• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1 Dosen Tetap

Dosen tetap dalam borang akreditasi BAN-PT adalah dosen yang diangkat dan ditempatkan sebagai tenaga tetap pada PT yang bersangkutan; termasuk dosen penugasan Kopertis, dan dosen yayasan pada PTS dalam bidang yang relevan dengan keahlian bidang studinya. Seorang dosen hanya dapat menjadi dosen tetap pada satu perguruan tinggi, dan mempunyai penugasan kerja 36 jam/minggu.

4.1.1 Jelaskan sistem rekrutmen (termasuk persyaratan akademik dan pengalaman), penempatan, pembinaan, pengembangan dan pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan untuk menjamin mutu penyelenggaraan program akademik pada unit pengelola program studi.

Tenaga akademik pada Program Doktor di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP-UB) yang mencakup dosen pengajar, dosen pembimbing, dosen penguji/penilai pada kegiatan-kegiatan ujian usulan penelitian, seminar hasil penelitian dan ujian Disertasi. Tenaga akademik adalah tenaga dosen dengan jabatan akademik guru besar dan doktor yang mempunyai jabatan akademik sekurang-kurangnya Lektor. Tenaga akademik di luar ketentuan tersebut ditetapkan oleh Dekan FTP-UB, dengan mempertimbangkan kondisi obyektif. Kebijaksanaan ini ditempuh untuk hal-hal yang bersifat kasuistik. Ketentuan tentang hal tersebut telah dituangkan dalam Buku Pedoman Akademik FTP UB mengenai Program Doktor FTP-UB.

Sistem rekrutmen pegawai sesuai dengan spesifikasi kompetensi di FTP-UB mengikuti sistem rekrutmen pegawai yang ditetapkan oleh Universitas Brawijaya. Rekrutmen pegawai merupakan proses seleksi untuk menjaring atau menguji calon pegawai yang akan ditempatkan pada posisi-posisi tertentu pada suatu bidang atau unit kerja. Sedangkan tujuannya adalah untuk menjaring atau menguji kemampuan, skill, dan pengetahuan baik teknis maupun non-teknis. Proses seleksi pegawai secara umum berlangsung di tingkat pusat yaitu di Universitas Brawijaya, sedangkan Fakultas sebagai unit kerja memberikan masukan untuk analisis kebutuhan berupa kebutuhan pegawai beserta spesifikasi dan beban kerja.

Adapun secara garis besar proses seleksi pegawai dimulai dengan analisis kebutuhan, pengumuman seleksi penerimaan pegawai, verifikasi syarat administrasi, seleksi penerimaan calon pegawai, orientasi dan prajabatan, penerimaan sebagai pegawai UB. Pedoman tertulis tentang sistem rekrutmen (termasuk persyaratan akademik dan pengalaman), penempatan, pengembangan, retensi dan pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan dapat dilihat pada Buku Pedoman FTP UB.

Pembinaan pegawai melalui promosi dan karir pegawai yang dilakukan di Universitas Brawijaya telah memenuhi prinsip merit based system atau performance based

system. Promosi dan karir dosen didasarkan pada pada profesionalitasnya sebagai

tenaga fungsional, sedangkan promosi dan karir tenaga administrasi dilakukan atas dasar sistem kepangkatan, pendidikan penjenjangan dan pertimbangan lainnya. Prosedur sistem merit promosi dan karir dosen meliputi tahapan sebagai berikut : 1) Pemberitahuan kepada dosen tentang waktu kenaikan jabatan fungsional oleh Dekan melalui PD II. 2) Dosen menindaklanjuti pemberitahuan dengan mengumpulkan dokumen yang diperlukan. 3) Dokumen yang diberikan oleh dosen, diverifikasi oleh

Sub Bagian Kepegawaian Fakultas. 4) Untuk jabatan Lektor ke atas, Senat Fakultas mempelajari dokumen yang diajukan untuk kemudian memberikan pertimbangannya. 5) Hasil pertimbangan dari Senat dikirimkan kepada Biro Administrasi Umum untuk diproses lanjut.. 6) Proses pengiriman dokumen ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dilakukan oleh bagian Kepegawaian Universitas, dengan memonitor dan secara aktif menanyakan hasil dari proses kenaikan pangkat/golongan pegawai. 7) Proses penerimaan informasi/dokumen SK dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 8) Proses pengiriman informasi ke Fakultas.

