• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Harga Terhadap Permintaan Konsumen Dalam Mengkonsumsi Bakso Goreng Krenyeous

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Harga Terhadap Permintaan Konsumen Dalam Mengkonsumsi Bakso Goreng Krenyeous"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III KEUANGAN MEDAN

PENGARUH HARGA TERHADAP PERMINTAAN KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI BAKSO GORENG KRENYEOUS

OLEH:

PUTRI PUSFITA MELATI O82101080

DIII KEUANGAN

GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PROGRAM DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : PUTRI PUSFITA MELATI

NIM : 082101080

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL : PENGARUH HARGA TERHADAP PERMINTAAN

KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI BAKSO

GORENG KRENYEOUS

Tanggal :………2011 Dosen Pembimbing

NIP. 19741012 200003 2 003

Dr. Beby Karina F. Sembiring, SE, MM

Tanggal :………2011 Ketua Program Studi DIII Keuangan

Drs. Raja Bongsu Hutagalung, MSi NIP. 195912291 989031 002

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : PUTRI PUSFITA MELATI

NIM : 082101080

JURUSAN : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL : PENGARUH HARGA TERHADAP PERMINTAAN

KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI BAKSO GORENG KRENYEOUS

Medan,...2011

Menyetujui

Pembimbing

NIP. 19741012 200003 2 003

(4)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim…

Segala puji hanya bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kami panjatkan puji syukur kepada-Nya, hanya kepada-Nya kami memohon pertolongan dan ampunan. Berkat pertolongan-Nya, tugas akhir yang berjudul “Pengaruh Harga Terhadap Permintaan Konsumen Dalam Mengkonsumsi Bakso Goreng Krenyeous” dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat berangkaikan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad Shallalahu Alaihi wa Salam, keluarganya serta para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti sunnahnya hingga akhir zaman.

Dengan setulus hati, tugas akhir ini penulis persembahkan Sofian dan Gustini selaku kedua orang tua, dan adikku tercinta Wibowo Syahputro yang tidak henti-hentinya mencurahkan kasih sayang, perhatian, bimbingan, dorongan dan doanya kepada penulis.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis mendapat banyak bantuan dan bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

(5)

3. Ibu Dr. Beby Karina F. Sembiring, SE, MM, selaku dosen pembimbing tugas akhir yang telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Paman Kaspan Eka Putra, SE, MT., dan Tante Widiani, S.Si, Apt., yang telah membantu biaya selama kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

6. Khususnya kepada pacarku Puri Syahputra Sitepu yang selalu menemaniku di saat suka maupun duka dalam mengerjakan tugas akhir ini.

7. Buat sahabatku Lia Handoyo, Fitri Ramayani, Fitriana, Wanda Agustya dan Rinda Sari, teman-teman magang kelompok 8 gelombang 2, serta abang Onesius, Amd dan kakak Juwita Magdalena Sitanggang, Spd, yang telah membantu penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, mengingat terbatasnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu penulis sangat berharap kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan Tugas Akhir ini. Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi orang banyak khususnya bagi pembaca.

Medan, 23 Maret 2011 Penulis,

(6)

DAFTAR ISI

2.1 Sejarah Ringkas Perusahaan Bakso Goreng Krenyeous ... 10

2.2 Jenis Usaha/Kegiatan ... 12

2.7.2 Strategi Organisasi dan Sumber Daya Manusia (SDM) ... 20

2.7.3 Strategi Marketing ... 20

3.1.3 Faktor-faktor yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Penetapan Harga ... 24

3.1.4 Strategi Penetapan Harga ... 26

3.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga ... 26

3.1.6 Faktor Persaingan ... 28

3.2 Permintaan Konsumen ... 30

3.2.1 Defenisi Permintaan Konsumen ... 30

3.2.2 Beberapa Penentu Permintaan ... 31

(7)

3.4.2 Target Pasar ... 39

3.4.3 Posisi Pasar ... 39

3.5 Analisa Persaingan ... 40

3.6 Kebijakan Harga ... 40

3.6.1 Biaya Perhari ... 40

3.6.2 Berdasarkan Nilai ... 41

3.6.3 Berdasarkan Biaya ... 41

BAB IV PENUTUP ... 43

4.1 Kesimpulan ... 43

4.2 Saran ... 44

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Usaha Bakso Goreng Krenyeous ... 14 Gambar 2.2 Saluran Distribusi Usaha Bakso Goreng Krenyeous (Boone

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda (Suryana, 2006).

Dengan kemajuan zaman yang semakin pesat, para pengusaha muda mencoba menciptakan produk-produk yang kreatif dan inovatif terbaru untuk merintis usaha mereka agar memperoleh keuntungan semaksimal mungkin. Sebagai contohnya, dengan berjualan bakso goreng harus memperhatikan cita rasa, harga dan mutu dari produk tersebut. Bakso goreng ini di olah melalui proses memasak yang sangat dijaga kualitasnya.Bakso goreng ini memiliki manfaat diantaranya, sebagai sarapan di pagi hari, sebagai penunda lapar menjelang makan siang, teman minum teh ketika bersantai, dan sebagainya. Selain itu bakso goreng baik untuk diet ketika seseorang mengurangi untuk mengkonsumsi nasi.

(11)

mudah dan praktis yang menggunakan bahan utama bakso ikan, tepung, telur dan sebagainya. Dengan demikian bakso tersebut dapat dinikmati dari semua kalangan masyarakat dari anak-anak, remaja dan dewasa.

Konsumen memutuskan membeli dan mengkonsumsi produk bukan sekedar karena nilai fungsi awalnya, tetapi juga karena nilai sosial dan emosinya. Keputusan pembelian merupakan perilaku yang dilakukan oleh individu-individu yang berbeda. Individu adalah konsumen yang potensial untuk membeli suatu produk tertentu yang ditawarkan oleh perusahaan atau yang ditemukan di pasar. Dengan mempetimbangkan hal tersebut menjual produk terbaru yakni bakso goreng. Bakso goreng merupakan makanan yang bergizi. Bakso yang mengandung protein dan kandungan gizi lainnya sangat banyak manfaatnya.

Pasar sebagai pihak yang menawarkan berbagai produk kepada konsumen harus dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian, mengetahui persepsi konsumen dalam menilai sesuatu yang berpengaruh dalam pembelian sehingga pemasar dapat merancang strategi pemasaran yang sesuai dengan keinginan manusia.

