• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

C. Strategic Advantege Profile (SAP)

Berdasarkan pemberian bobot dan nilai yang telah dilakukan oleh responden yang terlibat maka tahap selanjutnya adalah mengetahui posisi Strategic Advantage Profile dari kawasan wisata Pantai Cermin. Untuk mengetahui posisi SAP dilakukan penjumlahan skor total elemen kekuatan dan kelemahan. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan dapat diketahui skor kekuatan sebesar 2,324 dan skor elemen kelemahan sebesar 1,675 sehingga skor total dari kedua elemen internal sebesar 3,999. Dengan skor total tersebut maka usaha pemanfaatan kawasan wisata Pantai Cermin sebagai objek wisata pantai/ alam dalam kategori usaha kuat, maksudnya usaha pemanfaatan tersebut mampu memberikan manfaat ekonomi berupa peningkatan PAD kepada Pemda Kabupaten Serdang Bedagai. Meskipun usaha pemanfaatan pantai sebagai objek wisata termasuk dalam usaha kuat yang perlu diperhatikan adalah usaha untuk meminimalisasikan kelemahan-kelemahan yang terjadi dalam usaha pengembangan kawasan wisata. Tanpa ada usaha untuk meminimalkan ataupun

mengatasi segala kelemahan dalam usaha pemanfaatan pantai sebagai objek wisata dikhawatirkan usaha yang dilakukan akan mengancam eksistensi eksosistem pantai yang pada akhirnya akan berpengaruh pada jumlah kunjungan wisata yang terjadi.

Sumber: Data diolah

4.2.3.2 Analisis Faktor-Faktor Ekternal A. Elemen Peluang

Tabel 4.23 Perhitungan Skor Elemen Peluang

No Faktor Bobot Nilai B x N

1 Kebijakan otonomi daerah 0,253 4,0 1,012

2 Program Pemerintah Pusat Visit Indonesia 2010

0,228 3,6 0,821

3 PNPM- Mandiri 0,203 3,2 0,650

4 Posisi Kecamatan Pantai Cermin yang berdekatan dengan rencana pembangunan Bandara Kuala Namu dan rencana Tol Medan-Tebing Tinggi

0,127 2,0 0,254

5 Adanya Investor Asing yang mau mengembangkan kawasan wisata Pantai Cermin

0,189 3,0 0,567

Jumlah 1 3,304

Sumber: Data diolah

1. Kebijakan Otonomi Daerah

Kebijakan otonomi daerah merupakan elemen terbesar dengan skor 1,012. Adanya UU No 32 Tahun 2004 mengenai otonomi daerah merupakan titik awal bagi Kabupaten Serdang Bedagai serta kabupaten/kota lainnya untuk menggali

potensi yang dimiliki untuk meningkatkan PAD. Sejak diberlakukannya UU tersebut Kabupaten Serdang Bedagai menitikberatkan sektor pertanian, perindustrian dan pariwisata sebagai sektor unggulan untuk meningkatkan PAD daerahnya.

Hal yang mendasari sektor pariwisata sebagai sektor unggulan adalah adanya pertimbangan bahwa Kabupaten Serdang Bedagai mempunyai beragam potensi pariwisata berupa keindahan alam, peninggalan sejarah, adat istiadat dan beragam jenis kesenian tradisional sebagai salah satu modal dasar untuk mengembangkan sektor pariwisata yang didukung oleh ketersediaan atraksi wisata yang ada. Dari kondisi yang ada muncul suatu dorongan untuk mengembangkan potensi kawasan wisata Pantai Cermin dengan tujuan menarik minat wisatawan untuk melakukan kunjungan wisata di daerah tersebut.

Dalam upaya pengembangan kawasan wisata Pantai Cermin pada khususnya serta objek wisata lainnya pada umumnya Pemda setempat diharapkan tidak hanya mengejar nilai ekonominya untuk meningkatkan PAD, tetapi dalam upaya pengembangan wisata Pemda juga harus mempertimbangkan apek-aspek lainnya seperti aspek ekologi, sosial, budaya dan religi. Apabila usaha pengembangan hanya didasarkan pada keuntungan ekonomi semata maka ancaman yang dikhawatirkan adalah substainable usaha pemanfaatan ekosistem pantai tersebut.

2. Program Pemerintah Pusat Visit Indonesia 2010

Elemen peluang di atas mempunyai skor kedua tertinggi dibandingkan dengan elemen peluang lainnya yang dimiliki dengan skor sebesar 0,821. Elemen

peluang berkaitan dengan adanya kebijakan pemerintah yang mencanangkan program visit Indonesia 2010. Dari kebijakan pemerintah tersebut dapat membawa kawasan wisata Pantai Cermin menjadi terkenal dikalangan wisatawan mancanegara melalui paket wisata yang telah diatur oleh Pemerintah.