Untuk menyelenggarakan program pembelajaran secara profesional, maka dosen yang mengasuh suatu mata kuliah dan yang membimbing penelitian mahasiswa harus berkualitas. Proses seleksi dosen dilakukan dengan mengutamakan informasi tentang latar belakang serta kualifikasi akademik termasuk prestasinya, selanjutnya dilakukan telaah yang konfidensial terhadap kepribadian dan kemampuan profesionalannya. Tenaga akademik yang mengajar pada Program Studi ini adalah tenaga dosen dengan jabatan akademik sekurang-kurangnya Lektor untuk yang bergelar Doktor. Tenaga akademik di luar ketentuan tersebut ditetapkan oleh Dekan Fakultas Teknologi Pertanian dengan mempertimbangkan kondisi obyektif. Setiap mata kuliah diasuh oleh maksimum tiga orang dosen dimana salah satunya sebagai koordinator. Dosen koordinator mata kuliah mempunyai jabatan akademik guru besar atau doktor yang mempunyai jabatan akademik sekurang-kurangnya Lektor, serta merupakan Dosen Tetap pada Fakultas Teknologi Pertanian.

Kualitas staf pengajar dinilai sangat bagus, seperti yang tertera pada daftar riwayat hidup dosen yang menunjukkan bahwa aktivitas ilmiah baik dalam bentuk penulisan artikel ilmiah baik di tingkat internasional, nasional dan lokal maupun penulisan buku ajar serta penulisan makalah untuk berbagai seminar ilmiah baik di tingkat internasional, nasional, maupun lokal.

Penilaian kinerja pegawai dilakukan dengan dasar standarisasi yang ditetapkan pemerintah yaitu Dasar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3). Dasar penilaian ini dianggap telah memadai, meskipun di masa mendatang perlu adanya standar penilaian lain agar penilaian kinerja menjadi lebih obyektif, memenuhi prinsip keadilan dan profesionalitas. Selain itu juga digunakan evaluasi waktu mengajar penuh (EWMP) untuk penilaian kinerja dosen. Mulai tahun 2014, penilaian dosen dan pegawai menggunakan sasaran kerja pegawai (SKP) yang ditetapkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara.

Sistem pemberhentian pegawai yang ditetapkan di UB mengacu pada perundang-undangan yang berlaku. Prosedur pemberhentian/pensiun pegawai mengikuti alur sebagai berikut: 1) Pemberitahuan batas usia pensiun kepada PNS oleh bagian Kepegawaian UB; 2) Pengajuan permohonan pensiun oleh PNS pada unit kerja (Fakultas); 3) Unit kerja memproses usulan kepada bagian Kepegawaian UB; 4) Bagian Kepegawaian UB mengusulkan pensiun PNS ke Sekjen Depdiknas; 5) Sekjen Depdiknas memproses usulan pensiun berdasarkan golongan PNS; 6) Badan Kepegawaian Negara (BKN) membuat keputusan pensiun PNS (golongan I/a—IV/b) atau mengirimkan usulan (golongan IV/c—IV/e) kepada Sekretaris Negara; 7) Sekretaris Negara memproses usulan pensiun PNS dan mengirimkan nota pertimbangan kepada Presiden RI; 8) Presiden RI membuat keputusan pensiun dan mengirimkannya kembali kepada Sekretaris Negara; 9) Sekretaris Negara menerima keputusan pensiun dari presiden dan mengirimkan keputusan pensiun kepada PNS dan tembusannya kepada BKN, Sekjen Depdiknas, Bagian Kepegawaian UB, PT. Taspen/DPLK; 10) PT Taspen/DPLK memproses gaji pensiun PNS; 11) Pensiunan PNS menerima uang pensiun dari PT Taspe

4.1.2 Tuliskan jumlah dosen tetap dari masing-masing PS doktor di unit pengelola program studi doktor, berdasarkan jabatan fungsional dan pendidikan tertinggi, dengan mengikuti format tabel berikut:

No. Nama Program Studi

Jumlah Dosen Tetap dengan Jabatan Akademik Asisten Ahli Lektor Lektor Kepala Guru Besar/Profesor Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. PS TIP 0 11 12 8 31

Total di Unit Pengelola PS* 0 11 12 8 31

* Tidak harus merupakan penjumlahan data dalam kolom, khususnya jika ada dosen yang terdaftar di lebih dari satu PS doktor.

