BAB IV PEMBAHASAN
4.9. Implementasi Program Pos Sahabat Anak Oleh Dinas Sosial Provinsi
4.9.2. Sumber-sumber Kebijakan
4.9.2.4. Sumber Daya Waktu
Dalam sebuah kebijakan memiliki waktu yang harus dijadwalkan, Pemerintah Daerah harus bisa mengatur jadwal tersebut agar tidak saling tumpang tindih dengan kebijakan daerah lainnya. Sumber daya waktu adalah merupakan indikator penting dalam sebuah pelaksanaan kebijakan, dengan adanya sumber daya waktu, pemerintah daerah bisa mengetahui kapan kebijakan itu harus dilakukan dan kapan kebijakan itu sudah harus selesai.
Menurut Meter dan Horn, sumber daya waktu merupakan indikator penentu pemerintah dalam merencanakan dan melaksanakan kebijakan. Dalam kebijakan program Pos Sahabat Anak di Provinsi Banten khusunya di Kota Serang, pemerintah daerah provinsi maupun kota sudah mulai melakukan tindakan berupa pendekatan dan pendataan kepada anak jalanan di Kota Serang, seperti yang dikatakan oleh Staff Pelaksana Seksi Perlindungan Sosial Anak dan Lanjut Usia Dinas Sosial Kota Serang, beliau mengatakan:
“Kalau masalah waktu, kami selalu mencoba memaksimalkan waktu yang ada dan yang sudah ditentukan, kami juga selalu berkoordinasi dengan dinas sosial Kota Serang jika ada kegiatan penanganan lebih lanjut untuk anak jalanan yang terdata, saya rasa sudah cukup”.(Wawancara dengan informan I1-2 di Kantor Dinas Sosial Provinsi Banten, 27 April 2016).
Hal tersebut dibenarkan oleh Kasi Pelayanan dan Perlindungan Sosial Anak dan Lansia Kota Serang, beliau mengatakan:
“Kami selaku pelaksana program Pos Sahabat Anak, sudah memaksimalkan waktu yang ada, dengan koordinasi untuk menangani lebih lanjut anak jalanan yang terdata dan kami juga memberikan hasil laporan dari para petugas Pos Sahabat Anak terkait pendataan anak jalanan di Kota Serang setiap bulannya kepada Dinas Sosial Provinsi Banten”.(Wawancara dengan informan I2 di Kantor Dinas Sosial Kota Serang, 10 Mei 2016).
Berdasarkan hasil wawancara dengan I1-2 dan I2 dengan waktu yang ada, Dinas Sosial Kota Serang selalu mencoba memaksimalkan waktu yang ada sesuai dengan waktu yang ditentukan. Dengan faktanya, selama berjalanya program Pos Sahabat Anak ini Dinas Sosial Provinsi Banten dan Kota Serang selalu mendapat pendataan anak jalanan dari masing masing pos di Kota Serang dan selalu melakukan koordinasi untuk penanganan lebih lanjut.
Dalam pelaksanaanya di lapangan, waktu yang dibutuhkan harus lebih lama lagi, atau bisa dirubah lagi untuk jam operasional para petugas dilapangan yang awalnya mulai dari jam 08.00-16.00 menjadi 16.00-22.00 karena memang aktivitas anak jalanan tidak bisa di tentukan kapan dia ada dijalan dan kapan dia memulai aktivitasnya. Meskipun hanya melakukan pemantauan, pendekatan, dan pendataan dilapangan karena target kita anak jalanan tidak bisa dipastikan waktu aktivitasnya sehingga memang dibutuhkan waktu yang lebih lama lagi untuk memaksimlakan kebijakan ini. Seperti yang dikatakan oleh Kabid Penegakkan Peraturan Perundang-undangan Daerah (PPUD) Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP) Kota Serang, beliau mengatakan:
“Kalau masalah waktu pelaksanaan dilapangan sudah cukup memang benar, tapi sekarang kita bisa lihat sendiri aktivitas anak jalanan tidak bisa ditentukan, kapan dia keluar atau memulai aktivitasnya. Sekarang anak
jalanan mulai ramainya dari sore sampai malam, bukan dari pagi. Jadi saran saya sebaiknya jam operasionalnya dirubah”.(Wawancara dengan I3-1 di Kantor Satpol PP Kota Serang, 5 Februari 2016).
