i.2 Strategi Perbaikan Sarana dan Prasarana pada Kawasan Permukiman yang Telah Terbangun
5.9. INTEGRASI STRATEGI PEMBANGUNAN KABUPATEN DAN SEKTOR
5.9.2. STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN
Strategi pembangunan skala kabupaten merupakan strategi untuk pembangunan yang berlaku umum untuk seluruh kawasan di Kabupaten Solok, maka strategi pembangunan skala kawasan sifatnya memiliki lingkup wilayah yang lebih kecil. Beberapa dokumen perencanaan seperti RTBL dan RP4D memiliki lingkup yang lebih kecil, yaitu skala kawasan. Keterpaduan dokumen perencanaan kawasan yang ada di Kabupaten Solok berdasarkan fungsi kawasan dan arahan pengembangan termasuk Kawasan Strategis Kabupaten yang diidentifikasi dari RTRW Kabupaten Solok selengkapnya dijabarkan pada Tabe:5.29.
BAB V 129
Tabel: 5.29
Matrik Strategi Pembangunan Kabupaten Solok Dokumen
Rencana Visi Misi Kebijakan Strategi
Tidak ada penjelasan Terwujudnya ruang wilayah kabupaten yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan dengan pengembangan struktur ruang efisien yang mengintegrasikan seluruh wilayah kabupaten dan pengembangan pola ruang yang harmonis antara kawasan budidaya dengan kawasan lindung serta pemanfaatan potensi sumber daya alam berbasis pertanian, perkebunan, pariwisata, dan industri.
a. Pengembangan organisasi ruang wilayah kabupaten yang efisien melalui susunan pusat kegiatan yang berhirarki dan mencakup seluruh ruang wilayah kabupaten
a. mengembangkan satu pusat kegiatan utama wilayah kabupaten (PKL) sesuai arahan RTRWP dan mempromosikan pusat utama lainnya sesuai dengan potensinya;
b. menetapkan minimal 1 (satu) pusat kegiatan sebagai Pusat Pengembangan Kawasan (PPK) pada masing
kecamatan;
c. menetapkan pusat kegiatan/pusat permukiman yang memiliki wilayah layanan antar desa dan atau lebih dari satu desa sebagai Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL), selain yang telah ditetapkan sebagai Pusat Pengembangan Kawasan (PPK); dan d. menetapkan pusat permukiman yang
memiliki tingkat layanan mendeka pusat kegiatan di atasnya, dipromosikan menjadi pusat kegiatan di atasnya (PKLp, PPKp, PPLp).
b. Pengembangan sistem jaringan dan node prasarana yang mengintegrasikan seluruh pusat kegiatan wilayah kabupaten dan sistem perdesaan hinterland-nya dan memberikan layanan bagi sebesar-besarnya permukiman yang ada pada wilayah kabupaten
a. mendukung pengembangan jaringan jalan akses ke Kabupaten Solok sesuai kebijakan Nasional dan Provinsi serta pengembangan rintisan jalan baru ke/dari Kabupaten Solok dengan kabupaten/kota Lain bersebelahan; b. mengembangkan jalan multi akses dari
dan ke pusat kegiatan yang mengintegrasikan seluruh wilayah kabupaten;
c. mendukung pengembangan sistem jaringan KA Nasional dan Provinsi Sumbar yang melintasi wilayah Kabupaten Solok;
d. mengembangkan sistem transportasi air di Danau Singkarak, Danau Diatas dan Danau di Bawah untuk mendukung kegiatan ekonomi wilayah dan pariwisata;
e. mengembangkan Sistem Jaringan Energi/Listrik untuk memenuhi
BAB V 130 Dokumen
Rencana Visi Misi Kebijakan Strategi
kebutuhan listrik di seluruh wilayah kecamatan di wilayah Kabupaten Solok; f. mengembangkan sistem jaringan
telekomunikasi seluler yang melayani seluruh wilayah Kabupaten Solok dan meningkatkan jaringan telekomunikasi kabel terutama untuk layanan kegiatan industri pada Pusat Kegiatan Utama Kabupaten (PKL dan PKL
g. mengembangkan sistem jaringan air baku untuk memenuhi kebutuhan air minum pada pusat kegiatan utama kabupaten (PKL dan PKLp) dan untuk wilayah-wilayah yang sulit air, serta mengembangkan jaringan irigasi kabupaten (primer-Sekunder
pada kawasan potensi pertanian lahan basah;
h. mengembangkan TPA Regional bekerjasama dengan Kota Padang dan kabupaten berdekatan dalam Metropolitan Padang dan sekitarnya; i. mengembangkan prasarana ekonomi
pada pusat kegiatan dan pusat pelayanan sesuai dengan tingkatan wilayah layanannya;
j. mengembangkan prasarana sosial budaya, peribadatan, kesehatan, dan oleh raga untuk menunjang kehidupan sosial budaya masyarakat yang nyaman dan berkelanjutan;
