• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi yang diambil dalam penelitian ini adalah strategi tindakan kelas model siklus karena objek penelitiannya hanya satu sekolah. Rencana penelitian terdiri atas: (1) perencanaan atau plaining yaitu membuat rencana sebelum melaksanakan tindakan dengan membuat Rencana Kegiatan Harian (RKH), lembar observasi, indikator ketercapaian yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran serta menyiapkan media berupa skenario sebuah cerita dan memahami makna kemudian mengekspresikan dengan cerita. (2) Tindakan atau acting pada langkah ini guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran yang mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran. Dalam hal ini pelaksanaan pembelajarandilakukan dalam dua kali pertemuan. (3) Pengamatan atau observing, dalam melakukan observasi dengan memakia format observasi dilakukan dengan mengganti proses pembelajaran (aktivitas guru dan siswa). (4) Refleksi atau reflecting yaitu menindak lanjut hasil pengamatan sehingga dapat ditarik kesimpulan dari seorang peneliti untuk mencapai tujuan.

commit to user

E. Sumber Data

Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari :

1. Sumber data primer, antara lain anak didik kelompok B Tk Pembina Cawas, guru dan kepala sekolah.

2. Sumber data sekunder, antara lain berupa kurikulum, silabus, buku penilaian.

F. Teknik pengumpulan data

Teknik Pengumpulan data dalam suatu penelitian harus sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian yang sedang dilakukan dan jenis data yang diperlukan berhubungan dengan hal tersebut,maka teknik pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Observasi

Menurut Wahyudin & Agustin (2011:59) Observasi adalah suatu teknik yang dapat dilakukan guru untuk mendapatkan berbagai informasi atau data tentang perkembangan dan permasalahan anak. Observasi yang dilakukan oleh peneliti berupa pengamatan aktif. Peneliti melakukan observasi langsung pada Anak Kelompok B TK Pembina Cawas. Observasi difokuskan pada proses pembelajaran, keaktifan saat bercerita. Observasi dilakukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung, dari observasi tersebut diperoleh data observasi sikap anak dalam memahami cerita yang dibawakan saat prose pembelajaran..

2. Dokumentasi

Menurut St. Y. Slamet dan Suwarto (2007:53) dokumen adalah bahantertulis maupun film yang digunakan sebagai sumber data.Dokumentasi merupakan merupakan suatu metode untuk memperoleh atau mengetahui segala hal dengan melihat buku-buku,arsip-arsip atau catatan yang berhubungan dengan orang yang diteliti.Selain itu dokumentasi ini sebagai sumber data karena dalam banyak hal yang digunkan untuk menguji.Selain itu sebagai bukti untuk suatu pengujian.

commit to user

Dokumentasi dilakukan dengan mencatat/mengabadikan kegiatan berupa foto/melihat arsip-arsip(catatan-catatan) yang dilakukan dalam penelitian. Dokumen-dokumen tersebut antara lain berupa arsip perencanaan pembelajaran bercerita. Teknikpengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dokumen resmi. Dokumen resmi untuk mengetahui data awal yaitu silabus, RKH, sebelum dilakukan tindakan, dan daftar nilai pembelajaran bercerita anak kelompok B tentang bercerita. Sedangakan dokumen yang digunakan untuk megetahui perkembangan anak dalam proses pembelajaran setelah tindakan berupa foto pembelajaran dan peningkatan kemampuan bercerita anak dengan menerapkan metode role playing.

3. Tes Unjuk Kerja

Wahyudin & Agustin (2011:78) menjelaskan bahwa unjuk kerja (performance) adalah penilaian yang menuntut anak didik untuk melakukan tugas dalam perbuatan yang dapat diamati, misalnya praktik menyanyi, memperagakan sesuatu. Tes unjuk kerja merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur sesuatu hal melalui perbutan anak.

Tes unjuk kerja disini bertujuan untuk mengukur kemampuan anak dalam bercerita yang berwujud penampilannya dalam bercerita di depan kelas.

