BAB II KAJIAN PUSTAKA TENTANG PENGELOLAAN
B. Fungsi-Fungsi Manajerial dalam Pengelolaan
5. Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber daya manusia adalah harta yang paling penting yang dimiliki oleh suatu organisasi. Sumber daya manusia memiliki peran dan fungsi penting untuk tercapainya tujuan organisasi. Sumber daya manusia mencakup keseluruhan manusia yang ada dalam organisasi tersebut, yakni orang-orang yang terlibat langsung dalam keseluruhan operasional mulai dari level yang paling bawah sampai pada level teratas. Sumber daya manusia dalam sebuah organisasi memiliki peran yang sama meskipun level berbeda. Oleh karena itu diperlukan manajemen sember daya manusia yakni proses serta upaya untuk merekrut, mengembangkan, memotivasi serta mengevaluasi keseluruhan sumber daya manusia dalam mencapai tujuan (Hatul, 2013:184).
Torang (2013:186) mengatakan sumber daya manusia merupakan kontributor strategis utama terhadap semua aktivitas organisasi. Oleh karena itu, setiap organisasi yang ingin berkembang harus mengelola dan mengembangkan sumber daya manusianya dengan baik. Oleh karena itu, secara singkat dapat didefinisikan, sumber daya manusia adalah harta yang paling penting dalam organisasi yang memiliki peran dan fungsi penting untuk tercapainya tujuan organisasi, yang mencakup keseluruhan manusia yang ada dalam organisasi tersebut mulai dari level yang paling bawah sampai pada level teratas. Maka, setiap organisasi yang ingin berkembang harus mengelola dan mengembangkan sumber daya manusianya dengan baik.
b. Prinsip Dasar Pendekatan Sumber Daya Manusia
Menurut Armstrong (1988:1) ada 4 prinsip dasar pendekatan (SDM) terhadap manajemen manusia adalah sebagai berikut:
1) Sumber daya manusia adalah harta yang paling penting yang dimiliki oleh
suatu organisasi, sedangkan manajemen yang efektif adalah kunci bagi keberhasilan organisasi tersebut
2) Keberhasilan ini sangat mungkin dicapai jika peraturan atau kebijaksanaan
dan prosedur yang bertalian dengan manusia dari perusahaan tesebut saling berhubungan, dan membeikan sumbangan terhadap pencapaian tujuan perusahaan dan perencanaan strategis
3) Kultur dan nilai perusahaan, suasana organisasi dan perilaku manajerial yang
berasal dari kultur tersebut akan memberikan pengaruh yang besar terhadap hasil pencapaian yang terbaik
4) Manajemen SDM berhubungan dengan integrasi menjadikan semua anggota
organisasi tersebut terlibat dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
c. Proses Penanganan Sumber Daya Manusia
Dalam penanganan SDM dibutuhkan sebuah manajemen yang baik untuk proses pengelolaannya. Hatul (2013:187) berpendapat ada 3 fungsi utama proses manajemen sumber daya manusia yaitu:
1) Perencanaan Sumber Daya Manusia: perencanaan strategis untuk
mendapatkan dan memelihara kualifikasi sumber daya manusia yang diperlukan bagi organisasi untuk mencapai tujuan.
2) Penyediaan Sumber Daya Manusia: rekrutmen adalah upaya perusahaan untuk
telah ditetapkan dalam perencanaan tenaga kerja. Dalam perekrutan tenaga
kerja ada tiga konsep yang harus diperhatikan adalah: Rekrutmen internal dan
rekrutmen eksternal, rekrutment internal adalah proses mendapatkan tenaga
kerja atau SDM yang dibutuhkan dengan mempertimbangkan tenaga kerja yang sudah ada atau yang sudah dimiliki perusahaan. Sedangkan rekrutment eksternal yaitu perusahaan mendapatkan tenaga kerja atau SDM yang akan ditempatkan pada suatu jabatan tertentu yang diperolehnya dari luar
perusahaan. Tenaga kerja, seleksi tenaga kerja adalah langkah lebih lanjut
setelah perusahaan menetapkan jenis rekrutmen yang akan dilakukan, internal maupun ekstenal. Dengan demikian akan melakukan proses menyeleksi dengan berbagai kriteria untuk bisa memenuhi tuntutan dalam sebuah organisasi diantaranya seleksi administrasi, seleksi kualifikasi, serta seleksi
sikap dan perilaku. Penempatan tenaga kerja, perusahaan perlu benar-benar
memastikan bahwa tenaga kerja yang baru direkrutnya benar-benar siap bergabung dengan perusahaan, tidak saja dari sisi kualifikasinya, tetapi juga kesiapannya bekerja secara tim.
