• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir kajian pengembangan masyarakat dengan judul “Pemberdayaan Masyarakat Miskin Sekitar Hutan Melalui Pengembangan Kelembagaan Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat, Studi Kasus di Desa Tonjong Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah”, adalah benar merupakan hasil karya saya sendiri dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian tugas akhir ini.

Bogor, Nopember 2006

TRIYOGO WIDODO

ABSTRAK

TRIYOGO WIDODO, Pemberdayaan Masyarakat Miskin Sekitar Hutan Melalui Pengembangan Kelembagaan Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat. Dibimbing oleh ENDRIATMO SOETARTO dan PUDJI MULJONO.

Desa Tonjong termasuk dalam tipologi desa sekitar hutan dengan sebagian besar penduduknya berada dalam kondisi miskin. Kondisi masyarakat miskin di Desa Tonjong digambarkan dengan tidak memiliki faktor produksi sendiri serta tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh aset produksi dengan kekuatan sendiri, tingkat pendidikan dan keterampilan pada umumnya rendah dan tidak memiliki fasilitas. Dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka dilakukan upaya pemberdayaan masyarakat miskin sekitar hutan melalui Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM).

Tujuan yang ingin dicapai dari kajian ini adalah dapat mengetahui dan menganalisis kapasitas Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan kapasitas individu masyarakat miskin sekitar hutan, mengkaji performa kelembagaan PHBM, menganalisis dan menggali potensi lokal dan modal sosial, serta merumuskan strategi dan program yang tepat dalam upaya pengembangan kelembagaan PHBM di Desa Tonjong.

Hasil penelitian menunjukkan kondisi masih rendahnya kapasitas LMDH. Rendahnya kapasitas LMDH ditunjukkan dari tidak aktifnya kepengurusan, kepemimpinan (ketua LMDH) yang tidak dapat menjalankan perannya, belum diterapkannya AD/ART menjadi panduan dan peraturan bagi pengurus dan anggota, serta jaringan kerjasama yang belum dimanfaatkan secara optimal. Sementara itu, kapasitas individu masyarakat miskin sekitar hutan juga tergolong rendah, yang ditandai dengan rendahnya pengetahuan dan keterampilan, minimnya sumber pendapatan dan terbatasnya kepemilikan aset.

Hasil penelitian juga menunjukkan performa kelembagaan PHBM yang digambarkan dengan tidak terrealisasinya program kerja yang telah disusun bersama antara masyarakat (LMDH) dan Perum Perhutani serta masih rendahnya tingkat partisipasi pengurus dan jaringan mitra kerja LMDH. Sementara itu, partisipasi masyarakat tergo long tinggi dalam bentuk ikut mengolah lahan sekitar hutan serta memelihara dan mengamankan tanaman pokok hutan (jati).

Potensi lokal yang ada di Desa Tonjong yaitu adanya lahan hutan dan tersedianya tenaga kerja. Sedangkan perwujudan modal sosial ditunjukkan dari adanya solidaritas diantara warga masyarakat miskin sekitar hutan, adanya kepercayaan (trust) Perum Perhutani kepada masyarakat, serta adanya hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara masyarakat dan Perum Perhutani.

Berdasarkan ident ifikasi masalah bersama disimpulkan bahwa permasalahan pokok yang dihadapi adalah rendahnya kapasitas kepengurusan LMDH dan rendahnya kapasitas individu masyarakat miskin sekitar hutan. Melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dilakukan penyusunan program secara partisipatif yang melibatkan unsur masyarakat (LMDH), aparat desa dan Perum Perhutani. Dari kegiatan tersebut dapat disusun Program Aksi Pengembangan Kelembagaan PHBM di Desa Tonjong, yaitu Penguatan Kapasitas LMDH dan Penguatan Kapasitas Individu Masyarakat Miskin Sekitar Hutan.

© Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2006

Hak cipta dilindungi

Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun, baik cetak, fotokopi, mikrofilm dan sebagainya

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN SEKITAR HUTAN MELALUI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN

PENGELOLAAN HUTAN BERBASIS MASYARAKAT

(Studi Kasus di Desa Tonjong Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah)

TRIYOGO WIDODO

Tugas Akhir

sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Profesional pada

Program Studi Magister Profesional Pengembangan Masyarakat

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2006

Judul Tugas Akhir : Pemberdayaan Masyarakat Miskin Sekitar Hutan Melalui Pengembangan Kelembagaan Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat

Nama : Triyogo Widodo NIM : A154050025

Disetujui Komisi Pembimbing

Dr. Endriatmo Soetarto, MA. Ketua

Dr. Ir. Pudji Muljono, M.Si. Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi Magister Profesional Pengembangan Masyarakat

Dr. Djuara P. Lubis, MS.

Dekan Sekolah Pascasarjana

Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, MS.

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Mahaesa karena atas berkat dan rahmat-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir kajian pengembangan masyarakat sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan studi pada Program Studi Magister Profesional Pengembangan Masyarakat Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (IPB). Judul kajian pengembangan masyarakat ini adalah “Pemberdayaan Masyarakat Miskin Sekitar Hutan Melalui Pengembangan Kelembagaan Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat, Studi Kasus di Desa Tonjong Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah”.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi- tingginya kepada :

1. Dr. Endriatmo Soetarto, MA. selaku Ketua Komisi Pembimbing. 2. Dr. Ir. Pudji Muljono, M.Si. selaku Anggota Komisi Pembimbing.

3. Dr. Marjuki, M.Sc. selaku Kepala Badan Pendidikan dan Penelitian Sosial Departemen Sosial RI.

4. Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, MS. selaku Dekan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (IPB).

5. Dr. Ir. Djuara P. Lubis, MS. selaku Ketua Program Studi Magister Profesional Pengembangan Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB).

6. Ir. Fredian Tonny, MS. selaku Penguji Luar Komisi Pembimbing.

7. Dra. Neni Kusumawardhani, MS. selaku Ketua Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung.

8. Dosen-dosen Program Studi Magister Profesional Pengembangan Masyarakat Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (IPB) dan STKS Bandung. 9. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Magister Profesional Pengembangan

Masyarakat Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (IPB) Angkatan III Tahun 2005-2006.

10.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan kontribusi bagi penyelesaian tugas akhir ini.

Atas segala perhatian, bantuan dan kerjasamanya sekali lagi penulis mengucapkan banyak terima kasih, semoga kebaikan Bapak dan Ibu memperoleh imbalan yang berlipat ganda dari Tuhan Yang Mahaesa.

Penulis dengan senang hati menerima saran dan masukan dari para pembaca, dalam upaya penyempurnaan tugas akhir ini. Akhirnya, semoga kajian ini bermanfaat.

Bogor, Nopember 2006

Triyogo Widodo

Penulis dilahirkan di Brebes pada tanggal 13 Agustus 1974, sebagai anak ketiga dari pasangan Mashoedoen dan Djuriyah.

Pendidikan yang ditempuh oleh penulis adalah SD Negeri IX Brebes lulus tahun 1987, SMP Negeri II Brebes lulus tahun 1990, SMA Negeri I Brebes lulus tahun 1993 dan Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung lulus tahun 1999.

Pada tahun 1999 penulis diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) ditempatkan di Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung. Selanjutnya, pada tahun 2005 penulis diberi kesempatan untuk mengikuti tugas belajar pada Program Studi Magister Profesional Pengembangan Masyarakat Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (IPB).

Dokumen terkait