• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori

3. Sumber Belajar

a. Pengertian Sumber Belajar

Belajar merupakan salah satu cara atau usaha untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam mencapai tujuan pendidikan tersebut dibutuhkan proses belajar yang baik dan mendukung. Menurut Daryanto (2010: 59-60), ada enam hal yang harus ada dan diperhatikan dalam proses belajar yaitu: (1) menciptakan dan menjaga perhatian; (2) menunjukkan keterkaitan pesan yang sedang diajarkan dengan pesan yang akan diberikan selanjutnya; (3) mengarahkan proses belajar menggunakan bahan-bahan visual, audio, verbal, maupun kombinasi; (4) menciptakan komunikasi dua arah; (5) adanya transfer of learning; dan (6) selama dan setelah proses belajar diadakan kegiatan evaluasi. Hal-hal tersebut tidak hanya bisa diciptakan oleh peserta didik dan pendidik, namun dibutuhkan komponen lainnya. Salah satu komponen yang dapat membantu menciptakan hal-hal tersebut adalah sumber belajar.

Menurut B.P Sitepu (2014: 18), “sumber belajar merupakan salah satu komponen dalam kegiatan belajar yang memungkinkan individu memperoleh pengetahuan, kemampuan, sikap, keyakinan, emosi, dan perasaan.” Syaiful Bahri dan Aswan Zain (2013: 123), mengemukakan bahwa sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang. Sumber belajar dapat memfasilitasi

14

kegiatan belajar agar menjadi lebih efektif dan efisien (Eveline Siregar dan Hartini Nara, 2011: 128).

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2007: 84-86) mengemukakan kriteria-kriteria dalam memilih sumber belajar seperti berikut ini.

1) Kriteria Umum a) Ekonomis

b) Praktis dan sederhana c) Mudah diperoleh d) Bersifat fleksibel

e) Komponen-komponennya sesuai dengan tujuan 2) Kriteria Berdasarkan Tujuan

a) Sumber belajar untuk memotivasi b) Sumber belajar untuk pembelajaran c) Sumber belajar untuk penelitian

d) Sumber belajar untuk memecahkan masalah e) Sumber belajar untuk presentasi

b. Jenis Sumber Belajar

Banyak pendapat tentang penggolongan jenis sumber belajar. Menurut AECT sumber belajar dikelompokkan menjadi beberapa jenis yaitu: (1) pesan; (2) orang; (3) bahan; (4) bahan; (5) teknik; dan (6) lingkungan. Abdul Majid (2008, 170-171) mengelompokkan sumber belajar menjadi 5 (lima) jenis yaitu : (1) tempat/lingkungan; (2) benda; (3) orang; (4) buku; dan (5) peristiwa serta fakta yang sedang terjadi.

15

Pendapat lain mengemukakan bahwa sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan asal-usulnya/tujuannya seperti berikut.

1) Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design) yaitu sumber belajar yang sengaja dibuat dengan mengacu pada isi, tujuan kurikulum, dan ciri-ciri siswa tertentu. Sumber belajar ini sering disebut sebagai bahan instruksional (Instructional materials). Contoh dari sumber belajar by design adalah bahan pengajaran terprogram, modul, film topic ajaran tertentu, slide untuk sajian tertentu, dan sebagainya.

2) Sumber belajar yang sudah tersedia sehingga tinggal dimanfaatkan penggunaannya (learning resources by Utilization) yaitu sumber belajar sudah ada untu maksud non-instruksional namun memiliki kualitas yang setara dengan sumber belajar by design. Contoh sumber belajar by utilization adalah kebun binatang, museum, buku biografi, dan sebagainya (Daryanto, 2010: 62).

c. Tahapan Pengembangan Sumber Belajar

Tahapan-tahapan dalam pengembangan sumber belajar secara garis besar ada tiga, pertama membuat daftar kebutuhan sumber dan sarana pembelajaran yang dibutuhkan. Kedua, mengecek ketersediaan daftar-daftar yang telah dibuat sebelumnya. Ketiga, bila sumber belajar tersedia maka sesuaikan penggunaannya atau bisa dilakukan modifikasi. Secara diagram, tahapan pengembangan sumber belajar dapat digambarkan dalam diagram pada Gambar 1.

16

Gambar 1. Tahapan Pengembangan Sumber Belajar (Abdul Majid, 2008: 173) 4. Belajar Mandiri

Belajar mandiri adalah kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai sesuatu kompetensi guna mengatasi sesuatu masalah, dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki (Haris Mudjiman, 2011: 9).

