• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Sejarah Perusahaan

1. Bersih 2. Aman

5.1.3 Struktur Organisasi CV. Pusaka Bali Persada

Untuk mencapai tujuan dan kelancaran kerja CV. Pusaka Bali Persada, Diperlukan struktur organisasi sehingga dapat dilihat dengan jelas job description setiap masing-masing bagian yang ada dalam perusahaan. Dari uraian diatas digambarkan struktur organisasiCV. Pusaka Bali Persada seperti gambar di bawah ini:

Keterangan : Garis Perintah Garis Koordinasi

Skema 2. Struktur Organisasi di CV. Pusaka Bali Persada (Sumber: Data Sekunder, 2017)

Pemilik Perusahaan : 1. Gede Harjaya, SE

2. Gede Pusaka Harsadena, SE

Penanggung Jawab/Direktur

1. Pemilik Perusahaan

Pemilik perusahaan merupakan orang yang bertanggung jawab atas perusahaan secara keseluruhan dan orang yang menanamkan modal yang digunakan untuk menjalankan perusahaan.

2. Penanggung Jawab

Penanggung jawab perusahaan memiliki tanggung jawab dan wewenang sebagai berikut:

a. Menentukan kebijakan pokok dalam bidang perencanaan dan pengawasan perusahaan.

b. Mengkoordinasikan dan mengawasi seluruh bagian yang ada di perusahaan.

c. Mengadakan komunikasi dengan pihak luar.

d. Bertanggungjawab terhadap perkembangan perusahaan dan keaktifan dalam menjalankan perusahaan.

3. Bagian Personalia

Bagian personalia memiliki tanggung jawab dan wewenang sebagai berikut : a. Melakukan pengawasan terhadap absensi karyawan.

b. Mengatur masalah promosi pekerja.

c. Menetapkan pekerja sesuai dengan bidangnya.

d. Bertanggung jawab terhadap pimpinan.

4. Bagian Administrasi

Bagian administrasi memiliki tanggung jawab dan wewenang sebagai berikut:

a. Pembuatan nota penjualan.

b. Pembuatan data base sales untuk setiap outlet mengenai volume penjualan dan penerimaan dengan merekap masing-masing wilayah penyebaran pemasaran.

c. Pembuatan frekuensi transaksi masing-masing outlet.

d. Perekapan target pencapai penjualan setiap harinya.

5. Bagian Keuangan

Bagian keuangan memiliki tanggung jawab dan wewenang sebagai berikut:

a. Mengatur penggunaan dana dalam hubungannya dengan alokasi dana untuk semua bagian dalam kegiatan perusahaan.

b. Melakukan transaksi keuangan setiap hari kerja.

c. Bertanggung jawab terhadap keuangan perusahaan dan laporan pembukuannya.

6. Bagian Kasir dan Accounting

Bagian administrasi memiliki tanggung jawab dan wewenang sebagai berikut:

a. Bertugas mengawasi serta menjaga kelancaran persediaan bahan-bahan serta pergudangan.

b. Melaksanakan aktifitas penyelesaian hutang piutang perusahaan.

c. Membantu pimpinan perusahaan dan membantu bagian keuangandalam memberikan laporan secara periodik mengenai kondisi keuangan dan kondisi umum perusahaan.

7. Bagian Produksi

Bagian produksi memiliki tanggung jawab & wewenang sebagai berikut : a. Mengadakan persiapan, pelaksanaan dan pengawasan di bidang produksi.

b. Menjaga kelancaran produksi.

c. Bertanggung jawab atas kualitas produk dan pemeliharaan mesin.

8. Bagian Pemasaran

Bagian pemasaran memiliki tanggung jawab dan wewenang sebagai berikut : a. Memasarkan hasil produk perusahaan serta berusaha mencari langganan

baru.

b. Melakukan semua aktifitas yang berhubungan dengan pemasaran.

c. Mencari informasi dan promosi akan hasil produksi.

d. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan penjualan.

9. Pegawai

Pegawai bertugas langsung terhadap pekerjaan yang dibebankan dan bertanggung jawab terhadap hasil yang telah dicapai. Jumlah keseluruhan karyawan tetap atau pegawai perusahaan CV. Pusaka Bali Persada adalah ± 43 orang dengan rincian pada tabel 2 berikut:

Tabel 2. Jumlah Karyawan CV. Pusaka Bali Persada.

No. Bagian Jumlah Karyawan

1. Komisaris 2 orang

2. Direktur 1 orang

3. Manager Keuangan 1 orang

4. Manager Produksi 1 orang

5. Manager Pemasaran 1 orang

6. Manager Personalia 1 orang

7. Bagian Kasir dan Accounting 1 orang

8. Bagian Administrasi 1 orang

9. Team Sales 11 orang

5.2 Kebutuhan Biji Kopi sebagai Bahan Baku Kopi Bubuk Banyuatis Dalam menjalankan produksinya, CV. Pusaka Bali Persada membutuhkan bahan baku berupa biji kopi robusta yang dipesan pada supplier. Pemesanan bahan baku tersebut dilakukan setiap bulan agar kebutuhan bahan baku selalu terpenuhi dan tidak mengalami kehabisan bahan baku (stock out) sehingga proses produksi dapat berjalan lancar. Dapat diketahui kebutuhan bahan baku biji kopi yang dibutuhkan oleh CV. Pusaka Bali Persada pada bulan Januari hingga Desember 2016 adalah:

