• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1.2 Pendekatan Struktur, Perilaku dan Kinerja Industri

3.1.2.1 Struktur Industri

Menurut Hasibuan (1993) pasar secara sederhana disebut sebagai pertemuan antara penjual dengan pembeli. Pengertian penjual disini telah mencakup setiap individu perusahaan dalam industri, sedangkan pengertian pembeli telah tergabung dalam sejumlah pembeli. Pengertian pasar dapat dipandang secara nyata dan dapat pula secara abstrak. Secara abstrak dapat dinyatakan bahwa pasar adalah ratusan atau ribuan perusahaan dalam suatu industri yang melakukan transaksi dalam suatu waktu, sedangkan secara nyata yang dapat dilihat pada suatu lokasi adalah terjadinya transaksi jual beli. Sehingga pengertian dari industri adalah kumpulan dari permasalahan-permasalahan yang menghasilkan barang-barang yang mempunyai sifat saling mengganti (substitusi). Melalui pengertian pasar inilah, struktur pasar dapat dinilai dan dikaji secara mendalam.

Jaya (2001) mengemukakan bahwa struktur pasar menjadi ukuran penting dalam mengamati variasi perilaku dan kinerja industri, karena secara strategis dapat mempengaruhi kondisi persaingan serta tingkat harga barang dan jasa.

Dengan demikian, pengaruh itu akhirnya sampai pada kesejahteraan manusia. Struktur pasar juga menunjukan atribut pasar yang mempengaruhi sifat proses persaingan. Dalam struktur pasar terdapat tiga elemen pokok yang dapat dijelaskan yaitu pangsa pasar (market share), konsentrasi pasar (market contcentration) dan hambatan-hambatan untuk masuk pasar (barrier to entry).

a. Pangsa Pasar (Market Share)

Pangsa pasar adalah pangsa dari pendapatan penjualan total. Pangsa pasar merupakan indikator yang paling penting dalam menentukan derajat kekuasaan monopoli, dalam skala ordinal (dibandingkan dari pangsa pasar yang tinggi atau paling rendah dalam pasar yang sama). Semakin tinggi pangsa pasar maka kekuasaan monopoli semakin besar sedangkan jika pangsanya rendah maka kekuatan monopoli yang dimiliki akan semakin kecil atau bahkan tidak ada sama sekali (Shepherd, 1990).

Pangsa pasar sering digunakan sebagai indikator proksi untuk melihat adanya kekuatan pasar dan menjadi indikator tentang seberapa penting perusahaan di dalam industri. Pangsa pasar yang besar biasanya menandakan kekuatan pasar yang besar dalam menghadapi persaingan dan sebaliknya. Pangsa pasar dapat dihitung dengan beberapa cara yaitu berdasarkan nilai penjualan, unit penjualan, unit produksi dan kapasitas produksi. Pada produk yang bersifat homogen biasanya pangsa pasar diukur dengan menggunakan unit atau volume penjualan sedangkan pada pasar yang produknya heterogen pangsa pasar dihitung terhadap total penjualan. Beberapa tipe pasar dengan kondisi pangsa pasar dapat dilihat pada Tabel 3.1.

15

Tabel 3.1. Tipe-tipe Pasar

Tipe Pasar Kondisi Utama Contoh

Monopoli murni Suatu perusahaan yang memiliki 100 persen dari pangsa pasar

PLN, TELKOM, PAM

Perusahaan yang dominan

Suatu perusahaan yang memiliki 50-100 persen dari pangsa pasar dan tanpa pesaing yang kuat

Surat kabar lokal atau nasional, film kodak, batu baterai

Oligopoli ketat Penggabungan empat perusahaan terkemuka yang memiliki pangsa pasar 60-100 persen, kesepakatan di antara mereka untuk menetapkan harga relatif mudah

Bank-bank lokal, siaran TV, bola lampu, sabun, toko buku, rokok kretek dan semen

Oligopoli longgar Penggabungan empat perusahaan terkemuka yang memiliki 40 persen atau kurang dari pangsa pasar, kesepakatan mereka untuk mendapatkan harga sebenarnya tidak mungkin

Kayu, perkakas rumah tangga, mesin-mesin kecil, perangkat keras, majalah, batu baterai, obat-obatan

