• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.2 Landasan Teori

2.2.2 Modul

2.2.2.4 Struktur Penulisan Modul

Modul yang dibuat harus terstruktur supaya mempermudah pembelajar dalam mempelajari materi yang terdapat di dalam modul tersebut. Direktorat Tenaga Kependidikan (2008:21-26) menuliskan bahwa struktur penulis atau pembuatan modul dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian pembuka, bagian inti, dan bagian

penutup. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai ketiga bagian yang terdapat di dalam modul.

A. Bagian Pembuka

Menurut Direktorat Tenaga Kependidikan (2008:21-23) bagian pembuka modul ini terdiri dari beberapa hal yaitu: 1) judul, 2) daftar isi, 3) peta informasi, 4) daftar tujuan kompetensi, 5) tes awal. Berikut penjabaranya.

1. Judul.

Judul modul dibuat semenarik mungkin dan memberikan gambaran yang jelas mengenai materi yang terdapat dalam modul tersebut. Judul pada modul juga mempengaruhi motivasi pembaca untuk mengetahui isi dari modul tersebut. Penentuan judul harus mempertimbangkan judul dan isi modul. Penggunaan kata yang memiliki daya diksi yang baik dan tepat akan membuat pengguna atau pembaca termotivasi untuk membaca dan mengetahi secara mendalam materi yang terdapat pada modul. Adapun judul modul pembelajaran yang dikembangkan peneliti yaitu “Modul Frasa Eksosentris Bahasa Indonesia”. Judul dirumuskan berdasarkan materi/isi yang terdapat pada modul frasa eksosentris.

2. Daftar isi

Daftar isi menjelaskan secara terperinci halaman-halaman setiap topik-topik yang akan dibahas. Topik-topik diurutkan berdasarkan urutan lembaranya di dalam modul tersebut. Dengan adanya daftar isi, pengguna dapat melihat sekilas topik-topik yang terdapat dalam modul tersebut. Daftar isi mencantumkan nomor

nomor halaman untuk mempermudah pembelajar dalam menemukan topik pembelajaran yang terdapat di dalam modul tersebut. Modul yang dikembangkan penulis terdiri dari 99 halaman. Untuk membantu mahasiswa dalam mencari topik dalam modul, peneliti membuat daftar isi pada bagian halaman depan modul setelah petunjuk penggunaan modul yakni tepatnya pada halaman enam (vi).

3. Peta Informasi

Modul harus menyertakan peta informasi. Hal yang terdapat pada peta informasi adalah topik apa yang akan dipelajari. Peta informasi yang akan disajikan di dalam modul berupa isi bahan ajar yang telah dipelajari sebelumnya. Penulis modul harus menyesuaikan bentuk peta informasi sesuai dengan materi topik dalam modul itu. Peta informasi pada modul dapat disajikan dalam bentuk diagram dan disajikan secara lengkap. peta informasi memuat hal-hal penting mengenai pembelajaran yang terdapat modul. Dengan adanya peta informasi akan membantu mahasiswa memahami isi modul. Modul pembelajaran frasa eksosentris memuat dua peta informasi/peta konsep. Peta konsep dimuat sebelum pemaparan materi pada setiap bab dan disajikan dalam bentuk bagan.

4. Daftar Tujuan Kompetensi

Penulisan tujuan sangat penting dicantumkan di dalam modul. Dengan adanya tujuan, pengguna dapat memahami tujuan pembelajaran yang harus dicapanya. Penulisan tujuan kompetensi juga membantu peserta didik untuk memahami pengetahuan, sikap, dan keterampilan apa yang dapat dikuasai setelah

menyelesaikan pembelajaran menggunakan modul tersebut. Tujuan pembelajaran frasa eksosentris yang terdapat modul pembelajran eksosentris dirumuskan sesuai dengan kempetensinya. Kompetensi dan tujuan pembelajran disajikan sebelum materi pembelajran dipaparkan. Tujuannya agar mahasiswa memahami capaian apa yang akan ditempuh.

5. Tes Awal

tes berguna untuk mengukur kemampuan peserta didik. Dengan adanya pre-tes mahasiswa dapat mengetahui kemampuanya awal mahasiswa tersebut.

Dengan demikian, bagian pembuka dari modul digital frasa eksosentris harus harus mencakup judul, daftar isi, peta informasi, daftar tujuan kompetensi, bab tes awal. Semua bagian dalam modul wajib dicantumkan sehingga mempermuda pengguna dalam menggunakanya. Judul dalam modul dibuat semenarik mungkin dan sesuai dengan materi yang akan dibuat di dalam modul. Daftar isi berguna untuk membantu mahasiswa melihat topik-topik yang terdapat pada modul serta letak halamanya. Selain itu, perlu mencantumkan peta informasi dan daftar tujuan kompetensi agar mahasiswa dapat mencapai tujuan sesuai dengan apa yang dicantumkan dalam modul tersebut. Peneliti juga harus mencantumkan tes awal untuk mengukur kemampuan awal mahasiswa mengenai topik tersebut.