(12)

Strategi penetapan harga dikenal merupakan unsur dari marketing mix. Harga dianggap sebagai salah satu faktor yang menentukan bagi perusahaan akan tetapi strategi harga bukanlah merupakan satu-satunya cara untuk mengatasi berbagai persoalan dalam perusahaan, namun setiap perusahaan hendaknya mempertimbangkan secara matang setiap keputusan dalam masalah harga. Selain itu, harga tersebut berkaitan dengan teori permintaan menjelaskan perilaku konsumen dalam permintaan suatu barang. Segmen pasar yang dipilih dalam usaha ini adalah masyarakat menengah ke bawah. Dimana masyarakat menengah ke bawah bisa menikmati bakso tersebut karena harganya yang murah dan terjangkau. Di samping itu, segmen masyarakat menengah ke atas pada usaha seperti ini sudah cukup banyak dan bervariasi dalam penyajian dan rasa terutama di kota-kota besar sehingga pesaingnya lebih banyak dibandingkan dengan segmen pasar menengah ke bawah.

(13)

Harga yang tinggi dengan keuntungan per unit yang tinggi belum tentu mewujudkan keuntungan yang diharapkan. Sebaliknya harga yang rendah yang diikuti volume penjualan yang tinggi dapat menghasilkan keuntungan yang besar. Tindakan para pesaing dalam menghadapi kebijakan harga yang akan ditempuh oleh perusahaan juga perlu diperhatikan. (Sukirno, dkk, 2004).

1.2 Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang akan dibahas oleh penulis dalam tugas akhir yang berjudul “Pengaruh Harga Terhadap Permintaan Konsumen Dalam Mengkonsumsi Bakso Goreng Krenyeous” ialah “Apakah harga mempunyai pengaruh terhadap permintaan konsumen dalam mengkonsumsi bakso goreng krenyeous?.”

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

a. Tujuan Penelitian

(14)

b. Manfaat Penelitian

a. Bagi Perusahaan

Sebagai pertimbangan bagi perusahaan bakso goreng tersebut untuk dapat lebih memperhatikan harga agar permintaan konsumen terhadap bakso goreng krenyeous tersebut meningkat di masa yang akan datang. b. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk memperdalam pengetahuan serta menambah wawasan di bidang bisnis, khususnya menyangkut harga untuk setiap produk yang dipasarkan. c. Bagi Pihak Lain

Sebagai pedoman atau referensi bagi peneliti lain yang tertarik untuk mengadakan penelitian di bidang atau permasalahan yang sama di masa yang akan datang, khususnya penelitian yang berkaitan dengan bisnis terutama dengan memperhatikan harga terhadap permintaan dalam mengkonsumsi setiap produk yang akan dipasarkan.

1.4 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data yang relevan dalam mengumpulkan keterangan baik secara lisan maupun tertulis.

(15)

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan penulis yaitu:

a. Data Primer, yang merupakan data yang langsung dikumpulkan oleh penelitian dari sumber utama yang diperlukan dalam pembahasan masalah untuk kemudian diolah dan dianalisis.

b. Data Sekunder, mmerupakan data yang diperoleh dari perusahaan sebagai tambahan dan data pelengkap dari data primer, antara lain seperti sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, job description pegawai, serta beberapa literature yang menghimpun

beberapa teori baik yang diperoleh dari buku, arsip, dokumen dan keterangan-keterangan lain yang diperlukan penulis berhubungan dengan penelitian.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi, yaitu penulis mendatangi langsung lokasi penelitain dan melakukan pengamatan langsung terhadap lokasi-lokasi yang digunakan untuk memasarkan bakso goreng tersebut, seperti Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sekitarnya.

b. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya jawab langsung kepada konsumen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan sekitarnya.

(16)

4. Analisis Data

Penulis menganalisis data dengan cara:

a. Metode Deskriptif, yaitu menganalisis data dengan mengaplikasikan, mengolah dan menafsir data yang diperoleh yang dapat memberikan suatu gambaran mengenai keadaan yang diteliti. b. Metode Komperatif, yaitu membandingkan data dengan teori yang

diterima selama duduk di bangku perkuliahan, berdasarkan perbandingan ini kemudian dilakukan analisa.

1.5 Rencana Penulisan

Rencana penulisan terdiri dari jadwal penelitian dan laporan penelitian, di antaranya sebagai berikut:

1.5.1 Jadwal Observasi

(17)

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan

No. Kegiatan

Februari Maret

Minggu Minggu

1 2 3 1 2 3 4

1. Persiapan Tugas Akhir 2. Pengumpulan Data 3. Penulisan Tugas Akhir 4. Pelaporan Tugas Akhir

Dalam kegiatan pengumpulan data, Penulis melakukan riset selama beberapa minggu di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan sekitarnya.

1.5.2 Rencana Isi

Rencana isi terdiri dari empat bab, dimana setiap bab saling berkaitan. Hal sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pembuatan tugas akhir yang ditetapkan bahwa susunan tugas akhir harus praktis dan sistematis. Oleh karena itu, laporan penelitian tugas akhir ini disusun sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI

(18)

organisasi, uraian tugas, kinerja kegiatan terkini, serta rencana kegiatan tim usaha bakso goreng krenyeous tersebut. BAB III : TOPIK PENELITIAN

Pada bab ini, penulis akan membahas mengenai harga secara umum.

BAB IV : PENUTUP

(19)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Ringkas Perusahaan Bakso Goreng Krenyeous

Bakso goreng merupakan makanan ringan dan bergizi. Bakso yang mengandung protein dan kandungan gizi lainnya sangat banyak manfaatnya. Bakso goreng ini diolah melalui proses memasak yang sangat dijaga kualitasnya. Selain itu, agar bakso goreng tersebut kelihatan lebih menarik maka bakso goreng tersebut diberi nama bakso goreng krenyeous. Alasannya, karena namanya disesuaikan dengan nama produk yang dihasilkan yang renyah dan gurih serta bentuknya yang bulat tidak rata yang ditusuk dengan lidi sebanyak tiga bakso. Kemudian bakso goreng krenyeous dikonsumsi dengan menambahkan saus pedas atau manis untuk menambah cita rasa bakso goreng tersebut.

Bakso goreng krenyeous berkedudukan di Jl. Jati 12 No. 08 Perumnas Simalingkar. Produk tersebut mulai berdiri tanggal 21 Februari 2011. Untuk lebih mudah pemesanan, bagi konsumen yang berminat mencoba produk bakso goreng tersebut bisa melalui via telepon dan email, yakni: 08566219022 dan baksogoreng_mantabz@yahoo.com.

(20)

teh ketika bersantai, dan sebagainya. Selain itu, bakso goreng baik untuk diet dan kesehatan ketika seseorang mengurangi untuk mengkonsumsi nasi.

Berdasarkan hal tersebut, perlu dibentuk suatu usaha berupa usaha kecil makanan ringan yang menjual bakso goreng yang menarik untuk dimakan, baik dari segi tata cara penyajian, bentuk penyajian, dan rasa. Usaha ini membentuk bakso menjadi makanan ringan yang siap untuk dimakan dan disajikan secara mudah dan praktis yang menggunakan bahan utama bakso ikan, tepung, telur dan sebagainya. Sehingga dapat dinikmati dari semua kalangan masyarakat.