c. Pemantapan kawasan lindung di wilayah Kabupaten Solok yang telah ditetapkan dalam RTRWN dan RTRW Provinsi dan menambah kawasan lindung dalam kewenangan Kabupaten
a. mempertahankan kawasan lindung yang telah ada dan sesuai RTRWN dan RTRWP;
b. mengembalikan fungsi lindung untuk kawasan lindung yang telah ditetapkan pada RTRWN dan RTRWP yang telah mengalami perubahan pemanfaatan non lindung, sepanjang syarat dan ketentuan sebagai kawasan lindung terpenuhi sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 10/2010 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan;
c. mengembangkan kawasan lindung skala kabupaten sesuai dengan potensi
BAB V 131 Dokumen
Rencana Visi Misi Kebijakan Strategi
fungsi yang ada pada kawasan; dan d. mengusahakan terjaganya kawasan
hutan minimal 30% dari setiap DAS dalam keseluruhan wilayah Kabupaten. d. Pengelolaan kawasan
budidaya mendukung pengembangan ekonomi melalui pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan berbasis pertanian, perkebunan, pariwisata, dan industri
a. mengembangkan kawasan budidaya pertanian diarahkan untuk terjaganya Kabupaten Solok sebagai bagian dari lumbung padi Nasional dan P Sumbar melalui intensifikasi dan ekstensifikasi lahan pertanian;
b. mengembangkan kawasan budidaya perkebunan diarahkan untuk pengembangan ekonomi produktif wilayah yang memiliki daya dongkrak tinggi terhadap produktivitas dan pertumbuhan ekonomi wil
c. mengembangkan kawasan pariwisata diarahkan untuk peningkatan kenyamanan hidup masyarakat sekaligus menjadi bagian pengembangan ekonomi produktif wilayah yang dapat menstimulasi kegiatan ekonomi produktif di dalam kawasan wisata maupun wilayah yang lebih luas dalam wilayah kabupaten; d. mengembangkan kawasan peruntukan
industri diarahkan untuk industri pengelolaan potensi sumber daya alam untuk peningkatan nilai tambah dan produktifitas wilayah, secara berkelanjutan;
e. mengembangkan kawasan permukiman diarahkan untuk mendukung pengembangan pusat-pusat kegiatan dan pusat pelayanan yang tersebar sebagaimana Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten;
f. mengembangkan Kawasan budidaya kehutanan diarahkan untuk dapat menstimulai kegiatan ekonomi masyarakat di sekitar kawasan hutan dan peningkatan produktivitas wilayah kabupaten pada sektor kehutanan; g. mengembangkan kawasan
pertambangan untuk pengelolaan potensi sumber daya alam secara
BAB V 132 Dokumen
Rencana Visi Misi Kebijakan Strategi
berimbang dan berkelanjutan dengan memprioritaskan aspek keseimbangan ekosistem dan pelestarian lingkungan hidup;
e. Perwujudan usaha untuk perubahan fungsi dari kawasan hutan ke kawasan bukan hutan untuk kawasan budidaya yang diperlukan untuk kepentingan pembangunan Kabupaten sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku (PP No. 10/2010 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi kawasan Hutan)”
a. menetapkan kembali kawasan hutan yang termasuk dalam kawasan budidaya di Kabupaten Solok, sebagaimana dalam RTRWP Sumbar yang telah disetujui oleh Menteri Kehutanan; dan
b. mewujudkan pengelolaan kawasan yang telah disetujui Menteri Kehutanan sebagai kawasan yang dilepaskan statusnya dari kawasan hutan, sebesar besarnya untuk pengembangan ekonomi produktif masyarakat berbasis pertanian, perkebunan, pariwisata dan ind
Terwujudnya
Kepemerintahan Yang Baik Menuju Masyarakat Sejahtera
1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan lokal yang baik, bersih, berwibawa dan taat hukum
2. Penataan kehidupan yang agamais bermoral dan berbudaya
3. Meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan menciptakan tatanan perekonomian terpadu berbasis teknologi 4. Menciptakan Pendidikan Berkualitas 5. Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat 6. Meningkatkan Infrastruktur untuk mendukung pembangunan di segala bidang 7. Membangunan kepariwisataan sebagai kekuatan ekonomi strategis 8. Mengembangkan
Pembangunan
Kepemudaan,Olahraga dan Pemberdayaan Perempuan
1. Peningkatan kualitas tata
kelola pemerintahan 2. Penilaian Kinerja secara berkala1. Penataan Organisasi beban kerja
