3.2 ANALISA PENDEKATAN SISTEM BANGUNAN
3.2.2 Studi Sistem Utilitas
• Jaringan Elektrikal
Penting dalam suatu perencanaaan bangunan fasilitas pendidikan, memerlukan utilitas yang baik dari sistem penyaluran energi listrik dari PLN. Karena membutuhkan daya besar. Sistemnya dari jaringan PLN lalu menuju ruang panel kontrol yang kemudian didistribusikan ke setiap lantai.
Dan penggunaan genset sebagai energi tambahan jika terjadi pemadaman listrik sehingga tidak mengganggu jalannya aktivitas kegiatan belajar mengajar.
• Pencahayaan
- Alami
Pencahayaan alami dengan memanfaatkan lubang jendela dan penerangan pemantulan cahaya oleh bidang tritisan jendela. Dapat digunakan saat pagi menjelang sore hari tergantung keadaan cuaca. Pemanfaataan cahaya alami tergantung perencanaan besarnya lubang cahaya, arah cahaya, dan jumlah lubang cahaya.
- Buatan
Pencahayaan buatan penting dibutuhkan sebagai pencahayaan pada saat malam hari atau untuk ruang yang membutuhkan penerangan lebih. Dengan bantuan lampu yang dipilih sesuai kebutuhan.
Gambar 3.28 Jenis Lampu
Sumber : .googlepictures.com/Jenis Lampu Led
Gambar 3.29 Jenis Lampu TL Sumber :google.com/Lampu TL
• Penghawaan Buatan
Pengahawaan buatan digunakan untuk
mencapai kenyamanan penghuni bangunan disaat udara panas.
- AC Central
Penggunaan AC central biasanya untuk
bangunan bentang lebar dan mempunyai plafon yang lega untuk penempatan saluran ducting ac dan membutuhkan chiller serta ruang AHU.
Gambar 3.30 Sistem AC Central Sumber :google.com/diagram ac central
- AC Split
Terdiri dari unit Indoor berupa unit AC biasanya berkapasitas 0,5 pk-3 pk. Dan unit outdoor terdiri dari kompresor yang berada di dinding sisi luar bangunan.
Gambar 3.31 Sistem AC Split Sumber :google.com/AC Split
• Penghawaan Alami
Dengan menciptakan sistem ventilasi silang yang baik, pengaturan sirkulasi udara panas didalam bangunan dapat keluar secara efektif dengan prinsip pergerakan udara bertekanan panas tinggi mengalir keatas . Bukaan jendela untuk mengantikan udara masuk kedalam ruang.
• Air Bersih
- Sistem Penyaluran Downfeed
Sistem penyaliran dengan cara memompa air dari ground tank reservoir menuju tangki, lalu disalurkan ke unit-unit dengan sistem gravitasi.
Bagan 3.8 Sistem Downfeed Sumber : Analisa Pribadi
- Sistem Penyaluran Upfeed
Sistem memompa air secara langsung dengan bantuan waterpump dari groundtank menuju ke unit yang akan dialiri sumber air bersih.
Bagan 3.9 Sistem Upfeed Sumber : Analisa Pribadi
• Air Kotor Sumber air PAM Ground Reservoir Water pump Tangki Sumber air PAM Ground Reservoir Water pump
- Limbah cair dari kamar mandi dan dapur yang mengandung sabun, lemak dialirkan menuju saluran air terbuka didalam site, lalu di teruskan menuju saluran kota terbuka.
Bagan 3.10 Pembuangan Limbah Cair Sumber : Analisa Pribadi
- Limbah wc dibuang melalui pipa menuju saptictank
Bagan 3.11 Pembuangan Limbah Padat Sumber : Analisa Pribadi
• Jaringan Sampah
Tempat sampah berada di lokasi-lokasi yang ditentukan pada lingkungan Ponpes Modern, setiap tempat sampah terdapat 2 tempat yaitu sampah organik dan anorganik dengan warna yang berbeda.
Bagan 3.12 Jaringan Pembuangan Sampah Sumber : Analisa Pribadi
LIMBAH CAIR Bak kontrol Selokan didalam site Saluran Kota LIMBAH PADAT Bak kontrol SEPTIKTAN K PERESAPAN Tempat sampah organik dan anorganik Bak penampu ngan sampah TPA Kota Di olah menjadi kompos untuk sampah dedaunan,organik lainnya
• Sistem Keamanan Lingkungan
Dengan penjagaan oleh satpam dan keamanan lainnya selama 24 jam dengan sistem paruh waktu per satpam, kemudian dibantu dengan pengawasan secara modern dengan alat CCTV melalui ruang kontrol. CCTV adalah perangkat kamera video yang merekam situasi ruang atau tempat tertentu dengan sistem kerja mengirimkan sinyal ke monitor pantau CCTV. Macam CCTV diantaranya :
1. Dome Camera
Gambar 3.33 CCTV dome
Sumber : www.googlepictures/dome camera
Tujuannya agar arah dari kamera cctv tidak terlihat atau tersembunyi tapi terlihat oleh kasat mata. Dome Kamera yang biasa dijual adalah tipe fix camera yaitu kamera yang hanya mengarah ke 1 arah, namun jenis dome kamera juga ada yang dapat berputar dengan cepat.