G. Validitas Data

Semua data yang dikumpulkan hendaknya mencerminkan apa yang sebenarnya diukur atau diteliti. Untuk memperoleh data yang valid dalam penelitian ini, penelitian menggunakan teknik triangulasi. Menurut Moleong (2007:330) Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain, di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi data dan triangulasi metode. Teknik tersebut adalah:

1) Triangulasi sumber data, teknik ini digunakan untuk menguji kebenaran data yang diperoleh dari satu informan dengan informan yang lain. Data yang sama

commit to user

atau sejenis, akan lebih valid kebenarannya bila digali dan dikomparansikan dari beberapa sumber data yang berbeda. Dalam hal ini, kegiatan yang dilakukan peneliti adalah membandingkan data/informasi terkait pembelajaran ketrampilan bercerita dengan role playing, data nilai ketrampilan bercerita saat tindakan. Hasil perbandingan data dari sumber data yang berbeda tersebut kemudian disimpulkan.

2) Triangulasi metode, peneliti mengumpulkan data sejenis dengan menggunakan metode/tekhnik pengumpulan data yang berbeda. Kegiatan yang dilakukan peneliti yakni membandingkan data yang telah diperoleh dari beberapa teknik pengumpulan data yang berbeda, kemudian dapat ditarik simpulan data yang lebih kuat validitasnya. Peneliti membandingkan data yang terkumpul dari tekhnik observasi, wawancara, dan tes unjuk kerjaapressiasi cerita, kemudian ditarik simpulan sehingga data benar-benar mendekati kevalidan.

H. TeknikAnalisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif Model Miles dan Huberman. Model analisis interaktif ini mempunyai tiga komponen pokok, yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan(verifikasi). Aktivitasnya dilakukan dalam bentuk interaksi dengan proses pengumpulan data sebagai suatu proses siklus. Kegiatan pokok analisis model ini meliputi : reduksi data, kesimpilan-kesimpulan penarikan/verifikasi (Milles dan Hubermen 2007:20).

Adapun rincian model tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Reduksi Data

Reduksi data yaitu pemilihan pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan, reduksi data merupakan suatu bentuk analisis menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi

commit to user

data dengan cara sedemikian sehingga dapat ditarik kesimpulan dan diverifikasi (Milles dan Huberman 2007:16). Hasil reduksi data berupa uraian singkat yang telah digolongkandalam suatu kegiatan tertentu. Reduksi data dilakukan dengan cara menggumpulkan data dari proses pembelajaran, tes unjuk kerja, silabus, RPP, dan foto kegiatan belajar menggunakan pembelajaran role playing kemudian data disimpan.

2. Penyajian Data

Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dalam pelaksanaan penelitian penyajian-penyajian data yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang valid. Penyajian data berupa sekumpulan informasi dalam bentuk tes naratif yang disusun, diatur, diringkas dalam bentuk kategori-kategori sehingga mudah dipahami makna yang terkandung didalamnya.Data yang sudah didapat dikelas kemudian disusun menjadi matrik yang digunakan untuk penelitian.

3. Kesimpulan-kesimpulan (penariakan/verifikasi)

Setelah data-data direduksi, disajikan langkah terakhir adalah dilakukannya penarikan kesimpulan.Data-data yang didapatkan dari hasil penelitian kemudian diuji kebenaranny.Penarikan kesimpulan ini merupakan bagian dari konfigurasi utuh, sehingga kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Penarikan kesimpulan dilakukan secara bertahap yaitu dari kesimpulan yang tepat dengan cara diskusi bersama mitra kolaborasi. Penarikan kesimpulan dilaksanakan dengan membandingkan perolehan nilai tes tersebut.Tes ini dilakukan lebih dari satu kali.Jika mengalami peningkatan maka usaha yang dilakukan dikatakan berhasil. Menarik kesimpulan dilakukan dengan cara berdiskusi dengan guru kelas kelompok B tentang hasil akhir yang telah dicapai untuk menentukan langkah penelitian selanjutnya.