Hal ini dibenarkan oleh Kasi Pelayanan dan Perlindungan Sosial Anak dan Lansia Dinas Sosial Kota Serang, beliau mengatakan :
“Memang benar, aktivitas anak jalanan sekarang ramainya mulai dari sore sampai malam, kalo dari pagi sampai siang biasanya mereka sekolah atau panas tidak keluar di siang hari, selain itu juga anak jalanan sekarang sudah pintar mencari waktu yang pas untuk menghindari para petugas, biasanya malam hari karna pada jam-jam tersebut petugas sudah tidak pada jam operasionalnya”.(Wawancara dengan I2 di Kantor Dinas Sosial Kota Serang, 9 Februari 2016).
Menurut hasil wawancara I3-1 dan I2 di atas, waktu yang diberikan untuk jam operasional petugas dilapangan sudah cukup, hanya saja perlu ditata dan dirubah jam operasionalnya, terkait aktivitas anak jalanan yang tidak menentu dan biasanya dimulai sejak sore sampai malam bukan sejak pagi sampai sore. Selain itu terkait masalah waktu anak jalanan melakukan aktivitasnya mereka membenarkan seperti apa yang di sampaikan pada hasil wawancara diatas. Salah satu anak jalanan yang ditemui dan diwawancara langsung di Ciceri Kota Serang mengatakan :
“Kalau pagi sampai siang saya sekolah, saya keluar dari sore jam tiga atau empat, kalau sudah tidak panas, kadang sampai malam kadang juga sampai magrib aja”.(Wawancara dengan informan I5-1 di Pos Sahabat Anak Ciceri Kota Serang, 15 Mei 2016).
Berdasarkan pernyataan dari I5-1 , hal tersebut juga dibenarkan oleh anak jalanan Ciceri Kota Serang , dia mengatakan :
“Kalau pagi kami sekolah, kami baru ke jalan pada sore hari biasanya sampai magrib dan terkadang kami juga sampai malam hari melakukan aktivitas mengamen dijalanan lampu merah Ciceri”.(Wawancara dengan informan I5-2 di Pos Sahabat Anak Ciceri Kota Serang, 15 Mei 2016).
Berdasarkan hasil wawancara I5-1 dan I5-2 aktivitas anak jalanan dimulai sejak sore sampai malam karena anak jalanan ketika pagi sampai siang bersekolah dan memulai aktivitasnya ketika sudah tidak ada lagi terik matahari. Terkait waktu aktivitas anak jalanan dan jam operasional Hal serupa juga dibenarkan oleh salah satu petugas Pos Sahabat Anak Kebon Jahe, beliau mengatakan :
“Perlu adanya perubahan jadwal dan jam operasional untuk para petugas jika program ini ingin efektif, karena yang saya tau berdasarkan fakta dilapangan anak jalanan kebanyakan keluar pada sore kadang sampai malam, kalu pagi mereka sekolah, dan bahkan saya dan rekan rekan petugas Pos Sahabat Anak Kebon Jahe berinisiatif sendiri merubah jam operasional dari pagi menjadi sore, karena kalau pagi percuma, sia-sia tidak ada anak jalanan jadi apa yang di pantau?”.(Wawancara dengan informan I4-1 di Rumah Beliau, 1 Januari 2016).
Hal serupa juga dibenarkan oleh Kasi Pelayanan dan Perlindungan Sosial Anak dan Lansia Dinas Sosial Kota Serang, beliau mengatakan:
“Memang jam operasional petugas dirasa kurang tepat karena anak jalanan kalau pagi sampai siang itu mereka sekolah, terkait inisiatif perubahan jadwal yang dilakukan oleh salah satu Pos Sahabat Anak di Kebon Jahe bagus tidak apa apa artinya mereka paham dan mengerti kondisi dilingkungan mereka bekerja, yang penting ada laporanya ke kami”.(Wawancara dengan informan I2 di Kantor Dinas Sosial Kota Serang, 6 Januari 2016).
Berdasarkan hasil wawancara I4-1 dan I2 , perlunya perubahan waktu jam operasional untuk para petugas di lapangan terkait waktu dimulainya anak jalanan melakukan aktivitasnya, karena jika jam operasionalnya mengikuti peraturan yang sudah ditentukan terkesan sia-sia karena pada jam tersebut tidak ada anak jalanan yang melakukan aktivitasnya dijalanan.
Setelah peneliti melakukan wawancara dengan beberapa informan terkait sumber daya ini terutama terkait sumber daya waktu peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa dengan waktu yang diberikan untuk melaksanakan program
Pos Sahabat Anak harus mempertimbangkan kembali masalah jam operasional para petugas dilapangan karena jika masih mengikuti aturan jam operasional yang sudah ditentukan program ini tidak akan berjalan efektif.