Kegiatan visit indonesia 2010 yang dilakukan mampu mempengaruhi upaya pengembangan yang dilakukan. Wisatawan tidak akan mengetahui potensi yang dimiliki suatu daerah tujuan wisata tanpa adanya kegiatan promosi, sehingga mengakibatkan tidak dikenalnya potensi yang dimiliki kawasan wisata Pantai Cermin. Upaya promosi wisata yang dilakukan Pemerintah dengan mencanangkan program visit Indonesia 2010 dapat memberikan pengenalan wisatawan terhadap potensi kawasan wsata Pantai Cermin.

Meskipun upaya visit indonesia 2010 telah dilakukan namun kegiatan promosi yang dilakukan belum mampu mempengaruhi wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata di kawasan wisata Pantai Cermin. Kurang efektifnya upaya ini disebabkan oleh masih kurang berkesinambungannya upaya promosi yang dilakukan pemerintah. Dengan belum efektifnya upaya promosi yang dilakukan maka hanya sedikit wisatawan yang mengetahui potensi kawasan wisata tersebut.

3. PNPM- Mandiri

Faktor peluang Program Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM-Mandiri) memiliki skor 0,650 berada pada peringkat ketiga sebagai faktor peluang yang ada.

PNPM Mandiri merupakan program yang dicanangkan pemerintah untuk memberdayakan masyarakat dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat memberikan kontribusi terhadap meningkatnya kesejahteraan masyarakat. PNPM tersebut telah lama dilaksanakan sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dengan adanya kegiatan PNPM tersebut, masyarakat disekitar lokasi wisata dapat mendapatkan pendidikan dan pelatihan serta modal dalam berusaha di sektor pariwisata dengan kreativitas yang ada sehingga masyarakat dapat menyediakan atraksi maupun fasilitas penunjang lainnya untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke lokasi wisata yang pada akhirnya akan terjadi kegiatan ekonomi untuk mensejahteraan masyarakat.

4. Posisi Kecamatan Pantai Cermin yang berdekatan dengan rencana pembangunan Bandara Kuala Namu dan rencana Tol Medan-Tebing Tinggi.

Elemen peluang selanjutnya dalam upaya pengembangan kawasan wisata Pantai Cermin adalah lokasi objek wisata berdekatan dengan pintu masuk wisatawan mancanegara dari rencana pembangunan Bandara Kuala Namu dan rencana tol Medan-Tebing Tinggi, sedangkan skor elemen peluang ini sebesar 0,254 serta menduduki urutan terendah dari beberapa elemen peluang yang dimiliki. Dengan rendahnya skor yang ada maka peluang ini tidak terlalu berpengaruh atau belum memberikan dampak positif dalam usaha pengembangan kawasan wisata Pantai Cermin bahkan dikhawatirkan akan menjadi ancaman dalam pengembangan kawasan wisata.

Dengan adanya rencana bandar udara di Kuala Namu dan rencana tol Medan Tebing Tinggi merupakan peluang bagi usaha pengembangan kawasan wisata Pantai Cermin untuk menarik minat wisatawan mancanegara agar melakukan perjalanan wisata di daerahnya mengingat kawasan wisata tersebut masih tergolong jauh dari pusat kota sehingga masih sedikit wisatawan yang mengetahui potensi dan keberadaan kawasan wisata Pantai Cermin. Namun ketersediaan bandar udara tersebut belum begitu mempengaruhi kedatangan wisatawan yang berasal dari daerah. kondisi ini dapat dicermati dari asal wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata Pantai Cermin hanya berasal dari dalam kabupaten sendiri serta kota/kabupaten sekitarnya.

Dalam usaha pengembangan kawasan wisata Pantai Cermin, Pemda setempat seharusnya mampu memberikan citra wisata objek yang berbeda dengan objek wisata di daerah lain. Dengan dimilikinya citra wisata yang berbeda antara kawasan wisata Pantai Cermin dengan objek wisata yang dimiliki daerah lainnya diharapkan tidak akan terjadi atraksi pemotong wisata yang disebabkan oleh dimilikinya citra yang sama antara kawasan wisata Pantai Cermin dengan objek wisata lainnya.

5. Adanya Investor Asing yang Mau Mengembangkan Kawasan Wisata Pantai Cermin

Faktor peluang tersebut berada pada posisi kedua terakhir dari faktor peluang yang ada dengan skor 0,567. Faktor tersebut dapat dikatakan sedikit memiliki andil sebagai peluang yang ada dalam strategi pengembangan kawasan wisata Pantai Cermin.

Usaha pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai untuk menarik investor dalam pengembangan kawasan wisata Pantai Cermin dilakukan dengan mengadakan kegiatan pameran-pameran yang menunjukan potensi kawasan wisata untuk dapat dikembangkan lagi.

Dengan adanya investor asing untuk mengembangkan kawasan wisata pantai cermin maka fasilitas yang ada selama ini diharapkan akan menjadi lengkap dengan dukungan teknologi mutakhir dalam penyediaan kebutuhan wisatawan. Ide dan gagasan para investor asing dapat membawa kawasan wisata pantai cermin menjadi lebih baik dengan pola manajemen yang tertata rapi.

Dokumen terkait