• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sumber Perwakafan al-Azhar asy-Syari>f

BAB 3 AL-AZHAR ASY-SYARI<F DAN SUMBER

C. Sumber Perwakafan al-Azhar asy-Syari>f

1. Wakaf yang Bersumber dari Pemerintah

Penggagas pertama wakaf bagi al-Azhar dipelopori oleh khalifah al-H{akim bin Amrillah dari daulah Bani Fat}imiyyah, lalu diikuti oleh para khalifah berikutnya serta orang-orang kaya setempat dan seluruh dunia Islam sampai saat ini.20 Al-H{akim mewakafkan hartanya secara pribadi dan dari irs}a>d Bait

20 Ahmad Faisal Yunus dkk, Panduan ke Mesir dan al-Azhar, op.cit, hlm. 172.

al-Ma>l untuk mendanai al-Azhar. Harta wakaf dari khalifah dan para pejabat yang lain ini dikelola oleh sebuah lembaga khusus yang bernama Di>wa>n al-Ah}ba>s\ dan hasilnya diberikan kepada para syaikh dari maz\hab tertentu, atau siswa yang ada di ruwaq tertentu, atau untuk membiayai pelaksanaan pembelajaran pada mata kuliah tertentu yang ada di al-Azhar.21

Dalam dokumen wakaf al-Azhar, tertanggal 7 Syawwal 884 H (24 Desember 1479), disebutkan bahwa Sultan Qaitbay mewakafkan 14 bangunan yang digunakan sebagai toko dan asrama mahasiswa al-Azhar, sebuah aula besar, sebuah masjid, pabrik kain, tempat tinggal bagi para guru dan dosen al-Azhar, saluran-saluran air, tanah pertanian, dan kolam air.

Sedangkan pada era sekarang wakaf untuk al-Azhar yang diprakarsai oleh Kementerian Wakaf Mesir meliputi: pertama, proyek pembangunan apartemen dan pemukiman penduduk yang kemudian disewakan kepada masyarakat. Untuk merealisasikan proyek ini, Kementerian Wakaf menyediakan lahan seluas 875 faddan22 yang berada di daerah Doqqi wilayah provinsi Giza. Hasil wakaf produktif dari penyewaan apartemen dan pemukiman penduduk ini digunakan untuk membantu operasional pendidikan di al-Azhar.

Kedua, saham di perusahaan yang jumlahnya merupakan sebagian dari modal utama perusahaan tersebut. Ketiga, saham di beberapa Bank Islam. Saham ini merupakan bagian dari investasi yang tidak pernah mati dan hasil investasi ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan al-Azhar.

Keempat, saham di beberapa perusahaan berdasarkan

21 Abdul Aziz Muh}ammad As-Sanawi, al-Azhar, Ja>mi‘an wa Ja>mi‘atan, op.cit, hlm. 81-82.

22 Faddan adalah jenis ukuran tanah menurut orang Arab, satu faddan setara dengan luas 4.200,83 M2. Lihat J. Milton Cowan (Ed.), A Dictionary of Modern Written Arabic, London: Mc.Donald & Evans LTD, 1974, hlm. 700. Lihat juga dalam Disertasi Uswatun H{asanah yang berjudul Peranan Wakaf dalam Mewujudkan Kesejahteraan Sosial; Studi Kasus Pengelolaan Wakaf di Jakarta Selatan, Jakarta: Disertasi di UIN Syarif Hidayatullah, 1997, hlm. 95.

prosentasenya. Kelima, sertifikat investasi dan cek. Perincian sertifikat investasi dan cek itu dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel I:

Sertifikat Investasi dan Cek di Beberapa Bank Mesir

No Bentuk Nilai Mata Uang Lokal Mata Uang Asing (Dolar) 1 Sertifikat Infestasi Bank Nasional Mesir £E. 10.657.000

2

Sertifikat Infestasi Bank Nasional yang Profitnya diambil setiap bulan

£E. 45.000

3 Cek $ 1.282.075

Jumlah £E. 10.702.000 $ 1.282.075 Sumber: Dokumen Kementerian Wakaf Mesir.