commit to user

Gambar2.Pengambilan Data (Sumber : Miles and Huberman 2007:20) I. Indikator Kinerja

Indikator kinerja yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya kemampuan bercerita pada anak kelompok B Tk Pembina Cawas dengan metode role playing. Untuk mengukur ketercapain tujuan penelitian, digunakan indikatator sebagai berikut Bachri (2005:170) :

No Aspek yang dinilai Target Prosentase Cara Mengukur 1 a. Memahami isi cerita

b. Jalan cerita yang sesuai c. Lafal yang jelas saat

bercerita

d. Intonasi saat bercerita e. Kelancaran f. kemandirian Siswa yang mencapai ketuntasan 20 dari 26 siswa. Diamati saat pembelajaran dengan menggunakan lembar penilaian unjuk kerja.

Pembelajaran dikatakan berhasil apabila kemampuan bercerita anak mencapai rata-rata kelas dengan nilai tuntas berypa tanda lingkaran penuh (●) dengan kriteria pencapaian pada siklus pertama dan seterusnya yaitu 75%.

Pengumpulan Data

Penyajian Data

Reduksi Data

Kesimpulan-kesimpulan penarikan/verifikasi

commit to user

J. Prosedur Penelitian

Menurut Arikunto (2007:20). Ada empat tahapan penting dalam penelitian tindakan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, tindakan, dan refleksi. Hubungan keempat tahapan tersebut menunjukan sebuah siklus atau kegiatan berkelanjutan berulang. Prosedur penelitian merupakan rangkaian tahapan penelitian dari awal hingga akhir penelitian. Penelitian ini merupakan tindakan kelas suatu penelitian yang mengkaji tentang permasalahan dengan ruang lingkup yang tidak terlalu luas dan berkaitan dengan perilaku seseorang/ kelompok tertentu, disertai dengan pengamatan terhadap hal yang akan diteliti terhadap suatu perlakuan kemudian mengkaji sejauh mana dampak perlakuan dalam mengubah, memperbaiki, atau meningkatkan mutu perilaku itu terhadap perilaku dalam mengubah, memperbaiki, atau meningkatkan mutu perilaku itu terhadap perilaku yang akan diteliti. Penelitian ini proses pengkajian sistem berdaur sebagaimana dalam kerangka berfikir. Prosedur penelitian tindakan kelas direncanakan dalam 2 siklus dan seterusnya,masing – masing siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan tindakan.

Pelaksanaan dilakukan dengan mangadakan pembelajaran yang dalam satu siklus ada dua kali tatap muka yang masing – masing 2x35 menit sesuai RKH. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang akan dicapai.Sistem penelitian dikutip dari Suharsimi Arikunto (2007:74) digambarkan sebagai berikut:

commit to user

Gambar 3. Siklus Penelitian Tindakan Diadopsi dari Kemmis & Mc Taggart

(Suharsimi Arikunto,2009:12) Perencanaan Siklus I Pengamatan Pelaksanaan Refleksi Perencanaan Siklus II Tindak lanjut Pengamatan Pelaksanaan Refleksi Dan Seterusnya

commit to user SIKLUS I a. Perencanaan

Peneliti merencanakan tindakan, meliputi (1) penyusunan RKH sesuai SK dan KD yang ditetapkan dengan role playing, (2) menyiapkan sarana pendukung seperti ruang kelas, materi, sumber, dan media pembelajaran, (3) menyiapkan instrument tes bercerita, dan (4) menyiapkan lembar observasi siswa dan guru.

b. Tindakan

Pada langkah ini guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran role playing yang mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran. Dalam hal ini, pelaksanaan pembelajaran dilakukan dalam dua kali pertemuan.

