• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MINI CHEMISTRY LABORATORY (MCL) BERBASIS ANDROID PADA MATERI KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM KIMIA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS X.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN MINI CHEMISTRY LABORATORY (MCL) BERBASIS ANDROID PADA MATERI KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM KIMIA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS X."

Copied!
167
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGEMBANGAN MINI CHEMISTRY LABORATORY (MCL) BERBASIS ANDROID PADA MATERI KESELAMATAN KERJA DI

LABORATORIUM KIMIA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS X

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

ANA SITI NURJANAH 12303241012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

v MOTTO

“Harus sayang sama diri sendiri” (My SuperDad)

“Bobot pangayun timbang taraju” (Anonim)

“The future depends on what we do in the present” (Mahatma Gandhi)

“Dan boleh jadi kamu membenci sesuatu tetapi ia baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu tetapi ia buruk bagimu, dan Allah

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Alhamdulilah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan anugerah kepada umat-Nya. Karya sederhanaku ini

kupersembahkan kepada:

1. Kedua orang tuaku, Bapak Solihin dan Ibu Nuryani yang telah memberikan kesempatan kepadaku untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Terima kasih atas doa, kasih

sayang, nasihat, dukungan materi, dan semua yang kalian lakukan dengan tulus.

2. My lil sister, si Bungsu Mita yang inshaallah akan mengikuti jejakku masuk perguruan tinggi. Terima kasih doa dan dukungannya selama ini. Hey sist, 4 tahun itu bukan waktu yang

lama, jangan terlena oleh waktu dan jangan menunda-nunda. 3. Saudara-saudaraku yang selalu memberikan doa dan

semangat.

(7)

vii

PENGEMBANGAN MINI CHEMISTRY LABORATORY (MCL) BERBASIS

ANDROID PADA MATERI KESELAMATAN KERJA DI

LABORATORIUM KIMIA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS X

Oleh Ana Siti Nurjanah NIM 12303241012

Pembimbing: Prof. Dr. Sri Atun

ABSTRAK

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengatahui tahap-tahap pengembangan aplikasi berbasis android pada materi keselamatan kerja di laboratorium kimia kelas X SMA/MA sebagai sumber belajar mandiri dan mengetahui kulitasnya ditinjau dari aspek materi, perangkat soal, bahasa, keterlaksanaan, tampilan dan audio.

Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian diadaptasi dari model pengembangan 4-D (four D) yang terdiri atas empat tahapan, yaitu define, design, develop, disseminate. Subjek validasi penelitian, yaitu dosen pembimbing sekaligus ahli materi, ahli media, dan peer reviewer. Subjek penilaian penelitian, yaitu lima guru kimia SMA/MA sebagai reviewer dan sepuluh peserta didik kelas X SMA/MA. Instrumen berupa angket penilaian produk yang terdiri atas aspek materi, perangkat soal, bahasa, keterlaksanaan, tampilan dan audio. Hasil penilaian berupa skor yang ditabulasi dan dianalisis menggunakan pedoman kriteria kategori penilaian ideal untuk menentukan kualitas produk.

Hasil penelitian ini adalah aplikasi Mini Chemistry Laboratory (MCL) berbasis android yang berisi materi dan kuis tentang keselamatan kerja di laboratorium kimia sebagai alternatif sumber belajar mandiri untuk peserta didik kelas SMA/MA. Berdasarkan penilaian reviewer, kualitas aplikasi Mini Chemistry Laboratory yang dikembangkan ditinjau dari aspek materi, perangkat soal, bahasa, keterlaksanaan, tampilan, dan audio oleh reviewer adalah sangat baik (SB) dengan persentase keidealan setiap aspek berturut-turut 89,60%; 90,67%; 93%; 88,89%; 90,28%; dan 88,00%. Berdasarkan penilaian oleh peserta didik aplikasi MCL memiliki kualitas sangat baik (SB) ditinjau dari aspek perangkat soal, bahasa, keterlaksanaan, dan tampilan dengan persentase keidealan berturut turut 90,00%; 94%; 99,42%; dan 89%.

(8)

viii

DEVELOPMENT OF ANDROID BASED APPLICATION MINI CHEMISTRY LABORATORY (MCL) ABOUT SAFETY IN

CHEMISTRY LABORATORY FOR Xth GRADE OF SENIOR HIGH SCHOOL

By:

Ana Siti Nurjanah NIM 12303241012

Supervisor: Prof. Dr. Sri Atun

ABSTRAK

The aims of this research were to determine the steps of development of an android based application about safety in chemistry laboratory for Xth grade of Senior High School as an alternative source of independent learning and to determine its quality in terms of material aspect, question, language, operation, presentation and audio.

The model of this development research was adapted from the 4-D model development which consists of four steps: define, design, develop, and disseminate. The validation subjects of this research were supervisor, subject matter expert, media expert, and peer reviewers. The evaluation subjects of this research were five chemistry teachers as reviewers and ten Xth grade students of senior high school. The assessment instrument consist of material aspect, question, language, operation, presentation, and audio. The result of assessment is score which is tabulated and analyzed using the guidelines of criteria of the ideal assessment categories for determining the quality of product.

The result of this development research is an android based application called Mini Chemistry Laboratory (MCL) which contains material and quiz about safety in chemistry laboratory for Xth grade of Senior High School as an alternative source of independent learning. Based on the reviewers assessment, the quality of product are very good (VG) in all aspect: material aspect, quiz, language, operation, presentation, and audio with 89.60%; 90.67%; 93%; 88.89%; 90.28%; and 88.00% of ideals. Based on the students reviewers assessment, the quality of product are very good (VG) in all aspect: quiz, language, operation, and presentation with 90.00%; 94%; 99.42%; and 89% of ideals.

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi yang berjudul : “Pengembangan Mini Chemistry Laboratory (MCL) Pada Materi Keselamatan Kerja di Laboratorium Kimia untuk Peserta Didik SMA/MA Kelas

X” dengan lancar. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan Tugas Akhir Skripsi dapat diselesaikan dengan baik karena adanya bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A., Rektor Universitas Negeri

Yogyakarta yang telah memberikan izin kepada penulis.

2. Dr. Hartono, selaku Dekan FMIPA UNY yang telah memberikan izin kepada penulis selama proses penyusunan skripsi.

3. Jaslin Ikhsan, M.App.Sc., Ph.D. Ketua Jurusan Pendidikan Kimia UNY. 4. Sukisman Purtadi, M.Pd. Ketua Prodi Pendidikan Kimia UNY.

5. Prof. Dr. Sri Atun, selaku Dosen Pembimbing sekaligus Ahli Materi yang membimbing dan memberikan masukkan kepada penulis mulai dari penyusunan proposal, penyusunan MCL (Mini Chemistry Laboratory), pelaksanaan penelitian, dan penyususnan laporan.

(10)

x

7. Anggiyani Ratnaningtyas Eka Nugraheni, M.Pd., selaku Dosen Ahli Media yang memberikan masukkan kepada penulis mengenai produk MCL (Mini Chemistry Laboratory)

8. Ibu Sri Dewi Subaroroh, S.Pd (MAN 2 Yogyakarta), Ibu Fitri Rizqi Amaliyah, S.Pd, Ibu Dian (SMAN 1 Banguntapan), Bapak Taufik Zamhari, S.Si., M.Sc. (MAN 1 Yogyakarta), dan Bapak Agus (SMA Kolesse de Britto).

9. Peserta didik kelas X SMAN 1 Banguntapan yang telah berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian.

10. Muslim Arief Setiawan, N. Alfiana, dan Putri Aulia Ulul Azmi, selaku peer reviewer yang telah memberikan masukkan dan saran terhadap produk yang

dikembangkan.

11. Titis Catus Wigati, Ratih Purwasih, dan Isma Samsinar yang telah membantu dalam pengambilan gambar.

12. Alvica Datu Diah N. dan Nur Halimah teman satu bimbingan yang telah memberikan bantuan dalam pengerjaan produk.

13. Teman-teman Pendidikan Kimia 2012 yang telah memberikan semangat dan dukungan selama proses pengerjaan skripsi.

14. Teman-teman Kost C14b (Khoris, Cirti, Mbak Karin, Mbak Hanif, dan Nurul), yang telah memberikan semangat dan dukungan selama proses pengerjaan skripsi.

