini bukan hasil karya asli saya maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku.
ABSTRAK
Mulky Sulaeman, 102053025742
Strategi Pemasaran Asuransi Takaful Keluarga Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran asuransi takaful keluarga, apakah Asuransi takaful keluarga telah menjalankan dengan baik dan adakah factor yang mempengaruhi dalam kegiatannya terutama dalam meningkatkan jumlah nasabah, penelitian ini dilakukan melalui wawancara dan observasi diketahui bahwa subjek penelitian ini adalah asuransi takful keluarga terutama pada sector marketing, skripsi terdapat dua variable yang pertama yaitu strategi pemasaran asuransi takaful dan variabekl yang kedua yaitu meningkatkan jumlah nasabah dengan menggunakan metode analiss kualitatif dengan pendekatan secara deskriptif dengan menguraikan dan memberikan gambaran menegnai semua data yang diperlukan.
Dalam skripsi ini penulis berupaya menganalisa penerapan marketing mix (bauran pemasaran) seperti place, produk, distribusi dan promosi untuk mengukur itu semua bias dilihat dari jumlah pendapatan dan data dari buku panduan ATK.
KATA PENGANTAR
ْ ﺮ ا
ا
ْ
ﺮ ا
“Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang”
Assalamual’aikum Wr.Wb
Alhamdulillahi rabil ‘alamin adalah kata terindah tiada terkira diawal ucapan sebagai rasa syukur kepada Allah Swt. Tuhan yang Maha Membimbing hambaNya
sehingga terselesaikannya karya tulis ini. Semoga Allah Swt memberikan ridhaNya
atas usaha hambaNya yang lemah ini.
Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad wa’laa ‘ali sayyidina Muhammad. Semoga shalawat dan salam abadi selalu tercurahkan kepada seorang manusia sempurna yaitu Muhammad Rasulullah Saw, yang dilahirkan sebagai
pembawa rahmat sekaligus menyampaikan kabar yang baik bagi hambaNya yang
bertaqwa dan kabar buruk bagi yang melanggar aturanNya, beliau bagaikan embun di
padang pasir, cahaya di kegelapan, dan penyejuk hati dikala gundah, sehingga
memberikan energi dan inspirasi bagi penulis untuk menyelesaikan karya tulis ini.
Suatu kebanggaan tesendiri sebagai seorang anak yang mempunyai orang tua
yang senantiasa mengorbankan jiwa dan raganya serta mendukung demi kemajuan
akan anak-anaknya, tidak ada yang mampu penulis berikan dan balasan apapun
walaupun dunia seisinya, hanya dengan ucapan sejuta terima kasih dan doa semoga
haturkan sejuta terimakasih kepada berbagai pihak yang ikut serta membantu penulis
menyelesaikan karya tulis ini, diantaranya:
1. DR. Murodi, MA, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Drs. Hasanuddin ibnu Hibban, MA, selaku Ketua Jurusan Manajemen
Dakwah, atas bimbingannya terhadap penulis.
3. Drs. Cecep Castrawijaya, MA, selaku Sektetaris Jurusan Manajemen Dakwah.
4. Drs. H. Tarmi, MM, selaku Dosen Penasehat Akademik yang dengan sabar
telah membimbing, mengarahkan dan memotivasi penulis dalam melakukakn
langkah awal penulisan skripsi ini.
5. Drs. Sugiharto, MA, selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah
meluangkan waktunya dan terus membimbing penulis sampai terselesaikan
skripsi ini, semoga Allah membalas kebaikan bapak dan memberikan derajat
yang tinggi di sisiNya.
6. Seluruh jajaran Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah mengajar
dan membimbing penulis dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan.
7. Pimpinan dan jajaran kepengurusan Perpustakaan Utama dan Fakultas
Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah serta Perpustakaan Iman
Jama Jakarta, yang telah memberikan fasilitas kepada penulis untuk
mengadakan studi kepustakaan.
8. Asuransi Takaful Indonesia produk Takaful Keluarga dan seluruh jajaran
waktunya untuk memberikan data dan keterangan dalam membantu penulisan
skripsi ini, serta Ibu Iis cabang Takaful Keluarga Pondok Indah yang turut
serta membantu.
9. Seluruh keluarga tercinta, Ai dan lia (semoga menjadi anak yang sholeh dan
sholeha), Emak (semoga nenek sehat selalu dan panjang umur), Encang dan
Encing serta sepupu dan keponakanku yang kusayangi (semoga selalu hidup
rukun dan damai).
10.My spiritual teacher (Ustd H. Ibrahim, Ustd Kamil Efendi, Ustd Rusdi, Ustd Sayuti, Habib Munzir Al Musawa dan Habib Tholib Alydrus serta guru ngaji
lainnya), semoga Allah Swt menjaga dan meridhoinya.
11.Keluarga Besar Mushollah Nurussa’adah.
12.Keluarga Besar Pedagang Bunga (Opik, Hamdi, Pa’e, dll) semoga Allah
memajukan usahanya.
13.Keluarga Besar IREMA (Maung, Lili, Edo, Sahli, Revan dll) terus
perjuangkan dakwah kalian semoga Allah meridhoi.
14.Sahabat-sahabat Aliyah yang sependeritaan dan seperjuangan (Jamil, Fajri
qori, bos Pahrul, bang Juhri dan semuanya)
15.Sahabat-sahabat Manajemen Dakwah yang sependeritaan dan seperjuangan
(H. Fahmi, Bang Munat, Dini, Fitriah,Dede, kang Suhe dan semuanya),
16.Seluruh anggota Majelis Rasulullah yang bersama-sama menegakkan dakwah
Rasulullah Saw.
17.Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi
ini baik langsung maupun tidak langsung, semoga Allah Swt membalas
kebaikan anda semuanya. Jazakumullahu ahsanal jaza’.
Wassalamua’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 23 Juni 2008
DAFTAR ISI
ABSTRAK………. i
KATA PENGANTAR……… ii
DAFTAR ISI………... v
BAB I PENDAHULUAN……… 1
A. Latar Belakang Masalah………. 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah………. 8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……… 8
D. Metodologi Penelitian……….. 9
1. Lokasi dan Waktu Penelitian……… 9
2. Metode Penelitian………. 9
3. Subyek dan Obyek Penelitian………... 10
4. Teknik Pengumpulan Data……….. 10
5. Teknik Analisis Data………... 13
E. Tinjauan Pustaka………. 13
F. Sistematika Penulisan………... 14
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Strategi Pemasaran………. 16
1 . Pengertian Strategi………... 16
3. Pengertian Strategi Pemasaran……….. 20
4.. Tujuan Strategi Pemasaran……… 21
5. Jenis-Jenis Strategi Pemasaran………. 21
6. Elemen-Elemen Strategi Pemasaran……… 23
7. Perumusan Strategi Pemasaran……… 24
B. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)………. 26
1. Produk……… 26
2. Harga………... 26
3. Distribusi………. 27
4. Promosi……… 27
C. Asuransi Syariah……… 29
1. Pengertian Asuransi Syariah……… 29
2. Dasar Hukum Asuransi Takaful………. 32
3. Prinsip-Prinsip Dasar Asuransi Syariah……… 34
BAB III GAMBARAN UMUM ASURANSI TAKAFUL KELUARGA… 37
A. Latar Belakang Asuransi Takaful Keluarga……….. 37
B. Visi dan Misi……….. 41
C. Struktur Organisasi……… 41
D. Program Kerja……….. 43
E. Produk Takaful Keluarga………. 48
F. Keunggulan Asuransi Takaful Keluarga………. 52
A. Strategi Pemasaran Asuransi Takaful Keluarga……… 54
1. Segmentasi Pasar……… 54
2. Target Pasar……… 57
B. Bauran Pemasaran ………. 58
1. Produk……… 58
2. Harga………... 63
3. Distribusi……… 67
4. Promosi……….. 69
C. Faktor Pendukung dan Penghambat Asuransi Takaful Keluarga….. 72
BAB V PENUTUP………. ……….. 79
A. Kesimpulan………. 79
B. Saran……… 80
DAFTAR PUSTAKA……….. 81
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Dengan bertumbuhnya jumlah penduduk Indonesia yang semakin meluas,
secara langsung akan berdampak pada jumlah kebutuhan yang semakin besar pula,
keadaan inilah yang akan selalu diprioritaskan oleh perusahaan-perusahaan yang
menginginkan produk mereka menjadi pemenuhan akan kebutuhan konsumen
terutama dalam memilih produk diantaranya dari segi kualitas, harga dan kegunaan
produk tersebut.
Perusahaan asuransi merupakan salah satu dari penyampaian produk atau jasa
kepada konsumen sebagai pemenuhan kebutuhan mereka dengan memberikan
jaminan perlindungan dari segala resiko yang terjadi karena musibah yang tidak
pernah terduga.
