• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI USAHA

Dalam dokumen PT Red Planet Indonesia Tbk (Halaman 63-66)

BAB V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN

D. STRATEGI USAHA

Sesuai dengan rencana strategis manajemen, Perseroan berkomitmen untuk memperluas bisnis dengan mengembangkan dua hingga tiga hotel baru setiap tahunnya. Dalam tahun 2016 Perseroan berencana membangun tiga hotel di lokasi strategis di jantung Kota Jakarta. Dua diantaranya akan memperoleh prioritas pembangunan terlebih dahulu.

Jakarta menjadi skala prioritas pembukaan hotel baru dengan pertimbangan bahwa sebagai Ibu Kota Negara, Jakarta menjadi pusat bisnis dan juga mempunyai daya tarik wisata.

Kondisi ini mendatangkan keuntungan tersendiri bagi Perseroan dan manajemen Perseroan yakin bahwa pembangunan hotel baru di Jakarta akan meningkatkan kinerja Perseroan.

Perseroan yakin bahwa prospek di masa mendatang cukup menjanjikan terutama jika dilihat dari tingkat hunian Red Planet Jakarta pada tahun 2016 yang rata-rata mencapai angka 90%.

Perseroan menggunakan tingkat hunian untuk mengukur jumlah permintaan di sebuah hotel tertentu atau sekelompok hotel pada periode tertentu. Ukuran tingkat hunian merepresentasikan jumlah kamar terjual, dibagi dengan jumlah kamar tersedia pada suatu hotel.

Tingkat hunian juga membantu Perseroan menentukan tingkat optimal rata-rata harga kamar hotel per hari (ADR) yang dapat dicapai seiring dengan peningkatan atau penurunan permintaan kamar hotel.

Sepanjang tahun 2016 tingkat hunian di seluruh hotel Perseroan menunjukkan angka yang cukup menggembirakan. Dari tujuh hotel ekonomis yang dioperasikan, total jumlah kamar yang dimiliki Perseroan adalah 1.062 kamar.

Rata-rata tingkat hunian hotel di luar Jakarta berada pada kisaran 70% sedangkan di Jakarta mencapai 90% dan di Bekasi mendekati angka 80%.

Rata-rata Harga Kamar Hotel Per Hari (ADR) Angka rata-rata harga kamar per hari (ADR) diperoleh dari pendapatan kamar hotel dibagi dengan jumlah kamar yang terjual.

Tren ADR menunjukkan kekuatan harga, dinamika pelanggan dan musim. ADR menjadi ukuran kinerja yang biasa digunakan dalam industri perhotelan, dan Perseroan menggunakan ADR untuk menilai tingkat harga yang mampu diperoleh Perseroan pada periode tertentu.

Harga kamar hotel ditentukan dan dibentuk oleh pasar, dimana pergerakan pasar akan menentukan tingkat hunian. Misalnya, saat musim libur anak sekolah pada bulan Juni Juli maka tingkat hunian akan tinggi, demikian juga saat musim liburan akhir tahun pada bulan Desember. Hal ini akan berpengaruh pada naiknya harga kamar hotel.

Pada tahun 2016, ADR tertinggi dicapai oleh Red Planet Pasar Baru. Sebagai sentra bisnis sekaligus perbelanjaan di pusat Jakarta, kawasan Pasar Baru senantiasa ramai dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara. Tingkat hunian kamar yang rata-rata mencapai 90% menyebabkan harga kamar di Red Planet Pasar Baru terdongkrak naik sehingga menghasilkan ADR tertinggi selama tahun 2016.

Daya tarik pariwisata turut membentuk pasar sehingga otomatis berpengaruh positif pula terhadap ADR. Ini terjadi pada Red Planet Solo dan Surabaya.

Untuk Surabaya, selain dekat dengan destinasi wisata juga sebagai metropolitan kedua terbesar setelah Jakarta, sehingga sekaligus menjadi pusat bisnis.