Segmen pasar yang dipilih dalam usaha ini adalah masyarakat menengah ke bawah. Karena segmen masyarakat menengah ke atas pada usaha seperti ini sudah cukup banyak dan bervariasi dalam penyajian dan rasa terutama di kota-kota besar sehingga pesaingnya lebih banyak dibandingkan dengan segmen pasar menengah ke bawah.

Dalam usaha ini perusahaan membutuhkan beberapa karyawan untuk memudahkan dalam menjalankan usaha yang sangat sederhana ini. Karena menurut perusahaan bisnis yang akan dijalankan tersebut akan membawa dampak positif dan perkembangan yang menghantarkan kesuksesan dimasa yang akan datang.

Motto Perusahaan Bakso Goreng Krenyeous:

”Saya yakin bahwa bisnis kami akan memiliki konsumen yang jelas dan pangsa pasar yang besar”.

Visi Usaha Bakso Goreng Krenyeous

(21)

a. Mensosialisasikan hidup sehat dengan makan makanan bergizi; b. Menyajikan makanan ringan yang sehat dan bergizi; dan

c. Menciptakan pilihan menjadi penyedia utama makanan ringan yang baik Misi Usaha Bakso Goreng Krenyeous

Misi usaha “Bakso Goreng Krenyeous” yaitu :

a. Dapat memperluas usaha dikemudian hari sehingga bisa menjadi usaha yang besar dari sebelumnya;

b. Menu makanan baru yang sehat dan bergizi bagi semua orang;

c. Menarik minat bagi orang yang kurang menyukai makanan ringan yang mengandung MSG; dan

d. Memberikan menu alternatif untuk menikmati makanan ringan dengan tata cara penyajian yang menarik, enak, dan sehat.

2.2 Jenis Usaha/Kegiatan

Usaha bakso goreng merupakan bidang usaha kecil yang didirikan oleh lima anggota kelompok dalam menjalankan bisnis tersebut. Bakso Goreng Krenyeous merupakan usaha yang menghasilkan produk makanan ringan dan bergizi, seperti perusahaan penghasil produk pada umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan yang berpotensi untuk bersaing dalam memenuhi kebutuhan pasar.

(22)

2.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi mengidentifikasi peran dan tanggung jawab karyawan yang dipekerjakan oleh setiap perusahaan. Oleh karenanya, setiap perusahaan akan memmiliki struktur yang berbeda tergantung skala perusahaan dan jenis perusahaan. Struktur perusahaan yang baik adalah struktur yang mampu memfasilitasi orang untuk membuat kerjasama tanpa terjebak menciptakan birokrasi yang berbelit-belit. Sehingga strukur yang ada akan mengoptimalkan kelebihan dan kelemahan dari setiap bagian/individu (Hutagalung, dkk, 2010).

Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Demi tercapainya tujuan umum suatu usaha diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan usaha tersebut. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam usaha.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai. Dalam melaksanakan pengorganisasian (organizing), ada dua kegiatan penting yang harus dilakukan, yaitu:

a. Menentukan bentuk/struktur organisasi perusahaan

(23)

organisasi yang terbaik untuk menjalankan kegiatan ke arah pencapaian tujuan yang telah ditentukan.

b. Menentukan wewenang, tugas, dan tanggung jawab kepada setiap orang yang bekerja di perusahaan, terutama para manajernya (Hutagalung, dkk, 2010).

Perusahaan bakso goreng krenyeous tersebut menentukan bentuk/struktur organisasi perusahaan, yaitu:

2.4 Job Description

Berikut ini adalah job description dari setiap unit usaha Bakso Goreng Krenyeous, yang terdiri dari:

1. Ketua Pelaksana

Ketua pelaksana mempunyai beberapa wewenang, tugas, dan tanggung jawab yang harus dilakukan dalam proses perencanaan kinerja perusahaan, antara lain:

a. Membangun sasaran umum untuk setiap pekerja berdasarkan pada tujuan perusahaan, rencana bisnis perusahaan, dan rencana kinerja ketua pelaksana;

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Usaha Bakso Goreng Krenyeous

Rinda Sari

(24)

b. Menjadwal diskusi perencanaan kinerja dan pengembangan dengan setiap pekerja;

c. Membantu semua pekerja dalam menentukan prioritas dan/atau identifikasi sasaran kritis yang menjadi tanggung jawabnya;

d. Meninjau kembali semua konsep rencana kerja bawahan;

e. Membantu pekerja dalam menentukan bidang pengembangan dan aktivitas yang diperlukan untuk meningkatkan kemampuan kinerja pekerja untuk dapat menyelesaikan pekerjaan yang diberikan ketua pelaksana; dan

f. Apabila rencana bisnis berubah secara signifikan, perlu bekerja bersama pekerja untuk mengubah sasaran pekerja mencerminkan perubahan tersebut (Wibowo, 2009).

2. Bagian Pengadaan Barang

Pengadaan barang mempunyai beberapa wewenang, tugas, dan tanggung jawab yang harus dilakukan dalam proses perencanaan kinerja perusahaan, antara lain:

a. Sedapat mungkin membiasakan diri dengan tujuan dan sasaran perusahaan;

b. Menentukan sumber daya dan koordinasi yang diperlukan perusahaan, terutama dalam mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk pembuatan bakso goring;

(25)

3. Bagian Produksi

Produksi adalah penggunaan sumber daya seperti orang dan mesin untuk mengubah bahan menjadi barang jadi atau jasa (Boone dan Kurtz, 2002). Oleh sebab itu, bagian produksi mempunyai beberapa wewenang, tugas, dan tanggung jawab yang harus dilakukan dalam proses perencanaan kinerja perusahaan, antara lain:

a. Sedapat mungkin membiasakan diri dengan tujuan dan sasaran perusahaan;

b. Menentukan sumber daya dan koordinasi yang diperlukan perusahaan, terutama dalam mengola alat dan bahan-bahan yang diperlukan untuk pembuatan bakso goreng; dan

c. Mendiskusikan konsep rencana dengan ketua pelaksana sampai diperoleh kesepakatan bersama.

4. Bagian Promosi dan Distribusi

Kegiatan promosi yang dilakukan oleh bakso goreng krenyeous harus sejalan dengan rencana pemasaran yang diarahkan dan dikendalikan untuk mengembangkan laju pemasaran.

Bakso goreng krenyeous yang memasarkan bakso goreng menggunakan beberapa bentuk promosi yang dipilih oleh produsen adalah produsen menggunakan bentuk promosi penjualan tatap muka (personal selling) dan hubungan masyarakat.