Asuransi menjanjikan perlindungan kepada pihak tertanggung terhadap resiko
yang dihadapi perorangan maupun resiko yang dihadapi perusahaan,1 dengan
demikian asuransi dapat menjadi kebutuhan mendasar bagi para konsumen atau
nasabah yang sedang membutuhkan perlindungan baik jiwa maupun harta.
1
Perusahaan asuransi juga merupakan persediaan yang disiapkan oleh
sekelompok orang yang bisa tertimpa kerugian guna menghadapi kejadian yang tidak
bisa diramalkan sehingga bila terjadi kerugian akan semakin ringan beban yang
ditanggung.2
Asuransi pada awalnya adalah salah satu bentuk kelompok yang bertujuan
untuk meringankan beban keuangan individu untuk menghindari kesulitan
pembiayaan yang dilandasi dengan konsep saling tolong-menolong dalam kebaikan
dan ketakwaan serta memberikan perlindungan yang baik dengan berdasarkan
ukhuwah islamiyah.3
Prinsip dasar asuransi yang bertumpu pada azas tolong-menolong dan
ukhuwah Islamiyah,4 dalam hal kebaikan sesuai dengan ajaran agama Islam yang
terdapat didalam Al-Qur’an yang berbunyi:
…
ا
اﻮ او
ناوْﺪ ْاو
ْﺈْا
ﻰ
اﻮ وﺎ
ﺎ و
ىﻮْ او
ﺮ ْا
ﻰ
اﻮ وﺎ و
ا نإ
بﺎ ْا ﺪ ﺪ
.
)
ةﺪﺋﺎ ا
(
Artinya: “…Dan tolong-menolonglah kamu dalam hal (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksaNya.” (Al-Maidah ayat 2).
Kebutuhan akan jasa perasuransian makin dirasakan oleh perorangan maupun
dunia usaha, di Indonesia asuransi merupakan sarana untuk mengurangi dampak
2
Muhammad Maslehuddin, Menggugat Asuransi Modern, (Jakarta: Lentera Bustritama, 1999), Cet Ke-1, h.3
3
Muhammad Syahir Sula, Asuransi Syariah Konsep daaan Sistem Operasional (Jakarta: Gema Insani, 2004), Cet Ke-1, h.30
4
financial (keuangan) dari peristiwa tertentu baik dalam menghadapi resiko yang
mendasar seperti resiko musibah atau materi, hal inilah yang mengakibatkan asuransi
sering digunakan dan perkembangannya semakin meningkat.5
Di Indonesia hingga kini dengan bertambahnya perusahaan asuransi syariah
yang baru menjadi bukti semakin banyak dan meningkatnya pangsa pasar asuransi
namun demikian masih banyak penduduk muslim yang belum mengenal dan
memahami mengenai produk dan jasa asuransi syariah sehingga perlu
disosialisasikan tentang keberadaan asuransi syariah.
Dengan adanya sosialiosasi dan promosi yang tepat diharapkan masyarakat
akan dapat mengetahui seluk beluk tentang asuransi takaful yang berbasis syariah
sehingga akan terjadi peningkatan jumlah peserta asuransi tersebut.
Setiap informasi yang diberikan ketika melakukan promosi diupayakan untuk
menarik perhatian target pasar atau calon konsumen sehingga mereka dapat terbujuk
yang pada akhirnya akan melakukan transaksi.
Untuk mencapai tujuan tersebut ada hal yang sangat penting bagi asuransi
takaful syariah yaitu dengan adanya kegiatan pemasaran memungkinkan adanya
penyebaran produk asuransi takaful yang ditawarkan.
Pemasaran merupakan serangkaian kegiatan aktivitas dari bisnis atau
perdagangan dengan cara menawarkan produk kepada konsumen sehingga tercapai
kebutuhan dan kepuasan konsumen, selain itu juga adanya pengembangan suatu
5
produk ditujukan upaya untuk menarik minat para pelanggan untuk membeli dan
menggunakan produk atau jasa yang telah diluncurkan.6
Pemasaran juga terlibat dalam dunia perdagangan untuk menjual produk yang
ditawarkan dengan adanya jual beli terjadi pertukaran dengan barang secara langsung
maupun menggunakan alat-alat pembayaran (mata uang) yang dapat terlaksana di
suatu pasar toko melalui aktivitas perdagangan, perhubungan, angkutan, pemasaran
(marketing) dan lain sebagainya.7
Dengan adanya pemasaran melalui sebuah strategi yang dikenal dengan
strategi pemasaran tersebut akan memudahkan untuk mengukur sejauh mana tingkat
kepuasan konsumen serta penyebaran produk yang ditawarkan selain itu juga dapat
mengidentifikasi berbagai perubahan gejala dan menghindarkan dari berbagai
penyimpangan atau keluar lebih jauh daripada tujuan yang ingin dicapai.8
Strategi pemasaran mempunyai peranan penting untuk keberhasilan usaha
perusahaan umumnya dan bidang pemasaran khususnya. Dalam melihat kondisi dan
situasi terhadap perkembangan dunia asuransi, apakah sudah optimal atau sebaliknya
yang dilakukan oleh perusahaan asuransi tersebut dalam menarik minat para nasabah.
Disamping itu, strategi pemasaran yang ditetapkan harus ditinjau dan
dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut
dengan demikian, strategi pemasaran harus dapat memberikan gambaran yang jelas
6
Sondang P Siagian, Manajemen Strategik, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999), cet. Ke-5, h. 147
7
H. Hamzah Ya’qub, Kode Etik Dagang Menurut Islam, (Bandung: CV Diponegoro, 1992), h.3
8
dan terarah tentang apa yang dilakukan perusahaan dan menggunakan setiap
kesempatan atau peluang pada beberapa sasaran.9
Kita ketahui bahwa pada saat sekarang ini persaingan antara asuransi takaful
dengan konvensioanl semakin ketat dengan berbagai macam produk yang ditawarkan
dalam rangka menarik minat para nasabah, namun disisi lain pada prinsipnya asuransi
yang berbasis syariah lebih mengutamakan ukhuwah islamiyah yaitu dengan adanya
saling tolong-menolong, sesuai firman Allah SWT :
نﻮ ْﺮ
ْ ﻜ
ا
اﻮ او
ْ ﻜْﻮ أ
ْ
اﻮ ْ ﺄ
ةﻮْ إ
نﻮ ْﺆ ْا
ﺎ إ
)
ةاﺮ ﻮ ا
:
.
1
(
Artinya: “Sesungguhnya orang mu’min itu bersaudara maka damaikanlah keduanya dan bertakwalah kamu kepada Allah agar kamu mendapat kasih sayangnya.” (Al-Hujarat ayat 10)
Penggunaan prinsip saling tolong-menolong dapat terbukti yakni dengan
adanya dana tabarru’ (dana sosial) dimana para nasabah dapat menyisihkan sebagian tabungannya secara sukarela terhadap nasabah lainnya dengan perjanjian yang telah
disepakati, selain itu kegiatannya diawasi langsung oleh DPS (Dewan Pengawas
Syariah) agar tidak ada kecurangan.
Melihat situasi dan kondisi dunia perasuransian yang semakin berkembang
dan penuh persaingan maka ditahun 2004, perusahaan melakukan restrukturisasi yang
berhasil menyatukan fungsi pemasaran Asuransi Takaful Keluarga dan Asuransi
Takaful Umum sehingga lebih efisien serta lebih efektif dalam penetrasi pasar, juga
9
diikuti dengan peresmian kantor pusat, Graha Takaful Indonesia di Mampang
prapatan, Jakarta pada Desember 2004. selain itu, dilakukan pula revitalisasi identitas
korporasi termasuk penataan ruang kantor cabang diseluruh Indonesia, untuk
memperkuat citra perusahaan.
Perusahaan asuransi takaful keluarga telah berjalan kurang lebih sepuluh
tahun dan berdiri pada tanggal 4 Agustus 1994, dan mulai beroperasi pada 25
Agustus 1994, yang ditandai dengan peresmian oleh Menteri Keuangan Mar'ie
Muhammad. Diikuti dengan pendirian anak perusahaan yang bergerak di bidang
asuransi umum Syariah yaitu PT Asuransi Takaful Umum, yang diresmikan oleh
Menristek/Ketua BPPT Prof. Dr. B.J. Habibie pada 2 Juni 1995.
Untuk meningkatkan kualitas layanan yang diberikan Perusahaan dan
menjaga konsistensinya Asuransi Takaful Keluarga memperoleh Sertifikasi ISO
9001:2000 dari dari Det Norske Veritas (DNV), Belanda pada April 2004. Selain itu,
atas upaya keras seluruh jajaran perusahaan, Asuransi Takaful Keluarga meraih MUI
Award 2004 sebagai Asuransi Syariah Terbaik di Indonesia, dan Asuransi Takaful
Umum memperoleh penghargaan sebagai asuransi dengan predikat Sangat Bagus dari
Majalah InfoBank secara berturut-turut pada tahun 2004 dan 2005.
