• Tidak ada hasil yang ditemukan

E.Sekolah Dasar Negeri Plumutan

Penelitian ini dilakukan penulis pada pertengahan semester genap. Strategi pembelajaran afektif Pendidikan Agama Islam di SD Negeri Plumutan yang menjadi fokus penelitian ini adalah strategi pembelajaran afektif yang dilakukan guru PAI kelas IV.

Dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasioanl telah ditetapkan standar kompetensi lulusan yang merupakan kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Ketiga hal itu memiliki kemampuan lulusan yang berbeda. Kususnya mengenai sikap, diperoleh melalui aktifitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati dan mengamalkan. Seluruh aktifitas pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yang mendorong siswa untuk melakukan aktifitas tersebut.49

Proses pembentukan afektif (sikap) dilakukan dengan dua cara, yaitu pola pembiasaan dan modeling atau mencontoh. Proses strategi pembelajaran afektif dengan menggunakan pola pembiasaan dan modeling, guru harus menjelaskan terlebih dahulu kepada siswa dengan diberi pemahaman mengapa

49Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013 tentang standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah, 2.

hal itu dilakukan.50 Adapun pelaksanan strategi pembelajan afektif yang dilakukan guru PAI di SD Negeri Plumutan adalah sebagai berikut:

1. Guru melakukan pola pembiasaan kepada siswa. Diantaranya adalah pembiasaan pembacaan surat pendek sebelum pelajaran dimulai. Dengan hal itu siswa secara tidak sadar akan hafal dengan sendirinya surat-surat pendek karena dibaca berulang-ulang setiap harinya. Selanjutnya pembiasaan salat dzuhur berjamaah, dengan adanya salat dzuhur berjamaah maka akan melatih siswa untuk mempunyai rasa tanggung jawab bahwa salat itu wajib hukumnya. Kemudian pembiasaan buang sampah pada tempatnya karena kebersihan itu sebagian dari iman dan Islam itu mencintai keindahan. Kemudian siswa ketika melakukan kesalahan seperti gaduh dan lain sebagainya, siswa dihukum berdiri sambil mendengarkan materi pelajaran. Selanjutnya siswa yang menunjukkan prestasi (akademik dan non akademik) yang baik diberikan penguatan dengan cara memberikan hadiah atau perilaku yang menyenangkan.

Menurut pengamatan penulis, proses pembiasaan yang dilakukan guru PAI di SD Negeri Plumutan sudah bagus, karena proses pembiasaan bukan hanya melalui proses pembiasaan yang dilakukan secara terus menerus, akan tetapi perlu juga pemberian penguatan sehingga siswa akan berusaha dan bersemangat untuk meningkatkan sikap positifnya.

2. Guru melakukan pembentukan sikap dengan cara proses mencontoh. Proses mencontoh disini adalah proses peniruan anak terhadap orang lain terhadap

50Wina Sanjaya dan Andi Budimanjaya, Paradigma Baru Mengajar, Jakarta: Kencana, 2017, 238-239.

idolanya atau orang yang dihormatinya. Anak diberi pemahaman mengapa hal itu dilakukan. Guru juga memberikan contoh yang baik seperti kisah keteladanan Nabi dan Rasul, walisongo dan orang-orang yang soleh.

Adapun penilaian strategi pembelajaran afektif yang dilakukan guru PAI di SD Negeri Plumutan adalah melakukan evaluasi. Dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran afektif bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan guru dalam menyampaikan mata pelajaran kepada siswa atau sejauh mana siswa mampu menyerap materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dalam suatu proses pembelajaran maka perlu dilaksanakan evaluasi. Sebagaimana diketahui bahwa dalam PAI terdapat tiga domain yang seharusnya dievaluasi, yaitu domain kognitif, afektif dan psikomotor. Untuk evaluasi domain kognitif dan psikomotor sudah biasa dilakukan dan relatif lebih mudah dilaksanakan serta tidak banyak menemui kendala. Berbeda dengan domain afektif yang selama ini mendapatkan porsi yang kurang dalam penilaian. Sedangkan penilaian afektif lebih sulit dan banyak kendala yang ditemui saat pelaksanaan penilaian.