(26)

merupakan jalur dimana produk dan kepemilikan secara hukum mengalir dari produsen ke konsumen (Boone dan Kurtz, 2002). Saluran distribusi yang dipakai di sini, yaitu:

Oleh sebab itu, bagian promosi dan distribusi mempunyai beberapa wewenang, tugas, dan tanggung jawab yang harus dilakukan dalam proses perencanaan kinerja perusahaan, antara lain:

a. Sedapat mungkin membiasakan diri dengan tujuan dan sasaran perusahaan;

b. Mempromosikan bakso goreng kepada konsumen dimana produsen menggunakan bentuk promosi penjualan tatap muka (personal selling) dan hubungan masyarakat;

c. Mendistribusikan bakso goreng krenyeous kepada konsumen untuk menghasilkan laba yang diharapkan oleh perusahaan; dan

d. Mendiskusikan konsep rencana dengan ketua pelaksana sampai diperoleh kesepakatan bersama.

5. Bendahara

Bendahara berguna untuk mengatur dan mengendalikan sumber daya keuangan seiring sumber daya ini mengalir ke dalam perusahaan, dipegang oleh perusahaan, dan mengalir keluar perusahaan.

Gambar 2.2 Saluran Distribusi Usaha Bakso Goreng Krenyeous

Produsen

Konsumen

(27)

Oleh sebab itu, bendahara mempunyai beberapa wewenang, tugas, dan tanggung jawab yang harus dilakukan dalam proses perencanaan kinerja perusahaan, antara lain:

a. Sedapat mungkin membiasakan diri dengan tujuan dan sasaran perusahaan;

b. Mengatur dan mengendalikan uang yang masuk dan keluar dari perusahaan guna kelancaran usaha; dan

c. Mendiskusikan konsep rencana dengan ketua pelaksana sampai diperoleh kesepakatan bersama.

2.5 Jaringan Usaha/Kegiatan

Usaha yaitu mengorganisasikan faktor-faktor produksi, sumber daya alam, tenaga, modal, dan keahlian untuk tujuan memproduksi barang dan jasa. Usaha bakso goreng krenyeous merupakan suatu bidang usaha kecil yang menghasilkan produk makanan ringan profit (berorientasi pada laba), seperti perusahaan produk pada umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.

Bakso goreng lebih berorientasi pada cita rasa, harga dan mutu dari produk tersebut. Bakso goreng ini diolah melalui proses memasak yang sangat dijaga kualitasnya. Bakso goreng krenyeous mempunyai sifat tahan lama daripada makanan-makanan yang diproduksi lainnya.

(28)

2.6 Kinerja Usaha Terkini

Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai tujuan tersebut begitu juga pada usaha bakso goreng krenyeous, perusahaan terus berupaya agar tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan dapat terwujud. Untuk mewujudkan itu semua, dibutuhkan kerja keras yang tinggi dan disiplin serta loyalitas dalam bekerja.

Untuk mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha kini yang dijalankan perusahaan adalah memproduksi, mempromosikan dan mendistribusikan bakso goreng krenyeous kepada konsumen.

2.7 Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan usaha bakso goreng krenyeous, dapat dijelaskan di bawah ini:

2.7.1 Strategi Produksi

Dalam strategi produksi, perusahaan bakso krenyeous akan meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produk yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari produksi tersebut. Hal ini direncanakan untuk mengembangkan dan mengekspansi usaha ini menjadi pesat di masa yang akan datang.

2.7.2 Strategi Organisasi dan Sumber Daya Manusia (SDM)

(29)

berkembangnya usaha ini. Strategi yang diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi.

2.7.3 Strategi Marketing

Marketing juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang marketing yang akan dilakukan adalah dengan lebih memasarkan usaha ini dengan membuat brosur, via ponsel dan media internet yang akan lebih dipasarkan kepada masyarakat umum.

2.7.4 Strategi Keuangan

(30)

BAB III

TOPIK PENELITIAN

3.1 Harga

3.1.1 Defenisi Harga

Harga sebenarnya merupakan salah satu faktor yang harus dikendalikan secara serasi dan selaras dengan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Segala keputusan yang bersangkutan dengan harga akan sangat mempengaruhi beberapa aspek kegiatan suatu usaha, baik yang berkaitan dengan kegiatan penjualan, ataupun aspek keuntungan yang ingin dicapai oleh suatu usaha. Dengan demikian, harga menggambarkan nilai uang sebuah barang dan jasa.

Harga adalah estimasi penjualan terhadap arti ekspresi nilai yang menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang berbentuk melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan distribusi serta layanan yang menyertai suatu produk (Kartajaya, 2002 : 481). Jadi, harga tidaklah sekedar perhitungan biaya-biaya ditambah sejumlah persentase tertentu sebagai tingkat keuntungan yang diharapkan.

Selain itu, menurut Kotler dan Amstrong (2001 : 439), harga adalah jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk/jasa. Sedangkan menurut Stanton (2000), harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya.

(31)

suasana juga sangat menunjang. Harga jual dari suatu produk makanan ditentukan oleh harga pokok daripada produk tersebut, biaya tenaga untuk membuat produk tersebut, ditambah pengeluaran seperti bumbu-bumbu, transport, penyusutan alat, dan sebagainya, juga tipe/kelas serta lokasi dari usaha dari bakso goreng krenyeous tersebut serta macam peralatan yang digunakan.

Sementara menurut Lupiyoadi (2001 : 134) menyatakan bahwa harga merupakan uang yang dibayarkan oleh konsumen untuk memperoleh jasa yang diinginkan dengan membandingkan antara biaya dan manfaat yang diperoleh (the costumer’s costs and benefits). Biaya (costs), antara lain: waktu dan tenaga,

pinjaman, pendapatan atau tabungan pribadi dan keluarga, dan lain-lan sedangkan manfaat (benefits), meliputi: prestise, pengalaman, pemenuhan kebutuhan, kualitas dan lain-lain. Konsumen biasanya cenderung untuk mencari harga yang dapat memberikan nilai dan kepuasan yang tinggi.

Produsen harus pandai menetapkan kebijaksanaan harga, tinggi atau rendahnya harga yang ditetapkan harus berpedoman pada:

1. Keadaan/kualitas barang.

2. Konsumen yang dituju, berpenghasilan tinggi, sedang atau rendah, konsumen perkotaan atau pedesaan.

(32)

3.1.2 Tujuan Penetapan Harga

Penetapan harga merupakan suatu masalah jika perusahaan akan menetapkan harga untuk pertama kalinya. Hal ini terjadi ketika perusahaan mengembangkan atau memperoleh produk baru ketika akan memperkenalkan produknya ke saluran distribusi baru atau daerah baru dan saat melakukan penawaran atas suatu perjanjian kerja baru. Perusahaan harus memutuskan dimana ia akan menempatkan produknya berdasarkan mutu dan harga.