Landasan operasional asuransi diatur oleh undang-undang No.2 tahun 1992
tentang perasuransian, pasal 1 ayat (1) undang-undang tersebut mengatakan bahwa:
tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab yang ditimbulkan dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.” 10
Pada saat sekarang ini asuransi takaful keluarga telah memiliki 37 cabang di
Indonesia mulai dari wilayah Jabotabek, pulau Jawa, Sulawesi, Sumatera dan
Kalimantan, namun disisi lain masih banyak masyarakat yang belum mengenal lebih
dalam mengenai apa itu asuransi Takaful secara menyeluruh karena masyarakat
menganggap hal tersebut merupakan sesuatu yang baru dan apa tujuan serta manfaat
berinvestasi di asuransi takaful selain itu asuransi takaful lebih identik untuk umat
Islam bukan untuk umum, berbeda dengan asuransi konvensional yang telah lama
tumbuh dan memimiliki jaringan komunikasi yang luas, oleh karena itu asuransi
takaful perlu memperkenalkan lebih jauh dan memperluas jaringannya dalam
bersosialisasi untuk menarik minat masyarakat.
Melihat kondisi tersebut betapa pentingnya peranan strategi pemasaran dalam
kegiatan asuransi takaful, namun persoalannya bagaimana dan apa strategi yang
digunakan dalam memperluas jaringan dan menawarkan produk kepada masyarakat
umum, hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam
mengenai Strategi Pemasaran Asuransi Takaful Keluarga Indonesia Dalam Menarik Minat Nasabah.
10
B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah.
1. Pembatasan masalah
Permasalahan dalam ruang lingkup asuransi takaful syariah memang
banyak sekali meliputi antara lain: hukum asuransi syariah, operasional,
sistem informasi asuransi takaful, pendanaan, penatausahaan dan manajemen
disetiap kegiatan dll. Melihat banyaknya problematika asuransi takaful yang
begitu banyak, termasuk dalam memasarkan dan mengembangkan produk,
penulis hanya memfokuskan pada masalah strategi pemasaran asuransi takaful
keluarga.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas untuk lebih khusus lagi
penulis merumuskan permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah
mengenai:
a. Bagaimana strategi pemasaran Asuransi Takaful Keluarga ?
b. Apa faktor pendukung dan penghambat Asuransi Takaful Keluarga ?
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini pertama untuk mengetahui apa strategi
pemasaran Asuransi Takaful Indonesia, kedua untuk mengetahui apa
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi peneliti menambah wawasan dan pengetahuan dalam masalah ini.
b. Bagi tempat penelitian, hasil penelitian diharapkan dapat memberi
masukan yang bermanfaat dalam menentukan langkah selanjutnya.
c. Bagi jurusan Manajemen Dakwah, hasil penelitian merupakan informasi
perihal strategi pemasaran
d. Bagi dunia pustaka, hasil penelitian diharapkan sebagai sumbangan yang
berguna dalam memperkaya koleksi dalam ruang lingkungan.
D. Metodologi Penelitian
1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan kantor pusat Asuransi Takaful Indonesia Jln. Mampang Prapatan Raya No. 100. Adapun waktunya adalah mulai terhitung
September 2007. Alasan dipilihnya kantor pusat Asuransi Takaful Indonesia
ini adalah mengingat tempat tersebut merupakan sumber data utama dan
lokasinya mudah dijangkau. Penulis ingin mengumpulkan data-data yang
diperlukan yaitu mengenai “Strategi Pemasaran Asuransi Takaful keluarga
pada Asuransi Takaful Indonesia Kantor Pusat Mampang Prapatan Raya.”
2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi adalah metode
kualitatif yang menghasilkan data deskriptif dan tertulis melalui informasi
karena dilakukan dalam situasi yang wajar dan metode ini dipilih karena
peneliti berusaha untuk memahami dan menafsirkan makna suatu peristiwa
dalam situasi tertentu.
Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskkriptif berupa kata tertulis atau lisan
dari orang atau perilaku yang diamati sedangkan Krilk dan Miller
mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang tergantung
pada pengamatan sesuai dengan kemampuannya yang berhubungan langsung
dengan orang-orang sekitar objek penelitian.11
3. Subjek dan Objek Penelitian
Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah Asuransi Takaful
Keluarga yang di dalamnya terdapat pimpinan manajemen terutama divisi
marketing serta staf administrasi yang beralamat di Jalan Mampang Prapatan
Raya No.100.
Kemudian yang menjadi objeknya adalah strategi pemasaran Asuransi
Takaful tersebut.
4. Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang menjadi bahan acuan (sumber) dalam penelitian ini,
peneliti membaginya dalam 2 kategori yaitu:
11
a.Data Primer, ialah data yang langsung berkaitan dengan objek penelitian
yang menjadi data primer adalah orang-orang yang terlibat dalam asuransi
takaful.
b.Data Sekunder, digunakan untuk mendukung data primer dalam hal ini
peneeliti menggunakan daata sekunder berupa dokumentasi yaitu hal-hal
yang berkaitan dengan konsep strategi pemasaran seperti : buku-buku,
hasil penelitian dan lain-lain.
Teknik pengumpulan data penulis menggunakan beberapa tempat
penelitian diantaranya:
a.Library Reseach (Penelitiaan Kepustakaan)
Yaitu dengan mengambil bahan-bahan pustaka yang bersifat teoritis,
data-data yang diperoleh dikumpulkan, dibaca dan dipelajari dari sumber
kepustakaan (buku, jurnal, artikel dan lain-lain) yang ada kaitannya
dengan masalah yang dibahas penulis dalam skripsi sebagai bahan rujukan
dalam membantu teknik penulisan
b.Field Reseach (Penelitian Lapangan)
Dalam teknik pengambilan data penulis melakukan penelitian lapangan.
Sumber data yang diperoleh melalui:
1). Observasi, yaitu pengumpulan data dimana penyelidik mengadakan
pengamatan langsung dan terlibat mengenai ssituasi dan kondisi objek
2). Wawancara, yaitu dilakukan dengan menggunakan tanya jawab
terhadap responden ditujukan kepada orang yang bekerja pada
asuransi dan konsumen. Wawancara dilakukan dengan tidak
berstruktur dan tidak terlalu formal karena untuk menghindari
kekakuan antara peneliti dengan responden dengan wawancara bersifat
pribadi.
3). Angket, yaitu daftar pertanyaan yang dikirim kepada responden baik
secara langsung maupun tidak langsung. Keuntungan teknik
pengambilan data dengan mnggunakan aangket adalah data mudah
diolah, penyisiannya relatif singkat, juga dapat menjaring responden
yang relatif banyak.
4). Teknik penulisan
setelah data yang diperoleh diperlukan terkumpul kemudian analisis
sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian setelah itu
disajuikan dalam laporan ilmiah, adapun teknik dalam penulisan
skripsi ini berpedoman kepada buku :
“Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta” pada pedoman yang baru yang
diterbitkan CeQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Cetakan ke II,
2007. Dengan pengecualian ayat-ayat Al-Qur’an dan terjemahannya
ditulis satu spasi mengacu pada Al-Qur’an dan terjemah yang
catatan kaki, akan tetapi cukup dibuatkan diakhir kutipan (dalam
kurung) nama atau nomor surat dan ayat serta dibuatkan
terjemahannya.
5. Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis data yang menggunakan metode deskriptif analisis
yaitu penulis mnguraikan dan memberikan gambaran mengenai semua data
yang diperoleh kemudian membuat analisis komperatif sesuai dengan
rumusan masalah dan tujuan penelitian.
E.Tinjauan Pustaka
1.Strategi pemasaran produk mudharabah BPRS Amanah Ummah (Skripsi Dede
Mahfudzh, MD, 2007), dalam skripsi ini menjabarkan bagaimana pola pemasaran
yang menitik beratkan penjualan produk yang ditawarkan seperti mudharabah,
syirkah, murabaha, wadi oleh karenanya penulis hanya membatsi bagaimana
pengembangan produk tersebut agar dapat sampai kepada para konsumen.
2. Pengelolaan dana haji PT. Asuransi Takaful Keluarga (Afif Amrullah, MD,
2007) dalam skripsi ini penulis lebih menekankan pada bagaiman mekanismecara
pengelolahan haji.