Di SD Negeri Plumutan evaluasi afektif PAI dilaksanakan melalui:

Pertama, tes tertulis, dalam pelaksanaannya terdiri dari soal dengan domain

kognitif sebanyak 50 soal dan dalam domain afektif hanya 10 soal. Kedua, pengamatan sikap dalam mengikuti KBM sehari-hari, dalam pelaksanaannya menggunakan pedoman lembar pengamatan sikap. ketiga, pengamatan dalam kegiatan salat dhuhur berjama’ah, penilaian terhadap salat dhuhur berjama’ah dilakukan guru agama berdasarkan presensi kehadiran siswa dalam mengikuti

salat dhuhur berjama’ah di masjid. Dalam pelaksanaan salat dzuhur berjama’ah guru PAI melibatkan siswa untuk aktif dengan menugaskan mereka sebagai muadzin secara bergiliran. Keempat, presensi harian, keaktifan dalam mengikuti pelajaran PAI yang dibuktikan dengan presensi yang turut dipertimbangkan dalam penilaian afektif. Siswa yang rajin mengikuti pelajaran PAI berarti mempunyai perhatian dan minat terhadap pelajaran PAI. Kelima, ketepatan dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru PAI, hal ini menunjukkan adanya kemauan kedisiplinan dan tanggung jawab siswa.51

Dalam pelaksanaan strategi pembelajaran afektif terhadap kegiatan belajar siswa atau hasil belajar siswa, guru PAI di SD Negeri Plumutan memerhatikan aspek-aspek psikologis siswa karena psikologis siswa sangat mempengaruhi aktivitas dan prestasi belajarnya. Siswa yang pintar dalam kesehariannya, apabila disaat mengikuti ujian dalam kondisi yang tidak prima, maka bisa saja memperoleh hasil yang buruk.

Dari hasil pengamatan penulis, untuk perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang dilakukan guru PAI kelas IV sudah terbilang cukup baik. Masih ada beberapa yang tidak sempurna terlaksana dengan baik. Hal itu dapat terbukti melalui ketidak seimbangan yang sangat mencolok dari pemberian soal dari guru PAI, yaitu antara soal kognitif dan soal afektif lebih banyak soal kognitifnya dibandingkan soal afektif. Meskipun bahan pelajaran berisikan bidang kognitif, tetapi bidang afektif harus menjadi bagian integral dari bahan

51

Zulfa Famaul Khusna, Guru PAI SD Negeri Plumutan, Wawancara Pribadi, Bancak, 24 Maret 2017.

tersebut, dan harus tampak dalam proses belajar dan prestasi belajar yang dicapai. Dengan adanya perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi tersebut sangat mendukung tingkat prestasi belajar siswa.

Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Namun demikian, pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa siswa sangat sulit.52 Oleh karena itu untuk meningkatkan prestasi belajar siswa yang dapat dilakukan guru di SD Negeri Plumutan adalah mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan diharapkan dapat mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta, rasa dan karsa. Karena siswa yang yang nilainya baik dari segi kognitif belum tentu baik dari segi afektifnya.

Menurut penulis, seorang guru tidak hanya terikat oleh kiat penilaian yang bersifat kognitif saja, akan tetapi juga memperhatikan kiat penilaian afektif dan psikomotorik. Jika ketiga ranah tersebut bisa terlaksana secara seimbang maka prestasi belajar siswa tentunya dapat teraih. Menurut Darajat dalam bukunya Tohirin, seorang siswa dapat dianggap berhasil secara afektif dalam belajar agama, apabila ia telah menyenangi dan menyadari dengan ikhlas kebenaran ajaran agama Islam yang ia pelajari, lalu menjadikannya sistem nilai diri. Kemudian pada gilirannya ia menjadikan sistem nilai ini sebagai penutup hidup, baik dikala suka maupun duka.53

52Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta: Grafindo persada, 2015, 216.

53Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agam Islam, Jakarta: Rajawali Pers, 2014, 116.

