Judul skripsi DESKRIPSI PENGELOLAAN YAYASAN MGR. GABRIEL MANEK, SVD LARANTUKA, FLORES TIMUR, NUSA TENGGARA TIMUR dipilih berdasarkan ketertarikan penulis terhadap pengelolaan Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD yang penulis alami saat menjadi anggota yayasan. Pengelolaan yayasan belum menjamin efektivitas dan efisiensi pengembangan yayasan ke arah yang lebih baik. Maka, penulis ingin mendeskripsikan pengelolaan yayasan di bidang penanaman visi, misi, kharisma dan spiritualitas, perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, sumber daya manusia, pengawasan, dan evaluasi serta ingin mengetahui secara lebih mendalam mengenai pengelolaannya agar pelayanan lebih efektif dan efisien.
Pengelolaan yayasan adalah menggerakkan staf yayasan, para kepala sekolah, para guru di sekolah-sekolah dalam mencapai tujuan yayasan dengan menanamkan visi, misi yayasan, kharisma, spiritualitas Kongregasi PRR, melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, memanfaatkan sumber daya manusia, melakukan pengawasan dan mengadakan evaluasi. Penulis meneliti aspek-aspek tersebut untuk mengetahui sejauhmana pengelolaan yayasan selama ini.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Responden dipilih yang sungguh mengetahui dan mengalami langsung tentang pengelolaan yayasan yakni pembina, pengurus dan staf Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD, para kepala sekolah dan para guru yang mengajar di sekolah-sekolah yayasan yang berada di Larantuka dan Lembata berjumlah 83 orang, 69 orang mengisi kuesioner dan 14 orang penulis wawancarai.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penyebaran skala likert, wawancara dan studi dokumen. Skala likert untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi responden terhadap pengelolaan yayasan. Wawancara yang digunakan adalah wawancara semistruktur yakni untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka. Sedangkan studi dokumen, peneliti memegang check list untuk mencari variabel yang sudah ditentukan. Instrumen dikembangkan dengan uji coba terpakai. Dengan taraf signifikansi 0,05 N 69 orang dari total item 135 diperoleh 131 item yang valid dan 4 item tidak valid. Hasil uji reliabilitas diperoleh
Cronbach's Alpha 0.982 yang berarti reliabilitas soal dalam penelitian ini sangat tinggi.
This thesis entitled “DESCRIPTION OF MGR. GABRIEL MANEK, SVD, FOUNDATION MANAGEMENT, LARANTUKA, FLORES TIMUR, NUSA TENGGARA TIMUR”, was chosen based on writer interest in the management of Mgr. Gabriel Manek, SVD Foundation whose the writer experienced when I was a member of that foundation. The foundation management has not yet guaranteed the effectiveness and efficiency of the foundation development to a better direction. Therefore, the writer want to describe the foundation management in the field of emphasizing vision, mission, charisma and spirituality, planning, organizing, coordinating, human resources, monitoring and evaluation as well as curiously about its management in order the services of which would be more effective and efficient.
The foundation management was to pursuit the foundation staffs, head officers, the school teachers in term of achieving the foundation aim at emphasizing the vision, mission of foundation, charisma, spirituality of PRR Congregation, plan making, organizing, coordinating, human resources usage, monitoring and evaluating. The writer investigated those aspects for knowing the management of that foundation so far.
The research type used was descriptive research. The sampling technique used was purposive sampling. The chosen respondent who was really knew and experienced directly about the foundation management namely the leader, the committee and the staffs of Mgr. Gabriel Maneck, SVD Foundation, the head officers and the teachers who were teaching of schools belong to that foundation at Larantuka and Lembata in the amount of 83 people, 69 people filled up the questionnaires and 14 peoples were interviewed by the writer.
The collecting technique used was the spread of likert scale, interview and document study. Likert scale for measuring attitude, opinion, and respondent perception toward the foundation management. The interview used was semistructure interview namely to get a problem to be more transparent. Whereas the document study, the writer keep the check list to find the definite variables. The instrument was developed by the applied trial test. With the significant level of 0.05 N 69 people from total of 135 items, 131 items obtained were valid and 4 items were not valid. The reliability test result obtained was Cronbach's Alpha 0.982 that means the reliability of problem in this research was so high.
The research result of attitude scale showed that the average value of the foundation management from the whole aspects was 444.6232 this means that respondent was still agree with Mgr. Gabriel Manek, SVD Foundation management. The interview results as a whole also showed that the foundation management was still in good criteria although it should be developed and more improved in the several aspects investigated. Therefore it was recomended that the foundation should more improve its management by paying attention to the lack aspects such as the aspects of emphasizing vision, mission, charisma and sprituality, planning, human resources usage and evaluating.
DESKRIPSI PENGELOLAAN YAYASAN MGR. GABRIEL MANEK, SVD LARANTUKA, FLORES TIMUR, NUSA TENGGARA TIMUR
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik
Oleh: Marta Lawi NIM: 111124044
PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
SKRIPSI
DESKRIPSI
PENGELOLAAN YAYASAN
MGR"GABRIEL
MAI{EIq
STDI,ARANTUKA9
FLORESTIMUR"
I\ruSATENGGARA
TIMUR
Dipersiapkan dan ditulis oleh
Marta Lawi
MM:
111124044Telah dipgrtahankan di' depon P.anitiri Pe4guj
i
-r
,, ryd"tanggal
l2Januari20,16dan dinyatakan memenuhi syarat
Ketua
Selaetaris
Anggota
Nama
.'Drs.'[)L
HeryatnoW. lJV., S.J., M.Ed.,,,.:tlfo."pn
fui;ti*to,
SFK.,
M.Pd.
..,,,,,"'''1. FX. Dapiyanta, SFK, h4Pd.
. I --:i, :::.'l r ; i::
2
Dr.tB,.,Asxsnukiya{!,to'Si.,*,,.,t'
3. Drs. F.X. Heqrakro W.
W- S.J.,ItrEd.
Yogyakar4
12 Januari 2016Fakuttas Keguruan dan llmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan dengan tulus, penuh syukur dan bahagia kepada: Para Suster Kongregasi Puteri Reinha Rosari
yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menjalani perutusan studi di Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
serta
v MOTTO
“Kemerdekaan seseorang terletak pada:
menguasai diri sendiri, mengatur kegiatan pikiran dan jiwa,
memilih cara bertindak dan menggunakan cara bertindak yang telah dipilih” (Tang Ke-Sin)
LEMBAR PERI\IYATAAI\
PERSETUJUANPUBLIKASI KARYA
ILMIAH
UNTUK
KEPENTINGAI\ AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama
: Marta LawiNomor
Mahasiswa
:
llll24044
Demi pengernbangan
ilmu
pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaanUniversitas Sanata Dharma
karya
ilmiah
saya yang berjudul
DESKRIPSIPENGELOLAATI
YAYASAI\
MGR.
GABRIEL
MANEK
SVDLARANTUKA,
FLORES
TIMU&
NUSA
TENGGARA
TIMUR
besertaperangkat
yang
diperlukan. Dengan demikian saya memberikan
kepa{aperpustakaan Universitas Sanata Dharma
hak untuk
menyimpan, mengalihkandalam
bentuk media
lain,
mengelolanyadalam bentuk pangkalan
data,mendistribusikarr secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu minta izin dari saya maupun memberikan
royalti selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Dernikian pernyataan
ini
saya buat dengan sebenarnya.Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal L2 larr'uai 2016
Yang menyatakan
Marta Lawi
viii ABSTRAK
Judul skripsi DESKRIPSI PENGELOLAAN YAYASAN MGR. GABRIEL MANEK, SVD LARANTUKA, FLORES TIMUR, NUSA TENGGARA TIMUR dipilih berdasarkan ketertarikan penulis terhadap pengelolaan Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD yang penulis alami saat menjadi anggota yayasan. Pengelolaan yayasan belum menjamin efektivitas dan efisiensi pengembangan yayasan ke arah yang lebih baik. Maka, penulis ingin mendeskripsikan pengelolaan yayasan di bidang penanaman visi, misi, kharisma dan spiritualitas, perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, sumber daya manusia, pengawasan, dan evaluasi serta ingin mengetahui secara lebih mendalam mengenai pengelolaannya agar pelayanan lebih efektif dan efisien.
