• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

B. Usaha atau Strategi Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Produk

1. Strategi Produk (Product Strategy)

Berdasarkan hasil penelitian, bentuk strategi produk yang dilakukan oleh PT. Pegadaian (Persero) Unit Syariah Simpang Benteng Payakumbuh adalah sebagai berikut:

a. Penentuan Logo dan Motto

Logo merupakan ciri khas suatu perusahaan. Logo pegadaian berbentuk timbangan. Logo ini menggambarkan proses perjalanan pegadaian sebagai sebuah institusi mulai dari sejarah berdiri, perkembangan hingga tranformasi menjadi solusi keuangan yang berpegang pada nilai kolaborasi, transparansi dan kepercayaan.

Sedangkan motto merupakan serangkaian kata-kata yang berisikan visi dan misi perusahaan dalam melayani masyarakat. Motto pegadaian masih mempertahankan motto yang lama yang sangat mudah diingat oleh masyarakat dan yang telah pupoler dikalangan

masyarakat yaitu: “Mengatasi Masalah Tanpa Masalah”. Dengan motto tersebut manajemen pegadaian berkeyakinan bahwa konsumen/pengguna jasa pegadaian datang ke pegadaian untuk memenuhi kebutuhan dananya. Dan pegadaian harus memberikan pelayanan yang baik dan memberikan berbagai kemudahan bagi nasaah.

Logo maupun motto yang ada di PT. Pegadaian (Persero) Unit Syariah Payakumbuh telah dirancang dengan baik, karena dalam pembuatan logo dan motto harus memiliki arti dalam artian positif, menarik dan mudah diingat olah masyarakat. (Wawancara dengan pengelola: Kurnia Sari Devita, April 2020)

b. Menciptakan Merek

Bagi suatu perusahaan dalam mengenalkan produk mereka yang paling diperlukan adalah adanya merek. Ini diharapkan mampu untuk memudahkan konsumen dalam menggunakan produk yang akan ditawarkan.

Dalam pemberian merek (brand) pada PT. Pegadaian (Persero) Unit Syariah Simpang Benteng Payakumbuh memiliki merek tersendiri dalam kemasan produk mereka, salah satunya adalah Arrum Haji, dengan alasan Arrum yang berarti Ar-Rahn untuk Usaha Mikro Kecil, agar mudah diingat dan mudah dikenali oleh masyarakat. Dengan nama yang simpel dan mudah diingat tersebut merupakan suatu ciri khas tertentu bagi PT. Pegadaian (Persero) Unit Syariah Simpang Benteng Payakumbuh.

Dan dalam mengembangkan produk Arrum Haji PT. Pegadaian (Persero) Unit Syariah Simpang Benteng Payakumbuh selalu mengembangkan dan menjualkan produk tersebut dengan menjelaskan keunggulan dari produk Arrum Haji dibandingkan dengan produk lainnya, yaitu:

1) Memperoleh tabungan haji yang langsung dapat digunakan untuk memperoleh porsi haji

2) Biaya pemeliharaan barang jaminan terjangkau. 3) Proses yang mudah

4) Emas dan dokumen haji aman tersimpan di pegadaian syariah 5) Pinjaman sebesar biaya pendaftaran haji

6) Jaminan emas dapat digunakan untuk pelunasan biaya haji pada saat lunas. (Wawancara dengan pengelola: Kurnia Sari Devita, April 2020)

c. Menciptakan Kemasan

Kemasan yang dimaksud merupakan pembungkus suatu produk yaitu pelayanan atau jasa kepada para nasabah. Pada PT. Pegadaian (Persero) Unit Syariah Payakumbuh menciptakan kemasan dengan memberikan pelayanan atau jasa kepada nasabah, untuk beberapa jenis jasanya seperti pemberian buku tabungan. (Wawancara dengan pengelola: Kurnia Sari Devita, April 2020)

Dari uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa pada strategi produk, PT. Pegadaian (Persero) Unit Syariah Simpang Benteng telah menentukan bentuk logo dan motto perusahaan, pegadaian juga telah menciptakan merek yaitu produk Arrum Haji, dan menciptakan kemasan dengan memberikan pelayanan dan jasa dalam bentuk buku tabungan haji.