(11)

xi

Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu saran dan masukan yang membangun sangat diharapkan untuk menyempurnakan skripsi ini. Penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Yogyakarta, September 2016 Penulis,

(12)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACK ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ... 6

(13)

xiii

H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan ... 8

I. Definisi Istilah ... 9

BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori... 10

1. Penelitian Pengembangan ... 10

2. Teknologi Pendidikan ... 12

3. Sumber Belajar ... 13

4. Belajar Mandiri ... 16

5. Android... 17

6. Keselamatan Kerja di Laboratorium ... 18

B. Penelitian yang Relevan ... 19

C. Kerangkan Berpikir ... 20

D. Pertanyaan Penelitian ... 22

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 23

B. Prosedur Pengembangan ... 23

C. Penilaian Produk ... 27

D. Analisis Data ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian dan Pengembangan ... 33

B. Analisis Data dan Pembahasan ... 39

C. Revisi Produk ... 54

(14)

xiv BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 66

B. Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 68

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Rincian Versi-Versi Android ... 17

2. Penjabaran Indikator Instrumen Penilaian Mini Chemistry Laboratory ... 30

3. Kriteria Kategori Penilaian Ideal ... 32

4. Hasil Penilaian Kualitas MCL oleh Guru Kimia ... 39

5. Hasil Penilaian Kualitas MCL oleh Peserta Didik ... 39

6. Rincian Jumlah Butir Indikator Setiap Aspek untuk Penilaian Guru Kimia SMA/MA ... 41

7. Rincian Jumlah Butir Indikator Setiap Aspek untuk Uji Terbatas terhadap Peserta Didik SMA/MA ... 41

8. Hasil Penilaian Kualitas Produk Pada Aspek Kelayakan Materi oleh Reviewer ... 42

9. Hasil Penilaian Kualitas Produk Pada Aspek Kelayakan Perangkat Soal oleh Reviewer ... 43

10. Hasil Penilaian Kualitas Produk pada Aspek Kelayakan Bahasa oleh Reviewer ... 44

11. Hasil Penilaian Kualitas Produk pada Aspek Keterlaksanaan oleh Reviewer ... 45

(16)

xvi

13. Hasil Penilaian Kualitas Produk pada Aspek Kelayakan Audio oleh

Reviewer ... 48

14. Hasil Penilaian Kualitas Produk pada Aspek Perangkat Soal oleh Peserta Didik ... 50

15. Hasil Penilaian Kualitas Produk pada Aspek Bahasa oleh Peserta Didik ... 51

16. Hasil Penilaian Kualitas Produk pada Aspek Keterlaksanaan oleh Peserta Didik ... 51

17. Hasil Penilaian Kualitas Produk pada Aspek Tampilan oleh Peserra Didik ... 52

18. Saran dan Masukkan dari Dosen Pembimbing dan Ahli Materi ... 54

19. Saran dan Masukkan dari Ahli Media... 55

20. Saran dan Masukkan dari Peer Reviewer ... 55

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Tahapan Pengembangan Sumber Belajar ... 16

2. Langkah-Langkah Pengembangan Mini Chemistry Laboratory Adaptasi Model 4-D ... 24

3. Perbandingan Presentase Keidealan Setiap Aspek Penilaian Aplikasi Mini Chemistry Laboratory oleh Reviewer ... 48

4. Perbandingan Presentase Keidealan Setiap Aspek Penilaian Aplikasi Mini Chemistry Laboratory oleh Peserta Didik ... 53

5. Tampilan Intro ... 59

6. Tampilan Home ... 59

7. Tampilan Petunjuk ... 60

8. Tampilan Menu ... 60

9. Tampilan Pendahuluan ... 61

10. Tampilan Materi ... 61

11. Tampilan Kuis ... 62

12. Tampilan Info Pengembang ... 62

13. Tampilan Referensi ... 63

(18)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Materi Keselamatan Kerja di Laboratorium Kimia ... 71

2. Soal Kuis dan Pembahasan Keselamatan Kerja di Laboratorium Kimia ... 96

3. Flowchart aplikasi Mini Chemistry Laboratory ... 101

4. Instrumen Penelitian Reviewer... 102

5. Instrument Penelitian Peserta Didik ... 120

6. Tabulasi Data Penilaian Mini Chemistry Laboratory ... 123

7. Perhitungan Kualitas Mini Chemistry Laboratory ... 128

8. Daftar Peninjau ... 148

(19)
(20)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi ini, teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan tersebut tidak dapat dihindari karena sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, yang tentunya akan berdampak pada kehidupan manusia di berbagai bidang. Salah satu bidang yang mendapat dampak dari berkembangnya teknologi adalah bidang pendidikan. Rusman, dkk, (2012: 1) mengemukakan bahwa bidang pendidikan dituntut untuk selalu senantiasa menyesuaikan dengan perkembangan teknologi guna meningkatkan mutu pendidikan. Tuntutan tersebut akan mendorong munculnya inovasi-inovasi, termasuk inovasi penggunaan teknologi dalam pendidikan.

Inovasi teknologi dilakukan untuk menjawab berbagai kebutuhan dengan cara mempermudah dan menyederhanakan suatu proses (Budi Sutedjo D.O. dan Yosia Handoko, 2003: 123). Timbul perubahan-perubahan dalam dunia pendidikan seiring dengan perkembangan teknologi, diantaranya adalah lebih mudah dalam mencari sumber belajar, lebih banyak pilihan untuk menggunakan dan memanfaatkan ICT, peran media dan multimedia dalam kegaiatan pembelajaran meningkat, pembelajaran berbasis komputer, waktu belajar lebih fleksibel, mobile learning, e-learning dan model belajar dengan sistem individual learning (Rusman, dkk, 2012:1).

(21)

2

dari perkembangan teknologi yang saat ini sedang marak diperbincangkan adalah android. Android merupakan salah satu sistem operasi pada smartphone yang menawarkan fitur-fitur lengkap dan menarik bagi penggunanya. Android mampu dengan cepat menarik minat konsumen dari berbagai usia termasuk dari kalangan peserta didik. Banyaknya pengguna android di kalangan peserta didik dapat dimanfaatkan untuk membantu kegiatan belajar di berbagai bidang ilmu, salah satunya adalah ilmu kimia.

Kimia merupakan ilmu yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana mengenai komposisi, sifat, dan perubahan suatu zat (T.R. Dickson, 1983: 2). Untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut, perlu dilakukan eksperimen dan percobaan yang dilakukan di laboratorium. Bekerja di laboratorium tidak dapat dilakukan sembarangan tetapi dibutuhkan keterampilan khusus agar dapat bekerja dengan baik dan benar, sehingga dapat menghasilkan hasil yang baik pula. Selain itu, faktor keamanan dan keselamatan juga harus menjadi prioritas karena kemungkinan terjadi kecelakaan di laboratorium sangat besar mengingat laboratorium kimia berisi bahan kimia dan peralatan praktikum. Apabila tidak mengetahui tata cara kerja yang benar maka akan membahayakan pengguna itu sendiri bahkan orang lain. Untuk menghindari hal tersebut maka pengguna laboratorium perlu mengetahui sifat bahan kimia, cara penggunaan alat laboratorium, teknik kerja yang benar hingga pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan.

(22)

3

dan aman. Penyampaian materi keselamatan kerja di laboratorium kimia akan lebih efektif apabila peserta didik melihat secara langsung komponen-komponen di laboratorium baik alat, bahan, bahkan cara kerja dengan mengamati langsung ke laboratorium kimia. Namun faktanya, tidak semua sekolah memiliki laboratorium kimia atau peralatan laboratorium yang lengkap. Berdasarkan data statistik dari Kemendikbud sampai tanggal 31 Desember 2015, dari 12.689 SMA yang ada di seluruh Indonesia, laboratorium kimia hanya dimiliki oleh 4.047 sekolah. Selain itu, materi yang disajikan dalam buku sumber yang digunakan pada pembelajaran di sekolah cakupannya masih sangat terbatas dan sedikit.

Berdasarkan uraian di atas, diperlukan suatu media belajar agar peserta didik mendapatkan pengetahuan mengenai keselamatan kerja di laboratorium kimia tanpa harus terjun langsung ke laboratorium. Perkembangan teknologi bisa dijadikan salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Mengingat tingginya penggunaan dan kepopuleran android di kalangan peserta didik, maka hal tersebut dapat dimanfaatkan dalam pengembangan sumber belajar berbasis android berisi materi keselamatan kerja di laboratorium kimia bernama Mini Chemistry Laboratory (MCL). Peserta didik cenderung lebih senang belajar dengan cara yang mereka sukai. Maka dari itu, aplikasi Mini Chemistry

Laboratory (MCL) dikemas secara menarik dan diharapkan dapat mempermudah

(23)

4 B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut.

1. Diperlukan inovasi teknologi dalam dunia pendidikan khususnya dalam kegiatan belajar mengajar guna meningkatkan kualitas, kemudahan, kesederhanaan dan kecepatan dalam proses pendidikan.

2. Peserta didik dituntut untuk menguasai materi keselamatan kerja di laboratorium kimia.

3. Tidak semua sekolah mempunyai laboratorium kimia atau peralatan laboratorium lengkap sehingga kesulitan dalam mengenalkan alat-alat dan cara kerja di laboratorium.

