• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PROFIL MAJALAH MOSLEM GIRLS INDONESIA

D. Struktur Redaksi Majalah Moslem Girls Indonesia

Posisi tertinggi pada struktur redaksi Majalah Moslem Girls Indonesia dipegang oleh Board of Advisory Prof. Dr. Nasaruddin Umar MA yang dibantu oleh Drs. H. M Rusbianto Asfa selaku wakil pimpinan umum dibawah nya terdapat Chief Executive Officer dan Editor In Chief Rr. Wulandari Noerjo Hadikoesoemo.

Tabel 2.3

Struktur Redaksi Majalah Moslem Girls Indonesia8: Board of Advisory : Prof.Dr. Nasarudin Umar MA

Drs. H.M Rusbianto Asfa

Chief Executive Officer : Isnaldi Muhammad Dini, SHI

Managing Director : Emile Syahrir

Editor In Chief : Rr. Wulandari Noerjo Hadikoesoemo

Managing Editor : Kartika Aprilia (Cica)

Editor : Anita Surachman

Journalist & Photografer : GRM.Artnika Martodihardjo Sendy Leovisa

Design : Roys Fahmi

7

Diolah dari hasil wawancara pribadi dengan Fotografer Majalah Moslem Girls Indonesia, Jakarta, 9 Maret 2013.

8

35

Majalah Moslem Girls Indonesia (MGI) adalah salah satu majalah muslim remaja yang peduli terhadap perkembangan zaman. Kepedulian ini terlihat dari tersedianya ruang ekspresi bagi pembaca untuk menampilkan karya-karya fotonya pada rubrik fotografi di setiap edisinya.

Pada edisi 004/Tahun 2012 redaktur MGI menentukan friendship sebagai tema rubrik fotografi. Friendship dalam bahasa inggris artinya adalah persahabatan. Sebagai salah satu majalah muslim, tentunya MGI pada setiap rubriknya mengandung unsur-unsur dan nilai-nilai keislaman yang dapat menjadi bahan pendidikan dan pembelajaran bagi pembaca-pembaca setianya.

Di dalam ajaran agama Islam ajaran-ajaran tentang kemanusiaan, persahabatan dan sebagainya bisa kita temui pada ayat-ayat Allah dan Hadist Rasulullah. Selanjutnya penulis akan memaparkan analisis semiotik dari kelima foto yang dipilih pada rubrik fotografi MGI edisi keempat yang bertemakan

friendship dan dianalisis juga berdasarkan perspektif Islam. Untuk menemukan

makna pada kelima sampel foto yang mengandung unsur kemanusiaan dalam Islam, maka penulis akan memaparkan hasil penelitian secara naratif dalam tiga bahasan yaitu, denotasi anologon, konotasi citra, dan mitos.

A. Analisis Data 1 “Bahagia Bersama”

1. Makna Denotasi

Dalam foto terlihat 9 orang anak-anak yang berusia belasan tahun sedang berpose dan bercanda di depan kamera.

Lingkungan hidup di kolong jembatan yang kotor dan kumuh.

Dalam foto terlihat sebuah rumah yang beratapkan terpal berwana biru dan orange serta berdinding triplek yang menjadi tempat tinggal salahsatu diantara mereka.

Diantara mereka terdapat empat orang anak yang matanya tidak menatap kamera, dan lima anak yang duduk langsung di tanah tanpa alas dan seorang anak yang tidak menggunakan alas kaki.

Dibeberapa sudut gambar terlihat kurang lebih puluhan karung-karung dan sampah-sampah yang letaknya tidak jauh dengan sebuah rumah.

2. Makna Konotasi Trick Effect

Trick Effect ialah manipulasi gambar secara artificial,

dengan maksud membuat foto menjadi lebih baik lagi tanpa mengubah isi foto yang sebenarnya.

Dalam foto sampel ini, terlihat indikasi pemotongan sebagian gambar atau cropping yang dilakukan untuk membuang gambar yang dirasa tidak perlu atau mengganggu komposisi visual dari foto sampel ini.

Selain itu, terdapat beberapa sentuhan editing, dengan menggunakan sebuah aplikasi pengolahan data foto atau gambar, seperti photoshop dan aplikasi sejenisnya dengan tujuan mengatur kontras warna yang lebih baik dan merubah foto atau gambar yang sebenarnya.

Pose dan gaya

Pose dapat diartikan sebagai gaya, sikap, ekspresi atau posisi objek foto ataupun fotografer itu sendiri.