2. Strategi Harga (Price Strategy)

Harga adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk mendapatkan suatu produk. Berdasarkan perhitungan harga rincian pembiayaan yang diberikan pada produk Arrum Haji sudah ditentukan oleh kantor pusat Kementerian Agama dan pihak Pegadaian Unit Syariah Simpang Benteng Payakumbuh hanya menjalankan peraturan yang sudah dibuat oleh kantor pusat.

Tabel 4. 1

Biaya Proses Arrum Haji Jangka Waktu Administrasi Jumlah Adm Imbal Jasa Kafalah (IJK) Pembukaan Tab Bank 12 bulan 270.000 70.000 500.000 840.000 24 bulan 270.000 112.500 500.000 882.500 36 bulan 270.000 175.000 500.000 945.000 48 bulan 270.000 265.000 500.000 1.035.000 60 bulan 270.000 412.500 500.000 1.182.500

Sumber: Brosur Produk Arrum Haji Pegadaian Unit Syariah Simpang Benteng Payakumbuh

Tabel 4. 2 Angsuran Arrum Haji

Jangka Waktu Angsuran Perkiraan

Angsuran Pokok Mu’nah 12 bulan 2.083.333 252.806 2.336.139 24 bulan 1.041.667 252.806 1.294.473 36 bulan 694.444 252.806 947.250 48 bulan 520.833 252.806 773.639 60 bulan 416.667 252.806 669.473

Sumber: Brosur Produk Arrum Haji Pegadaian Unit Syariah Simpang Benteng Payakumbuh

Berdasarkan tabel 4.3 dan tabel 4.4 di atas bahwa saat mendatangi outlet pegadaian syariah, nasabah membawa persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan, selanjutnya nasabah yang ingin menggunakan produk Arrum Haji melakukan pembukaan rekening dengan nominal sebesar Rp500.000, dan membayar administrasi sebesar Rp270.000, sedangkan untuk pembayaran imbal jasa kafalah (IJK) disesuaikan dengan jangka waktu yang akan diambil oleh nasabah. Dan untuk angsuran pembiayaan Arrum Haji, nasabah juga membayar biaya pemeliharaan barang jaminan (mu’nah) per bulan 0,95% × nilai taksiran jaminan, dan nasabah mengangsur angsuran sesuai dengan jangka waktu yang diambil.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola PT. Pegadaian (Persero) Unit Syariah Simpang Benteng Payakumbuh, produk Arrum Haji merupakan produk yang sangat diminati oleh kalangan masyarakat yang ingin melakukan ibadah haji. Karena pembiayaan ini dapat membantu masyarakat dalam pembiayaan haji.

Menurut pengelola PT. Pegadaian (Persero) Unit Syariah Simpang Benteng Payakumbuh, untuk menentukan harga tentunya sudah dipertimbangkan dengan matang dan harga yang diberikan kepada nasabah sudah sangat terjangkau, calon nasabah hanya perlu menjaminkan emas seberat 1/1,5 emas (sesuai harga pasar) setara dengan nilai Rp2.000.000 sudah bisa mendapatkan pembiayaan sebesar Rp25.000.000 dalam bentuk tabungan haji. Lalu untuk cicilan perbulan dapat menyesuaikan dengan penghasilan. Dan pembiayaan senilai Rp25.000.000 harus lunas dalam jangka waktu 12-60 bulan. (Wawancara dengan pengelola: Kurnia Sari Devita, April 2020)