4.1.3 Tuliskan informasi terkait dosen tetap pada PS dengan mengikuti format tabel berikut: No. Hal Nama PS : Teknologi Industri Pertanian Nama PS (2)……….. Nama PS (3)………… dst ………… Total di Unit Pengelola PS Doktor (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Banyaknya dosen tetap yang memiliki sertifikat dosen 31 31 2 Banyaknya dosen tetap sebagai penguji luar PS doktor di PT lain 2 2

3 Banyak dosen tetap sebagai visiting professor di PT luar negeri

2 2

4 Banyaknya dosen tetap yang menjadi anggota

masyarakat/ himpunan/ asosiasi profesi dan atau ilmiah tingkat internasional

3 3

5 Total dosen tetap 31 31

Uraikan pandangan unit pengelola program studi doktor tentang data pada butir 4.1.2 dan 4.1.3, yang mencakup aspek: kecukupan, kualifikasi, dan upaya pengembangan karir dosen tetap. Jelaskan kendala yang ada dalam pengembangan tenaga dosen tetap.

Upaya mengembangkan tenaga dosen tetap antara lain dengan memberikan: (1) Beban kerja yang wajar yang memungkinkan dosen melakukan kegiatan penelitian, (2)

Dukungan dana untuk penelitian, publikasi atau menghadiri seminar ilmiah, dan (3) Kesempatan dosen melakukan sabbatical leave.

1. Kecukupan

Aspek kecukupan dosen bila dilihat dari proporsi dosen yang ada di Fakultas Teknologi Pertanian, maka rasio antara mahasiswa dengan jumlah dosen tetap adalah 9:31 atau sebesar 1:3,4. Jumlah tersebut cukup memenuhi syarat sesuai dengan konsep layanan prima yang ditetapkan oleh Dikti untuk Fakultas Eksakta sebesar 1:25.

2. Kualifikasi

Berdasarkan kualifikasi akademik, rasio dosen tetap di Fakultas Teknologi Pertanian yang berpendidikan (terakhir) S3 adalah 93,5%. Rasio jumlah Guru Besar dibanding total dosen sebesar 8:31 (25,8%), Jumlah ini memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Dikti (20%). Saat ini, beberapa dosen FTP-UB sedang diajukan kenaikan pangkat fungsionalnya dari Lektor Kepala menjadi Guru Besar. Sehingga rasio guru besar dibanding total dosen menjadi lebih tinggi di waktu mendatang.

3. Upaya Pengembangan Karir

Upaya pengembangan karir dosen di FTP UB antara lain dilaksanakan dengan melakukan distribusi beban kerja, memberikan dukungan dana penelitian, publikasi dan seminar ilmiah nasional dan internasional, insentif untuk publikasi internasional, memberikan bantuan dana khursus bahasa inggris, memberikan kesempatan bagi dosen untuk melakukan sabbatical leave.

a. Distribusi Beban Kerja

Untuk pengembangan karir dosen tetap, beberapa upaya telah dilakukan oleh FTP di antaranya dengan mengatur beban kerja dosen pada tingkat jurusan dan program studi sehingga beban kerja dosen tidak terlalu berat dan masih mempunyai kesempatan untuk melaksanakan tri dharma perguruan tinggi yang lain yaitu penelitian dan pengabdian masyarakat. Pengaturan beban kerja akademik ini dilakukan melalui mekanisme pengaturan rasio dosen dan mahasiswa, serta pengaturan mata kuliah dan kurikulum. Dengan pengaturan beban kerja tersebut diharapkan dosen mampu melakukan pengembangan diri melalui proses pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

