BAB V. ANALISIS RANTAI PASOK
5.3. Sumber Daya Rantai
Sarana dan infrastruktur dalam sumberdaya rantai pasok kelapa sawit, terdiri atas areal perkebunan, kondisi jalan, bangunan pabrik pengolah kelapa sawit, bangunan pabrik pengolah CPO, sarana transportasi dan sarana penyimpanan produk di pelabuhan. Ketersediaan lahan sawit di Indonesia tersebar di hampir seluruh pulau, data tersaji pada Tabel 21.
PT ASL terletak di disebelah timur laut kota Bangko, sebelah Tenggara Kota Bungo, sebelah selatan kota tebo dan sebelah barat laut kota sarolangun. Disebelah timur lokasi merupakan hutan lindung berupa taman Nasional bukit Dua Belas. Lokasi kebun (inti dan plasma) tersebar pada tiga kabupaten dengan 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Tabir (2 desa) dan Tabir Selatan (2 desa) Kabupaten Merangin, Kecamatan Hitam Ulu (3 desa) Kabupaten Sarolangun dan kecamatan Muara Tabir (3 desa) Kabupaten Tebo. Berdasarkan hamparan, lokasi kebun terbagi atas tiga hamparan. Hamparan Muara Delang dengan 6 desa pada Kecamatan Tabir Selatan, yakni Desa
Sungai Sahut, hamparan Bukit Suban dengan 3 desa pada Kecamatan Hitam Ulu serta hamparan Tanah Garo dengan 2 desa masuk ke Kecamatan Tabir, yakni Desa Sei. Bulian dan Sei Sembilan. Sedangkan PKS terletak di Desa Muara Delang Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin. Kebun inti PT ASL terdiri atas 9 afdeling, dengan luasan masing-masing afdeling sekitar 800 – 900 Ha. Total luasan kebun sawit inti adalah 8.144 Ha.
Tabel 21. Ketersediaan Lahan Produksi Kelapa Sawit No. Nama Daerah Lahan yang sudah
dipergunakan (Ha) yang tersedia Sisa lahan (Ha)
Status Lahan
1 Bangka Belitung 107.070,00 -
-2 Bengkulu 180.693,00 -
-3 Irian Barat 30.171,00 150.000,00 Tanah Negara
dan Ulayat 4 Jambi 274.265,00 114.000,00 Tanah masyarakat dan tanah negara yang sudah digarap masyarakat 5 Jawa Barat 7.115,00
-6 Kalimantan Barat 373.162,00 58.720,00 Tanah negara
dan tanah masyarakat
7 Kalimantan Selatan 160.753,00 216.474,00 Tanah negara
8 Kalimantan Tengah 343.303,00 497.427,00 Tanah negara
dalam ajuan permohonan hak
9 Kalimantan Timur 171.581,00 652.135,00 Tanah negara
dan tanah masyarakat
10 Kepulauan Riau 5.590,00
-11 Maluku Utara 100.000,00 Tanah Negara
12 Nangroe Aceh
Darussalam 227.590,00
-13 Papua 89.827,00 - Tanah negara
dan tanah ulayat
14 Riau 1.307.880,00 30.000,00 Tanah
masyarakat
15 Sulawesi Barat 9.568,00 45.000,00 Tanah negara
dan tanah masyarakat
16 Sulawesi Selatan 11.894,00 120.298,00 Tanah negara
dan tanah masyarakat
17 Sulawesi Tenggara 74.000,00 - Tanah negara
Atribut penting yang membutuhkan perhatian dalam rantai pasok sawit adalah kondisi jalan/transportasi yang rusak. Kondisi jalan penghubung dalam areal perkebunan rusak menghambat pengiriman hasil panen buah sawit. Dan jalan penghubung antar pabrik ke pelabuhan Teluk Bayur Padang, terlalu jauh dan sebagian besar jalan rusak. Begitu pula jalur transportasi menuju pelabuhan Talang Duku Jambi, kondisi jalan hampir 50% rusak.
PT ASL melakukan pengelolaan sarana dan prasarana kebun yang terdiri atas bangunan perumahan untuk pekerja kebun inti, instalasi listrik, air, dan sekolah. Sarana dan prasarana pabrik meliputi mess staff, polibun, mess tamu, lapangan olahraga, pabrik pengolah kelapa sawit berkapasitas 60 ton/jam, bengkel tehnik, kantor utama, kantor produksi, akntor QC, Laboratorium dan gudang.
Lokasi pabrik refinery PT PKB terletak di Bekasi Barat, dengan luas areal 30.000 m2 dan jumlah tenaga kerja plant minyak goreng 120 orang, didukung dengan personal QC dan R&D sejumlah 18 orang. Pabrik pengolah CPO ini selain menghasilkan minyak goreng, juga menghasilkan produk turunan sawit lainnya yaitu margarine, shortening, perfume, perfume soap¸ dan laundry soap.
