• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KAJIAN PUSTAKA

A. Analisis Teori 1 Pembelajaran

4. Strategi Pembelajaran Ekspositori ( SPE )

Sebelum pengajar mengajar di kelas diperlukan strategi untuk mencapai tujuan dari pembelajaran yang optimal. Ada berbagai macam strategi pembelajaran menurut sumbernya, salah satunya adalah strategi pembelajaran Ekspositori.

a. Pengertian Pembelajaran Ekspositori

Menurut Wina Sanjaya (2009: 179) strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi secara optimal. Sedangkan menurut Roy Killen (1998) dalam buku Wina Sanjaya (2009: 179) menanamkan strategi ekspositori ini dengan istilah strategi pembelajaran langsung (direct insruction). Pembelajaran ekspositori ini lebih berorientasi kepada pengajar, karena di strategi ini pengajar memegang peran penting.

Terdapat beberapa karakteristik strategi ekspositori menurut Wina Sanjaya (2009: 179). Pertama, strategi ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal, artinya bertuturan secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan strategi ini. Kedua, biasanya materi yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep- konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berfikir ulang. Ketiga,

23

tujuan utamanya, setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapakan dapat memahaminya dengan benar dengan cara dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan.

Kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran ekspositori adalah pembelajaran langsung dengan lisan sebagai alat utama, dimana pengajar yang menyampaikan materi secara terstruktur dengan fokus utama peserta didik diharapkan mampu menguasai materi dengan baik. Metode ekspositori sering dianalogikan dengan metode ceramah, karena sifatnya sama-sama memberikan informasi.

b. Prosedur Pelaksanaan Strategi Ekspositori

Menurut Wina Sanjaya (2009: 185), ada beberapa langkah dalam penerapan strategi ekspositori, yaitu:

1) Persiapan ( preparation ) 2) Penyajian ( presentation ) 3) Menghubungkan ( correlation ) 4) Menyimpulkan ( generalization ) 5) Penerapan ( aplication )

Setiap langkah- langkah tersebut diuraikan seperti yang ada dibawah. 1) Persiapan (preparation)

Mempersiapkan peserta didik untuk menerima pelajaran. Tujuan yang ingin dicapai dalam langkah ini adalah: a) Mengajak peserta didik keluar dari kondisi mental yang pasif. b) Membangkitkan motivasi dan minat peserta didik untuk belajar. c) Merangsang dan

mengubah rasa ingin tau peserta didik. d) Menciptakan suasana dan iklim pembelajaran yang terbuka.

2) Penyajian ( presentation )

Langkah penyampaian materi pelajaran sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan. Yang harus difikirkan oleh setiap pengajar dalam penyajian ini adalah bagaimana agar materi dapat dengan mudah dipahami peserta didik. Langkah- langkah penyajian materi: a) Pengunaan bahasa, bahasa yang digunakan sebaiknya bahasa yang bersifat komunikatif dan mudah dipahami kemudian dalam penggunaan bahasa pengajar harus memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik. b) Intonasi suara, pengaturan nada suara akan membuat perhatian peserta didik terkontrol. c) Menjaga kontak mata dengan siswa. d) Menggunakan joke- joke yang menyegarkan. 3) Korelasi ( correlation )

Langkah menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman peserta didik atau dengan hal- hal lain yang memungkinkan peserta didik dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur yang telah dimilikinya.

4) Menyimpulkan ( generalization )

Tahapan untuk memahami inti (core) dari materi pembelajaran yang tadi sudah disampaikan.

25

Langkah untuk kemampuan peserta didik setelah mereka menyimak penjelasan pengajar. Langkah ini sangat penting dalam proses pembelajaran ekspositori, karena dilangkah ini peserta didik akan diuji kemampuan pemahaman dan penguasaan materi.

c. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Ekspositori

Sampai kini masih banyak institut pendidikan menggunakan strategi ini, karena strategi ini mempunyai keunggulan, (http://education- mantap.blogspot.com/2010/05/keunggulan-dan-kelemahan-strategi.html diambil pada 28 juni 2011) diantaranya:

1) Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, ia dapat mengetahui sampai sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan. 2) Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila

materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas.

3) Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran, juga sekaligus siswa bisa melihat atau mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi).

4) Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.

Sedangkan menurut Wina Sanjaya (2009: 190- 191) keunggulan strategi ekspositori adalah:

1) Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, dengan demikian dapat mengatahaui sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan.

2) Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas.

3) Melalui pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran, juga sekaligus siswa bisa melihat atau mengobservasi ( melalui pelaksanaan demonstrasi ).

4) Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas besar.

Sedangkan untuk kekurangan strategi pembelajaran ekspositori juga dipaparkan Wina Sanjaya (2009: 191) adalah:

1) Metode pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik.

2) Metode ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan kemampuan, pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya belajar siswa.

3) Metode ini sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta kemampuan berfikir kritis.

4) Keberhasilan metode pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa yang dimiliki guru, seperti persiapan, pengetahuan, rasa

27

percaya diri, semangat, antusiasme, motivasi, dan kemampuan mengelola kelas. Tanpa itu sudah dipastikan pembelajaran tidak mungkin berhasil.

5) Pengetahuan yang dimiliki siswa akan terbatas pada apa yang diberikan guru. Mengingat gaya komunikasi metode pembelajaran ini lebih banyak terjadi satu arah (one-way communication). Sehingga kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa akan terbatas pula.

Dari pendapat diatas penulis menyimpulkan bahwa kelebihan strategi pembelajaran ekspositori, yaitu: a) Pengajar dapat mengontrol urutan pembelajaran. b) Peserta didik dapat menguasai materi yang luas. c) Melatih pendengaran karena peserta didik mendengarkan penuturan pengajar. d) Dapat digunakan untuk pembelajaran dalam skala kelas besar.

Sedangkan untuk kekuranannya adalah: a) Hanya bisa dilakukan terhadap peserta didik yang memiliki pendengaran yang baik. b) Biasanya dilakukan dengan metode konvensional atau metode ceramah. c) Keberhasilan pembelajaran tergantung kemampuan pengajar. d) Peserta didik cenderung bosan karena pembelajaran terjadi satu arah.

Dokumen terkait