• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I: PENDAHULUAN

A. Strategi Penanggulangan (Coping)

5. Strategi-Strategi Penanggulangan

Carver, Scheier, dan Weintraub (dalam Bishop, 1994, h.156) membuat taksonomi strategi penanggulangan, yaitu:

a. Strategi yang berpusat pada masalah

1) Active coping, yaitu mengambil langkah aktif untuk mencoba menjauhkan stresor, atau memperbaiki pengaruhnya.

2) Planning, yaitu berfikir mengenai bagaimana mengatasi stresor.

3) Suppression of competing activities, yaitu melakukan aktivitas-aktivitas lain untuk mengatasi stresor.

4) Restraint coping, yaitu menunggu kesempatan yang paling tepat untuk bertindak.

5) Seeking social support for instrumental reasons, yaitu mencari masukan, bantuan, atau informasi.

b. Strategi yang berpusat pada emosi

1) Seeking social support for emotional reasons, yaitu mencari dukungan moral, simpati, atau pemahaman.

2) Positive reinterpretation, yaitu menafsirkan kembali situasi dalam cara yang positif.

3) Acceptance, yaitu menerima realitas dari situasi yang dihadapi. 4) Denial, yaitu menyangkal realitas dari situasi yang dihadapi.

5) Turning to religion, yaitu berdoa, mencari bantuan dari Tuhan, atau mencari ketenangan dalam beragama.

6) Focusing on and venting emotions, yaitu menfokuskan pada segala sesuatu yang menyedihkan dan mengekspresikan perasaan tersebut.

7) Behavioral disengagement, yaitu mengurangi upaya mengatasi masalah atau menyerah.

8) Mental disengagement, yaitu beralih pada aktivitas-aktivitas lain untuk mengalihkan perhatiannya dari situasi stressfull.

Strategi penanggulangan yang berfokus pada masalah dan emosi menurut Cohen dan Lazarus, Moos dan Schaefer, Pearlin dan Schooler (dalam Sarafino 1994, h. 142-143), diantaranya:

a. Strategi yang befokus pada masalah dan emosi

1) Direct action, yaitu melakukan sesuatu secara spesifik atau secara langsung untuk mengatasi stresor. Strategi ini mencakup beberapa pendekatan yang berfokus pada masalah, seperti negosiasi atau konsultasi, atau pendekatan yang berfokus pada emosi, seperti membantah, menghindari, atau menghukum seseorang.

2) Seeking Information, yaitu mencari pengetahuan mengenai situasi stressfull, yang kemudian dapat digunakan untuk melakukan penanggulangan yang berfokus pada masalah atau emosi.

3) Turning to others, yaitu mencari dukungan sosial untuk memperoleh bantuan, jaminan rasa aman, dan kenyamanan dari keluarga, teman, atau yang lain. Bantuan yang diterima seperti pinjaman ketika krisis keuangan sangat berguna bagi penanggulangan yang berfokus pada masalah.

Jaminan rasa aman dan kenyamanan penting bagi penanggulangan yang berfokus pada emosi.

b. Strategi yang berfokus pada emosi

1) Resigned acceptance, yaitu mengatasi situasi stresul dengan cara menerima apa adanya. Metode ini khususnya sesuai untuk keadaan stresor yang tidak dapat diubah.

2) Emotional discharge, yaitu individu bertingkah laku dalam cara-cara yang dapat mengekspresikan perasaannya atau mengurangi ketegangan akibat situasi stres. Termasuk dalam strategi ini adalah berteriak ketika marah, menangis, atau bercanda.

3) Intrapsychic processes, yaitu menggunakan strategi kognitif untuk menilai kembali atau mengubah pandangan seseorang mengenai situasi stressfull. Proses ini dapat dilakukan dengan dua cara:

a) Cognitive redefinition adalah strategi dimana orang mencoba untuk berfikir positif pada situasi yang buruk. Strategi ini dapat dilakukan dengan berfikir bahwa keadaan tersebut bisa jadi lebih buruk, membuat pembandingan dengan individu lain yang memiliki keadaan yang lebih buruk, melihat dampak positif yang muncul akibat permasalahan tersebut.

b) Defense mechanisms adalah upaya untuk mengesampingkan ingatan atau realitas dalam berbagai cara, dengan melakukan penyangkalan (seseorang tidak mengakui adanya hal yang menyakitkan), intelektualisasi (mengatasi atau menghadapi stresor secara

intelektual), dan supresi (upaya untuk melupakan ingatan stressfull dengan mengendalikan pemikiran yang menyakitkan secara sadar). Strategi penanggulangan menurut Atkinson (2000, h.508-515) dibagi menjadi dua:

a. Strategi penanggulangan yang berpusat pada masalah, yaitu strategi pemecahan masalah, diantaranya: menetapkan masalah, mencari alternatif pemecahan masalah, mempertimbangkan alternatif berdasarkan keuntungan dan kerugian, memilih alternatif solusi dan melaksanakan alternatif yang sudah dipilih. Individu dapat mengubah sesuatu tentang dirinya di samping mengubah lingkungannya, seperti mengubah tingkat aspirasi, menemukan sumber-sumber kesenangan lain, dan mempelajari keterampilan baru.

b. Strategi penanggulangan yang berpusat pada emosi. Beberapa peneliti telah membagi pendekatan ini menjadi dua:

1) Behavioral strategies, seperti olahraga, minum-minuman keras/menggunakan obat-obatan, melepaskan kemarahan, mencari dukungan emosional dari teman.