Menurut Kismono (2001 : 347), tujuan penetapan harga bagi perusahaan, antara lain:

a) Mempertahankan kelangsungan operasi perusahaan

Perusahaan menetapkan harga dengan mempertimbangkan biaya yang telah dikeluarkan dan laba yang diinginkan. Dari laba tersebut perusahaan mendapatkan dana yang dapat dipergunakan untuk jalannya operasi perusahaan.

b) Merebut pangsa pasar (market share)

Perusahaan dapat menetapkan harga yang rendah sehingga dapat meraih lebih banyak konsumen dan dapat merebut pangsa pasar pesaing.

c) Mengejar keuntungan

Perusahaan dapat menetapkan harga yang bersaing agar bisa mendapatkan keuntungan yang optimal bagi produknya.

d) Mendapatkan return on investment atau pengembalian modal

(33)

e) Mempertahankan status quo

Di tengah persaingan beragam, produk yang ditawarkan di pasar, produk yang telah mendapatkan pangsa pasar perlu dipertahankan keberadaannya dengan penetapan harga yang tepat.

3.1.3 Faktor-faktor yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Penetapan Harga

Menurut Kotler Amstrong dalam Ciptono (2000 : 154), secara umum ada dua faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan harga, yaitu:

a) Faktor Internal Perusahaan

1) Tujuan pemasaran perusahaan

Faktor utama yang menentukan dalam penetapan harga adalah tujuan pemasaran perusahaan. Tujuan tersebut dapat berupa maksimalisasi laba, mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan meraih pangsa pasar yang besar, menciptakan kepemimpinan dalam hal kualitas, mengatasi persaingan, melaksanakan tanggung jawab sosial, dan lain-lain.

2) Strategi bauran pemasaran

Harga adalah salah satu komponen dari bauran pemasaran, oleh karena itu harga perlu dikoordinasikan dan saling mendukung dengan bauran pemasaran lainnya, yaitu: produk, distribusi dan promosi.

3) Biaya

(34)

b. Faktor Eksternal Perusahaan 1) Sifat pasar dan permintaan

Setiap perusahaan perlu memahami sifat pasar dan permintaan yang dihadapinya. Apakah termasuk pasar persaingan sempurna, persaingan monopoli ataupun oligopoli. Faktor lainnya yang tidak kalah penting adalah elastisitas permintaan.

2) Persaingan

Menurut Kotler (2001 : 26), ada lima kekuatan pokok yang berpengaruh dalam persaingan suatu industri, yaitu persaingan dengan industri yang bersangkutan, produk substitusi, pemasok, pelanggan, ancaman pendatang baru, informasi yang dibutuhkan untuk menganalisis karakteristik persaingan yang dihadapi, antara lain:

a. Jumlah perusahaan dalam industri

Pada umumnya bila hanya ada satu perusahaan dalam industri maka secara teoritis perusahaan yang bersangkutan bebas menetapkan harganya seberapapun. Akan tetapi, sebaliknya bila industri terjadi atas banyak perusahaan maka persaingan harga terjadi.

b. Ukuran relatif setiap anggota dalam industri

(35)

c. Deferensiasi produk

Bila perusahaan berpeluang melakukan deferensiasi dalam industri, maka perusahaan tersebut dapat mengendalikan aspek penetapan harganya bahkan sekalipun perusahaan tersebut kecil dan banyak pesaing dalam industri.

3.1.4 Strategi Penetapan Harga

Setelah harga dasar ditentukan dengan pendekatan permintaan-penawaran, pendekatan biaya dan pendekatan pasar pada tahap berikutnya. Pemasar perlu untuk menetapkan strategi harga. Pilihan strategi harga dipengaruhi sasaran perusahaan dan persaingan. Strategi penetapan harga, yaitu:

a. Strategi harga produk baru; dan b. Strategi harga diskon

Strategi penentuan harga (pricing) sangat signifikan dalam pemberian value kepada konsumen dan mempengaruhi image produk, serta keputusan

konsumen untuk membeli. Harga juga berhubungan dengan pendapatan dan turut mempengaruhi supply dan marketing channels. Akan tetapi, yang paling penting adalah keputusan dalam harga harus konsisten dengan strategi pemasaran secara keseluruhan.

3.1.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga

(36)

kondisi perekonomian Indonesia yang cukup baik dan selera masyarakat untuk mencoba suatu produk yang kreatif dan inovatif.

Dari analisis perkembangan pasar yang telah dilakukan, faktor-faktor yang mempengaruhi harga, yaitu: pertumbuhan ekonomi, inflasi dan tingkat suku bunga. Dari segi pertumbuhan ekonomi dapat dilihat bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia sedang membaik dan ini sangat mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Dengan demikian, hal tersebut mempengaruhi tingkat pendapatan maka masyarakat akan tinggi pula untuk mengkonsumsi bakso goreng krenyeous. Keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi bakso goreng krenyeous maka akan tinggi pula sehingga mempengaruhi harga dari produk tersebut.

Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi harga bakso goreng krenyeous. Dikarenakan ketika inflasi tinggi maka akan berimbas pada bahan baku usaha bakso goreng krenyeous. Dengan tingginya inflasi maka tinggi pula harga bahan baku yang akan berimbas pada harga bakso goreng krenyeous. Namun, ketika inflasi turun maka bahan baku juga akan turun sehingga berimbas pula pada harga produk tersebut.

(37)

3.1.6 Faktor Persaingan

Kita dapat membedakan empat tingkat persaingan, berdasarkan tingkat substitusi produk, yaitu:

1. Persaingan merek

Perusahaan dapat melihat persaingan sebagai perusahaan lain yang menawarkan produk dan jasa sejenis kepada pelanggan yang sama dengan harga yang sama.

2. Persaingan industri

Perusahaan dapat memandang pesaingnya dengan lebih luas sebagai semua perusahaan yang membuat produk atau jenis produk yang sama.

3. Persaingan bentuk

Perusahaan dapat memandang pesaingnya dengan lebih luas sebagai semua produk manufaktur perusahaan yang memberikan produk yang sama.

4. Persaingan umum

Perusahaan dapat memandang pesaingnya dengan lebih luas sebagai semua perusahaan yang bersaing untuk konsumsi rupiah yang sama.

(38)

Perusahaan memiliki persaingan paling ketat dalam kelompok strategis juga terdapat persaingan antar kelompok. Pertama, beberapa kelompok strategis dapat menarik kelompok pelanggan yang sama. Kedua, pelanggan mungkin tidak melihat perbedaan besar dalam penawaran. Ketiga, masing-masing kelompok mungkin ingin memperluas cakupan segmen pasar mereka, terutama jika perusahaan mempunyai ukuran dan kekuatan yang sama dan hambatan mobilitas antar kelompok rendah.

Setelah mengidentifikasi pesaing utama dan strategi mereka kita harus menanyakan: Apa yang dicari masing-masing pesaing dalam pasar? Asumsi awal yang berguna adalah bahwa pesaing berusaha memaksimalisasi laba mereka. Asumsi alternatif adalah bahwa pesaing mengejar bauran tujuan tertentu.

