• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATRIKS WAWANCARA

5 Apakah sulit mengurus izin usaha produksi tempe dan tahu ?

I1.1 : Dari dulu kita udah dapet izin usaha, kalau sekarang gak tau gimana. I1.2 : Kurang tau yah kalau sekarang.

I1.3 : Setau saya sekarang gampang, gak ribet, dan gratis.

I1.4 : kalau izin usaha sekarang gampang ke walikota aja urus di PTSP sekarang, kalau dulu langsung ke SUDIN KUMKMP, gratis.

I1.5 : Kurang tau kalau tentang izin usaha.

I1.6 : izin usaha sekarang lebih mudah, kalau kita dari dulu memang udah punya dan dikasih, tapi kemarin juga ada temen urus izin usaha itu mudah, gak dipersulit lagi terus gratis

B PENGUATAN

1

Usaha apa saja yang dilakukan oleh Sudin Koperasi, UMKMP Kota Administrasi Jakarta Barat untuk memberikan sarana dan prasarana baik kepada koperasi maupun produsen tempe dan tahu untuk mendapatkan pinjaman modal dalam pengembangan UMKM- nya?

I3.1 : Sarana untuk masalah permodalan koperasi maupun produsen, kami sebagai pembina memfasilitasi untuk bekerjasama dengan lembaga keuangan atau perbankan, kalau di Jakarta biasanya Bank DKI ya yang bekerjasama dengan pemerintah secara langsung, ada juga LPDB (Lembaga Pengelola Dana Bergulir), LPDB ini dari Kementerian Koperasi dan UKM RI. Nah, untuk PRIMKOPTI Swakerta ini mereka sudah mendapatkan akses kesana, dapat dari LPDB, untuk kreditnya lancar, tapi kita sering juga dikirimi surat kalau mereka telat untuk bayar kredit, biasanya suka dianggap dana hibah kalau ada bantuan dari Negara atau lembaga keuangan lain, tapi untuk kredit LPDB, sejauh ini masih dikatakan sehat.

I2 : LPDB itu kami dapat dari Kementerian Koperasi dan UKM RI melalui Sudin KUMKMP Jakarta Barat, karena Sudin sebagai pembina memberikan akses untuk mendapatkan modal itu dan sudah lama ya kita dapat modal itu, kemudian digunakan untuk kegiatan usaha koperasi.

2

Bagaimana masalah permodalan untuk mendirikan usaha produksi tempe dan tahu, menggunakan modal sendiri atau ada dari koperasi atau lembaga keuangan lain?

I1.1 : Modal sendiri.

dari pemerintah, bank, atau koperasi, saya tidak tau kalau masalah itu. Kalau saya ya modal sendiri.

I1.3 : Rata – rata produsen disini punya modal sendiri, kalaupun ada yang dapat modal dari bank itu karena inisiatif sendiri, nah LPDB itu didapatkan sudah lama dari Kementerian Koperasi dan UKM melalui rekomendasi Sudin KUMKMP Jakarta Barat selaku pembina, LPDB ini digunakan untuk usaha – usaha koperasi, misalnya dulu itu kita kan belum punya tanah, tanah ini belum jadi hak milik, komplek ini masih punya pemerintah dulu, tapi sekarang kita udah punya sertifikat hak milik ini masing – masing, terus ada juga kontrakan itu dipake buat dapur umum, kalau orang yang baru usaha, masih kecil – kecilan dan belum punya dapur sendiri , itu ada sewanya. Terus kios juga buat dagang itu disewain sebagai bentuk usaha koperasi, dan bentuk lainnya kan ada usaha jual kedelai dari koperasi dan simpan pinjam, tapi untuk simpan pinjam semenjak tahun kemarin sudah gak berjalan.

I1.4 : Modal sendiri. I1.5 : Modal sendiri.

I1.6 : Modal sendiri, semuanya sendiri. Kalau yang dapet modal itu biasanya punya aksesnya sendiri, kan koperasi udah gak ada simpan pinjam.

3

Bagaimana Sudin Koperasi, UMKMP Kota Administrasi Jakarta Barat melakukan pembinaan dan pengembangan dalam hal pemasaran produk atau memberikan pembinaan strategi marketing kepada produsen tempe dan tahu di Semanan, Kalideres?