2) Cognitive strategies seringkali melibatkan penilaian kembali terhadap situasi yaitu dengan mengesampingkan masalah sementara atau mengurangi ancaman dengan mengubah makna situasi stressfull.

Sejumlah orang menggunakan cara maladaptif dalam menghadapi emosi negatif:

1) Repressive coping, yaitu menyangkal adanya emosi negatif dan mengeluarkannya dari kesadaran.

2) Ruminative coping, yaitu membiarkan diri untuk memikirkan betapa berat apa yang dirasakan, mencemaskan konsekuensi situasi stressfull atau keadaan emosional yang dirasakan, secara berulang membicarakan seberapa buruk hal yang dialami tanpa mengambil tindakan apapun untuk mengubahnya.

Selain itu strategi penanggulangan yang berpusat pada emosi dapat dilakukan dengan menggunakan defense mechanisms, yaitu strategi yang digunakan untuk mengatasi kecemasan secara tidak sadar, diantaranya melalui: represi, rasionalisasi, reaksi formasi, proyeksi, intelektualisasi, penyangkalan, dan pemindahan.

Berdasarkan berbagai literatur di atas maka dapat disimpulkan bahwa secara garis besar, strategi coping dibagi menjadi dua:

a. Strategi penanggulangan yang Berfokus pada Masalah

Adalah pendekatan yang lebih efektif, sadar dan penuh pertimbangan dalam mengatur situasi stres dan mengatasinya secara langsung. Macam-macam strateginya antara lain:

1) Direct Action/ Active Coping, yaitu melakukan sesuatu secara spesifik atau secara langsung untuk mengatasi stresor atau memperbaiki pengaruhnya. 2) Seeking Information, yaitu mencari pengetahuan mengenai situasi stresful

untuk membantu penyelesaian masalah secara langsung.

3) Turning to Others, yaitu mencari dukungan sosial untuk memperoleh bantuan instrumental pinjaman ketika krisis keuangan, mendapatkan masukan dan informasi untuk memahami situasi stres.

b. Strategi penanggulangan yang Berfokus pada Emosi

Adalah reaksi-reaksi spontan terhadap stress, yang mengurangi ketegangan akibat stres tapi tidak mengubah situasi stres secara keseluruhan. Macam-macam strateginya antara lain:

1) Behavioral Strategies

1) Direct Action, yaitu melakukan sesuatu secara spesifik atau secara langsung untuk mengatur emosi, seperti membantah, menghindari, atau menghukum seseorang.

2) Seeking Information, yaitu mencari pengetahuan mengenai situasi stresful untuk membantu mengatur emosi individu.

3) Turning to Others, yaitu mencari dukungan moral, simpati, pemahaman, jaminan rasa aman, dan kenyamanan dari keluarga, teman, atau yang lain, seperti berdoa, mencari bantuan dari Tuhan, atau mencari ketenangan dalam beragama, beralih pada aktivitas-aktivitas lain untuk mengalihkan perhatiannya dari situasi stresful (olahraga, makan/ minum, minum-minuman keras/ menggunakan obat penenang, merokok).

4) Emotional Discharge, yaitu menfokuskan pada segala sesuatu yang menyedihkan dan mengekspresikan perasaan tersebut sehingga mengurangi ketegangan akibat situasi stres, seperti berteriak ketika marah, menangis, melucu, tertawa, memaki, menceritakan masalahnya pada orang lain, meloncat-loncat, memukul-mukul meja, atau berjalan ke luar rumah untuk menghirup udara segar dan mendapatkan pemandangan lain.

2) Cognitive Strategies

a) Resigned Acceptance, yaitu mengatasi situasi stresul dengan cara menerima apa adanya. Metode ini khususnya sesuai untuk keadaan stresor yang tidak dapat diubah, seperti mengurangi upaya mengatasi masalah atau menyerah, membiarkan diri larut memikirkan penderitaannya, menyesuaikan pengharapan terhadap tugas-tugas, belajar untuk menunda kepuasan.

b) Intrapsychic Processes, yaitu mengatur dan mengendalikan perasaan dan emosi pada waktu mengalami stres, dengan strategi merumuskan kembali secara kognitif dan strategi mekanisme pertahanan. Proses ini dapat dilakukan dengan dua cara:

• Cognitive Redefinition, yaitu strategi dimana orang mencoba untuk menafsirkan kembali situasi dalam cara yang positif, diantaranya: dengan berfikir bahwa keadaan tersebut bisa jadi lebih buruk, membuat pembandingan dengan individu lain yang memiliki keadaan yang lebih buruk, melihat dampak positif yang muncul akibat permasalahan tersebut, meyakini bahwa individu berada di bawah kendali kehidupan dan lingkungannya.

• Defense Mechanism, yaitu strategi yang digunakan untuk mengatasi kecemasan secara tidak sadar, mengesampingkan ingatan atau realitas dalam berbagai cara, diantaranya: dengan melakukan represi dan supresi, penyangkalan, rasionalisasi, intelektualisasi, reaksi formasi, bermain peran, fantasi, pemindahan, proyeksi regresi.

B. Penyesuaian Wanita terhadap Kehamilan dan Persalinan

Dokumen terkait