BAB 2 DESA PADANG DAN UNSUR BUDAYANYA
2.2 Geografi dan Kependudukan
2.2.3 Sumber Daya Air dan Potensi Desa Padang
Sumber daya air yang terdapat di Desa Padang ini berasal dari mata air pegunungan. Dari aliran mata air tersebut kemudian dialirkan ke rumah-rumah penduduk. Kondisi airnya yang bersih dan layak untuk dikonsumsi. Selain dari mata air pegunungan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari, warga Desa Padang juga memanfaatkan sungai untuk mandi, mencuci dan untuk buang air besar.
Curah hujan di Desa Padang secara umum sangat tinggi, rata-rata insensitasnya pada malam hari. Frekuensi hujan di Desa Padang
ini sangat deras dengan disertai petir yang menyambar-nyambar. Dengan kondisi kontur tanah yang berpasir maka air yang jatuh ke tanah langsung bisa diserap.
Wilayah Desa Padang yang banyak dikelilingi pegunungan potensi air cukup tersedia dengan baik. Salah satu tata kelola air gunung ini dimanfaatkan untuk kebutuhan masyarakat. Di Dusun Pantai lestari pemanfaatan air gunung dengan cara dibendung dalam suatu tempat dan dialirkan ke rumah-rumah warga. Pembangunan penampungan air ini merupakan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Kayong Utara. Lokasi sumber air terletak sekitar 1 km dari Dusun Pantai Lestari. Untuk menuju ke lokasi penampungan air tersebut harus berjalan kaki karena masuk gunung dan kemiringan jalan sekitar 45 derajat.
Sistem pengelolaan air masih sangat sederhana, disekitar aliran mata air tersebut dibangun penampungan berupa tembok yang tingginya sekitar 1 meter. Dari tembok penahan air tersebut dibuat aliran air yang terbuat dari pipa besi berlubang-lubang yang fungsinya untuk menyaring air dari sampah dedaunan dan ranting-ranting pohon. Kelemahan dari tata kelola air tersebut adalah hanya terdapat satu penampungan utama, sedangkan jangkauan aliran air ini cukup jauh. Jika dari penampungan utama ini banyak sampah maka akan mempengaruhi debit air yang keluar. Jika dilihat secara umum belum ada sistem manajemen yang baik dalam tata kelola air di Dusun Pantai Lestari ini.
Gambar 2.10
Salah satu tata kelola air di dusun Pantai Lestari Sumber : Dokumentasi Peneliti
Potensi Desa Padang yang melimpah adalah dari hasil laut. Banyak dari warga masyarakat yang menggantungkan pekerjaan di laut. Hampir mayoritas masyarakat Desa Padang berprofesi sebagai nelayan. Untuk menunjang aktifitas ke laut dalam mencari ikan hampir semua warga Desa Padang memiliki perahu baik dalam ukuran yang besar maupun ukuran kecil. Potensi hasil ikan yang memiliki nilai jual yang tinggi adalah cumi-cumi, ikan tengiri, kepiting dan gamad/teripang. Dengan potensi ikan yang banyak di pulau Karimata ini banyak juga nelayan dari Belitung yang mencari ikan di wilayah Karimata. Pada umumnya nelayan luar Desa Padang akan singgah dalam waktu beberapa hari untuk mencari ikan, setelah muatan ikan penuh baru mereka akan kembali ke darah asal untuk menjual hasil ikan tersebut. Melimpahnya ikan di Pulau karimata ini salah satu cara pengelolaannya yakni dijadikan ikan asin. Ikan laut asin ini memiliki nilai jual yang tinggi jika dibandingkan dengan ikan basah/segar. Banyak hasil-hasil laut di Pulau Karimata ini yang dijual ke Pontianak, Ketapang, dan Belitung.
Potensi lain dari Desa Padang adalah Potensi alam yang belum banyak dikembangkan, seperti Tanah Merah, Air Gemuruh dan potensi obat-obatan herbal yang berasal dari hutan. Banyak dari tanaman-tanaman dari hutan yang biasa dimanfaatkan sebagai obat untuk masyarakat sekitar Desa Padang.
Potensi wisata alam Pulau Karimata ini sangat indah dan memiliki pantai-pantai yang belum dikelola dengan baik. Kendala utama untuk menuju ke Pulau Karimata ini adalah akses transportasi yang sulit dan ketersediaan sarana komunikasi yang belum maksimal.
Di Pulau Karimata ini sebenarnya banyak sekali jenis tanaman yang bisa dijadikan obat. Tanaman-tanaman ini tumbuh liar di hutan-hutan di sekitar Desa Padang. Dengan kondisi alam yang sulit akses transportasi ke luar pulau untuk berobat, salah satu pola bertahan hidup yakni dengan cara memanfaatkan tanaman-tanaman yang banyak terdapat di desa Padang ini. Pak Jupri atau orang disini biasa
memanggil beliau dengan Ujang Aweng merupakan cucu dari ahli pengobatan tradisional di Pulau Karimata ini dan namanya sudah terkenal di seluruh Pulau yakni nenek Somo. Cara pengobatan nenek Somo adalah dengan menggunakan ramuan-ramuan yang dibuat sendiri dan bahan-bahannya banyak terdapat di hutan-hutan. Berdasarkan penuturan informan UW, 40 tahun bahwa :
”mungkin nama nenek somo di Jawa sendiri sudah banyak yang tahu mas, dulu disini banyak orang dari Jawa yang kerja kayu pas jaman Suharto, para pekerja itu banyak yang berobat ke nenek Somo, mulai dari sakit pegal-pegal sampai untuk meningkatkan stamina. cara mengobati cukup dijampi dan diberi ramuan-ramuan tradisional. Nenek Somo sebenarnya bukan penduduk asli Karimata, beliau aslinya orang Tambelan/suatu daerah di Riau, dan kemudian menetap di Padang ini”
Berikut ini adalah beberapa tanaman yang bisa digunakan sebagai obat-obatan tradisional. Tempat hidup tanaman ini secara umum banyak terdapat di hutan-hutan, ada juga sebagian tumbuh liar di pinggir-pinggir jalan desa.
