• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TOPIK PENELITIAN

3.3 Strategi Pemasaran

Untuk merencanakan usaha bisnis, kita tidak akan dapat memperkirakan waktu yang akan datang, tetapi kita berusaha untuk mengidentifikasikan dan menghindarkan kegiatan-kegiatan sekarang dan hasilnya yang dapat diperkirakan akan mempengaruhi waktu yang akan datang. Salah satu maksud utama perencanaan adalah melihat bahwa program-program dan penemuan-penemuan sekarang dapat dipergunakan untuk membuat keputusan yang lebih baik.

Pemilihan lokasi usaha harus memperhatikan: potensi saingan, kepadatan lalu lintas, sosial ekonomi lingkungan, dan jam kerja. Potensi saingan harus

harga yang murah, usaha bakso goreng krenyeous juga harus memberikan service yang baik terhadap konsumen. Kepadatan lalu lintas jelas menjadi prioritas, semakin banyak orang berlalu lalang di dekat usaha tersebut, semakin besar produk kita terjual, hanya harga sewa biasanya lebih mahal. Akan tetapi, usaha bakso goreng krenyeous jauh dari kepadatan lalu lintas karena keramaian justru semu karena biasanya kebanyakan dalam jalur cepat.

Lokasi seperti dekat pasar, pusat pendidikan, pusat kost menjadi tempat yang primadona. Usaha bakso goreng krenyeous memilih lokasi yang menjadi pusat pendidikan. Sosial ekonomi lingkungan juga perlu diperhatikan untuk melihat seberapa besar daya beli dan tingkat konsumtif penduduk setempat. Jam kerja juga harus dinilai, karena konsumen yang menjadi sasaran hanya ada pada saat jam kerja tersebut.

Banyaknya persaingan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan sekitarnya yang menjadi lokasi usaha bakso goreng krenyeous ini mengharuskan melakukan stategi pemasaran yang dapat meningkatkan penjualan produk tersebut. Strategi pemasaran yang akan dibuat haruslah mencakup perkiraan akan hasil yang diharapkan dan mempertimbangkan alternatif ke depan.

Di dalam menjalankan usaha bakso goreng krenyeous, maka usaha penjualan produk ini juga menerapkan strategi pemasaran yang telah terorganisir dengan seksama demi meningkatkan penjualan produk ke depannya. Strategi pemasaran yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Harga (price)

Penetapan harga yang kami tawarkan yaitu bakso goreng krenyeous ditentukan berdasarkan dengan menjumlahkan persentasi tertentu dari biaya-biaya yang telah dikeluarkan. Dari sini usaha kami bisa menetapkan harga jual bakso goreng krenyeous sesuai ketentuan harga produksi yang dikeluarkan. Dengan demikian hasilnya harga yang ditawarkan mudah dijangkau oleh lapisan masyarakat. Jadi, harga yang diberikan sebesar Rp 1.000,00 sesuai ketentuan harga produksi yang dikeluarkan dan analisa persaingan.

b. Produk (product)

Dikonsumsi yang dapat memenuhi dan memuaskan keinginan. Produk yang kami tawarkan yaitu bakso goreng krenyeous. Dimana bakso goreng tersebut merupakan produk makanan ringan yang higienis, mengenyangkan dan bisa sebagai penunda lapar.

c. Tempat/saluran distribusi (place)

Memasarkan bakso goreng krenyeous ini juga membutuhkan saluran pemasaran. Untuk meningkatkan kekuatan menarik pelanggan, bakso goreng

Gambar 3.1 Bakso Goreng Krenyeous

krenyeous seringkali tidak mampu menangani penyebaran bakso goreng krenyeous secara sendiri. Akan tetapi, dengan semangat yang kuat dan bekerja sama untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal sesuai target. Tempat pendistribusian bakso goreng yaitu Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan sekitarnya. Tempat tersebut dipilih karena lokasi tersebut merupakan primadona dan memiliki potensi pasar yang besar. Sebagai bahan pertimbangan selanjutnya, usaha bakso goreng krenyeous ingin mencoba mendistribusikan bakso goreng tersebut ke daerah yang lain, misalnya daerah tempat tinggal.

d

.

Promosi (promotion)

Suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang sebelumnya tidak mengenal produk tersebut sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut.