4. Diperlukan sumber belajar yang mampu mengenalkan laboratorium kimia tanpa harus terjun langsung ke laboratorium.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah disebutkan, maka diperlukan pembatasan masalah agar penelitian ini fokus dan terarah. Pembatasan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Produk dari penelitian merupakan media berupa aplikasi berbasis android yang dibuat menggunakan Adobe Flash CS 6.

2. Sumber belajar dirancang agar dapat digunakan secara individu atau mandiri. 3. Materi pelajaran yang tercakup dalam media adalah materi pelajaran kimia

(24)

5

4. Kualitas media berdasarkan aspek materi, perangkat soal, bahasa, keterlaksanaan, tampilan, dan audio.

5. Produk apilikasi Mini Chemistry Laboratory dinilai oleh lima guru kimia SMA/MA dan uji terbatas terhadap sepuluh peserta didik SMA/MA kelas X.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah identifikasi masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana mengembangkan media aplikasi Mini Chemistry Laboratory (MCL) berbasis android pada materi keselamatan kerja di laboratorium kimia sebagai sumber media belajar mandiri bagi peserta didik?

2. Bagaimana kualitas media aplikasi Mini Chemistry Laboratory (MCL) berbasis android pada materi keselamatan kerja di laboratorium kimia yang telah dikembangkan berdasarkan penilaian guru SMA/MA dan peserta didik SMA/MA ditinjau dari aspek materi, perangkat soal, bahasa, keterlaksanaan, tampilan, dan audio?

E. Tujuan Pengembangan

Tujuan penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut.

(25)

6

2. Mengetahui kualitas media aplikasi Mini Chemistry Laboratory (MCL) berbasis android yang telah dibuat tersebut melalui penilaian lima guru kimia SMA/MA dan uji terbatas kepada sepuluh peserta didik SMA/MA kelas X.

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Spesifikasi produk dari hasil penelitian dan pengembangan ini adalah sebagai berikut.

1. Produk yang dihasilkan dari penelitian ini adalah sebuah aplikasi pembelajaran kimia berbasis android yaitu Mini Chemistry Laboratory (MCL) yang dapat diaplikasikan pada smartphone.

2. Aplikasi MCL berisi materi tentang keselamatan kerja di laboratorium kimia untuk peserta didik SMA/MA Kelas X.

3. Aplikasi MCL dikembangkan menggunakan software Adobe Flash CS6. 4. Aplikasi MCL dapat di-install di smartphone yang sudah memiliki software

Adobe Air.

5. Aplikasi MCL dapat di-install di smartphone dalam format MCL.apk.

6. Smartphone android yang mendukung aplikasi ini adalah yang memiliki sistem operasi android minimal versi 2.3 (Gingerbread) dan versi di atasnya. 7. Aplikasi MCL yang dikembangkan memuat teks, gambar dan audio.

8. Berisi evaluasi dari materi yang telah dipelajari berupa kuis dalam bentuk pilihan ganda dan menjodohkan.

(26)

7 G. Manfaat Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian pengembangan yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat berikut.

1. Bagi Peserta didik

a. Dapat digunakan sebagai sumber belajar mandiri yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja.

b. Meningkatkan minat peserta didik untuk mempelajari materi keselamatan kerja di laboratorium kimia.

c. Memudahkan peserta didik dalam memahami materi keselamatan kerja di laboratorium.

2. Bagi Guru

a. Memanfaatkan aplikasi hasil penelitian untuk media pembelajaran di sekolah.

b. Guru diharapkan dapat terinspirasi untuk menciptakan sebuah media yang berupa aplikasi ataupun yang lainnya yang diintegrasikan dengan perkembangan teknologi yang ada, guna mempermudah para peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.

3. Bagi Dunia Pendidikan

a. Dihasilkannya sumbangan produk pendidikan berupa media dalam pembelajaran kimia berbasis android pada materi keselamatan kerja di laboratorium kimia untuk peserta didik SMA/MA kelas X semester 1. b. Didapatkannya kajian mengenai kelayakan media pembelajaran kimia

(27)

8 H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

1. Asumsi Pengembangan

Asumsi dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut. a. Ahli materi diasumsikan memiliki pemahaman mengenai materi kimia

keselamatan kerja di laboratorium yang sesuai dengan Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 baik secara kebenaran konsep, runtutan materi serta tata bahasa.

b. Ahli media diasumsikan memahami standar kualitas media yang baik berdasarkan cara pengoperasian dan tampilan.

c. Guru kimia sebagai reviewer diasumsikan memiliki pemahaman mengenai materi kimia keselamatan kerja di laboratorium kimia dan standar kualitas media yang baik.

d. Semua peserta didik mempunyai smartphone android sehingga dapat mengakses aplikasi MCL yang telah dikembangkan.

2. Keterbatasan Pengembangan

Aplikasi android yang dikembangkan dapat digunakan sebagai sumber belajar untuk peserta didik SMA/MA kelas X semester I, namun produk yang dihasilkan memiliki keterbatasan sebagai berikut.

a. Materi yang disajikan hanya materi keselamatan kerja di laboratorium kimia.

b. Media yang dihasilkan hanya dapat diaplikasikan di smartphone android. c. Untuk dapat meng-install aplikasi MCL di smartphone android,

(28)

9

d. Review atau tinjauan hanya dilakukan oleh satu orang ahli materi (dosen pembimbing), satu orang ahli media, dan tiga orang peer reviever untuk memberikan koreksi dan saran.

e. Produk yang dihasilkan hanya dinilai oleh lima guru kimia SMA/MA berdasarkan kriteria yang ditentukan dan hanya diujikan kepada 10 orang peserta didik SMA/MA kelas X.

I. Definisi Istilah

Istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini, antara lain seperti berikut ini.

1. Penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) merupakan suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat dipertanggungjawabkan (Nana Syaodih, 2013: 164)

2. Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis Linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi.

3. Format “.apk” atau android package adalah format aplikasi yang dapat

diinstal pada perangkat android.

4. Smartphone adalah sebuah perangkat ponsel yang segala kinerjanya

dijalankan oleh sistem operasi android.

5. Adobe Flash CS6 merupakan software multifungsi yang mempermudah

pembuatan animasi, web, game, dan aplikasi multimedia lainnya. CS6 atau Creative Suite seri ke-6, merupakan seri dari perusahaan Adobe Software

(29)

10 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Penelitian Pengembangan

Penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2009: 297). Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2013: 164), penelitian pengembangan merupakan suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada.

(30)

11

Menurut Nusa Putra (2015: 26), penelitian dan pengembangan memiliki ciri-ciri berikut ini.

a. Berdasarkan fakta, masalah, potensi, tantangan, kebutuhan yang harus direspon secara sistematik, sengaja, bertujuan, dan segera.

b. Memunculkan inovasi, efektivitas, efisiensi, dan produktivitas guna untuk memecahkan masalah yang ada.

c. Membutuhkan uji coba yang akurat untuk menguji produk dengan cara penelitian eksperimen.

d. Menciptakan model, cara, sistem, temuan yang berorientasi masa depan, tepat guna, siap pakai, dan dapat terus dikembangkan.

Salah satu model pengembangan perangkat pembelajaran adalah model pengembangan 4-D (four-D). Model ini dikembangkan oleh Thiagarajan, Dorothy S. Semmel, dan Melvyn I.S. Model ini terdiri dari 4 tahap pengembangan, yaitu define, design, develop, dan desseminete.

a. Define

Tujuan tahap ini adalah untuk menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran. Tahap ini meliputi 5 langkah pokok, yaitu (1) Front-End Analysis; (2) analisis peserta didik; (3) analisis tugas; (4) analisis konsep; dan (5)

perumusan tujuan pembelajaran.

b. Design

Tujuan tahap ini adalah untuk menyiapkan prototipe perangkat pembelajaran. Tahap ini terdiri dari tiga langkah, yaitu (1) penyususnan tes acuan patokan; (2) pemilihan media; dan (3) pemilihan format.

(31)

12

Tujuan tahap ini adalah untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang sudah direvisi berdasarkan masukan dari para pakar. Tahap ini meliputi: (1) validasi oleh para pakar diikuti dengan revisi; (2) uji coba terbatas dengan siswa yang sesungguhnya; dan (3) revisi berdasarkan hasil tahap uji coba terbatas sebelumnya.

d. Disseminate

Tahap ini merupakan tahap penggunaan perangkat yang telah dikembangkan pada skala yang lebih luas, misalnya di kelas lain, sekolah lain, oleh guru lain (Trianto, 2010: 189-192).

2. Teknologi Pendidikan

Menurut Nasution (2010: 1), teknologi pendidikan diartikan sebagai

“pengembangan, penerapan dan penilaian sistem-sistem, teknik dan alat bantu

untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar manusia”. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2007; 43) juga mengemukakan makna dari teknologi pendidikan yaitu keterlibatan manusia, prosedur, gagasan, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah-masalah pendidikan dan cara pemecahannya, mengujicoba model-model pemecahan masalah, mengadakan penilaian dan pengelolaannya.