Pengelolaan yayasan adalah menggerakkan staf yayasan, para kepala sekolah, para guru di sekolah-sekolah dalam mencapai tujuan yayasan dengan menanamkan visi, misi yayasan, kharisma, spiritualitas Kongregasi PRR, melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, memanfaatkan sumber daya manusia, melakukan pengawasan dan mengadakan evaluasi. Penulis meneliti aspek-aspek tersebut untuk mengetahui sejauhmana pengelolaan yayasan selama ini.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Responden dipilih yang sungguh mengetahui dan mengalami langsung tentang pengelolaan yayasan yakni pembina, pengurus dan staf Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD, para kepala sekolah dan para guru yang mengajar di sekolah-sekolah yayasan yang berada di Larantuka dan Lembata berjumlah 83 orang, 69 orang mengisi kuesioner dan 14 orang penulis wawancarai.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penyebaran skala likert, wawancara dan studi dokumen. Skala likert untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi responden terhadap pengelolaan yayasan. Wawancara yang digunakan adalah wawancara semistruktur yakni untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka. Sedangkan studi dokumen, peneliti memegang check list untuk mencari variabel yang sudah ditentukan. Instrumen dikembangkan dengan uji coba terpakai. Dengan taraf signifikansi 0,05 N 69 orang dari total item 135 diperoleh 131 item yang valid dan 4 item tidak valid. Hasil uji reliabilitas diperoleh Cronbach's Alpha 0.982 yang berarti reliabilitas soal dalam penelitian ini sangat tinggi.
ix ABSTRACT
This thesis entitled “DESCRIPTION OF MGR. GABRIEL MANEK, SVD, FOUNDATION MANAGEMENT, LARANTUKA, FLORES TIMUR, NUSA TENGGARA TIMUR”, was chosen based on writer interest in the management of Mgr. Gabriel Manek, SVD Foundation whose the writer experienced when I was a member of that foundation. The foundation management has not yet guaranteed the effectiveness and efficiency of the foundation development to a better direction. Therefore, the writer want to describe the foundation management in the field of emphasizing vision, mission, charisma and spirituality, planning, organizing, coordinating, human resources, monitoring and evaluation as well as curiously about its management in order the services of which would be more effective and efficient.
The foundation management was to pursuit the foundation staffs, head officers, the school teachers in term of achieving the foundation aim at emphasizing the vision, mission of foundation, charisma, spirituality of PRR Congregation, plan making, organizing, coordinating, human resources usage, monitoring and evaluating. The writer investigated those aspects for knowing the management of that foundation so far.
The research type used was descriptive research. The sampling technique used was purposive sampling. The chosen respondent who was really knew and experienced directly about the foundation management namely the leader, the committee and the staffs of Mgr. Gabriel Maneck, SVD Foundation, the head officers and the teachers who were teaching of schools belong to that foundation at Larantuka and Lembata in the amount of 83 people, 69 people filled up the questionnaires and 14 peoples were interviewed by the writer.
The collecting technique used was the spread of likert scale, interview and document study. Likert scale for measuring attitude, opinion, and respondent perception toward the foundation management. The interview used was semistructure interview namely to get a problem to be more transparent. Whereas the document study, the writer keep the check list to find the definite variables. The instrument was developed by the applied trial test. With the significant level of 0.05 N 69 people from total of 135 items, 131 items obtained were valid and 4 items were not valid. The reliability test result obtained was Cronbach's Alpha 0.982 that means the reliability of problem in this research was so high.
The research result of attitude scale showed that the average value of the foundation management from the whole aspects was 444.6232 this means that respondent was still agree with Mgr. Gabriel Manek, SVD Foundation management. The interview results as a whole also showed that the foundation management was still in good criteria although it should be developed and more improved in the several aspects investigated. Therefore it was recomended that the foundation should more improve its management by paying attention to the lack aspects such as the aspects of emphasizing vision, mission, charisma and sprituality, planning, human resources usage and evaluating.
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Mahakuasa atas limpahan berkat dan kasihNya bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul DESKRIPSI PENGELOLAAN YAYASAN MGR. GABRIEL MANEK, SVD LARANTUKA, FLORES TIMUR, NUSA TENGGARA TIMUR. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada program studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penulis memilih judul tersebut dengan harapan dapat memberi sumbangan kepada Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD dalam mengelola yayasan dengan menggunakan sumber daya yang terbatas namun berkualitas demi tercapainya tujuan pengembangan yayasan melalui kemampuan untuk mengelola yayasan agar semakin berkembang.
Penulis menyadari bahwa skripsi tidak mungkin selesai tanpa campur tangan Tuhan dan bantuan serta dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, dengan ikhlas dan penuh kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Drs. FX. Heryatno Wono Wulung, SJ, M.Ed selaku Kaprodi IPPAK Universitas Sanata Dharma, sekaligus selaku dosen penguji III yang memberikan dukungan dalam seluruh proses penyelesaian skripsi ini.
2. Bapak FX. Dapiyanta, SFK, M.Pd., selaku dosen pembimbing utama yang setia mendampingi, membimbing dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
xi
4. Para Rama dan segenap staf dosen yang telah mendukung penulis selama menjalani perkuliahan di IPPAK dengan pengetahuan, ketrampilan dan spiritualitas sebagai seorang pewarta.
5. Seluruh karyawan Prodi IPPAK yang secara tidak langsung telah mendukung dan memberi dorongan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Suster Pemimpin Umum dan Dewan Pimpinan Umum Kongregasi Puteri Reinha Rosari yang telah mengutus penulis untuk menjalani perutusan di Prodi IPPAK Universitas Sanata Dharma.
7. Sr. M. Madeleine, PRR selaku ketua yayasan, serta pembina, pengurus dan staf Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD yang telah mendukung dan membantu penulis selama menjalani proses penelitian.
8. Para kepala sekolah dan para guru TK, SD, dan SMP asuhan Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD di Larantuka, Riangkemie dan Lewoleba yang telah mendukung penulis dalam penelitian dengan mengisi kuesioner dan wawancara.
9. Sr. M. Yusta PRR selaku pemimpin komunitas dan segenap anggota komunitas biara pusat PRR Lebao, Larantuka yang bersedia menerima dan melayani penulis selama penelitian berlangsung.
10.Sr. M. Bernadet, PRR (Alm.) yang sangat mendukung penulis mulai dari pengambilan judul sampai dengan penelitian.
11.Pemimpin komunitas dan segenap anggota komunitas PRR Magnifikat Pringgolayan, Yogyakarta yang telah mendukung penulis.
13. Para penjasa
dan
penderma serta semuapihak
yangtidak
dapat penulissebutkan satu per satu yang telah memberikan dukungan dalam bentuk apapun
bagi penulis.
14. Keluarga: Bapa, mama, adik-adik dan keluarga besar yang selalu mendukung
penulis dengan doa, perhatian
dan
sapaanyang
meneguhkanmulai
daripenulis menjalani proses perkuliahan sampai dengan penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi
ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karenaitu
dengan rendahhati
penulis mengharapkan saran dankritik
yang bersifatme,mbangun demi perbaikan skripsi
ini.
Semoga skripsiini
dapat bermanfaat bagiparapembaca.
Yogyakarta, 12 J anuai 20t 6
Penulis
fiW
Marta Lawi
xiii DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ………....
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... HALAMAN PENGESAHAN ………... HALAMAN PERSEMBAHAN ………... MOTTO ………... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………... PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ……….... ABSTRAK ………...
ABSTRACT ………...
KATA PENGANTAR ………... DAFTAR ISI ……….... DAFTAR SINGKATAN ………... DAFTAR TABEL ……….... DAFTAR GRAFIK ……….. DAFTAR GAMBAR ………...
i ii iii iv v vi vii vi ix x xiii xix xxii xv xvi BAB I PENDAHULUAN ………....
A. Latar Belakang Masalah ……….... B. Identifikasi Masalah ……….. C. Pembatasan Masalah ………... D. Rumusan Masalah ………... E. Tujuan Pulisan ... F. Manfaat Penulisan ....……….. G. Metode Penulisan ………... H. Sistematika Penulisan ……….... BAB II KAJIAN PUSTAKA TENTANG PENGELOLAAN
YAYASAN ... A. Pengelolaan Yayasan ………... 1. Pengertian Pengelolaan Yayasan ………...
xiv
2. Tingkatan Pengelolaan ……….... B. Fungsi-Fungsi Manajerial dalam Pengelolaan ………...
1. Perencanaan (Planning) ……….. a. Pengertian Perencanaan ………... b. Tujuan Perencanaan ………... c. Manfaat Perencanaan ………... d. Jenis-Jenis Perencanaan ………... e. Tahap-Tahap Perencanaan ………... 2. Pengorganisasian (Organizing) ………... a. Pengertian Pengorganisasian ………... b. Proses Pengorganisasian ……….... c. Konsep-Konsep Pengorganisasian ………... d. Struktur Organisasi ………... e. Pengklasifikasian dan Pengelompokkan Aktivitas …….... 3. Kepemimpinan (Leadership) ...
a. Pengertian Kepemimpinan ………... b. Fungsi Kepemimpinan ………... c. Gaya Kepemimpinan ………... d. Ciri-Ciri Pemimpin yang Efektif ……….... e. Roh Kepemimpinan ………... 4. Koordinasi (Coordination) ……….. a. Pengertian Koordinasi ……….... b. Kebutuhan akan Koordinasi ………... c. Pedoman Koordinasi ………... d. Pendekatan Pencapaian Koordinasi yang Efektif ……... e. Meningkatkan Koordinasi Potensial ………... f. Pelaksanaan Koordinasi ………... 5. Sumber Daya Manusia (SDM) ……….... a. Pengertian Sumber Daya Manusia ………... b. Prinsip Dasar Pendekatan Sumber Daya Manusia ……... c. Proses Penanganan Sumber Daya Manusia ………...
xv
d. Penyusunan Personalia atau Kepegawaian (Staffing) ….... 6. Pengawasan (Controlling) ………... a. Pengertian Pengawasan ………... b. Tipe-Tipe Pengawasan ………... c. Tahap-Tahap Proses Pengawasan ………... 7. Evaluasi (Evaluation) ……….. BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………...