3. Penataan Sistem Administrasi dan tata Laksana Pemerintahan
4. Peninjauan Instrumen Hukum Tata Kerja dan tata Laksana Pemerintahan
5. Penyusunan SPM dan SOP
6. Penataan Sistem Pengelolaan Keuangan dan Asset daerah.
7. Peningkatan Kapasitas pengelola keuangan dan asset daerah
8. Pengawasan dan pengendalian pengelolaan penatausahaan keuangan dan asset daerah
2. Meningkatkan kualitas Penyelenggaraan pelayanan public 3. Meningkatkan Kualitas perencanaan pembangunan daerah
1. Membangun sistem dan unit pelayanan dan pengaduan masyarakat on
off line
2. Peningkatan pelayanan public
3. Peningkatan dan pengembangan sistem informasi, pengawasan dan pengendalian
4. Pembangunan sistem teknologi informasi pembangunan (e
1. Penyusunan dokumen perencanaan yang terpadu
2. Sinkronisasi antar dokumen perencanaan
3. Validasi data statistik SKPD.
4. Penyusunan Sistem Informasi Data Base Pembangunan Daerah
BAB V 133 Dokumen
Rencana Visi Misi Kebijakan Strategi
4. Meningkatkan stabiltas keamanan dan ketertiban serta kesadaran hukum masyarakat
1. Penyusunan produk hukum yang implementatif
2. Peningkatan peran masya
penyusunan dan pemahaman produk hukum
3. Pembinaan SDM Aparat Penegak Hukum
4. Pengembangan sistem keamanan lingkungan
5. Peningkatan pemahaman tentang wawasan kebangsaaan.
5. Meningkatkan mitigasi, tanggap darurat dan rehabilitasi rekonstruksi bencana
6. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama di semua lapisan masyarakat
1. Penataan dan Penyusunan regulasi mitigasi, tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi bencana
2. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM mitigasi, tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi bencana
3. Pembangunan dan penyediaan sarana dan prasarana pendukung Mitigasi, tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi bencana
1. Penguatan partisipasi masyarakat dan lembaga keagamaan
2. Peningkatan partisipasi semua lapisan dalam kegiatan keagamaan.
7. Meningkatkan hubungan sosial budaya berdasarkan falsafah ABS-SBK
1. Penguatan partisipasi masyarakat dan institusi kebudayaan
2. Peningkatan pelestarian nilai budaya dan adat Minang Kabau
8. Meningkatkan Produktivitas pertanian (tanaman pangan, holtikultura, perkebunan dan peternakan) perikanan, kehutanan untuk menunjang ketahanan pangan
1. Pengembangan sistem informasi hasil produksi pertanian,perikanan dan kehutanan
2. Memudahkan aksesibilitas pemasaran produk pertanian,perikanan dan kehutanan.
3. Peningkatan ketahanan pangan 9. Meningkatkan
pengembangan
koperasi,UMKM, Industri dan perdagangan
10. Meningkatkan penataan
1. Mengembangkan industri produktif berbasis UMKM
2. Memudahkan aksesibiltas pemasaran produk unggulan daerah melalui UMKM 3. Peningkatan promosi dan kerjasama
pengembangan potensi.