Ciri-ciri teknologi pendidikan menurut Nasution (2010: 2) adalah sebagai berikut:

a. merumuskan tujuan dengan teliti dan spesifik dalam bentuk kelakuan yang dapat diamati, agar dapat diukur keberhasilan tercapainya tujuan.

b. meneliti pengetahuan keterampilan, dan sikap yang telah dimiliki anak didik untuk mengetahui kemajuan yang dicapai berkat proses belajar-mengajar. c. menganalisis bahan pelajaran yang akan disajikan dengan mengurutkan bahan

(32)

13

d. menguji coba program untuk mengetahui kelemahannya.

e. melakukan perubahan, perbaikan atau revisi untuk meningkatkan mutu program itu.

3. Sumber Belajar

a. Pengertian Sumber Belajar

Belajar merupakan salah satu cara atau usaha untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam mencapai tujuan pendidikan tersebut dibutuhkan proses belajar yang baik dan mendukung. Menurut Daryanto (2010: 59-60), ada enam hal yang harus ada dan diperhatikan dalam proses belajar yaitu: (1) menciptakan dan menjaga perhatian; (2) menunjukkan keterkaitan pesan yang sedang diajarkan dengan pesan yang akan diberikan selanjutnya; (3) mengarahkan proses belajar menggunakan bahan-bahan visual, audio, verbal, maupun kombinasi; (4) menciptakan komunikasi dua arah; (5) adanya transfer of learning; dan (6) selama dan setelah proses belajar diadakan kegiatan evaluasi. Hal-hal tersebut tidak hanya bisa diciptakan oleh peserta didik dan pendidik, namun dibutuhkan komponen lainnya. Salah satu komponen yang dapat membantu menciptakan hal-hal tersebut adalah sumber belajar.

(33)

14

kegiatan belajar agar menjadi lebih efektif dan efisien (Eveline Siregar dan Hartini Nara, 2011: 128).

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2007: 84-86) mengemukakan kriteria-kriteria dalam memilih sumber belajar seperti berikut ini.

1) Kriteria Umum a) Ekonomis

b) Praktis dan sederhana c) Mudah diperoleh d) Bersifat fleksibel

e) Komponen-komponennya sesuai dengan tujuan 2) Kriteria Berdasarkan Tujuan

a) Sumber belajar untuk memotivasi b) Sumber belajar untuk pembelajaran c) Sumber belajar untuk penelitian

d) Sumber belajar untuk memecahkan masalah e) Sumber belajar untuk presentasi

b. Jenis Sumber Belajar

Banyak pendapat tentang penggolongan jenis sumber belajar. Menurut AECT sumber belajar dikelompokkan menjadi beberapa jenis yaitu: (1) pesan; (2)

(34)

15

Pendapat lain mengemukakan bahwa sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan asal-usulnya/tujuannya seperti berikut.

1) Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design) yaitu sumber belajar yang sengaja dibuat dengan mengacu pada isi, tujuan kurikulum, dan ciri-ciri siswa tertentu. Sumber belajar ini sering disebut sebagai bahan instruksional (Instructional materials). Contoh dari sumber belajar by design adalah bahan pengajaran terprogram, modul, film topic ajaran tertentu, slide untuk sajian tertentu, dan sebagainya.

2) Sumber belajar yang sudah tersedia sehingga tinggal dimanfaatkan penggunaannya (learning resources by Utilization) yaitu sumber belajar sudah ada untu maksud non-instruksional namun memiliki kualitas yang setara dengan sumber belajar by design. Contoh sumber belajar by utilization adalah kebun binatang, museum, buku biografi, dan sebagainya (Daryanto, 2010: 62).

c. Tahapan Pengembangan Sumber Belajar

(35)
[image:35.595.131.497.76.326.2]

16

Gambar 1. Tahapan Pengembangan Sumber Belajar (Abdul Majid, 2008: 173)

4. Belajar Mandiri

Belajar mandiri adalah kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai sesuatu kompetensi guna mengatasi sesuatu masalah, dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki (Haris Mudjiman, 2011: 9).

Konsep dasar sistem belajar mandiri adalah adanya pengorganisasian dalam program belajar sehingga peserta didik dapat memilih atau menentukan bahan dan kemajuan belajar sendiri. Belajar mandiri bertujuan untuk membangun inisiatif, kemandirian, dan peningkatan diri dari peserta didik (Abdul Majid, 2013: 102)

Belajar mandiri dapat menggunakan berbagai sumber dan media belajar. Pelaksanaannya pun dapat dilakukan dimana saja yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar, tidak hanya disekolah namun dapat dilakukan di rumah, perpustakaan, warnet, museum dan lainnya. Untuk waktu pelaksanaan

Membuat daftar kebutuhan sumber dan sarana pembelajaran Tersedia Tidak Tersedia Sesuai Tidak Sesuai Pinjam Buat Beli Disesuaikan dengan

modifikasi Diguna

ka

(36)

17

belajar mandiri dapat dilakukan kapanpun sesuai kehendak pemelajar dan ketersediaan waktu yang ada. Kecepatan dan intensitas kegiatan belajar ditentukan sendiri oleh pembelajar sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan kesempatan yang tersedia (Haris Mudjiman, 2009: 17-18).

Dalam pelaksanaan belajar mandiri diperlukan hal-hal yang harus dipertimbangkan yaitu: (a) tujuan belajar, jenis, dan jenjangnya; (b) cara penyajian bahan pelajaran; (c) media yang digunakan; (d) biaya yang diperlukan; (e) waktu yang diberikan dan jadwalnya; (f) prosedur kegiatan belajar; (g) instrument dan prosedur penilaian. Hal-hal tersebut menjadi dasar dalam pengembangan materi, distribusi dan kegiatan belajar (Abdul Majid, 2013: 104). 5. Android

[image:36.595.192.451.520.724.2]

Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux (Lee, 2011: 2). Sejak awal tahun 2009 hingga saat ini, Google telah merilis sejumlah versi android. Rincian versi-versi OS Android yang dirilis oleh Google dan produk-produknya dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Rincian Versi-Versi Android

Android Version Code Name

1.1

1.5 Cupcake

1.6 Donut

2.0/2.1 Éclair

2.2 Froyo

2.3 Gingerbread

3.0 Honeycomb

4.0 Ice Cream Sandwich 4.1/4.2/4.3 Jelly Bean

4.4 Kit Kat

5.0 Lolipop

6.0 Marshmallow

(37)

18

Android adalah sistem operasi gratis dan bisa dicostumize dengan mengkonfigurasikan hardware dan software. Menurut Lee (2011: 3), Android memiliki beberapa fitur sebagai berikut.

a. Storage, menggunakan SQLite, relational database.

b. Connectivity, supports GSM/EDGE, IDEN, CDMA, EV-DO, UMTS,

Bluethooth, WiFi, LTE, dan WiMax.

c. Messaging, supports SMS dan MMS.

d. Web browser, didasarkan pada open-source WebKit bersama dengan

Chrome’s V8 JavaScript engine.

e. Media support, termasuk H.263, H.264, MPEG-4 SP, AMR, AMR-WB,

AAC, HE-AAC, MIDI, Ogg Vorbis, WAV, JPEG, PNG, GIF, dan BMP. f. Hardware support, akselarasi sensor, kamera, digital kompas, proximity

sensor, dan GPS. g. Multi-touch h. Multi-tasking i. Flash support

j. Tathering, support sharing koneksi internet. 6. Keselamatan Kerja di Laboratorium Kimia

(38)

19

3.1 Memahami hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di

laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan.

4.1 Menyajikan hasil pengamatan tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan

keselamatan kerja dalam mempelajari kimia serta peran kimia dalam kehidupan.

Materi keselamatan kerja di laboratorium kimia secara detail dapat dilihat pada Lampiran 1. Pokok materi yang disajikan dalam produk adalah sebagai berikut.

a. Pengenalan Laboratorium Kimia b. Tata Tertib di Laboratorium Kimia c. Peralatan di Laboratorium Kimia d. Simbol-Simbol Bahaya Bahan Kimia e. Teknik Kerja di Laboratorium Kimia f. P3K di Laboratorium Kimia

B. Kajian yang Relevan

Penelitian oleh Afi Yustiyana yang berjudul “Pengembangan Media

Pembelajaran Kimia Berbasis Android pada Materi Senyawa Hidrokarbon dan Minyak Bumi Untuk Peserta Didik SMA/MA Kelas XI” pada tahun 2015. Hasil penilaian dari reviewer terhadap produk hasil pengembangan diperoleh skor rata-rata sebesar 145,6 dengan persentase keidealan 88,242%, dan masuk ke dalam kategori kriteria kualitas sangat baik (SB)

Penelitian oleh Azhar Nasih Ulwan yang berjudul “Pengembangan

Aplikasi Ada Apa Dengan Kimia Berbasis Android sebagai Sumber Belajar

Mandiri pada Materi Termokimia Kelas XI SMA/MA” pada tahun 2015 . Produk

(39)

20

keidealan 87,02% . Hasil uji terbatas pada peserta didik menunjukkan kualitas aplikasi AADK termasuk dalam kategori sangat baik (SB) dengan persentase 87, 76%.

