• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

Jumlah 80 44 Sumber : Data Primer,

Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara secara langsung kepada para responden dengan menggunakan daftar pertanyaan atau kuisioner. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi – instansi terkait diantaranya Badan Pusat Statistik, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, buku – buku yang mendukung penelitian, dan lain-lain.

Metode Analisis Data

Identifikasi masalah 1 akan dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Data diolah dengan menggunakan program SPSS dengan meregresikan data biaya produksi per kilogram dengan penerimaan per kilogram dodol. Biaya produksi dalam usaha dodol meliputi biaya bahan baku, tenaga kerja, penyusutan, pengemasan, bahan bakar dan biaya penunjang. Dibawah ini adalah rumus–rumus yang digunakan untuk memperoleh besar biaya produksi dan penerimaan.

Untuk memperoleh besar biaya produksi digunakan rumus sebagai berikut. TC = FC + VC

Keterangan :

FC = Fixed cost atau biaya tetap VC = Variable cost atau biaya variabel.

Selanjutnya, untuk memperoleh pendapatan digunakan rumus sebagai berikut. Pd = TR – TC

Keterangan :

Pd = Pendapatan

TR = Total revenue atau total penerimaan TC = Total cost atau total biaya

Total penerimaan (TR) diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut : TR = P x Q

Keterangan :

P = Harga dodol/kg

Q = Jumlah produksi dodol

Setelah data biaya produksi dan penerimaan per kilogram dodol diperoleh, selanjutnya dilakukan analisis regresi linear berganda. Persamaannya di notasikan sebagai berikut :

Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5 + b6x6 + ε Keterangan :

Y = Penerimaan per kilogram dodol a = Nilai konstanta

b1 s/d b6 = Koefisien regresi x1 = Biaya bahan baku/Kg x2 = Biaya tenaga kerja/Kg

x3 = Biaya penyusutan/Kg x4 = Biaya pengemasan/Kg x5 = Biaya bahan bakar/Kg x6 = Biaya penunjang/Kg

ε = Std. eror

Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Nilai t hitung

Jika t hitung < t tabel atau Sig > 0.05 ; H0 diterima dan H1 ditolak Jika t hitung > t tabel atau Sig < 0.05 ; H0 ditolak dan H1 diterima

H0: Biaya bahan baku, biaya tanaga kerja , biaya penyusutan, biaya pengemasan, biaya bahan bakar dan biaya penunjang secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan per kilogram dodol.

H1: Biaya bahan baku, biaya tanaga kerja , biaya penyusutan, biaya pengemasan, biaya bahan bakar dan biaya penunjang secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan per kilogram dodol.

2. Nilai F hitung

Jika F hitung > F tabel atau Sig < 0.05 ; H0 ditolak dan H1 diterima. Jika F hitung < F tabel atau Sig > 0.05 ; H0 diterima dan H1 ditolak.

H0 : Biaya bahan baku, biaya tanaga kerja , biaya penyusutan, biaya pengemasan, biaya bahan bakar dan biaya penunjang secara serempak tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan per kilogram dodol.

H1: Biaya bahan baku, biaya tanaga kerja , biaya penyusutan, biaya pengemasan, biaya bahan bakar dan biaya penunjang secara serempak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan per kilogram dodol.

Untuk Identifikasi masalah 2 dianalisis dengan menggunakan analisis korelasi Pearson. Data diolah dengan menggunakan program SPSS dengan mengkorelasikan jumlah produksi dengan pendapatan per kilogram dodol. Hasil dan kesimpulan dari analisis dapat diketahui dengan berpedoman pada kriteria sebagai berikut.

1. Pengujian hipotesis

Jika sig > 0.05 maka Ho diterima, H1 ditolak. Jika sig < 0.05 maka H1 diterima, H0 ditolak.

H0 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara jumlah produksi dengan pendapatan per kilogram dodol.

H1 : Ada hubungan yang signifikan antara jumlah produksi dengan pendapatan per kilogram dodol.