3. Pelaksanaan manajemen pemasaran biro haji PT. Fazari, (Asmawi, MD, 2005),
dalam skripsi ini penulis menjelaskan bagaimana cara atau penerapan manajemen
4. Manajemen Pemasaran ( buku Assauri Sofyan, Jakarta : Raja Grafindo Persada,
2004 cet ke-7, edisi ke I), buku ini membahas pengertian manajemen secara
umum.
5. Manajemen pemasaran modern (Basu Swasta, Yogyakarta: Liberti, 1996), buku
ini membahas manajemen pemasaran secara umum mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan.
Dalam beberapa referensi yang penulis temui memang semuanya membahas
mengenai pokok dari pemasaran, namun berbeda dengan skripsi yang saya tulis
ada beberapa perbedaan salah satu diantaranya bahwa penulis hanya memfokuskan
pada strategi pemasarannya saja dan memfokuskan pada marketing mix selain itu
analisa mengenai apa saja faktor pendukung dan hambatan dalam strategi
pemasaran yang telah dibuat oleh perusahaan tersebut barulah penulis menganalisa
sehingga menemukan jawaban dari pokok permasalahan tersebut.
F. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam karya ilmiyah skripsi, penulis bagi
menjadi lima bab, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini merupakan bab pendahuluan yang meliputi : latar
belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan
manfaat penulisan, metodologi penelitian, tinjauan pustaka,
BAB II TINJAUAN TEORITIS
Merupakan landasan teori yang meliputi : Strategi pemasaran yaitu
mengenai pengertian strategi, pengertian pemasaran, pengertian
strategi pemasaran, tujuan strategi pemasaran, jenis-jenis strategi
pemasaran, elemen-elemen strategi pemasaran, perumusan strategi
pemasaran.
Bauran pemasaran, selain itu juga membahas pengertian asuransi
takaful syariah, dasar hukum asuransi takaful, prinsip-prinsip dasar
asuransi takaful syariah.
BAB III GAMBARAN UMUM ASURANSI TAKAFUL
Asuransi Takaful Keluarga Indonesia yang meliputi sejarah berdiri
dan perkembangannya, visi dan misi, struktur organisasi, program
kerja, produk-produk asuransi takaful, keunggulan ATK.
BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN ASURANSI TAKAFUL
Mengemukakan hasil penelitian mengenai strategi pemasaran
asuransi takaful yang meliputi segmentasi pasar, sasaran pasar,
bauran pemasaran yang meliputi produk, harga, distribusi dan
promosi, yang terakhir faktor pendukung dan penghambat ATK.
BAB V PENUTUP
Penutup merupakan bagian akhir yang terdiri dari kesimpulan
bahasan pada bab-bab sebelumnya diserta saran. Bab ini dilengkapi
BAB II
TINJAUAN UMUM TENTANG
STRATEGI PEMASARAN DAN ASURANSI ISLAM
A. Pengertian Strategi
1. Pengertian Strategi
Istilah strategi berasal dari kata Yunani Strategeta (Stratos = militer; dan ag = memimpin), artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang Jenderal. Konsep ini
relevan dengan situasi pada zaman dahulu yang sering diwarnai perang, dimana
jenderal dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang agar selalu dapat
memenangkan perang.
Strategi juga bisa diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagi dan
pengguna kekuatan militer dan material pada daerah-daerah tertentu untuk mencapai
tujuan tertentu.12 Strategi militer didasarkan pada pemahaman akan kekuatan dan
penempatan posisi lawan, karakteristik medan perang, kekuatan dan karakter sumber
daya yang tersedia, sikap orang-orang yang menempati teritorial tertentu, serta
antisipasi terhadap setiap perubahan yang mungkin terjadi.
Konsep strategi militer seringkali diadaptasi dan diterapkan dalam dunia
bisnis, mislanya konsep Sun Tzu, Hannibal, dan Carl Van Clausewitz. Dalam konteks
bisnis, strategi merupakan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang dipilih dan
merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya usaha suatu organisasi.
12
Setiap organisasi membutuhkan strategi manakala menghadapi situasi berikut (Jain,
Iggo):
a. Sumber daya yang dimiliki terbatas.
b. Ada ketidakpastian mengenai kekuatan bersaing organisasi.
c. Komitmen terhadap sumber daya tidak dapat diubah lagi.
d.Keputusan-keputusan harus dikoordinasikan antar bagian sepanjang waktu.
e. Ada ketidakpastian mengenai pengendalian inisiatif.
Menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert, Jr (1995), konsep strategi dapat
didefinisikan berdasarkan 2 perspektif yang berbeda,
yaitu:
a. Dari perspektif apa yang suatu organisasi ingin lakukan (intends to do). Strategi dapat didefinisikan sebagai program untuk menentukan dan
mencapai tujuan organisasi dan mengimplementasikan misinya. Di sini para
manajer memainkan peranan yang aktif, sadar dan rasional dalam
merumuskan strategi organisasi.
b.. Dari perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan (eventually does). Strategi didefinisikan sebagai pola tanggapan atau respon organisasi
terhadap lingkungannya sepanjang waktu. Di sini para manajer bersifat
reaktif, yaitu hanya menanggapi dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan
Pernyataan strategi secara eksplisit merupakan kunci keberhasilan dalam
menghadapi perubahan lingkungan bisnis. Strategi memberikan kesatuan arah bagi
semua anggota organisasi. Bila konsep strategi tidak jelas, maka keputusan yang
diambil akan bersifat subyektif atau berdasarkan intuisi belaka dan mengabaikan
keputusan yang lain.
2.. Pengertian Pemasaran
Menurut Kotler dan amstrong, pemasaran adalah sebuah proses sosial dan
manajerialnya yang dengannya individu-individu dan kelompok-kelompok
memproleh apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan dengan menciptakan
dan saling mempertukarkan produk-produk dan nilai satu sama lain. 13
Ada tiga konsep alternatif yang dilakukan organisasi dalam menjalankan
kegiatan-kegiatan pemasaran,14 yaitu:
a. Konsep Produksi
Konsep produksi menyatakan bahwa konsumen akan menyukai
produk-produk yang tersedia dan selaras dengan kemampuan (highly
Affordable) dan bahwa manajemen sebaiknya memusatkan perhatian pada
peningkatan efisiensi produk dan distribusi. Konsep ini merupakan salah
satu dari falsafah tertua yang menentukan pra penjual.
Kitab suci Al-Qur’an menggunakan konsep produksi barang dalam
artian luas. Al-Qur’an menekankan manfaat dari barang yang diproduksi.
13
Kotler dan Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 1997), Edisi ke-3, Jilid I,h.3
14
Memproduksi suatu barang harus mempunyai hubungan dengan kebutuhan
hidup manusia, berdasarkan firman Allah SWT:
ءْ
آ
ْ
ﺎﻬ
ﺎ ْ ْأو
اور
ﺎﻬ
ﺎ ْ ْأو
ﺎهﺎ ْدﺪ
ضْرﺄْاو
زاﺮ
ْ ْ
ْ و
ﺎ
ﺎﻬ
ْ ﻜ
ﺎ ْ و
نوزْﻮ
)
ﺮ ا
(
Arti: “Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezki kepadanya.”
(Q.S. Al-Hijr: 19-20).
Tujuan utama Allah menciptakan bumi ialah untuk diberikan kepada
manusia agar dapat menggunakan sumber-sumber yang ada di bumi untuk
memperoleh rezeki, dan manusia haruslah berjuang untuk
memperolehnya.15
b. Konsep Produk
Gagasan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang
menawarkan mutu, kinerja, dan penampilan terbaik dan bahwa suatu
organisasi sebaiknya mencurahkan tenaganya untuk melakukan perbaikan
produk secara berkesinambungan. Produk yang ditawarkan adalah produk
15
yang halal dan tidak boleh menghasilkan serta memperjualbelikan produk
yang secara tegas dilarang oleh hukum syara. Seperti yang dijelaskan oleh
Allah SWT dalam firman-Nya:
ْ
ْ ر
مﺎ ْزﺄْاو
بﺎ ْﺄْاو
ﺮ ْ ْاو
ﺮْ ْا
ﺎ إ
اﻮ اء
ﺬ ا
ﺎﻬ أﺎ
نﻮ ْ
ْ ﻜ
ﻮ ْ ﺎ
نﺎ ْ ا
)
ةﺪﺋﺎ ا
:
90
(
.
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah Termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (Q.S. Al-Maidah:90).
c. Konsep Penjualan
Gagasan konsumen bahwa tidak akan membeli cukup produk
perusahaan kecuali jika perusahaan tersebut melakukan upaya-upaya dan promosi
yang gencar.
3. Pengertian Strategi Pemasaran
Menurut Kotler dan Amstrong strategi pemasaran adalah logika
pemasaran yang dengannya unit usaha berharap dapat mencapai tujuan
pemasarannya.
