• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN USAHA Perkembangan Usaha Perikanan

Dalam dokumen LAPORAN TEKNIS TA 2014 (Halaman 110-115)

Perikanan Tangkap Laut

Analisis Perkembangan Usaha Perikanan Tangkap Pelagis Besar Biaya Investasi

Pada usaha perikanan tangkap pelagis besar, investasi usaha terus menunjukkan tren yang positif. Hal ini disebabkan oleh semakin mahalnya barang-barang investasi khususnya kapal yang menjadi pengeluaran dominan bagi investasi di usaha perikanan tangkap pelagis besar (79%). Rata-rata peningkatan biaya investasi pertahun adalah 9%. Secara khusus kenaikan harga kapal rata-rata pertahun adalah 11%. Barang investasi utama lainnya adalah mesin yang juga banyak mengalami kenaikan yaitu sebesar 16%. Alat penangkapan yang menjadi kunci didalam usaha penangkapan tercatat cenderung menurun rata-rata -11% pertahun. Namun penurunan alat tangkap tidak berpengaruh banyak mengingat persentase alat tangkap sangat kecil terhadap total biaya investasi (< 1%).

Mencermati perkembangan biaya investasi yang dibutuhkan dapat dikatakan bahwa perkembangan tersebut cukup tinggi bila dibandingkan dengan inflasi umum yang berkisar antara 5-6% pertahun. Hal ini menunjukkan terjadinya peningkatan biaya investasi secara relatif terhadap barang-barang yang dikonsumsi baik pangan maupun non pangan oleh masyarakat. Kondisi ini berpotensi menurunkan minat masyarakat untuk berinvestasi dalam usaha perikanan tangkap pelagis besar.

Gambar 4.1. Perkembangan Biaya Investasi Perikanan Tangkap Pelagis Besar

Sumber: Data Primer Diolah, 2010 - 2013

20.000.000 40.000.000 60.000.000 80.000.000 100.000.000 120.000.000 140.000.000 160.000.000 2010 2011 2012 2013

INVESTASI (Per Unit Kapal) Kapal (Rp/Unit) Mesin (Rp/Unit)

68

BAB IV. STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN USAHA

Biaya Usaha

Struktur biaya tetap pada perikanan tangkap pelagis besar mengalami kecenderungan yang positif. Hal ini disebabkan oleh komponen biaya tetap yang memiliki keterkaitan langsung dengan biaya investasi seperti penyusutan dan perawatan terhadap barang investasi khususnya kapal dan alat tangkap. Biaya tetap secara general mengalami sedikit peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan 16% per tahun. Peningkatan terbesar disumbang oleh biaya perawatan yang naik sebesar 40% pertahun. Tingginya kenaikan biaya perawatan disebabkan oleh semakin mahalnya bahan baku untuk perbaikan kapal dan suku cadang mesin. Belum lagi ditambah dengan upah tenaga kerja yang juga semakin mengalami peningkatan.

Gambar 4.2. Perkembangan Biaya Tetap Perikanan Tangkap Pelagis Besar

Sumber: Data Primer Diolah, 2010 - 2013

Perkembangan biaya operasional terlihat mengalami peningkatan yang cukup tinggi yaitu sebesar 8.8% per tahun dengan kenaikan utama pada kenaikan biaya bahan bakar sebesar 13.6% per tahun. Tingginya kenaikan biaya bahan bakar disebabkan oleh dua hal yaitu meningkatnya kebutuhan bahan bakar per trip sebesar 16 % pertahun dan meningkatnya harga bahan bakar solar dan bensin pada juni 2013 dari Rp. 5.500 menjadi Rp. 6.000 per liter solar dan Rp. 6.500 menjadi Rp. 8.000 per liter bensin. Pada tahun 2010 tercatat kebutuhan BBM hanya berkisar 341 liter per trip dan pada tahun 2013 tercatat menjadi 521 liter. Kondisi ini menunjukkan wilayah operasi penangkapan ikan yang semakin jauh. Peningkatan ini berimplikasi pada jumlah trip yang tercatat semakin menurun dimana pada tahun 2010 sebanyak 16 trip per tahun menjadi 14 trip per tahun.