Penelitian oleh Pria Irawan yang berjudul “Pengembangan Media

Pembelajaran Berbasis Mobile Learning Pada Smartphone dengan Platform Android Sebagai Sumber Belajar untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Listrik” pada tahun 2015. Berdasarkan penelitian, media pembelajaran berbasis mobile learning pada smartphone dengan platform android meningkatkan penguasaan materi listrik pada siswa kelas X dengan nilai i 0,35 atau dalam kategori sedang, dan meningkatkan motivasi belajar pada siswa kelas X dengan nilai gain 0,12 atau dalam kategori rendah.

C. Kerangka Berpikir

Pesatnya perkembangan teknologi menuntut dunia pendidikan untuk selalu dapat menyesuaikan agar mutu pendidikan dapat ditingkatkan. Usaha yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan produk dari hasil perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan. Android sebagai salah satu hasil produk perkembangan teknologi dapat dimanfaatkan untuk membantu proses belajar peserta didik di berbagai bidang ilmu termasuk ilmu kimia.

(40)

21

keselamatan kerja di laboratorium kimia menjadi salah satu Kompetensi Dasar di kelas X SMA. Materi ini akan mejadi bekal awal untuk siswa bekerja di laboratorium dengan baik dan benar.

Penyampaian materi keselamatan kerja di laboratorium kimia akan lebih efektif apabila peserta didik terjun langsung ke laboratorium kimia. Namun faktanya, tidak semua sekolah mempunyai laboratorium kimia atau memiliki peralatan laboratorium yang lengkap. Selain itu, materi yang disajikan dalam buku sumber yang digunakan pada pembelajaran di sekolah cakupannya masih sangat terbatas dan sedikit.

Media yang akan dikembangkan dalam penelitian ini yaitu aplikasi berbasis android Mini Chemistry Laboratory (MCL) yang memuat materi keselamatan kerja di laboratorium kimia SMA/MA kelas X. Tujuan pengembangan ini adalah untuk mengetahui cara mengembangkan dan mengetahui kualitas produk yang dihasilkan. Mini Chemistry Laboratory diharapkan dapat dimanfaatkan menjadi sumber belajar mandiri yang praktis bagi peserta didik dan dapat membantu dalam memahami materi keselamatan kerja di laboratorium kimia serta menambah pengetahuan mengenai laboratorium kimia.

Mini Chemistry Laboratory (MCL) dikembangkan dengan mengadaptasi

(41)

22 D. Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan penelitian yang diajukan pada penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana mengembangkan media aplikasi Mini Chemistry Laboratory (MCL) berbasis android pada materi keselamatan kerja di laboratorium kimia

sebagai sumber media belajar mandiri bagi peserta didik?

(42)

23 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D) yang bertujuan untuk mengembangkan sumber belajar

Mini Chemistry Laboratory berbasis android.

B. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan dalam penelitian ini menggunakan model pegembangan 4-D (four D) yang dikemukakan oleh Thiagarajan, Dorothy S. Semmel, dan Melvyn I.S. Model ini terdiri atas 4 tahap pengembangan, yaitu define, design, develop, dan desseminete. Tahap disseminate tidak dilakukan pada

(43)

24

Gambar 2. Langkah-Langkah Pengembangan Mini Chemistry Laboratory Adaptasi Model 4-D

Front-End Analysis

Analisis Kebutuhan Peserta Didik

Analisis Tugas Analisis Konsep

Penyusunan Instrumen

Pemilihan Media

Pemilihan Format

Design Awal Mini Chemistry Laboratory

Validasi I

Revisi I Validasi II

Revisi II

Tinjauan Peer Reviewer Penilaian dan Evaluasi Produk MCL

Revisi III Produk Akhir MCL

Penilaian oleh Peserta Didik

[image:43.595.114.512.107.662.2]
(44)

25 1. Define (Pendefinisian)

Tahap ini dilakukan untuk menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran. Langkah yang dilakukan pada tahapan ini meliputi beberapa analisis, antara lain:

a. Front-End Analysis

Front-End Analysis bertujuan untuk memunculkan dan menetapkan

masalah dasar yang dihadapi dalam pembelajaran kimia, sehingga dibutuhkan penelitian pengembangan suatu sumber belajar.

b. Analisis Kebutuhan Peserta Didik

Analisis kebutuhan peserta didik meliputi ciri, kemampuan, pengalaman, dan motivasi peserta didik terhadap mata pelajaran kimia.

c. Analisis Tugas

Analisis tugas dilakukan untuk menentukan isi dalam satuan pembelajaran, yaitu merinci isi materi ajar secara garis besar atau menentukkan tema materi yang akan disajikan.

d. Analisis Konsep

Analisis konsep dilakukan untuk menentukan isi materi dalam produk yang dikembangkan secara lebih terperinci.

e. Spesifikasi Tujuan

Hasil analisis tugas dan konsep digunakan sebagai bahan acuan untuk merumuskan tujuan dari materi yang akan dikembangkan.

2. Design (Perancangan)

(45)

26 a. Penyusunan Instrumen

Penyusunan instrument merupakan adaptasi dari prosedur penyusunan tes acuan patokan pada model pengembangan 4-D. Penyusunan instrument merupakan penentuan kriteria MCL yang akan dikembangkan oleh peneliti. Hasil penyusunan instrumen digunakan sebagai instrumen penilaian kualitas produk. b. Pemilihan Media

Pemilihan media disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penyampaian materi pelajaran.

c. Pemilihan Format Media

Pemilihan format dilakukan dengan mengkaji format-format perangkat yang sudah ada dan yang sudah dikembangkan.

3. Develop (Pengembangan)

Tahap ini dilakukan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang sudah direvisi berdasarkan masukan dari para pakar. Tahap develop meliputi : a. Validasi dan Revisi

Validasi dan revisi dilakukan 3 tahap, validasi I dilakukan oleh dosen pembimbing dan ahli materi. Validasi II dilakukan oleh ahli media dan peer review. Ahli materi adalah dosen kimia sekaligus dosen pembimbing Tugas Akhir

(46)

27

dan II dijadikan bahan untuk revisi untuk menghasilkan produk awal Mini Chemistry Laboratory.

b. Penilaian dan Evaluasi

Produk awal hasil revisi tahap II ditinjau dan dinilai oleh lima guru kimia SMA/MA sebagai reviewer dan diujikan terbatas kepada sepuluh peserta didik SMA/MA kelas X. Penilaian yang diberikan selanjutnya dianalisis untuk menentukan kualitas MCL yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang, atau sangat kurang. Nilai tersebut dinyatakan dalam angka yang kemudian dikonversi menjadi pernyataan. Saran dan masukkan yang diberikan reviewer digunakan sebagai bahan revisi II produk pengembangan.

c. Produk Akhir

Produk akhir merupakan produk yang telah final dan siap untuk digunakan sebagai sumber belajar oleh peserta didik.

4. Disseminate

Tahap diseminasi dalam penelitian ini tidak dilakukan karena keterbatasan waktu.

C. Penilaian Produk

1. Desain Penilaian Produk

(47)

28

dikembangkan atau dihasilkan layak digunakan. Tahapan penilaian produk yang dilakukan untuk memvalidasi produk yang dikembangkan adalah sebagai berikut. a. Memvalidasi produk awal pada dosen pembimbing, ahli materi, dan ahli

media. Menganalisis hasil validasi tersebut, kemudian melakukan revisi I berdasarkan saran dari dosen pembimbing, ahli materi dan ahli media.

b. Mengkonsultasikan produk kepada peer reviewer untuk mendapat masukan untuk melakukan revisi II.

c. Mengadakan penilaian produk oleh 5 orang guru kimia SMA/MA dengan menggunakan instrumen penilaian yang telah disusun pada tahap sebelumnya. d. Revisi akhir produk yang dilakukan berdasarkan koreksi dan masukan yang

diberikan oleh guru kimia SMA/MA.

e. Penilaian kepada 10 peserta didik SMA/MA kelas X. 2. Subjek Penilai

Subjek validasi dalam penelitian pengembangan ini adalah dosen pembimbing, ahli materi, ahli media, dan peer reviewer. Subjek penilai dalam penelitian ini adalah reviewer yaitu lima guru kimia SMA/MA dan sepuluh peserta didik SMA/MA. Hasil penilaian kemudian dianalisis sehingga dapat diketahui kualitas produk.

3. Jenis Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis data, seperti berikut ini.

(48)

29

b. Data kualitas MCL adalah data hasil tinjauan dan penilaian reviewer lima guru kimia SMA/MA dan sepuluh peserta didik SMA/MA kelas X.