BAB V 134 Dokumen
Rencana Visi Misi Kebijakan Strategi
kebijakan strategis pengembangan ekonomi daerah
Kawasan Strategis dan cepat tumbuh
11. Meningkatkan investasi
Daerah 1. Penciptaan mendukung potensi lokaliklim investasi yang 2. Fasilitasi kemudahan pinjaman investasi 3. Peningkatan Kualitas SDM pencari kerja 4. Peningkatan sarana dan prasarana
pelatihan kerja
5. Peningkatan peran dan fungsi lembaga ketenagakerjaan.
12. Meningkatkan pengelolaan Sumber Daya Alam berbasis pelestarian lingkungan.
13. Meningkatkan jaringan infrastruktur transportasi dan perhubungan untuk mendukung aksesibilitas dan mobilitas antar wilayah, pertumbuhan ekonomi, daya saing daerah dan ketahanan pangan
1. Pengembangan produksi ramah lingkungan
2. Optimalisasi pengelolaan limbah
3. Pengendalian, pengawasan dan pemantauan kebijakan lingkungan hidup 4. Peningkatan peran serta masyarakat
serta stakeholder dalam pengelolaam lingkungan
1. Optimalisasi kualitas konstruksi jalan dan jembatan
2. Pembangunan dan pemeliharaan Jalan dan Jembatan
3. Pembangunan, pengembangan dan Pemeliharaan sarana dan prasarana transportasi
14. Meningkatkan infrastruktur
sumberdaya air 1. Pembangunan jaringan irigasi dan embungdan pemeliharaan 2. Peningkatan SDM Petani Pemakai Air 3. Pembangunan dan Pemeliharaan
sungai dan danau 15. Meningkatkan penataan
dan pembangunan perumahan serta kualitas lingkungan pemukiman.
1. Pengaturan pola penggunaan lahan 2. Penyusunan dokumen rencana tata
ruang pemukiman 16. Mengentaskan nagari
tertinggal dan penurunan angka kemiskinan
1. Pembangunan Infrastruk jaringannya
2. Validasi Data Penggangguran dan Kemiskinan
BAB V 135 Dokumen
Rencana Visi Misi Kebijakan Strategi
17. Meningkatkan Derajat
pendidikan 1. Penyelenggaraan Pendidikan Usia Dini2. Penerapan wajib belajar 12 Tahun 3. Peningkatan pendidikan non formal 4. Ekstensifikasi kurikulum pendidikan
umum. 18. Meningkatkan kualitas dan
daya saing pendidikan 1. Peningkatkan memperoleh layanan pendidikankesetaraan dalam 2. Fasilitasi kemudahan bagi anak
usia sekolah 19. Mengembangkan
pendidikan berkarakter berbasis ABS-SBK
1. Pelaksanaan pendidikan berkarakter berbasiskan ABS-SBK
2. Penyelenggaraan aktivitas kebudayaan di sekolah
20. Meningkatkan kesehatan
masyarakat 1. Peningkatan kesehatan dasar kualitas pelayanan 2. Peningkatan kualitas perencanaan, pelaksanaan kegiatan serta pengawasan pengendalian dan penilaian terhadap program pembangunan kesehatan di semua tingkatan
3. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi penduduk tidak mampu/miskin
4. Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada setiap lini
5. Peningkatan Upaya Promosi Kesehatan 6. Responsif terhadap krisis kesehatan
akibat bencana dan kejadian luar biasa. 7. Peningkatan dan pengembangan SDM
21. Meningkatkan peran dan prestasi pemuda dalam pembangunan
8. serta pemerataan penempatan tenaga kesehatan
9. Peningkatan ketersedian dan pemerataan sarana dan prasarana kesehatan serta kualitas obat.
1. Pembinaan generasi muda di segala bidang.
2. Peningkatan prestasi olah raga 3. Pembinaan organisasi kepemudaan
BAB V 136 Dokumen
Rencana Visi Misi Kebijakan Strategi
22. Pengarustamaan Gender
(PUG) Penguatan kelembagaan pengarustamaan gender 23. Menuntaskan Kasus KDRT Peningkatan pengawasan dan pembinaan
pada rumah tangga 24. Mengembangkan
pariwisata dan budaya unggulan
1. Pengembangan Destinasi Pariwisata Daerah.
2. Pembangunan sarana dan prasarana wisata.
3. Peningkatan pelestarian seni dan budaya
4. Pengembangan dan Pembinaan kelompok seni dan budaya
5. Pengembangan pariwisata berbasis masyarakat.
6. Pembangunan Desa Wisata Terpenuhinya Permukiman
Kabupaten Solok yang Layak Huni, Sehat dan Aman yang didukung Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU), menuju Masyarakat Mandiri dan Madani
1. Mewujudkan perumahan dan kawasan permukiman yang layak huni
2. Mewujudkan perumahan dan kawasan permukiman sehat dan aman yang didukung prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU).