Bygrave (1996) mendefinisikan strategi pemasaran sebagai kumpulan
petunjuk dan kebijakan yang digunakan secara efektif untuk mencocokkan
pasar guna mencapai sasaran usaha. Dalam bahasa yang lebih sederhana,
suatu strategi pemasaran pada dasarnya menunjukkan bagaimana sasaran
pemasaran dapat dicapai.16
Sedangkan menurut Bennet (1998), strategi pemasaran merupakan
pernyataan (baik secaara implisit maupun eksplisit) mengenai bagaimana
suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya.17 Sementara itu Tull dan
Kahle (1990) mendefinisikan strategi pemasaran sebagai alat fundamental
yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan
mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar
yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk mencapai pasar
sasaran tersebut.
4. Tujuan Strategi Pemasaran
a.Menetapkan arah kegiatan perusahaan
b.Memberikan informasi kepada manajemen puncak dalam meneruskan
tujuan
c.Sasaran untuk mengantisipasi berbagai permasalahan dan keadaan yang
berubah dimasa mendatang.
5. Jenis- jenis Strategi Pemasaran
a. Strategi Pemimpin Pasar (Market Leader)
16
Ismail Yusanto, M. Karebet Widjayakusuma, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta: GIP, 2002), h. 169
17
Pemimpin pasar adalah perusahaan yang diakui oleh industri yang
bersangkutan sebagai pemimpin. Perusahaan yang dominan selalu ingin tetap
nomor satu. Sikap ini mendorongnya untuk mengambil tindakan ke-3 arah,
yaitu: mengembangkan pasar keseluruhan, melindungi pangsa pasar, dan
memperluas pangsa pasar.
b. Strategi Penantang Pasar (Market Challenger)
Penantang pasar adalah perusahaan “runner up” yang secara konstan
mencoba memperbesar pangsa pasar mereka. Yang dalam usaha tersebut
mereka berhadapan secara terbuka dan langsung dengan pemimpin pasar.
Strategi yang dilakukannya adalah dengan menentukan lawan dan sasaran
strategi serta memilih strategi penyerangnya.
c. Strategi pengikut Pasar (Market Follower)
pengikut pasar adalah perusahaan yang mengambil sikap tidak
mengusik pemimpin pasar dan hanya puas dengan cara menyesuaikan diri
terhadap kondisi-kondisi pasar. Strategi umum yang boasa dimanfaatkan
yaitu: Cloner, imitator, dan adapter18.
d. Strategi Penggarap Ceruk Pasar (market Nicher)
Penggarap ceruk pasar adalah perusahaan yang mengkhususkan diri
melayani sebagian pasar yang diabaikan perusahaan besar, dan menghindari
bentrok dengan perusahaan besar. Strategi yang dilakukan adalah spesialisasi
18
dalam hal pasar, konsumen, produk, dan sebagainya juga menerapkan
multiple niching (melayani lebih dari satu ceruk pasar). 6. Elemen-elemen Strategi Pemasaran
Dalam merencanakan pemasaran yang akan datang manajer pemasaran
sering dihadapkan pada strategi pemasaran apa yang akan ditempuh oleh
perusahaan. Hal ini mengingat strategi pemasaran setiap perusahaan
merupakan suatu rencana keseluruhan untuk mencapai tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan. Namun demikian penentuan strategi ini dapat dilakukan
untuk manajemen pemasaran dengan membuat tiga keputusan, yaitu:
a. Konsumen yang akan dituju
b. Kepuasan yang dinginkan oleh setiap konsumen.
c. Marketing mix (bauran pemasaran) seperti apakah yang dipakai untuk diberikan kepada konsumen.
Ketiga elemen tersebut sangat menentukan arah strategi pemasaran
perusahaan, sehingga strategi tersebut menjadi rencana jangka panjang yang
digunakan sebagai pedoman bagi aktifitas pemasaran. Oleh karena itu, dengan
suatu riset pemasaran, manajemen berusaha untuk menentukan konsumen
mana yang akan dituju. Hal ini berarti perusahaan mempunyai atau memiliki
konsumen tertentu sebagai sasarannya sebagai tindak lanjut dari rencana
tersebut manajemen pemasaran mengidentifikasi keinginan konsumen agar
faktor lingkungan intern maupun ekstern serta kekuatan dan kelemahan
organisasi perusahaan.
Adapun elemen-elemen strategi pemasaran beserta hubungan dengan
masing-masing elemen, strategi pemasaran sangatlah berguna untuk
mengidentifikasi sejauh mana kinerja perrusahaan tersebut, adapun elemen
[image:36.612.112.528.246.520.2]tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut ini:
Gambar 2.1 Elemen-Elemen Strategi Pemasaran.19
7. Perumusan Strategi Pemasaran
a. Strategi pasar yang dituju
1) Segmen pasar adalah kelompok individu atau perusahaan yang memiliki satu atau lebih karakteristik yang sama.
19
Basu Swasta, Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta:Liberty,1990), h.70 Memilih
Konsumen
Mengidentifikasi kebutuhan
Menentukan marketing
Produk Harga Distribusi Promosi
Faktor-faktor lingkungan
Riset
pemasaran Pasar
Setiap pasar mempunyai segmen, tetapi tidak semua cara dalam
segmentasi pasar memiliki manfaat yang sama. Strategi pasar yang dituju
mengidentifikasikan segmen-segmen pasar yang akan dilayani. Proses ini dimulai
dengan analisis peluang pasar.
2) Penentuan pasar sasaran adalah proses untuk mengevaluasi setiap daya tarik segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen yang akan
dimasuki.
3) Penentuan posisi pasar (positioning) adalah mengatur sebuah produk untuk menempati tempat yang jelas, berbeda dan diinginkan relatif terhadap produk-produk
saingan didalam pikiran konsumen sasaran. Inti dari pemasaran terdiri dari tiga
langkah pokok, yaitu: segmentasi pasar, penentuan pasar sasaran, dan positioning
aatau sering disebut STP (Segmenting, Targeting, Positioning).
Secara umum ada tiga segmentasi yang dapat digunakan dalam memilih pasar yang
dituju dapat diseleksi dengan membandingkan pasar tersebut dengan seluruh pasar
berdasarkan salah satu bauran pemasaran, dengan memusatkan perhatian pada satu
segmen, atau membandingkannya dengan beberapa segmen pasar dengan
menggunakan beberapa elemen bauran pemasaran.
Setiap segmen pasar yang dituju harus digambarkan secara lengkap. Faktor
demografi, psikologi, dan perilaku pembeli harus dipertimbangkan. Jika segmen
pasar dibedakan menurut faktor etnis, maka aspeek multicultural dari bauran
B. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Istilah bauran pemasaran mengacu pada paduan strategi produk, distribusi,
promosi, dan harga yang bersifat unik yang dirancang untuk menghasilkan
pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar yang dituju. Distribusi
kadangkala dihubungkan dengan tempat, sehingga memberikan kita 4P dari bauran
pemasaran: produk (product), tempat (place), promosi (promotion), harga (price).20
1. Produk
Biasanya bauran pemasaran dimulai dengan produk yang mencerminkan
tentang barang dan jasa yang ditawarkan. Produk tidak hanya meliputi unit
fisiknya saja tetapi juga kemasan, garansi, merek, nama baik perusahaan dan
masih banyak lagi faktor lainnya. Inti dari bauran pemasaran yang merupakan
langkah awalnyaa aaadalah penawaran produk dan strategi produk. Sangat
sulit untuk mendesain suatu strategi distribusi, memutuskan kampanye
promosi, atau menentukan harga tanpa mengenali produk yang dihasilkan
harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pembeli (customer needs and wants).
2. Harga
Adalah apa yang harus diberikan oleh pembeli untuk mendapatkan suatu
produk. Hingga sering merupakan elemen yang paling fleksibel. Diantaranya
20
keempat bauran pemasaran, yaitu elemen yang paling cepat berubah. Strategi
dalam menetapkan harga harus berhubungan dengan biaya pembeli (cost of costumer). Biaya yang ditetapkan rendah dan dapat terjangkau konsumen dengan tidak mengurangi kualitas produk yang ditawarkan.
3. Distribusi
Mencerminkan kegiatan-kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia
untuk konsumen sasaran. Tujuan dari distribusi adalah untuk memastikan
bahwa produk tiba dalam konddisi layak pakai pada tempat yang ditunjuk
pada saat yang diperlukan.
Dalam menetapkan langkah sebuah strategi distribusi perusahaan harus
membuat langkah-langkah mudah (easy step) untuk memperoleh produk yang ditawarkan.
4. Promosi
Mencerminkan kegiatan-kegiatan yang mengkomunikasikan keunggulan
produk dan membujuk konsumen membelinya. Promosi terdiri dari penjualan
perseorangan, iklan, promosi, penjualan, damn publikasi. Promosi sangat
berhubungan erat dengan komunikasi.