Persaingan monopolistik

Banyak pesaing yang efektif, tidak satu pun yang memiliki lebih dari 10 persen pangsa pasar

Pedagang eceran, penjual pakaian Persaingan murni Lebih dari 50 pesaing yang mana tidak

satu pun yang memiliki pangsa pasar yang berarti

Sapi dan unggas

Sumber: Jaya, 2001

b. Konsentrasi (Concentration)

Konsentrasi atau pemusatan merupakan gabungan pangsa pasar dari perusahaan-perusahaan oligopoli dimana mereka menyadari adanya saling ketergantungan. Kombinasi pangsa pasar perusahaan membentuk suatu tingkat pemusatan dalam pasar. Konsentrasi menunjukan tingkatan dari oligopoli dimana pangsa pasar merupakan indikator tunggal yang menunjukan tingkatan kekuatan monopoli dalam skala ordinal dimana membandingkan pangsa pasar yang lebih besar atau lebih kecil pada industri yang sama. Pangsa pasar yang lebih tinggi besarnya mengarah pada kekuatan monopoli, sedangkan pangsa pasar yang lebih kecil menunjukan hal yang sebaliknya (Jaya, 2001).

Menurut Greer dalam Andiani (2006), konsentrasi disebabkan oleh lima faktor yaitu pertama, adanya kesempatan dan keberuntungan. Kedua, adanya penyebab teknis (berupa besar pasar yang dimasuki, skala ekonomi, kemudahan memperoleh sumber daya dan tingkat pertumbuhan pasar). Ketiga, adanya kebijakan pemerintah (berupa peraturan, pemberian paten, lisensi, tarif dan kuota). Keempat, kebijakan usaha (berupa merger dan adanya predatory pricing/exclusive dealing). Kelima, berupa differensiasi produk.

Konsentrasi dapat diukur dengan menggunakan indeks konsentrasi yaitu statistik yang dikembangkan untuk menghasilkan ukuran ringkasan struktur pasar. Ukuran pasar konsentrasi yang umumnya digunakan adalah persentase dari seluruh jumlah pengiriman yang dipasok oleh empat perusahaan terbesar. Ukuran lain adalah Hirschmann-Herfindahl Index (HHI) yang menimbang pangsa pasar rata-rata dari semua perusahaan dalam sebuah industri (Asia Development Bank, 2001 dalam Puspasari, 2006).

c. Hambatan Untuk Masuk (Barrier to Entry)

Bentuk pesaing bermunculan untuk berpacu dalam mencapai target keuntungan yang diinginkan dan merebut pangsa pasar. Persaingan yang terjadi adalah persaingan yang potensial dimana perusahaan-perusahaan di luar pasar yang mempunyai kemungkinan untuk masuk dan menjadi pesaing yang sebenarnya. Konsep persaingan potensial dan kemudahan untuk masuk merupakan intuisi sederhana serta telah lama digunakan. Hambatan-hambatan ini mencakup seluruh cara dengan menggunakan perangkat tertentu yang sama (contoh: paten, dan franchise). Pada intinya, hambatan untuk masuk mencakup

17

segala sesuatu yang memungkinkan terjadinya penurunan kecepatan pesaing baru (Jaya, 2001).

Ada tiga hal hambatan memasuki suatu pasar, yaitu: pertama, hambatan-hambatan timbul dalam kondisi pasar yang mendasar, baik dalam bentuk perangkat legal maupun dalam kondisi-kondisi berubah dengan cepat. Kedua, hambatan yang terbagi dalam beberapa tingkat yaitu hambatan rendah, sedang serta tinggi. Ketiga, hambatan merupakan sesuatu yang kompleks.

Menurut Shepherd (1990), ada dua jenis barrier to entry, yaitu hambatan eksogen dan hambatan endogen. Hambatan eksogen merupakan hambatan untuk ke dalam pasar yang bersifat dari luar perusahaan. Hambatan eksogen ini terdiri dari modal (capital requirement), skala ekonomi, differensiasi produk, differsifikasi intensitas penelitian dan pengembangan, investasi yang besar dan integrasi vertikal. Sedangkan hambatan endogen dapat berupa kebijakan harga dari establish firm, strategi penguasaan produk, strategi penguasaan bahan baku, strategi pemasaran produk dan image dari loyalitas merek suatu produk itu sendiri.

Dokumen terkait