Adapun faktor pendukung di SD Negeri Plumutan adalah adanya dukungan kuat dari guru-guru dan kepala sekolah serta murid-murid untuk pelaksanaan pembelajaran afektif PAI di sekolah. Sedangkan faktor penghambatnya adalah tidak adanya semangat dari siswa. Karena afektif itu berhubungan dengan hati, perasaan, sikap dan minat siswa. Padahal hal tersebut mudah dan sering berubah-ubah. Terkadang siswa itu malas dan terkadang siswa itu semangat. Selain itu, masih banyaknya pelanggaran tata tertib sekolah dan kondisi lingkungan tempat tinggal para siswa yang kurang mendukung. Serta keterbatasan pengawasan siswa selama 24 jam penuh.

Dengan adanya strategi pembelajaran afektif yang dilakukan guru PAI SD Negeri Plumutan ternyata dapat menunjang keberhasilan prestasi siswa, baik itu prestasi akademik ataupun prestasi non akademik. Hal itu bisa terlihat dari prestasi yang dihasilkan SD Negeri Plumutan, yaitu meningkatnya nilai UN pelajaran PAI pada tahun 2016 dan 2017, nilai raport siswa, juara satu lomba MAPSI tingkat kecamatan, juara satu dan tiga tingkat kabupaten dan maju lomba MAPSI tingkat provinsi.

F.Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Bancak

Penelitian ini dilakukan penulis pada pertengahan semester genap. Strategi pembelajaran afektif Pendidikan Agama Islam di MI Darussalam Bancak yang menjadi fokus penelitian ini adalah strategi pembelajaran afektif yang dilakukan guru PAI kelas IV A dan IV B.

Adapun pelaksanan strategi pembelajan afektif yang dilakukan guru PAI adalah dengan pola pembiasaan dan proses mencontoh.

1. pola pembiasaan

Siswa diajarkan untuk solat dzuha berjama’ah di tempat ibadah yang disediakan. Jika dilakukan setiap hari, maka dengan sendirinya siswa akan terbiasa untuk melakukan solat dzuha. tempat ibadah sebagai salah satu untuk menunjang pembelajaran afektif siswa. Keberadaannya sangat penting untuk melaksanakan salat dan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan dalam mendukung pembelajaran PAI. Penggunaan tempat ibadah di MI Darussalam Bancak sebagai salah satu sumber belajar yang dimanfaatkan siswa sebagai tempat pembelajaran yang mengarah kepada afektif (sikap) seperti salat dzuha. Kemudian siswa dibiasakan membaca buku-buku agama di perpustakaan. Kemudian siswa dibiasakan mendengarkan nasehat ataupun ceramah. Dintaranya pemberian nasehat dari kepala sekolah pada waktu upacara hari senin dan mendatangkan penceramah sebagai penunjang dalam proses pembelajaran afektif bagi peserta didik dalam kegiatan peringatan hari besar.54 Hal itu merupakan hal yang mengarah kepada pembelajaran afektif sebagai upaya untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa. Mendatangkan pak kyai dan penceramah untuk mengisi kegiatan peringatan hari besar sebagai pendukung dalam pembelajaran afektif PAI (peringatan maulid Nabi, pesantren ramadhan, dan lain-lain). Dengan tujuan untuk menambah pengetahuan siswa dalam memahami ajaran agama Islam.55

54Saekodin, Guru PAI Kelas IV B MI Darussalam Bancak, Wawancara Pribadi, Bancak, 28 Maret 2017.

55Alimin Taufiq, Guru PAI Kelas IV A MI Darussalam Bancak, Wawancara Pribadi, Bancak, 28 Maret 2017.

Selanjutnya guru melakukan pola pembiasaan dengan penerapan variasi metode. Proses pembelajaran PAI di MI Darussalam Bancak menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dengan pendekatan secara emosional, seperti: metode ceramah, diskusi, penugasan, tanya jawab dan praktik. Penerapan metode tersebut dilakukan dengan bervariasi sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada peserta didik.