Implementasi syariat dalam variabel-variabel bauran pemasaran dapat dilihat
pada produk, barang dan jasa yang ditawarkan berkualitas sesuai dengan yang
dijanjikan. Pada variabel harga aaaaakan disajikan dengan harga yang kompetitif,
penindasan terhadap pesaing, untuk variabel promosi menghindarkan sifat dusta
atau menipu dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan hasil yang besar.
Bisnis jasa sangat kompleks, karena banyak elemen yang mempengaruhinya,
seperti sistem internal organisasi, lingkungan fisik, kontak personal, iklan,
tagihan, dan pembayaran, komentar dari mulut kemulut, dan sebagainya. Oleh
karena itu pemasaran jasa tidak hanya membuthkan pemasaran eksternal tetapi
juga pemasaran internal dan pemasaran efektif.
Pemasaran eksternal menggambarkan aktivitas normal yang dilakukan oleh
perusahaan dalam mempersiapkan jasa menetapkan harga, melakukan distribusi,
dan mempromosikan jasa, yang bernilai superior kepada para pelanggan akan
terikat dengan perusahaan, sehingga laba jangka panjang bisa terjamin.
Perumusan internal menggambarkan tugas yang diemban perusahaan dalam
rangka melatih dan memotivasi para karyawan (sebagai aset utama perusahaan
dan ujung tombak pelayanan) aaaagar dapat melayani para pelanggan dengan
baik. Yang tak kalah pentingnya aaaaadalah pemberian penghargaan dan
pengakuan yang sepadan dan manusiawi. Aspek ini bisa membangkitkan
motivasi, moral kerja, rasa bangga, loyalitas. Setiap orang dalam organisasi pada
gilirannya dapat memberikan kontribusi besar bagi perusahaan dan bagi
pelanggan yang dilayani.
Pemasaran interaktif menggambarkan interaksi anatara pelanggan dan
karyawan. Diharapkan setiap karyawan yang loyal, bermotivasi tinggi, dan
pelanggan dan calon pelanggan. Bila ini teralisasi, maka pelanggan yang puas
akan menjalin hubungan berkesinambungan dengan personil dan perusahaan yang
bersangkutan.
Secara garis besar, strategi pemasaran jasa yang pokok berkaiatan dengan tiga
hal berikut:
a. melakukan difensiasi kompetitif
b. mengelola kualitas jasa
c. mengelolah produktivitas.
C. Asuransi Takaful Dalam Islam
1. Pengertian Asuransi
Secara bahasa, takaful berasal dari akar kata kafala yang artinya
menolong, memberi nafkah dan mengambil alih perkara seseorang. Kata takaful
merupakan bentuk mashdar dari kata :ﻞﻓﺎﻜ – ﻞﻓﺎﻜ ﻳ - ًﻼﻓﺎﻜ
Dalam Kamus Al-Munawir dijelaskan bahwa arti kata kafala yang merupakan
kata dasar dari takaful adalah : pertanggungan yang berbalasan, hal saling
menanggung.
Istilah kata takaful ini merupakan istilah yang relatif baru, jika dilihat tidak
satupun ayat-ayat Al-Qur'an menggunakan istilah takaful ini. Bahkan dalam
hadits pun, juga tidak dijumpai kata yang menggunakan istilah takaful ini.
Namun secara sistem keukhuwahan, takaful sudah diterapkan sejak zaman
Kata 'Takaful' di Dalam lafaz Al-Qur’an tidak dijumpai satu ayatpun yang
secara tersurat menggunakan kata ‘takaful’. Demikian juga dalam hadits.
Namun demikian, terdapat sejumlah kata (delapan kata dalam delapan ayat)
yang menggunakan kata yang seakar dengan kata takaful, yaitu dari kata kafala.
Kata-kata yang berakar dari kata kafala tersebut, secara umum keseluruhannya mengarah pada makna memelihara, memikul (resiko).
Menurut bahasa kata asuransi dalam bahasa Belanda adalah “Vezekering” yang berarti pertanggungan, sedangkan asuransi dalam bahasa Inggris yaitu
berasal dari kata “Assurance” artinya jaminan.21
Menurut istilah asuransi adalah suatu akad dimana penajaminan dengan
kehendak akad tersebut, berkewajiban membayar kepada si terjamin atau
kepada orang yang mendapat laba, disyaratkan ta’min itu bagi kebaikannya,
sejumlah dari harta pembayaran secara tertib atau ganti dari harta yang lain.
Ketika terjadi suatu kejadian mauppun terbuktinya suatu bahaya yang
disyaratkan dalam akad. Dari pengertian menurut bahasa tersebut, maka dapat
didefinisikan bahwa asuransi adalah suatu persetujuan pihak yang menjamin
berjanji kepada pihak yang dijamin, umtuk menerima sejumlah uang premi
21
sebagai ganti kerugian, karena akibat dari suatu peristiwa yang belum jelas akan
terjadi.22
Definisi asuransi menurut ketentuan pasal 11 butir 1 undang-undang
nomor 2 tahun 1992 adalah:
“Perjanjian antara 2 pihak atau lebih, dengan nama pihak penaggung
mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi,
untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian,
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung
jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita
tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau
utnuk memberikan ssuatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal
atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan”.23
Setelah memperhatikan beberapa pengertian asuransi, baik dari segi
bahasa maupun istilah, maka secara praktis dapat dikatakan bahwa asuransi
adalah suatu alat sosial yang mengalihkan resiko pribadi kepada semua anggota
kelompoknya dengan memanfaatkan dana yang dikumpulkan bersama dari
kelompok itu untuk membayar kerugian yang dialami oleh priobadi dalam
hal-hal yang sudah ditentukan.
22
Ibid, h. 16
23
2. Dasar Hukum Asuransi Islam
Landasan syariah Asuransi Islam sebenarnya bertumpu pada konsep azas
tolong-menolong dalam hal kebaikan dan takwa disertai rasa aman yang
menjadikan semua peserta asuransi sebagai keluarga besar yang saling menjamin
dan menaggung resiko satu sama lainnya.24
Sedangkan menurut Karnaen A. Perwataatmadja bahwa konsep asuransi
islam itu berazaskan takaful yang merupakan perpaduan rasa tanggung jawab dan
persaudaraan antara peserta. Dalam hal ini peserta setujua untuk memberikan
sumbangan keuangan sebagai derma (tabarru) karena Allah semata untuk membantu peserta yang tertimpa musibah kematian, bencana dan sebagainya.
Landasan syariah asuransi Islam, diantaranya:
a. Konsep tolong-menolong sebagaimana firmaan Allah SWT:
…
اﻮ او
ناوْﺪ ْاو
ْﺈْا
ﻰ
اﻮ وﺎ
ﺎ و
ىﻮْ او
ﺮ ْا
ﻰ
اﻮ وﺎ و
بﺎ ْا ﺪ ﺪ
ا نإ
ا
)
ةﺪﺋﺎ ا
:
2
(
Artinya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (Al-Maidah ayat 2)
24
b. Konsep saling meridhoi, firman Allah SWT:
ﻜ ْ
ْ ﻜ اﻮْ أ
اﻮ آْﺄ
ﺎ
اﻮ اء
ﺬ ا
ﺎﻬ أﺎ
ةرﺎ
نﻮﻜ
ْنأ
ﺎ إ
ﺎ ْﺎ
ْ
ﺎ ر
ْ ﻜ
نﺎآ
ا
نإ
ْ ﻜ ْأ
اﻮ ْ
ﺎ و
ْ ﻜْ
ضاﺮ
ْ
)
ءﺎ ا
:
29
(
Arti: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (Annisa: ayat 29)
c.Konsep saling memberi manfaat, firman Allah SWT: ar-Ra’ad 17
ﺎ ار
اﺪ ز
ْ ا
ْ ﺎ
ﺎهرﺪ
ﺔ دْوأ
ْ ﺎ
ءﺎ
ءﺎ ا
لﺰْأ
ﻚ ﺬآ
ْ
ﺪ ز
عﺎ
ْوأ
ﺔ ْ
ءﺎﻐ ْا
رﺎ ا
ْ
نوﺪ ﻮ
ﺎ و
ﺰ ا
ﺎ ﺄ
ﺎ ْاو
ْا
ا
بﺮْﻀ
سﺎ ا
ْ
ﺎ
ﺎ أو
ءﺎ
هْﺬ
ﺪ
لﺎ ْ ﺄْا
ا
بﺮْﻀ
ﻚ ﺬآ
ضْرﺄْا
ﻜْ
)
ﺪﺋﺮ ا
:
17
(
3.Prinsip-prinsip Dasar Asuransi Syariah.