ADR untuk Red Planet Palembang, Makassar dan Pekanbaru meningkat di tahun 2016 karena Perseroan mampu meraih pangsa pasar dan menjadi populer yang disebabkan oleh tingginya standar dan kemudahan dalam pemesanan kamar.

Pendapatan dan Profitabilitas Pendapatan Per Kamar Hotel (RevPAR) Dalam industri perhotelan, salah satu indikator pendapatan Perseroan adalah angka RevPAR atau Revenue Per Available Room. Angka RevPAR diperoleh dari hasil perkalian tarif kamar rata-rata dengan rata-rata tingkat hunian harian (dikurangi jumlah kamar yang sedang direnovasi dan kamar gratis).

RevPAR tidak termasuk pendapatan di luar penjualan kamar, yang terdiri dari penjualan makanan dan minuman, parkir, merchandise, dan lain-lain. Perseroan menggunakan RevPAR untuk mengidentifikasi tren tertentu dan mengukur kemampuan hotel untuk menghasilkan pendapatan. Dengan demikian, RevPAR dapat digunakan untuk membandingkan hotel yang berbeda dan untuk mengevaluasi kinerja hotel dari tahun ke tahun.

Perubahan RevPAR yang didorong oleh perubahan tingkat hunian lebih memiliki implikasi terhadap tingkat pendapatan dan profitabilitas daripada perubahan RevPAR yang di dorong oleh tarif kamar rata-rata. Sebagai contoh, jika tingkat hunian meningkat, maka pendapatan meningkat dan biaya operasional variabel (seperti beban biaya pelayanan housekeeping, utilitas, dan perlengkapan kamar) juga meningkat.

Sebaliknya, peningkatan tarif kamar rata-rata biasanya memiliki dampak yang lebih besar terhadap marjin dan profitabilitas dimana biaya yang bersifat variabel tidak terpengaruh.

Sepanjang tahun 2016, RevPAR tertinggi dihasilkan oleh Red Planet Pasar Baru, diikuti oleh Red Planet Palembang. Pertumbuhan RevPAR tertinggi berasal dari Red Planet Makassar.

Profitabilitas Perseroan

Profitabilitas Perseroan dapat dilihat dari ADR (Average Daily Rate) dan RevPAR (Revenue Per Available Room). Jika dilihat dari ADR dan RevPAR, profitabilitas Perseroan tergolong baik sehingga bisnis dapat terus berjalan dengan lancar di sepanjang tahun 2016.

Sertifikasi Bintang

Selama tahun 2016, Perseroan terus berupaya meningkatkan standar pelayanan terhadap para tamu melalui Sertikasi Usaha Hotel. Sertifikasi Usaha Hotel adalah proses pemberian sertifikat kepada usaha hotel untuk mendukung peningkatan mutu produk, pelayanan dan pengelolaan usaha hotel melalui penilaian kesesuaian standar usaha hotel. Dari proses tersebut, ditentukan kriteria penilaian penggolongan kelas hotel bintang satu, dua, tiga, empat, dan bintang lima.

Dalam proses sertifikasi ini, Perseroan melibatkan Auditor Independen yaitu Lembaga Sertifikasi Usaha Pariwisata Graha Bina Nayaka. Lembaga Sertifikasi Usaha Bidang Pariwisata yang selanjutnya disebut LSU Bidang Pariwisata adalah lembaga mandiri yang berwenang melakukan sertifikasi usaha di bidang pariwisata sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Untuk Surabaya, selain dekat dengan destinasi wisata juga sebagai metropolitan kedua terbesar setelah Jakarta, sehingga sekaligus menjadi pusat bisnis.

ADR untuk Red Planet Palembang, Makassar dan Pekanbaru meningkat di tahun 2016 karena Perseroan mampu meraih pangsa pasar dan menjadi populer yang disebabkan oleh tingginya standar dan kemudahan dalam pemesanan kamar.

Pendapatan dan Profitabilitas Pendapatan Per Kamar Hotel (RevPAR) Dalam industri perhotelan, salah satu indikator pendapatan Perseroan adalah angka RevPAR atau Revenue Per Available Room. Angka RevPAR diperoleh dari hasil perkalian tarif kamar rata-rata dengan rata-rata tingkat hunian harian (dikurangi jumlah kamar yang sedang direnovasi dan kamar gratis).