b. Dukungan Dana Penelitian, Publikasi dan Seminar Ilmiah

Fakultas mendorong kegiatan penelitian yang dilakukan oleh dosen dengan membuat kelompok-kelompok penelitian yang dikembangkaan sesuai ranah kepakaran dan minat dosen. Fakultas secara khusus mengalokasikan bantuan dana penelitian dan pengabdian yang bersumber dari dana PNBP. Untuk mendorong publikasi dosen juga dilakukan baik di tingkat universitas maupun fakultas. Pada tingkat universitas dilakukan resource sharing pendanaan untuk membiayai publikasi. Setiap publikasi yang dimuat dalam jurnal internasional diberi reward oleh universitas (saat ini sejumlah Rp 7,5 juta per artikel). Dana tersebut diambilkan dari proporsi pemasukan dana yang diterima dari penerimaan SPP. Pendanaan untuk mengikuti kegiatan seminar sebagai pemakalah pada forum internasional (di luar negeri) juga didanai oleh universitas melalui dana resource sharing dengan pola pembayaran at cost. Sedangkan untuk seminar di dalam negeri, bantuan secara otomatis diberikan oleh fakultas pada setiap dosen yang mempresentasikan makalahnya.

c. Kesempatan Dosen Melakukan Sabbatical Leave

Fakultas memberikan kesempatan kepada para dosen untuk melakukan sabbatical leave, dalam bentuk mendorong dosen untuk mengikuti Program Academic Recharging (PAR) yang diselenggarakan setiap tahun oleh DIKTI, sehingga dosen mempunyai kesempatan yang lebih luas untuk melakukan short course, studi banding ataupun kerjasama penelitian dalam kurun waktu yang telah disepakati bersama. Fakultas juga memberikan ijin kepada dosen untuk mengikuti kursus, pelatihan ataupun short course yang dilakukan baik di dalam maupun di luar negeri.

d. Kesempatan Dosen Melakukan Post-doctoral

mendorong dosen agar mengikuti post-doctoral di universitas luar negeri. Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan kerjasama pendidikan dan penelitian baik secara individual maupun institusional dengan universitas di luar negeri.

4.2 Tenaga kependidikan

Tuliskan data tenaga kependidikan yang ada di unit pengelola program studi doktor dengan mengikuti format tabel berikut:

No. Jenis Tenaga Kependidikan

Jumlah Tenaga Kependidikan

di Lingkungan Unit Pengelola Program Studi Doktor dengan Pendidikan Terakhir S3 S2 S1 D4 D3 D2 D1 SMA/SMK (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1 Pustakawan* - 4 5 0 1 10 - 2 Laboran/teknisi/ analis/operator/ programer - 1 13 - - - - - 3 Tenaga administrasi - 3 11 - 9 - - 24 4 Lainnya : … - - - - - - - - Total - 8 29 - 10 10 - 24

* Hanya yang memiliki pendidikan formal dalam bidang perpustakaan

Uraikan pandangan unit pengelola program studi doktor tentang data di atas yang mencakup aspek: kecukupan, dan kualifikasi. Jelaskan kendala yang ada dalam pengembangan tenaga kependidikan.

Jumlah tenaga kependidikan meliputi administrasi, perpustakaan dan laboran telah mencukupi. Demikian juga kualitas tenaga pendukung di FTP-UB tersebut secara umum baik. Namun demikian ke depan perlu peningkatan kualitas sebagian dari tenaga laboran terutama dalam menghadapi akreditasi laboratorium. Namun, pengembangan profesional pelayanan tenaga kependidikan perlu terus ditingkatkan melalui keikutsertaan dalam pelatihan dan workshop berkaitan dengan pelayanan prima. Dengan demikian terjadi proses perubahan pola pikir, sikap dan tindak yang dinamis dan keluar dari paradigma lama dimana pelayanan sebagai kerja rutinitas dan kurangnya kemauan dalam pengembangan keahlian.

Secara berkala, fakultas memberikan pelatihan ketrampilan kepada laboran/teknisi yang berhubungan dengan bidang kerjanya. Pelatihan yang diadakan fakultas antara lain: pelatihan kompetensi laboran, pelatihan bahasa Inggris, pelatihan IT, pelatihan manajemen arsip, pelatihan kompetensi sekretaris, dan juga studi banding ke Thailand.

Dokumen terkait