2. Bullet Camera
Gambar 3.34 CCTV Tipe Bullet Sumber : www.googlepictures/Bullet camera
Digunakan pada ruangan (indoor cam) dan diluar ruangan (outdoor cam) tentunya salah satu standard yang harus dipenuhi adalah tahan air. Bullet kamera dipasang pada dinding ataupun langit. Kamera jenis ini tidak dirancang untuk memiliki pan / tilt / zoom control merupakan kamera tipe fix dengan tujuan menangkap gambar dari area yang tetap.
• Sistem Pemadam Kebakaran
Syarat bangunan fasilitas umum meliputi alarm kebakaran, sprinkle, dan hydrant. Perlindungan dalam kebakaran bangunan ini mempunyai 2 sistem, yaitu proteksi aktif dan proteksi pasif.
Sistem proteksi aktif berupa peralatan yang bekerja secara otomatis maupun manual, terdiri dari :
- Sprinkle merupakan alat untuk menyemprotkan air yang letaknya berada di langit-langit ruang.
- Sprinkle dilengkapi dengan smoke detector. Jarak untuk smoke detector maksimal 12 meter untuk ruang aktif dan 18 meter untuk ruang sirkulasi.
- APAR(Alat Pemadam Api Ringan) serta
hydrant.
Sistem proteksi pasif adalah perlindungan dengan cara perencanaan komponen bangunan, dari struktur dan dapat melindungi penghuni dan kerusakan fisik saat terjadi kebakaran. Berupa ketersediaan tangga
darurat untuk bangunan bertingkat serta
tersediannya jalur penyelamat menuju zona aman atau zona berkumpul saat terjadi kebakaran.
• Sistem Penangkal Petir
1. Sistem Penangkal Petir Konvensional Faraday adalah rangkaian jalur elektris dari bagian atas bangunan menuju sisi bawah/ grounding dengan
banyak jalur penurunan kabel. Sehingga
Kelebihan :
- Dengan adanya sangkar faraday, maka
kemungkinan daerah tersambar dapat
diminimalisir.
- Cocok untuk bangunan yang luas Kekurangan :
- Kabel penghantar menuju tanah yang banyak
- Mengurangi estetika karena banyak kawat kabel 2. Sistem Penangkal Petir Konvensional Frankelin
adalah rangkaian jalue elektris dari atas bangunan kesisi bawah dengan kabel tunggal. Sistem perlindungan sudut±45°.
Kelebihan :
- Penangkal petir konvensional lebih cocok diterapkan pada daerah yang bangunannya padat dan tidak dari bahan logam semua. Misal untuk daerah pemukiman penduduk yang padat dan jarak antar bangunan rapat.
- Cocok untuk bangunan beratap kerucut/kubah atau selisih tinggi bumbungsn dan lisplang lebih dari meter.
- Biaya murah Kekurangan :
- Untuk gedung yang dipenuhi peralatan elektronik sistem frankelin tidak dianjurkan karena medan yang ditimbulkan ketika terjadi sambaran dapat memperpendek waktu kerja perangkat elektronik terutama yang memakai sinyal.
3. Sistem Penangkal Petir Radioaktif
Penggunan unsur radioaktif dalam sistem penangkal petir baru dikenal orang pada tahun 1914, pertama dikemukakan oleh seseorang dari Hungaria Szillard J.B. pada academy of science diParis 9 Maret 1914 dalam papernya berjudul Sur un paratonnerre au Radium. Tahun 1972 Baatz mengembangkan.
- Komponen :
Elektrode = udara disekeliling elektrode akan diionisasi akibat pancaran partikel alpa dari isotop.Elektode akan terus menerus menciptakan arus ion.(min 10,8 ion/dtk)
Coaxial Cable = Untuk menghindari kerusakan benda-benda akibat muatan listrik yang menuju tanah maka coaxial cable dibungkus pipa isolasi. Sehingga benda-benda yang berada disekitar system akan aman.
- Sistem ini cocok untuk bangunan tinggi, jarang ada permukiman penduduk dan jarak antar bangunan cukup jauh
- Satu bangunan cukup menggunakan sebuah penangkal petir
Kekurangan :
- Alat proteksi disebut preventor, yang bekerja berdasarkan reaksi netralisasi ion dengan menggunakan bahan radio aktif. Kebocoran mengakibatkan radiasi maka alat ini dilarang.