Dari sembilan anak yang berfoto, sebagian diantara mereka ada yang bergaya dengan ekspresi yang polos, ada yang bergaya ala super hero, dan sebagian lainnya bergaya

bebas dan tentunya semuanya merasa sangat gembira yang terlihat dari wajah-wajah mereka.

Objek

Objek merupakan benda-benda atau yang

dikomposisikan sedemikian rupa sehingga dapat diasosiasikan dengan ide-ide tertentu dan merupakan point of

interest atau pusat perhatian dalam foto.

Seorang anak yang menggunakan kaos hitam yang berjongkok dibarisan paling depan dengan rambut sedikit pelontos adalah point of interest dari foto tersebut. Dengan ekspresi wajahnya yang tidak menatap kamera serta kedua tangannya yang membuka dadanya seolah-olah ingin menunjukkan bahwa sayalah pemimpin kelompok ini.

Ditambah dengan ekspresi unik dari wajah-wajah dan warna-warni pakaian kawan-kawannya selain dirinya semakin memperkuat kesan bahwa point of interest foto ini adalah seorang anak yang berada di barisan paling depan tersebut.

Photogenia

Photogenia ialah seni memotret sehingga foto yang dihasilkan telah menggunakan beberapa teknik-teknik memotret, seperti teknik lighting, exposure, blurring, angle atau cara pengambilan foto, panning maupun moving.

Foto ini diambil dengan menggunakan diafragma sedang hingga kecil, hal ini terlihat area fokus atau ruang tajam yang lebih luas, yang berarti beberapa detil bagian bangunan masih terlihat tajam dan fokus.

Angle pemotretan ini adalah eye level atau pandangan

sejajar, yaitu posisi kamera sejajar dengan subjek foto. Aestheiscism

Aestheiscism atau komposisi merupakan susunan dari

berbagai objek atau gambar yang mempunyai dua sifat saling bertentangan. Bisa membangun gambar, namun juga bisa mengacaukan gambar.

Gambar pada foto ini terlihat sangat menarik dan eye

catching karena selain anak-anak yang menjadi subjek utama

foto ini, suasana lingkungan di kolong flyover sebuah jalan raya sangat tidak layak untuk menjadi tempat tinggal mereka. Namun demikian hal ini menciptakan kesan bahwa lingkungan tempat tinggal mereka menjadi tempat bermain yang menyenangkan bagi mereka.

Foto ini termasuk ke dalam kategori people in the news photo.

Syntax

Syntax adalah penyusunan tanda-tanda menjadi satu

kalimat atau suatu makna tertentu. Syntax tidak harus dibangun dengan lebih dari satu foto. Dalam satu fotopun

dapat dibangun syntax. Pembentukan syntax seperti ini biasanya dibantu dengan caption.

Foto ini menceritakan bahwa dengan lingkungan yang sangat tidak layak untuk menjadi tempat tinggal mereka, mereka masih tetap bisa tersenyum dan bermain bersama layaknya anak-anak seusianya yang hidup di lingkungan yang lebih layak.

3. Mitos

Mitos yang terkandung pada foto pertama yang dianalisis dengan teori semiotik dan teori representasi media yang berlandaskan pada penggabungan makna denotasi dan konotasi

yang dapat dimaknai dari foto dengan berjudul “bahagia bersama”

adalah cerita tentang lingkungan hidup yang jauh dari kata layak untuk menjadi tempat tinggal mereka tidak menyurutkan semangat kebersamaan dalam bermain.

Walaupun sebenarnya mereka tidak menginginkan keadaan atau nasib yang saat ini mereka telah alami, mereka dalam menjalankan hidup di lingkungan tempat dimana dia tinggal masih tetap menyukuri nikmat Allah SWT.

Hal ini sangat luar biasa karena tidak banyak orang yang mampu bersyukur jika mengalami hal yang serupa seperti mereka, seperti firman Allah berikut ini:

Namun, kebanyakan manusia itu dhalim. Sedikit sekali manusia yang bersyukur, mereka mengkufuri nikmat Allah SWT. sebagaimana ayat (QS. Al-Mulk 67: ayat 23):

“Katakanlah: “Dialah yang menciptakan kamu dan

menjadikan bagi kamu pendengaran, pengelihatan dan hati. Tetapi amat sedikit kamu bersyukur”

Oleh karena itu, perlu ditumbuhkan perasaan bersyukur kepada Allah sehingga mengantarkan kita untuk bersyukur kepada-nya.

Dokumen terkait