3. Mewujudkan peningkatan kualitas permukiman tidak layak huni di Kabupaten Solok; dan
4. Pembangunan permukiman yang sesuai dengan prinsip pembangunan berwawasan lingkungan, berkelanjutan dan kelestarian alam untuk memenuhi prinsip penataan ruang; daya dukung dan daya tampung serta kesesuaian lahan serta kerawanan terhadap bencana
1. Pemenuhan perumahan dan kawasan permukiman yang layak huni; sesuai dengan daya dukung dan daya tampung serta kesesuaian lahan serta kerawanan terhadap bencana
2. Pemenuhan perumahan dan kawasan permukiman sehat dan aman yang didukung prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU);
3. Peningkatan kualitas permukiman kumuh di Kabupaten Solok
1. Memenuhi persyaratan keselamatan bangunan; serta daya dukung dan daya tampung serta kesesuaian lahan serta kerawanan terhadap bencana
2. Menjamin kesehatan meliputi pencahayaan, penghawaan dan sanitasi; dan
3. Memenuhi kecukupan luas minimum 1. Mengembangkan jaringan jalan menuju
perumahan dan kawasan permukiman; 2. Mengembangkan sanitasi di perumahan
dan kawasan permukiman; 3. Mengembangkan jaringan
pengendalian banjir di perumahan dan kawasan permukiman;
4. Mengembangkan persampahan di perumahan dan kawasan
5. Memenuhi kebutuhan air minum di perumahan dan kawasan permukiman; dan
6. Memenuhi kebutuhan listrik di perumahan dan kawasan permukiman. 1. Melakukan perbaikan atau pemugaran
permukiman tidak layak huni meliputi rehabilitasi dan renovasi;
2. Melakukan peremajaan permukiman tidak layak huni dengan membangun prasarana dan sarana lingkungan perumahan dan kawasan permukiman baru yang lebih layak dan sesuai dengan rencana tata ruang wilayah;
BAB V 137 Dokumen
Rencana Visi Misi Kebijakan Strategi
3. Mengembangkan lingkungan permukiman melalui pengelolaan dan pemeliharaan berkelanjutan untuk perumahan formal dan non formal; dan Meningkatkan kualitas permukiman. SPAM Sedang dalam penyusunan Sedang dalam penyusunan Sedang dalam penyusunan Sedang dalam penyusunan
Terwujudnya Kabupaten Solok Sehat Dengan Peningkatan Akses Layanan Sanitasi Yang Berwawasan Lingkungan Tahun 2017
Sub Sektor Air Limbah
1. Menyiapkan peraturan perundangan dalam penyelenggaraan sistem pengelolaan Air limbah domestik
2. Mendorong investasi pendanaan dari berbagai sumber dalam pengelolaan air limbah permukiman dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat dan kemitraan dengan swasta
3. Mengembangkan sistem pengelolaan air limbah domestik yang efektif, efisien secara bertahap dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas sumber daya air dan lingkungan
4. Mengembangkan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia dalam pengelolaan air limbah domestik
5. Meningkatkan kesadaran masyarakat melalui fasilitasi akan pentingnya pengelolaan air limbah domestik bagi kesehatan dan perlindungan sumber daya air
1. Menyediakan master plan air limbah domestik pada akhir tahun 2014
2. Menyediakan sistem pengelolaan air limbah setempat untuk melayani 60 % Penduduk Kabupaten Solok pada tahun 2017 3. Meningkatkan penggunaan
jamban sehat menjadi 80% pada tahun 2017
4. Meningkatkan pengetahuan oleh kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan air limbah domestik serta masalah teknisnya
5. Meningkatkan pendanaan sektor air limbah domestik baik dari sumber dana yang berasal dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi dan APBN
6. Meningkatkan keterlibatan masyarakat dan swasta dalam penyelenggaraan pengembangan system pengelolaan air limbah domestik
7. Menjadikan pengelolaan air limbah domestik menjadi salah satu prioritas pembangunan di kabupaten Solok
8. Menyediakan peraturan perundangan pengelolaan air limbah
1. Menyusun master plan pengelolaan limbah domestik
2. Penyediaan pelayanan dan peningkatan kualitas sis
domestik untuk mencapai target Standar Pelayanan Minimum (SPM) (Kemen PU no. 14 tahun 2010)
3. Meningkatkan akses jamban sehat 4. Prioritas pembangunan pada