Dalam mengelola dan mengkoordinasikan proses komunikasi pemasaran, dapat dilakukan melalui kegiatan promosi sebagai berikut:

a. Periklanan (advertising)

Bentuk-bentuk komunikasi yang dilakukan lewat media yang dibayar oleh sponsor.

b. Promosi penjualan (sales promotion)

Kegiatan penjualan yang bersifat jangka pendek dan tidak dilakukan secara berulang serta tidak rutin.

c. Penjualan tatap muka (personal selling)

Presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu atau lebih calon pembeli untuk tujuan menciptakan penjualan.

d. Penjualan langsung(direct selling)

Kegiatan penjualan yang dilakukan secara langsung tanpa perantaraan orang lain.

e. Hubungan masyarakat (public relation)

Media yang bisa dibaca, dilihat atau didengar untuk membantu tujuan penjualan dan tidak dibayar, misalnya pengumuman.

Dari penjelasan di atas salah satu bentuk promosi yang dipilih oleh produsen adalah produsen menggunakan bentuk promosi penjualan tatap muka (personal selling) dan hubungan masyarakat.

Promosi penjualan yang menggunakan bentuk promosi penjualan tatap muka (personal selling) yang dibantu dengan promosi hubungan dengan masyarakat selain daerah Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan sekitarnya yang dilakukan sejalan dengan pendistribusian bakso goreng krenyeous.

e

.

Masyarakat (people)

Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak langsung. Direncanakan, usaha ini dilaksanakan oleh pemilik sendiri sebagai pemilik aktif. Maka sedapat mungkin pemilik mengutamakan pelayanan dengan sikap yang ramah, sopan dan bersahabat.

f

.

Proses usaha (process)

ataupun proses pelayanan terhadap konsumen. Dalam proses, pelanggan dapat melihat secara langsung proses pembuatannya. Disini operasional usaha dituntut untuk menjaga kualitas produksi seperti mengutamakan kebersihan, langkah kerja yang efektif dan tangkas menanggapi permintaan.

g

.

Penampilan fisik usaha (physical evidence)

Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Bakso goreng krenyeous dijual dengan menggunakan wadah yang bersih dan higienis.

3.4 Segmentasi, Target dan Posisi Pasar 3.4.1 Segmentasi pasar

Segmentasi bakso goreng krenyeous terdiri dari beberapa kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang sama. Segmentasi yang akan dibahas dalam usaha kecil ini yaitu bakso goreng krenyeous adalah segmentasi berdasarkan demografis. Dalam segmentasi demografis, dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan variabel usia, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, jenis kelamin dan kelas sosial lainnya.

Disini akan dibahas beberapa variabel dari segmentasi demografis, antara lain:

a

.

Jenis kelamin

Pria dan wanita cenderung memiliki sikap dan perilaku yang berbeda tapi dalam hal mengkonsumsi bakso goreng krenyeous ini tidak ada perbedaan, karena bakso goreng krenyeous ini dikonsumsi untuk semua jenis kelamin.

b

.

Penghasilan

Segmentasi bakso goreng krenyeous menurut penghasilan merupakan praktik lain yang bertahan lama. Karena penghasilan tidak selalu menjadi sasaran utama bagi pengkonsumsian bakso goreng krenyeous tersebut.

Karena harganya yang bisa dijangkau dari penghasilan terendah sampai penghasilan tertinggi sekalipun.

c

.

Generasi

Setiap generasi sangat dipengaruhi oleh lingkungan tempat tinggal. Jadi dalam hal ini setiap generasi bebas mengkonsumsi bakso goreng krenyeous tersebut.

3.4.2

Target pasar

Sasaran target dalam pengkonsumsian bakso goreng krenyeous ini tidak dibatasi. Karena bakso goreng krenyeous ini bisa dinikmati dari berbagai kalangan. Baik itu dari segi penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, jenis kelamin dan kelas sosial lainnya.

3.4.3 Positioning

Sejauh ini bakso goreng krenyeous ini memiliki positioning yang baik menurut konsumen yang telah mengkonsumsinya. Usaha kecil berhasil mengidentifikasikan bakso goreng krenyeous yang di produksi. Semenjak bakso goreng ini muncul dari usaha kecil, disambut hangat oleh lingkungan sekitar masyarakat dan telah berhasil diterima dalam benak masyarakat sekitar.

Konsumen memandang bakso goreng ini sebagai makanan yang baik digunakan untuk dikonsumsi, ini dilihat dari kondisi produk yang dikeluarkan oleh usaha kecil.

Dokumen terkait