• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

2.6 Sumber Daya Manusia (SDM)

Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pemerintah dalam melaksanakan pembangunan diperlukan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang profesional, bermoral, bersih, bertanggung jawab serta beretika. Profesionalisme sangat terkait dengan kompetensi ASN yang didalamnya terdapat tingkat penguasaan ilmu pengetahuan/keterampilan yang diperlukan oleh jabatan yang akan dan sedang didudukinya.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sampai saat ini Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah memiliki sumber daya aparatur berdasarkan pangkat dan golongan berjumlah 827 orang dan 851 orang tenaga administrasi perkantoran.

2.7 Gambaran Jumlah Kendaraan Bermotor yang terdaftar di UPT SAMSAT Medan Selatan dan Jenis Kendaraan Tahun 2017-2019

Di bawah ini adalah jumlah kendaraan bermotor yang terdaftar di UPT SAMSAT Medan Selatan dan jenis kendaraan tahun 2017-2019:

Tabel 2.1

Jumlah Kendaraan Bermotor yang Terdaftar di UPT SAMSAT Medan Selatan dan Jenis Kendaraan Tahun 2017-2019

2019 8.937 147 2.567 40.589 52.240

Sumber : Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara

Pada tahun 2017, jumlah mobil penumpang adalah sebanyak 389, mobil bus sebanyak 4, mobil gerobak 374, sepeda motor sebanyak 13.137 sehingga jumlah keseluruhannya adalah 13.904.

Pada tahun 2018, jumlah mobil penumpang adalah 4.015 mobil bus sebanyak 92, mobil gerobak 1.422, sepeda motor sebanyak 25.123, sehingga jumlah keseluruhannya adalah 30.652.

Pada tahun 2019, jumlah mobil penumpang berjumlah 8.937, mobil bus sebanyak 147, mobil gerobak 2.567, sepeda motor sebanyak 40.589, sehingga jumlah keseluruhannya adalah 52.240.

Adapun pengertian dari jenis Kendaraan Bermotor pada tabel di atas adalah:

1. Mobil Penumpang adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi dengan tempat duduk untuk sebanyak-banyaknya delapan orang, tidak termasuk tempat duduk untuk pengemudi, baik dilengkapi atau tidak dilengkapi bagasi.

2. Mobil Bus adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi dengan tempat duduk untuk lebih dari delapan orang, tidak termasuk tempat duduk untuk pengemudi, baik dilengkapi atau tidak dilengkapi bagasi.

3. Mobil Gerobak adalah setiap kendaraan bermotor yang digunakan untuk angkutan barang, selain mobil penumpang, mobil bis, dan kendaraan bermotor roda dua.

4. Sepeda Motor adalah setiap kendaraan bermotor yang beroda dua

Medan Selatan

Seiring dengan tuntutan terhadap peningkatan pelayanan publik yang merata di setiap Sentra Pelayanan, Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara, UPT SAMSAT Medan Selatan berkeinginan untuk mewujudkan pemenuhan fasilitas pelayanan publik secara bertahap dan memperbanyak jenis-jenis pelayanan tertentu yang dirasakan dapat memberikan kemudahan, kecepatan dan kenyamanan pelayanan publik.

Sumber daya yang dimiliki Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara, UPT SAMSAT Medan Selatan adalah berupa potensi peningkatan objek pajak. Berdasarkan data yang diperoleh dari BPPRD PROVSU, jumlah kendaraan bermotor yang terdaftar di SAMSAT Medan Selatan berdasarkan jenis kendaraan, pada tahun 2017 jumlah objek pajak kendaraan bermotor sebanyak 13.904 unit, kemudian mengalami peningkatan jumlah objek pajak pada tahun 2018 sebanyak 30.652 dan tahun 2019 telah mencapai 52.240 kendaraan yang terdaftar.

Terjadinya peningkatan jumlah kendaraan bermotor setiap tahun salah satunya dapat disebabkan oleh keadaan ekonomi masyarakat yang yang sedang baik, dimana masyarakat memiliki cukup uang untuk membeli kendaraan baru walau terkadang sudah memiliki kendaraan.