Tabel 3. Jumlah Kebutuhan Bahan Baku Biji Kopi CV. Pusaka Bali Persada Tahun 2016

Bulan Kebutuhan Bahan Baku (Kg)

Januari 70.200

Sumber: Data Sekunder, 2016

Dari tabel data diatas dapat diketahui bahwa biji kopi yang dibutuhkan oleh CV. Pusaka Bali Persada berfluktuatif. Hal ini dikarenakan perusahaan melakukan proses produksi secara terus menerus dan perusahaan melakukan pemesanan bahan baku apabila bahan baku digudang sudah mencapai batas pemesanan. Data jumlah kebutuhan biji kopi ini merupakan data kebutuhan biji kopi dari Bulan Januari hingga Desember tahun 2016.

5.3 Data Produksi Kopi Bubuk Banyuatis CV. Pusaka Bali Persada Dari data kebutuhan bahan baku yang telah dibahas sebelumnya, maka dapat diketahui data jumlah produksi kopi bubuk Banyuatis oleh CV. Pusaka Bali Persada dari Bulan Januari hingga Desember 2016 sebagai berikut:

Tabel 4. Jumlah Produksi Kopi Bubuk Banyuatis tahun 2016.

Bulan Jumlah (kg)

Januari 45.749,73

Februari 38.771,99

Maret 40.528,18

April 47.191,40

Mei 43.707,91

Juni 42.892,47

Juli 47.455,35

Agustus 48.818,47

September 39.039,25

Oktober 38.269,15

November 46.468,75

Desember 50.133,895

Total 529.026,5

Sumber: Data Sekunder, 2016 (diolah)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa total jumlah produksi kopi bubuk pada tahun 2016 mencapai 529.026,5 kg. Produksi tertinggi terdapat pada bulan Desember dengan jumlah produksi sebanyak 50.133,895 kg disebabkan oleh tingginya pemesanan bahan baku yang dilakukan pada saat itu dan produksi terendah terdapat pada bulan Februari dengan jumlah produksi sebesar 38.771,99 kg. Jumlah produksi kopi bubuk banyuatis lebih kecil daripada jumlah bahan baku biji kopi. Hal ini dikarenakan biji kopi robusta mengalami penyusutan sebanyak 25% pada saat proses produksi dan juga bahan baku biji kopi yang diterima oleh

perusahaan tidak semuanya memiliki kualitas baik. Biji kopi yang memiliki kualitas buruk akan dipisahkan kemudian akan dijual kembali kepada supplier oleh perusahaan. Berikut adalah data jumlah bahan baku biji kopi yang memiliki kualitas buruk (reject) periode tahun 2016 (selama 12 bulan):

Tabel 5. Jumlah Biji Kopi Reject CV. Pusaka Bali Persada tahun 2016.

Bulan Jumlah (Kg)

Januari 95

Februari 145,74

Maret 198

April 210,41

Mei 208,25

Juni 221,76

Juli 90,15

Agustus 267,21

September 137,10

Oktober 91,30

November 413,10

Desember 188,51

Sumber: Data Sekunder, 2016 (diolah)

Biji kopi reject merupakan biji kopi yang memiliki kualitas buruk yang dinilai berdasarkan karakteristik fisik biji kopi. Karakteristik fisik yang dimaksud adalah jumlah lubang yang terdapat pada biji kopi, persentase kecacatan dan ukuran biji kopi. Apabila pada biji kopi tersebut berukuran kecil, bentuk biji yang tidak utuh, mengerut dan terdapat banyak lubang yang disebabkan oleh serangan hama, maka biji kopi tersebut masuk kedalam kategori kopi reject.

Dari biji kopi robusta yang dibutuhkan, biji kopi tersebut mengalami penyusutan sebanyak 25% sehingga terdapat selisih produksi kopi bubuk yang ideal dengan produksi kopi bubuk perusahaan. Berikut adalah data jumlah marginal produksi kopi bubuk:

Tabel 6. Jumlah Selisih Produksi Kopi Bubuk tahun 2016.

September 81.200 39.039,25 60.900 - 21.860,75

Oktober 61.900 38.269,15 46.425 - 8.155,85

November 60.500 46.468,75 45.375 1.093,75

Desember 70.500 50.133,895 52.875 - 2.741,105 Total 793.550 529.026,5 595.162,5 - 66.136,005 Sumber: Data Sekunder, 2016 (diolah)

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dari keseluruhan produksi kopi bubuk, jumlah total selisih produksi kopi bubuk ideal dengan produksi kopi bubuk perusahaan dan hampir setiap bulan menunjukkan angka yang negatif. Artinya produksi kopi bubuk perlu ditingkatkan lagi, terutama produksi kopi bubuk pada Bulan September yang menunjukkan jumlah produksi bahan baku sebanyak -21.860,75 kg. Sedangkan pada Bulan Februari, selisih produksi kopi bubuk menunjukkan jumlah sebanyak 3.071 kg yang artinya bahwa produksi kopi bubuk dengan jumlah tersebut merupakan prestasi perusahaan dan perlu dipertahankan agar perusahaan mampu memenuhi permintaan konsumen.

Dokumen terkait