I3.1 : Masalah pembinaan dan pengembangan dalam hal produk, maupun pemasarannya ini Sudin melaksanakan program pelatihan melalui diklat yang lebih teknis yah, membekali dengan ilmu misalnya untuk koperasi itu bagaimana sih meningkatkan keanggotaan dan keaktifan anggota di koperasi, bagaimana mengelola koperasi yang baik, mulai dari manajemen keuangan, manajemen sumber daya manusianya, menciptakan iklim usaha yang kondusif, dan untuk UMKM nya itu juga ada diklatnya tentang bagaimana mengelola keuangan usaha, pemasaran yang baik dengan kemasan yang baik, dan pengembangan usaha yang tidak sekedar menjual tempe dan tahu yang bentuknya hanya itu, misalnya kan bisa dibuat keripik tempe, kembang tahu dan sebagainya, maka kemasannya pun harus baik. Nah kira – kira melalui diklat itu, kami memberikan pengetahuan, kalau masalah takaran – takaran kedelai , berapa kilogram bisa jadi tempe berapa itu saya rasa mereka sudah lebih jago yah, paling itu aja kalau masalah diklat atau pembinaannya, karena dunia usaha ini kan terus berkembang dan menuntut yang lebih baik, kalau masalah market atau pasar mereka ini sudah dikatakan mandiri, rata

– rata sudah punya langganan dan pasar sendiri.

I2 : Pembinaan itu masih dilakukan sampai saat ini, komunikasi antara koperasi dan sudin terus berjalan untuk persoalan – persoalan keuangan, perdagangan, pengembangan usaha juga, diklat, dan bazar. Dari acara –

acara itu kita bisa dapat pengetahuan dari Sudin UMKMP sebagai pembina kita mengelola usaha ini, lebih ke urusan pengelolaan usaha, kalau masalah pasar, udah punya langganan, dan kadang tanpa ditawarin, orang yang mau jual tempe atau tahu pasti dateng kesini karena udah tau komplek ini pusatnya tempe dan tahu

I1.1 : Kalau diklat ada, kita sering ikut. I1.2 : Ga pernah ikut.

I1.3 : Diklat ada sampai sekarang, kita juga masih suka ikut, yang sekarang ini diklatnya lebih kepada penggunaan alat modern buat bikin tempe dan tahu, misalnya yang dulu perebusannya pakai kayu diganti gas, tapi disini rata – rata masih pake kayu, terus pakai alat buat kelupasin kulit kacang juga sekarang lebih gampang dan itu ada pemberitahuan dari Sudin UMKMP, supaya hemat, cepat, dan tetap berkualitas. Menurut saya, diklat itu penting yah biar usaha kita juga makin maju, tapi orang disini susah diajak majunya, kadang yang diajak banyak, yang ikut mah ya anggota koperasi aja, jadi ya gitu masih ada yang pake kayu buat rebus kacang, dan kalau pasar itu ya udah tetap sih kita punya pasar sendiri, saya juga sampai ke tegal alur sampai ke daerah kota juga nawarin tempe, jadi itu urusan usaha sendiri, kalau Sudin lebih kepada pengembangan usaha dengan kemasan yang baik, tapi ya saya rasa kita ini tempe dibungkus daun atau plastik juga laku.

I1.4 : Saya tau ada diklat itu, pelatihan gitu kan? Tapi saya ga pernah ikut. I1.5 : Pernah ikut dulu, sekarang gak ikut. Tapi masih ada kok sampe sekarang, ada SUDIN Tenaga Kerja terus SUDIN KUMKMP

C PERLINDUNGAN

1

Bagaimana pemberdayaan yang dilakukan oleh Sudin Koperasi, UMKMP Kota Administrasi Jakarta Barat dalam menjamin untuk memberikan akses keadilan kepada pengusaha kecil, menengah dan besar yang ada di Semanan agar dapat bersaing dan terus berkembang?