1) Kegiatan awal 2) Kegiatan Inti

Dalam kegiatan inti dibagi menjadi tiga kegiatan, yaitu: a) Eksplorasi

b) Elaborasi c) Konfirmasi 3) Kegiatan Akhir

Peserta didik dan guru membuat kesimpulan pembelajaran yang telah dilakukan.

c. Observasi

Observasi dilakukan oleh guru kelas B terhadap pelaksanaan tindakan oleh peneliti dalam pembelajaran keterampilan bercerita dengan menggunakan metoderole playing. Pada tahapan pengamatan dilakukan beberapa hal, diantaranya sebagai berikut:

commit to user

1) Melakukan pengamatan terhadap anak (penilaian proses) dan kerja guru didalam proses pembelajaran bercerita dikelas dengan berpedoman pada lembar observasi aktifitas guru dan anak.

2) Melakukan penilaian kemampuan bercerita dengan berpedoman pada lembar penilaian ter unjuk kerja bercerita.

d. Refleksi

Peneliti bersama guru kelas kelompok B membuat refleksi atau tindakan pada siklus I. Pada tahap refleksi peneliti melakukan analisis terhadap proses pelaksanaan pembelajaran siklus I dan hasil belajar berupa nilai anak pada siklus I kemampuan bercerita dengen menggunakan metode role playing. Peneliti juga berdiskusi dengan kolaborator untuk menemukan permaslahan pembelajaran yanga akan digunakan sebagai dasar untuk perbaikan perencanaan siklus berikutnya.

commit to user SIKLUS II

a. Perencanaan

Peneliti merencanakan tindakan, meliputi (1) penyusunan RKH sesuai SK dan KD yang ditetapkan dengan role playing, (2) menyiapkan sarana pendukung seperti ruang kelas, materi, sumber, dan media pembelajaran, (3) menyiapkan instrument tes bercerita, dan (4) menyiapkan lembar observasi anak dan guru.

Perbaikan tindakan yang akan dilakukan dari hasil refleksi siklus I yaitu: 1) Guru meningkatkan kualitas proses daro aspek minat, keaktifan , kerjasama,

dan kesungguhan didalam proses pembelajaran dengan menciptakan kondisi pembelajaran yang menyenangkan den memotivasi anak untuk belajar. 2) Memperbaiki naskah cerita drama pendek yang sudah dibuat pada siklus I. 3) Memotivasi anak agar berani dan percaya diri tampil berbicara didepan kelas

dengan cara penguatan verbal dan pemberian hadiah bagi si pemain drama. 4) Guru menciptakan setting panggung bermain peran seperti keadaan

sebenarnya dengan peralatan sederhana.

5) Menciptakan situasi belajar yang lebih menyenangkan.

b. Tindakan

Tindakan yang dilaksanakan pada siklus II ini berdasar pada hasil refleksi siklus I, yaitu pembelajaran bercerita dengan menggunakan metode role playing.

c. Observasi

Observasi dilakukan oleh guru kelas B terhadap pelaksanaan tindakan oleh peneliti dalam pembelajaran keterampilan bercerita dengan menggunakan metode role playing. Pada tahapan pengamatan dilakukan beberapa hal, diantaranya sebagai berikut:

commit to user

1) Melakukan pengamatan terhadap anak (penilaian proses) dan kerja guru didalam proses pembelajaran bercerita dikelas dengan berpedoman pada lembar observasi aktifitas guru dan anak.

2) Melakukan penilaian kemampuan bercerita dengan berpedoman pada lembar penilaian ter unjuk kerja bercerita.

d. Refleksi

Peneliti bersama guru kelas kelompok B menganalisi, merefleksi dan mengevaluasi tindakan dan hasil observasi pada siklus II. Pada tahap refleksi peneliti melakukan analisis terhadap proses pelaksanaan pembelajaran anak pada siklus Itentang bercerita dengan menggunakan metode role playing. Peneliti juga berdiskusi dengan kolaborator untuk menemukan temuam-temuan pada siklus II.Dengan temuan tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan tingkat ketercapaian tujuan yang dilakukan peneliti.

commit to user BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen terkait