Dari uraian di atas, maka dapat penulis simpulkan bahwa yang menentukan perincian harga biaya produk Arrum Haji adalah kantor pusat Kementerian Agama dan Pegadaian (Persero) Simpang Benteng Payakumbuh hanya menjalankannya saja. Dan pada Pegadaian (Persero) Unit Syariah Simpang Benteng Payakumbuh memberikan harga yang sangat terjangkau terhadap agunan, yaitu calon nasabah hanya menjaminkan emas seberat 1/1,5 emas senilai Rp2.000.000 sudah langsung bisa mendapatkan pembiayaan haji sebesar Rp25.000.000 dengan pembukaan rekening tabungan haji Rp500.000. Dan pembiayaan harus lunas dalam jangka waktu 12-60 bulan. Di mana ini dapat menarik nasabah dikarekan murahnya agunan pada produk Arrum Haji.

3. Strategi Tempat (Place Strategy)

Pegadaian (Persero) Unit Syariah Simpang Benteng Payakumbuh berada di Jl. Jend Sudirman No. 35 Simpang Benteng Payakumbuh, Sumatera Barat. Berdasarkan wawancara dengan pengelola PT.

Pegadaian (Persero) Unit Syariah Simpang Benteng Payakumbuh bahwa kantor pegadaian ini merupakan satu-satunya pegadaian syariah yang ada di kota Payakumbuh. Letaknya sangat strategis karena terletak di pusat kota, di daerah keramaian, dan mudah diakses oleh masyarakat. (Wawancara dengan pengelola: Kurnia Sari Devita, April 2020)

Di samping lokasi PT. Pegadaian (Persero) Unit Syariah Payakumbuh yang strategis bentuk tata ruang PT. Pegadaian (Persero) Unit Syariah Payakumbuh nyaman untuk nasabah melakukan transaksi karena bersihnya ruangan dan ada beberapa brosur yang tertata rapi di ruang tunggu agar dapat dibaca dan dipahami oleh nasabah yang mengantri.

Maka dapat disimpulkan bahwa lokasi pada strategi tempat sangat strategis karena berada di pusat kota, dan dikeramaian yang mudah diakses oleh masyarakat. Dan pada tata ruangnya juga nyaman untuk nasabah melakukan transaksi.

4. Strategi Promosi (Promotion Strategy)

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Promosi juga merupakan suatu aktivitas pemasaran yang dilakukan utuk menginformasikan, membujuk dan mengingatkan pasar sasaran terhadap suatu produk perusahaan. Strategi promosi yang dilakukan oleh pihak Pegadaian Unit Syariah Simpang Benteng Payakumbuh dalam memasarkan produk Arrum Haji adalah dengan menggunakan metode periklanan (advertising), promosi penjualan (sales

promotion), publisitas (publicity), dan penjualan pribadi (personal selling).

a. Periklanan (Advertising)

Strategi promosi yang dilakukan oleh Pegadaian (Persero) Unit Syariah Simpang Benteng Payakumbuh dengan metode periklanan yaitu menyebarkan brosur kepada masyarakat, dengan adanya brosur masyarakat bisa mengetahui dan mengenal produk apa saja yang ditawarkan oleh pihak pegadaian. Pegadaian (Persero) Unit Syariah

Simpang Benteng Payakumbuh juga memiliki website dari kantor pusat yang langsung mengupload mengenai promo-promo yang ada di pegadaian. Pegadaian (Persero) Unit Syariah Simpang Benteng Payakumbuh juga melakukan promosi melalui iklan radio. Di mana pihak pegadaian hanya memilih satu stasiun radio yang masih aktif yaitu Harau FM, yang tayangannya 3 kali sehari, dalam jangka waktu minimal 2 bulan dan maksimal 3 bulan. (Wawancara dengan pengelola: Kurnia Sari Devita, April 2020)

Promosi yang dilakukan oleh PT. Pegadaian (Persero) Unit Syariah Payakumbuh juga menggunakan spanduk. Spanduk merupakan media promosi yang cukup populer oleh masyarakat, spanduk diletakkan di depan kantor pegadaian itu sendiri tetapi tidak terkhusus untuk produk