Selain itu, potensi peningkatan PKB pada SAMSAT Medan Selatan adalah

kendaraan yang merusak jalan maka tarifnya akan dinaikkan sesuai nilai bobot yang terdapat di dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2019 tentang Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor yaitu di dalam pasal 7 yaitu tentang bobot dan koefisien.

Menurut Samudra (2016: 94-96) Dasar Pengenaan Pajak (DPP) yang digunakan untuk menghitung Pajak Kendaraan Bermotor dihitung sebagai perkalian dari dua unsur pokok yaitu:

1. Nilai jual kendaraan bermotor

2. Bobot yang mencerminkan secara relatif tingkat kerusakan jalan dan/atau pencemaran lingkungan akibat penggunaan kendaraan bermotor.

Bobot adalah daya berat/angkut kendaraan bermotor yang diukur berdasarkan jumlah tonase/isi silinder dari kendaraan bermotor tersebut.

Adapun nilai jual kendaraan bermotor ditentukan berdasarkan harga pasaran umum atas suatu kendaraan bermotor. Harga pasaran umum adalah harga rata – rata yang diperoleh dari berbagai sumber data yang akurat. Nilai jual kendaraan bermotor ditetapkan berdasarkan harga pasaran umum pada minggu pertama bulan Desember Tahun Pajak sebelumnya. Dalam harga pasaran umum suatu kendaraan bermotor tidak diketahui nilai jualnya dapat ditentukan sebagian atau seluruh berdasarkan faktor – faktor sebagai berikut:

1. Harga kendaraan bermotor dengan isi silinder dan/atau satuan tenaga yang sama 2. Penggunaan kendaraan bermotor untuk umum atau pribadi

3. Harga kendaraan bermotor dengan merek kendaraan bermotor sama 4. Harga kendaraan bermotor dengan pembuat kendaraan bermotor

5. Harga kendaraan bermotor dengan kendaraan bermotor sejenis

6. Harga kendaraan bermotor berdasarkan dokumen Pemberitahuan Impor Barang.

3.2 Pelaksanaan Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor di SAMSAT Medan Selatan

Adapun pelaksanaan pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di SAMSAT Medan Selatan yaitu dengan melakukan penetapan pajak dengan melampirkan KTP asli, kemudian besaran Pajak Kendaraan Bermotor dihitung berdasarkan DPPKB (Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor) dan pemungutan PKB dilakukan bersamaan dengan penerbitan SKPD (Surat Ketetapan Pajak Daerah) atau dokumen lain seperti STNK.

Tahap pendaftaran dilaksanakan oleh Polri. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah:

a. Check persyaratan dan perlengkapan berkas b. Pendataan (Entry)

c. Penyampaian berkas pada pengurus checking

Tahap penetapan pajak dilaksanakan oleh BPPRD dan Jasa Raharja, adapun tugas dan fungsinya sebagai berikut :

1. Tugas dan Fungsi BPPRD Provsu dalam penetapan pajak:

a. Membuat perhitungan dan penetapan pajak b. Membuat nomor

c. Mengisi data Notice pajak

d. Menyampaikan berkas kepada kasir.

2. Tugas dan fungsi Jasa Raharja dalam penetapan pajak:

a. Laporan cek rekapitulasi penerimaan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Raya (SWDKLLJ) dan bendaharawan SAMSAT

b. Membuat bukti setoran uang ke Bank SUMUT c. Membuat laporan ke Cabang Utama Jasa Raharja

Tahap pembayaran dilaksanakan oleh BPPRD (Bank Sumut) dan tahap penyerahan dilaksanakan oleh Polri

Kegiatan yang dilakukan dalam pembayaran:

1. Menerima pembayaran dari WP 2. Menerima hasil penerimaan 3. Mencetak SKPD

4. Mencetak SKPD pada loket pencetak STNK 5. Menyampaikan berkas pada petuga arsip

6. Menyetor hasil penerimaan kekasir pada bendahara 7. Menghimpun berkas belum dibayar kepetugas penagihan

3.3 Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor terhadap Pendapatan Asli Daerah Provinsi Sumatera Utara

Berikut pada tabel 3.1 data realisasi pendapatan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Kantor Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Selatan tahun 2016-2019.