2. Proses Mencontoh

Semua warga sekolah MI Darussalam Bancak, mulai dari Kepala Sekolah, guru-guru, petugas perpus, penjaga sekolah dan antar teman semuanya membuat program dengan proses mencontohkan dirinya masing-masing kepada siswa dengan menunjukkan akhlak yang baik. Ketika Kepala Sekolah datang lebih pagi, di dalam kelas guru langsung mencontohkan kepada siswa, dari hal itu bisa kita contoh dan teladani. Kemudian ketika ada salah satu siswa yang rajin mengerjakan piket, guru langsung mencontohkan pada siswa bahwa yang dilakukan temannya tersebut dapat dicontoh. Jadi dalam proses mencontoh itu, guru selalu mencontohkan hal-hal yang ada disekitarnya.

Kemudian guru melakukan evaluasi berkelanjutan dengan melakukan penilaian. Penilaian strategi pembelajan afektif yang dilakukan guru PAI di MI Darussalam Bancak melalui dua hal: Pertama, laporan diri oleh siswa

dilakukan dengan pengisian angket. Kedua, pengamatan sistematis oleh guru terhadap afektif siswa dengan menggunakan lembar pengamatan.56

Dalam pelaksanaan pembelajaran PAI kelas IV A dan IV B di MI Darussalam Bancak senantiasa menciptakan situasi yang menyenangkan dalam pembelajaran agar menarik perhatian bagi siswa. Selain itu, guru juga berusaha meningkatkan prestasi belajar siswa. Sebagaimana yang telah disampaikan siswa kelas IV B sabagai berikut:

”Dalam mengajar Bapak guru sangat menyenangkan, selalu memberikan nasehat agar rutin melaksanakan salat, mengajarkan untuk berbuat baik kepada teman dan menyemangati untuk belajar lebih rajin.”57

Meski guru telah berusaha semaksimal mungkin agar suasana pembelajaran dapat berjalan menyenangkan, akan tetapi ada sebagian siswa yang masih menganggap situasi yang tercipta belum menyenangkan. Dari observasi yang dilakukan, pembelajaran PAI pada jam pertama dan kedua diawali dengan membaca asmaul husna secara bersama-sama. Tegaknya kedislipinan yang dilakukan oleh pihak sekolah membuat siswa untuk selalu disiplin tepat waktu dalam mengikuti pelajaran.

Adapun faktor pendukung di MI Darussalam Bancak adalah adanya sarana prasarana yang cukup memadai, adanya dukungan kuat dari warga sekolah untuk pelaksanaan pembelajaran afektif PAI di sekolah dan adanya dukungan dari orang tua siswa. Sedangkan faktor penghambatnya adalah terbatasnya jam tatap muka antara guru dengan siswa di kelas. Pembelajaran

56Alimin Taufiq, Guru PAI Kelas IV A MI Darussalam Bancak, Wawancara Pribadi, Bancak, 8 April 2017.

57

Nanda, Siswa kelas IV A MI Darussalam Bancak, Wawancara Pribadi, Bancak, 3 April 2017.

afektif memerlukan proses yang lama dan perlu pengamatan yang berkelanjutan.

Menurut hasil pengamatan penulis, untuk perencanaan, pelaksanaan dan penilaian yang dilakukan guru PAI kelas IV A dan IV B sudah dilaksanakan dengan baik. Hal itu dimanfaatkan dalam upaya untuk pembelajaran afektif dalam usaha membentengi moral siswa dari pengaruh hal-hal yang buruk dan upaya meningkatkan prestasi belajar siswa. Tipe prestasi belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti disiplin dalam mengikuti mata pelajaran PAI di sekolah, motivasi yang tinggi untuk tahu lebih banyak mengenai pelajaran PAI yang diterimanya, perhatian terhadap pelajaran, penghargaan atau rasa hormatnya terhadap guru PAI, menghargai teman, rajin mengerjakan tugas dan lain-lain.

Dengan adanya pendekatan saintifik yang dilakukan guru PAI MI Darussalam Bancak ternyata dapat menunjang keberhasilan prestasi siswa, baik itu prestasi akademik ataupun prestasi non akademik. Hal itu bisa terlihat dari prestasi yang dihasilkan MI Darussalam Bancak, yaitu nilai UN PAI masuk peringkat tiga besar di kecamatan Bancak, nilai rata-rata raport meningkat, Juara I dan III Khotmil Qur’an Putra Tingkat MI sekabupaten Semarang, Juara I Khotmil Qur’an Putri Tingkat MI Sekabupaten Semarang, dan lain-lain.