2. Nilai dari derajat keeratan

Menurut Supranto (1995), koefisien korelasi (r) dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut. �= �Σ����− Σ��Σ�� ��Σ��2−(Σ��)2��Σ��2−(Σ��)2 Keterangan : r = koefisien korelasi n = besar sampel

Xi = jumlah produksi sampel ke-i

Sugiyono (2001) dalam Nugroho (2011) menggolongkan pedoman dalam menilai koefisien korelasi sebagai berikut

Tabel 4. Pedoman Penilaian Koefisien Korelasi

No Nilai Interval Kriteria

1 0.00 – 0.199 Sangat rendah

2 0.20 – 0.399 Rendah

3. 0.40 – 0.599 Sedang

4. 0.60 – 0.799 Kuat

5. 0.80 – 1.00 Sangat Kuat

Untuk identifikasi masalah 3 akan dianalisis dengan cara sebagai berikut :

:����� ����� �

��

x 100%

Keterangan :

Total biaya X : Total biaya untuk kategori tertentu. TC : Total biaya produksi dodol.

Untuk identifikasi masalah 4 akan dianalisis dengan uji beda rata-rata Independent Samples T Test. Data yang akan dianalisis beda rata-ratanya adalah pendapatan usaha dodol skala rumah tangga dan pendapatan usaha dodol skala kecil. Data diolah dengan program SPSS. Secara matematis, untuk mendapatkan t hitung digunakan rumus sebagai berikut.

� = �1 − �2 �(�1−1)�12 + (�2−1)�22 �1+�2−2 � 1 �1+ 1 �2� Keterangan :

X1 : Rata-rata pendapatan usaha dodol skala rumah tangga X2 : Rata-rata pendapatan usaha dodol skala kecil

n1 : Besar sampel usaha dodol skala rumah tangga n2 : Besar sampel usaha dodol skala kecil

�12 : Varian dari usaha dodol skala rumah tangga �22 : Varian dari usaha dodol skala kecil

Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut :

Jika t hitung > t tabel atau sig < 0.05, maka H0 tolak dan H1 diterima Jika t hitung < t tabel atau sig > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak

H0 : Tidak ada perbedaan pendapatan usaha dodol skala rumah tangga dengan skala kecil.

H1 : Ada perbedaan pendapatan usaha dodol skala rumah tangga dengan skala kecil.

Defenisi dan Batasan Operasional

Untuk menjelaskan dan menghindari kesalah pahaman dalam penelitian, maka dibuat defenisi dan batasan operasional sebagai berikut :

Defenisi

1. Agroindustri dodol adalah usaha pengolahan bahan baku berupa tepung ketan, gula, dan kelapa (santan) menjadi dodol.

2. Pengusaha dodol adalah orang yang melakukan kegiatan pengolahan bahan baku berupa tepung ketan, gula, dan kelapa (santan) menjadi dodol.

3. Biaya produksi adalah biaya – biaya yang dikeluarkan selama proses produksi dodol berlangsung, yang terdiri dari biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variabel cost).

4. Biaya tetap adalah biaya yang besarnya tidak tergantung dengan jumlah produksi dodol, seperti biaya penyusutan peralatan, penyusutan kios, biaya listrik, air dan telefon, serta biaya pemasaran seperti biaya tenaga kerja penjaga kios.

5. Biaya variabel adalah biaya yang besarnya sangat dipengaruhi oleh jumlah produksi dodol, seperti biaya bahan baku utama dan penunjang, biaya bahan bakar, biaya tenaga kerja pengolahan, dan biaya kemasan.

6. Biaya penyusutan adalah biaya yang diperoleh dengan cara membagikan harga beli produk dengan umur ekonomisnya.

7. Penerimaan adalah jumlah produksi dodol dikalikan dengan harga jual dodol yang belum dikurangi dengan biaya produksi.

8. Pendapatan usaha dodol adalah hasil penjualan dodol yang diterima pengusaha setelah dikurangi dengan biaya produksi.

9. Pendapatan keluarga adalah pendapatan usaha dodol ditambahkan dengan upah TKDK yang bekerja dalam usaha tersebut. Pendapatan keluarga yang dimaksud adalah pendapatan keluarga dari usaha dodol bukan dari usaha lain.

Batasan Operasional

1. Daerah penelitian adalah Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.

2. Cita rasa dodol yang dijadikan objek adalah dodol biasa, dodol durian, dodol pandan.

DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN

Dokumen terkait