Tabel 3.1

Target dan Realisasi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2016-2019

No TAHUN TARGET ( Rp) REALISASI (Rp) %

1 2016 245.920.558.393 226.632.925.915 92,16

2 2017 210.464.807.508 230.943.225.556 109,73

3 2018 220.357.036.445 235.088.787.147 106,69

4 2019 223.900.569.243 227.130.419.050 101,44

Sumber : Unit Pelaksana Teknis SAMSAT Medan Selatan, BPPRD PROVSU Realisasi Pajak Kendaraan Bermotor dari tahun 2016-2019 terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2016, pajak kendaraan bermotor belum mencapai target, tetapi pada tahun 2017, realisasi pajak kendaraan bermotor sebesar Rp 226.632.925.915 mengalami peningkatan dari target sebesar Rp 245.920.558.393. Pada tahun 2018, Pajak Kendaraan Bermotor ditargetkan sebesar Rp 220.357.036.445, dan realisasi yang didapatkan sebesar Rp 235.088.787.147, dan pada tahun 2019 sangat efektif karena jumlah target yang ditetapkan sebesar Rp.223.900.569.243 dan jumlah realisasi sebesar Rp.227.130.419.050 dengan persentase 101,44%.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan penerimaan yang didapat dari sumber daya dan kekayaan yang dimiliki oleh pemerintah daerah itu sendiri, dimana dalam proses pengambilan atau pemungutan tersebut diatur dalam peraturan daerah dan disesuaikan dengan perundang- perundangan yang berlaku.

Pada tabel target dan realisasi PAD dibawah ini, jumlah target dan realisasi PAD

PKB, BBN-KB, Pajak Air Permukaan, Pendapatan Denda Pajak yaitu denda PKB, denda BBNKB, dan Denda Pajak Air Permukaan.

Tabel 3.2

Target dan Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2016- 2019 Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara

UPT SAMSAT Medan Selatan

No TAHUN TARGET ( Rp) REALISASI (Rp) %

1 2016 256.780.576.601 243.077.901.945 94,66

2 2017 227.240.324.435 249.529.041.306 109,81

3 2018 234.812.189.025 248.520.631.587 105,84

4 2019 236.320.205.518- 245.099.251.098 103,71

Sumber : Unit Pelaksana Teknis SAMSAT Medan Selatan, BPPRD PROVSU Pada tahun 2016 jumlah realisasi PAD yang diperoleh adalah sebesar Rp 243.077.901.945, dari target Rp 256.780.576.601. Tahun 2017, target PAD yaitu sebesar Rp 227.240.324.435 dan realisasi yang diperoleh sebesar Rp 249.529.041.306.

Pada tahun 2018, realisasi PAD Provinsi Sumatera Utara yaitu sebesar Rp.

248.520.631.587 dari target Rp 234.812.189.025 dan pada tahun 2019, target PAD sebesar Rp 236.320.205.518 dan realisasi yang diperoleh adalah sebesar Rp 248.520.631.587.

3.4 Hambatan- hambatan yang timbul dalam pelaksanaan Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor pada SAMSAT Medan Selatan dan Upaya-upaya untuk mengatasinya

Hambatan yang timbul dalam pelaksanaan pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor di SAMSAT Medan Selatan adalah banyaknya penunggak pajak kendaraan bermotor yang mengakibatkan menurunnya jumlah penerimaan kas daerah Sumatera Utara. Berdasarkan hal tersebut, SAMSAT Medan Selatan pada tahun 2018 dan 2020, membuat program pemutihan dan penghapusan denda. Meskipun hal tersebut tidak mendidik masyarakat karena kesadaran masyarakat untuk membayar kewajiban menjadi rendah. Kecenderungan masyarakat baru membayar pajak kendaraan ketika ada penghapusan denda.

Selanjutnya hambatan yang timbul dalam pelaksanaan pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor adalah rendahnya kesadaran wajib pajak untuk membayar Pajak Kendaraan Bermotor, keadaan ekonomi yang tidak stabil dikarenakan penghasilan masih dibawah standar.

Berikut ini adalah jenis kendaraan yang harus masyarakat ketahui yaitu, sebagai berikut:

1) Completely Built Up (CBU), yaitu mobil- mobil yang di impor dalam keadaan utuh dari luar negeri;

2) Complete Knock Down (CKD), yaitu mobil- mobil yang dirakit di dalam negeri.