Arrum Haji melainkan keseluruhan produk yang ada di pegadaian.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pada metode periklanan terdapat penyebaran brosur kepada masyarakat, memiliki website dari kantor pusat, melalui iklan radio dan juga menggunakan spanduk.

b. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Strategi promosi dengan metode promosi penjualan (sales

prmotion) merupakan promosi yang dilakukan melalui pribadi-pribadi

karyawan setempat dalam melayani serta ikut mempengaruhi nasabah agar dapat meningkatkan penjualan dan meningkatkan jumlah nasabah. Pada PT. Pegadaian (Persero) Unit Syariah Simpang Benteng Payakumbuh terdapat beberapa pemberian diskon yang telah ditetapkan oleh kantor pusat seperti adanya gratis pembayaran administrasi, diskon semua biaya kecuali agunan, dan jika dalam satu Kartu Keluarga ada 2 orang yang mendaftar produk Arrum Haji (khususnya suami istri) maka akan dapat emas seberat 1 gram. Dan diskon itu berlaku hanya untuk bulan yang telah ditetapkan dan tergantung terhadap diskon yang didapatnya. Pada promosi penjualan, pegawai PT. Pegadaian (Persero) Unit Syariah Simpang Benteng

Payakumbuh memberikan informasi yang dapat menarik perhatian nasabah untuk membeli sekaligus memberikan semangat dan dorongan kepada calon nasabah agar tertarik untuk menggunakan dan segera membeli produk Arrum Haji. (Wawancara dengan pengelola: Kurnia Sari Devita, April 2020)

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pada metode promosi penjualan PT. Pegadaian (Persero) Unit Syariah Simpang Benteng Payakumbuh memberikan diskon yang telah ditetapkan oleh kantor pusat kepada calon nasabah, pihak pegadaian memberikan informasi yang dapat menarik perhatian nasabah untuk membeli sekaligus memberikan semangat dan dorongan kepada calon nasabah agar tertarik untuk menggunakan dan segera membeli produk Arrum Haji.

c. Publisitas (Publicity)

Strategi promosi dengan metode publisitas, PT. Pegadaian (Persero) Unit Syariah Simpang Benteng Payakumbuh biasanya melakukan sosialisasi melalui seminar haji dan mengadakan kegiatan amal, seperti memberikan makanan gratis kepada masyarakat pada hari-hari besar, yang diharapkan agar dapat menarik perhatian nasabah dan calon nasabah. PT. Pegadaian (Persero) Unit Syariah Simpang Benteng Payakumbuh juga mengadakan kunjungan silaturrahmi deengan mengunjungi event-event pertemuan di dinas, kantor, sekolah, hotel, dan tempat lainnya. (Wawancara dengan Marketing: M. Ikhwan, April 2020)

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pada metode publisitas PT. Pegadaian (Persero) Unit Syariah Simpang Benteng Payakumbuh melakukan sosialisasi melalui seminar haji, mengadakan kegiatan amal, dan melakukan kunjungan silaturrahmi dengan mengunjungi event-event pertemuan yang ada di berbagai tempat.

d. Penjualan Pribadi (Personal Selling)

Pada penjualan pribadi (personal selling) seluruh pegawai dapat menjelaskan dan memasarkan produk-produk berdasarkan dengan brosur yang ada di pegadaian, sedangkan pegawai pemasaran turun langsung ke lapangan untuk menyebarkan brosur-brosur kepada masyarakat, dan penyebaran brosur harus dilakukan di tempat-tempat yang tepat sasaran seperti pasar, swalayan, perkantoran, sekolah, dan pada event atau acara tertentu. Brosur harus dibuat dengan bentuk yang semenarik mungkin agar dapat menarik perhatian calon nasabah.