Tujuan pesaing dibentuk oleh banyak hal; termasuk ukurannya, bagian perusahaan yang lebih besar, mungkin penting untuk mengetahui apakah beroperasi untuk pertumbuhan atau kas, atau dibantu oleh perusahaan induk, jika pesaing tidak kritis pada perusahaan yang lebih besar, ia dapat diserang dengan lebih mudah.

(39)

Mereka dapat menambah pengetahuan mereka dengan melakukan riset pemasaran terhadap pelanggan, pemasok dan dealer (Kotler dan Susanto, 2001).

3.2 Permintaan Konsumen

3.2.1 Defenisi Permintaan Konsumen

Permintaan konsumen adalah kuantitas suatu barang yang ingin diperoleh seorang konsumen pada berbagai tingkat harga. Teori permintaan menerangkan tentang sifat permintaan para pembeli terhadap sesuatu produk. Selain itu, hukum permintaan menyatakan: “makin rendah harga suatu produk maka makin banyak permintaan terhadap produk tersebut” dan sebaliknya “makin tinggi harga suatu produk maka makin sedikit permintaan terhadap produk tersebut.”

Dari keterangan di atas, permintaan dan tingkat harga memiliki sifat hubungan. Pertama, sifat hubungan tersebut disebabkan karena kenaikan harga menyebabkan para pembeli mencari produk lain yang dapat digunakan sebagai pengganti terhadap barang yang mengalami kenaikan harga. Sebaliknya, apabila harga turun maka orang mengurangi pembelian terhadap produk lain yang sama jenisnya dan menambah pembelian terhadap produk yang mengalami penurunan harga. Kedua, kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil para pembeli berkurang. Pendapatan yang merosot tersebut memaksa para pembeli untuk mengurangi pembeliannya terhadap jenis produk dan terutama produk yang mengalami kenaikan harga.

(40)

menetapkan harga lebih mahal daripada harga bakso goreng krenyeous. Hal ini menyebabkan bakso goreng krenyeous banyak diminati oleh konsumen karena harganya lebih murah dan memiliki banyak manfaat.

3.2.2 Beberapa Penentu Permintaan

Permintaan seseorang atau sesuatu masyarakat kepada sesuatu barang ditentukan oleh banyak faktor, antara lain:

1. Harga barang itu sendiri

Harga barang itu sendiri juga mempengaruhi permintaan konsumen terhadap suatu barang. Seperti hukum permintaan yang menyatakan bahwa makin rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut.

2. Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut

Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut juga mempengaruhi permintaan konsumen terhadap suatu barang, contohnya: barang pengganti, barang pelengkap dan barang netral.

Barang pengganti ialah sesuatu barang yang dapat menggantikan fungsi barang lain tersebut. Sebagai contoh: ikan dan bakso goreng krenyeous. Seorang yang tidak mempunyai ikan sebagai lauk di rumah bisa menggantikan lauk tersebut dengan bakso goreng krenyeous.

(41)

Barang netral adalah sesuatu barang yang tidak mempengaruhi penggunaan terhadap barang lain. Contohnya, permintaan terhadap beras dan buku tulis. Maksudnya, perubahan permintaan dan harga beras tidak akan mempengaruhi permintaan buku tulis dan begitu pula sebaliknya.

3. Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat

Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat juga mempengaruhi permintaan terhadap suatu barang. Perubahan pendapatan selalu menimbulkan perubahan terhadap berbagai jenis barang, di antaranya: barang inferior, barang esensial, barang normal dan barang mewah.

4. Corak distribusi pendapatan

Corak distribusi pendapatan juga dapat mempengaruhi corak permintaan berbagai jenis barang. Misalnya, sekiranya pemerintah menaikkan pajak terhadap orang-orang kaya dan kemudian menggunakan hasil pajak ini untuk menaikkan pendapatan pekerja yang bergaji rendah maka corak permintaan terhadap berbagai barang akan mengalami perubahan, yaitu: pemintaan terhadap mobil mewah akan berkurang tetapi permintaan terhadap rumah harga murah akan bertambah.

5. Cita rasa masyarakat

(42)

sangat merosot. Hal ini menggambarkan perubahan cita rasa masyarakat dapat mempengaruhi permintaan berbagai jenis barang.

6. Jumlah penduduk

Pertambahan jumlah penduduk tidak dengan sendirinya menyebabkan pertambahan permintaan. Tetapi biasanya pertambahan penduduk diikuti oleh perkembangan dalam kesempatan kerja. Dengan demikian lebih banyak orang yang menerima pendapatan dan ini menambah daya beli dalam masyarakat.

7. Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang

Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang dapat mempengaruhi permintaan. Ramalan para konsumen bahwa harga-harga akan menjadi bertambah tinggi di masa depan akan mendorong mereka untuk membeli lebih banyak pada masa kini, untuk menghemat pengeluaran pada masa yang akan datang (Sukirno, 2006).

3.3 Strategi Pemasaran

Untuk merencanakan usaha bisnis, kita tidak akan dapat memperkirakan waktu yang akan datang, tetapi kita berusaha untuk mengidentifikasikan dan menghindarkan kegiatan-kegiatan sekarang dan hasilnya yang dapat diperkirakan akan mempengaruhi waktu yang akan datang. Salah satu maksud utama perencanaan adalah melihat bahwa program-program dan penemuan-penemuan sekarang dapat dipergunakan untuk membuat keputusan yang lebih baik.

(43)

harga yang murah, usaha bakso goreng krenyeous juga harus memberikan service yang baik terhadap konsumen. Kepadatan lalu lintas jelas menjadi prioritas, semakin banyak orang berlalu lalang di dekat usaha tersebut, semakin besar produk kita terjual, hanya harga sewa biasanya lebih mahal. Akan tetapi, usaha bakso goreng krenyeous jauh dari kepadatan lalu lintas karena keramaian justru semu karena biasanya kebanyakan dalam jalur cepat.

Lokasi seperti dekat pasar, pusat pendidikan, pusat kost menjadi tempat yang primadona. Usaha bakso goreng krenyeous memilih lokasi yang menjadi pusat pendidikan. Sosial ekonomi lingkungan juga perlu diperhatikan untuk melihat seberapa besar daya beli dan tingkat konsumtif penduduk setempat. Jam kerja juga harus dinilai, karena konsumen yang menjadi sasaran hanya ada pada saat jam kerja tersebut.

Banyaknya persaingan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan sekitarnya yang menjadi lokasi usaha bakso goreng krenyeous ini mengharuskan melakukan stategi pemasaran yang dapat meningkatkan penjualan produk tersebut. Strategi pemasaran yang akan dibuat haruslah mencakup perkiraan akan hasil yang diharapkan dan mempertimbangkan alternatif ke depan.