RevPAR tidak termasuk pendapatan di luar penjualan kamar, yang terdiri dari penjualan makanan dan minuman, parkir, merchandise, dan lain-lain. Perseroan menggunakan RevPAR untuk mengidentifikasi tren tertentu dan mengukur kemampuan hotel untuk menghasilkan pendapatan. Dengan demikian, RevPAR dapat digunakan untuk membandingkan hotel yang berbeda dan untuk mengevaluasi kinerja hotel dari tahun ke tahun.

Perubahan RevPAR yang didorong oleh perubahan tingkat hunian lebih memiliki implikasi terhadap tingkat pendapatan dan profitabilitas daripada perubahan RevPAR yang di dorong oleh tarif kamar rata-rata. Sebagai contoh, jika tingkat hunian meningkat, maka pendapatan meningkat dan biaya operasional variabel (seperti beban biaya pelayanan housekeeping, utilitas, dan perlengkapan kamar) juga meningkat.

Sebaliknya, peningkatan tarif kamar rata-rata biasanya memiliki dampak yang lebih besar terhadap marjin dan profitabilitas dimana biaya yang bersifat variabel tidak terpengaruh.

Sepanjang tahun 2016, RevPAR tertinggi dihasilkan oleh Red Planet Pasar Baru, diikuti oleh Red Planet Palembang. Pertumbuhan RevPAR tertinggi berasal dari Red Planet Makassar.

Profitabilitas Perseroan

Profitabilitas Perseroan dapat dilihat dari ADR (Average Daily Rate) dan RevPAR (Revenue Per Available Room). Jika dilihat dari ADR dan RevPAR, profitabilitas Perseroan tergolong baik sehingga bisnis dapat terus berjalan dengan lancar di sepanjang tahun 2016.

Sertifikasi Bintang

Selama tahun 2016, Perseroan terus berupaya meningkatkan standar pelayanan terhadap para tamu melalui Sertikasi Usaha Hotel. Sertifikasi Usaha Hotel adalah proses pemberian sertifikat kepada usaha hotel untuk mendukung peningkatan mutu produk, pelayanan dan pengelolaan usaha hotel melalui penilaian kesesuaian standar usaha hotel. Dari proses tersebut, ditentukan kriteria penilaian penggolongan kelas hotel bintang satu, dua, tiga, empat, dan bintang lima.

Dalam proses sertifikasi ini, Perseroan melibatkan Auditor Independen yaitu Lembaga Sertifikasi Usaha Pariwisata Graha Bina Nayaka. Lembaga Sertifikasi Usaha Bidang Pariwisata yang selanjutnya disebut LSU Bidang Pariwisata adalah lembaga mandiri yang berwenang melakukan sertifikasi usaha di bidang pariwisata sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sertifikasi bintang ini adalah suatu kewajiban sesuai dengan peraturan Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif RI no PM.53/HM.001/MPEK/2013. Tujuannya adalah agar dapat mempengaruhi pertumbuhan investasi akomodasi demi menjaga kualitas, fasilitas dan pelayanan guna bersinergi dalam strategi kampanye pariwista yang sedang dicanangkan oleh pemerintah.

Dalam sertifikasi ini, seluruh hotel Red Planet di Indonesia mendapat klasifikasi sebagai hotel bintang 2. Sertifikasi ini berlaku selama 3 tahun.

Adapun proses audit yang dilakukan yaitu: 1. Auditor melakukan inspeksi ke hotel

2. Auditor melaksanakan Audit sesuai jadwal yang telah ditentukan

3. Setelah selesai audit, Auditor menyerahkan dokumen-dokumen ke sekretariat untuk di cek kembali

4. Dokumen diserahkan kepada Komite Keputusan Sertifikasi untuk pengambilan keputusan sertifikasi

5. Hasil keputusan Komite Sertifikasi ditentukan oleh bagian sertifikasi untuk dibuatkan sertifikat 6. Penerbitan Sertifikat.