A. Jenis Penelitian ……….. B. Tempat dan Waktu Penelitian ………... 1. Tempat Penelitian ……….... 2. Waktu Penelitian ……….…….... C. Populasi dan Sampel Penelitian ……… 1. Populasi Penelitian ……….. 2. Sampel Penelitian ……….... D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ……….... 1. Variabel Penelitian ……….. 2. Definisi Konseptual Variabel ……….. 3. Definisi Operasional Variabel ………... 4. Teknik Pengumpulan Data ……….. a. Angket (Kuesioner) ………... b. Wawancara (Interview) ………... c. Dokumentasi (Studi Dokumen) ………... 5. Instrumen Penelitian ……….... a. Kisi-kisi Kuesioner, Wawancara dan Studi Dokumen …... b. Pengembangan Instrumen ………... E. Teknik Analisis Data ………... BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………... A. Hasil Penelitian ………... 1. Deskripsi Data Pengelolaan Yayasan ………... a. Deskripsi Data Keseluruhan Pengelolaan Yayasan …….... b. Deskripsi Data Aspek Menanamkan Visi, Misi Yayasan
xvi
serta Kharisma dan Spiritualitas Kongregasi PRR ……... c. Deskripsi Data Aspek Membuat Perencanaan …………... d. Deskripsi Data Aspek Melakukan Pengorganisasian ….... e. Deskripsi Data Aspek Melakukan Koordinasi ………... f. Deskripsi Data Memanfaatkan Sumber Daya
Manusia ... g. Deskripsi Data Aspek Melakukan Pengawasan ………... h. Deskripsi Data Aspek Mengadakan Evaluasi ………….... 2. Hasil Wawancara ……….... a. Aspek menanamkan visi, misi yayasan serta kharisma
dan spiritualitas Kongregasi PRR …………... b. Aspek membuat perencanaan ……….... c. Aspek melakukan pengorganisasian ………... d. Aspek melakukan koordinasi ………... e. Aspek memanfaatkan sumber daya manusia ………... f. Aspek melakukan pengawasan ………... g. Aspek mengadakan evaluasi ………... 3. Hasil Studi Dokumen ……….. 4. Temuan Khusus Studi Dokumen ………...………... a. Visi dan Misi Yayasan ………... b. Pertemuan Suster-suster Guru Puteri Reinha Rosari ..…... c. Program Kerja Yayasan ………... d. Struktur Organisasi Yayasan ………... e. Persiapan dan Pelaksanaan RAKER ………... f. Kesepakatan RAKER tahun 2006 ………... g. Peraturan Kepegawaian Karya Pendidikan ……….... h. Laporan Keadaan Sekolah ………... i. Laporan-Laporan Yayasan ………... 5. Temuan Umum Studi Dokumen ………... a. Pengertian Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD ………... b. Sejarah Singkat Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD …...
xvii
c. Kharisma dan Spiritaulitas Kongregasi PRR ………….... d. Visi dan Misi Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD …….. e. Kepemimpinan dalam Yayasan Mgr. Gabriel Manek,
SVD ………... f. Spesialisasi Kerja Yayasan Mgr. Gabriel Manek,
SVD ... B. Pembahasan Hasil Penelitian ………....
1. Pembahasan Hasil Penelitian Pengelolaan Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD Berdasarkan Data
Keseluruhan ……….... 2. Pembahasan Hasil Penelitian Pengelolaan Yayasan
Mgr. Gabriel Manek, SVD Berdasarkan Data
Setiap Aspek ………... a. Aspek Menanamkan Visi, Misi Yayasan serta Kharisma
dan Spiritualitas Kongregasi PRR …………... b. Aspek Membuat Perencanaan ………... c. Aspek Melakukan Pengorganisasian ……….... d. Aspek Melakukan Koordinasi ………... e. Aspek Memanfaatkan Sumber Daya Manusia ………... f. Aspek Melakukan Pengawasan ………... g. Aspek Mengadakan Evaluasi ……….... 3. Rangkuman Hasil Pembahasan ………... C. Aspek Kateketis Pengelolaan Yayasan Mgr. Gabriel Manek,
SVD ………... D. Keterbatasan Penelitian ………... BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………...
A. Kesimpulan ………...
B. Saran ………...
DAFTAR PUSTAKA ……….. LAMPIRAN
Lampiran 1: Surat Ijin Penelitian ... Lampiran 2: Surat Keterangan Selesai Penelitian ... Lampiran 3: Contoh Kuesioner ...
xviii
Lampiran 4: Contoh Jawaban Responden ... Lampiran 5: Instrumen Wawancara ... Lampiran 6: Hasil Wawancara ... Lampiran 7: Statistik Frekuensi ...
xix
DAFTAR SINGKATAN
A. Singkatan Teks Kitab Suci
Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang diselenggarakan oleh Lembaga Alkitab Indonesia.
Flp : Filipi Gal : Galatia Kis : Kisah Para Rasul
Luk : Lukas
Mrk : Markus
Rom : Roma
Yoh : Yohanes
B. Singkatan Dokumen Gereja CT : Catechesi Tradendae
Anjuran Apostolik Sri Paus Yohanes Paulus II kepada para uskup, klerus, dan segenap umat beriman tentang katekese masa kini. Naskah Asli Tanggal 16 Oktober 1979. Diterjemahkan tahun 1992, oleh R. Hardawiryana, SJ
EN : Evangelii Nuntiandi
xx
Desember 1975. Diterjemahkan tahun 2003, oleh J. Hadiwikarta, Pr
C. Singkatan Lain
AD : Anggaran Dasar
Art : Artikel
ART : Anggaran Rumah Tangga
Br : Bruder
Bpk : Bapak
DPR : Dewan Perwakilan Rakyat
FIC : Fratres Immaculatae Conceptionis Beatae Mariae Virginis (Kongregasi Para Bruder Santa Perawan Yang
Dikandung Tak Bernoda) HAM : Hak Asasi Manusia JABATAN : Jawa, Bali, Kalimantan Kaltim : Kalimantan Timur KBM : Kegiatan Belajar Mengajar Konst : Konstitusi
KWI : Konferensi Waligereja Indonesia
Mgr : Monsignor
MU : Musyawarah Umum
xxi
PKKI : Pertemuan Kateketik antar Keuskupan se-Indonesia PRR : Puteri Reinha Rosari
RAKER : Rapat Kerja
RENSTRA : Rencana Strategi
SD : Sekolah Dasar
SDK : Sekolah Dasar Katolik SDM : Sumber Daya Manusia
SK : Surat Keputusan
SMA : Sekolah Menengah Atas
SMAK : Sekolah Menengah Atas Katolik SMP : Sekolah Menengah Pertama
SMPK : Sekolah Menengah Pertama Katolik
Sr : Suster
Sta : Santa
SVD : Societas Verbi Devini (Serikat Sabda Allah) TK : Taman Kanak-kanak
xxii DAFTAR TABEL Halaman Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8 3.9 3.10 3.11 3.12 3.13 3.14 3.15 3.16 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : :
Skor Alternatif Jawaban Variabel Pengelolaan Yayasan ... Kisi-kisi Instrumen Kuesioner Pengelolaan Yayasan ... Kisi-kisi Instrumen Wawancara Pengelolaan Yayasan ... Panduan Studi Dokumen Pengelolaan Yayasan... Keterangan Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas dengan Taraf Signifikansi ...
Case Processing Summary...
Reliability Statistics ...
