• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek penelitian ini adalah nasabah Bank Papua cabang Yogya, yang menjadi responden yaitu nasabah yang nantinya akan diberikan kuesioner dan wawancara langsung untuk mendapatkan informasi yang akurat. 2. Objek penelitian ini adalah strategi dalam meningkatkan keamanan,

kepercayaan dan ketepatan waktu sebagai variabel independen (X), dan loyalitas nasabah sebagai variabel dependen (Y).

C. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan November 2018 2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan Pada Kantor cabang Bank Papua yang terletak di Jl. Ruko Raflesia Babarsari Yogyakarta.

D. Variabel Penelitian 1. Identifikasi variabel :

Variabel adalah suatu atribut, sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyanto,2013). Variabel penelitian terdiri dari 2 macam variabel yaitu:

a. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel independen (Martono, 2014:61) merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain atau menghasilkan akibat pada variabel lain, yang pada umumnya berada dalam urutan tata waktu yang terjadi lebih dulu. Keberadaan variabel ini dalam penelitian kuantitatif adalah sebagai variabel yang menjelaskan terjadinya fokus atau topik penelitian. Variabel independen dalam penelitian ini adalah keamanan, kepercayaan, dan ketepatan waktu dalam bertransaski di Bank Papua cabang Yogya.

b. Variabel dependen (Terikat)

Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat perhatian utama peneliti. Variabel dependen ( Martono , 2014:61 ) merupakan variabel yang diakibatkan atau dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah loyalitas nasabah dalam bertransaksi di Bank Papua cabang Yogya.

2. Definisi variabel a. Keamanan (safety)

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya, sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal dalam hidupnya. Secara umum kemananan(safety) adalah status seseorang dalam keadaan aman, kondisi yang terlindungi secara fisik, sosial, spiritual, financial, politik, emosi, pekerjaan, Psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan, kerusakan, kecelakaan, atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan. Menurut Craven:2000 keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya.

Keamanan adalah sebuah rasa yang tidak bisa dihilangkan oleh seseorang ketika merasa nyaman pada suatu produk yang digunakan. Dalam dunia perbankan sangat diperlukan keamanan dalam suatu bank, agar bank tersebut dapat dipercaya maka sebuah bank harus menjamin sebuah kenyaman pada produk jasa yang diberikan kepada nasabah. Sehingga ketika konsumen merasa nyaman, maka akan berikan kepercayaan kepada pihak bank untuk menyimpan atau mengelola dana yang ditabung oleh para nasabah di bank tersebut. Indikator yang digunakan yaitu kerahasianan data, Asas kerahasian adalah asas yang mengharuskan dan mewajibkan bank merahasiakan segala sesuatu

yang berhubungan dengan keuangan dan lain-lain dari nasabah bank yang menurut kelaziman dunia perbankan wajib dirahasiakan. Kerahasiaan ini adalah untuk kepentingan bank sendiri, karena bank memerlukan kepercayaan masyarakat menyimpan uangnya di bank dan masyarakat hanya mempercayakan uangnya pada bank atau memanfaatkan jasa bank apabila bank menjamin bahwa tidak akan ada penyalahgunaan pengetahuan bank tentang simpanannya. Dalam Undang – Undang Nomor 7 Tahun 1992 rahasia bank meliputi keadaan keuangan nasabah penyimpan dana dan nasabah debitur, sedangkan dalam Undang – Undang Nomor 10 Tahun 1998 membatasi rahasia bank hanya tentang keadaan nasabah penyimpan dana saja. Dengan demikian bank harus memegang teguh rahasia bank. Dan Jaminan keamanan adalah Menurut Potter (2006:20), keamanan secara umum adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis atau bisa juga keadaan aman dan tentram. Pengertian lain tentang keamanan menurut G.J. Simons dalam Budi Rahardjo (2005:2) mengatakan, keamanan adalah bagaimana kita dapat mencegah penipuan (cheating) atau, paling tidak, mendeteksi adanya penipuan disebuah sistem yang berbasis informasi, dimana informasinya sendiri tidak memiliki arti fisik

b. Kepercayaan (Trust)

Kepercayaan adalah keyakinan nasabah akan kesesuaian janji layanan yang diberikan bank kepada nasabah saat melakukan transaksi

pada bank. Indikator yang digunakan dalam mengukuran kepercayaan, yaitu : Kehandalan (reliability) menurut Tjiptono, Chandra dan Adriana:2008 adalah kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik dan dengan akurasi yang tinggi. Kejujuran menurut Mustari adalah suatu perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan dalam pekerjaan, baik terhadap dirinya sendiri ataupun pihak lain. Kepedulian menurut Noddings (2002) adalah ketika kita peduli dengan orang lain, maka kita akan merespon positif apa yang dibutuhkan oleh orang lain dan mengekspresikannya menjadi sebuah tindakan. Kredibilitas adalah keadaan/kondisi yang dapat dipercaya dan bisa dipertanggung jawabkan sebagaimana mestinya.

c. Ketepatan Waktu (Timeliness)

Menurut Bernardin & Russel (2003) Ketepatan waktu merupakan di mana kegiatan tersebut dapat diselesaikan, atau suatu hasil produksi dapat dicapai, pada permulaan waktu yang ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain. Indikator yang digunakan yaitu : Ketersediaan informasi produk yang ditawarkan yaitu mampu

menyediakan informasi terbaru dari setiap produk yang akan ditawarkan kepada pengguna jasa dan ketepatan merespon keluhan nasabah yaitu mampu dengan cepat membantu setiap kesulitan atau keluhann yang dihadapi pengguna jasa dalam melakukan transaksi. d. Loyalitas Nasabah

Loyalitas nasabah adalah kemungkinan nasabah tetap setia untuk menjadi partner bagi bank. Menjadi partner berarti bersedia membeli produk atau jasa dalam jumlah yang lebih banyak, memberikan rekomendasi positif serta bersedia menginformasikan kepada pihak perusahaan apabila terjadi kesalahan dalam operasional pelayanan. Indikator yang digunakan untuk mengukur loyalitas nasabah, yaitu : 1) Transaksi berulang

2) Merekomendasikan kepada orang lain 3) Menggunakan jasa lain yang di tawarkan 4) Tidak terpengaruh tawaran dari pesaing 3. Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat atau persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomenal social (Sugiyono,2012:136). Pengukuran variabel dalam penelitian dibagi menjadi 5 pengukuran dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel III.2

Skor pernyataan dengan skala likert Alternatif Jawaban Skor

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Dokumen terkait