masyarakat daerah miskin dan rawan penyakit yang berhubungan dengan air (Waterborne disease)
5. Mendorong kerjasama antar Kota/Kabupaten dalam upaya melindungi badan air dari pencemaran air limbah
6. Fasilitasi oleh SKPD terkait perlunya pelaksanaan PHBS
7. Melibatkan peran serta badan usaha swasta dan koperasi dalam pembangunan dan pengelolaan air limbah
8. Mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan pengelolaan air limbah
9. Mendorong peningkatan alternatif sumber pembiayaan yang murah dan berkelanjutan
10. Mendorong peningkatan prioritas pendanaan pemerintah daerah dalam pengembangan sistem
11. Meningkatkan pembiayaan melalui kemitraan pemerintah dan swasta 12. Meningkatkan menajemen
pembangunan air limbah di daerah 13. Meningkatkan pengelolaan air limbah
melalui pelatihan dan pendidikan SDM yang kompeten
14. Menyusun Perda pengelolaan air limbah (meningkatkan keters NSPM dalam pengembangan sistem pembuangan air limbah)
BAB V 138 Dokumen
Rencana Visi Misi Kebijakan Strategi
Subsektor Persampahan
1. Menyiapkan dan melengkapi peraturan perundangan dalam penyelenggaraan pengelolaan persampahan
2. Mengurangi timbulan sampah dalam rangka pengelolaan persampahan yang berkelanjutan
3. Meningkatkan jangkauan dan kualitas pelayanan sistem pengelolaan
persampahanMemberdayakan masyarakat dan meningkatkan peran aktif dunia usaha/swasta dalam rangka mendorong investasi bidang persampahan
4. Meningkatkan kemampuan manajemen dan kelembagaan
1. Menyediakan master plan pengelolaan persampahan pada akhir tahun 2014
2. Terjadinya pengurangan 20% volume sampah yang diangkut ke TPA pada tahun 2017
3. Tersedianya sistem penanganan sampah di perkotaan yang dapat melayani 70% jumlah penduduk
4. Menyediakan TPA sampah regional antara Kab. Solok dan Kab. Solok Selatan pada akhir tahun 2016
5. Menyediakan sarana dan prasarana sektor persampahan
6. Meningkatkan jumlah dan kapasitas SDM pengelola sektor persampahan
7. Menjadikan pengelolaan persampahan menjadi salah satu prioritas pembangunan di kabupaten Solok
8. Menyediakan peraturan perundangan pengelolaan air limbah
9. Meningkatkan pendanaan sektor persampahan baik dari sumber dana yang berasal dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi dan APBN
10. Meningkatkan peran masyarakat dan swasta dalam pengelolaan persampahan
11. Terselenggaranya
pengelolaan persampahan skala rumah tangga di pedesaan
12. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan persampahan dan kebersihan
1. Menyiapkan master plan pengelolaan persampahan
2. Pengurangan sampah semaksimal mungkin dari sumbernya
3. Meningkatkan pemahaman masyarakat akan upaya 3R dan pengamanan sampah B3 rumah tangga
4. Mengembangkan dan menerapkan sistem insentif dan disinsentif dalam pelaksanaan 3R
5. Optimalisasi pemanfaatan prasaran dan sarana persampahan
6. Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas sistem pengelolaan
7. Meningkatkan cakupan pelayanan persampahan secara terencana
8. Penanganan sampah rumah dan infeksius
9. Meningkatkan kinerja institusi pengelolaan persampahan serta peningkatan kualitas SDM pengelolaan persampahan
10. Meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan pemangku kepentingan lain
11. Mendorong koordinasi lintas sektor terutama perindustrian, pertanian dan perdagangan
12. Advokasi dalam rangka penyamaan persepsi kepada pengambil kep untuk meningkatkan prioritas pendanaan dalam pengelolaan persampahan
13. Mendorong penyusunan perda pengelolaan persampahan dan penerapan sistem pengawasan dan penerapan sanksi hukum
14. Mendorong peningkatan pemulihan biaya persampahan
15. Mengembangkan sistem
iklim yang kondusif bagi dunia usaha (swasta)
16. Meningkatkan kemitraan pemerintah dan swasta
17. Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha/swasta sebagai mitra pengelolaan
BAB V 139 Dokumen
Rencana Visi Misi Kebijakan Strategi