1) Data kualitatif, yang menyatakan kualitas MCL dengan kategori sangat baik (SB), baik (B). cukup (C), kurang (K), dan sangat kurang (SK). 2) Data kuantitatif yang digunakan berupa data nominal yang diperoleh

dengan cara menghitung rata-rata skor tiap aspek. Selanjutnya skor dibandingkan dengan skor ideal untuk mengetahui kualitas produk yang dihasilkan.

4. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penilaian kualitas produk pada penelitian ini berupa daftar isian (check list) untuk sebjek peneliti. Angket penilaian kualitas merupakan adaptasi dari instrumen penilaian penelitian yang dilakukan oleh Ari Yulistiana dan Azhar Nasih Ulwan pada tahun 2015.

Aspek-aspek yang dinilai dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut.

a. Aspek Materi

b. Aspek Perangkat Soal c. Aspek Kebahasaan d. Aspek Keterlaksanaan e. Aspek Tampilan f. Aspek Audio

(49)

30

Tabel 2. Penjabaran Indikator Instrumen Penilaian Mini Chemistry Laboratory

No Aspek Indikator Jumlah

1 Materi

Kesesuaian materi dengan kurikulum 2013 dan Kompetensi Dasar

5 Kesesuaian materi yang disajikan dengan

tujuan yang ditetapkan

Tidak ada konsep yang menyimpang Sistematika uraian materi disajikan secara runtut

Proporsi materi esensial dengan materi penunjang

2 Perangkat Soal

Relevansi soal evaluasi dengan materi yang disajikan

6 Kejelasan isi dan maksud soal

Soal evaluasi menarik untuk dikerjakan Keberagaman tingkat kesukaran soal Soal tidak mengarah ke jawaban yang benar Soal dapat mengukur pengetahuan dan keterampilan

3 Kebahasaan Penggunaan bahasa yang baku 4 Penggunaan bahasa yang tidak menimbulkan

penafsiran ganda

Penggunaan bahasa yang mudah dipahami Ketepatan penggunaan istilah

4 Keterlaksanaan

Petunjuk yang jelas dalam penggunaan media

9 Media dapat digunakan secara berulang-ulang

Dapat digunakan sebagai media belajar mandiri untuk peserta didik

Penyajian materi yang menarik

Membantu efektivitas belajar peserta didik dalam memahami materi

Kepraktisan dalam penggunaan media Kemudahan dalam mengoperasikan media Kemudahan dalam meng-instal dan unistal aplikasi

Kemudahan dalam memindahkan master aplikasi ke handphone lainnya

5 Tampilan

Proporsi tulisan dan gambar

7 Kesesuaian ilustrasi teks dengan gambar

Relevansi gambar dengan materi Desain tampilan layout

Kualitas tampilan gambar

Ketepatan ukuran dan jenis huruf yang digunakan (keterbacaan)

6 Audio

Ketepatan proporsi warna yang digunakan

2 Ketepatan penggunaan audio

(50)

31 5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut.

a. Data proses pengembangan produk

Data proses pengembangan produk merupakan data deskriptif sesuai dengan prosedur pengembangan yang dilakukan, meliputi analisis, perancangan, pengembangan, dan implementasi. Data proses pengembangan produk diperoleh dari 1 orang ahli materi, 1 orang ahli media, dan 3 orang peer reviewer berupa koreksi dan masukan. Koreksi dan masukan tersebut digunakan sebagai acuan revisi produk awal.

b. Data kualitas produk yang dihasilkan

Data kualitas produk diperoleh dari hasil isian angket oleh 5 orang guru kimia, yaitu data kualitatif berupa nilai kategori : SB (sangat bagus), B (bagus), C (cukup), K(kurang), SK (sangat kurang). Data ini selanjutnya dianalisis dengan mengikuti langkah-langkah berikut.

1) Menghitung skor rata-rata () untuk setiap aspek kriteria penilaian produk, yaitu jumlah skor keseluruhan tiap aspek kriteria dibagi dengan jumlah penilai.

X̅ = ∑ Xn

Dengan keterangan :

X̅ = skor rata-rata

∑X = jumlah skor

(51)

32

[image:51.595.126.483.191.589.2]

2) Nilai rata-rata setiap aspek dikonversi menjadi tingkat kualitas produk secara kualitataif dengan pedoman konversi seperti ditunjukkan pada Tabel 3 (Eko Putro Widoyoko, 2009: 238).

Tabel 3. Kriteria Kategori Penilaian Ideal

No Rentang Skor Kategori

1 X > Mi + 1,80 SBi Sangat Baik (SB) 2 Mi + 0,60 SBi < X <Mi + 1,80 SBi Baik (B) 3 Mi – 0,60 SBi < X <Mi + 0,60 SBi Cukup (C) 4 Mi – 1,80 SBi < X < Mi – 0,60 SBi Kurang (K) 5 X < Mi – 1,80 Sbi Sangat Kurang (SK) Keterangan :

X = Skor rata-rata yang dicapai Mi = rata-rata deal

= (skor tertinggi ideal + skor terendah ideal)

SBi = simpangan baku ideal

= ( skor tertinggi ideal – skor terendah ideal)

Skor maksimal ideal = ∑ butir indikator x skor tertinggi Skor minimal ideal = ∑ butir butir indikator x skor terendah

3) Menghitung persentase keidealan setiap aspek dengan menggunakan rumus :

Persentase keidealan = skor rata-rata

(52)

33 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian pengembangan ini yaitu aplikasi Mini Chemistry

Laboratory (MCL) berbasis android pada materi keselamatan kerja di

laboratorium kimia yang digunakan sebagai sumber belajar mandiri bagi peserta didik SMA/MA kelas X.

Pengembangan aplikasi Mini Chemistry Laboratory (MCL) dilakukan menggunakan Adobe Flash CS6. Aplikasi ini memiliki ukuran file sebesar 5,71 MB dalam format .apk (android package), dan dapat diaplikasikan dalam smartphone berbasis android yang memiliki spesifikasi sistem operasi minimal

android versi Gingerbread yang sudah terinstal Adobe Air.

Pengembangan produk Mini Chemistry Laboratory (MCL) diadaptasi dari prosedur pengembangan 4-D (four-D) yang terdiri atas empat tahap, yaitu define, design, develop, dan disseminate. Namun pada penelitian ini hanya tiga tahapan yang dilakukan yaitu define, design, dan develop. Penentuan kualitas produk didapatkan dari hasil penilaian oleh lima guru kimia SMA/MA sebagai reviewer dan sepuluh peserta didik SMA/MA kelas X.

1. Define

Tahap define dilakukan untuk menetapkan dan mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan dalam pembelajaran. Berikut langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini.

a. Front-End Analysis

(53)

34

dilakukan, terdapat beberapa masalah yang dihadapi di antaranya adalah peserta didik dituntut menguasai materi keselamatan kerja di laboratorium kimia, namun tidak semua sekolah memiliki laboratorium kimia atau peralatan laboratorium yang lengkap. Selain itu, materi yang disajikan dalam buku sumber yang digunakan pada pembelajaran di sekolah cakupannya masih sangat terbatas dan sedikit. Dari masalah-masalah tersebut, diperlukan suatu cara agar peserta didik dapat mengenal laboratorium tanpa langsung terjun ke laboratorium. Salah satu caranya adalah mengembangkan media yang dapat memuat informasi laboratorium dan isinya yang dikemas secara praktis.

b. Analisis Peserta Didik

Langkah ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan peserta didik pada pembelajaran kimia dilihat dari ciri, kemampuan, pengalaman, dan motivasi,. Berdasarkan analisis, diketahui bahwa peserta didik cenderung lebih suka dengan belajar dengan cara yang mereka sukai. Peneliti akan mengembangkan sumber belajar berbasis android, mengingat kepopuleran dan tingginya penggunaan android di kalangan peserta didik.

c. Analisis Tugas

Analisis tugas dilakukan untuk menentukan isi dalam satuan pembelajaran, yaitu merinci isi materi ajar secara garis besar atau menentukkan tema materi yang akan disajikan. Materi yang akan disajikan dalam penelitian pengembangan ini adalah keselamatan kerja di laboratorium kimia.

d. Analisis Konsep

(54)

35

pengumpulan sumber-sumber baik dari buku, jurnal, atau internet untuk dijadikan referensi dalam penyusunan materi keselamatan kerja di laboratorium kimia. Rincian materi yang disajikan dalam produk MCL di antaranya sebagai berikut. 1) Pengenalan Laboratorium Kimia

Materi yang disajikan terdiri dari deskripsi laboratorium kimia, fungsi, dan perabotan yang ada di dalamnya.

2) Tata Tertib di Laboratorium Kimia

Materi yang disajikan terdiri atas tata tertib yang harus dipatuhi oleh pengguna laboratorium selama berada di laboratorium kimia.