(44)

a. Harga (price)

Penetapan harga yang kami tawarkan yaitu bakso goreng krenyeous ditentukan berdasarkan dengan menjumlahkan persentasi tertentu dari biaya-biaya yang telah dikeluarkan. Dari sini usaha kami bisa menetapkan harga jual bakso goreng krenyeous sesuai ketentuan harga produksi yang dikeluarkan. Dengan demikian hasilnya harga yang ditawarkan mudah dijangkau oleh lapisan masyarakat. Jadi, harga yang diberikan sebesar Rp 1.000,00 sesuai ketentuan harga produksi yang dikeluarkan dan analisa persaingan.

b. Produk (product)

Dikonsumsi yang dapat memenuhi dan memuaskan keinginan. Produk yang kami tawarkan yaitu bakso goreng krenyeous. Dimana bakso goreng tersebut merupakan produk makanan ringan yang higienis, mengenyangkan dan bisa sebagai penunda lapar.

c. Tempat/saluran distribusi (place)

Memasarkan bakso goreng krenyeous ini juga membutuhkan saluran pemasaran. Untuk meningkatkan kekuatan menarik pelanggan, bakso goreng

Gambar 3.1 Bakso Goreng Krenyeous

(45)

krenyeous seringkali tidak mampu menangani penyebaran bakso goreng krenyeous secara sendiri. Akan tetapi, dengan semangat yang kuat dan bekerja sama untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal sesuai target. Tempat pendistribusian bakso goreng yaitu Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan sekitarnya. Tempat tersebut dipilih karena lokasi tersebut merupakan primadona dan memiliki potensi pasar yang besar. Sebagai bahan pertimbangan

selanjutnya, usaha bakso goreng krenyeous ingin mencoba mendistribusikan bakso goreng tersebut ke daerah yang lain, misalnya daerah tempat tinggal.

d

.

Promosi (promotion)

Suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang sebelumnya tidak mengenal produk tersebut sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut.

Dalam mengelola dan mengkoordinasikan proses komunikasi pemasaran, dapat dilakukan melalui kegiatan promosi sebagai berikut:

a. Periklanan (advertising)

Bentuk-bentuk komunikasi yang dilakukan lewat media yang dibayar oleh sponsor.

b. Promosi penjualan (sales promotion)

Kegiatan penjualan yang bersifat jangka pendek dan tidak dilakukan secara berulang serta tidak rutin.

c. Penjualan tatap muka (personal selling)

(46)

d. Penjualan langsung(direct selling)

Kegiatan penjualan yang dilakukan secara langsung tanpa perantaraan orang lain.

e. Hubungan masyarakat (public relation)

Media yang bisa dibaca, dilihat atau didengar untuk membantu tujuan penjualan dan tidak dibayar, misalnya pengumuman.

Dari penjelasan di atas salah satu bentuk promosi yang dipilih oleh produsen adalah produsen menggunakan bentuk promosi penjualan tatap muka (personal selling) dan hubungan masyarakat.

Promosi penjualan yang menggunakan bentuk promosi penjualan tatap muka (personal selling) yang dibantu dengan promosi hubungan dengan masyarakat selain daerah Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan sekitarnya yang dilakukan sejalan dengan pendistribusian bakso goreng krenyeous.

e

.

Masyarakat (people)

Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak langsung. Direncanakan, usaha ini dilaksanakan oleh pemilik sendiri sebagai pemilik aktif. Maka sedapat mungkin pemilik mengutamakan pelayanan dengan sikap yang ramah, sopan dan bersahabat.

f

.

Proses usaha (process)

(47)

ataupun proses pelayanan terhadap konsumen. Dalam proses, pelanggan dapat melihat secara langsung proses pembuatannya. Disini operasional usaha dituntut untuk menjaga kualitas produksi seperti mengutamakan kebersihan, langkah kerja yang efektif dan tangkas menanggapi permintaan.

g

.

Penampilan fisik usaha (physical evidence)

Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Bakso goreng krenyeous dijual dengan menggunakan wadah yang bersih dan higienis.

3.4 Segmentasi, Target dan Posisi Pasar

3.4.1 Segmentasi pasar

Segmentasi bakso goreng krenyeous terdiri dari beberapa kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang sama. Segmentasi yang akan dibahas dalam usaha kecil ini yaitu bakso goreng krenyeous adalah segmentasi berdasarkan demografis. Dalam segmentasi demografis, dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan variabel usia, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, jenis kelamin dan kelas sosial lainnya.

Disini akan dibahas beberapa variabel dari segmentasi demografis, antara lain:

a

.

Jenis kelamin

(48)

b

.

Penghasilan

Segmentasi bakso goreng krenyeous menurut penghasilan merupakan praktik lain yang bertahan lama. Karena penghasilan tidak selalu menjadi sasaran utama bagi pengkonsumsian bakso goreng krenyeous tersebut.

Karena harganya yang bisa dijangkau dari penghasilan terendah sampai penghasilan tertinggi sekalipun.

c

.

Generasi

Setiap generasi sangat dipengaruhi oleh lingkungan tempat tinggal. Jadi dalam hal ini setiap generasi bebas mengkonsumsi bakso goreng krenyeous tersebut.

3.4.2

Target pasar

Sasaran target dalam pengkonsumsian bakso goreng krenyeous ini tidak dibatasi. Karena bakso goreng krenyeous ini bisa dinikmati dari berbagai kalangan. Baik itu dari segi penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, jenis kelamin dan kelas sosial lainnya.

3.4.3 Positioning

(49)

Konsumen memandang bakso goreng ini sebagai makanan yang baik digunakan untuk dikonsumsi, ini dilihat dari kondisi produk yang dikeluarkan oleh usaha kecil.

3.5 Analisa Persaingan

Tingkat persaingan dalam bakso goreng krenyeous dilingkungan sekitar masih rendah. Karena dilingkungan masyarakat sekitar ini juga banyak usaha rumah tangga atau home industry yang memproduksi makanan-makanan ringan lain yang tidak kalah menarik dan enaknya dari bakso goreng krenyeous. Sebagai saingan usaha bakso goreng krenyeous, yaitu: kroket yang dibuat dari ubi , krupuk, kue-kue basah dan jenis makanan lainnya.

Hal ini tidak adanya saling menjatuhkan antara produsen yang satu dengan produsen yang lainnya,justru saling mendukung satu sama lainnya.

Sehingga peluang untuk mendapatkan keuntungan dari target-target yang telah disusun,bisa berjalan sesuai keinginan.

3.6 Kebijakan Harga

Keputusan-keputusan mengenai asumsi harga yang ditetapkan oleh manajemen produksi disesuaikan dengan biaya, permintaan dan persaingan.