(Wawancara dengan Marketing: M. Ikhwan, April 2020)

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pada metode penjualan pribadi pegawai memasarkan produk-produk yang ada di pegadaian dengan menyebarkan brosur ke tempat yang tepat sasaran. Pihak pegadaian ketika menyebarkan brosur kepada masyarakat disertai dengan penjelasan secara langsung dari pihak pegadaian, sehingga masyarakat paham dengan apa yang ada di dalam brosur.

Menurut penulis cara yang sangat efektif dalam meningkatkan jumlah nasabah di PT. Pegadaian (Persero) Unit Syariah Simpang Benteng Payakumbuh adalah dengan melakukan promosi melalui penjualan pribadi (personal selling). Pihak pegadaian langsung bertatap muka melakukan sosialisasi mengenai brosur yang disebarkan kepada masyarakat, menjelaskan secara langsung dengan jelas dan rinci tentang produk Arrum Haji yang membuat masyarakat paham dengan produk-produk yang ada di pegadaian. Sedangkan di dalam strategi tempat, ruangan di Pegadaian (Persero) Unit Syariah Simpang Benteng Payakumbuh kurang luas menyebabkan fasilitas di Pegadaian kurang.

C. Kendala Yang Dihadapi PT. Pegadaian (Persero) Unit Syariah Simpang Benteng Payakumbuh Dalam Memasarkan Produk Arrum Haji

Setiap perusahaan pasti akan melakukan kegiatan pemasaran. Pemasaran pun tidak selamanya dapat berjalan dengan lancar, adakalanya terdapat

beberapa kendala dalam memasarkan produk atau jasa yang dikeluarkan oleh pegadaian syariah. Di mana setiap kendala pasti ada cara mengatasinya oleh setiap perusahaan. Ada dua bentuk kendala yang dihadapi oleh PT. Pegadaian (Persero) Unit Syariah Simpang Benteng Payakumbuh dalam memasarkan produk Arrum Haji, yaitu kendala internal dan eksternal: (Wawancara dengan pengelola: Kurnia Devita Sari, April 2020)

1. Kendala internal

Kendala internal yang dihadapi oleh PT. Pegadaian (Persero) Unit Syariah Simpang Benteng Payakumbuh dalam memasarkan produk Arrum Haji adalah: acuhnya masyarakat kepada pihak pegadaian yang memberikan brosur dan kurangnya daya tarik nasabah terhadap produk. 2. Kendala Eksternal

Adapun kendala eksternal yang dihadapi oleh PT. Pegadaian (Persero) Unit Syariah Simpang Benteng Payakumbuh dalam memasarkan produk

Arrum Haji adalah:

a. Adanya kemauan dan keinginan masyarakat untuk melakukan pembiayaan Arrum Haji, akan tetapi masyarakat tidak memiliki agunan emas untuk dijaminkan.

b. Kurangnya ilmu agama masyarakat yang menyebabkan kurangnya minat masyarakat untuk melakukan pembiayaan Arrum Haji.

c. Terkendala umur. Umur merupakan salah satu faktor yang dapat menghambat seseorang untuk menunaikan ibadah haji. Karena pada umumnya Pegadaian Syariah pusat tidak menentukan batasan umur, akan tetapi pada PT. Pegadaian (Persero) Unit Syariah Simpang Benteng Payakumbuh memberikan penetapan maksimal umur ketika uang pembiayaan Arrum Haji harus lunas pada usia maksimal 65 tahun. Maka penulis menyimpulkan bahwa, kendala yang dihadapi dalam memasarkan produk Arrum Haji ini berkaitan dengan keinginan dan kemampuan nasabah, dan kurangnya pemahaman ilmu agama masyarakat mengenai ibadah haji. Disaat kemampuan ada nasabah tidak berminat untuk menunaikan ibadah haji, begitupun sebaliknya disaat nasabah berminat untuk

menunaikan ibadah haji namun nasabah tidak memiliki kemampuan untuk memberikan jaminan emas sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan. Dan juga kebanyakan masyarakat yang berminat melakukan pembiayaan