B. Bagian Inti

Bagian inti dalam modul ini berisikan (1) pendahuluan/ tinjauan umum materi, (2) hubungan dengan materi atau pelajaran yang lain, (3) uraian materi, (4) penugasan,

dan (5) rangkuman. Kelima bagian ini merupakan pendapat dari Direktorat Tenaga Kependidikan (2008:23-25). Berikut ini rincian kelima bagian tersebut.

1. Pendahuluan/Tinjauan Umum Materi

Fungsi dari pendahuluan yaitu: 1) memberi gambaran secara umum mengenai isi materi modul, 2) menyajikan pembelajaran yang sesuai dengan keadaan nyata yang dialami oleh mahasiswa, 3) materi yang akan dipelajari harus lebih terperinci, 4) mengaitkan materi yang dipelajari dengan materi yang akan dipelajari, dan 5) membuat petunjuk mengenai penggunaan atau jaluk penyajian materi. Bagian pendahuluan pada modul pembelajaran frasa eksosentris menyajikan peta informasi mengenai materi yang akan dibahas dan daftar tujuan kompetensi yang akan dicapai.

2. Hubungan dengan Materi atau Pelajaran yang Lain

Materi di dalam modul harus lengkap, maksudnya semua materi yang dipelajari tersedia di dalam modul tersebut harus lengkap untuk memberikan pemahaman yang lengkap kepada pembacanya. Tujuan kompetensi menghendaki supaya pembelajar mendapat wawasan baru. Pentingnya arahan yang jelas sehingga mahasiswa memahami maksud dari pembelajaran yang terdapat di modul tersebut. Apabila materi terdapat di internet, maka perlu arahn mengenai materi apa, di mana, dan bagaimana cara mengaksesnya.

3. Uraian Materi

Uraian materi merupakan pejelasan secara jelas tentang materi pembelajaran yang akan disampaikan di dalam modul tersebut. Isi materi pembelajaran dengan

susunan materi pembelajaran disusun secara lengkap, sehingga mempermudah pembelajar memahami materi pembelajaran yang terdapat dalam modul tersebut. Setiap kegiatan pembelajaran harus terdapat uraian materi, penugasan, dan rangkuman. Adapun sistematika penulisan modul frasa eksosentris sebagai berikut.

Kegiatan Belajar 1 Sintaksis dan Frasa 1. Tujuan pembelajaran 2. Uraian materi 3. Aktivitas 4. Latihan 5. Tes formatif 6. Rangkuman Kegiatan Belajar II Frasa Eksosentris 1. Tujuan pembelajran 2. Uraian materi 3. Aktivitas 4. Latihan 5. Tes formatif 6. Rangkuman 4. Rangkuman

Rangkuman merupakan bagian yang berisikan hal pokok atau inti pembelajaran dalam modul yang telah dibahas atau diajarkan. Rangkuman diletakkan pada bagian akhir modul. Ringkasan akan membantu mahasiswa untuk mengimhat kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya.

Berdasarkan uraian pada bagian isi, modul pembelajran frasa eksosentris yang dikembangkan peneliti dilengkapi bagian isi sesuai dengan penulisan modul menurut Direktorat Tenaga Kependidikan. Modul pembelajaran frasa eksosentris memuat pendahuluan. Pendahuluan terdapat pada bagian awal pembelajaran dan disajikan secara berbeda untuk menarik perhatian mahasiswa. Selain itu, modul berisikan

materi lain yang berhubungan dengan frasa eksosentris, uraian materi, dan rangkuman pada setiap bab.

C. Bagian penutup

Menurut Direktorat Tenaga kependidikan (2008:26) bagian penutup berisikan (1) glosarium atau daftar istilah, (2) tes akhir, dan (3) indeks. Berikut jabaran ketiga hal tetrsebut.

1. Glosarium atau Daftar Istilah

Berisikan definisi-definisi konsep yang dibahas dalam modul. Definisi dibuat secara ringkas dengan tujuan untuk mengingatkan atau memberitahu konsep yang akan dipelajari.

2. Tes Akhir

Tes akhir merupakan kagiatan yang dapat mengukur sebarapa pahamnya mengenai materi yang dijelaskan setelah mempelajari materi tersebut. Aturan umum tes akhir ialah bahwa tes tersebut dapat dikerjakan oleh pembelajar.

3. Indeks

Indeks merupakan istikah-istilah penting yang terdapat dalam modul serta halaman di mana istilah tersebut ditemukan. Indek perlu dimuat dalam modul supaya pembelajar dapat menemukan topik yang hendak dipelajari. Indeks yang mengandung kata kunci sangat perlu, sehingga mempermudah pembelajar untuk menemukan topik yang diinginkan.

Modul pembelajran frasa eksosentris dirancang berdasarkan pedoman penulisan modul oleh Direktorat Tenaga Kependidikan. Modul frasa eksosentris pada bagian penutup terdiri dari, glosarium atau daftar Istilah pada halaman terakhir, tes akhir pada setiap bab untuk menukur kemampuan mahasiswa, dan indek yang berisikan kata-kata kunci pada modul frasa eksosentris.

Dokumen terkait