Rumus Penentuan Kriteria ... Kriteria Nilai Keseluruhan ... Kriteria Aspek Menanamkan Visi, Misi Yayasan serta Kharisma dan Spiritualitas Kongregasi PRR ... Kriteria Aspek Membuat Perencanaan ... Kriteria Aspek Melakukan Pengorganisasian ... Kriteria Aspek Melakukan Koordinasi ... Kriteria Aspek Memanfaatkan Sumber Daya Manusia ... Kriteria Aspek Melakukan Pengawasan ... Kriteria Aspek Mengadakan Evaluasi ... Rangkuman Statistik Deskripsi Data Keseluruhan ... Kriteria Data Keseluruhan Pengelolaan Yayasan ... Rangkuman Statistik Deskripsi Data Aspek Menanamkan Visi, Misi Yayasan serta Kharisma dan Spiritualitas Kongregasi PRR ... Kriteria Data Aspek Menanamkan Visi, Misi Yayasan serta Kharisma dan Spiritualitas Kongregasi PRR ... Kriteria Data per-Item Aspek Menanamkan Visi, Misi Yayasan serta Kharisma dan Spiritualitas Kongregasi PRR ... Rangkuman Statistik Deskripsi Data Aspek Membuat Perencanaan ... Kriteria Data Aspek Membuat Perencanaan ...
xxiii Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel 4.8 4.9 4.10 4.11 4.12 4.13 4.14 4.15 4.16 4.17 4.18 4.19 4.20 4.21 4.22 4.23 4.24 4.25 : : : : : : : : : : : : : : : : : :
Kriteria Data per-Item Aspek Membuat Perencanaan ... Rangkuman Statistik Deskripsi Data Aspek Melakukan Pengorganisasian ... Rangkuman Statistik Deskripsi Data Aspek Melakukan Pengorganisasian ... Kriteria Data per-Item Aspek Melakukan Pengorganisasian ... Rangkuman Statistik Deskripsi Data Aspek Melakukan Koordinasi ... Kriteria Data Aspek Melakukan Koordinasi ... Kriteria Data per-Item Aspek Melakukan Koordinasi ... Rangkuman Statistik Deskripsi Data Aspek Memanfaatkan Sumber Daya Manusia ... Kriteria Data Aspek Memanfaatkan Sumber Daya Manusia... Kriteria Data per-Item Aspek Memanfaatkan Sumber Daya Manusia ... Rangkuman Statistik Deskripsi Data Aspek Melakukan Pengawasan ... Kriteria Data Aspek Melakukan Pengawasan ... Kriteria Data per-Item Aspek Melakukan Pengawasan ... Rangkuman Statistik Deskripsi Data Aspek Mengadakan Evaluasi ... Kriteria Data Aspek Mengadakan Evaluasi ... Kriteria Data per-Item Aspek Mengadakan Evaluasi ... Hasil Studi Dokumen Keseluruhan Aspek ... Rangkuman Hasil Pembahasan Data Kuesioner, Wawancara dan Studi Dokumen ...
xxiv DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10 4.11 4.12 4.13 4.14 4.15 : : : : : : : : : : : : : : :
Frekuensi Data Keseluruhan Pengelolaan Yayasan ... Frekuensi Data Aspek Menanamkan Visi, Misi Yayasan serta Kharisma dan Spiritualitas Kongregasi PRR ... Kriteria Data per-Item Aspek Menanamkan Visi, Misi Yayasan serta Kharisma dan Spiritualitas Kongregasi PRR ... Frekuensi Data Aspek Membuat Perencanaan ... Kriteria Data per-Item Aspek Membuat Perencanaan ... Frekuensi Data Aspek Melakukan Pengorganisasian ... Kriteria Data per-Item Aspek Melakukan Pengorganisasian ... Frekuensi Data Aspek Melakukan Koordinasi ... Kriteria Data per-Item Aspek Melakukan Koordinasi ... Frekuensi Data Aspek Memanfaatkan Sumber Daya Manusia ... Kriteria Data per-Item Aspek Memanfaatkan Sumber Daya Manusia ... Frekuensi Data Aspek Melakukan Pengawasan ... Kriteria Data per-Item Aspek Melakukan Pengawasan ... Frekuensi Data Aspek Mengadakan Evaluasi ... Kriteria Data per-Item Aspek Mengadakan Evaluasi ...
xxv DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10 4.11 : : : : : : : : : : :
Visi dan Misi Yayasan ... Visi dan Misi Yayasan ... Pertemuan Suster-Suster Guru PRR ... Program Kerja Yayasan ... Struktur Organisasi Yayasan ... Persiapan dan Pelaksanaan RAKER ... Kesepakatan RAKER Tahun 2006 ... Peraturan Kepegawaian Karya Pendidikan ... Laporan Keadaan Sekolah ... Laporan-Laporan Tahunan Yayasan ... Laporan Lima Tahunan Yayasan ...
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi informasi yang makin hari makin terasa
perubahannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia zaman ini. Hal ini
merupakan sebuah tantangan yang tidak dapat terelakkan dari dunia kerja atau
usaha. Perkembangan dan perubahan semacam ini menuntut adanya peningkatan
dalam berbagai aspek kehidupan terutama dalam mengembangkan usaha-usaha
untuk menjadi semakin maju dan berkembang sesuai dengan tuntutan zaman.
Pengembangan dalam berbagai usaha membutuhkan profesionalitas dalam
pengelolaan. Berbicara mengenai pengelolaan, tidak dapat dipisahkan dari istilah
manajemen. Karena manajemen merupakan faktor utama dalam mewujudkan
tujuan sebuah organisasi. Manajemen sangat penting bagi setiap aktivitas individu
atau kelompok dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh
karena itu, manajemen harus berorientasi pada proses (process oriented) yang
berarti bahwa manajemen membutuhkan sumber daya manusia, pengetahuan dan
ketrampilan agar aktivitas lebih efektif dalam mencapai kesuksesan (Torang,
2014:165).
Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting untuk
mencapai tujuan sebuah organisasi atau lembaga. Karena sumber daya manusia
dalam sebuah organisasi merupakan pelaku yang menjalankan tugas dan fungsi
untuk mendesain, memproduksi, dan memberikan pelayanan. Oleh karena itu
Pemberdayaan sumber daya manusia yang berkualitas lebih mengarah
kepada suatu kompetensi yang dimiliki oleh pribadi atau individu dalam sebuah
organisasi, sangat berpengaruh bagi perkembangan organisasi tersebut. Dengan
adanya sumber daya yang baik akan memberikan pengaruh yang sangat besar
dalam menjamin proses pengelolaan sebuah organisasi.
Manajemen perlu didukung oleh sumber daya manusia. Maka
kepemimpinan juga merupakan faktor penting dalam sebuah organisasi karena
pemimpin berfungsi sebagai motor penggerak, pengambil keputusan (decision
marker) dan mengarahkan organisasi agar tetap berjalan sesuai dengan tujuan
pendiriannya. Oleh karena itu seorang pemimpin perlu memiliki ketrampilan dan
kemampuan dalam pembuatan keputusan sehingga keputusan yang diambil
menjamin peningkatan efisiensi kerjanya (Kamaluddin, 2007:1).
Pengelolaan yang baik sebuah organisasi sangat mempengaruhi
keberhasilan organisasi itu sendiri termasuk unit-unit karya yang berada di
dalamnya. Dengan demikian, seorang pemimpin tidak cukup hanya dituntut
kemampuan intelektualnya saja. Kemampuan intelektual harus didukung dengan
berbagai faktor yang lain seperti, memiliki pengaruh untuk menggerakan orang
lain, mampu memberikan motivasi kepada yang dipimpinnya untuk melakukan
tugasnya secara baik sesuai dengan yang telah ditetapkan. Orang-orang yang
dipimpin adalah ujung tombak organisasi, jika mereka tidak bisa bekerja sesuai
dengan target, maka akan mengakibatkan kerancuhan dalam manajemen sebuah
organisasi yang berpusat pada manajer atau pemimpin. Seorang pemimpin perlu
menyadari bahwa gelar atau posisi kepemimpinan tidak banyak nilainya, yang
paling bernilai adalah apakah gaya kepemimpinannya berpengaruh kepada mutu
Berdasarkan uraian di atas, hal-hal yang perlu ditempuh dalam
pengelolaan sebuah organisasi antara lain sebagai berikut: a) menyusun
perencanaan (planning), b) membentuk organisasi kerja (organizing), c)
pelaksanaan dari program kerja (actuating), d) pengawasan dan evaluasi kerja
secara kontinyu (controlling) yang merupakan fungsi dari manajemen (Hani
Handoko, 2009: 10). Oleh sebab itu, fungsi-fungsi manajemen perlu dipahami
dengan baik oleh seorang pemimpin organisasi, karena fungsi-fungsi manajemen
merupakan fungsi kegiatan yang berangkai, bertahap, berkelanjutan dan saling
mendukung satu sama lain. Secara elementer, organisasi tidak bekerja atau
digerakan sendiri, harus ada orang-orang yang bertanggungjawab di dalamnya.