Arrum Haji adalah masyarakat yang umurnya sudah melampaui batas ketika

83 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Usaha yang dilakukan dalam meningkatkan jumlah nasabah produk pembiayaan Arrum Haji pada PT. Pegadaian (Persero) Unit Syariah Simpang Benteng Payakumbuh menggunakan strategi pemasaran 4P, yaitu: Pertama, Strategi Produk, PT. Pegadaian (Persero) Unit Syariah Simpang Benteng telah menentukan bentuk logo dan motto yaitu “Mengatasi Masalah Tanpa Masalah”, pegadaian juga telah menciptakan merek yaitu produk Arrum Haji, dan menciptakan kemasan dengan memberikan buku tabungan haji. Kedua, Strategi Harga, pada PT. Pegadaian (Persero) Unit Syariah Simpang Benteng Payakumbuh calon nasabah hanya menjaminkan emas seberat 1/1,5 emas senilai Rp2.000.000 sudah langsung bisa mendapatkan pembiayaan haji sebesar Rp25.000.000 dengan pembukaan rekening tabungan haji Rp500.000. Ketiga, Strategi Tempat, lokasi pada strategi tempat sangat strategis karena berada di pusat kota, dan dikeramaian yang mudah diakses oleh masyarakat, dan pada tata ruangnya juga nyaman untuk nasabah melakukan transaksi. Keempat,

Strategi Promosi, PT. Pegadaian (Persero) Unit Syariah Simpang Benteng Payakumbuh menggunakan: (1) Metode periklanan yaitu menyebarkan brosur kepada masyarakat, memiliki website dari kantor pusat, melalui iklan radio dan juga menggunakan spanduk. (2) Metode promosi penjualan yaitu memberikan diskon yang telah ditetapkan oleh kantor pusat kepada calon nasabah. (3) Metode publisitas yaitu melakukan sosialisasi melalui seminar haji, mengadakan kegiatan amal, dan melakukan kunjungan silaturrahmi dengan mengunjungi event-event pertemuan yang ada di berbagai tempat. (4) Metode penjualan pribadi yaitu menyebarkan brosur

kepada masyarakat disertai dengan penjelasan, sehingga masyarakat paham dengan apa yang ada di dalam brosur.

1. Kendala yang dihadapi oleh PT. Pegadaian (Persero) Unit Syariah Simpang Benteng Payakumbuh dalam memasarkan produk pembiayaan

Arrum Haji adalah: (1) Adanya kemauan dan keinginan masyarakat untuk

melakukan pembiayaan Arrum Haji, akan tetapi masyarakat tidak memiliki agunan emas untuk dijaminkan. (2) Kurangnya ilmu agama masyarakat yang menyebabkan kurangnya minat masyarakat untuk melakukan pembiayaan Arrum Haji. (3) Terkendala umur.

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, maka penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Sebaiknya PT. Pegadaian (Persero) Unit Syariah Simpang Benteng Payakumbuh menambah kapasitas ruangan agar dapat meningkatkan fasilitas agar nasabah nyaman berinteraksi.

2. Pihak pegadaian harus mempunyai daya tarik tersendiri agar dapat menarik perhatian dan minat nasabah yang memiliki kemampuan untuk melakukan pembiayaan Arrum Haji.

DAFTAR PUSTAKA

Abu Abdillah Muammad Ibn Isma'il Bukhari, M. a.-B. Riyadh: Maktabah al-Riyadh al-Haditsah.

Adiwarman, A. K. 2010. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Ali, Z. 2008. Hukum Gadai Syariah. Jakarta: Sinar Grafika.

Antonio, M. S. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktek. Jakarta: Gema Insani. Arif, M. N. 2010. Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah. Bandung: Alfabeta. Assauri, S. 2011. Manajemen Pemasaran Dasar Konsep dan Strategi. Jakarta:

Rajawali Pers.