3) Peralatan di Laboratorium Kimia

Materi yang disajikan terdiri atas nama,fungsi, dan cara penggunaan alat yang ada di laboratorium kimia.

4) Simbol-Simbol Bahaya Bahan Kimia

Materi yang disajikan terdiri atas keterangan mengenai simbol-simbol bahaya bahan kimia dan contohnya.

5) Teknik Kerja di Laboratorium Kimia

Materi yang disajikan terdiri atas teknik kerja yang benar di laboratorium kimia.

6) P3K di Laboratorium Kimia

Materi yang disajikan terdiri atas hal-hal yang dapat terjadi pada saat bekerja di laboratorium dan cara penanganannya.

e. Spesifikasi Tujuan

(55)

36 1) Memahami fungsi laboratorium kimia 2) Memahami tata tertib di laboratorium kimia.

3) Memahami peralatan-peralatan di laboratorium kimia beserta fungsi dan cara penggunaannya.

4) Memahami lambang-lambang bahaya bahan kimia. 5) Memahami teknik kerja di laboratorium kimia. 6) Memahami P3K di laboratorium kimia.

2. Design

Tahap design bertujuan untuk menghasilkan prototipe aplikasi Mini Chemistry Laboratory pada materi keselamatan kerja di laboratorium kimia

SMA/MA kelas X. a. Penyusunan Instrumen

Instrumen akan digunakan untuk menentukan kualitas produk yang dikembangkan. Instrumen dalam penelitian ini berupa angket penilaian yang terdiri atas enam aspek penilaian, yaitu aspek materi, aspek perangkat soal, aspek bahasa, aspek keterlaksanaan, aspek tampilan, dan aspek audio. Aspek-aspek tersebut masing-masing dijabarkan dalam indikator.

b. Pemilihan Media

Pemilihan media disesuaikan dengan tujuan pengembangan produk. Berdasarkan hasil analisis, peneliti memilih pengembangan aplikasi MCL berbasis android sebagai sumber belajar.

c. Pemilihan Format

(56)

37

dipilih adalah yang format memenuhi kriteria menarik dan dapat membantu dalam mempelajari materi keselamatan kerja di laboratorium kimia.

d. Design Awal Mini Chemistry Laboratory

Pada tahap ini dibuat flowchart, dilakukan penentuan desain dan warna layout, tombol-tombol navigasi, logo aplikasi, gambar-gambar, dan musik. Gambar-gambar yang digunakan sebagian besar berasal dari dokumentasi pribadi dan gambar lainnya dari www.google.com

3. Develop

Tahap ini dilakukan untuk menghasilkan aplikasi MCL berdasarkan saran dan masukkan dari dosen pembimbing, ahli materi, ahli media, dan peer reviewer.

a. Validasi dan revisi materi

Materi keselamatan kerja yang telah disusun, divalidasi oleh dosen pembimbing sekaligus ahli materi. Pada langkah ini didapatkan saran dan masukkan dalam hal kebenaran konsep, runtutan materi, dan tata bahasa yang dijadikan bahan untuk revisi atau perbaikan.

b. Validasi dan revisi media

Produk MCL yang dikembangkan dari tahap design awal selanjutnya divalidasi oleh ahli media yang diasumsikan memahami standar kualitas media yang baik. Pada langkah ini didapatkan saran dan masukkan mengenai media yang baik berdasarkan cara pengoperasian dan tampilan.

c. Peninjauan oleh Peer Reviewer

(57)

38

dan memberi masukan terhadap keseluruhan aspek aplikasi MCL. Saran dan masukan dari peer reviewer akan menjadi bahan untuk revisi terakhir sebelum produk dinilai oleh reviewer.

d. Penilaian dan Evaluasi MCL

Produk hasil revisi dinilai oleh lima guru kimia SMA/MA sebagai reviewer. Data hasil penilaian selanjutnya diolah dan dianalisis untuk menentukan

kualitas MCL. Saran dan masukan dari reviewer digunakan sebagai bahan revisi tahap III produk pengembangan. Produk hasil dari revisi ini, selanjutnya diujikan secara terbatas kepada sepuluh peserta didik SMA/MA kelas X untuk diketahui kualitasnya.

e. Produk Akhir

Produk akhir dari penelitian pengembangan ini adalah aplikasi Mini Chemistr Laboratory (MCL) yang telah melalui beberapa tahap revisi dan dianggap layak untuk digunakan sebagai sumber belajar mandiri oleh peserta didik.

(58)

39

[image:58.595.115.533.367.506.2]

dilakukan oleh lima guru kimia SMA/MA sebagai reviewer dan sepuluh orang peserta didik SMA/MA secara ringkas ditampilkan pada Tabel 4 dan Tabel 5.

Tabel 4. Hasil Penilaian Kualitas MCL oleh Guru Kimia Aspek

Skor Rata-rata Rentang Skor Kriteria Penilaian Ideal Persentase Ideal Kategori Kualitas Perolehan Maksimal

Materi 22,4 25 �̅ > , 89,60% SB

Perangkat Soal 27,2 30 �̅ > , 90,67% SB

Bahasa 18,6 20 �̅ > , 93,00% SB

Keterlaksanaan 40 45 �̅ > , 88,89% SB

Tampilan 31,6 35 �̅ > , 90,28% SB

Audio 8,8 10 �̅ > , 88,00% SB

Tabel 5. Hasil Penilaian Kualitas MCL oleh Peserta Didik

Aspek Skor Rata-rata

Rentang Skor Kriteria Penilaian Ideal Persentase Ideal Kategori Kualitas Perolehan Maksimal

Perangkat Soal 9 10 �̅ > , 90,00% SB

Bahasa 4,7 5 �̅ > , 94,00% SB

Keterlaksanaan 32,7 35 �̅ > , 99,42% SB

Tampilan 22,4 25 �̅ > , 89,00% SB

B. Analisis Data dan Pembahasan

Aplikasi MCL (Mini Chemistry Laboratory) merupakan aplikasi berbasis android yang dikembangkan sebagai sumber belajar mandiri pada materi keselamatan kerja di laboratorium kimia oleh peserta didik kelas X SMA/MA. Sebagai sumber belajar mandiri, MCL dilengkapi dengan sajian materi dan soal dalam bentuk pilihan ganda dan menjodohkan.

(59)

40

menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat dipertanggungjawabkan (Nana Syaodih, 2013: 164). Model pengembangan pada penelitian pengembangan aplikasi MCL mengadaptasi model pengembangan 4D yang terdiri dari define, design, develop, dan disseminate. Tahap disseminate tidak dilakukan pada penelitian ini, hanya dilakukan sampai tiga tahapan saja yaitu, define, design, dan develop.

Penelitian pengembangan ini menghasilkan dua jenis data yaitu data proses pengembangan dan data kualitas produk. Data proses pengembangan dihasilkan dari saran dan masukan dari dosen pembimbing, ahli materi, ahli media, dan peer reviewer. Data yang didapatkan berupa saran dan masukkan yang akan digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki produk yang sedang dikembangkan untuk dinilai oleh reviewer.

(60)
[image:60.595.161.429.271.363.2]

41

Tabel 6. Rincian Jumlah Butir Indikator Setiap Aspek untuk Penilaian Guru Kimia SMA/MA

Aspek Butir Indikator

Materi 5

Perangkat Soal 6

Kebahasaan 4

Keterlaksanaan 9

Tampilan 7

Audio 2

Jumlah 33

Tabel 7. Rincian Jumlah Butir Indikator Setiap Aspek untuk Uji Terbatas terhadap Peserta Didik SMA/MA

Aspek Butir Indikator

Perangkat Soal 2

Kebahasaan 1

Keterlaksanaan 7

Tampilan 5

Jumlah 15

Data yang didapatkan berupa data kuantitatif yang dikonversi ke data kualitatif didasarkan pada pedoman kriteria penilaian ideal. Data kualitatif yang didapatkan digunakan untuk menentukan kualitas produk MCL yang dikembangkan sebagai sumber belajar mandiri bagi peserta didik. Tabulasi data penilaian produk secara keseluruhan dapat dilihat pada Lampiran 6. Skor rata-rata setiap aspek diubah menjadi data kualitatif yaitu SB (sangat baik), B (baik), C (cukup), K (kurang), dan SK (sangat kurang).

1. Data Kualitas MCL Ditinjau dari Tiap Aspek berdasarkan Penilaian Guru Kimia SMA/MA

a. Kualitas Aspek Materi

(61)

42

tersebut, produk MCL memiliki kualitas sangat baik (SB) ditinjau dari aspek kelayakan materi. Hasil penilaian kualitas produk pada aspek kelayakan materi dapat dilihat pada Tabel 8. Untuk perhitungan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 7.