Organisasi tidak selalu berhasil memanfaatkan penilaian kinerja secara
strategis. Salah satu dasarnya adalah para pengelola tidak sepenuhnya memahami
dasar-dasar penilaian kinerja. Sebagian besar pengelola kadang-kadang
menghabiskan waktu untuk mendapatkan kecakapan teknis guna memasuki
organisasi dari pada belajar mengelola sumber daya manusia. Sekalipun begitu
penanganan penilaian kinerja secara trampil dapat membantu para pengelola
mewujudkan tujuannya melalui orang lain. Seorang pemimpin (manajer) perlu
menyadari bahwa jalinan hubungan dan komunikasi antar individu dan organisasi
harus selalu tercipta dengan harmonis sebab hal ini sangat menjamin efektifitas
dan efisiensi kinerja dalam sebuah organisasi. Armstrong dan Baron dalam
Torang (2014:18), berpendapat bahwa kinerja berorientasi pada hasil yang harus
berhubungan dengan tujuan organisasi dan harapan konsumen. Maka dalam
pengelolaan sebuah organisasi sangat dibutuhkan penanganan kinerja secara
Yayasan (foundation) adalah suatu badan hukum yang mempunyai
maksud dan tujuan bersifat sosial, keagamaan dan kemanusiaan, didirikan dengan
memperhatikan persyaratan formal yang ditentukan dalam undang-undang. Di
Indonesia, yayasan diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan. Rapat
paripurna DPR pada tanggal 7 September 2004 menyetujui undang-undang ini,
dan Presiden RI Megawati Soekarnoputri mengesahkannya pada tanggal 6
Oktober 2004. Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD adalah sebuah lembaga
berbadan hukum milik Kongregasi Puteri Reinha Rosari. Yayasan Mgr. Gabriel
Manek, SVD berkedudukan di Larantuka, Kelurahan Pukan Tobi Wangi Bao,
Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur
(Keputusan Menteri HAM Republik Indonesia: 2007:2).
Pada mulanya yayasan ini membawahi semua bidang karya milik
Kongregasi Puteri Reinha Rosari yakni karya Pendidikan, Medis dan Sosial,
dengan jangkauan yang cukup luas yakni di Papua, Kalimantan dan NTT. Dalam
perkembangannya bidang karya medis dan sosial dibuka Yayasan tersendiri
sehingga Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD hanya membawahi karya
pendidikan.
Aktivitas yang dilakukan dalam Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD
secara umum bertujuan mewujudkan semangat Kongregasi Puteri Reinha Rosari
dengan mengutamakan pembentukan jemaat yang partisipatif, memperjuangkan
keadilan dan cinta kasih dengan mengutamakan mereka yang kecil dan lemah.
Mampu mendayagunakan kharisma dan spiritualitas Kongregasi untuk bekerja
sebagai ibu kehidupan yang berpola pada Yesus hamba Yahwe dan Maria hamba
Allah (Martini, 2006:2).
Setiap lembaga tentunya memiliki landasan bergerak, landasan bertindak,
sistem kerja dan tujuan berlembaga yang ingin dicapai. Yayasan Mgr. Gabriel
Manek, SVD memiliki landasan dan sistem kerja serta tujuan yang tertuang dalam
AD/ART, peraturan kepegawaian, serta visi dan misinya.
Berdasarkan pengalaman saat penulis pernah menjadi anggota yayasan,
ada kesan bahwa pengelolaan Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD belum
menjamin efektivitas dan efisiensi pengembangan yayasan ke arah yang lebih
baik. Setiap tahunnya selalu ada program kerja. Para pengurus dan staf yayasan
sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai target-target yang telah
ditentukan, namun tetap saja terbentur dengan kebutuhan-kebutuhan mendesak
misalnya ada masalah di unit-unit karya yang harus segera ditangani, hal ini tentu
saja akan mengubah pola kerja yayasan dan menyimpang dari perencanaan.
Menurut penulis, semua ini terjadi karena personalia di yayasan sangat terbatas
dan kurang kompeten sesuai bidangnya.
Personalia yang ada sejak penulis masih sebagai anggota yayasan sampai
sekarang adalah: seorang ketua, seorang wakil yang merangkap sebagai
bendahara, sekretaris sekaligus menghendel bagian personalia, ketatausahaan serta
pengarsipan. Penulis mengatakan kurang kompeten sesuai bidangnya misalnya
sekretaris bukan berijasah sesuai bidangnya. Keterbatasan personalia dan SDM
dari para pengurus yayasan ini berakibat pada pelayanan yang kurang maksimal.
Penyusunan personalia merupakan salah satu fungsi manajemen. Dalam
diabaikan. Oleh karena itu penyusunan personalia harus ditentukan
persyaratan-persyaratan mental, fisik, dan emosional untuk posisi-posisi jabatan, dan harus
melalui prosedur rekrutmen dengan memperhatikan keahlian, pendidikan, umur,
latihan dan pengalaman (Hani Handoko, 2009:24).
Pola kepemimpinan dalam yayasan yang berubah-ubah karena setiap kali
ada pergantian kepengurusan, bisa menimbulkan kebingungan dalam
mengembangkan yayasan. Setiap pemimpin tentu saja memiliki cara dan
kebijakan tersendiri dalam menggerakkan yayasan. Kadang-kadang ada kesan
pemimpin pengganti kurang mengacu pada program dan hal-hal yang belum
terselesaikan oleh pemimpin sebelumnya. Misalnya pada masa kepemimpinan dua
periode sebelumnya (2001-2007) selalu diadakan rapat berkala bersama pembina
dan pengawas yayasan yang dalam hal ini Pemimpin Umum dan Dewan Pimpinan
Umum Kongregasi PRR. Pada periode 2001-2004 yayasan mengundang
narasumber untuk memberikan pelatihan kebiasaan efektif dan kepemimpinan
kepada para guru, mengupayakan dana untuk pengembangan sekolah-sekolah dari
segi fisik (renovasi dan pembangunan gedung baru) dengan membuat proposal
maupun kebijakan lainnya. Pada periode 2004-2007 mulai diberlakukan sistem
desentralisasi sehingga sebagian keuangan dari unit-unit dikelola langsung oleh
yayasan (Martini, 2005:14). Evaluasi akhir pekan selalu terlaksana, yang
kemudian jarang terjadi. Pada periode 2004-2007 terjadi rapat kerja yayasan
dengan mengundang narasumber dan dihadiri oleh para kepala sekolah dan
pengurus yayasan (Martini, 2006:8). Hal ini tidak menjadi program berkelanjutan
pada periode 2007-2010. Pada periode ini 2007-2010 diadakan penyusunan
Menurut informasi terakhir yang penulis peroleh dari seorang pengurus
yayasan via telepon pada tanggal 04 Februari 2015 mengatakan bahwa sampai
saat ini yayasan belum banyak perubahan, kami tidak tahu akan dikelola seperti
apa yayasan ini. Oleh karena itu, pengurus yayasan saat ini sedang mengusahakan
pembenahan-pembenahan agar kerja yayasan semakin terarah yakni dengan
mengadakan RAKER tahunan dan sedang direncanakan untuk membuat
RENSTRA, pengkaderan tenaga manajemen pendidikan oleh Pimpinan Umum
Kongregasi PRR sebagai pembina yayasan.
Penulis mempelajari kembali laporan-laporan yayasan dan mendengar
gerak majunya yayasan saat ini, kesannya bahwa penanaman visi, misi, kharisma
dan spiritualitas, perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, sumber daya
manusia, pengawasan dan evaluasi dalam Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD
belum dikelola dengan baik, sehingga menjadi kendala dalam pelayanan dan
pengelolaannya.
Melihat dan mengalami kondisi yayasan yang demikian, maka wacana
untuk semakin memahami dan mengetahui pengelolaan yayasan menjadi relevan.
Hani Handoko (2009:10) mengatakan bahwa pengelolaan merupakan proses
dimana tujuan-tujuan organisasi dicapai. Pengelolaan berkaitan erat dengan
manajemen yang merupakan kemampuan dan ketrampilan khusus untuk
melakukan suatu kegiatan, baik bersama orang lain maupun melalui orang lain
dalam mencapai tujuan. Sebuah yayasan yang dikelola dengan baik sangat
memungkinkan peningkatan dalam pelayanannya.
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang diuraikan di atas, penulis
ingin berkontribusi secara intelektual dengan membahasnya lebih mendalam serta
Manek, SVD dalam mengelola yayasan dengan menggunakan sumber daya yang
terbatas namun berkualitas demi tercapainya tujuan pengembangan yayasan
melalui kemampuan untuk mengelola yayasan agar semakin berkembang. Maka
judul skripsi yang ditulis adalah Deskripsi Pengelolaan Yayasan Mgr. Gabriel
Manek, SVD Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan
masalah penulisan sebagai berikut:
1. Bagaimana pengelolaan Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD?
2. Sejauhmana usaha peningkatan pengelolaan Yayasan Mgr. Gabriel Manek,
SVD?