Dari pemaparan di atas, tampak jelas bahwa pemerintah Mesir melalui Kementerian Wakaf berperan aktif dalam memberikan wakaf kepada al-Azhar. Kebijakan pemerintah Mesir dalam melanjutkan tradisi yang dibangun oleh khalifah al-H{akim bin Amrillah ini sangat penting, karena al-Azhar merupakan pioneer pengembangan pendidikan yang manfaatnya bukan hanya untuk masyarakat Mesir, melainkan juga untuk masyarakat dunia.

Pembangunan apartemen dan pemukiman penduduk kemudian disewakan kepada masyarakat, serta saham di beberapa perusahaan dan saham di beberapa Bank Islam dikembangkan dengan model investasi. Hasil dari pengelolaan wakaf tersebut digunakan untuk biaya perawatan, untuk menambah aset (saham) dan untuk membiayai operasional pendidikan al-Azhar.

2. Wakaf yang Bersumber dari Masyarakat

Ada beberapa aset wakaf yang bersumber dari masyarakat kepada Azhar, di antaranya adalah: Maulana al-Khu>ri yang mewakafkan tanahnya sebanyak 10,35 acre (satu

acre kira-kira setengah hektar) untuk sekolah al-Ma’mu>riyah, demikian halnya Syamsuddi>n Muh}ammad bin Wahab yang mengeluarkan hartanya untuk pembangunan sekolah dan kampus di Fisya, serta menggaji penjaga, pegawai, guru dan dosennya. Selain itu, tanah-tanah dekat Fisya Salim, Nafya, dan Mah}allah al-Mah}rum dekat T{ant}a yang jumlahnya sekitar 572 acre juga diwakafkan Syamsuddi>n Muh}ammad bin Wahab untuk al-Azhar.23

Beberapa wakaf al-Azhar yang berasal dari masyarakat dan berlangsung sampai sekarang adalah: pertama, Rumah Sakit as-Sayyid Jalal al-Jami’i. Rumah Sakit ini berada di daerah Bab as-Sa’riyyah Cairo, sehingga terkenal dengan Rumah Sakit Bab as-Sa’riyyah. Rumah Sakit ini dibangun pada tahun 1945 di atas tanah wakaf milik Sayyid Jalal dan dia juga yang membiayai pembangunan Rumah Sakit ini. Setelah jadi, rumah sakit ini diserahkan kepada al-Azhar.

Kedua, Rumah Sakit Thala’at yang merupakan wakaf dari Prof. Dr. Muh}ammad Thala’at al-Faqi kepada al-Azhar untuk melayani para pasien yang terkena penyakit dalam. Gedung ini terdiri dari 6 lantai yang berdiri di atas tanah seluas 1000 m2. Rumah sakit ini diresmikan pada bulan Maret 2000 M. Selain digunakan untuk melayani pasien penyakit dalam, gedung ini juga dipakai untuk praktek mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas al-Azhar Cairo, bahkan sekali praktek bisa menampung 300 mahasiswa sekaligus. Selain untuk penyakit dalam, gedung ini juga dipakai untuk melayani operasi, penyakit anak-anak, penyakit jiwa, penyakit kulit, bank darah, dan tempat transit para dokter. Pada tahun 2005 gedung ini direnovasi dan diperluas, dengan menambahkan resepsionis dan instalasi gawat darurat.

Ketiga, Rumah sakit khusus ibu dan anak, yang menempati gedung seluas 800 m2 dan merupakan wakaf dari Prof. Dr. Muh}ammad Thala’at al-Faqi kepada al-Azhar untuk

23 M.T. Al-Jundi, Dirasat Jadi> >dah fi> Tarikh at-Tarbiyyah al-Isla>miyyah, op.cit, hlm. 241-245.

melayani ibu dan anak. Gedung wakaf ini awalnya hanya 4 lantai, kemudian Badan Wakaf al-Azhar menambah 1 lantai lagi, yakni lantai 5 yang digunakan untuk perkuliahan, praktikum dan transit dokter/ dosen Fakultas Kedokteran Universitas al-Azhar. Gedung ini diresmikan pada tanggal 22 Oktober 1994 yang terdiri dari: pelayanan untuk penyakit wanita dan orang yang melahirkan.