3.5 Upaya yang dilakukan SAMSAT Medan Selatan dalam meningkatkan Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor

Di dalam meningkatkan penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor, SAMSAT Medan Selatan melakukan berbagai upaya salah satunya adalah dengan meningkatkan pelayanan seperti membuat SAMSAT CORNER yaitu tempat pembayaran dan pengurusan PKB, STNK, dan SWDKLLJ yang berada di Mall, seperti SAMSAT dan SIM CORNER di Sun Plaza, memberikan edukasi (pemahaman) kepada masyarakat tentang kewajiban membayar PKB, BBNB dan menjalin kerjasama yang baik dengan Instansi terkait seperti Polri, Jasa Raharja

4.1 Potensi Peningkatan Pajak Kendaraan Bermotor di SAMSAT Medan Selatan Menurut Bapak Andar Bangun, staf pegawai pengelolaan data di SAMSAT Medan Selatan, yang penulis wawancarai pada hari rabu, tanggal 29 Juli 2020, potensi peningkatan Pajak Kendaraan Bermotor yaitu dapat dilihat di dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2019 tentang Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor Tahun 2019 pasal 7:

1. Bobot sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf b, dinyatakan dalam koefisien yang nilainya 1 (satu) sampai dengan 1,3 (satu koma tiga)

2. Koefisien sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi:

a. Mobil roda tiga, sepeda motor roda dua dan sepeda motor roda tiga nilai koefisien sama dengan 1 (satu)

b. Sedan nilai koefisien sama dengan 1,025 (satu koma nol dua lima) c. Jepp dan minibus nilai koefisien sama dengan 1,050

d. Blind van, pick up dan microbus nilai koefisien sama dengan 1,085 e. Bus nilai koefisien sama dengan 1,1 ( satu koma satu)

f. Light truck dan truck nilai koefisien sama dengan 1,3 ( satu koma tiga)

3. Penentuan koefisien sebagaimana dimaksud pada ayat (2), didasarkan pada nilai batas toleransi atas kerusakan jalan dan/atau pencemaran lingkungan dalam penggunaan Kendaraan Bermotor

Terjadinya peningkatan jumlah kendaraan bermotor setiap tahun merupakan potensi penerimaan pajak kendaraan bermotor. Keadaan ekonomi masyarakat yang yang sedang baik, menjadi salah satu penyebab masyarakat membeli kendaraan baru walau terkadang sudah memiliki kendaraan.

“Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Bapak Andar Bangun, kenapa tarifnya dinaikkan, karena ternyata mobil yang paling berat adalah mobil yang rodanya berjumlah 4 dan yang sering merusak jalan seperti truk berat yang bobot pengalinya 1,3 sedangkan pick up itu bobotnya adalah 1,085. Jadi setelah nilai jual dikali bobotnya-lah baru dapat DPPKB ( Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor). Nilai jual kendaraan baru diatur dalam Peraturan Pemerintah dan tahun yang dibawahnya diserahkan ke Pemerintah Daerah untuk selanjutnya dapat ditentukan nilai jualnya tetapi tidak boleh melebihi nilai jual kendaraan baru.

Maksudnya adalah barang yang sudah lama dipakai tidak boleh melebihi barang yang baru”. Contohnya yaitu dapat dilihat pada tabel:

Tabel 4.2

Jenis Kendaraan Bermotor dan Nilai Jual Ubah Bentuk Kendaraan Bermotor 2018 Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor tahun 2018

Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa merek mobil Toyota dengan type Avanza 1.3 G M/T (F653RM-GMMFJ), nilai jual kendaraaan bermotornya sebesar Rp 162.000.000, dengan bobot pengalinya 1,050 maka dasar pengenaan pajak kendaraan bermotornya sebesar Rp 170.100.000.

Tabel 4.3

Jenis Kendaraan Bermotor dan Nilai Jual Ubah Bentuk Kendaraan Bermotor

2019 163.000.000 1,050 171.150.000

Sumber: Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2019 tentang Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor tahun 2019

Berdasarkan tabel 4.3, Nilai Jual Kendaraan Bermotor Merek Toyota avanza 1.3 G M/T (F653RM- GMMFJ), nilai jual kendaraaan bermotornya sebesar Rp 163.000.000, dengan bobot pengalinya 1,050 maka dasar pengenaan pajak kendaraan bermotornya sebesar Rp 171.150.000. Berdasarkan uraian tabel 4.2 dan 4.3 bahwa, nilai jual kendaraan bermotor tahun 2018 yang diatur dalam Peraturan Gubernur, tidak boleh melebihi NJKB tahun 2019 yang diatur dalam Peraturan Menteri.