Tabel 8. Hasil Penilaian Kualitas Produk Pada Aspek Kelayakan Materi

Indikator Skor Rata-rata

Perolehan Maksimal Kesesuaian materi dengan kurikulum 2013 & KD 4,8 5 Kesesuaian materi yang disajikan dengan tujuan yang

ditetapkan 4,8 5

Tidak ada konsep yang menyimpang 4,4 5 Sistematika uraian materi disajikan runtut 4,2 5 Proporsi materi esensial dengan materi penunjang 4,2 5

Jumlah 22,4 25

Rata-rata 4,48 5

Rentang Skor �̅ > ,

Persentase Keidealan 89,60%

Kategori Kualitas Sangat Baik (SB)

Berdasarkan penilaian reviewer terhadap aspek kelayakan materi, indikator 1 dan II memiliki skor rata-rata tertinggi yaitu 4,8 dari skor rata-rata maksimal 5. Hal ini berarti materi yang disajikan dalam aplikasi MCL sudah sesuai dengan KD kurikulum 2013 dan tujuan yang ingin dicapai. Indikator IV dan V tentang keruntutan materi dan proporsi materi memiliki skor rata-rata terendah, yaitu 4,2 dari skor rata-rata maksimal 5. Diperlukan perbaikan pada pada keruntutan materi dan peninjauan kembali pada penambahan materi tambahan. Namun secara keseluruhan, aplikasi MCL layak digunakan karena menyajikan materi sesuai dengan KD, tujuan dan memiliki konsep yang benar. b. Kualitas Aspek Perangkat Soal

(62)

43

[image:62.595.111.510.232.439.2]

berada dalam rentang �̅ > , dengan persentase keidealan 90,67%. Berdasarkan data tersebut, produk MCL memiliki kualitas sangat baik (SB) ditinjau dari aspek kelayakan perangkat soal. Hasil penilaian kualitas produk pada aspek kelayakan perangkat soal dapat dilihat pada Tabel 9. Untuk perhitungan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 7.

Tabel 9. Hasil Penilaian Kualitas Produk Pada Aspek Kelayakan Perangkat Soal

Indikator Skor Rata-rata

Perolehan Maksimal Relevansi soal evaluasi dengan materi yang disajikan 4,6 5

Kejelasan isi dan maksud soal 4,4 5

Soal evaluasi menarik untuk dikerjakan 4,6 5 Keberagaman tingkat kesukaran soal 4,2 5 Soal tidak mengarah ke jawaban yang benar 4,6 5 Soal dapat mengukur pengetahuan dan keterampilan 4,8 5

Jumlah 27,2 30

Rata-Rata 4,53 5

Rentang Skor �̅ > ,

Persentase Keidealan 90,67%

Kategori Kualitas Sangat Baik (SB)

(63)

44 c. Kualitas Aspek Kebahasaan

Aspek kelayakan bahasa meliputi 4 indikator. Jumlah skor rata-rata kualitas MCL ditinjau dari aspek kelayakan bahasa adalah 18,6 dari skor maksimal 20. Berdasarkan kriteria penilaian ideal, skor rata-rata produk berada dalam rentang �̅ > , dengan persentase keidealan 93,00%. Berdasarkan data tersebut, produk MCL memiliki kualitas sangat baik (SB) ditinjau dari aspek kelayakan bahasa. Hasil penilaian kualitas produk pada aspek kelayakan bahasa dapat dilihat pada Tabel 10. Untuk perhitungan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 7.

Tabel 10. Hasil Penilaian Kualitas Produk pada Aspek Kelayakan Bahasa

Indikator Skor Rata-rata

Perolehan Maksimal

Penggunaan bahasa yang baku 4,6 5

Penggunaan bahasa yang tidak menimbulkan

penafsiran ganda 4,6 5

Penggunaan bahasa yang mudah dipahami 4,8 5

Ketepatan penggunaan istilah 4,6 5

Jumlah 18,6 20

Rata-rata 4,65 5

Rentang Skor �̅ > ,

Persentase Keidealan 93%

Kriteria Kualitas Sangat Baik(SB)

(64)

45 d. Kualitas Aspek Keterlaksanaan

Aspek kelayakan keterlaksanaan meliputi 9 indikator. Jumlah skor rata-rata kualitas MCL ditinjau dari aspek keterlaksanaan adalah 40 dari skor rata-rata-rata-rata maksimal 45. Berdasarkan kriteria penilaian ideal, skor rata-rata produk berada dalam rentang �̅ > , dengan persentase keidealan 88.89%. Berdasarkan data tersebut, produk MCL memiliki kualitas sangat baik (SB) ditinjau dari aspek keterlaksanaan. Hasil penilaian kualitas produk pada aspek keterlaksanaan dapat dilihat pada Tabel 11. Untuk perhitungan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 7.

Tabel 11. Hasil Penilaian Kualitas Produk pada Aspek Keterlaksanaan

Indikator Skor Rata-rata

Perolehan Maksimal Petunjuk yang jelas dalam penggunaan media 4,6 5 Media dapat digunakan secara berulang-ulang 4,4 5 Dapat digunakan sebagai media belajar mandiri untuk

peserta didik 4,6

5

Penyajian materi yang menarik 4,2 5

Membantu efektivitas belajar peserta didik dalam

memahami materi 4,6

5

Kepraktisan dalam penggunaan media 4,4 5 Kemudahan dalam mengoperasikan media 4,2 5 Kemudahan dalam meng-instal dan unistal aplikasi 4,6 5 Kemudahan dalam memindahkan master aplikasi ke

handphone lainnya 4,4

5

Jumlah 40 45

Rata-rata 4,44 5

Rentang Skor �̅ > ,

Persentase Keidealan 88,89%

Kriteria Kualitas Sangat Baik (SB)

(65)

46

tersebut berada di rentang , < �̅ ≤ , yang menunjukkan bahwa indikator IV dan IX memiliki kualitas baik (B). Rendahnya skor pada indikator penyajian yang menarik disebabkan karena peneliti tidak menggunakan animasi dan video dalam aplikasi. Penggunaan video pada aplikasi akan berpengaruh terhadap besarnya file aplikasi. Pada tahap revisi akhir, peneliti melakukan beberapa perubahan terhadap design layout agar terlihat lebih menarik.

Indikator IX mengenai kemudahan dalam mengoperasikan juga memiliki skor paling rendah. Hal ini dikarenakan reviewer menilai terlalu banyak tombol navigasi dalam satu layar. Pada tahap revisi akhir, peneliti menghilangkan beberapa tombol navigasi yang tidak terlalu diperlukan.

e. Kualitas Aspek Tampilan

(66)
[image:66.595.112.507.102.337.2]

47

Tabel 12. Hasil penilaian kualitas produk pada aspek kelayakan tampilan

Indikator Skor Rata-rata

Perolehan Maksimal

Proporsi tulisan dan gambar 4,2 5

Kesesuaian ilustrasi teks dengan gambar 4,6 5

Relevansi gambar dengan materi 4,6 5

Desain tampilan layout 4,4 5

Kualitas tampilan gambar 4,6 5

Ketepatan ukuran dan jenis huruf yang digunakan

(keterbacaan) 4,6 5

Ketepatan proporsi warna yang digunakan 4,6 5

Jumlah 31,6 35

Rata-rata 4,51 5

Rentang Skor �̅ > ,

Persentase Keidealan 90,28%

Kriteria Kualitas Sangat Baik (SB)

Berdasarkan penilaian reviewer terhadap aspek kelayakan tampilan, indikator II, III, V, VI, dan VII memiliki skor

Gambar

Gambar 1. Tahapan Pengembangan Sumber Belajar (Abdul Majid, 2008: 173)
Tabel 1. Rincian Versi-Versi Android
Gambar 2. Langkah-Langkah Pengembangan Mini Chemistry Laboratory Adaptasi Model 4-D
Tabel 3. Kriteria Kategori Penilaian Ideal
+7

Referensi

Dokumen terkait

R umah tangga yang memiliki sanitasi sarana pembuangan kotoran manusia yang tidak baik mempunyai pel- uang mengalami kejadian balita stunting 1,43 kali lebih tinggi daripada

Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait dan atau Penyediaan Dana besar (large exposures) sebagaimana diatur dalam ketentuan OJK tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit

Di lain pihak, hal ini berseberangan dengan komponen communal relationships yang memiliki nilai yang baik yang berarti relasi yang terbentuk antara Polda

Pada tahun 1988, identitas korporat berubah menjadi logo layar kapal dan gelombang untuk merepresentasikan posisi BNI sebagai Bank Pemerintah Indonesia yang siap

Tidak terdapat perbedaan hasil pengukuran panjang kerja pada pengukuran antara alat elektronik berbasis dua frekuensi rasio impedansi dengan alat elektronik berbasis

Tujuan yang ingin dicapai pada pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu: Setelah mengikuti pelatihan di harapkan para peserta pelatihan dapat membaca peluang wirausaha

Rumusan Masalah dalam Penelitian ini adalah Apakah pembagian dana perimbangan bagi hasil dari pertambangan minyak bumi dan gas bumi daerah Kabupaten Musi Banyuasin telah