Gambar 2.11 Jenis tanaman pasak bumi Sumber : Dokumentasi Peneliti
Pasak bumi secara umum banyak dimanfaatkan untuk obat vitalitas/kebugaran laki-laki. Di hutan Desa Padang banyak terdapat tanaman ini, yang bisa dimanfaatkan dari pasak bumi adalah diambil akarnya untuk pengobatan. Cara mengolahnya adalah akar yang sudah dicuci dengan air bersih kemudian cukup diseduh dengan air panas, setelah agak dingin baru diminum airnya. Rasa dari akar pasak bumi ini sangat pahit sekali, biasanya oleh penduduk di Desa Padang ini digunakan sebagai obat malaria.
Tanaman kacang kuning ini banyak tumbuh di sekitar rumah-rumah penduduk Desa Padang. Jenis tanaman ini digunakan untuk mengobati penyakit kuning. Caranya daun kacang kuning ini digiling dicampur beras, setelah halus dilumurkan ke seluruh badan. Untuk badan yang sudah bengkak-bengkak digunakan daun penjerus dicampur asam laut/daun rukam digiling sampai halus dan dilumurkan ke seluruh badan.
Gambar 2.12
Jenis tanaman kacang kuning Sumber : Dokumentasi Peneliti
Jenis tanaman Sampuk tunggul ini digunakan untuk bengkak perut. Caranya dibersihkan lalu dicincang kecil-kecil, setelah itu dijemur sampai kering. Setelah kering direbus(3 kali rebusan), dan air hasil rebusan diminum.
Jenis tanaman benalu dan belaran tudak digunakan untuk ibu hamil. Caranya dibersihkan lalu dicincang kecil-kecil, setelah itu
Gambar 2.13 Jenis tanaman sampuk tunggul Sumber : Dokumentasi Peneliti
Gambar 2.14
Jenis tanaman benalu dan belaran tudak Sumber : Dokumentasi Peneliti
dijemur sampai kering. Setelah kering direbus(3 kali rebusan), dan air hasil rebusan diminum
Jenis tanaman kelebuk untuk obat kutil. Tanaman ini banyak terdapat di Desa Padang dan tumbuh liar di sekitar rumah-rumah penduduk. Caranya diambil getahnya kemudian ditempelkan/ diteteskan ke kuyil, setelah 3-4 hari sudah bisa lepas sendiri kutilnya
Gambar 2.16
Jenis tanaman mensirak Sumber : Dokumentasi Peneliti Gambar 2.15
Jenis tanaman kelebuk Sumber : Dokumentasi Peneliti
Jenis tanaman mensirak digunakan untuk obat demam menggigil. Tanaman ini banyak terdapat di hutan-hutan Desa Padang. Caranya daun diambil kemudian direbus, dan diminum airnya boleh dicampur jahe dan gula merah
Jenis tanaman leban untuk obat bengkak urat/verises. Caranya kulitnya diasah dengan kapur sirih dan dioleskan ke bagian tubuh yang bengkak uratnya
Gambar 2.18 Jenis tanaman pasak bumi Sumber : Dokumentasi Peneliti
Gambar 2.17 Jenis tanaman leban Sumber : Dokumentasi Peneliti
Jenis tanaman pasak bumi untuk obat demam, malaria, penyakit lemah untuk laki-laki/menambah stamina. Untuk akar yang ukuran besar biasanya oleh masyarakat Desa Padang dibentuk semacam cangkir yang tengah akarnya dilubangi, setelah itu setiap pagi cangkir dari akar pasak bumi tersebut diseduh dengan air panas sampai airnya berubah warna menjadi merah.
Gambar 2.19
Jenis tanaman mampat Sumber : Dokumentasi Peneliti
Jenis tanaman daun mampat untuk obat bisulan. Caranya pucuk daun yang merah diambil, kemudian diremas dan dimasukkan dalam air dan setelah itu diminum airnya.
Gambar 2.20
Jenis tanaman alang-alang Sumber : Dokumentasi Peneliti
Jenis tanaman alang-alang digunakan untuk obat panas dalam. Caranya diambil akar alang-alang di rebus kemudian diminum airnya
Gambar 2.21
Jenis tanaman pohon bantan Sumber : Dokumentasi Peneliti
Jenis tanaman bantan digunakan untuk menghentikan pendarahan. Caranya kulitnya diambil, dibuang kulit luarnya dan diambil bagian kulit dalam baru dicincang kemudian diseduh dengan air panas, setelah agak dingin baru diminum (untuk orang melahirkan/pendarahan), bisa juga digunakan untuk obat luka luar, caranya bagian kulit dalam pohon bantan dicincang langsung ditempelkan di bagian yang luka kemudian ditutup dengan perban, setelah 2-3 hari bisa langsung kering lukanya.