3.6.1 Biaya Perhari

(50)

Tabel 3.1 Biaya Perhari

Banyaknya Bahan baku @ Jumlah

2 Kg Ikan Rp 10.000,- Rp 20.000,-

1 Kg Tepung Rp 6.000,- Rp 6.000,- 1 Kg Minyak Goreng Rp 11.500,- Rp 11.500,- 1 Liter Minyak Lampu Rp 7.500,- Rp 7.500,- 1 Bungkus Lidi/tusukan Bakso Rp 2.000,- Rp 2.000,- 3 Bungkus Saos Rp 3.000,- Rp 9.000,- 2 Butir Telur Rp 1.000,- Rp 2.000,- 1 Bungkus Plastik Rp 2.000,- Rp 2.000,- Jumlah Biaya Produksi Per hari Rp 60.000,- Sumber: PT. Bakso Goreng Krenyeous (2011)

3.6.2 Berdasarkan Nilai

Usaha bakso goreng krenyeous dapat dilihat berdasarkan nilai yang dihasilkan oleh produk tersebut, antara lain:

- Penetapan harga dari bakso goreng krenyeous disesuaikan dengan harga bahan

baku dan bahan tambahan lainnya yang dibeli pada saat sekarang ini. - Penetapan harga juga dilihat dari kondisi ekonomi mahasiswa.

- Harga bakso goreng krenyeous dapat terjangkau oleh lapisan masyarakat.

- Harga dari bakso goreng krenyeous ini Rp.1000/tusuk

3.6.3 Berdasarkan biaya

(51)

Biaya produksi = Rp 60.000 Target of return

25% =

Target Revenue = Rp 75.000 Rp 15.000

Kapasitas sebenarnya = 75 tusuk

Jadi harga jual pertusuk = Rp Rp1.000/tusuk 75

000 . 75

=

(52)

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Harga adalah estimasi penjualan terhadap arti ekspresi nilai yang menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang berbentuk melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan distribusi serta layanan yang menyertai suatu produk (Kartajaya, 2002 : 481).

Menurut Kismono (2001 : 347), tujuan penetapan harga bagi perusahaan, antara lain: mempertahankan kelangsungan operasi perusahaan, merebut pangsa pasar (market share), mengejar keuntungan, mendapatkan return on investment atau pengembalian modal dan mempertahankan status quo.

Faktor-faktor yang mempengaruhi harga, antara lain: pertumbuhan ekonomi, inflasi dan tingkat suku bunga. Dari segi pertumbuhan ekonomi dapat dapat mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Semakin tinggi tingkat pendapatan seseorang, semakin tinggi pula tingkat konsumsi terhadap suatu barang. Dimana semakin tinggi tingkat konsumsi, semakin tinggi pula harga yang ditawarkan dari produk tersebut.

(53)

Dari segi tingkat suku bunga, faktor ini juga mempengaruhi harga suatu barang. Namun, dapat dilihat bahwa tingkat bunga mempengaruhi ketika usaha yang dijalankan mendapat pinjaman dari pihak ketiga yakni bank. Akan tetapi, jika modal untuk pendirian usaha dari modal sendiri sehingga harga suatu barang tidak akan terpengaruh akan naik atau turunnya tingkat suku bunga.

Permintaan seseorang atau sesuatu masyarakat kepada sesuatu barang ditentukan oleh banyak faktor, antara lain: harga barang itu sendiri, harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut, pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat, corak distribusi pendapatan, cita rasa masyarakat, jumlah penduduk dan ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang.

4.2 Saran

Potensi saingan harus diperhatikan dengan baik agar memperoleh keuntungan yang diinginkan. Selain harga yang murah, usaha bakso goreng krenyeous juga harus memberikan service yang baik terhadap konsumen, seperti menyediakan wadah sebagai tempat bakso goreng krenyeous dan plastik putih sebagai tempat untuk konsumen yang membeli bakso goreng krenyeous.

(54)

Daftar Pustaka

Alma, Buchari H., 2003. Pemasaran Strategik Jasa Pendidikan, Bandung: CV Alfabeta.

Boone, L.E., dan David, L.K., 2002. Pengantar Bisnis. Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Boone, L.E., dan David, L.K., 2002. Pengantar Bisnis. Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Ciptono, Fandy, 2000. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Cetakan Keempat.

Yogyakarta: Penerbit.

Hutagalung, R.B., Syafizal, H.S., dan Frida, R., 2010. Kewirausahaan. Terbitan Pertama, USU Press.

Kartajaya, Hermawan, 2002. Hermawan Kertajaya on Marketing. Edisi Pertama. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Kismono, 2001. Pengantar Bisnis. Yogyakarta: BPFE.

Kotler, Philip dan Amstrong, Gary, 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid Satu, Edisi Kedelapan. Jakarta : Erlangga.

Kotler, Philip, dan Susanto, A.B., 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia, Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Edisi Pertama, Jilid I. Jakarta: Salemba Empat.

Kotler, Philip, dan Susanto, A.B., 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia, Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Edisi Pertama, Jilid II. Jakarta: Salemba Empat.

Longenecker, J.G., Carlos, W.M., dan J. William Petty., 2001. Kewirausahaan: Manajemen Usaha Kecil. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Lupiyoadi, Rambat, 2001. Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktik. Jakarta: Salemba Empat.

Mowen dan Michael, 2002. Perilaku Konsumen. Edisi 5, Jilid 1. Erlangga. Stanton, William, J., 2000. Prinsip Pemasaran. Edisi Revisi. Jakarta: Erlangga. Sukirno, S., Wan, S.H., Danny, I., Charles, S., dan Kurniawan, K., 2004.

(55)

Sukirno, Sadono, 2006. Miroekonomi: Teori Pengantar. Edisi Ketiga. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Suryana, 2006. Kewirausahaan, Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses, Edisi 3. Salemba Empat.

Gambar

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Usaha Bakso Goreng Krenyeous Bendahara
Gambar 2.2 Saluran Distribusi Usaha Bakso Goreng
Gambar 3.1 Bakso Goreng Krenyeous
+2

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam mengkonsumsi minyak goreng bermerek dan untuk menganalisis pengaruh harga

Seberapa responsif permintaan terhadap suatu perubahan harga jika permintaan hampir tidak berubah karena sedikit perubahan harga, maka permintaan tersebut tidak

nama merek, persepsi harga, dan pengaruh sosial pada permintaan smartphone di. kalangan

kebijakan dimasa yang akan datang sebagai pertimbangan perusahaan untuk memperhatikan harga, kualitas produk dan kualitas pelayanan agar keputusan pembelian produk

Predictors: (Constant), pendidikan, harga minyak goreng bermerek, jumlah tanggungan, pendapatan.. Dependent Variable: Konsumsi minyak goreng

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam mengkonsumsi minyak goreng bermerek dan untuk menganalisis pengaruh harga

Jika harga suatu barang tersebut meningkat, maka produsen ingin menjualnya dengan jumlah yang besar sehingga penawaran meningkat sedangkan permintaan konsumen akan menurun

Sedangkan jika permintaan terhadap sebuah barang meningkat ketika pendapatan menurun, maka barang tersebut dinamakan barang inferior (inferior good). Pendapatan yang