1. Menyiapkan dan melengkapi peraturan perundangan dalam penyelenggaraan pengelolaan drainase lingkungan
2. Mengembangkan dan meningkatkan pelayanan prasarana dan sarana drainase lingkungan untuk meningkatkan kualitas kesehatan serta mencegah pencemaran lingkungan 3. Meningkatkan kapasitas
kelembagaan pemerintah daerah dan masyarakat yang efektif dan efisien serta bertanggung jawab
4. Meningkatkan kemampuan pembiayaan daerah serta mendorong investasi dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat dan kemitraan dengan swasta
5. Mendorong peran aktif masyarakat dalam proses pembangunan dan pemeliharaan prasarana dan sarana drainase lingkungan
1. Tersedianya sistem drainase lingkungan yang terintegrasi dengan drainase Kota/Kabupaten sehingga tidak ada lagi genangan yang terjadi pada tahun 2017
2. Menyediakan sistem drainase lingkungan di 10 (sepuluh) kawasan
3. Meningkatkan tupoksi antara lembaga regulator dan operator 4. Meningkatkan perhatian pemerintah terhadap pengembangan drainase lingkungan 5. Menyediakan peraturan perundangan tentang pengelolaan drainase 6. Meningkatkan pendanaan
sektor drainse baik dari sumber dana yang berasal dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi dan APBN 7. Meningkatkan pengetahuan
dan kegiatan fasilitasi terhadap masyarakat tentang fungsi dan manfaat saluran drainase
8. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang fungsi dan manfaat saluran drainase
1. Penyiapan rencana induk sistem drainase yang terpadu antara sistem drainase utama, lokal dengan pengaturan dan pengelolaan sungai 2. Pengembangan sistem drainase yang
berwawasan lingkungan (Konservasi Air)
3. Pengembangan kapasi
pemeliharaan sarana dan prasarana drainase terbangun
4. Mengoptimalkan sistem yang ada 5. Pengembangan kapasitas SDM
6. Penyiapan prioritas optimalisasi sistem drainase
7. Peningkatan koordinasi antar instansi terkait
8. Mendorong penyusunan perda drainase dan penerapan sistem pengawasan dan penerapan sangsi hukum
9. Mendorong dan memfasilitasi pemerintah Kabupaten dalam pengembangan sistem drainase yang efektif
10. Advokasi kepada pemerintah kabupaten untuk meningkatkan prioritas pendanaan dalam pengelolaan drainase
11. Kampanye peningkatan peran masyarakat dibidang drainase
12. Mendorong masyarakat/swasta ikut berpartisipasi dalam pengelolaan drainase
Subsektor PHBS
1. Menyiapkan dan melengkapi peraturan perundangan dalam penyelenggaraan pengelolaan PHBS
2. Memberdayakan masyarakat dalam bidang kesehatan melalui pendekatan secara individu, keluarga dan kelompok masyarakat
3. Membina suasana yang kondusif bagi terciptanya perubahan perilaku masyarakat ke arah yang diharapkan dalam membantu mempercepat pembangunan
Peningkatan keterpaduan penyelenggaraan PHBS sampai tahun 2017
1. Pemberdayaan masyarakat, bina suasana dan advokasi yang didukung juga dengan kemitraan
2. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat
3. Mengembangkan media lokal pilihan masyarakat dalam rangka penyadaran PHBS
4. Mengupayakan terciptanya PHBS bagi masyarakat untuk mencegah timbulnya masalah kesehatan melalui upaya promotif dan preventif
BAB V 140 Dokumen
Rencana Visi Misi Kebijakan Strategi
kesehatan
4. Mendorong diberlakukannya kebijakan dan peraturan perundangan yang berwawasan kesehatan 5. Mengintegrasikan kegiatan
promosi kesehatan antar instansi terkait
6. Meningkatkan kemitraan secara sinergis antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha
7. Meningkatkan investasi dalam bidang promosi kesehatan
tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Nagari
Subsektor Air Minum
Tidak ada penjelasan 1. Peningkatan cakupan dan kualitas air minum bagi seluruh masyarakat Indonesia;
2. Pengembangan pendanaan untuk penyelenggaraan SPAM dari berbagai sumber secara optimal;
3. Pengembangan
kelembagaan, peraturan dan perundang-undangan; 4. Peningkatan penyediaan Air
Baku secara berkelanjutan; 5. Peningkatan peran dan