Buchari Alma, D. J. 2009. Manajemen Bisnis Syariah. Bandung: Alfabeta. DSN-MUI. 2003.

Firdaus. 2005. Dasar dan Strategi Pemasaran Syariah. Jakarta: Renaisan. Frianto Pandia, E. S. 2005. Lembaga Keuangan. Jakarta: Rineka Cipta. Habiburrahim, Y. R. 2012. Mengenal Pegadaian Syariah. Jakarta: Kuwais.

Hejazziey, D. 2014. Perbankan Syariah dalam Teori dan Praktik. Yogyakarta: Deepublish.

Hidayat, E. 2016. Transaksi Ekonomi Syariah. Bandung: Remaja Rosdakarya. https://pegadaiansyariah.co.id/, Dipetik April 2020: dari Pegadaian Syariah

Indonesia, I. B. 2015. Memahami Bisnis Bank Syariah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.

Ismail. 2011. Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana.

Janwardi, Y. 2015. Lembaga Keuangan Syariah. Bandung: Remaja Rosdakarya. Kasmir. 2002. Manajemen Perbankan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

_____. 2008. Pemasaran Bank. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

_____. 2010. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

_____. 2012. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Kencana.

_____. 2013. Kewirausahaan. Yogyakarta: Raja Grafindo Persada.

_____. 2015. Analisis Laporan Keuangan . Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Kertajaya, H. 2005. Marketing Syariah. Jakarta: Bumi Aksara.

Kotler, A. 1997. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi,

dan Kontrol. Jakarta: Prenhallindo.

________. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

________. 2003. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. indeks Gramedia. ________. 2004. Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta: PT. Indeks.

Laksmana, Y. 2009. Panduan Praktis Account Officer Bank Syariah. Jakarta: PT Gramedia.

Lubis, S. K. 2000. Hukum Ekonomi Islam. Jakarta: Sinar Grafika.

Mardani. 2015. Aspek Hukum Lembaga Syariah di Indonesia. Jakarta: Prenada Media.

Martiman. 2014. Strategi Pemasaran Barang dan Jasa Perusahaan Melalui

Media Iklan. Jurnal Ilmia Widya, 2, 56.

Mulazid, A. S. 2016. Kedudukan Sistem Pegadaian Syariah. Jakarta: Kencana. Morissan. 2012. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Prenada

Media Group.

Muhammad. 2000. Manajemen Bisnis Syariah. Yogyakarta: UPT AMP. _________. 2002. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: AMPYKPN.

_________. 2005.Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

_________. 2004. Manajemen Dana Bank Syariah. Yogyakarta: Ekonisia. Mulazid, A. S. 2016. Kedudukan Sistem Pegadaian Syariah. Jakarta: Kencana. Nurul Huda, M. H. 2010. Lembaga Keuangan Islam. Jakarta: Kencana.

Rambat Lupiyoadi, A. H. 2009. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat.

RI, K. A. 2013. Al-Qur'an Madina Dilengkapi dengan Terjemahan . Rifai, M. 2002. Konsep Perbankan Syariah. Semarang: Wicaksana.

Sholahuddin, M. 2014. Lembaga Keuangan dan Ekonomi Islam. Yogyakarta: Ombak.

Sinungan, M. 1990. Manajemen Dana Bank. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudarsono, H. 2003. Bank dan Lembaga Keuangan Syari'ah. Jakarta: Ekonisia. ___________. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta:

Ekonisia.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Prakteknya. Jakarta: Bumi Aksara.

Swatha, B. 2000. Azas-azas Marketing. Yogyakarta: Liberty. Tjiptono, F. 2001. Strategi Pemasaran . Yogyakarta: Andi Press. Wiroso. 2005. Jual Beli Murabahah. Yogyakarta: UII Press.

Dokumen terkait