Dalam menjalankan kegiatan asuransi syariah PT. Asuransi Takaful Keluarga
mempunyai bebrapa prinsipdasar yang dijadikan sebagai pedoman. Adapun
prinsip dasar tersebut adalah:
a. Saling bertanggung jawab
Rasa tanggung jawab warga masyarakat terhadap warga lain merupakan factor
yang mempererat rasa persatuan dan persaudaraan yang akan memperkokoh
masyarakat yang bersangkutan. Misalnya si fakir akan merasa aman karena
terlindungi oleh yang kaya, yang sakit tidak akan sengsara karena mendapat
pertolongan dari yang sehat, dan sebaliknya.
PT. Asuransi Takaful Keluarga juga bertanggung jawab atas amanah yang
telah dipercayakan secara penuh oleh para peserta. Dengan memiliki jiwa
ketarbukaan dan keikhlasan dalam membantu apa yang menjadi kebutuhan
para peserta.
b. Sikap saling bekerjasama
Kekayaan hendaklah digunakan untuk meringankan beban penderitaan atau
membantu memnuhi kebutuhan keluarga atau masyarakat yang kurang
mampu, sama halnya dengan kerjasama antara peserta dalam mengatasi
kesulitan yang dihadapinya.
Oleh karena itu seorang muslim harus dapat merasakan bagaimana beban
penderitaan yang menimpa saudaranya, dengan demikian akan timbul sikap
c. Saling melindungi dan menjaga keselamatan.
Niat yang ikhlas karena Allah ikut membantu sesame yang mengalami
pendeeritaan karena musibah, atau meringankan beban resiko keuangan bagi
yang mengalmi musibah, merupakan landasan awal asuransi Islam. Premi
yang dibayarikan kepada perusahaan asuransi Islam harus didasarkan kepada
kerjasama dan tolong-menolong, salah satunya denga dana tabarru (sedekah)
sesuai dengan perintah Allah dan untuk mendapatkan keridhoan.
d. Menghindari unsur-unsur gharar, maisir, dan riba
Unsur gharar, maisir, dan riba sangatlah merugikan terhadap para peserta
yang ingin menginvestasikan uangnya kepada PT. Asuransi tersebut, selain itu
hal ini sangatlah dilarang dalam hukum islam seperti halnya unsur gharar
yang berarti tipuan dimana didalam akad ini terjadi ketidak jelasan dengan
meliputi beberapa sesuatu yang diperoleh (ada atau tidak, besar atau kecil),
dan tidak diketahui berapa lama kita harus membayar.
Dalam menghindari hal semacam ini asuransi takaful menggunakan perjanjian
yang bersifat takafuli yang berarti saling menaggung atau menolong diantara
peserta asuransi. Sedangkan untuk pembayaran klaim diambil dari dana
tabarru yang dikumpulkan dari setiap peserta yang diniatkan untuk membantu
dan menanggung sesame peserta yang terkena musibah.
Dalam asuransi takaful tidak adanya unsur maisir dimana semua dana premi
tetap menjadi kepemilikan peserta kecuali dana yang telah dimasukkan
yang sepenuhnya memiliki dana premi dari tiap peserta yang tidak
mengajukan klaim perpanjangan kontrak kembali atau mengundurkan diri.
Asuransi takaful selalu menginvestasikan dananya ke dalam pembiayaan atau
proyek lainnya dalam bentuk tabarru maupun mudharabah.
Hal inilah yang membedakan antara lembaga keuangan lainnya sehingga tidak
merugikan orang lain karena begitulah cara Islam mengajarkan kepada
manusia untuk saling mengasihi dan tidak untuk saling menjatuhkan, kalau
hal yang demikian itu dapat berjalan dengan baik maka negara Indonesia akan
menjadi negara yang makmur, dan adil.
Asuransi Syariah sudah sepatutnya dijadikan bahan untuk rujukan terhadap
asuransi lainnya, karena sebagian besar pengelolaan dananya saling
menguntungkan hal ini perlu mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah
untuk lebih mendorong dan memberikan subsidi dalam memajukan
perekonomian umat selain itu masyarakat juga hendaknya menilai lebih jauh
BAB III
GAMBARAN UMUM TENTANG
PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA INDONESIA
A. Latar Belakang Berdirinya PT. Asuransi Takaful Keluarga
Takaful Indonesia merupakan pelopor sekaligus salah satu perusahaan yang
menyediakan jasa asuransi dan perencanaan keuangan sesuai dengan prinsip syariah
untuk memenuhi kebutuhan umat dan masyarakat Indonesia, melalui dua anak
perusahaannya yaitu PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi Takaful Umum.
Pada awalnya PT Asuransi Takaful berdiri di Indonesia atas prakasa Tim
Pembentukan Asuransi Takaful Indonesia (TEPATI), yang dimotori oleh Ikatan
Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) melalui Yayasan Abdi Bangsa, Bank
Muamalat Indonesia Tbk, PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri, Departemen Keuangan
RI, serta beberapa pengusaha muslim Indonesia. Tim tersebut berupaya merumuskan
rancangan awal pembentukan lembaga asuransi yang berlandaskan syari’ah.25
Tim TEPATI terlebih dahulu melakukan beberapa studi banding ke Malaysia
sebagai salah satu Negara ASEAN pertama yang telah mempraktekkan asuransi
berdasarkan prinsip syaria’h, setelah melakukan studi banding hasil tersebut
kemudian diseminarkan di Hotel Indonesia dalam mengupayakan percepatan
pembentukan Asuransi takaful.
25
Dari hasil seminar tersebut pada tanggal 24 Februari 1994 didirikan PT.
Syarikat Takaful Indonesia sebagai holding company dimana kepemilikan mayoritas sahamnya pada saat ini dikuasai oleh Syarikat Takaful Malaysia Berhand (56,00 %)
dan Islamic Development Bank (26,39 %) sedangkan selebihnya oleh Permodalan
Nasional Madani (PNM) dan Bank Muamalat Indonesia Karya Abdi Bangsa lain-lain,
PT Asuransi Takaful Indonesia telah membawahi dua buah perusahaan jasa asuransi
yakni PT Asuransi Takaful Keluarga (ATK) dan PT. Asuransi Takaful Umum
(ATU).
PT Asuransi Takaful Keluarga yang bergerak dibidang jasa asuransi syariah
didirikan pada 4 Agustus 1994 dan mulai beroperasi pada 25 Agustus 1994 yang
ditandai dengan peresmian oleh Menteri Keuangan Mari’e Muhammad dengan izin
operasional Surat Keputusan No. 385/KMK.017/1994. Diikuti dengan pendirian anak
perusahaan yang di bidang asuransi umum Syariah yaitu PT Asuransi Takaful Umum
dengan izin operasional No. 247/KMK.017/1995 yang diresmikan oleh
Menristek/Ketua BPPT Prof. Dr. B. J. Habibie pada 2 Juni 1995.26
Sejak tahun 2004, perusahaan telah beroperasi dikantor pusatnya yang baru,
Graha Takaful Indonesia, yang berlokasi di Mampang Prapatan Raya, Jakarta. Pada
saat yang sama, melalui serangkaian prakarsa strategis termasuk penyatuan fungsi
pemasaran dan fungsi korporasi ATK dan ATU di perusahaan induk, serta revitalisasi
dan konsolidasi jaringan kantor cabang dan pemasaran, perusahaan berhasil
26
meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasionalnya yang berdampak pada
peningkatan kinerja keuangan dari tahun ke tahun. Sebagai upaya dalam
meningkatkan kualitas layanan yang diberikan dan menjaga konsistensinya,
perusahaan telah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 untuk sistem ATK telah
memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 dari Det Norske Veritas (DNV), Belanda,
pada tahun yang sama.
Komitmen Takaful Indonesia untuk menjadi penyedia jasa asuransi Syariah
terkemuka di Indonesia dibuktikan dengan serangkaian penghargaan yang telah
diterima sepanjang tahun 2006. Di antaranya adalah tiga buah penghargaan dari
Karim Business Consulting sebagai The Best Risk Management Islamic Life
Insurance (ATK), Best Risk Management Islamic General Insurance (ATU), Top of
Mind Asuransi Syariah (STI), serta dua buah penghargaan dari majalah Investor
untuk ATK sebagai Best Performance.
Berbagai upaya telah dilakukan dalam mengembangkan usaha perasuransian
dengan melakukakan berbagai kegiatan training dan seminar dengan memanfaatkan
potensi atau sumber daya yang dimiliki untuk menjalankan operasional Asuransi
Takaful, selain itu dengan melakukan pendirian lembaga-lembaga asuransi yang
sejenis di berbagai wilayah dan di daerah Indonesia. Hal ini dilakukan agar sosialisasi
dan percepatan pengembangan lembaga keuangan syari’ah tidak hanya terbatas pada
bidang jasa keuangan perbankan, tetapi juga mencangkup semua instrument lembaga
Program pengembangan dan sentralisasi pemasaran Asuransi Takaful telah
dimulai pada tahun 2004, diarahkan guna memperluas jamgkauan kepada para
pelanggan dan meliputi konsolidasi agen pemasaran untuk mendukung bisnis Takaful
Keluarga dan Umum, sehingga perusahaan dapat menawarkan solusi Takaful satu
atap.