I3.1 : Akses keadilan dalam upaya perlindungan kepada pengusaha kecil, menengah, dan besar ya agar bersaing salah satunya dengan pemberian modal kepada pengusaha kecil, mengikutsertakan mereka sebagai anggota koperasi dulu yah, karena setiap produsen ini kan seharusnya masuk dalam keanggotaan koperasi, supaya kita juga mudah mendatanya dan kemudian selanjutnya dibina untuk menjadi produsen yang besar, ada akses penambahan modal, dan sebagainya. Sebenarnya itu kan permasalahan kita ini adalah keikutsertaan mereka menjadi anggota koperasi ini justru menurun, kita ini kan berkoordinasinya dengan koperasi sebagai organisasi dari produsen tempe dan tahu itu kan, dan supaya mereka menjadi produsen yang besar, mereka masuk sebagai anggota koperasi, dan tugas kita membina koperasi serta anggota –

anggotanya itu. Permasalahan – permasalahan produsen kan bisa ditampung di koperasi, kemudian koperasi berkomunikasi langsung dengan kita untuk mencari solusinya.

2

Bagaimana pemberdayaan yang dilakukan oleh Sudin Koperasi, UMKMP Kota Administrasi Jakarta Barat untuk melindungi produsen tempe dan tahu, pengusaha kedelai, dan koperasi dalam ketersediaan, distribusi, mutu, dan bahan baku kedelai yang sebagian besar merupakan hasil impor dengan harga yang fluktuatif ?

I3.2 : Permasalahan perlindungan terhadap pengusaha kedelai selain koperasi dalam penyediaan bahan kedelai yang sekarang ini kan di dunia perdagangan menganut pasar bebas, kita memberikan izin kepada perorangan untuk menjadi importir termasuk kedelai, tapi itupun dikendalikan dengan izin usaha, dan ini juga berhubungan dengan harga kedelai yang fluktuatif akibat import, tugas kita ini setiap hari mengecek harga bahan pokok seperti beras, gula, dan kedelai termasuk kedalamnya, mau kedelai lokal atau import kita cek harganya. Kemudian dijadikan laporan ke Dinas KUMKMP DKI Jakarta lalu sampai kepada Gubernur. Nah laporan ini sebagai kontrol dari pemerintah untuk mengetahui harga bahan pokok di pasaran, kalau misalnya harga kedelai naik, seperti yang pernah terjadi ya sampai menembus harga 12.000 per kilogram, kita laporan supaya Bulog mengeluarkan kedelai dengan harga yang murah, nah ini kan secara otomatis menekan harga kedelai di pasaran.

3 Dimana Bapak/Ibu beli kedelai untuk produksi tempe dan tahu? Di koperasi atau di pedagang swasta?

I1.1 :Nah, itu yang dikatakan Bapak saya, sekarang mah beli di swasta soalnya bisa ngutang dulu, tapi koperasi juga masih jual, harga sekarang sama kok, cuma yang ngebedain itu aja, bisa ambil dulu.

I1.2 : swasta, ga di koperasi.

I1.3 : Kalau harga kedelai naik, biasanya ada subsidi dari pemerintah melalui koperasi, harga kedelai lebih murah di koperasi, produsen juga beli di koperasi, dan pengusaha kedelai lain biasanya ketika harga naik berhenti dagang kedelai, karena tidak bisa menyeimbangkan harga dari pemerintah, malah kadang kita jadi minjem modal sama mereka itu untuk beli kedelai di koperasi. Jadi fungsi mereka selain jadi pengusaha kedelai juga bisa dipinjamin uangnya. Kalau harga kedelai lagi stabil begini, rata

– rata kita ini tetap beli di pengusaha kedelai bukan di koperasi, alasannya ya itu bisa ngambil dulu, padahal harga kedelai koperasi dan pengusaha itu sama, kualitas juga sama kan import juga, tapi kelebihannya kita bisa ambil dulu. Nah kalau ada subsidi dari pemerintah barulah kita beli di koperasi, jadi saya rasa kalau sekarang koperasi ini perannya berkurang sebagai penyuplay kedelai yah karena pengusaha sekarang maunya dimodalin dulu, kadang juga kan harga di koperasi ini tinggi misalnya harga kedelai sepuluh ribu per kilogram, harga di koperasi sebelas ribu per kilogram, soalnya seribu ini kan untuk misalnya iuran anggota atau lainnya, tapi buat produsen ya seribu itu lumayan buat beli ragi atau biaya produksi lain kan, jadi menurut saya, sekarang ini koperasi perannya menurun, tapi secara produsennya kita ini lebih mandiri, jadi kesannya kita tidak lagi butuh koperasi, padahal koperasi ini dulu yang membuat kita bisa punya komplek kopti ini, tapi sekarang justru koperasi seakan –

akan usahanya menurun.