Dari pengamatan penulis, antara pendekatan saintifik dan strategi pembelajaran afektif itu sangat erat kaitannya. Ketika sebuah pendekatan saintifik diterapkan di sekolah-sekolah, siswa-siswa diajak untuk berfikir kritis dan ilmiah, namun hal itu tidak akan berjalan dengan baik manakala sebuah

strategi pembelajaran afektif tidak diikutsertakan. Jadi strategi pembelajaran afektif itu akan membantu proses berjalannya pendekatan saintifik. Pada waktu pembelajaran dilakukan dengan menggunakan pendekatan saintifik, sikap siswa yang memang sudah menyadari bahwa betapa pentingnya sebuah pelajaran, maka akan memperhatikan, menerima, menghargai dan menyenangi apa yang disampaikan gurunya.

Karena pada zaman sekarang ini, banyak siswa yang tidak peduli dengan pelajaran yang diberikan guru. Untuk itu jika hanya menggunakan sebuah pendekatan saintifik saja, maka tidak cukup, jadi diperlukan strategi pembelajaran afektif.

39

BAB V

PENUTUP

A.Simpulan

Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PAI di SD Negeri Plumutan dan MI Darussalam Bancak Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017 meliputi proses mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Di SD Negeri Plumutan kelima proses di atas sudah dilaksanakan dengan baik oleh guru PAI. Sedangkan di MI Darussalam Bancak kelima tahap pembelajaran berbasis pendekatan saintifik tersebut sebagian sudah dilaksanakan oleh guru PAI di MI Darussalam Bancak, meskipun dalam pelaksanannya belum sempurna.

Implementasi strategi pembelajaran afektif guru PAI di SD Negeri Plumutan dan MI Darussalam Bancak Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017 sudah terbilang cukup baik. Adapun yang dilakukan guru PAI meliputi pola pembiasaan dan proses mencontoh.

Dengan adanya pendekatan saintifik dan strategi pembelajaran afektif yang dilakukan guru PAI SD Negeri Plumutan dan MI Darussalam Bancak ternyata dapat menunjang keberhasilan prestasi siswa, baik itu prestasi akademik ataupun prestasi non akademik. Hal itu bisa terlihat dari prestasi yang dihasilkan SD Negeri Plumutan yaitu meningkatnya nilai UN pelajaran PAI pada tahun 2016 dan 2017, nilai raport siswa, juara satu dan tiga tingkat kabupaten dan maju lomba MAPSI tingkat provinsi. Prestasi MI Darussalam Bancak, yaitu nilai UN PAI masuk peringkat tiga besar di kecamatan Bancak,

nilai rata-rata raport meningkat, Juara I dan III Khottil Qur’an Putra Tingkat MI sekabupaten Semarang, Juara I Khottil Qur’an Putri Tingkat MI Sekabupaten Semarang, dan lain-lain.

B. Saran

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hendaknya peneliti yang lebih teliti lagi. Mengingat dalam penelitian dan pembahasan ini merupakan Strategi Guru PAI Dalam meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam Siswa SD Negeri Plumutan dan MI Darussalam Bancak masih memerlukan pengembangan yang lebih lanjut.

2. Kepada Guru PAI

Guru PAI sebaiknya selalu terbuka dan belajar dengan hal-hal baru yang berhubungan dengan perkembangan ilmu pengetahuan khususnya tentang pendekatan saintifik dan strategi pembelajaran afektif agar bisa memilih dan melaksanakan dengan tepat sesuai dengan prosedur materi yang akan diajarkan.

3.Kepada Orang Tua Siswa

Untuk memupuk semangat belajar siswa, hendaknya orang tua siswa sebaiknya selalu membimbing belajar putra-putrinya dan mengontrol putra-putrinya meskipun mereka jauh. Anak jangan ditinggalkan begitu saja, peran orang tua sangat penting untuk mereka.

Dokumen terkait