Penilaian standar usaha hotel mencakup: 1. Persyaratan Dasar:

- Tanda Daftar Usaha Bidang Pariwisata - Kelaikan Fungsi Bangunan Gedung - Keterangan Laik Sehat

- Kelaikan fungsi Air 2. Kriteria Mutlak:

- Aspek Produk - Aspek Pelayanan - Aspek Pengelolaan 3. Kriteria Tidak Mutlak

Sama seperti pada Kriteria Mutlak namun berbeda unsur penilaian. Unsur penilaian pada kriteria tidak mutlak terletak pada fasilitas yang dimiliki hotel seperti sarana olah raga, kolam renang, restoran, ruang rapat, dll.

Fungsi Operasional Sumber Daya Manusia

Sebagai sebuah industri yang bergerak di bidang jasa perhotelan yang mengutamakan keramahtamahan, Perseroan berupaya untuk memberikan penghargaan kepada karyawan dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk terus berkembang dan mengasah potensi diri. Secara berkala, Perseroan melakukan pelatihan untuk meningkatkan keahlian karyawan. Menjaga semangat kerja karyawan dilakukan tak hanya dengan pemberian benefit dan gaji yang menarik namun juga memberikan kenyamanan dalam bekerja dan memberikan kesempatan berkarir.

Perseroan memperkuat kinerja sumber daya manusia dengan memberikan pendidikan dan pelatihan terhadap kebijakan Perseroan kepada seluruh karyawan. Strategi ini mampu menciptakan keunggulan kompetitif pada sumber daya manusia sebagai modal insani, meningkatkan rasa percaya diri serta meningkatkan kemampuan karyawan dalam berkarya guna memberikan layanan terbaik kepada pelanggan. Secara keseluruhan tingkat pengunduran diri karyawan sangat rendah.

Perseroan juga memberikan perhatian penuh pada kesetaraan pemberian kesempatan pengembangan diri bagi seluruh karyawan tanpa membedakan jenis kelamin, agama, ras dan latar belakang ekonomi.

Platform Teknologi

Perseroan membuat tugas-tugas harian dapat diotomatisasi. Sistem manajemen properti Perseroan membantu memonitor kondisi setiap hotel secara umum termasuk keamanan dan kenyamanan. Dengan menggunakan sistem yield management, manajemen dapat segera beraksi terhadap hal yang bersifat mendesak serta melakukan segala langkah yang dianggap perlu.

Selama tahun 2016, Perseroan terus mengembangkan sistem teknologinya sebagai bagian dari pelayanan terhadap tamu. Teknologi baru yang terus dikembangkan dan ditingkatkan saat ini antara lain:

1. Red Planet Mobile App

- Aplikasi pemesanan kami yang dapat di unduh langsung melalui smart phone dan perangkat pelanggan (Android & IOS)

- In Stay Mode online chat dengan staff Perseroan bahkan sebelum tamu tiba di hotel

2. Hi Speed WiFi Kami telah meningkatkan kecepatan internet menjadi 15 Mbps pada setiap hotel untuk menjamin ketersediaan hi-speed internet bagi para tamu

3. Proteksi Infrastruktur Kami melindungi investasi IT dengan menggunakan jaminan garansi hardware dan software

4. IT Security Enhancement Firewall canggih and antivirus terbaru di seluruh hotel untuk menjamin keamanan internet bagi para tamu

5. Pelayanan Pelanggan

- PhotoMe: Sebuah mesin selfie yang akan mengambil foto tamu dengan latar belakang yang ‘keren’

- PrinterOn: Layanan printing yang membantu tamu dalam mencetak dokumen rahasia dengan kualitas baik

- Internet Corner: Fasilitas Mac yang tersedia 24 jam di setiap hotel diperuntukkan bagi tamu yang ingin berseluncur internet dengan menggunakan Mac.

Dalam dokumen PT Red Planet Indonesia Tbk (Halaman 63-66)