Lebih jauh perusahaan telah melaksanakan upaya pembenahan jaringan
cabang dengan mengevaluasi efektivitas jaringan yang ada serta menambaha kantor
cabang yang baru di lokasi potensial di beberapa kota besar di Indonesia. Di tahun
2005 perusahaan telah merevitalisasi 8 kantor cabangnya di Jakarta menjadi 4 kantor
cabang, serta membuka cabang lainnya di daerah lainnya dan sampai saat ini telah
mencapai 37 cabang di seluruh Indonesia.
Asuransi Takaful memang memiliki potensi yang besar untuk menjangkau
konsumen berbagai usaha lainnya telah dilakukan melalui kemitraan dengan
perbankan syariah seta instansi lainnya. Program tersebut bertujuan untuk
memperluas cakupan pasar dan meningkatkan pendapatan premi, disaat yang sama
Takaful Indonesia terus berupaya memberikan kenyamanan dan kemudahan dalam
mendapatkan dalam mendapatkan berbagai layanan produk keuangan.
Perusahaan telah membangun landasan petumbuhan yang kokoh melalui
pelaksanaan berbagai inisiatif yang strategis yang berujung pada pencapaian kinerja
yang memuaskan. Pencapaian tersebut tentunya juga ditunjang oleh keberadaan
lingkungan kerja yang solid dan harmonis di seluruh tingkat organisasi, termasuk
lingkungan kerja yang kondusif tersebut akan menjadi faktor penting dalam
pelaksanaan strategi usaha yang telah dikembangkan guna meraih percepatan dan
keberlanjutan pertumbuhan usaha bagi Takaful Indonesia.
B. Visi & Misi Perusahaan
Visi PT. Asuransi Takaful Keluarga adalah “menjadi grup asuransi yang menjadi pilihan utama umat dengan jangkauan yang signifikan di seluruh Indonesia secara Islami, amanah dan professional
Adapun misi memberikan solusi dan pelayanan terbaik dalam perencanaan keuangan serta membangun kualitas umat melalui jasa Takaful keluarga .27
Visi dan misi inlah yang menjadi pendorong maupun motivasi bagi
perusahaan untuk semakin maju dan terus berkembang di masyarakat, yang akan
membuka peluang untuk memasarkan setiap produk kepada para konsumen secara
menyeluruh.
C. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi PT Asuransi Takaful Keluarga Islamic (Islamic Life
Insurance):
1. Rapat Umum Pemegang Saham
2. Dewan Pengawas Syari’ah
Ketua : Prof. K. H. Alie Yafie
27
Anggota : Dr. K. H. Didin Hafidhudin, M.Sc.
H. Syafi’i Antonio, M.Sc.
Prof. Dr. Ahmad Shabhari
3. Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Muhammad Arif Abdul Rashid
Anggota : Salman Taufik
: Wien P. Soedjito
: Md. Azmi bin Abu Bakar
4. Direktur Utama : Agus Haryadi
5. Divisi Pemasaran
SM Pemasaran : Mashuri Khamis
GM Pemasaran : Basuki Agus
6. Direktur Keuangan : M. Aminuddin Ismail
7. Divisi Support
Kepala Departemen Riset dan Pengembangan : Agus Edi Sumanto
Kepala Departemen Teknologi dan Informasi : M. Zamakhsari
8. Divisi Teknik
Koordinator : Agus Edi Sumanto
Agus Haryadi
Syahrial Sakni
10.Divisi Servies
SM SDM : Endy M. Astiwara
SM Umum : Sundara
SM Info. Tek. : M. Zamakhsari
D. Program Kerja
Asuransi Takaful Indonesia bekerja pada tata kelola perusahaan dengan
menerapkan GCG dapat diartikan sebagai komitmen perusahaan untuk mengikuti
aturan-aturan yang ada serta menjalankan bisnis secara sehat dan beretika
berdasarkan prinsip-prinsip transparasi, akuntabilitas, tanggung jawab dan
berkeadilan, yang dilandasi oleh prinsip dan semangat syariah, berikut tatakelolah
penerapan GCG di lingkungan perusahaan takaful:28
1. Rapat Umum Pemegang Saham
Rapat Umum Pemegang Saham merupakan organ tertinggi
perusahaan. Pada setiap tahun diselenggarakan 1 (satu) kali Rapat Pemegang
Saham Tahunan (RUPST) untuk masing-masing perusahaan dan satu kali
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang didalamnya
membahas mengenai pergantian struktur organisasi maupun beberapa
kebijakan lainnya.
28
2. Dewan Pengawas Syariah
Dewan Pengawas Syariah (DPS) bertanggung jawab atas fungsi
pengawasan penerapan prinsip-prinsip syariah serta fatwa Dewan Syariah
Nasional (DSN) dengan beranggotakan 6 orang dan melakukan rapat Dewan
Pengawas Syariah.
3. Dewan Komisaris
Dewan komisaris bertugas memberikan pengarahan kepada Dewan
Direksi dan menjalankan fungsi pengawasan terhadap pengelolaan perusahaan
yang dijalankan oleh Dewan Direksi. Dewan Komisaris mewakili kepentingan
para pemegang saham dan bertanggung jawab atas RPUS.
Komposisi Dewan Komisaris PT Syarikat Takaful Indonesia (STI)
terdiri dari 3 (tiga) orang komisaris, PT Asuransi Takaful Umum (ATU)
terdiri 4 orang komisaris, sedangkan Takaful Keluarga berjumlah 5 orang
komisaris termasuk Presiden Komisaris dan Independen.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris
Perusahaan mengadakan rapat membahas kebijakan manajemen maupun
perkembangan kinerja perusahaan sekurang-kurangnya satu kali dalam
sebulan.
4. Dewan Direksi
Dewan Direksi bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan dan
arahan yang telah ditetapkan oleh Dewan Komisaris dan menjalankan
menerapkan dan mematuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku, serta
prinsip syariah yang ada.
5. Komite Audit
Komite Audit bertugas memberikan masukan dan rekomendasi kepada
Dewan Komisaris, menyangkut kepatuhan perusahaan dalam hal informasi
keuangan, pengendalian dan sistem pelaporan sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan dan peraturan yang berlaku. Dalam menjalankan fungsinya
tersebut, komite audit mengadakan rapat bulanan serta melakukan koordinasi
dan komunikasi yang intensif antara Komite Audit dengan Dewan Direksi dan
Audit Internal.
6. Komite Eksekutif
Dalam menjalanakan tugasnya mengelola perusahaan, Dewan Direksi dibantu
oleh beberapa komite investasi, manajemen maupun pemasaran yang
semuanya bertanggung jawab atas kebijakan dan aktivitas perusahaan
tersebut.
7. Sekretaris Perusahaan
Sekretaris perusahaan bertanggung jawab atas penyebarluasan informasi
material terkait dengan kinerja perusahaan, termasuk laporan keuangan serta
laporan tahunan. Perusahaan senantiasa berupaya meningkatkan kualitas
keterbukaan informasi. Para pemegang saham juga dapat memperoleh
Gambar
Dokumen terkait
Pengukuran kecepatan mesin diukur dari roll dinamometer yang diukur menggunakan sebuah proximity, sedangkan torsi diukur melalui load cell sebagai pengukur berat
Langkah yang diambil oleh Takaful Indonesia sesuai dengan isi dari Fatwa Dewan Syariah Nasional tentang Akad Tabarru’ pada Asuransi Syariah dan Reasuransi Syariah,
Input tersebut yang akan memberikan parameter kepada kontroler yaitu Arduino Nano, yang kemudian parameter tersebut akan diolah menjadi beberapa output berupa Kunci
melibatkan hampir seluruh panca indera fisik dan mental siswa yaitu dengan media visual. Dengan melihat permasalahan di atas, peneliti memperkirakan bahwa kesulitan
Pero no solo de comida se trata, algunas partes de los animales eran aprovechadas para otros usos como por ejemplo, el cuero para confeccionar ropa, abrigo o algún tipo de bolsa
penyimpanan bahan makanan pada RSUD Ungaran sudah sesuai dengan aturan
Dari uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan hasil
Dari daftar table1 dapat diberikan penjelasan bahwa hasil evaluasi perubahan pengetahuan yang dilakukan terhadap 25 orang peserta Penyuluhan dan Pelatihan Fungsi Wira Usaha