0 2.000.000 4.000.000 6.000.000 8.000.000 10.000.000 12.000.000 14.000.000 2010 2011 2012 2013 Biaya Tetap

Nilai Perijinan, Pajak Retribusi (Rp/Unit/Tahun) Perawatan (mesin, alat tangkap, armada) (Rp/Unit/Thn)

69

BAB IV. STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN USAHA

Gambar 4.3. Perkembangan Biaya Operasional Perikanan Tangkap Pelagis Besar

Sumber: Data Primer Diolah, 2010 - 2013

Selain BBM peningkatan juga tercatat pada biaya ransum. Meskipun jumlah trip mengalami penurunan pertahunnya, namun jumlah yang dibawa pada setiap tripnya mengalami peningkatan. Selin itu, peningkatan harga-harga barang konsumsi juga turut mempengaruhi kenaikan biaya ransum seperti beras yang mengalami peningkatan sebesar 5%.

Gambar 4.4. Perkembangan Penggunaan Bahan Bakar per Trip dan Jumlah Trip per tahun

Sumber: Data Primer Diolah, 2010 - 2013

0 20.000.000 40.000.000 60.000.000 80.000.000 100.000.000 2010 2011 2012 2013

Biaya Variabel Bahan Bakar Minyak (BBM) (Rp/Thn)

Es Balok (Rp/Thn) Ransum (Rp/Thn) Lainnya (Rp/Thn) 13 14 14 15 15 16 16 17 0 100 200 300 400 500 600 2010 2011 2012 2013

70

BAB IV. STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN USAHA

Penerimaan dan Keuntungan Usaha

Fluktuasi penerimaan dan keuntungan usaha selama periode 2010-2013 dipengaruhi oleh dua hal yaitu produksi dan harga ikan. Secara rata-rata terjadi pertumbuhan produksi yang positif sebesar 21% per tahun. Produksi pada tahun 2010 tercatat sebesar 3,5 ton per kapal pertahun dan pada tahun 2013 tercatat sebesar 4,9 ton per kapal pertahun. Penurunan produksi yang cukup tajam terjadi pada tahun 2012 dimana menurun sebesar 33% dari tahun sebelumnya. Dari sisi harga tercatat kecenderungan kenaikan sebesar 7% pertahun meski variasi antar tahun cukup tinggi. Misalnya pada tahun 2012 dimana harga ikan mengalami kenaikan dari rata-rata Rp. 25.500 menjadi Rp. 40.900 atau sekitar 60%.

Gambar 4.5. Perkembangan Produksi dan Harga Ikan Pada Perikanan Tangkap Pelagis Besar

Sumber: Data Primer Diolah, 2010 - 2013

Fluktuasi produksi dan harga masih berimbas positif pada penerimaan dan keuntungan usaha. Hal ini terlihat dari perkembangannya yang selalu positif dalam kurun waktu 2010-2013 dengan rata-rata peningkatan sebesar 11,8% dan 32,3%. Kondisi ini menunjukkan bahwa kondisi usaha pelagis besar masih cukup menguntungkan secara nominal sehingga berpotensi untuk terus dikembangkan.

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 0 1 2 3 4 5 6 2010 2011 2012 2013

71

BAB IV. STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN USAHA

Gambar 4.6. Perkembangan Biaya, Penerimaan dan Pendapatan

Sumber: Data Primer Diolah, 2010 - 2013

Analisis Perkembangan Usaha Perikanan Tangkap Pelagis Kecil-Demersal Biaya Investasi

Biaya investasi untuk usaha perikanan tagkap pelagis kecil-demersal mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Besarnya kenaikan biaya investasi pertahun adalah 16,9% dengan proporsi biaya investasi terbesar untuk kapal dan alat tangkap. Antara tahun 2007 sampai dengan tahun 2013 tercatat perbedaan yang cukup mencolok yaitu 130% dari hanya sekitar 19 juta rupiah sampai lebih dari 44 juta rupiah. Kondisi ini membuat investasi baru di usaha perikanan tangkap pelagis kecil-demersal semakin berat mengingat peningkatan yang terjadi jauh diatas rata-rata inflasi umum yang pada kurun waktu yang sama hanya berkisar diangka 6% saja.

Gambar 4.7. Perkembangan Biaya Investasi Perikanan Tangkap Pelagis Kecil-Demersal

Sumber: Data Primer Diolah, 2010 - 2013

0 20000000 40000000 60000000 80000000 100000000 120000000 140000000 2010 2011 2012 2013

BIAYA TOTAL PENERIMAAN (Rp/Thn/Armada)

PENDAPATAN USAHA (Rp/Thn/ Armada)

0 5000000 10000000 15000000 20000000 25000000 30000000 35000000 40000000 45000000 50000000 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

INVESTASI (Per Unit Kapal) Kapal (Rp/Unit) Mesin (Rp/Unit)

72

BAB IV. STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN USAHA

Dalam dokumen LAPORAN TEKNIS TA 2014 (Halaman 110-115)

Dokumen terkait