3. Sejauhmana Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD mempergunakan sumber
daya manusia yang ada?
4. Bagaimana personalia yang ada dalam Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD?
5. Pola kepemimpinan yayasan yang seperti apa yang diharapkan?
6. Bagaimana cara meningkatkan pengelolaan Yayasan Mgr. Gabriel Manek,
SVD?
7. Apa yang harus dilakukan agar pengelolaan Yayasan Mgr. Gabriel Manek,
SVD semakin efektif dan efisien?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang sudah diidentifikasi di atas, masalah yang
mendeskripsikan tentang penanaman visi, misi, kharisma dan spiritualitas,
perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, sumber daya manusia yang di
dalamnya termasuk personalia dan kompetensi yang ada dalam yayasan,
pengawasan, dan evaluasi.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang penulis paparkan di atas,
permasalahan pokok yang dibahas dalam skripsi ini adalah menjawab pertanyaan:
1. Bagaimana pengelolaan Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD?
2. Manakah usaha yang diperlukan untuk meningkatkan pengelolaan Yayasan
Mgr. Gabriel Manek, SVD?
E. Tujuan Penulisan
Penulisan ini bertujuan untuk :
1. Mendeskripsikan pengelolaan Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD di bidang
penanaman visi, misi, kharisma dan spiritualitas, perencanaan,
pengorganisasian, koordinasi, sumber daya manusia yang didalamnya
termasuk personalia dan kompetensi yang ada dalam yayasan, pengawasan,
dan evaluasi.
2. Menemukan usaha yang diperlukan untuk meningkatkan pengelolaan Yayasan
Mgr. Gabriel Manek, SVD di bidang penanaman visi, misi, kharisma dan
spiritualitas, perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, sumber daya
F. Manfaat Penulisan
Manfaat yang diharapkan dari penulisan ini adalah:
1. Membantu Yayasan Mgr. Gabriel Manek, SVD untuk menyediakan data
ilmiah mengenai pengelolaan yayasan.
2. Membantu yayasan untuk mengetahui cara mengelola sebuah organisasi agar
semakin berdayaguna.
3. Membantu yayasan untuk mengambil langkah yang tepat demi terwujudnya
tujuan pendiriannya.
4. Sebagai refleksi bagi penulis agar semakin mampu mengelola diri dan
organisasi melalui tugas-tugas yang dipercayakan kepadanya.
G. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan ini yaitu metode deskriptif, yakni
ingin menganalisis dan mendeskripsikan tentang bagaimana pengelolaan Yayasan
Mgr. Gabriel Manek, SVD. Landasan yang dipakai dalam penelitian ini adalah
data hasil kuesioner berskala tertutup sebagai alat pengumpulan data yang pokok.
Penelitian ini juga didukung oleh hasil wawancara dan studi dokumen. Selain itu
penulis juga menggunakan studi pustaka dengan mempelajari kepustakaan yang
dianggap relevan dan mendukung judul yang diangkat penulis.
H. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penulisan skripsi ini, penulis menyusun
pokok-pokok gagasan dengan sistematis. Penulisan skripsi ini terdiri dari 5 bab, dengan
BAB I Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi
masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat
penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisian.
Bab II berisi kajian pustaka yang menguraikan dua bagian pokok yakni:
bagian pertama akan membahas mengenai pengelolaan yayasan yang mencakup
pengertian pengelolaan yayasan, dan tingkatan pengelolaan/ manajemen. Bagian
kedua menguraikan tentang fungsi-fungsi manajerial dalam pengelolaan yang
mencakup perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), kepemimpinan
(leadership), koordinasi (coordination), sumber daya manusia (SDM),
pengawasan (controlling), evaluasi (evaluation).
Bab III membahas mengenai metodologi penelitian yakni jenis penelitian,
tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik dan
instrumen pengumpulan data, teknik analisis data.
Bab IV membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi,
hasil penelitian berdasarkan kuesioner, wawancara, temuan khusus melalui studi
dokumen, temuan umum melalui studi dokumen, pembahasan hasil penelitian,
refleksi kateketis dan keterbatasan penelitian.
Bab V merupakan bagian penutup penulisan skripsi mengenai kesimpulan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
TENTANG PENGELOLAAN YAYASAN
Bab ini penulis menguraikan dua bagian pokok yakni pada bagian pertama
akan membahas mengenai pengelolaan yayasan yang terdiri atas pengertian
pengelolaan yayasan, dan tingkatan pengelolaan/manajemen. Bagian kedua
menguraikan tentang fungsi-fungsi manajerial dalam pengelolaan yang mencakup
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), kepemimpinan
(leadership), koordinasi (coordination), sumber daya manusia (SDM),
pengawasan (controlling), dan evaluasi (evaluation).
A. Pengelolaan Yayasan
1. Pengertian Pengelolaan Yayasan
Pengelolaan berkaitan erat dengan istilah manajemen. Hal ini dapat dilihat
dari beberapa definisi manajemen menurut pandangan para ahli. Hani Handoko
(2009:8) mengutip Stoner mengatakan bahwa manajemen adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para
anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Trimeiningrum (2013:3) mengutip Schermerhorn mengatakan proses
manajemen secara formal diartikan sebagai perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan atau pengarahan, dan pengendalian terhadap penggunaan sumber
daya untuk mencapai tujuan.
Kristianto (2013:1-2) mengutip Hoyle mengartikan manajemen adalah
melakukan koordinasi kegiatan-kegiatan dengan menggunakan sumber daya yang
dimiliki untuk dapat menyelesaikan berbagai tugas organisasi dengan seefisien
mungkin.
Cuthbert mengatakan bahwa manajemen adalah suatu kegiatan yang berkaitan
dengan tanggung jawab untuk mencapai tujuan dengan cara menggerakan orang
lain (Cuthbert dalam Kristianto, 2013:1-2). Sedangkan menurut Glatter
manajemen adalah segala hal yang berkaitan dengan operasional internal lembaga
pendidikan dan berhubungan dengan lingkungannya yaitu masyarakat dimana
lembaga itu berada dan juga berkaitan dengan badan-badan yang mengatur
lembaga pendidikan dimana ia secara formal harus mempertanggung jawabkan
tugasnya (Glatter dalam Kristianto, 2013:1-2).
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dinyatakan bahwa pada dasarnya
manajemen adalah bekerja dengan orang-orang untuk menentukan,
menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan
fungsi-fungsi manajerial yakni perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), penyusunan personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan
kepemimpinan (leading), pengawasan (controlling), dan pengevaluasian
(evaluation).
Yayasan (Foundation) adalah suatu badan hukum yang mempunyai
maksud dan tujuan yang bersifat sosial, keagamaan dan kemanusiaan, yang tidak
mempunyai anggota dan didirikan dengan memperhatikan persyaratan formal
yang ditentukan dalam undang-undang. Di Indonesia, yayasan diatur dalam
Undang-undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang yayasan, dan Undang-undang
Nomor 28 tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 16 Tahun
Berdasarkan pengertian manajemen/pengelolaan dan pengertian yayasan
di atas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan yayasan adalah proses melakukan
kegiatan tertentu dengan menggerakan orang lain dalam mencapai tujuan
organisasi. Dalam proses melakukan kegiatan membutuhkan kemampuan untuk
merencanakan, mengorganisasikan, mengkoordinasikan, memanfaatkan sumber
daya manusia, melakukan pengawasan dan mengevaluasi suatu sistem dalam
mencapai suatu tujuan yayasan yang dipimpin oleh seorang pemimpin. Maka
perlu sebuah aktivitas penataan sumberdaya manusia yang tepat dan bermanfaat
bagi manajemen/pengelolaan serta menghasilkan penataan dari unsur yang ada
dari yayasan.
2. Tingkatan Pengelolaan/Manajemen
Tingkatan manajemen dalam sebuah organisasi dimaksudkan membagi
manajer ke dalam golongan yang berbeda. Tingkatan manajer menunjukkan
tanggung jawab berbeda-beda yang harus diemban oleh masing-masing manajer.
Hal ini sangat penting diperhatikan dan diindahkan oleh semua jenis organisasi.
Menurut Trimeiningrum (2013:6-7), secara umum terdapat tiga tingkatan manajer
yaitu, manajer puncak (top manager), manajer menengah (middle manager) dan
manajer lini pertama (first-line manager). Sedangkan Hani Handoko (2009:17)
membagi tingkatan manajer menjadi tiga golongan, yakni:
a. Manajer lini, merupakan tingkatan paling rendah dalam suatu organisasi yang
memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional. Para manajer ini sering
disebut dengan kepala atau pemimpin (leader), mandor (foremen), dan
b. Manajer menengah, adalah manajer yang membawahi dan mengarahkan
kegiatan-kegiatan para manajer lainnya kadang-kadang karyawan operasional.