Keempat, Lembaga S}alah Kamil. Lembaga ini berawal dari prakarsa Syaikh S}alah Abdullah Kamil yang mewakafkan uang LE. 20.000,- (duapuluh ribu pound) setiap tahun kepada Fakultas Perdagangan Universitas al-Azhar. Ketika Fakultas Perdagangan masih berada di Distrik Darrasah, lembaga ini bernama Lembaga Riset dan Studi Perdagangan Islam. Kemudian Fakultas Perdagangan pindah ke Madinat Nas}r (Nas}r City) dan pada saat yang bersamaan terbit Peraturan Menteri Wakaf No. 138 Tahun 1982, lembaga ini berubah nama menjadi Lembaga S{alah Kamil untuk Riset dan Kajian Perdagangan Islam, kemudian pada tahun 1992 diubah lagi menjadi Lembaga S}alah Kamil untuk Kajian Ekonomi Islam.

Kelima, asrama bagi pelajar dan mahasiswa al-Azhar yang merupakan wakaf para dermawan dan ulama. Mereka menyediakan ruwaq (asrama) untuk mahasiswa yang datang dari Maghribi (Maroko), Turki, Baghdad, Indonesia dan negara-negara Muslim lainnya. Di antara asrama-asrama itu adalah: asrama yang dibangun dari wakaf Syaikh Syarafuddi>n Abu> ar-Ru>h Isa bin Zainuddi>n az-Zawawi beserta perpustakaan lengkap yang terdiri dari kitab-kitab al-Qur’an, tafsir, hadis\, fiqih, us}ul fiqih, tasawuf, nah}wu, s}araf, balaghah, kedokteran dan kitab-kitab lainnya. Syaikh Ali Sulaiman al-Absyadi juga mewakafkan untuk ruwaq riya>fah di dalam lokasi Universitas al-Azhar, yakni asrama dan perpustakaan yang mengandung 600 judul kitab dalam berbagai cabang pengetahuan yang diajarkan pada abad ke-9 H (al-Jundi, 1964: 259). Demikian juga asrama Madinat Bu‘us\ al-Isla>miyah yang merupakan wakaf dari Syaikh Muh}ammad Ibrahim Kalilah.

investasi di beberapa perusahaan dan diproduktifkan, sedangkan hasilnya digunakan untuk membiayai al-Azhar. Perincian saham perusahaan itu dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel II:

Wakaf dari Para Dermawan Mesir

No Nama Perusahaan Wa>kif Jumlah Saham 1 Perusahaan Konveksi dan Tekstil Sayyid S}aqr 1968 2 Perusahaan Semen di Suez Sayyid S}aqr 120

3 Perusahaan Semen Nasional Syaikh as-Sinbat}i 700

4 Perusahaan Keramik Syaikh as-Sinbat}i 600 Sumber: Dokumen Perwakafan al-Azhar.

Keterlibatan para dermawan dan ulama telah menjadikan al-Azhar bukan hanya milik pemerintah, melainkan al-Azhar adalah milik seluruh umat Islam di penjuru dunia. Tradisi pemberian wakaf pada al-Azhar menjadi kunci bagi kelestarian lembaga pendidikan Islam ini. Harta wakaf tersebut diproduktifkan dan pernah mencapai sepertiga dari kekayaan Mesir pada awal abad ke-19. Dari harta wakaf inilah roda perjalanan al-Azhar bisa terus berputar, termasuk memberikan beasiswa, membangun asrama, menggaji guru, dosen dan pegawai, serta pengiriman utusan dan da’i al-Azhar ke berbagai penjuru dunia.

BAB 4

PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF

AL-AZHAR ASY-SYARI<F