4.2 Pelaksanaan Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor di SAMSAT Medan selatan

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Andar Bangun, selaku staf pegawai pengelolaan data di SAMSAT Medan Selatan pada tanggal 29 Juli 2020, dengan pertanyaan Bagaimana pelaksanaan pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor yang dilakukan oleh UPT Samsat Medan Selatan :

“Pelaksanaan pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor yang dilakukan oleh UPT Samsat Medan Selatan, diatur dalam (mengacu pada) Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2019 Tentang Pedoman dan cara pemungutan Pajak

1) Penetapan pajak dilakukan dengan melampirkan KTP Asli.

2) Berdasarkan data objek dan subjek pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, besaran PKB dihitung dalam DPPKB.

3) DPPKB menjadi dasar penerbitan SKPD (Surat Ketetapan Pajak Daerah) atau dokumen lain yang dipersamakan

4) Dalam hal Wajib Pajak melakukan pembayaran, PKB, ditetapkan dalam SKPD atau dokumen lain yang dipersamakan

5) Pemungutan PKB dilakukan bersamaan dengan penerbitan SKPD atau dokumen lain yang dipersamakan dan/atau penerbitan/pengesahan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK).

4.3 Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor terhadap PAD Provinsi Sumatera Utara

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2008: 1404), target adalah sasaran atau batas ketentuan yang telah ditetapkan untuk dicapai sedangkan pengertian realisasi menurut Mardiasmo adalah suatu proses untuk menjadikan sesuatu rencana menjadi perwujudan yang nyata.

Pada tabel 3.1, menunjukkan jumlah target dan realisasi penerimaan PKB terhadap penerimaan PAD pada UPT SAMSAT Medan Selatan selama 4 tahun terakhir adalah sebagai berikut:

a. Realisasi penerimaan PKB pada tahun 2016 dinilai sangat efektif meskipun tidak mencapai target yang ditentukan. Dari data diatas dapat dilihat jika jumlah target yang ditetapkan sebesar Rp. 245.920.558.393 sedangkan realisasi yang tercapai

b. Realisasi penerimaan pada tahun 2017 dinilai sangat efektif karena jumlah target yang ditetapkan sebesar Rp. 6.789.662.797 dan jumlah realisasi yang tercapai melebihi target yang telah di tetapkan yaitu sebesar Rp.8.580.742.325, jika dipersentasikan mencapai 126,38%.

c. Realisasi penerimaan pajak pada tahun 2018 dinilai sangat efektif karena jumlah target yang ditetapkan sebesar Rp. 220.357.036.445 dan jumlah realisasi yang tercapai melebihi jumlah target yang di tentukan yaitu sebesar Rp. 235.088.787.147 dengan persentase 106,69%.

d. Realisasi penerimaan pajak pada tahun 2019 dinilai sangat efektif karena jumlah target yang ditetapkan sebesar Rp. 223.900.569.243 dan jumlah realisasi yang tercapai melebihi jumlah target yang di tentukan yaitu sebesar Rp. 227.130.419.050 dengan persentase 101,44 %.

Adapun untuk melihat kontribusi pajak kendaraan bermotor terhadap PAD Provsu harus dilakukan analisa. Untuk melakukan analisa kontribusi pajak kendaraan bermotor terhadap PAD, maka digunakan rumus sebagai berikut:

Kontribusi PKB terhadap PAD = 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑃𝐾𝐵

𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑃𝐴𝐷 ×100%

a. Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor terhadap PAD tahun 2016

=𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑃𝐾𝐵 2016

𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑃𝐴𝐷 2016 ×100%

=𝑅𝑝 226.632.925.915

𝑅𝑝 243.077.901.945 × 100%

= 0,932 × 100%

= 93,2 %

Dengan demikian Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor terhadap PAD Tahun 2016 sebesar 93,2%

b. Kontribusi PKB terhadap PAD tahun 2017

=𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑃𝐾𝐵 2017

Dengan demikian Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor terhadap PAD Tahun 2017 sebesar 92,5%.