Konsep dasar sistem belajar mandiri adalah adanya pengorganisasian dalam program belajar sehingga peserta didik dapat memilih atau menentukan bahan dan kemajuan belajar sendiri. Belajar mandiri bertujuan untuk membangun inisiatif, kemandirian, dan peningkatan diri dari peserta didik (Abdul Majid, 2013: 102)

Belajar mandiri dapat menggunakan berbagai sumber dan media belajar. Pelaksanaannya pun dapat dilakukan dimana saja yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar, tidak hanya disekolah namun dapat dilakukan di rumah, perpustakaan, warnet, museum dan lainnya. Untuk waktu pelaksanaan

Membuat daftar kebutuhan sumber dan sarana pembelajaran Tersedia Tidak Tersedia Sesuai Tidak Sesuai Pinjam Buat Beli Disesuaikan dengan modifikasi Diguna ka n

17

belajar mandiri dapat dilakukan kapanpun sesuai kehendak pemelajar dan ketersediaan waktu yang ada. Kecepatan dan intensitas kegiatan belajar ditentukan sendiri oleh pembelajar sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan kesempatan yang tersedia (Haris Mudjiman, 2009: 17-18).

Dalam pelaksanaan belajar mandiri diperlukan hal-hal yang harus dipertimbangkan yaitu: (a) tujuan belajar, jenis, dan jenjangnya; (b) cara penyajian bahan pelajaran; (c) media yang digunakan; (d) biaya yang diperlukan; (e) waktu yang diberikan dan jadwalnya; (f) prosedur kegiatan belajar; (g) instrument dan prosedur penilaian. Hal-hal tersebut menjadi dasar dalam pengembangan materi, distribusi dan kegiatan belajar (Abdul Majid, 2013: 104). 5. Android

Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux (Lee, 2011: 2). Sejak awal tahun 2009 hingga saat ini, Google telah merilis sejumlah versi android. Rincian versi-versi OS Android yang dirilis oleh Google dan produk-produknya dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Rincian Versi-Versi Android

Android Version Code Name

1.1 1.5 Cupcake 1.6 Donut 2.0/2.1 Éclair 2.2 Froyo 2.3 Gingerbread 3.0 Honeycomb

4.0 Ice Cream Sandwich 4.1/4.2/4.3 Jelly Bean

4.4 Kit Kat

5.0 Lolipop

6.0 Marshmallow

18

Android adalah sistem operasi gratis dan bisa dicostumize dengan mengkonfigurasikan hardware dan software. Menurut Lee (2011: 3), Android memiliki beberapa fitur sebagai berikut.

a. Storage, menggunakan SQLite, relational database.

b. Connectivity, supports GSM/EDGE, IDEN, CDMA, EV-DO, UMTS,

Bluethooth, WiFi, LTE, dan WiMax.

c. Messaging, supports SMS dan MMS.

d. Web browser, didasarkan pada open-source WebKit bersama dengan

Chrome’s V8 JavaScript engine.

e. Media support, termasuk H.263, H.264, MPEG-4 SP, AMR, AMR-WB,

AAC, HE-AAC, MIDI, Ogg Vorbis, WAV, JPEG, PNG, GIF, dan BMP. f. Hardware support, akselarasi sensor, kamera, digital kompas, proximity

sensor, dan GPS. g. Multi-touch h. Multi-tasking i. Flash support

j. Tathering, support sharing koneksi internet. 6. Keselamatan Kerja di Laboratorium Kimia

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah, materi keselamatan kerja di laboratorium kimia diberikan kepada peserta didik kelas X. Kompetensi Dasar materi keselamatan kerja di laboratorium adalah sebagai berikut.

19

3.1 Memahami hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan.

4.1 Menyajikan hasil pengamatan tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja dalam mempelajari kimia serta peran kimia dalam kehidupan.

Materi keselamatan kerja di laboratorium kimia secara detail dapat dilihat pada Lampiran 1. Pokok materi yang disajikan dalam produk adalah sebagai berikut.

a. Pengenalan Laboratorium Kimia b. Tata Tertib di Laboratorium Kimia c. Peralatan di Laboratorium Kimia d. Simbol-Simbol Bahaya Bahan Kimia e. Teknik Kerja di Laboratorium Kimia f. P3K di Laboratorium Kimia

Dokumen terkait