Yang menjadi perhatian dalam aspek mutu sepanjang rantai pengolahan minyak goreng adalah cara/tehnik distribusi dan penyimpanan selama di gudang distributor. Distributor harus memperhatikan dari sifat minyak goreng diantaranya yaitu tidak terkena langsung sinar matahari dan tidak disimpan berdekatan dengan produk yang beraroma, seperti sabun, pengharum ataupun produk lainnya yang tidak bersifat racun. Penurunan aspek mutu yang mungkin terjadi jika penyimpanan tidak sesuai dengan persyaratan Good Distribution Practicesdiantaranya yaitu aroma dari produk yang menggunakan parfum akan menyerap ke minyak goreng dan proses oksidasi minyak yang menyebab proses ketengikan pada minyak.
b. Teknologi
Penggunaan teknologi untuk menghasilkan kualitas sawit yang baik, ditentukan oleh bibit yang ditanam. Pembibitan adalah tempat untuk
sampai bibit siap ditanam di lapangan. Sistem pembibitan yang digunakan adalah sistem pembibitan dua tahap (double stage nursery). Tahap pertama disebut dengan pembibitan awal (pre nursery) dan pembibitan utama (main nursery).
Kecambah kelapa sawit yang dibudidayakan yaitu varietas Tennera, berasal dari kebun Marihat dan Socfindo. Pemeliharaan bibit ditujukan untuk memperoleh keseragaman pertumbuhan dan bibit sehat. Pemeliharaan meliputi penyiraman, pengendalian gulma, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit serta seleksi bibit.
Perbedaan perlakuan dalam pemeliharaan menyebabkan perbedaan mutu sawit yang dihasilkan. Selain perbedaan perlakuan, tehnik pemanen yang berbeda menyebabkan perbedaan mutu sawit, contoh pengetahuan petani yang berbeda-beda dalma merawat pohon, tehnik memanen dan tingkat kematangan buah sawit yang baik untuk dipanen.
Setelah dilakukan pemanenan, buah sawit didistribusikan ke pabrik kelapa sawit untuk diolah menjadi minyak sawit kasar (CPO). Gambaran proses pengolahan kelapa sawit dapat dilihat pada Gambar 20. CPO yang dihasilkan oleh Pabrik Pengolah Kelapa Sawit menjadi bahan baku bagi industri hilir yaitu pabrik refineri/ pembuatan minyak goreng. CPO diproses dengan menggunakan mesin-mesin modern closed loop circuit system, sehingga diyakini dapat menghindarkan interaksi langsung material proses produksi dari cemaran. Gambaran secara lengkap mengenai proses pembuatan minyak goreng dapat dilihat pada Gambar 21.
Gambar 20. Diagram Alir Proses Pengolahan Kelapa Sawit RECEIVING WEIGH BRIDGE LOADING RAMP PEMBONGKARAN SORTASI TBS STRERILIZER THRESHER FRUIT DIGESTER SCREW PRESS VIBRATING SCREEN CLARIFIER PURIFIER VACUUM DRIER STORAGE TANK TANDAN KOSONG Proses penerimaan TBS
TBS yang diterima di pabrik pengolah di timbang
Tahap pembongkaran disertai dengan sortasi 100% buah masak. Buah yang tidak memenuhi syarat
dikembalikan kepada petani TBS Reject NOK
OK
Buah yang memenuhi syarat dimasukkan ke dalam loading rampdan dimasukkan ke dalam lori Buah yang sudah dimasukkan dalam lori direbus
di sterilizer
Dengan menggunakan hoisting crane, buah yang telah direbus dimasukkan ke dalam autofeeder dan
dilakukan pemisahan antara buah dan janjang
Buah rebus selanjutnya dilumatkan didigesterdan dikempa discrew press untuk mendapatkan minyak
Minyak selanjutnya disaring di vibrating screen
Ampas
Kernel Crushing
Plant Minyak
Minyak yang telah disaring dipisahkan antara minyak dan sludge atau pengotor
Minyak yang dihasilkan selanjutkan dilakukan pemurnian kadar kotoran di purifier
Minyak
Sludge
Sludge Tank
Selanjutnya minyak dialirkan ke vacuum drier untuk dilakukan pengurangan kadar air
c.
Gambar 21. Diagram Alir Proses Minyak Goreng RECEIVING WEIGH BRIDGE PEMBONGKARAN CPO PENGECEKAN CPO DEGUMMING BLEACHING DEODORIZING CRYSTALLIZATION OLEIN
Proses penerimaan CPO
TBS yang diterima di pabrik pengolah di timbang Tahap pengecekan meliputi:
- Segel harus utuh, dan no segel harus sesuai dengan yang tertera di surat jalan - Memastikan bahwa tidak saluran lain kecuali
yang dipasang segel
- Dilakukan pengecekan parameter FFA dan Moisture CPO
CPO Reject
NOK
OK
Jika seluruh pengecekan telah memenuhi syarat mutu CPO, selanjutnya dibongkar dan dialirkan ke
tangki penyimpanan bahan baku
Degumming yaitu proses menghilangkan getah minyak dengan memberikan reaksi fosfatasi hingga
getah menggumpal dan terpisah dari minyak
DeaodorizIngyaitu proses pemisahan free fatty acid dan penghilangan bau
Crystallization yaitu pembentukan kristal-kristal stearin yang disebabkan karena perbedaan titik beku
antara stearin dan olein. Pengkristalan ini dilakukan dengan cara mendinginkan minyak RBDPO secara
bertahap dalam beberapa segmen temperatur.
STEARIN
Bleaching yaitu proses penjernihan dengan memasukan absorben (bleaching earth)yang dapat
membuat CPO menjadi lebih terang
FRACTINATION Fractinationyang telah mengkristal dari fraksi olein yang yaitu memisahkan fraksi stearin masih berwujud cair
5.4. Proses Bisnis Rantai