Manajer menengah disebut juga manajer departmenen, atau kepala pengawas.
c. Manajer puncak, terdiri dari sekelompok kecil eksekutif yang bertanggung
jawab atas keseluruhan manajemen organisasi. Manajer puncak sering
disebut sebagai direktur, presiden, kepala divisi, wakil presiden senior dan
sebagainya.
Tingkatan manajemen tersebut jika diterapkan dalam yayasan pendidikan
maka tingkatan itu terletak pada organ yayasan yakni pembina, pengurus,
pengawas, yayasan perwakilan dan kepala unit karya. Tingkatan tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut: Manajer lini dalam yayasan pendidikan adalah para
kepala unit karya (kepala sekolah) yang mempunyai tugas dan tanggung jawab
memimpin sebuah unit, membawahi berbagai kegiatan operasional di sekolah
tertentu yang dipimpinnya. Para kepala unit ini mempunyai tanggung kepada
yayasan perwakilan dan kepada pengurus yayasan pusat. Manajer mengengah
dalam yayasan adalah para ketua yayasan perwakilan. Tugas dari ketua yayasan
perwakilan adalah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para kepala
unit yang ada di wilayahnya dan mempunyai tanggung jawab penuh kepada
yayasan pusat. Manajer puncak dalam yayasan adalah pembina, pengurus dan
pengawas. Para manajer puncak dalam yayasan mempunyai tugas dan wewenang
antara lain: Pembina mempunyai kewenangan yang tidak diserahkan kepada
pengurus dan pengawas, yakni memberi keputusan mengenai perubahan
Anggaran Dasar (AD), mengangkat dan memberhentikan anggota pengurus dan
pengawas, menetapkan kebijakan umum berdasarkan AD, mengesahkan program
tahunan. Pengurus, yang termasuk pengurus adalah ketua, sekretaris dan
bendahara yang melaksanakan kepengurusan yayasan. Pengurus yayasan wajib
menyusun program kerja dan rancangan anggaran untuk disahkan oleh Pembina,
memberi penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh pengawas,
menjalankan tugas dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Pengawas, adalah organ yayasan yang melakukan pengawasan dan
memberi nasihat kepada pengurus dalam melaksanakan tugasnya. Pengawas wajib
memeriksa dokumen yayasan, memeriksa pembukuan dan mencocokannya
dengan uang kas, mengetahui segala tindakan yang dilakukan oleh pengurus,
memberi peringatan kepada pengurus (Keputusan Menteri HAM Republik
Indonesia, 2007:20).
B. Fungsi-Fungsi Manajerial dalam Pengelolaan
Berdasarkan pengertian manajemen atau pengelolaan yang telah diuraikan
di atas, bahwa pada dasarnya manajemen adalah bekerja dengan orang-orang
untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi
dengan pelaksanaan fungsi-fungsi manajerial yakni perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), penyusunan personalia atau kepegawaian
(staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading), pengawasan (controlling),
dan pengevaluasian (evaluation). Maka, berikut akan diuraikan fungsi-fungsi
manajemen.
1. Perencanaan (Planning) a. Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan
merupakan proses dasar di mana manajemen memutuskan tujuan dan cara
mencapainya. Perencanaan dalam organisasi adalah esensial, karena kenyataannya
bahwa perencanaan memegang peranan penting dan lebih dibanding fungsi
manajemen yang lain yang sebenarnya hanya menjalankan keputusan-keputusan
perencanaan (Hani Handoko, 2009:77)
Widjaya menguraikan bahwa perencanaan adalah:
Langkah-langkah “apa” (terkait dengan penentuan tujuan) yang akan dilakukan, “mengapa” (berkaitan dengan alasan atau motif perlunya kegiatan itu), “bagaimana” (terkait dengan prosedur kerja sasaran dan biaya) melakukannya, “bilamana” (terkait dengan pelaksanaan kegiatan; penahapan kegiatan sampai dengan selesai), “siapa” (terkait dengan orang-orang yang turut terlibat dalam pelaksanaan kegiatan), “penilaian” (berkaitan dengan kegiatan yang sedang dan telah selesai dilakukan), dan “faktor pendukung dan penghambat” (terkait dengan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pelaksanaan dan kegiatan) untuk maksud penyelesaian dan perubahan rencana agar tujuan dapat tercapai seefektif dan seefisien mungkin (Widjaya dalam Torang 2013:167).
Perencanaan itu suatu proses yang tidak berakhir bila sebuah rencana
sudah ditetapkan, karena sebuah rencana harus diimplementasikan. Selama proses
implementasi rencana-rencana mungkin memerlukan modifikasi agar tetap
berguna. “Perencanaan kembali” kadang-kadang bisa saja terjadi. Oleh karena itu
perencanaan tidak bersifat paten, tetapi harus mementingkan kebutuhan
fleksibilitas, agar mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi baru yang
mungkin berubah dalam proses implementasi.
Sukamti & Rinamurti (2013:25) mengatakan bahwa pada hakikatnya
perencanaan adalah pemilihan (keputusan saat ini) terhadap kondisi masa depan
yang kita kehendaki beserta langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk
mewujudkan kondisi tersebut. Seorang pemimpin yang efektif selalu membuat
terjadi sekarang. Ia membuat perencanaan untuk menanggapinya serta
menyediakan orang-orang untuk melaksanakannya. Tidak adanya perencanaan
strategis, akan menghadapkan orang untuk selalu memberikan reaksi dan
menangani krisis demi krisis (Madya Utama, 2015:25).
Berdasarkan definisi yang sudah diuraikan di atas dapat disimpulkan,
perencanaan adalah: Esensial yang berkaitan dengan pemilihan sekumpulan
kegiatan dan pemutusan terhadap kondisi masa depan tentang apa tujuan yang
akan dilakukan, mengapa perlunya kegiatan tersebut, bagaimana melakukannya,
bilamana pelaksanaan kegiatan dimulai dan selesai, siapa yang akan
melaksanakannya, serta mempertimbangkan faktor-faktor pendukung dan
penghambat dan perlu menyediakan orang-orang untuk melaksanakannya.
b. Tujuan Perencanaan
Sukamti & Rinamurti (2013:27-28) terdapat empat tujuan perencanaan
yakni:
1) Memberikan pengarahan, petunjuk atau pedoman, baik untuk manajer maupun
karyawan.
Dengan rencana semua dapat mengetahui apa saja yang harus mereka capai,
bagaimana cara mencapainya, apa saja yang harus dikerjakan, peralatan apa
yang akan digunakan, dengan siapa harus bekerja sama, serta apa yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Pengarahan yang tertuang dalam
rencana membantu karyawan untuk bekerja tanpa harus menunggu perintah.
Tanpa rencana bisa mengakibatkan orang dapat bekerja sendiri-sendiri, tanpa
2) Mengurangi ketidakpastian (uncertainty) yang berkaitan dengan masa yang
akan datang. Dalam membuat perencanaan perlu ramalan-ramalan (forecast)
yang ketat karena berkaitan dengan waktu ke depan yang penuh dengan
ketidakpastian. Maka dibutuhkan kepekaan dari manajer dalam melakukan
forecast. Hal esensial dari tujuan kedua ini adalah kemampuan manajer untuk
melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan dampak dari
perubahan-perubahan, menetapkan waktu pelaksanaan dan menyusun rencana.
Dengan adanya rencana organisasi akan bekerja mencapai target baik kualitas
maupun kuantitas sesuai dengan jangka waktu yang sudah ditetapkan.
3) Meminimalkan terjadinya pemborosan, baik dari segi waktu, biaya, maupun
energi yang dikeluarkan untuk mencapai produk tertentu. Kerja yang terarah
dan terencana dapat mengurangi terjadinya pemborosan. Misalnya, dalam
lembaga pendidikan tidak ada kelebihan tenaga guru, dengan demikian
biayapun menjadi hemat.
4) Menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya,
yaitu proses pengendalian dan pengevaluasian.
c. Manfaat Perencanaan
Sukamti & Rinamurti (2013:30-31) menguraikan beberapa manfaat dari
perencanaan yakni:
1) Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri terhadap
perubahan-perubahan lingkungan
2) Membantu manajer dalam hal tanggung jawab yang lebih tepat.
4) Memungkinkan para manajer memahami dengan jelas gambaran operasional
keseluruhan
5) Mempermudah para manajer dalam proses kristalisasi kesesuaian pada
masalah-masalah utama
6) Efisiensi menjadi lebih tinggi, penggunaan waktu dan biaya menjadi lebih
hemat.
7) Tujuan menjadi lebih jelas, terinci dan mudah dipahami.
8) Memberikan arah kepada manajer dan nonmanajer.