3) Pengembangan Sumber Daya Manusia: secara garis besar, program
pengembangan tenaga kerja dapat dibagi dua, yaitu on the job dan off the job.
Metode on the job bisa berupa kegiatan-kegiatan seperti: Coaching, yaitu
program bimbingan yang diberikan atasan kepada bawahan mengenai
berbagai hal terkait dengan pekerjaan; Planned progression, yaitu program
pemindahan tenaga kerja pada bagian-bagian lain melalui tingkatan-tingkatan
organisasi yang berbeda-beda; Job rotation, yaitu program pemindahan tenaga
kerja ke bagian yang berbeda-beda dan tugas yang berbeda-beda agar tenaga
pada suatu kegiatan, proyek, atau jabatan tertentu untuk periode tertentu;
Program penilaian prestasi atau performance appraisal. Metode off the job
dapat dilakukan diantaranya: Executive development programm, yaitu
program pengiriman manajer atau tenaga kerja untuk berpartisipasi dalam berbagai program khusus di luar perusahaan yang terkait dengan analisis
kasus, simulasi atau metode pembelajaran lainnya; Laboratory training, yaitu
program yang ditujukan kepada tenaga kerja untuk mengikuti program- program berupa simulasi atas dunia nyata yang berkaitan dengan perusahaan;
Organizational development, yaitu program yang mengajak tenaga kerja untuk
berpikir mengenai cara memajukan perusahaan.
d. Penyusunan Personalia atau Kepegawaian(Staffing)
Personalia merupakan salah satu bagian penting dalam sebuah lembaga atau organisasi. Tanpa personalia yang memadai akan mempengaruhi seluruh keberhasilan dan perkembangan organsasi dalam mencapai tujuannya. Demi mencapai tujuan organisasi secara maksimal dibutuhkan penyusunan personalia atau kepegawaian karena personalia adalah orang-orang yang memiliki tenaga, bakat, kemampuan, keahlian, daya kreativitas yang dapat disumbangkan kepada organisasi.
Hani Handoko (2009:233) mengatakan penyusunan personalia adalah fungsi manajemen yang berkenaan dengan penarikan, penempatan, pemberian latihan, dan pengembangan anggota-anggota organisasi. Dalam penyusunan personalia perlu memperhatikan proses dan langkah-langkah yang tepat. Hani
adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan terus menerus untuk menjaga pemenuhan kebutuhan personalia organisasi. Hal-hal yang diperlukan dalam proses penyusunan personalia adalah sebagai berikut:
1) Perencanaan sumber daya manusia dirancang untuk menjamin pemenuhan
kebutuhan personalia.
2) Penarikan (recruitment) yaitu pengadaan calon-calon personalia sesuai dengan
rencana SDM. Metode penarikan yang biasa digunakan meliputi; pengiklanan, rekomendasi dari orang tertentu, penarikan lewat tenaga-tenaga pendidikan, atau kantor penempatan tenaga kerja.
3) Seleksi, mencakup penilaian dan pemilihan diantara calon-calon personalia.
Langkah-langkah yang dapat digunakan dalam prosedur seleksi: a) wawancara
pendahuluan; b) pengumpulan data-data pribadi (biografis); c) pengujian
(testing); d) wawancara yang lebih mendalam; e) pemeriksaan referensi-
referensi prestasi; f) pemeriksaan kesehatan; g) keputusan pribadi; h) orientasi jabatan.
4) Pengenalan dan orientasi, dirancang untuk membantu individu yang terpilih
menyesuaikan diri. Proses ini merupakan proses yang penting karena karyawan baru dihadapkan dengan pekerjaan baru, orang-orang baru, dan situasi baru, maka harus dijelaskan prosedur-prosedur kerja, gambaran umum, sejarah dan sifat organisasi serta manfaat-manfaat yang diperoleh baginya.
5) Latihan dan pengembangan, meningkatkan kemampuan perseorangan dan
kelompok untuk mendorong efektivitas organisasi.
6) Penilaian pelaksanaan kerja, dilakukan dengan membandingkan antara
pelaksanaan kerja perseorangan dan standar-standar atau tujuan yang dikembangkan bagi posisi tersebut.
7) Pemberian balas jasa dan penghargaan, disediakan bagi karyawan sebagai kompensasi pelaksanaan kerja dan sebagai motivasi bagi pelaksanaan kerja di waktu yang akan datang.
8) Perencanaan dan pengembangan karier, yang mencakup promosi, penugasan,
pemecatan, pemberhentian atau pensiun.
6. Pengawasan (Controlling)