I1.4 :Kalau usaha sendiri kita beli kedelai di swasta, tapi saya juga kerja di dapur umum itu kita beli di koperasi, tergantung juga soalnya harga juga sama aja, kalau di swasta kita biasa ambil dulu kan udah kenal, kalau di koperasi harus cash.

I1.5 :Saya beli kedelai ga di koperasi, kalau ada subsidi baru di koperasi. I1.6 :Di Swasta.

I2 : Ya, kita masih jual kedelai tapi ada juga produsen beli di pedagang swasta, anggota juga masih banyak yang beli di koperasi, sekarang bebas bisa beli di pedagang lain, bisa beli di koperasi, karena saat ini koperasi bukan satu – satunya penyedia bahan baku kedelai, tapi tetap koperasi sedia kedelai buat produksi.

D PENYOKONGAN

1

Bagaimana pemberdayaan yang dilakukan oleh Sudin Koperasi, UMKMP Kota Administrasi Jakarta Barat untuk meningkatkan jumlah anggota dan kualitas koperasi dan UMKM produsen tempe dan tahu?

I3.1 : untuk meningkatkan jumlah anggota untuk koperasi, tentu kita melakukan hubungan yang baik dengan koperasi, bagaimana kita mengelola koperasi agar para produsen ini masuk dan ikut serta dalam keanggotaan koperasi, membina koperasi dengan penyuluhan bagaimana menjadikan koperasi yang unggul, agar produsen ini juga mengetahui keunggulan menjadi anggota koperasi. Nah untuk selanjutnya koperasi inilah yang menentukan pengelolaannya sendiri sesuai dengan asas koperasi yang mandiri, dimana tidak ada yang bisa mencampuri urusan rumah tangganya, hasil musyawarah ditentukan dari rapat anggota. Kita cuma memberikan arahan bagaimana seharusnya koperasi ini menjalankan fungsinya sebagai organisasi produsen untuk kepentingan rumah tangganya, tidak menyulitkan anggotanya, kalau ada simpan pinjam ini misalnya kita kasih arahan koperasi yang sehat kemudian tidak menyulitkan anggotanya untuk persoalan bunga, tapi untuk angka bunga yang diberikan ya itu kembali lagi kepada keputusan rapat anggota, tidak lagi kita mencampuri sampai persoalan itu.

I2 : Sudin KUMKMP selaku pembina kita berhubungan secara baik, secara rutin mereka melakukan pengontrolan perdagangan kita, ada juga kita sampai ke luar kota untuk penyuluhan dan studi banding, tujuannya agar kita semakin berkembang, keanggotaan kita bisa lagi ditingkatkan dan pengelolaan koperasi ini berjalan dengan baik sesuai dengan asas kekeluargaan koperasi dan sebagainya.

2

Bagaimana pemberdayaan yang dilakukan oleh Sudin Koperasi, UMKMP Kota Administrasi Jakarta Barat membantu koperasi atau produsen tempe dalam melakukan perdagangan kepada pasar lokal maupun regional?

I3.1 : Dan untuk persoalan bagaimana kita ini membantu mereka dalam perdagangan lokal dan regional itu kita mengadakan bazar itu seperti yang kita beritahukan sebagai salah satu alat untuk memasarkan produk mereka, lalu ada juga studi banding ke luar kota, apalagi KOPTI ini kan menjadi percontohan karena sudah memiliki komplek sendiri, bus jurusan KOPTI – Pekalongan, serta dapur umum dan telah memiliki IPAL (Instalasi Pembuangan Air Limbah) yang dibangun oleh Dinas PU Tata Air DKI. Koperasi yang mempunyai akses kepada LPDB itu berarti sudah baik, karena untuk mendapatkan LPDB ini tidak mudah perlu juga di survey keuangan koperasi, kelembagaannya, usahanya, modal yang mereka miliki, lalu cairlah dana tersebut sebesar 500 juta rupiah yang dikelola dengan sistem syariah atau bagi hasil, misalnya dulu itu sistemnya 75 koperasi dan 25 pemerintah, ada unsur – unsur politis juga di dalamnya kemudian diubah 90 koperasi dan 10 pemerintah, tapi yah justru ini sangat baik untuk menumbuhkembangkan koperasi dan UMKM nya.

E PEMELIHARAAN

1 Bagaimana Sudin Koperasi, UMKMP Kota Administrasi Jakarta

Dokumen terkait