9) Mengurangi ketidakpastian
10)Meminimalkan pemborosan dan kekosongan
11)Menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam pengendalian.
d. Jenis-Jenis Perencanaan
Sukamti & Rinamurti (2013:33-35) menguraikan jenis-jenis perencanaan
menjadi tujuh jenis yakni:
1) Rencana Strategik: rencana yang diterapkan pada organisasi secara
keseluruhan dan menerapkan tujuan keseluruhan organisasi. Rencana strategik
merupakan program umum untuk mencapai tujuan organisasi dalam
pelaksanaan misi, juga merupakan langkah-langkah untuk menanggapi
perubahan lingkungan yang terjadi terus menerus. Dengan kata lain,
perencanaan strategi merupakan perencanaan jangka panjang yang formal
untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi.
2) Rencana Operasional: merupakan pendefinisian tentang hal-hal yang harus
tujuan strategi tersebut. Misalnya, perencanaan produksi, perencanaan
fasilitas, perencanaan pemasaran, dan perencanaan keuangan.
3) Rencana Jangka Pendek dan Rencana Jangka Panjang: perencanaan dengan
jangka waktu satu tahun atau bahkan kurang dari satu tahun. Sedangkan
perencanaan jangka panjang merupakan perencanaan dengan jangka waktu
lima tahun atau lebih, namun jumlah tahun semakin bervariasi dan cenderung
semakin pendek karena ketidakpastian yang mungkin akan terjadi.
Perencanaan jangka pendek lebih bersifat operasional, sedangkan jangka
panjang bersifat strategis.
4) Rencana Spesifik: rencana yang didefinisikan secara jelas dan tidak
memberikan ruang kepada interpretasi. Rencana ini dibuat untuk mengurangi
ketidakjelasan dan masalah yang terjadi karena kesalahpahaman.
5) Rencana Arahan: rencana fleksibel yang menentukan panduan umum.
6) Rencana Sekali Pakai: rencana yang digunakan satu kali dan ditujukan khusus
untuk memenuhi kebutuhan dalam situasi khusus.
7) Rencana Siaga: rencana yang terus berjalan dan memandu aktifitas-aktifitas
yang dilakukan berulang kali.
e. Tahap-Tahap Perencanaan
Hani Handoko (2009:79) menguraikan empat tahap dasar perencanaan
yakni:
1) Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan: perencanaan dimulai dengan
keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau
Penting mempertimbangkan kebutuhan unit-unit sebagai kelompok kerja dari
yayasan. Tanpa rumusan tujuan yang jelas organisasi tidak dapat
menggunakan sumber daya yang ada secara efektif.
2) Merumuskan keadaan saat ini: sangat penting memahami posisi organisasi
saat ini untuk mempertimbangkan sumber daya yang tersedia demi mencapai
tujuan. Karena tujuan dan rencana menyangkut waktu yang akan datang.
Tahap ini memerlukan informasi mengenai hal-hal yang dibutuhkan di unit
kerja, maka perlu komunikasi dalam lembaga atau dengan unit-unit karya.
3) Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan: segala kekuatan dan
kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasi untuk
mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu
faktor-faktor intern dan ekstern yang dapat membantu tercapainya tujuan
organisasi harus diketahui terlebih dahulu supaya menghindari timbulnya
masalah dalam pelaksanaan sebuah rencana. Hal ini merupakan bagian
esensial dari proses perencanaan.
4) Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan:
tahap ini merupakan tahap pemilihan alternatif kegiatan-kegiatan.
Jenis-jenis kegiatan diinventarisasi kemudian ditentukan berdasarkan
prioritas dalam program-program. Berdasarkan alternatif-alternatif kegiatan yang
sudah diinventarisasi, manajer akhirnya melakukan pengambilan keputusan.
Keputusan yang diambil akan mengubah dari potensi menjadi kinerja. Kinerja
yang efisien dan efektif adalah tujuan manajemen. Keputusan yang sudah diambil
harus dilembagakan dan dikerjakan bersama-sama di dalam organisasi agar
pengelompokan tugas, tanggung jawab, sumber daya, dan kepemimpinan. Hal ini
dapat dilakukan jika didukung dengan struktur organisasi yang memenuhi
prinsip-prinsip manajemen.
2. Pengorganisasian (organizing)
a. Pengertian Pengorganisasian
Hani Handoko (2009:168) mengatakan pengorganisasian merupakan suatu
proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta
membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara anggota organisasi agar tujuan
organisasi dapat dicapai dengan efisien. Maka yang perlu dilakukan dalam proses
ini adalah perincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan, pembagian beban
pekerjaan menjadi bagian-bagian yang dapat dilaksanakan oleh satu orang yang
tidak terlalu berat dan tidak terlalu ringan sehingga dapat diselesaikan secara
efisien, pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk
mengkoordinasikan pekerjaan para anggota menjadi kesatuan yang terpadu dan
harmonis demi mengurangi ketidakefisienan dan konflik-konflik yang merusak.
Pengorganisasian merupakan sebuah aktivitas penataan sumberdaya
manusia yang tepat dan bermanfaat bagi manajemen dan menghasilkan penataan
dari unsur yang ada dari organisasi. Menurut Samuel, pengorganisasian adalah:
Proses, di mana ditetapkan penggunaan teratur, semua sumber daya di dalam sistem manajemen yang ada. Penggunaan tersebut, menekankan pencapaian sasaran-sasaran sistem manajemen yang bersangkutan, dan ia bukan saja membantu membuat sasaran-sasaran menjadi jelas, tetapi ia menjelaskan pula sumber-sumber daya macam apa akan digunakan untuk mencapainya (Samuel dalam Winardi, 2009:22).
Pengorganisasian (organizing) adalah suatu aktivitas yang berkaitan
sehingga dapat membuat pembagian-pembagian siapa melakukan apa, siapa
berada di mana, serta siapa melapor kepada siapa dalam hubungan pekerjaan.
Situasi tersebut sangat berarti bagi siapapun yang berada di dalam organisasi
karena mereka akan memahami posisi dan tanggung jawab masing-masing.
Aktivitas pengorganisasian memungkinkan penugasan-penugasan kepada
kelompok atau individu/karyawan karena pedomannya yang jelas siapa
melakukan apa (Vita & Supriyono, 2013:62).
Menurut Syafaruddin, pengorganisasian adalah proses di mana pekerjaan
di bagi dalam komponen-komponen yang dapat ditangani demi tercapainya tujuan
yang telah ditetapkan. Pengorganisasian adalah proses pengurusan; mencakup
pembagian pekerjaan yang harus dikerjakan, pengalokasian sumber daya yang
dapat memberikan bantuan, mengkoordinir pekerjaan untuk mencapai hasil
(Syafrudin dalam Kristianto, 2013:9).
Berdasarkan uraian di atas jelaslah bahwa pengorganisasian merupakan
sebuah investasi dari mana sistem manajemen harus mendapatkan imbalan.
Apabila organisasi dijalankan dengan tepat maka sumber daya tersebut akan
memperbesar efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaannya.
b. Proses Pengorganisasian
Winardi (2009:24) mengutip Saul menguraikan proses pengorganisasian
ke dalam lima langkah pokok yakni:
1) Melaksanakan refleksi tentang rencana-rencana dan sasaran-sasaran.
2) Menetapkan tugas-tugas pokok.
4) Mengalokasi sumber-sumber daya dan petunjuk-petunjuk untuk tugas-tugas
bagian tersebut.
5) Mengevaluasi hasil-hasil dari strategi pengorganisasian yang diimplementasi.
c. Konsep-Konsep Pengorganisasian
Dalam melakukan pengorganisasian perlu diketahui konsep-konsep dasar
yang menyertainya. Vita & Supriyono (2013:63) menguraikan konsep-konsep
pengorganisasian antara lain:
1) Kewenangan (Authority): hak yang dimiliki seseorang (manajer/pemimpin)
untuk membuat keputusan, memberikan perintah serta mengalokasikan
sumber daya yang dimiliki organisasi. Dengan demikian seorang
manajer/pemimpin memiliki kuasa untuk mengambil keputusan yang
dianggap bermanfaat bagi pencapaian tujuan organisasi.
2) Kekuasaan (Power): kemampuan menggunakan pengaruh di dalam
organisasi. Kemampuan ini dapat berasal dari kepemilikan, posisi atau
jabatan sah di dalam organisasi, kemampuan memberikan imbalan maupun
hukuman, atau kemampuan menjadikan diri sebagai panutan bagi orang lain.
3) Rentang kendali (Span of control): rentang kendali disebut juga rentang
manajemen pada dasarnya menggambarkan jumlah bawahan langsung yang
dapat dikendalikan atau diawasi seseorang secara efektif. Rentang kendali
dapat bersifat lebar atau sempit. Rentang kendali lebar berarti seorang
pemimpin membawahi banyak bawahan secara langsung, sedangkan rentang <