c. Kontribusi PKB terhadap PAD tahun 2018

=𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑃𝐾𝐵 2018

Dengan demikian Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor terhadap PAD Tahun 2018 sebesar 94,5%.

d. Kontribusi PKB terhadap PAD tahun 2019

=𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑃𝐾𝐵 2019

𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑃𝐴𝐷 2019 ×100%

=𝑅𝑝 227.130.419.050

𝑅𝑝 245.099.251.098 ×100%

= 92,6%

Dengan demikian Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor terhadap PAD Tahun 2019 sebesar 92,6%.

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka analisa Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor terhadap PAD tahun 2016- 2019 dapat dimasukkan ke dalam tabel berikut:

Tabel 4.1

Kontribusi PKB terhadap PAD Provsu 2016- 2019 No Tahun Kontribusi

1 2016 93,2 %

2 2017 92,5 %

3 2018 94,5 %

4 2019 92,6 %

Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Perbandingan kontribusi PKB tehadap PAD tahun 2016 dan 2017 yaitu kontribusi PKB terhadap PAD tahun 2016 adalah (93,2%) sedangkan tahun 2017 (92,5%), artinya pada tahun 2016 lebih baik dari tahun 2017 sebesar 0,7 poin (93,2% - 92,5%). Terjadinya penurunan kontribusi PKB terhadap PAD disebabkan oleh kurangnya kepatuhan wajib pajak dalam melakukan pemenuhan kewajiban perpajakannya, WP ada yang sering tidak tepat waktu melakukan pembayaran dan adanya kesulitan dalam menetapkan Dasar Pengenaan Pajak apabila ada kendaraan

2) Perbandingan kontribusi PKB terhadap PAD tahun 2018 dan 2019 yaitu kontribusi PKB terhadap PAD tahun 2018 adalah sebesar (94,5%) sedangkan tahun 2019 sebesar (92,6%), artinya tahun 2018 lebih baik dari tahun 2019 sebesar 1,9 poin (94,5% - 92,6%). Terjadinya penurunan diakibatkan karena masih adanya Wajib Pajak yang masih kurang kesadarannya dalam membayar dikarenakan sanksi yang diberikan tidak terlalu berat sehingga WP berfikiran masih bisa untuk membayar sanksinya.

4.4 Hambatan-hambatan yang timbul dalam pelaksanaan pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor di SAMSAT Medan Selatan dan upaya-upaya untuk mengatasinya

Adapun hasil wawancara yang penulis lakukan pada tanggal 29 Juli 2020, dengan Bapak Andar Bangun yaitu:

“Menurut Bapak Andar Bangun, selaku staf pegawai pengelolaan data di SAMSAT Medan Selatan bahwa hambatan yang muncul biasanya berasal dari masyarakat yang kurang paham, dan kelengkapan berkas wajib pajak seperti KTP dan BPKB yang belum lengkap, banyaknya obyek tunggakan pajak kendaraan bermotor, kesadaran masyarakat dalam membayar pajak, ketidaktahuan masyarakat tentang tempat-tempat pembayaran pajak, dan pelayanan yang masih sering dipersulit.

Maksudnya mereka (Wajib Pajak Kendaraan Bermotor) keberatan, kenapa kendaraannya tahun rendah, tapi kenapa pajaknya masih tinggi. Misalnya Ada kendaraan tahun 1997 tapi pajaknya masih Rp 5.000.000, ternyata setelah dilihat kendaraannya jenis Completely Built Up (CBU) yaitu mobil-mobil yang diimpor dalam keadaan utuh dari luar negeri ( termasuk jenis yang paling mahal). Maka dengan demikian, upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan pemahaman dan penjelasan, mengenai jenis kendaraannya. Contoh barang datang CBU. Datang dari pelabuhan belawan, begitu sampai mobilnya langsung dihantar ke Showroom, pajang, jual, selesai. Artinya sedikit memerlukan Tenaga Kerja karena fokusnya mereka hanya di bagian penjualan. Tetapi kalau jenis CKD ( Complete Knock Down yaitu mobil yang dirakit di dalam negeri artinya jenis ini membantu pemerintah mengurangi pengangguran walaupun sedikit.

Di tengah pandemi virus corona, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov

menghapuskan denda PKB, biaya Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas yang dilaksanakan mulai tanggal 26 Maret 2020 sampai 29 Mei 2020. Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor merupakan upaya Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mendapatkan atau menerima Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pemutihan pajak kendaraan bermotor bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para pemilik kendaraan bermotor yang menunggak pembayaran pajaknya pada tahun berjalan atau tahun-tahun sebelumnya.

Jadi, sebesar apapun denda keterlambatan, berkat adanya program pemutihan pajak kendaraan, wajib pajak cukup membayar pajak pokoknya saja. Selain itu, pemutihan pajak kendaraan bertujuan untuk meningkatkan pendapatan atas pajak kendaraan bermotor.

Pada tahun 2018, Pemprov Sumut mengancam warga Sumatera Utara akan menghapuskan data-data kendaraan bermotor jika 2 tahun tidak membayar pajak kendaraan bermotor. Ancaman tersebut dikeluarkan setelah banyaknya penunggak pajak kendaraan yang mengakibatkan menurunnya jumlah penerimaan kas daerah Sumatera Utara.

Oleh karena itu, untuk mendongkrak penerimaan dari sektor PKB, Pemprov Sumut memberikan dispensasi berupa pemutihan BBNKB dan denda PKB yang berlaku mulai tanggal 28 November sampai 28 Desember 2018. Program pemutihan dilaksanakan berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Utara nomor 89 tahun 2018 tentang pemberian keringanan PKB dan BBNKB. Tujuannya untuk mengajak masyarakat tertib dalam membayar pajak kendaraan bermotor, untuk

meringankan beban masyarakat yang mengalami keterlambatan membayar pajak kendaraannya, untuk membantu masyarakat mengatasi krisis ekonomi.

Adapun syarat pemutihan pajak kendaraan bermotor adalah sebagai berikut:

1. STNK (asli dan fotokopi);

2. KTP yang bersangkutan dengan data yang di STNK (asli dan fotokopi);

3. BPKB (asli dan fotokopi);

4. Map kuning ( untuk motor);

5. Map merah (untuk mobil);

6. Uang untuk membayar pajak pokok.

4.5 Upaya yang dilakukan SAMSAT Medan Selatan dalam Meningkatkan Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor

a. Adanya upaya untuk meningkatkan penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor antara lain sebagai berikut:

1) Menyurati wajib pajak kendaraan bermotor yang menunggak PKB;

2) Melakukan pemeriksaan terhadap berkas wajib pajak, khususnya menyakut keabsahan data wajib pajak kendaraan bermotor;

3) Melaksanakan himbauan kepada masyarakat melalui media massa, media cetak, maupun media elektronik. Media cetak dapat berupa brosur, spanduk, reklame, pengumuman, surat edaran dan sebagainnya;

4) Melakukan razia kendaraan bermotor oleh pihak DITLANTAS POLDASU yang dilakukan secara rutin;

5) Melakukan kerja sama yang baik antara Dinas Pendapatan Sumatera Utara, Kepolisian Daerah Sumatera Utara. Selain upaya yang diatas SAMSAT juga

melakukan pelayanan yang dapat menjangkau daerah ataupun wilayah yang tidak terjangkau oleh pelayanan SAMSAT Induk maupun Bus SAMSAT Keliling, untuk melayani keinginan komunitas warga yang ingin melakukan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor;

6) SAMSAT MASUK KAMPUNG adalah Inovasi”layanan jemput bola”, yang melayani Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Raja (SWDKJR),dam Administrasi Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) Pengesahan Tahunan STNK;

7) Meningkatkan pelayanan seperti adanya SAMSAT CORNER, SAMSAT GERAI,SAMSAT BUS KELILING, dan SAMSAT DRIVE THRU. Kegiatan ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam pengurusan PKB, STNK, dan SWDKLLJ.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penulis pada UPT SAMSAT Medan Selatan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Terjadinya peningkatan jumlah kendaraan bermotor setiap tahun merupakan

1. Terjadinya peningkatan jumlah kendaraan bermotor setiap tahun merupakan

Dokumen terkait